Anda di halaman 1dari 36

BUKU SAKU

PERSETUJUAN PENGGUNAAN
KAWASAN HUTAN (PPKH)
BIDANG JALAN

Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan


Direktorat Jenderal Bina Marga
DAFTAR ISI
Daftar Isi 2

Acuan Normatif 3

1. Definisi dan Skema PPKH 4

1.1 Definisi PPKH 5


1.2 Skema Penggunaan Kawasan Hutan 6

2. Persyaratan, Prosedur, dan Pemenuhan 7


Komitmen PPKH
2.1 Persyaratan PPKH Bidang Jalan 8

2.2 Prosedur PPKH Pembangunan Infrastruktur 9

2.3 Pemenuhan Komitmen 11


3. Kewajiban dan Konsekuensi Pemegang PPKH 12

3.1 Kewajiban Pemegang PPKH 13

3.2 Sanksi Administratif PPKH 17

3.3 Berakhirnya PPKH 20


Contoh Surat Permohonan dan 21
Dokumen PPKH

2
ACUAN NORMATIF

1. UU Nomor 41 Tahun 1999 jo UU No. 19 Tahun 2004 Tentang


Kehutanan.
2. UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.
3. PP Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Kehutanan.
4. Inpres Nomor 5 Tahun 2019 tentang Penghentian
Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan
Alam Primer dan Lahan Gambut.
5. Permen LHK Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perencanaan
Kehutanan, Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan dan
Perubahan Fungsi Kawasan Hutan, Serta Penggunaan
Kawasan Hutan.

3
i
DEFINISI DAN SKEMA
PPKH

4
DEFINISI PERSETUJUAN
PENGGUNAAN KAWASAN
HUTAN (PPKH)
Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) adalah
persetujuan penggunaan atas Sebagian Kawasan Hutan untuk
kepentingan pembangunan di luar kegiatan Kehutanan tanpa
mengubah fungsi dan peruntukan Kawasan Hutan.

Pembangunan Jalan
Kawasan Hutan melintasi Kawasan
Hutan Lindung dan/atau
Lindung
Hutan Produksi wajib
Kawasan Hutan dilengkapi dengan
Produksi Persetujuan
Penggunaan Kawasan
Hutan (PPKH)

Pembangunan Jalan
melewati Kawasan Hutan
Kawasan Hutan Konservasi wajib
Konservasi dilengkapi dengan
Perjanjian Kerja Sama
(PKS)

5
SKEMA PENGGUNAAN KAWASAN
HUTAN PRODUKSI DAN HUTAN
LINDUNG BIDANG JALAN

1. Membayar PNBP
Pada provinsi yang melampaui Penggunaan Kawasan Hutan
Kecukupan Luas Kawasan 2. Melakukan penanaman
Hutan untuk Rehabilitasi DAS
dengan ratio 1:1

1. Membayar PNBP
Pada provinsi yang sama Penggunaan Kawasan Hutan
Persetujuan dengan atau kurang 2. Membayar PNBP Kompensasi
Penggunaan Kecukupan Luas Kawasan 3. Melakukan penanaman
Hutan untuk Rehabilitasi DAS
Kawasan Hutan dengan ratio 1:1
(PPKH)
1. Tanpa Membayar PNBP
Penggunaan Kawasan
Infrastruktur oleh instansi Hutan
pemerintah atau fasilitas 2. Tanpa lahan kompensasi
umum yang bersifat dan tanpa penanaman DAS
nonkomersial 3. Melakukan penanaman
kayu di kiri-kanan atau
sekeliling areal PPKH
sebagai bentuk
perlindungan

6
PERSYARATAN,
PROSEDUR, DAN
PEMENUHAN KOMITMEN
PPKH

7
PERSYARATAN PPKH BIDANG
JALAN
A. Persyaratan Administrasi
1. Surat Permohonan dari Menteri PUPR ditujukan kepada Menteri LHK,
Cq. Direktorat Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
2. Pernyataan komitmen (akta notariil) bermeterai cukup bagi pemohon
yang merupakan instansi pemerintah, yang menyatakan:
Menyelesaikan tata batas areal PPKH
Menyampaikan pernyataan bersedia mengganti biaya investasi
1. pengelolaan/ pemanfaatan hutan kepada pengelola/ pemegang izin
2. usaha pemanfaatan hasil hutan.
3. Pakta integritas (akta notariil) bermeterai bagi pemohon yang
merupakan instansi pemerintah yang menyatakan:
Sanggup untuk memenuhi semua kewajiban;
Semua dokumen yang dilampirkan dalam permohonan adalah sah;
Tidak melakukan kegiatan di lapangan sebelum ada izin dari Menteri;
Bersikap transparan, jujur, objektif dan akuntabel;
Tidak memberi, menerima, menjanjikan hadiah/hiburan dalam bentuk
apapun yang berkaitan dengan permohonan;
Melakukan permohonan perizinan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;

B. Persyaratan Teknis
1. Rekomendasi Gubernur
2. Peta lokasi/Peta Rencana Penggunaan Kawasan Hutan yang
ditandatangani oleh Dirjen Bina Marga memiliki ketentuan:
1. Rekomendasi Gubernur
berskala 1:50.000 atau skala terbesar pada lokasi tersebut
2. Peta lokasi/Peta Rencana
bentuk hardcopy Penggunaan Kawasan ditandatangani
dan softcopy
olehformat
Dirjenshapefile (shp) dengan koordinat sistem UTM Datum WGS 84
Bina Marga:
3. Dokumen Lingkungan dan Persetujuan Lingkungan.

C. Kelengkapan Lainnya
1. Surat Kuasa Pengurusan PPKH;
2. File Dokumen dalam format .pdf/ . jpeg / .shp / .ecw.

*Keterangan
Dokumen Asli
Dokumen Asli/Copy Legalisir

8
PROSEDUR PPKH PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR NON KOMERSIL

1 2 3
BB/BPJN melakukan Kepala BB/BPJN menyampaikan
overlay lokasi rencana Kepala UPT-KLHK menugaskan
surat permohonan
kegiatan dengan peta tim teknis untuk melaksanakan
pertimbangan teknis kerjasama
hutan lindung dan telaahan teknis
kepada Kepala UPT-KLHK
produksi

6 5 4
Menteri PUPR mengajukan BB/BPJN menyampaikan Kepala UPT-KLHK
surat permohonan PPKH surat pengajuan menyampaikan pertimbangan
kepada Menteri LHK melalui permohonan PPKH teknis kepada BB/BPJN sebagai
Dirjen Planologi Kehutanan kepada Menteri salah satu syarat permohonan
dan Tata Lingkungan (PKTL) PUPR/Dirjen Bina Marga kerjasama
dengan melampirkan
Persyaratan Administrasi dan
Persyaratan Teknis

7 8 9
Dit. Rencana, Penggunaan Dirjen PKTL menyampaikan Menteri LHK menyetujui
dan Pembentukan Wilayah hasil telaahan dan hasil telaah dan
Pengelolaan Hutan, Ditjen rekomendasi disetujui/tidak mendisposisikan Dirjen
PKTL melakukan proses disetujui kepada Menteri PKTL untuk menyampaikan
penelaahan. LHK PPKH

9
PROSEDUR PPKH PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR NON KOMERSIL
A

10 11 12
Dirjen PKTL menyampaikan Dirjen Bina Marga BB/BPJN melakukan
surat PPKH kepada Dirjen menyampaikan surat PPKH pemenuhan komitmen
Bina Marga dan UPT-KLHK kepada kepala Balai PPKH
BB/BPJN

14 13
Dirjen Bina Marga melalui Direktur Bina
BB/BPJN menyampaikan surat
Teknik Jalan dan Jembatan mengajukan
permohonan tata batas kepada
surat permohonan tata batas PPKH kepada
Dirjen Bina Marga
Direktur Pengukuhan dan Penatagunaan
Kawasan Hutan

15 16
PPKH definitif terbit (Penetapan Pemegang PPKH boleh
Areal Kerja PPKH) bekerja

10
KETENTUAN PELAKSANAAN
KEGIATAN SETELAH PPKH TERBIT

Pemegang PPKH di luar kriteria Proyek Strategis


Nasional (PSN) yang ditetapkan oleh Pemerintah
dilarang melakukan kegiatan di lapangan sebelum
menyelesaikan pemenuhan komitmen kecuali untuk
kegiatan:
1. Membuat kegiatan persiapan, berupa
pembangunan direksi kit (basecamp
sementara);
2. Pengukuran sarana dan prasarana;
3. Sarana penunjang keselamatan umum;
4. Penanganan bencana alam; dan
5. Sarana dan prasarana penunjang pada kondisi
darurat

11
KEWAJIBAN DAN
KONSEKUENSI
PEMEGANG PPKH

12
KEWAJIBAN PEMEGANG PPKH

A. Kewajiban setelah dokumen PPKH diterbitkan

1. Dalam jangka waktu paling lama 1(satu) tahun


Kementerian PUPR wajib:
menyelesaikan tata batas areal PPKH sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dengan
supervisi Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan
dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 1
(satu) tahun;
menyampaikan pernyataan bersedia mengganti biaya
investasi pengelolaan/pemanfaatan hasil hutan dalam
bentuk surat pernyataan
1. 2.
2. Kementerian PUPR setelah memenuhi komitmen
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan
sebagaimana angka (1) maka:
Mengajukan permohonan penetapan areal kerja PPKH
dengan melampirkan bukti pemenuhan komitmen
sebagaimana tersebut di poin 1 (satu)
apabila permohonan sebagaimana tersebut di atas
telah memenuhi ketentuan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku, Dirjen Planologi Kehutanan
dan Tata Lingkungan atas nama Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan menerbitkan penetapan areal
kerja PPKH.
13
KEWAJIBAN PEMEGANG PPKH

B. Kewajiban setelah areal kerja PPKH


ditetapkan
1. Membuat rencana dan melaksanakan Reklamasi dan
revegetasi pada Kawasan Hutan yang sudah tidak
dipergunakan tanpa menunggu selesainya jangka
waktu PPKH;
2. Melakukan penanaman tanaman kayu di bagian tepi
di kiri-kanan atau sekeliling areal PPKH sebagai
bentuk perlindungan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
3. Melaksanakan inventarisasi tegakan sesuai dengan
rencana kerja Penggunaan Kawasan Hutan tahunan;
4. Membayar PSDH, dan / atau DR sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Membayar ganti rugi nilai tegakan kepada
pemerintah apabila areal yang dimohon merupakan
Hutan tanaman hasil Rehabilitasi;
6. Mengganti biaya investasi Pengelolaan Hutan /
Pemanfaatan Hutan kepada pengelola/pemegang
Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan, dalam hal
areal PPKH berada dalam Areal Kerja Pengelolaan
Hutan/Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan;

14
KEWAJIBAN PEMEGANG PPKH
7. Melakukan pemeliharaan batas areal PPKH;
8. Melaksanakan Perlindungan Hutan atas areal PPKH
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
9. Melaksanakan pencegahan dan perlindungan
terhadap kebakaran Hutan dan lahan;
10. Mengamankan Kawasan Hutan Konservasi dan
Kawasan Hutan Lindung dalam hal areal PPKH
berbatasan dengan Kawasan Hutan Konservasi dan
Kawasan Hutan Lindung, serta berkoordinasi
dengan:
Kepala balai besar/kepala unit pelaksana teknis
Kementerian yang membidangi urusan Kawasan
Hutan Konservasi, untuk Kawasan Hutan Konservasi;
Kepala Dinas Provinsi atau direktur utama perum
perhutani pada wilayah kerja perum perhutani, untuk
Kawasan Hutan Lindung; dan/atau
Kepala KPH;
11. Memberikan kemudahan bagi aparat lingkungan
hidup dan Kehutanan baik pusat maupun daerah
pada saat melakukan monitoring dan evaluasi di
lapangan;

15
KEWAJIBAN PEMEGANG PPKH
12. Mengkoordinasikan kegiatan kepada instansi
lingkungan hidup dan Kehutanan setempat dan/atau
kepada Pemegang izin Pemanfaatan Hutan atau
Pengelola Hutan;
13. Melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar areal
PPKH;
14. Melaksanakan kewajiban lain yang ditetapkan oleh
Menteri LHK; dan
15. Membuat laporan secara berkala setiap 6 (enam)
bulan sekali secara online dan menyampaikan bukti
pelaporan kepada Menteri LHK mengenai
Penggunaan Kawasan Hutan yang dipinjam pakai,
dengan tembusan
Direktur Jenderal;
Direktur jenderal yang menyelenggarakan urusan di
bidang pengelolaan hutan lestari;
Direktur jenderal yang menyelenggarakan urusan di
bidang konservasi sumber daya alam dan ekosistem;
Direktur jenderal yang menyelenggarakan urusan di
bidang pengendalian DAS dan Rehabilitasi Hutan;
Kepala Dinas Provinsi;
Kepala Balai; dan
Kepala balai pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan

16
SANKSI ADMINISTRATIF PPKH

Pemegang PPKH yang melakukan pelanggaran


terhadap ketentuan dapat diberikan Sanksi
Administratif berupa Teguran Tertulis, Pembekuan
PPKH, dan Pencabutan PPKH.
a. Teguran Tertulis
Teguran tertulis akan dikenakan apabila:
1. Melakukan kegiatan di dalam areal PPKH sebelum
memperoleh penetapan batas Areal Kerja PPKH,
kecuali membuat kegiatan persiapan berupa
pembangunan direksi kit dan/atau pengukuran sarana
dan prasarana;
2. Tidak melakukan Pemberdayaan Masyarakat sekitar
areal PPKH;
3. Tidak membayar PSDH dan/atau DR;
4. Tidak melaksanakan kewajiban lain yang
diperintahkan oleh Menteri LHK di dalam PPKH;
5. Tidak menyelenggarakan Perlindungan Hutan; atau
6. Tidak melaksanakan Reklamasi dan/atau Reboisasi
pada Kawasan Hutan yang diberikan PPKH yang
sudah tidak digunakan.

Teguran dilakukan paling banyak 3 (tiga) kali secara


berturut-turut masing-masing untuk jangka waktu 30
(tiga puluh) hari kerja

17
SANKSI ADMINISTRATIF PPKH

b. Pembekuan PPKH
Pembekuan PPKH akan dikenakan apabila:
1. Menjaminkan atau mengagunkan areal PPKH kepada
pihak lain;
2. Tidak melaksanakan Tata Batas areal PPKH;
3. Tidak mengganti biaya investasi pengelolaan
Hutan/Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan
kepada pemegang pengelolaan Hutan/Perizinan
Berusaha Pemanfaatan Hutan dalam hal PPPKH
berada di dalam areal pengelolaan Hutan/ Perizinan
Berusaha Pemanfaatan Hutan;
4. Tidak melaksanakan perintah pengenaan Sanksi
Administratif berupa teguran tertulis.

Pembekuan PPKH berlaku selama 6 (enam) bulan.

Dalam hal Pemegang PPKH menyelesaikan


kewajiban dalam jangka waktu paling lama 6 (enam)
bulan, Pembekuan berakhir dan PPKH menjadi aktif

18
SANKSI ADMINISTRATIF PPKH

c. Pencabutan PPKH
Pencabutan PPKH akan dikenakan apabila:
1. memindahtangankan PPKH kepada pihak lain atau
melakukan perubahan nama Pemegang PPKH tanpa
persetujuan Menteri LHK;
2. melakukan tindak pidana bidang lingkungan hidup
dan Kehutanan yang telah berkekuatan hukum tetap;
dan/atau
3. tidak melaksanakan perintah Sanksi Administratif
Pembekuan PPKH

Pencabutan PPKH diterbitkan oleh Menteri LHK.

19
JANGKA WAKTU PPKH
PPKH berlaku selama kegiatan penyelenggaraan jalan masih
berjalan

BERAKHIRNYA PPKH
1. Jangka waktu PPKH telah berakhir;
2. Dicabut oleh Menteri LHK;
3. Diserahkan kembali secara sukarela oleh Pemegang PPKH
kepada Menteri LHK sebelum jangka waktu berakhir dengan
pernyataan tertulis; atau
4. Perizinan/perjanjian yang diterbitkan oleh pejabat sesuai
kewenangannya antara lain Perizinan
5. Berusaha pertambangan, Perizinan Berusaha penyediaan tenaga
listrik dicabut oleh pejabat sesuai kewenangannya.

Hapusnya dan dicabutnya PPKH tidak membebaskan


pemegang PPKH untuk menyelesaikan kewajiban PPKH

20
CONTOH SURAT
PERMOHONAN PPKH
DAN DOKUMEN PPKH

21
CONTOH SURAT PERMOHONAN
PERSETUJUAN PENGGUNAAN
KAWASAN HUTAN ( PPKH)

https://bit.ly/dok_PPKH
22
CONTOH DOKUMEN IZIN LINGKUNGAN
SEBAGAI LAMPIRAN PERMOHONAN
PPKH

OH
NT
CO

Selengkapnya dapat
diunduh pada link:

23 https://bit.ly/dok_PPKH
CONTOH SURAT PERNYATAAN / PAKTA
INTEGRITAS SEBAGAI LAMPIRAN
PERMOHONAN PPKH

OH
NT
CO

24
CONTOH LAMPIRAN PETA
PERMOHONAN PPKH

OH
NT
CO

https://bit.ly/dok_PPKH
25
CONTOH PERSETUJUAN PENGGUNAAN
KAWASAN HUTAN (PPKH)

OH
NT
CO

Selengkapnya dapat
diunduh pada link:

26 https://bit.ly/dok_PPKH
FORMAT LAPORAN HASIL MONITORING
DAN EVALUASI PPKH DAN FORMAT
BERITA ACARA EVALUASI PPKH

https://bit.ly/dok_PPKH
27
28 https://bit.ly/Laporan_PPKH
29 https://bit.ly/BA_PPKH
30
31
32
33
34
TAUTAN/LINK LAMPIRAN

NAMA LINK
NO QR BARCODE
DOKUMEN DOWNLOAD

Contoh Surat Permohonan https://bit.ly/dok_PPKH


1.
Dokumen PPKH

Format Laporan PPKH https://bit.ly/Laporan_


2.
PPKH

Berita Acara PPKH https://bit.ly/BA_PPKH


3.

E-BOOK BUKU

QR
SAKU PPKH
BIDANG
JALAN
CODE
PLACEMENT

bit.ly/materimonev_2022

35
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAAN RAKYAT

Anda mungkin juga menyukai