Anda di halaman 1dari 24

INOVASI

ABSTRAK INOVASI
METODE
DESKRIPSI INOVASI

CONCRETE TILE  Concrete Tile Formwork merupakan blok beton yang


FORMWORK berfungsi sebagai pengganti bekisting balok pada
Inovasi Blok Beton Precast Concrete Frame.
Tipis sebagai pengganti
Bekisting sehingga hasil
pengecoran insitu sesuai Blok Beton dengan ketebalan 3 cm, dipasang seperti
Quality Terget dan Cost Efisien
bekisting dengan keunggulan mutu permukaan beton
Concrete Tile Formwork
merupakan Alternatif metode finishing exposed, mutu beton minimal sama dengan
pengecoran balok blok beton
Concrete Frame / Frame beton in-situ yang akan dicor, dengan permukaan
Rivetment yang umum
digunakan untuk proteksi lereng yang kontak dengan beton insitu kasar untuk
akibat pasang surut muka air,
pada Proyek Bendungan dan menjamin beton monolit.
Irigasi

Blok beton tersebut menyatu dengan beton insitu


ANDIKA WIRATAMA
PROJECT BENDUNGAN WAY sehingga praktis, cost efisien, dan menjamin mutu
SEKAMPUNG- DIVISI INFRA 2
2020
beton exposed
INFORMASI UMUM
INFORMASI UMUM INOVASI DAFTAR ISI :
JUDUL INOVASI CONCRETE TILE FORMWORK
UNIT / DIVISI / PROYEK BENDUNGAN WAY SEKAMPUNG 1. Abstrak Inovasi
PERUSAHAAN PAKET 1 / DIVISI INFRASTRUKTUR 2 2. Informasi Umum
KATEGORI INOVASI (PRODUK/METODE/MANAJEMEN/TEMATIK) 3. Latar Belakang Masalah
KETUA TIM (NAMA) 4. Tujuan Inovasi
HP :
EMAIL : 5. Analisa Ide Solusi
ANGGOTA TIM (NAMA) 6. Alur Proses Inovasi
MASA 27 / APRIL / 2020 S/D 4 / JUNI / 2020
7. Analisa Kajian Teknis
PENGEMBANGAN 8. Analisa Manfaat ( Biaya, Mutu, Waktu)
INOVASI
9. Originalitas & Referensi
STATUS INOVASI ( PROTOTYPE/ IMPLEMENTED)
10. Dokumentasi Inovasi
TANGGAL • Foto Inovasi
REGISTRASI INOVASI
• Gambar Teknis 2D
BERPOTENSI (YA / TIDAK)
KOMERSIL UNTUK • Gambar 3D
DIPATENKAN • Video
Kondisi Awal pek. Concrete Frame Sebelumnya L ATA R B E L A K A N G
• Terdapat Pekerjaan Concrete Frame dan
Lokasi pengerjaan di Lereng Setting Bekisting lama
Rivetment di lokasi Menara Pandang, yang
dikerjakan dengan metode konvensional
• Hasil Evaluasi metode konvensional
1. Waste Material Bekisting dan Beton
hingga ~30%;
2. Hasil pengecoran harus di finishing
untuk memenuhi standar beton exposed;
3. Waktu pengerjaan yang lama.
Pengerjaan Metode Konvensional • Diperlukan inovasi metode di lokasi baru

Mutu Beton Exposed


tidak tercapai

Waste Material

Lok. Concrete Frame Baru


L ATA R B E L A K A N G
OBYEKTIF¹ LEVEL DAMPAK² DESKRIPSI MASALAH PENYEBAB / AKAR MASALAH
 Penggunaan bahan bekisting yang ringan karena berada di
 Biaya Tinggi untuk Bekisting  Penggunaan
lereng, harusbahan bekistingbekisting
menggunakan yang ringan karena
triplek berada
9mm, di
sehingga
Biaya
Biaya
√√ Sangat Tinggi
Sangat Tinggi  Biaya Tinggi untuk Bekisting
konvensional. lereng, harus menggunakan bekisting triplek 9mm, sehingga
diperlukan balok kayu yang banyak untuk menjaga beton rapi
konvensional. diperlukan balok kayu yang banyak untuk menjaga beton rapi
dan finish exposed
dan finish exposed
 Biaya ekstra untuk finishing  Pengecoran pada lereng dengan kemiringan 450 / 100% harus
Mutu √ Sangat Tinggi menggunakan beton dengan slump rendah 3 pada pekerjaan
Mutu √ Sangat Tinggi  beton.
Biaya ekstra untuk finishing balok sulit dilaksanakan secara ideal
beton.
 Waktu pelaksanaan bergantung  Posisi pekerjaan Concrete Frame berada pada Lereng dengan
Waktu √ Tinggi pada kesiapan setting bekisiting kemiringan 450 / 100% , dan permukaan lereng batuan, sehingga
 Waktu
on site pelaksanaan bergantung  Posisi pekerjaan
lama untuk Concrete Frame berada pada Lereng dengan
setting
Waktu √ Tinggi pada kesiapan setting bekisiting kemiringan 450 / 100% , dan permukaan lereng batuan, sehingga
K3
√ Sangat Tinggi  on sitepekerjaan tinggi, potensi
Risiko  lama untuk
Setting setting
bekisting yang lama meningkatkan risiko kecelakaan
terjatuh dilokasi dengan area sempit
√  Risiko pekerjaan tinggi, potensi  Setting bekisting yang lama meningkatkan risiko kecelakaan
K3
Lingkungan √ Sangat Tinggi
Tinggi  Waste
terjatuhbeton tidak terkontrol;  Permukaan lereng
dilokasi dengan batuan
area yang heterogen, setting bekisting
sempit
Waste Material Bekisting banyak difokuskan pada top level, banyak waste bekisting
KESIMPULAN ANALISIS MASALAH :  Waste beton tidak terkontrol;  Permukaan lereng batuan yang heterogen, setting bekisting
Lingkungan √
• Biaya tinggi akibat Tinggimaterial bekisting
penggunaan banyak
Waste tidak Bekisting
Material efisien, dengan
banyaktambahan biaya finishing
difokuskan beton
pada top exposed
level, banyak waste bekisting
• Mutu kurang baik, pengecoran tergolong pekerjaan sulit
• Durasi pekerjaan
KESIMPULAN lama karena ditentukan dari setting bekisting on site
ANALISIS
• Potensi terjatuh karenaMASALAH :
setting bekisting lama pada posisi di kemiringan lereng
• Biaya tinggi akibat penggunaan material bekisting banyak tidak efisien, dengan tambahan biaya finishing beton exposed
• Mutu kurang baik, pengecoran tergolong pekerjaan sulit
• Durasi pekerjaan lama karena ditentukan dari setting bekisting on site
• Potensi terjatuh karena setting bekisting lama pada posisi di kemiringan lereng
TUJUAN INOVASI

1 2 3
Metode Bekisting yang dapat
Metode Bekisting yang Metode Bekisting yang lebih
menjamin Mutu beton
dengan bahan yang ringan, ekonomis dibandingkan
exposed, dalam kondisi
mudah dipasang dilapangan metode konvensional
pengerjaan yang sulit

4 5 6
Mengurangi risiko
Menganalisis Potensi
kecelakaan dengan
Pengembangan Metode Mengurangi waste material
penggunaan metode
Bekisting untuk diterapkan di saat pelaksanaan di lapangan
bekisting yang praktis dan
pekerjaan lain
mudah dipasang di lapangan
ANALISA SOLUSI
MASALAH ALTERNATIF IDE SOLUSI IDE SOLUSI TERPILIH

 Bekisting Konvensional Bekisting ringan, setting per bagian


Lama
Setting Bekisting dilapangan
 Bekisting pelat Material Bekisting Berat, Setting  Concrete Tile Formwork
memerlukan waktu yang lama
Lama
 Concrete Tile Formwork Material ringan, Setting
Cepat

 Penggunaan beton Precast Material Berat, Extra cost untuk


setting
Hasil Mutu beton exposed  Concrete Tile Formwork Material ringan, mutu terkontrol  Concrete Tile Formwork
sulit dikontrol
 Bekisting Konvensional Mutu sulit dikontrol

 Bekisting Konvensional Waste banyak, tidak efisien

Waste material selama proses  Bekisting pelat Diperlukan banyak set untuk  Concrete Tile Formwork
pelakasanaan terlalu banyak produksi
 Concrete Tile Formwork Waste terkontrol, menyatu dengan beton
VISUALISASI INOVASI

Lokasi rencana struktur concrete frame Shop Drawing Concrete Frame

Ilustrasi Struktur Concrete Frame (Sketchup) Ilustrasi Concrete Tile Formwork (Sketchup)
START ALUR INOVASI

Fabrikasi Concrete Tile Penyiapan Lahan Fabrikasi Besi

Storing & Curing Setting Besi Perbaikan

cek

Setting Formwork Perbaikan

cek

Pengecoran • Inovasi penggunaan concrete tile formwork


menjadikan tahapan pasang & setting bekisting
sebelum pengecoran lebih cepat; dan tidak
END memerlukan step pembongkaran bekisting.
VISUALISASI PROSES INOVASI
1 Persiapan Material Dasar
• Job mix untuk concrete tile menggunakan mutu beton yang sama dengan struktur insitu, untuk struktur concrete frame mutu
beton yang digunakan K-225

Pasir Kasar Semen Tipe 1 Air Bersih

• Job mix untuk mencapau mutu K-225 menggunakan campuran yang sudah diuji, dan disederhanakan dalam bentuk volume
dengan perbandingan volume Semen (1 Volume Ember Cor) : Pasir (3 Volume Ember Cor) : Air (1 Volume Ember Cor)
VISUALISASI PROSES INOVASI
2 Pencampuran Material Dasar
• Pencampuran dengan mesin Concrete Mixer (Molen Cor) dengan kapasitas ~ 1 m 3
1. Pencampuran tahap 1 : Pasir + Semen dicampur sesuai job mix hingga homogen;
2. Pencampuran tahap 2

Pencampuran dengan Concrete Mixer Material Adukan untuk Concrete Tile

• Hasil campuran material merupakan material dalam kondisi setengah basah, Adapun material tersebut harus habis digunakan
dalam waktu 6 jam untuk menjaga konsistensi Water Content dalam setiap batch concrete tile
VISUALISASI PROSES INOVASI
3 Fabrikasi Concrete Tile
• Material hasil campuran dicetak pada workshop dengan kondisi teduh
• Volume adukan yang dituang kedalam cetakan sebanyak 2 buah ember cor (~ 7 kg)

Penuangan material ke cetakan Pemadatan material Setting Lubang Angkur

• Material hasil campuran dicetak pada workshop dengan kondisi teduh


• Volume adukan yang dituang kedalam cetakan sebanyak 2 buah ember cor (~ 7 kg)
• Pemadatan dilakukan secara manual sampai dengan material mampat kedalam cetakan
• Setelah cetakan terisi penuh dan rata, dibuat lubang untuk angkur sesuai dengan lubang cetakan
VISUALISASI PROSES INOVASI
4 Storing & Curing Concrete Tile
• Cetakan didiamkan pada suhu ruangan selama 24 jam, kemudian dipindahkan ke lokasi storing
• Material yang sudah disimpan disiram dengan air untuk proses curing 1x sehari. Proses curing dilakuan hingga 3 hari

Material concrete didiamkan pada suhu ruang Storing dan curing concrete tile

• Material yang sudah selesai curing dapat dipindahkan ke lapangan sesuai dengan kebutuhan
VISUALISASI PROSES INOVASI
5 Galian Concrete Frame
• Kondisi eksisting struktur concrete frame merupakan hasil galian lereng
• Diperlukan pekerjaan galian struktur balok concrete frame, dengan breaker manual

Lokasi concrete frame Pek. Galian Concrete Frame Pek. Galian Concrete Frame
VISUALISASI PROSES INOVASI
6 Setting Concrete Tile di Lapangan
• Setting concrete tile dilapangan menggunakan adukan mortar kasar dengan rasio volume Semen : Volume pasir  1:3
dengan kondisi adukan basah

Setting Concrete tile


di lapangan

Setting Concrete tile di lapangan Durasi umur adukan 1 hari Setting besi dilapangan

• Setting peembesian dimasukkan kedalam formwork dari concrete tile, kemudian dipasang angkur untuk pengikat
concrete tile dan sebagai angkur pelat concrete frame
VISUALISASI PROSES INOVASI
7 Pengecoran
• Setting concrete tile dilapangan menggunakan adukan mortar kasar dengan rasio volume Semen : Volume pasir  1:3
dengan kondisi adukan basah

Penuangan beton Pemadatan dengan vibrator Menghaluskan permukaan beton


setelah beton final set

• Menghaluskan permukaan beton dilakukan setelah beton memasuki tahapan final set, meratakan permukaan beton
level dengan concrete tile formwork
VISUALISASI PROSES INOVASI
8 Curing Beton
• Curing beton yang telah berumur 1 hari dengan penyiraman permukaan dan ditutupi dengan geotekstile / karung ghoni
basah

• Melepas pennyangga untuk setting concrete tile formwork dilakukan setelah balok beton berumur 3 hari.
KO M PA R A S I WA K T U P E L A K S A N A A N
Metode Bekisting
1 Setting Bekisiting Pengecoran Bongkar Bekisting = 5,5 hari
Konvensional
4 hari / blok 4 jam / blok 1 hari / blok

Metode Bekisting Setting Bekisting Pengecoran Bongkar Bekisting


2 = 4,5 hari
Panel Pelat Baja
3 hari / blok 4 jam / blok 1 hari / blok

Metode Concrete
3 Setting Conc. Tile Pengecoran Melepas Support = 2 hari
Tile Formwork
1 hari / blok 4 jam / blok 4 jam / blok

Fabrikasi Concrete Tile


24 jam / batch 150 pcs
Bisa dilakukan paralel
ANALISA KAJIAN TEKNIS
• Concrete Tile Formwork memiliki mutu minimal sama dengan beton insitu;

• Referensi yang digunakan untuk jobmix formula : ‘Performance evaluation of


dry-pressed concrete curbs with variable cement grades by using Taguchi
method’ : Hamid Eskandari-Naddaf : 2016. diperoleh rasio w/c optimal pada
~0,3 dan cement content 300 kg/m3

• Menentukan mutu beton dengan trial jobmix untuk campuran dengan jenis dry
pressed concrete, yang terdiri dari pasir, semen, dan air

Pasir Kasar Semen Tipe 1 Air Bersih


ANALISA KAJIAN TEKNIS
• Dari trial jobmix yang dibuat, dilakukan metode yang sama dengan perencaan perlakukan beton dilapangan. Diambil sampel
sebanyak silinder beton masing-masing sebanyak : 3 contoh dari setiap jenis campuran. Termasuk rasio volume material
sebelum dilakukan pressed secara manual

Sampel setiap job mix trial Pengujian Kuat tekan pada umur beton 3 hari

• Dari trial jobmix yang dibuat, dilakukan metode yang sama dengan perencaan perlakukan beton dilapangan. Diambil sampel
sebanyak silinder beton masing-masing sebanyak : 3 contoh dari setiap jenis campuran. Termasuk rasio volume material
sebelum dilakukan pressed secara manual
ANALISA KAJIAN TEKNIS
• Hasil pengujian beton dari sampel yang sudah dibuat sebagai berikut

Rasio Volume Konversi


No Job mix Umur Hasil Kuat
No Job mix Sampel mutu Beton K
Pasir Semen Air (hari) Tekan (Mpa)
~28 hari
1 Nomor 1 3.00 1.00 0.50
1 Nomor 1 A 3 6.13 185
2 Nomor 2 3.00 1.00 1.00 2 Nomor 1 B 3 5.89 177
3 Nomor 3 4.00 1.00 0.50 3 Nomor 1 C 3 6.02 181
4 Nomor 4 4.00 1.00 1.00 4 Nomor 2 A 3 7.84 236
5 Nomor 2 B 3 8.11 244
No Usia Hidrasi % Kuat Tekan 6 Nomor 2 C 3 7.94 239
1 1 hari 16% 7 Nomor 3 A 3 4.23 127
8 Nomor 3 B 3 4.31 130
2 3 hari 40%
9 Nomor 3 C 3 3.98 120
3 7 hari 65%
10 Nomor 4 A 3 4.89 147
4 14 hari 90% 11 Nomor 4 B 3 5.02 151
5 28 hari 99% 12 Nomor 4 C 3 5.16 155

• Dari pengujian tersebut digunakan jobmix nomor 2 dengan rasio volume Pasir : Semen : Air  3 : 1 : 1
No Uraian Sat Vol Harga Satuan Jumlah
1 Cetakan Concrete Frame set 3.00 650,000 1,950,000 A N A L I S A B I AYA
2 Pasir m3 35.00 190,000 6,650,000
3 Semen Zak 200.00 48,000 9,600,000
4 Upah Farbikasi pcs 5,250.00 2,000 10,500,000
5 Setting Bekisting + Mortar pcs 5,250.00 6,800 35,700,000
Total Concrete Tile 64,400,000 Item concrete panel menyatu
dengan beton, sehingga
1 Fabrikasi panel baja Panel 28.00 2,200,000 61,600,000 termasuk dalam RAB Beton
2 Patok Angkur Bekisting pcs 28.00 230,000 6,440,000
3 Bahan Bantu ls 1.00 7,500,000 7,500,000
4 Mandor org/hari 21.00 120,000 2,520,000
5 Tukang org/hari 105.00 100,000 10,500,000
6 Pekerja org/hari 210.00 80,000 16,800,000
Total Bekisting Panel Baja 105,360,000 Penggunaan panel bekisting dari baja
 tidak memerlukan finishing beton
1 Upah Panel Bekisting Panel 108.00 400,000 43,200,000
2 Patok Angkur Bekisting pcs 108.00 11,163 1,205,550
3 Phenol Film Panel 48.00 420,000 20,160,000
4 Kayu Kaso m3 5.33 1,900,000 10,133,333
5 Bahan Bantu ls 1.00 7,500,000 7,500,000
6 Mandor org/hari 21.00 120,000 2,520,000
7 Tukang org/hari 105.00 100,000 10,500,000
8 Pekerja org/hari 210.00 80,000 16,800,000 Penggunaan bekisting konvensional
9 Finishing Beton Exposed m2 1,295.31 45,000 58,288,950
menggunakan finishing (seperti pek.
Sebelumnya yang sudah dilakukan
Total Bekisting Konvensional 170,307,833
RESUME HASIL INOVASI
• Tabel A : Komparasi Biaya, Mutu, dan Waktu
No Uraian Metode Total Biaya Mutu Waktu
1 Bekisting Konvensional 170,307,833 Sulit Terkontrol 5 Minggu - Volume 1295 m2
2 Bekisting Pelat Baja 105,360,000 Sulit Terkontrol 4 Minggu - Volume 1295 m2
3 Concrete Tile Formwork 64,400,000 Lebih Terkontrol 2 Minggu - Volume 1295 m2

• Tabel B : Resume Perhitungan selisih Biaya, Mutu, dan Waktu yang dicapai

No Uraian Hasil Keterangan


1 Nilai effisiensi waktu yang dicapai (A) 2 Minggu
2 Nilai effisiensi biaya yang dicapai (B) 105,907,833
3 Durasi pelaksanaan total konstruksi (C) 5 Minggu Pekerjaan on
4 Nilai kontrak – PPn (D) 587,549,347,000 Progress

5 Prosentase perbaikan biaya yang dicapai 0.02%


6 Prosentase perbaikan waktu yang dicapai 40.00%
O R I G I N A L I TA S D A N R E F E R E N S I
A. Saya menyatakan belum ada metode / inovasi terkait yang sudah didaftarkan kedalam direktori inovasi PT PP ditahun sebelumnya

B. Inovasi ini tidak mengadopsi dari metode/inovasi dalam direktori inovasi pt pp

C. Inovasi ini tidak memiliki korelasi (namun tidak serupa) dengan beberapa inovasi sebelumnya yang masuk kedalam direktori

inovasi PT.PP (Persero) Tbk.

D. Referensi yang digunakan dalam mengembangkan program inovasi ini :

o SNI-2847-2017 Beton Bertulang;

o ACI 318-89 - Building Code Requirements for Structural Concrete and Commentary;

o ‘Performance evaluation of dry-pressed concrete curbs with variable cement grades by using Taguchi method’ : Hamid

Eskandari-Naddaf : 2016.

o Modern Earth Buildings: Materials, Engineering, Constructions and Applications: Matthew R Hall 2012;

o Advanced Concrete Technology 1: Constituent Materials: John Newman, B S Choo : 2003;


L A M P I R A N D O K U M E N TA S I I N O VA S I
1 Fabrikasi Concrete Tile Formwork 2 Impelmentasi Inovasi di Lapangan

3 Shop Drawing disahkan Owner dan Konsultan Supervisi 4 Visualisasi 3D

Anda mungkin juga menyukai