Anda di halaman 1dari 22

PEKERJAAN PONDASI

Strauss Pile
METODE PELAKSANAAN

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 1


1. PENDAHULUAN

2. PERALATAN & BAHAN YANG DIGUNAKAN

3. FLOWCHART

4. METODE PELAKSANAAN

5. IMPLEMENTASI QHSE

6. PRODUKTIVITAS PEKERJAAN

7. LANGKAH STRATEGIS

8. ASPEK RISIKO PEKERJAAN


Proyek Pembangunan Farmasi
UNAIR

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 2


1. PENDAHULUAN

Strauss pile adalah salah satu jenis pondasi struktur konstruksi bangunan yang dikerjakan tanpa peralatan mesin yang
dibangun 12.A
dengan cara tanah digali secara manual menggunakan alat bor auger atau disebut juga bored pile.
Pengeboran dilakukan dengan peralatan khusus yang digerakkan tenaga manusia. Meski demikian, peralatan tersebut
cukup sederhana dan tidak terlalu bising. Lubang bor untuk mendirikan pondasi lebih bersih dari lumpur, sehingga kualitas
beton lebih kokoh dan kuat.

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 3


Apabila tanah mengandung air, maka dibutuhkan pipa besi atau yang biasa disebut dengan temporary casing untuk
menahan dinding lubang agar tidak terjadi kelongsoran. Jika terjadi kelongsoran yang cukup signifikan, perlu
ditambahkan bentonite untuk mengurangi longsoran pada lubang bored pile

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 4


2. PERALATAN DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

MATERIAL PERSONIL & SAFETY

• Besi Beton PERSONIL SAFETY


• Kawat Bendrat
• Beton Decking 1. Operator 1. Helm Safety
• Beton Ready Mix 2. Mandor 2. Sepatu Safety
3. Tukang 3. Rompi Safety
4. Pelaksana 4. Sarung Tangan
5. Surveyor 5. Masker
6. Petugas K3L

PERALATAN

Bored Pile Machine • Plat Baja


Crane Service • Welding Machine
Excavator • Generator Set
Dump Truck • Alat Bantu
Truck Mixer • Inclinometer
Pipa Tremie
Temporary Casing

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 5


3. FLOW CHART
Pengeboran Dengan
A Auger (D 1000 m) B Pengecoran

MULAI

Check Position Demobilisasi


Coordinate and
Mobilisasi Peralatan Verticality

YES
Final Cleaning
Set up Peralatan Install Temporary Casing
(D 1000 mm)

Fabrikasi Pembesian SELESAI


Bore Pile
Pembersihan Lubang Dengan
Drilling Cleaning Bucket and Core Drill
Pengukuran dan Positioning
Memasukkan Besi Yang Sudah
Difabrikasi Ke Dalam Titik Borepile
Pembongkaran Beton
Bertulang

Install Pipa Tremi

A
B

DIAGRAM ALIR PEKERJAAN BORE PILE

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 6


4. METODE PELAKSANAAN
1. Pembobokan beton bertulang eksisting pada titik rencana lubang bore pile yang sudah di marking,
menggunakan hydraulic breaker

Kedalaman – 30 m
2 2 2 2
2 2 2

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 7


4. METODE PELAKSANAAN
2. Pengeboran titik bore pile (dilakukan dengan metode pre boring)
Keterangan (Tinggi) :

• A=18,592 m (dari top alat ke bottom


track)

• B=25,421 m (dari bottom jembatan ke


C tanah eksisiting)
A B
• C= 22,26 m (dari bottom jembatan ke
rigid eksisting)

Kedalaman – 30 m
2 2 2 2
2 2 2

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 8


4. METODE PELAKSANAAN
3. Setelah dilakukan pre boring, Install temporary casing menggunakan crane service dan vibro hammer. Kemudian lakukan
pengeboran lanjutan hingga kedalaman yang ditentukan.

Kedalaman – 30 m
2 2 2 2
2 2 2

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 9


4. METODE PELAKSANAAN
4. Pembersihan titik bor dilakukan dengan bucket cleaning

5. Install pembesian ke dalam lubang bor pile menggunakan


service crane

Kedalaman – 30 m
2 2 2 2
2 2 2

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 10


4. METODE PELAKSANAAN

6. Pemasangan pipa tremi sebagai media pengecoran

7. Pengecoran bore piled dengan bantuan truck mixer dan concrette pump

Kedalaman – 30 m
2 2 2 2
2 2 2

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 11


4. METODE PELAKSANAAN

ILUSTRASI PENGEBORAN BORE PILE ILUSTRASI PEMBESIAN BOREPILE

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 12


4. METODE PELAKSANAAN

ILUSTRASI PENGECORAN BORE PILE

ILUSTRASI PENGANGKATAN TEMPORARY CASING

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 13


4. METODE PELAKSANAAN

Pembuangan Tanah Sisa Pengeboran

•Air yang keluar saat proses pengecoran dialirkan ke saluran


pembuangan agar tidak merusak lokasi kerja.

•Tanah atau batu hasil pengeboran diatur dan ditempatkan pada satu
lokasi penampungan untuk dijadwalkan dan dibuang pada dumping zone
menggunakan dump truck.

•Selain input data boredpile, daily record diisikan juga untuk mengetahui,
jumlah peralatan, manpower, cuaca serta aktivitas harian.

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 14


5. IMPLEMENTASI QHSE

A. INSPEKSI

1. Pekerja memakai APD sesuai kebutuhan pemasnagan rambu pekerjaan dan k3


2. Stake Out Koordinat Rencana Titik Bored Pile
3. Cek Kelurusan Pengeboran dan Pemasangan Temporary Casing Dengan Alat Survey
4. Perhatikan Kelongsoran Lubang Bored Pile, Jika Cukup Besar Gunakan Bentonite
5. Ikatan pembesian rangka strauss pile sudah kuat / tidak renggang.
6. Jarak pembesian sudah sesuai dengan gambar kerja.

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 15


B. TEST PLAN

1. Besi yang dipasang sudah sudah sesuai dengan standar SNI.


2. Hasil lot dan kelurusan tidak miring.
3. Nilai Slump Beton yang dituangkan sesuai standar.
4. Bored Pile yang Sudah Dicor, sebisa mungkin dilakukan Test PIT (Pile Integrity Test) untuk mengetahui keteguhan tiang
bored pile yang sudah dicor

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 16


C. QUALITY TARGET

1. Material sesuai spesifikasi.


2. Dimensi, posisi dan jarak sesuai shodrawing.
3. Pengecoran merata dan monolit.
4. Lumpur dan air tanah pada bored pile tumpah dan keluar sampai permukaan

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 17


6. PRODUKTIVITAS PEKERJAAN

Prokdutifitas 1 Tahapan Pekerjaan Strauss Pile

Tenaga (Orang) Waktu Pekerja Dalam Sehari Produktivitas

Volume Satuan
Tukang Helper Total Start Finish Istirahat Durasi (Jam) Org / Jam Org / Hari

9 titik 4 6 10 8.00 17.00 1 8 0,1125 0,9

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 18


7. LANGKAH STRATEGIS
Untuk mendapatkan hasil dari produk sesuai dengan quality target yang sudah ditetapkan, diperlukan adanya saran dan usulan
terhadap pekerjaan yang akan di kerjakan, seperti berikut ini :
Lakukan pemantauan kelurusan pengeboran secara berkala
menggunakan alat survey

Lakukan pengamatan secara berkala terhadap kondisi area


pengeboran apakah terjadi kelongsoran yang signifikan atau tidak
Pastikan kedalaman rencana bored pile tercapai dengan melakukan
pengukuran menggunakan meteran secara rutin
Lakukan uji slump beton agar dipastikan mutu beton yang
akan digunakan sesuai spesifikasi

Pada saat pengecoran, pastikan


supply beton readymix tercukupi dan
tidak membutuhkan waktu tunggu
yang lama agar tidak terjadi setting
pipa tremie dalam bored pile

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 19


8. ASPEK RISIKO PEKERJAAN
IDENTIFIKASI RISIKO ANALISA RISIKO EVALUASI RISIKO

KEMUNGKINAN INHEREN

LEVEL RISIKO INHEREN

KEMUNGKINAN
SKOR EFEKTIF
KEEFEKTIFAN

LEVEL RISIKO
JENIS RISIKO
M/K3/L/S/P

INHEREN

DAMPAK
SAAT INI

SAAT INI

SAAT INI
DAMPAK
NO KODE RISIKO KATEGORI RISIKO SUB KATEGORI PEMILIK RISIKO AKTIFITAS PERIODE SASARAN RISIKO PENYEBAB DAMPAK PENGENDALIAN YANG ADA T/O PERLAKUAN RISIKO PRIORITAS RISIKO
RISIKO AKTIFITAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 DIVGEDUNG-XXX- Risiko Keselamatan dan Bahaya Fisik QHSE Pekerjaan Struktur  Juni 2021 K3 FAT = 0 Pekerja terkena material/ 1. Tidak bebas area (clear MTC 1. Peralatan : Pastikan inspeksi peralatan berjalan optimal dan tagging terpasang dengan hasil inspeksi dinyatakan laik T 80 60 H 5 0.5 40 30 L Accept IV.02
QHSE-4.1.1 Kesehatan Kerja (Struktur bawah) ; s/d Juli FR<2 bahan / alat area) operasi ( sebutkan peralatannya apa dan dilaksanakan inspeksi harian/mingguan/bulanan oleh proyek ) alat kerja berjalan
Pekerjaan Strauss 2022 SR<250 2. Tidak bekerja sesuai optimal dan tagging terpasang
Pile 2. Prosedur :
metode kerja Prosedur P-SMNK-02-16 JSA, P-NK-HSE-07-02 Inspeksi HSE, P-NK-HSE-07-04 Komunikasi tertib dilaksanakan (lengkapi
3. Tidak menggunakan APD dengan prosedur HSE lain sesuai dengan kebutuhan), JSA item pekerjaan Strauss Pile (lengkapi dengan prosedur HSE lain
yang proper : minimal safery sesuai dengan kebutuhan)
helmet, rompi, safety shoes 3. Pelatihan : Personil yang bekerja dipastikan qualified dan competence. (sebutkan pelatihan apa sesuai dengan
kebutuhan proyek)
4. Perijinan : Pastikan Ijin Kerja Dingin dan JSA sesuai pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai dilaksanakan
5. Pengawasan : - Penempatan material area tertib
-Setiap pekerja memiliki surat sehat sebelum bekerja dan dipastikan setiap hari ada pengecekan tensi oleh pihak medis
diproyek
- Dipastikan terdapat jarak aman dalam bekerja
6. APD dan Komunikasi :
a. Peralatan :
- Pastikan inspeksi peralatan berjalan optimal dan tagging terpasang dengan hasil inspeksi dinyatakan laik operasi (
sebutkan peralatannya apa dan dilaksanakan inspeksi harian/mingguan/bulanan oleh proyek )
- SIO SILO tersedia dan masih berlaku
b. Prosedur : Prosedur P-SMNK-02-16 JSA, P-NK-HSE-07-02 Inspeksi HSE, P-NK-HSE-07-04 Komunikasi tertib
dilaksanakan (lengkapi dengan prosedur HSE lain sesuai dengan kebutuhan), JSA No...... (Proyek)
c. Pelatihan :Personil yang bekerja dipastikan qualified dan competence. (sebutkan pelatihan apa sesuai dengan
kebutuhan proyek)
d. Perijinan : Pastikan ijin kerja dingin dan JSA sesuai pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai dilaksanakan.
e. Pengawasan : - terdapat personil pengawas saat pekerjaan
- dipastikan terdapat akses yang memadai
f. APD, ramhu dan komunikasi:
- Pelaksanaan TBT TBM sesuai dengan aktifitas pekerjaan sebelum kerja dan absensi sesuai dengan realisasi dilapangan
- Rambu - rambu K3 terpasang di lokasi area bekerja (awas ada pekerjaan, bahaya tertabrak, jaga jarak aman, dll)
- Menggunakan tertib APD di area bekerja (safety shoes, safety helmet, safety glasses, dan mask)

2 DIVGEDUNG-XXX- Risiko Keselamatan dan Bahaya Fisik QHSE Pekerjaan Struktur Juni 2021 K3 FAT = 0 Terkena manuver alat berat 1. Tidak bebas area (clear RWC 1. Peralatan : T 80 60 H 5 0.5 30 L Accept IV.02
QHSE- Kesehatan Kerja Bahaya Mekanik ( Struktur Bawah) ; s/d Juli FR<2 area) - Pastikan inspeksi peralatan berjalan optimal dan tagging terpasang dengan hasil inspeksi dinyatakan laik operasi
4.1.1 pekerjaan Strauss 2022 SR<250 2. Tidak bekerja sesuai (
4.1.2 Pile  
metode Kerja sebutkan peralatannya apa dan dilaksanakan inspeksi harian/mingguan/bulanan oleh proyek )
- SIO SILO tersedia dan masih berlaku
2. Prosedur : Prosedur P-SMNK-02-16 JSA, P-NK-HSE-07-02 Inspeksi HSE, P-NK-HSE-07-04 Komunikasi tertib
dilaksanakan (lengkapi dengan prosedur HSE lain sesuai dengan kebutuhan), JSA No...... (Proyek)
3. Pelatihan : Personil yang bekerja dipastikan qualified dan competence. (sebutkan pelatihan apa sesuai dengan
kebutuhan proyek)
4. Perijinan : Pastikan Ijin Kerja Dingin dan JSA sesuai pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai dilaksanakan
5. Pengawasan :
- Terdapat personil pengawas saat pekerjaan
- DIpastikan terdapat akses yang memadai
6. APD, Rambu, dan Komunikasi :
- Pelaksanaan TBT TBM sesuai dengan aktifitas pekerjaan sebelum kerja dan absensi sesuai dengan realisasi
dilapangan
- Rambu - rambu K3 terpasang di lokasi area bekerja (awas ada pekerjaan, bahaya tertabrak, jaga jarak aman, dll)
- Menggunakan tertib APD di area bekerja (safety shoes, safety helmet, safety glasses, dan mask)
3 DIVGEDUNG-XXX- Risiko Keselamatan dan Bahaya fisik QHSE Pekerjaan Struktur Juni 2021 K3 FAT = 0 Terkena cipratan lumpur Tidak bekerja sesuai metode LTI 1. Peralatan : T 60 80 H 5 0.5 30 40 L Accept IV.02
QHSE- Kesehatan Kerja bahaya mekanik ( Struktur Bawah) ; s/d Juli FR<2 hasil kerja, posisi pekerja unsafe act - Pastikan inspeksi peralatan berjalan optimal dan tagging terpasang dengan hasil inspeksi dinyatakan laik operasi (
4.1.1 pekerjaan Strauss 2022  SR<250 pengeboran dan condition tidak menjaga sebutkan peralatannya apa dan dilaksanakan inspeksi harian/mingguan/bulanan oleh proyek )
4.1.2 Pile jarak aman 2. Prosedur : Prosedur P-SMNK-02-16 JSA, P-NK-HSE-07-02 Inspeksi HSE, P-NK-HSE-07-04 Komunikasi tertib
dilaksanakan (lengkapi dengan prosedur HSE lain sesuai dengan kebutuhan), JSA No...... (Proyek)
3. Pelatihan : Personil yang bekerja dipastikan qualified dan competence. (sebutkan pelatihan apa sesuai dengan
kebutuhan proyek)
4. Perijinan : Pastikan Ijin Kerja Dingin dan JSA sesuai pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai dilaksanakan
5. Pengawasan :
- Menjaga jarak aman tidak berada di lokasi pengeboran
6. APD, Rambu, dan Komunikasi :
- Pelaksanaan TBT TBM sesuai dengan aktifitas pekerjaan sebelum kerja dan absensi sesuai dengan realisasi dilapangan
- Rambu - rambu K3 terpasang di lokasi area bekerja (awas ada pekerjaan, bahaya terciprat, jaga jarak aman, dll)
- Menggunakan tertib APD di area bekerja (safety shoes, safety helmet, safety glasses, dan mask)
7. Fire Protection : -
8. Lingkungan : Housekeeping dilaksanakan rutin setiap selesai bekerja

4 DIVGEDUNG-XXX- Risiko Lingkungan Hidup bahaya Fisik QHSE Pekerjaan Struktur Juni 2021 k3 FAT = 0 Timbulnya kebisingan Pekerjaan aktivitas proyek MTC 1. Peralatan : T 80 40 H 5 0.5 40 20 L Accept IV.02
QHSE- 4.1.1 ( Struktur Bawah) ; s/d Juli FR<2 yang terus menerus - Pastikan inspeksi peralatan berjalan optimal dan tagging terpasang dengan hasil inspeksi dinyatakan laik operasi (
pekerjaan Strauss 2022  SR<250 sebutkan peralatannya apa dan dilaksanakan inspeksi harian/mingguan/bulanan oleh proyek )
Pile 2. Prosedur : Prosedur P-SMNK-02-16 JSA, P-NK-HSE-07-02 Inspeksi HSE, P-NK-HSE-07-04 Komunikasi tertib
dilaksanakan (lengkapi dengan prosedur HSE lain sesuai dengan kebutuhan), JSA No...... (Proyek)
3. Pelatihan : Personil yang bekerja dipastikan qualified dan competence. (sebutkan pelatihan apa sesuai dengan
kebutuhan proyek)
4. Perijinan : Pastikan Ijin Kerja Dingin dan JSA sesuai pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai dilaksanakan
5. Pengawasan :
- Setiap pekerja memiliki surat sehat sebelum bekerja dan dipastikan setiap hari ada pengecekan tensi oleh pihak medis
diproyek
- Dipastikan terdapat jarak aman dalam bekerja
6. APD, Rambu, dan Komunikasi :
- Pelaksanaan TBT TBM sesuai dengan aktifitas pekerjaan sebelum kerja dan absensi sesuai dengan realisasi dilapangan
- Rambu - rambu K3 terpasang di lokasi area bekerja (awas ada pekerjaan, area menggunakan APD, dll) dan diberi
barikade/batas area kerja

5 DIVGEDUNG-XXX- Risiko Keselamatan dan Bahaya Mekanik QHSE Pekerjaan Struktur  Juni 2021 K3 FAT = 0 Timbulnya kebisingan Pekerjaan aktivitas proyek MTC 1. . Peralatan : T 80 40 H 5 0.5 40 20 L Accept IV.05
QHSE-4.1.2 Kesehatan Kerja (Struktur bawah) ; s/d Juli FR<2 yang terus menerus - Pastikan inspeksi peralatan berjalan optimal dan tagging terpasang dengan hasil inspeksi dinyatakan laik operasi (
Pekerjaan 2022 SR<250 sebutkan peralatannya apa dan dilaksanakan inspeksi harian/mingguan/bulanan oleh proyek )
Strauss Pile 2. Prosedur : Prosedur P-SMNK-02-16 JSA, P-NK-HSE-07-02 Inspeksi HSE, P-NK-HSE-07-04 Komunikasi tertib
dilaksanakan (lengkapi dengan prosedur HSE lain sesuai dengan kebutuhan), JSA No...... (Proyek)

Copyright © Divisi Gedung / 2021-20223. Pelatihan : Personil yang bekerja dipastikan qualified dan competence. (sebutkan pelatihan apa sesuai dengan
kebutuhan proyek)
4. Perijinan : Pastikan Ijin Kerja Dingin dan JSA sesuai pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai dilaksanakan 20
5. Pengawasan :
- Setiap pekerja memiliki surat sehat sebelum bekerja dan dipastikan setiap hari ada pengecekan tensi oleh pihak medis
diproyek
8. ASPEK RISIKO PEKERJAAN
IDENTIFIKASI RISIKO ANALISA RISIKO EVALUASI RISIKO

KEMUNGKINAN INHEREN

LEVEL RISIKO INHEREN

KEMUNGKINAN
SKOR EFEKTIF
KEEFEKTIFAN

LEVEL RISIKO
JENIS RISIKO
M/K3/L/S/P

INHEREN

DAMPAK
SAAT INI

SAAT INI

SAAT INI
DAMPAK
NO KODE RISIKO KATEGORI RISIKO SUB KATEGORI PEMILIK RISIKO AKTIFITAS PERIODE SASARAN RISIKO PENYEBAB DAMPAK PENGENDALIAN YANG ADA T/O PERLAKUAN RISIKO PRIORITAS RISIKO
RISIKO AKTIFITAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 DIVGEDUNG-XXX- Risiko Lingkungan Risiko QHSE Pekerjaan Struktur  Juni 2021 K3 FAT = 0 Terjadi ceceran/ tumpahanTidak bekerja sesuai dengan kerugian Rp 1 Juta 1. Peralatan : T 80 40 H 5 0.5 40 40 L Accept IV.02
QHSE-4.2.3 Hidup Pencemaran (Struktur bawah) ; s/d Juli FR<2 solar metode kerja s/d Rp 10 Juta - Terdapat secondary containment
4.2.6 Tanah Pekerjaan Strauss 2022 SR<250 2. Prosedur : Prosedur P-SMNK-02-16 JSA, P-NK-HSE-07-02 Inspeksi HSE, P-NK-HSE-07-04 Komunikasi, P-SMNK-02-13
Pile PENANGANAN LIMBAH tertib dilaksanakan (lengkapi dengan prosedur HSE lain sesuai dengan kebutuhan)
Risiko Limbah 3. Pelatihan :
B3 - Pekerja/karyawan mendapat training awareness tentang pengelolaan lingkungan
- Personil yang bekerja dipastikan qualified dan competence. (sebutkan pelatihan apa sesuai dengan kebutuhan proyek)
4. Perijinan : Pastikan Ijin Kerja Dingin dan JSA sesuai pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai dilaksanakan
5. Pengawasan :
- Pastikan pada saat pekerjaan berlangsung pelaksana/SOM harus berada di area kerja
6. APD, Rambu, dan Komunikasi :
- Pelaksanaan TBT TBM sesuai dengan aktifitas pekerjaan sebelum kerja dan absensi sesuai dengan realisasi dilapangan
- Rambu - rambu K3 terpasang di lokasi area bekerja ( dilarang merokok, awas ada pekerjaan, dll)
- Menggunakan tertib APD di area bekerja (safety shoes, safety helmet, safety glasses, gloves, dan mask)
7. Fire Protection : -
8. Lingkungan : Housekeeping dilaksanakan rutin setiap selesai bekerja

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 21


PT NINDYA KARYA (PERSERO)
DEPARTEMEN P&E
DIVISI GEDUNG
www. nindyakarya.co.id

Rr. Coryna Yusi Rachmawati


Rizka Lazuardi
Nur Rahmah
Dufanti Ayu Wardhani
Budhi Sulistyanto
Ariel Somadiningrat
Tim Proyek Penanganan Mendesak Terhadap Longsor di Area IPA Kalhol

Copyright © Divisi Gedung / 2021-2022 22

Anda mungkin juga menyukai