Anda di halaman 1dari 56

SOSIALISASI PERMENLHK NOMOR 7 TAHUN 2021

TENTANG PERENCANAAN KEHUTANAN, PERUBAHANPERUNTUKAN


KAWASAN HUTAN DAN PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN SERTA
PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
KEGIATAN PERTAMBANGAN

BAGIAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN
PERATURAN TERKAIT PERSETUJUAN PENGGUNAAN
KAWASAN HUTAN

1. UU No 41 Tahun 1999 jo UU No. 19 Tahun 2004 Tentang Kehutanan


2. UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
3. PP No 33 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif PNBP Penggunaan Kawasan Hutan
4. PP No 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanann
5. Permenhut P.60/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Reklamasi Hutan
6. Permenhut P.4/Menhut-II/2011 tentang Pedoman Reklamasi Hutan
7. PermenLHK Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perencanaan, Perubahan
Peruntukan Kawasan Hutan dan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan serta
Penggunaan Kawasan Hutan

2
PENYEDERHANAAN DAN PERCEPATAN PROSES
PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
Penyederhanaan dan Percepatan Mekanisme Penggunaan
Kawasan Hutan untuk pembangunan sektor di Luar Sektor
Kehutanan, dengan diterbitkan:
1. Perubahan PP tentang Penggunaan Kawasan Hutan

PP PP 23/2021tentang
PP 24/2010 jo diganti
diubah Penyelenggaraan
PP61/2012 105/2015 Kehutaan

2. Penggantian Permen tentang Pedoman Penggunaan


Kawasan Hutan Kawasan Hutan PermenLHK 7 tahun 2021 tentang
PermenLHK P.27 tahun Perencanaan Kehutanan,
PermenLHK 2018 jo P.7 Tahun 2019 Perubahan Peruntukan Kawasan
Permenhut diganti Hutan dan Perubahan Fungsi
diganti P.50/Menlhk/Setje diganti tentang Pedoman
P.16/2014 n/ Kum.1/6/2016 Kawasan Hutan, Serta Penggunaan
Pinjam
3 Pakai KH
Kawasan Hutan
STRUKTUR PERMEN
TERKAIT
PENGGUNAAN KAWASAN
HUTAN
BEBERAPA POKOK PERUBAHAN
no Hal Permen P.27/2018 jo P.7/2018 Permen 7/2021
1. Nomenklatur Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan
2 Kecukupan Luas 30 % dari luas DAS/Provinsi/Pulau Ditetapkan dengan kriteria dan parameter
Kawasan Hutan
3 Kewajiban PPKH pada menyerahkan Lahan Kompensasi 3 (tiga) kewajiban :
Provinsi dibawah/sama  Membayar PNBP Kompensasi
kecukupan  Membayar PNBP Penggunaan Kawasan Hutan
 Melakukan Penanaman Rehab DAS
4 Kewajiban PPKH pada  Membayar PNBP Penggunaan Tidak berubah
Provinsi diatas Kawasan Hutan
kecukupan  Melakukan Penanaman Rehab DAS
5 Waduk/Bendungan Dengan IPPKH  Untuk PSN yang dibangun pemerintah 
dengan pelepasan KH
 Non PSN atau dibangun selaian pemerintah 
dengan PPKH
6 PPKH Untuk Eksplorasi Diberikan 2 tahun dan tidak dapat Diberikan 2 tahun dan dapat diperpanjang
Lanjutan diperpanjang
7 Permohonan untuk Permohonan IPPKH dilakukan setelah Permohonan PPKH dapat dilakukan sebelum
kegiatan berusaha pemohon mendapat izin usaha (IUP, pemohon mendapat perizinan berusaha (IUP, IUPTL
IUPTL dll) dll)
5
MEKANISME PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (Pasal 366)

A. Persetujuan Penggunaan Infrastruktur non komersial < 5


Kawasan Hutan dengan Ha dan Pertambangan Rakyat
dilimpahkan kepada Gubernur
Keputusan Menteri

PENGGUNAAN B. Persetujuan Kerjasama dengan


KAWASAN HUTAN Surat Dirjen PKTL a.n MenLHK

C. Persetujuan Pelaksanaan
Kegiatan Survei denan Surat
Dirjen PKTL a.n MenLHK
A. PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
DENGAN KEPUTUSAN MENTERI

7
PPKH KEGIATAN-KEGIATAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (Pasal 367)

religi antara lain tempat ibadah, tempat pemakaman industri selain industri
dan wisata rohani primer hasil hutan

pertambangan meliputi pertambangan mineral, pertahanan dan keamanan, antara lain sarana dan
batubara, minyak dan gas bumi termasuk sarana, prasarana latihan tempur, stasiun radar, dan menara
prasarana, dan smelter pengintai, pos lintas batas negara (PLBN)

instalasi pembangkit, transmisi, distribusi listrik dan prasarana penunjang keselamatan umum antara lain
gardu induk serta teknologi energi baru dan terbarukan keselamatan lalu lintas laut, udara, darat, karantina dan
antara lain panas bumi sarana meteorologi, klimatologi dan geofisika
jaringan telekomunikasi, stasiun pemancar radio, dan jalur evakuasi bencana alam, penampungan korban
stasiun relay televisi serta stasiun bumi pengamatan bencana alam dan lahan usahanya yang bersifat sementara
keantariksaan

jalan umum, jalan tol, dan pertanian tertentu dalam rangka


jalur kereta api ketahanan pangan

sarana transportasi yang tidak dikategorikan sebagai


sarana transportasi umum untuk keperluan pertanian tertentu dalam rangka
pengangkutan hasil produksi ketahanan energi; atau

waduk, bendungan, bendung, irigasi, saluran air


minum, saluran pembuangan air dan sanitasi, dan TPA sampah, Pengolahan Limbah atau
bangunan pengairan lainnya kegiatanpemulihan lingk hidup

fasilitas umum

8
PPKH PROYEK PRIORITAS NASIONAL (pasal 368)
(1) Penggunaan Kawasan Hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan Kehutanan untuk kepentingan umum khususnya proyek prioritas Pemerintah,
dilakukan dengan ketentuan:
a. dalam hal pengadaan tanah dilakukan oleh instansi pemerintah melalui mekanisme Pelepasan Kawasan Hutan; atau
b. dalam hal pengadaan tanah dilakukan oleh selain instansi pemerintah, dengan ketentuan:
1. bersifat permanen dengan mekanisme Pelepasan Kawasan Hutan; atau
2. bersifat tidak permanen atau untuk menghindari fragmentasi Kawasan Hutan serta dapat menjadi bagian Pengelolaan Hutan dengan mekanisme
Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan.
(2) Penggunaan Kawasan Hutan untuk menghindari fragmentasi Kawasan Hutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b angka 2 (dua) antara lain
pembangunan jalan umum, jalan tol, jalan angkutan produksi, jalur kereta, tower dan saluran transmisi ketenagalistrikan, saluran transmisi
telekomunikasi, pipa minyak dan gas bumi, saluran air, saluran irigasi, pipa air minum dengan mekanisme Penggunaan Kawasan Hutan

dilakukan oleh Pelepasan Kawasan


Pemerintah Hutan
Tidak menyebabkan
Proyek fragmentasi
Prioriatas Bersifat
Nasional permanen
menyebabkan
Dilakukan oleh fragmentasi
selain instansi (seperti Jalan, Pipa Migas
pemerintah SUTET) Persetujuan
Bersifat non Penggunaan Kawasan
permanen Hutan (PPKH)
PERSETUJUAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (PPKH) DARI MENTERI (Pasal 369)

Membayar PNBP Kompensasi


pada Provinsi dibawah/sama Membayar PNBP Penggunaan Kawasan Hutan
kecukupan luas Kawasan hutan
Penamanan rehabilitasi DAS Ratio min 1 : 1

Pada Provinsi di atas kecukupan Membayar PNBP Penggunaan Kawasan Hutan


luas kawasan hutan Penamanan rehabilitasi DAS Ratio min 1 : 1
PPKH
 Untuk PSN,
 Food Estate,
 Hankam,
 Sarpras Keselamatan Lalu Lintas,
Tanpa PNBP kompensasi, tanpa PNBP dan
 Infrastruktur Pemerintah non komersial,
 penampungan korban bencana alam dan
tanpa penanaman DAS
lahan usahanya, yang bersifat sementara
 religi, kegiatan
 Eksplorasi, Survey,
PENGENDALIAN
PPKH
(Pasal 372 – 374)

Persetujuan
Penggunaan Kawasan
Hutan diberikan
dengan pengendalian

11
PENGENDALIAN PENGGUNAAN KUOTA untuk Pertambangan Minerba
1. Kuota 10 % KPH  Kuota IPPKH Pertambangan Minerba
KAWASAN HUTAN (Pasal 372 – 374) maximal 10% dari luas KPH
2. Kuota 10% Pulau Kecil  Kuota IPPKH Pertambangan
Minerba maksimal 10% dari luas Kawasan hutan produksi dan
hutan lindung pada Pulau Kecil
1 Batasan Luas 3. Kuota 10% di areal efektif IUPHHK  Kuota IPPKH
Pertambangan Minerba 10 % dari luas efektif areal IUPHHK

PPKH untuk kegiatan usaha diberikan sesuai jangka


Jangka Waktu
2 Tertentu
waktu izin bidangnya (IUP)

PPKH
1. AMDAL, Persetujuan Lingkungan
2. Dilarang menggunakan Merkuri
3. PPKH Pertambangan Tidak dapat diberikan pada

3 Kelestarian Kawasan hutan yang telah dibebani HTR, RE dan KHDTK


4. Inpres 7 tahun 2019  PIPPIB  Penghentian
Lingkungan pemberian izin baru pada hutan alam primer dan lahan
gambut

 HL dilarang dilakukan penambangan terbuka


4
HL Tambang Tertutup  Dilarang menyebabkan turunnya permukaan tanah
 Dilarang menyebabkan kerusakan akuiver air tanah
12
PEMOHON PPKH (Pasal 377 - 378)

 Permohonan ditujukan kepada MenLHK melalui Dirjen PKTL


 Pemohon PPKH :
a. menteri atau kepala lembaga pemerintah;
b. gubernur;
c. bupati/wali kota;
d. pimpinan badan hukum/badan usaha; atau
e. Perseorangan dan/atau masyarakat.

13
PERSYARATAN PERMOHONAN PPKH (Pasal 379 – 382)
A. PERSYARATAN ADMINISTRASI B. PERSYARATAN TEKNIS
1) PERNYATAAN KOMITMEN : a. Surat Permohonan
a. menyelesaikan Tata Batas areal PPKH; b. peta skala paling kecil 1:50.000;
b. membayar PNBP Penggunaan Kawasan c. peta citra penginderaan jauh;
c. menyampaikan pernyataan bersedia mengganti biaya d. rekomendasi gubernur tentang Penggunaan Kawasan Hutan;
investasi pengelolaan/pemanfaatan hutan kepada e. pertimbangan teknis Perum Perhutani dalam hal permohonan berada
pengelola/pemegang perizinan berusaha pemanfaatan dalam wilayah kerja Perum Perhutani;
hasil hutan f. perizinan berusaha di bidangnya;
d. membayar PNBP Kompensasi *) hanya utk PPKH di dalam belum memiliki perizinan berusaha dilengkapi :
Provinsi dgn Kwasan Hutan dibawah Kecukupan Luas; - keputusan/penetapan pemenang lelang wilayah pertambangan untuk
e. menyampaikan baseline Penggunaan Kawasan Hutan; permohonan PPKH kegiatan pertambangan, atau
f. menyampaikan perizinan berusaha **) dalam hal saat - penetapan/penugasan sebagai pelaksana pengembang panas bumi untuk
permohonan PPKH belum memiliki perizinan berusaha; permohonan PPKH kegiatan panas bumi;
g. menyampaikan dokumen lingkungan dan persetujuan g. dokumen lingkungan dan persetujuan lingkungan
lingkungan **) dalam hal saat permohonan PPKH belum dalam belum memiliki perizinan berusaha dan belum memiliki dokumen
memiliki perizinan berusaha; lingkungan, maka penyelesaian dokumen lingkungan dan persetujuan
h. menyampaikan NIB **) dalam hal saat permohonan PPKH lingkungan dimasukkan dalam pernyataan komitmen
belum memiliki perizinan berusaha
2) PAKTA INTEGRITAS; dan
Seluruh dokumen discan
3) PROFIL BADAN USAHA ATAU BADAN HUKUM termasuk
14 dimasukkan dalam CD/FD
NPWP, KTP, dan akta pendirian badan usaha /badan hukum;
1 ALUR PPKH UNTUK KEGIATAN NON BERUSAHA (Pasal 383)

PROSES DI KLHK PROSES di Sistem OSS


34
HK
TELAAH TEKNIS,
Spasial, Kuota, Tutupan
permohonan Lahan, Gambut, Karst, Inpres
PPKH 5 / 2009 (PIPPIB), dll MenLHK menerbitkan PPKH NON BERUSAHA
melalui
Sistem PPKH
PPKH + Peta
TIDAK MELALUI OSS
di KLHK TELAAH HUKUM
 Kesesuaian fungsi KH
 Bebas tumpang tindih (CnC)
Contoh Kegiatan
terhadap perizinan lain permohonan mendapatkan - Latihan Tempur
 Kesesuaian dokumen SK + Peta PPKH
- Pos Lintas Batas Negara
- Istana Negara
Pemegang PPKH
Melakukan Pemenuhan - Pertahanan Kemananan
Komitmen - Bendungan
20 (a.l Tata Batas)
HK - Jalan
- Jalur Kereta
Penetapan Batas Areal - Penampungan korban bencana
Kerja PPKH alam dan lahan usahanya,
yang bersifat sementara
ALUR PPKH BAGI PELAKU USAHA YANG
2.a TELAH MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA (IUP) (Pasal 383)
PROSES di OSS PROSES DI KLHK PROSES di Sistem OSS
34
HK
TELAAH TEKNIS, MenLHK KLHK
Spasial, Kuota, Tutupan menotifikasi
menerbitkan
Lahan, Gambut, Karst, Inpres PPKH dengan
permohonan PPKH + Peta mnggunggah
5 / 2009 (PIPPIB), dll Untuk SK + Peta
PPKH DITERUSKAN
melalui Operasi ke system
Ke KLHK Produksi OSS
Sistem OSS TELAAH HUKUM
 Kesesuaian fungsi KH
Pelaku Usaha
 Bebas tumpang tindih (CnC) mendapat
terhadap perizinan lain SK + Peta PPKH
 Kesesuaian dokumen

Pemenuhan
Komitmen
a.L Tata Batas

20
HK
Catatan :
Untuk pengajuan PPKH Operasi Penetapan Pelaku Usaha dapat melakukan
Produksi/Eksploitasi, pelaku usaha Batas Areal Kegiatan Operasi Produksi di
Kerja PKH dalam Kawasan Hutan
sebelumya telah mendapat Perizinan
Berusaha Eksplorasi
PEMENUHAN KOMITMEN DAN PENETAPAN BATAS AREAL KERJA PENGGUNAAN
KAWASAN HUTAN (Pasal 389 - 396)

Pemohon mendapat
Komitmen yang harus dipenuhi :
SK + Peta PPKH a. menyelesaikan Tata Batas areal PPKH;
b. membayar PNBP Kompensasi *) hanya utk PPKH di Provinsi dgn
Kwasan Hutan dibawah Kecukupan Luas;
c. menyampaikan baseline Penggunaan Kawasan Hutan;
Pemegang PPKH d. menyampaikan perizinan berusaha yang telah berlaku efektif **)
melaksanakan dalam hal pada saat permohonan, pemegang PPKH belum memiliki

pemenuhan Komitmen perizinan berusaha;


e. menyampaikan dokumen lingkungan dan persetujuan
lingkungan **) dalam hal pada saat permohonan, pemegang PPKH
Jk waktu pemenuhan
belum memiliki perizinan berusaha;
komitmen paling lama 1
f. menyampaikan Nomor Induk Berusaha (NIB) **) dalam hal pada
(satu) tahun
saat permohonan, pemegang PPKH belum memiliki perizinan
berusaha;
g. menyampaikan pernyataan bersedia mengganti biaya investasi

Penetapan Batas pengelolaan/pemanfaatan hutan kepada


perizinan berusaha pemanfaatan hasil hutan
pengelola/pemegang

Areal Kerja PKH


PERPANJANGAN PEMENUHAN KOMITMEN (Pasal 390 dan 391)

Dapat diperpanjang 1 tahun hanya bagi


Komitmen yang harus dipenuhi : PPKH instansi pemerintah, BUMN,
a. menyelesaikan Tata Batas areal PPKH;
BUMD, BUMDes atau BUMDes Bersama
b. membayar PNBP Kompensasi *) hanya utk PPKH di Provinsi dgn
Kwasan Hutan dibawah Kecukupan Luas;
(Pasal 390 ayat (3))
c. menyampaikan baseline Penggunaan Kawasan Hutan;
d. menyampaikan perizinan berusaha yang telah berlaku efektif **)
dalam hal pada saat permohonan, pemegang PPKH belum memiliki Dapat diperpanjang 1 tahun hanya bagi
perizinan berusaha; PPKH yang pada saat permohonan belum
e. menyampaikan dokumen lingkungan dan persetujuan memiliki Perizinan Berusaha atau telah
lingkungan **) dalam hal pada saat permohonan, pemegang PPKH memiliki Perizinan Berusaha yang belum
belum memiliki perizinan berusaha; berlaku efektif bagi pemegang PPKH yang
f. menyampaikan Nomor Induk Berusaha (NIB) **) dalam hal pada wajib memiliki Perizinan Berusaha dan/atau
saat permohonan, pemegang PPKH belum memiliki perizinan belum memiliki dokumen lingkungan dan
berusaha; persetujuan lingkungan (Pasal 391)
g. menyampaikan pernyataan bersedia mengganti biaya investasi
pengelolaan/pemanfaatan hutan kepada pengelola/pemegang
perizinan berusaha pemanfaatan hasil hutan
PERMOHONAN ULANG DAN PENGAKTIFAN KEMBALI PPKH (Pasal 398)
• PPKH tidak dapat menyelesaikan Komitmen dalam jangka waktu yang ditentukan (1 tahun)  maka PPKH
dinyatakan batal
• Pemegang PPKH tetap melanjutkan Pemenuhan Komitmen tata batas tetap dilanjutkan (Pasal 394)
• Setelah pemenuhan komitmennya selesai maka bagi :
a. Pemegang PPKH Pemerintahan, atau PPKH untuk PSN, PEN, Hankam, Sarpras Penunjang
Kelesamatan Umum, Penanganan Bencana, Waduk, Listrik  dapat mengajukan pengaktifan
Kembali
b. Pemegang PPKH untuk kegiatan lainnya dapat mengajukan permohonan ulang

PPKH Pemerintahan, untuk PSN,


Dapat mengajukan
PEN, Hankam, Sarpras Penunjang
Permohonan Pengaktifan
Kelesamatan Umum, Penanganan
Kembali
PPKH telah Bencana, Waduk, Listrik
dinyatakan batal
Dapat mengajukan
PPKH selainnya Permohonan Ulang PPKH
PPKH JANGKA WAKTU (Pasal 406)

 PPKH yang pada saat permohonan belum memiliki izin usaha


2 Tahun  eksplorasi lanjutan pada tahap operasi produksi

 kegiatan eksplorasi dan operasi produksi pertambangan;


 instalasi pembangkit, transmisi, dan distribusi listrik serta teknologi energi
Sesuai Izin baru dan terbarukan antara lain panas bumi; dan
 jaringan telekomunikasi, stasiun pemancar radio, dan stasiun relay televisi
Bidang

PPKH  prasarana transportasi yang tidak dikategorikan sebagai prasarana transportasi umum untuk
keperluan pengangkutan hasil produksi;
 penampungan korban bencana alam dan usahanya, yang bersifat sementara;
20 Tahun  industri selain industri primer hasil hutan;
 pertanian dalam rangka pertahanan pangan;
 pertanian dalam rangka pertahanan energi; dan
 kegiatan yang tidak memerlukan izin di bidangnya

 religi;
Selama  pertahanan keamanan;
Digunakan  prasarana penunjang keselamatan umum;
 waduk, bendungan, bendung, irigasi, saluran air minum, saluran pembuangan air dan sanitasi,
bangunan pengairan lainnya;
 jalan umum, jalan tol, dan jalur kereta api; dan
 fasilitas umum
20
LARANGAN PEMEGANG PPKH (Pasal 373, 392 dan SANKSI (BAB V Pasal 509 -
404) 514)
 Pasal 373 : Kegiatan Pertambahan di HL dilarang :
 penambangan pola terbuka  kecuali 13 tambang dlm Kepres 41 th 2004
1 Teguran tertulis ( 3 Kali)
 menyebabkan turunnya permukaan tanah  kecuali di dlm AMDAL telah
dilakukan kajian
 berubahnya fungsi pokok Kawasan Hutan secara Permanen 2 Pembekuan PPKH; dan/atau
 terjadi kerusaan akuiver air tanah
3 Pencabutan PPKH
 Pasal 392 : dilarang melakukan kegiatan sblm mendapat PBAK PPKH, kecuali :
a. kegiatan pemenuhan komitmen a.l bangyn direksi kit, penyusunan AMDAL
b. PPKH untuk :
- Kegiatan pembangunan nas bersifat vital yaitu panas bumi, migas, listrik,
waduk,
- Kegiatan PSN yang ditetapkan Pemerintah,
- Kegiatan PEN,
- Sarana penunjang keselamatan umum;
- Penanganan bencana alam; dan/atau
- Pertahanan dan keamanan

 Pasal 404, Pemegang PPKH dilarang :


a. memindahtangankan PPKH kepada pihak lain atau mengubah nama PPKH tanpa
persetujuan Menteri;
b. menjaminkan/mengagunkan areal PPKH kepada pihak lain; dan
c. menggunakan merkuri dalam kegiatan pertambangan.
d. ….. dst
SANKSI (BAB V. Pasal 509 – 514)
a. melakukan kegiatan sebelum memperoleh PBAK PKH,;
b. tidak membayar PNBP Kawasan Hutan;
c. tidak melakukan penanaman dalam rangka Rehabilitasi DAS;
Pasal 510
d. tidak membayar PNBP Kompensasi, bagi Pemegang PPKH pada provinsi yang kurang Kecukupan Luas Kawasan
Hutannya;
TEGURAN TERTULIS
e. tidak melakukan Pemberdayaan Masyarakat sekitar areal ppkh; 3 kali, masing masing 30 Hari
f. tidak membayar PSDH dan/atau DR;
g. tidak melaksanakan kewajiban lain yang diperintahkan oleh Menteri;
h. tidak menyelenggarakan Perlindungan Hutan; atau
i. tidak melaksanakan Reklamasi dan/atau Reboisasi pada Kawasan Hutan yang diberikan PPKH yang sudah tidak
digunakan.

a. menjaminkan atau mengagunkan areal PPKH kepada pihak lain;


b. tidak melaksanakan Tata Batas areal PPKH; Pasal 511
c. tidak mengganti biaya investasi pengelolaan Hutan/Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan;
d. menggunakan merkuri bagi kegiatan pertambangan; atau PEMBEKUAN PPKH
e. tidak melaksanakan perintah pengenaan Sanksi Administratif berupa teguran tertulis sebagaimana dimaksud dalam Selama 6 bulan
Pasal 510

a. memindahtangankan PPKH kepada pihak lain atau melakukan perubahan nama Pemegang PPKH tanpa
persetujuan Menteri; Pasal 512
b. melakukan kegiatan pertambangan terbuka pada Kawasan HL;
c. melakukan kegiatan pertambangan pada Kawasan HL yang mengakibatkan: PENCABUTAN
1. Turunnya permukaan tanah;
2. Berubahnya fungsi pokok Kawasan Hutan secara permanen; dan/atau
PPKH
3. Terjadinya kerusakan akuiver air tanah.
d. melakukan tindak pidana bidang LHK yang telah berkekuatan hukum tetap; dan/atau
e. tidak melaksanakan perintah Sanksi Administratif Pembekuan PPKH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 511.
BEBERAPA KETENTUAN PERALIHAN (Bab VI.

Pasal 531
IPPKH dengan kewajiban menyerahkan lahan kompensasi lahan :
– 537)
1. yang telah lunas seluruhnya  tidak dikenakan kewajiban lainnya
2. yang telah mendapat persetujuan calon lahan kompensasi atau telah melakukan pembebasan
lahan  lahan kompensasi harus diselesaikan s/d serah terima ke KLHK
3. yang telah menyerahkan Sebagian Lahan Kompensasi maka :
a. Kekurangan lahan dapat di penuhi atau
b. dapat dikonversi menjadi kewajiban Pembayaran PNBP Kompensasi, PNBP PKH dan
Penanaman DAS
4. yang belum mendapat persetujuan calon lahan kompensasi/belum menyerahkan lakom maka maka :
c. Melanjutkan pemenuhan lahan, atau
d. dapat dikonversi menjadi kewajiban Pembayaran PNBP Kompensasi, PNBP PKH dan
Penanaman DAS

Note : Pemegang IPPKH yang akan tetap melanjutkan pemenuhan lahan kompensasi
tsbt pada 3.a dan 4.a  dalam jk waktu paling lama 1 tahun pemegang IPPKH harus
mengajukan persetujuan calakom/ BAST atau menyatakan diri bahwa pemegang
IPPKH memilih untuk tetap menyerahkan lahan
MEKANISME PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (Pasal 366)

A. Persetujuan Penggunaan Infrastruktur non komersial < 5


Kawasan Hutan dengan Ha dan Pertambangan Rakyat
dilimpahkan kepada Gubernur
Keputusan Menteri

PENGGUNAAN B. Persetujuan Kerjasama dengan


KAWASAN HUTAN Surat Dirjen PKTL a.n MenLHK

C. Persetujuan Pelaksanaan
Kegiatan Survei denan Surat
Dirjen PKTL a.n MenLHK
B. PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
MELALUI MEKANISME KERJASAMA

25
PROSES KERJASAMA PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (Pasal 384 - 385)
JENIS KEGIATAN PPKH KERJASAMA
a. religi non komersil, tempat ibadah, pemakaman;
b. wisata budaya non komersial;
c. penanaman/pemasangan kabel sepanjang alur/jalan;
PEMOHON Kadishut Prov/ Ka
d. PLTMH < 1 MW;
e. jalur listrik masuk desa < 70 kV;
KHDTK/ Dirut
f. kanal/saluran air tersier, normalisasi sungai/saluran irigasi, Perhutani
tanggul penahan banjir; mengajukan
g. rest area dan sarana keselamatan lalin; permohonan
h. peningkatan alur/jalan untuk jalan umum atau sarana  Ka Dishut Prov
persetujuan ke KLHK
pengangkutan hasil produksi tidak termasuk pelebaran dan
pembuatan jln baru;
 Ka KKHDTK
i. embung, cek dam, sabo, bangunan penampungan air lainnya  Dirut Perhutani
dan pipa saluran air; PERSETUJUAN
j. papan iklan, portal, gardu pandang, dan tugu; KERJASAMA
k. penanaman oleh pihak di luar kehutanan untuk kegiatan
reklamasi, dan rehabilitasi hutan;
Dari Dirjen a.n
l. latihan tempur dan sarana penunjangnya selain mess, Ka Dihut/Dirut MenLHK
perkantoran, gudang, dan jalan akses; Perhutani/ Ka KHDTK
m. alat ukur klimatologi dan geofisika; Melakukan
n. bumi perkemahan; atau
o. menara telekomunikasi.
PENILAIAN TEKNIS
(dituangkan dalam
PKS
Pemohon dengan Dishut
p. Lapangan tembak BA)
Prov/KA KHDTK/Perhutani
q. Kegiatan pasca tambang meliputi pemeliharaan tailing atau dam
PERSYARATAN PERMOHONAN KERJASAMA (Pasal 385)
a. Surat Permohonan
e. pakta integritas dalam bentuk akta notariil:
b. peta skala paling kecil 1:50.000;
1. sanggup untuk memenuhi semua kewajiban;
hardcopy dan shp-nya
2. semua dokumen yang dilampirkan dalam permohonan
c. Dokumen Lingkungan (AMDAL,
UKL-UPL atau SPPL sesuai adalah sah;
ketentuan) dan Persetujuan 3. tidak melakukan kegiatan di lapangan sebelum mendapat
Lingkungan surat persetujuan pelaksanaan kegiatan dari Menteri;
d. perizinan berusaha di bidangnya 4. bersikap transparan, jujur, objektif dan akuntabel;
yang masih berlaku minimal 6 5. tidak memberi, menerima, menjanjikan hadiah/hiburan
bulan
dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan
permohonan;
6. melakukan permohonan perizinan sesuai prosedur dan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
7. dalam hal melanggar sebagaimana dimaksud pada angka
1 (satu) sampai dengan angka 6 (enam) siap menghadapi
Seluruh dokumen discan konsekuensi hukum.
dimasukkan dalam CD/FD 27
MEKANISME PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (Pasal 366)

A. Persetujuan Penggunaan Infrastruktur non komersial < 5


Kawasan Hutan dengan Ha dan Pertambangan Rakyat
dilimpahkan kepada Gubernur
Keputusan Menteri

PENGGUNAAN B. Persetujuan Kerjasama dengan


KAWASAN HUTAN Surat Dirjen PKTL a.n MenLHK

C. Persetujuan Pelaksanaan
Kegiatan Survei denan Surat
Dirjen PKTL a.n MenLHK
C. PERSETUJUAN KEGIATAN SURVEI

29
PPKH UNTUK KEGIATAN SURVEI
(Pasal 387)

Pemohon Survei

Permohonan ditujukan Kepada


MenLHK c.q Dirjen PKTL

Telaah teknis 15 HK

persetujuan Dirjen a.n


MenLHK 30
PERSETUJUAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UNTUK KEGIATAN SURVEI (Pasal 387)

Kegiatan survei (contoh survei Seismic 2D/3D, suvey Panas Bumi, Survey Jalan Tol dll)

a. Surat Permohonan
f. pakta integritas:
b. Peta skala paling kecil 1:50.000; 1. sanggup untuk memenuhi semua kewajiban;
hardcopy dan shp-nya 2. semua dokumen yang dilampirkan dalam permohonan
c. Dokumen Lingkungan (AMDAL, adalah sah;
UKL-UPL atau SPPL sesuai 3. tidak melakukan kegiatan di lapangan sebelum mendapat
ketentuan) dan Persetujuan surat persetujuan pelaksanaan kegiatan dari Menteri;
Lingkngan 4. bersikap transparan, jujur, objektif dan akuntabel;
5. tidak memberi, menerima, menjanjikan hadiah/hiburan
d. perizinan berusaha di
dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan
bidangnya yang masih berlaku permohonan;
minimal 6 bulan
6. melakukan permohonan perizinan sesuai prosedur dan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
7. dalam hal melanggar sebagaimana dimaksud pada angka
1 (satu) sampai dengan angka 6 (enam) siap menghadapi
Seluruh dokumen discan konsekuensi hukum.
dimasukkan dalam CD/FD
D. PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN YANG
DILIMPAHKAN KEPADA GUBERNUR

32
PELIMPAHAN KEWENANGAN PPKH KE GUBERNUR (PASAL 423 - 434 )

Kewenangan Pemberian PPKH dilimpahkan kepada


Gubernur, untuk:
 pembangunan fasilitas umum yang bersifat non
komersial untuk luas paling banyak 5 (lima) hektar; dan
 pertambangan rakyat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang pertambangan
yang dimohon oleh perseorangan dan/atau kelompok
orang dan/atau masyarakat
33
KEGIATAN-KEGIATAN PPKH YANG DILIMPAHKAN KEPADA GUBERNUR
(Pasal 423)
a. religi antara lain tempat ibadah, tempat pemakaman dan wisata rohani;
b. jalan umum;
c. waduk, bendungan, bendung, irigasi, saluran air minum, saluran pembuangan air
dan sanitasi, dan bangunan pengairan lainnya;
d. fasilitas umum;
fasilitas umum non e. pertahanan dan keamanan, antara lain sarana dan prasarana latihan tempur,
stasiun radar, dan menara pengintai, pos lintas batas negara (PLBN), jalan inspeksi
komersial < 5 f. prasarana penunjang keselamatan umum antara lain keselamatan lalu lintas laut,
(lima) hektar lalu lintas udara, lalu lintas darat, karantina dan sarana meteorologi, klimatologi dan
geofisika;
g. jalur evakuasi bencana alam, penampungan korban bencana alam dan lahan
usahanya yang bersifat sementara;
PPKH yang h. tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah, fasilitas pengolahan limbah, atau kegiatan
pemulihan lingkungan hidup.
diterbitkan
Gubernur

Perseorangan maksimal 5 Ha
pertambangan
rakyat
(Komersial)
Koperasi maksimal 10 Ha
PERSETUJUAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (PPKH) DARI MENTERI (Pasal 424)

fasilitas umum
non komersial Penanaman pohon berkayu di kanan
< 5 (lima) kiri atau sekeliling PPKH
hektar

Membayar PNBP Kompensasi


pada Provinsi
dibawah/sama Membayar PNBP Penggunaan
kecukupan luas Kawasan Kawasan Hutan
hutan
PPKH Penamanan rehabilitasi DAS Ratio
diterbitkan min 1 : 1
Gubernur pertambangan
rakyat
(Komersial) Membayar PNBP Penggunaan
Pada Provinsi di atas Kawasan Hutan
kecukupan luas kawasan
hutan Penamanan rehabilitasi DAS
Ratio min 1 : 1
PROSES PPKH GUBERNUR (Pasal 427)
Bukti
Penolakan Surat
check list Penolakan
 Permohonan ditolak
form (oleh
 Berkas dikembalikan persyartan Kadishut/
tidak Persyaratan pejabat yg tidak
memenuhi tidak lengkap/ ditunjuk) memenuhi
tdk memenuhi ketentuan

Diajukan Dishut Verifikasi Bukti check


Pemo list form Telaah Gub
kepada Prov/ Persyaratan/
persyartan Teknis,
hon ceklist form menerbit
Gubernur Pejabat yg persaratan
telah yuridis dll kan PPKH
memenuhi
ditunjuk
30 HK

36
PEMENUHAN KOMITMEN DAN PENETAPAN BATAS AREAL KERJA PENGGUNAAN
KAWASAN HUTAN (Pasal 429)

Pemohon mendapat Komitmen yang harus dipenuhi :


SK + Peta PPKH dari a. menyelesaikan Tata Batas areal PPKH;

Gubernur b. menyampaikan pernyataan bersedia mengganti biaya investasi


pengelolaan/pemanfaatan hutan kepada pengelola/pemegang
perizinan berusaha pemanfaatan hasil hutan

Komitmen lain hanya untuk PPKH Pertambangan Rakyat


Pemegang PPKH
c. membayar PNBP Kompensasi *) hanya utk di Provinsi dgn Kwasan
melaksanakan Hutan dibawah Kecukupan Luas;
pemenuhan Komitmen d. menyampaikan baseline Penggunaan Kawasan Hutan;
e. menyampaikan perizinan berusaha yang telah berlaku efektif **)
Jk waktu pemenuhan dalam hal pada saat permohonan, pemegang PPKH Pertambangan

komitmen paling lama 1 Rakyat belum memiliki perizinan berusaha;

(satu) tahun f. menyampaikan dokumen lingkungan dan persetujuan


lingkungan **) dalam hal pada saat permohonan, pemegang PPKH
belum memiliki perizinan berusaha;
g. menyampaikan Nomor Induk Berusaha (NIB) **) dalam hal pada

Penetapan Batas saat permohonan, pemegang PPKH belum memiliki perizinan


berusaha;
Areal Kerja PKH
TATA BATAS AREAL PPKH YANG DITERBITKAN GUBERNUR (Pasal 429)

Pemohon Ka BPKH Ka BPKHa.n


Pemegang PPKH PELAKSA
Setelah mengesahkan Dirjen
membuat Rencana NAAN
mendapat RPB dan TATA
mengesahkan
SK + Peta PPKH Penataan Batas
Mengeluarkan BATAS Hasil Tata
dari Gubernur (RPB)
Instruksi Kerja Batas

Pemegang PPKH
Pemegang PPKH mengajukan Penetapan
boleh Penetapan Batas Batas Areal Kerja kepada
Gubernur, dilampiri
berkegiatan di Areal Kerja PKH - Hasil tata batas
- Bukti pemenuhan
Lapangan komitmen lainnya
KEMBALI HIJAU

39
40

TERIMA KASIH

Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK)


Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Gedung Manggala Wanabakti Blok I Lantai VII
Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta Pusat
http://www.menlhk.go.id/
KAWASAN HUTAN INDONESIA

• /2015)

Luas kawasan hutan tersebut tidak termasuk kawasan


63,66% konservasi perairan seluas + 5.531.934 Ha
120.783.631
Luas daratan Indonesia 1.890.739 km2)
Dari luasdaratanIndonesia (SK Kepala BIG Nomor 20 Tahun 2013)
NILAI STRATEGIS HUTAN

 Hutan merupakan sumber plasma nutfah yang


kaya keanekaragaman hayati
 Hutan merupakan sistem penyangga kehidupan
dengan fungsi ekologi, ekonomi dan sosial
 Hutan merupakan komponen penting dalam
perubahan iklim
 Hutan merupakan pendukung pembangunan
 penyedia ruang/lahan “terakhir” bagi
pembangunan sektor lain untuk lintas
generasi. 42
PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UNTUK KEGIATAN
PERTAMBANGAN
Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat ( UUD 45
pasal 33)
PERTAMBANG LHK
AN UUD 45
1. UU 41/1999 tentang Kehutanan Jo
UU 19/2004 Tentang Kehutanan
1. UU 4/2009 jo UU 3/2021 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara Pertambangan di dalam
Kawasan Hutan dengan 2. UU 18/2003 tentang Pencegahan dan
Mekanisme Pemberantasan Perusakan Hutan
Persetujuan
2. UU 11/2020 tentang Cipta Kerja Penggunaan 3. UU 11/2020 tentang Cipta Kerja
Kawasan Hutan
4. PP 23/2021 tentang Penyelenggaraan
Kehutanan
PERUBAHAN NOMENKLATUR

Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan


(IPPKH) diubah menjadi
Persetujuan Penggunaan Kawasan
Huta (PPKH)

Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan adalah


persetujuan penggunaan atas sebagian Kawasan
Hutan untuk kepentingan pembangunan di luar
kegiatan Kehutanan tanpa mengubah fungsi dan
peruntukan Kawasan Hutan. 44
ALUR PERMOHONAN PPKH
(Pasal 378 dan Pasal 383)

1. PPKH untuk kegiatan non berusaha

2. PPKH untuk kegiatan berusaha


2.a. bagi yang telah memuliki Perizinan
Berusaha
2.b. bagi yang belum memiliki Perizinan
Berusaha, untuk kegiatan Eksplorasi
2.c. bagi yang belum meliliki Perizinan Berusaha,
untuk kegiatan Operasi Produksi/Eksploitasi
45
1 ALUR PPKH UNTUK KEGIATAN NON BERUSAHA

PROSES DI KLHK PROSES di Sistem OSS


34
HK
TELAAH TEKNIS,
Spasial, Kuota, Tutupan
permohonan Lahan, Gambut, Karst, Inpres
PPKH 5 / 2009 (PIPPIB), dll MenLHK menerbitkan PPKH NON BERUSAHA
melalui
Sistem PPKH
PPKH + Peta
TIDAK MELALUI OSS
di KLHK TELAAH HUKUM
 Kesesuaian fungsi KH
 Bebas tumpang tindih (CnC)
Contoh Kegiatan
terhadap perizinan lain permohonan mendapatkan - Latihan Tempur
 Kesesuaian dokumen SK + Peta PPKH
- Pos Lintas Batas Negara
- Istana Negara
Pemegang PPKH
Melakukan Pemenuhan - Pertahanan Kemananan
Komitmen - Bendungan
20 (a.l Tata Batas)
HK - Jalan
- Jalur Kereta
Penetapan Batas Areal - Penampungan korban bencana
Kerja PPKH alam dan lahan usahanya,
yang bersifat sementara
ALUR PPKH BAGI PELAKU USAHA YANG
2.a TELAH MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA (IUP)
PROSES di OSS PROSES DI KLHK PROSES di Sistem OSS
34
HK
TELAAH TEKNIS, MenLHK KLHK
Spasial, Kuota, Tutupan menotifikasi
menerbitkan
Lahan, Gambut, Karst, Inpres PPKH dengan
permohonan PPKH + Peta mnggunggah
5 / 2009 (PIPPIB), dll Untuk SK + Peta
PPKH DITERUSKAN
melalui Operasi ke system
Ke KLHK Produksi OSS
Sistem OSS TELAAH HUKUM
 Kesesuaian fungsi KH
Pelaku Usaha
 Bebas tumpang tindih (CnC) mendapat
terhadap perizinan lain SK + Peta PPKH
 Kesesuaian dokumen

Pemenuhan
Komitmen
a.L Tata Batas

20
HK
Catatan :
Untuk pengajuan PPKH Operasi Penetapan Pelaku Usaha dapat melakukan
Produksi/Eksploitasi, pelaku usaha Batas Areal Kegiatan Operasi Produksi di
Kerja PKH dalam Kawasan Hutan
sebelumya telah mendapat Perizinan
Berusaha Eksplorasi
ALUR PPKH UNTUK KEGIATAN EKSPLORASI
2.b BAGI PELAKU USAHA YANG BELUM MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA
PROSES di OSS PROSES DI KLHK PROSES di Sistem OSS
34
HK Pelaku
TELAAH TEKNIS, MenLHK KLHK
Spasial, Kuota, Tutupan menotifikasi usaha Pelaku usaha
menerbitkan
Lahan, Gambut, Karst, Inpres PPKH dengan mengurus - menyelesaikan
permohonan PPKH + Peta mnggunggah
5 / 2009 (PIPPIB), dll Perizinan AMDAL
PPKH Untuk SK + Peta
DITERUSKAN Berusaha - Mendapat
melalui Operasi ke system
Ke KLHK OSS melalui Sistem Persetujuan Lingk
Sistem OSS Produksi
TELAAH HUKUM OSS
 Kesesuaian fungsi KH
Pelaku Usaha
 Bebas tumpang tindih (CnC) mendapat
terhadap perizinan lain SK + Peta PPKH
Mendapatkan
 Kesesuaian dokumen Perizinan Usaha
(IUP) Operasi
Eksplorasi

Pelaku Usaha dapat melakukan


Catatan : Kegiatan Eksplorasi di dalam
PPKH untuk Kegiatan Eksplorasi, tidak Kawasan Hutan setalah mendapat
dibebani kewajiban Tata Batas dan Perizinan Berusaha untuk Kegiatan
Pembayaran PNBP Eksplorasi
ALUR PPKH UNTUK KEGIATAN OPERASI PRODUKSI
2.c BAGI PELAKU USAHA YANG BELUM MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA
PROSES di OSS PROSES DI KLHK PROSES di Sistem OSS
34
HK Pelaku
TELAAH TEKNIS, MenLHK KLHK
Spasial, Kuota, Tutupan menotifikasi usaha Pelaku usaha
menerbitkan
Lahan, Gambut, Karst, Inpres PPKH dengan mengurus - menyelesaikan
permohonan PPKH + Peta mnggunggah
5 / 2009 (PIPPIB), dll Perizinan AMDAL
PPKH Untuk SK + Peta
DITERUSKAN Berusaha - Mendapat
melalui Operasi ke system
Ke KLHK OSS melalui Sistem Persetujuan Lingk
Sistem OSS Produksi
TELAAH HUKUM OSS
 Kesesuaian fungsi KH
Pelaku Usaha
 Bebas tumpang tindih (CnC) mendapat
terhadap perizinan lain SK + Peta PPKH
Mendapatkan
 Kesesuaian dokumen Perizinan Usaha
Pemenuhan
(IUP) Operasi
Komitmen Produksi
1. Tata Batas
2. myampaikan IUP
3. Menyelesai kan
20 AMDAL
HK Pelaku Usaha dapat melakukan
Catatan :
Untuk pengajuan PPKH Operasi Penetapan Kegiatan Operasi Produksi di
Produksi/Eksploitasi, pelaku usaha Batas Areal dalam Kawasan Hutan setalah
Kerja PKH mendapat Perizinan Berusaha
sebelumya telah mendapat Perizinan
Berusaha Eksplorasi untuk Kegiatan OP
PERSETUJUAN
PENGGUNAAN KAWASAN
HUTAN (PPKH) ATAS
KEGIATAN YANG TELAH
TERBANGUN (PP 24/2021)
LINGKUP
BAB RUANG LINGKUP
PENGATURAN
I Ketentuan Umum 8 BAB
Inventarisasi Data dan Informasi Kegiatan
Usaha yang Telah Terbangun di Dalam
II Kawasan Hutan yang Tidak Memiliki Perizinan 61 PASAL
di Bidang Kehutanan

Tata Cara Penyelesaian Terhadap Kegiatan Usaha


Perkebunan Kelapa Sawit Yang Telah Terbangun di
III Dalam Kawasan Hutan yang Memiliki Izin Lokasi
dan/atau Izin Usaha di Bidang Perkebunan yang
Tidak Memiliki Perizinan di Bidang Kehutanan MEKANISME PENYELESAIAN
Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif
IV Terhadap Kegiatan Usaha di Dalam Kawasan
Hutan yang Tidak Memiliki Perizinan di Bidang Persetujuan
PASA Pelepasan
Kehutanan
L PSDH-DR
Kawasan Hutan
V Tata Cara Perhitungan Denda Administratif 110A
Penghentian
VI PNBP Yang Berasal Dari Denda Administratif
Sementara Kegiatan Persetujuan
PASA & Denda Penggunaan
L Administratif,dan Kawasan Hutan
VII Paksaan Pemerintah
110B atau Paksaan
Pemerintah

VIII Ketentuan Penutup


SANKSI ADMINISTRATIF PASAL 110A UUCK

• PASAL 110A
• Wajib menyelesaikan persyaratan perizinan berusaha di bidang Kehutanan paling lambat 3 Tahun sejak
UUCK diundangkan 
• Jika lewat dari 3 Tahun, sanksi:
- Sanksi administrasi  10 X besaran PSDH & DR, dan/atau
- Pencabutan izin

Jika sudah dicabut izinnya, maka penyelesaiannya


menggunakan mekanisme PASAL 110B
BISNIS PROSES
PPKH (kegiatan yang telah terbangun)
PP 24/2021 Pemegang IPPKH
diberi waktu 1
INDIKASI tahun utk
PELANGGARAN memenuhi
34 HK komitmen

Identifikasi dan
Pemegang PPKH
verifikasi Status
Pelanggaran
Pemohon
Permo
honan Ke Telaah
Men Terbit Melakukan
Pemenuhan
MenLHK LHK PPKH Komitmen
Penetapan Sanksi
administrasi
Oleh Menteri
Persyaratan:
1.Penghentian 1. Persyaratan administrasi 20 HK
Sementara Kegiatan 2. Persyaratan Teknis
2.Perintah 3. Salinan Keputusan
Pembayaran Denda Penetapan Sanksi
adminstratif 4. Bukti Penyelesaian Sanksi
administratif
Pemegang PPKH Penetapan
Surat Penagihan dapat melaksanakan Batas Areal
Pembayaran oleh
Dirjen
kegiatan di lapangan Kerja PKH

PNBP
KLHK
3 thn 53
JENIS-JENIS KEGIATAN
PPKH (kegiatan yang telah terbangun)
PP 24/2021

1. Pertambangan;
2. Perkebunan
3. Minyak dan gas bumi,
4. panas bumi,
5. tambak,
6. pertanian,
7. Permukiman (pada provinsi yang kecukupan kawasan hutan kurang)
8. wisata alam,
9. industri dan/atau sarana prasarana;
10. Kegiatan lain

54
SYARAT-SYARAT PERMOHONAN
PPKH (KETERLANJURAN)
PP 24/2021

I. PERSYARATAN ADMINISTRASI
a. Pernyataan Komitmen
b. Pakta integritas
c. profil badan usaha atau badan hukum termasuk NPWP, KTP, dan akta pendirian
badan usaha atau badan hukum

II. PERSYARATAN TEKNIS


a. Surat Permohonan;
b. Peta lokasi
c. dokumen perizinan atau sejenisnya yang telah diterbitkan oleh instansi yang
berwenang
d. Persetujuan Lingkungan, Dokumen Lingkungan (AMDAL); bagi yang telah
memiliki Dokumen Lingkungan dan Persetujuan Lingkungan
e. Salinan Keputusan Penetapan Sanksi Telah menyelesaikan
f. Bukti Penyelesaian Sanksi administratif Sanksi administratif
JANGKA WAKTU
PPKH (KETERLANJURAN)
PP 24/2021

 bagi kegiatan perkebunan


Satu daur  paling lama satu daur berjalan atau dalam hal sisa
daur berjalan kurang dari 3 (tiga) tahun, maka
jangka waktu PPKH nya 3 tahun

Sesuai Izin Bidang  Kegiatan yang wajib izin bidang

 tambak, pertanian, permukiman, wisata alam dan atau


20 Tahun
industri

 sarana prasarana untuk kepentingan umum


Selama
Digunakan

56

Anda mungkin juga menyukai