18.256
12.921
10.000,0
Terdapat pabrik gula saat ini
5.335
2.506
2.506
3.249
5.755
7.166
200,0
belum optimal beroperasi karena - - 5.000,0
-
-
kekurangan bahan baku tebu dan - -
23.708
23.708
23.708
( 23.708 Ha )
tebu berdasarkan Permen LHK Mendesain klaster agroforestri tebu yang efisien Bekerjasama dengan BUMN, 20.000,0
3,5
5,0
P.81/2016 melalui kerjasama sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku swasta untuk transfer 10.000,0
seluas knowledge dan pasokan tebu
dengan mitra. 18.256 Ha
-
Bekerja sama dengan pihak-
Terdapat potensi kawasan hutan Membangun kapabilitas operasional pengelolaan pihak terkait untuk mendukung 2020 2021 2022 2023 2024
agroforestri tebu penanaman tebu dan
yang dapat dikembangkan Luas (Ha)
Mempraktekan pengelolaan tebu modern dengan pemberdayaan masyarakat
menjadi agroforestri tebu secara
mekanisasi yang efisien Total Lahan Tebu *) 2020 luas
swakelola realisasi tanam
Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam ( 41.964 Ha ) * 60.000
29.463
36.629
41.964
2.506
Perhutani belum berpengalaman value chain 40.000
CRITICAL POINT 2021
dalam mengelola agroforestri • Penyiapan petak tanaman, revisi RPKH, RKAP 20.000
-
secara mandiri • Penyiapan kebun bibit untuk tanam PC pola B 2021, -
• Menyapkan sistem pendukung : Pengadaan, (LC, LP dan pupuk); kerjasama dengan PG 2020 2021 2022 2023 2024
Luas (Ha)
#2
LEGALITAS PENGELOLAAN HUTAN PERHUTANI
UU No. 41/1999 (Kehutanan) KepMen LHK Nomor :
SK.73/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2021
Pasal 21 ; PP No.72 /2010 tentang Perusahaan
Pengelolaan hutan meliputi kegiatan : KESATU :
Umum (Perum) Kehutanan Negara
a. Tata hutan dan penyusunan rencana Menugaskan kepada Perusahaan Umum
pengelolaan hutan; Pasal 3 (Perum) Kehutanan Negara untuk mengelola
(3) Pengelolaan hutan di hutan negara Hutan Produksi dan Hutan Lindung di Provinsi
b. Pemanfaatan hutan dan penggunaan
sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi
kawasan hutan;
kegiatan : Tata hutan dan penyusunan Jawa Barat, dan Provinsi Banten.
c. Rehabilitasi dan reklamasi hutan; dan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan
d. perlindungan hutan dan konservasi alam. hutan; rehabilitasi & reklamasi hutan, KEDUA :
Penjelasan Pasal 21 perlindungan hutan dan konservasi alam Penugasan kepada Perusahaan Umum
Kegiatan pengelolaan dapat dilimpahkan kepada (Perum) Kehutanan Negara sebagaimana
BUMN Peraturan Pemerintah RI No. 23 / 2021
Penyelenggaraan Kehutanan dimaksud dalam Amar KESATU meliputi:
a.tata hutan dan penyusunan rencana
UU No. 19/2003 (BUMN)
Pasal 125; pengelolaan hutan;
Pasal 1 angka 4 ; (1) Pemerintah Pusat dapat melimpahkan b.pemanfaatan hutan;
Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut penyelenggaraan pengelolaan Hutan kepada c.rehabilitasi dan reklamasi hutan; dan
Perum, adalah BUMN yang seluruh modalnya badan usaha milik negara bidang d.perlindungan hutan dan konservasi alam.
dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang Kehutanan.
bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa (10) Penyelenggaraan pengelolaan Hutan oleh
penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu badan usaha milik negara bidang Kehutanan SELAKU
tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur PENGELOLA HUTAN
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. dalam Peraturan Pemerintah tersendiri.
PERHUTANI DAPAT
Pasal 36 ayat (1) ; MELAKUKAN USAHA
Maksud dan tujuan Perum adalah
menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk PEMANFAATAN
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang berkualitas dengan harga yang HUTAN
terjangkau oleh masyarakat berdasarkan prinsip UNTUK KEMANFAATAN
pengelolaan perusahaan yang sehat.
UMUM & MENDAPATKAN
KEUNTUNGAN #3
LEGALITAS AGROFORESTRY TEBU MANDIRI PERHUTANI
PEMANFAATAN
PEMANFAATAN HUTAN
HUTAN PEMANFAATAN
PEMANFAATAN KAWASAN
KAWASAN AGROFORESTRY
AGROFORESTRY POLA
POLA
Keluasan
Keluasan PROSENTASE
budidaya
budidaya
Tanaman
Tanaman Tebu
Tebu LUAS TOTAL Ha LUAS TEBU Ha KELUASAN Dari sisi proporsi
dan
dan terhadap keluasan
Agroforestry
TAN TEBU areal KPH terdapat
Agroforestry angka sebesar :
Tebu
Tebu di
di Perum
Perum 2.437.087,60 18.256,00 0,75 12,25 % (KPH
Perhutani
Perhutani Jombang) dan 3,61
mempunyai
mempunyai 37.348,00 4.574,85 12,25 % (KPH Ngawi).
keluasan
keluasan
sebesar:
sebesar:
35.018,60 1.262,88 3,61
Sedangkan dari sisi kajian Kecukupan luas tutupan satuan kelola hutan dalam ketentuan RPKH memenuhi
proporsi 51% tanaman kehutanan (Minimal) dan 49 % tanaman Agroforestry Tebu (Maksimal).
#5
Aspek Sosial dan Ekonomi
Sosial Ekonomi
Kegiatan Masyarakat memanfaatkan lahan hutan Proses bisnis ATM merupakan kegiatan budidaya
untuk pemenuhan budidaya tanaman semusim tanaman jangka pendek dengan modal yang besar
perlu dipertimbangkan dalam proses peralihan dan keluasan lahan sebagai inisiasi awal.
komoditas ini,
Teknik budidaya relatif sudah dikuasai, masyarakat
Kehilangan kesempatan melakukan penanaman perlu merasa mempunyai kepentingan untuk ikut
tanaman semusim pada pola tumpangsari dalam core activity (bisnis) nya,
menjadi potensi konflik dan
sebagai alternatif negosiasi dilakukan melibatkan
sebagai solusi telah diambil Langkah kesepakatan masyarakat mendampingi kegiatan ATM ini dalam
melibatkan tokoh masyarakat dan para penggarap proporsi yang signifikan dan terukur.
dengan nilai tukar yang signifikan juga upah
dalam pelibatan setiap elemen pekerjaan Dalam pembiayaan ATM ini sekitar 18 % HPP
penanamannya. menjadi pembiayaan take home pay masyarakat
(Rp. 5,7 juta/ha)
#6
Peluang Kerjasama dan Tantangan
Tantangan :
Peluang Kerjasama :
1. Topografi Lokasi Tanaman Tebu
1. Sinergi BUMN antara Perum Perhutani lebih sulit tantangannya dibanding
dengan PTPN, RNI dan PT. Petrogres lokasi tebu umumnya
2. Offtaker Tebu Giling dengan Harga Pasar 2. Lahan hutan bersifat tadah hujan
3. Transfer Knowledge Budidaya Tebu dan cenderung marjinal
4. Peningkatan Produktivitas Lahan Hutan 3. Aksesibilitas rendah
melalui Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) 4. Keterbatasan Kebun Benih Datar
5. Kontribusi terhadap Swa Sembada Gula (KBD)
5. Paralel penyelesaian masalah sosial
#7
DOKUMENTASI KEGIATAN TEBU MANDIRI
Foto 1. Tanam Tebu Perdana Bersama Bapak Asdep tanggal 03/11/2021 di KPH Jombang Foto 2. Kunjungan Lapangan Bapak Direktur Utama
tanggal 25/11/2021 di KPH Jombang
#8
DOKUMENTASI KEGIATAN TEBU MANDIRI
Foto 3. Keberadaan Kebun Bibit Datar (KBD) merupakan prasyarat utama penyelenggaraan Agroforestry Tebu Mandiri (ATM)
#9
Tahap Penanaman Agroforestry Tebu Mandiri (ATM)
# 10
DOKUMENTASI KEGIATAN TEBU MANDIRI
Foto 8. Kegiatan Monev merupakan Tahapan Mutlak untuk Keberhasilan Agroforestry Tebu
Mandiri (ATM)
# 11
Perhatian terhadap Kelola Sosial dan Pelibatan Aktif Masyarakat setempat memotivasi
Kinerja Terbaik
Foto 9. Pelibatan masyarakat pada kegiatan ATM Foto 10. Bantuan ternak
# 12
Jati Negeri Perti wi
TERIMA
KASIH