Pemberian Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan baru, ditunda pada Kawasan
Hutan yang mempunyai tutupan Hutan Alam Primer dan/atau lahan gambut
Penundaan izin baru dikecualikan untuk :
Permohonan yang telah mendapat persetujuan prinsip dari Menteri
Kehutanan;
Pelaksanaan pembangunan nasional yang bersifat vital, yaitu: geothermal,
minyak dan gas bumi, ketenagalistrikan, lahan untuk padi dan tebu;
Perpanjangan izin pemanfaatan hutan dan/atau penggunaan kawasan hutan
yang telah ada sepanjang izin di bidang usahanya masih berlaku; dan
Restorasi ekosistem.
3
Latar belakang terbitnya PP 105/2015
• Penyesuaian dengan Paket II Kebijakan Ekonomi Pemerintah:
1. Penyederhanaan dan Percepatan Perizinan
• Penyederhanaan Prosedur Perubahan peruntukan kawasan hutan (Tukar
Menukar Kawasan Hutan), pelepasan kawasan hutan dan izin pinjam
2. pakai kawasan hutan
• Penyesuaian dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
3. Pemerintahan Daerah
• Percepatan pembangunan proyek strategis yang menggunakan kawasan
hutan (Bendungan, Waduk, jalan, ketenagalistrikan, migas) yang
4 menggunakan kawasan hutan
• Sulitnya mencari lahan kompensasi untuk penggunaan non kehutanan
5 yang dibiayai pemerintah
Substansi PP 105 Tahun 2015
Operasi di Lapangan Setelah IPPKH Setelah penetapan areal kerja oleh menteri.
Kecuali bersifat vital (panas bumi, migas,
ketenagalistrikan, waduk dan bendungan
Kegiatan
di
lapangan
Syarat- TIDAK ADA TAHAP PERSETUJUAN PRINSIP Kewajiban
Permohonan IPPKH IPPKH
syarat TATA WAKTU PENERBITAN IPPKH PALING LAMA
30 HARI KERJA
PERSYARATAN PERMOHONAN
Kewajiban setelah mendapat Izin
Pinjam Pakai Kawasan Hutan
1. Surat Permohonan dari Dirut PLN 1. Melaksanakan tata batas areal IPPKH maksimal 1
2. Izin atau perjanjian sektor tahun harus selesai,
3. Rekomendasi Gubernur 2. Membayar PNBP Penggunaan Kawasan Hutan dan
melakukan penanaman DAS bagi pemegang IPPKH
4. Izin lingkungan dan dokumen AMDAL
di provinsi dengan luas kawasan hutan > 30%
5. Rencana Penggunaan Kawasan Hutan
3. Menyerahkan lahan kompensasi, bagi pemegang
IPPKH di provinsi dengan luas kawasan hutan <30%
4. Membayar PSDH & DR dan Ganti Rugi Nilai tegakan
5. Mengganti investasi kepada pengelola/pemegang
izin pemanfaatan apabila arealnya berada di dalam
areal IUPHHK
6. Melaksanakan reklamasi dan revegetasi pada areal
yang sudah tidak dieksplorasi/eksploitasi;
7. Bekoordinasi dengan pemerintah daerah sebelum
melakukan kegiatan
Jenis Perizinan Lingkungan
Calon Lahan
Kompensasi
Pemohon melakukan :
1.Pelepasan Hak/ganti
rugi Berita Acara Penunjukan
Persetujuan 2.Pencoretan sebagai Sebagai Penataan
Serah Terima
dari Men LHK wajib pajak Kawasan Hutan Batas
(BAST)
3.Pengukuran calon
lahan kompensasi
Penetapan
Kawasan
Hutan
Dukungan Kebijakan KLHK dalam
Penggunaan Kawasan Hutan untuk Kegiatan Ketenagalistrikan
13
PERMASALAHAN
14
SINERGI
Percepatan perizinan penggunaan kawasan hutan dalam sektor migas
perlu sinergi dan komitmen bersama dari semua pihak, baik pemerintah
daerah maupun kementerian/lembaga terkait.