Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN

Pedoman Pinjam Pakai


Kawasan Hutan
(Permenhut No.P.18/Menhut-II/2011 jis No.P.38/Menhut-
II/2012, No.P.14/Menhut-II/2013)

Oleh :
22 Maret 2013 Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan
Dasar Hukum IPPKH
1

1. UU No. 41 Tahun 1999 jo No. 19 Tahun 2004 tentang Kehutanan pasal 38


2. PP No 2 Tahun 2008 tentang Jenis dan Tarif PNBP Penggunaan Kawasan Hutan
3. PP No 24 Tahun 2010 jo No. 61 Tahun 2012 tentang Penggunaan Kawasan Hutan
4. Inpres No. 10 Tahun 2011 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan
Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut
5. Perpres No. 28 Tahun 2011 tentang Penggunaan Kawasan Hutan Lindung untuk
Penambangan Bawah Tanah.
6. Permenhut No.P.56/Menhut-II/2008 tentang Tata Cara Penentuan Luas Areal
Terganggu Dan Areal Reklamasi Untuk PNBP Penggunaan Kawasan Hutan
7. Permenhut No. P. 14/Menhut-II/2011 tentang Izin Pemanfaatan Kayu (Pasal 23
s/d 27)
8. Permenhut Nomor P.63/Menhut-II/2011 tentang Pedoman Penanaman
Bagi Pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Dalam Rangka
Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai.
9. Permenhut Nomor P.18/Menhut-II/2011 jis Nomor P.38/Menhut-II/2012, Nomor
P.14/Menhut-II/2013 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan

2
Pembagian Urusan Penggunaan Kawasan Hutan
(PP No. 38 Tahun 2007)
2

No Urusan Pemerintah Pemerintah an Pemerintahan Ket.


Daerah Provinsi Daerah
Kabupaten/Kota
1. Izin Pinjam Pemberian Izin a. Rekomendasi a. Rekomendasi *)Lintas
Pakai Pinjam Pakai b. Izin Usaha b. Izin Usaha kab/kota
Kawasan Kawasan Hutan Pertambangan *) Pertambangan
Hutan c. Penerbitan izin
pinjam pakai
untuk
kepentingan
umum, non
komersial dan
dibawah 5 ha.

3
Lingkup Kegiatan Penggunaan
Kawasan Hutan
3

1. Religi antara lain tempat ibadah, tempat pemakaman dan wisata rohani;
2. Pertambangan meliputi pertambangan minyak dan gas bumi, mineral, batubara dan panas bumi
termasuk sarana dan prasarana;
3. Instalasi pembangkit, transmisi, dan distribusi listrik serta teknologi energi baru dan terbarukan;
4. Jaringan telekomunikasi, stasiun pemancar radio, dan stasiun relay televisi;
5. Jalan umum, jalan tol, dan jalur kereta api;
6. Prasarana transportasi yang tidak dikategorikan sebagai prasarana transportasi umum untuk
keperluan pengangkutan hasil produksi
7. Sarpras sumber daya air, pembangunan jaringan instalasi air, dan saluran air bersih dan/atau air
limbah;
8. Fasilitas umum;
9. Industri selain industri primer hasil hutan;
10. Pertahanan dan keamanan, antara lain pusat latihan tempur, stasiun radar, dan menara pengintai;
11. Prasarana penunjang keselamatan umum antara lain keselamatan lalu lintas laut, lalu lintas udara
dan sarana meteorologi, klimatologi dan geofisika;
12. Penampungan sementara korban bencana alam
13. Pertanian tertentu dalam rangka ketahanan pangan
14. Pertanian tertentu dalam rangka ketahanan energi.
Pengendalian Penggunaan KH
4

KELESTARIAN
BATASAN LUAS JANGKA WAKTU
LINGKUNGAN
10 % Syarat administrasi
Luas IUPHHK Tambang Operasi (Surat permohonan +
HA/HT Produksi 5 tahun peta, izin,
Luas HP dapat diperpanjang rekomendasi,
Kabupaten sesuai IUP pernyataan)
Luas KPH Selain tambang Syarat Teknis
Luas Kel. HL sesuai dengan 20 (rencana kerja+peta,
tahun dan selama citra resolusi sangat
digunakan tinggi, AMDAL,
Dievaluasi setiap 5 Pertek minerba)
tahun``

5
Bentuk Izin PPKH
5

A. Izin PPKH dengan kompensasi


1. Kompensasi Lahan pada provinsi dengan luas Kawasan Hutan
< 30 % :
a. Non komersil : ratio paling sedikit 1 : 1
b. Komersil : ratio paling sedikit 1 : 2
2. Kompensasi membayar PNBP-PKH dan melakukan penanaman
pada provinsi dengan luas Kawasan Hutan > 30 %
a. Non Komersil : ratio penanaman 1 : 1
b. Komersil : ratio penamanan paling sedikit 1 : 1

B. Izin PPKH tanpa kompensasi: diberikan untuk kegiatan survey/


eksplorasi dan untuk kegiatan pertahanan negara, sarana
keselamatan lalu lintas laut atau udara, sarana meteorologi,
klimatologi, dan geofisika.
Skema Pemberian Ijin PPKH
6

125/140 HK
90 HK
Permohonan Persetujuan Izin-PPKH
Prinsip / IPPKH
Eksplorasi

Monitoring Evaluasi
Syarat-syarat
Pemenuhan
Kewajiban- Ok
20 HK Ok
kewajiban
Perpanjangan
Ok
Tata Cara dan Persyaratan Permohonan
7

Permohonan diajukan oleh Menteri/pejabat setingkat Menteri, Gubernur,


Bupati/Walikota, Pimpinan Badan Usaha, Ketua Yayasan.
Permohonan diajukan kepada Menteri (tanpa tembusan)
Persyaratan permohonan:
Syarat Administrasi:
Surat Permohonan dilampiri dengan Peta Kawasan Hutan yang Dimohon
IUP Eksplorasi/IUP Operasi Produksi/Izin Sektor
Rekomendasi Gubernur atau Rekomendasi Bupati
Pernyataan kesanggupan untuk memenuhi semua kewajiban dan biaya
Akta pendirian, profile badan usaha/yayasan; NPWP dan laporan
keuangan terakhir yang telah diaudit oleh akuntan publik (untuk badan
usaha dan yayasan).
Syarat Teknis:
Rencana kerja Penggunaan Kawasan Hutan dilampiri dengan Peta Lokasi
Citra Satelit Terbaru (hanya untuk kegiatan Operasi Produksi)
Pertimbangan Teknis Perum Perhutani (khusus Jawa)
AMDAL/UKL-UPL (hanya untuk kegiatan Operasi Produksi)
Pertek ESDM untuk perizinan kegiatan pertambangan yang diterbitkan
oleh gubernur atau bupati/walikota
Kewajiban Pemegang Persetujuan
Prinsip sebelum penerbitan IPPKH

Melaksanakan tata batas terhadap kawasan hutan yang disetujui dan lahan kompensasi
serta proses pengukuhannya;
Melaksanakan inventarisasi tegakan;
Membuat pernyataan kesanggupan membayar PNBP dan melakukan penanaman dalam
rangka rehabilitasi DAS (untuk penggunaan dengan kompensasi PNBP)
Pernyataan kesanggupan membayar ganti rugi nilai tegakan hutan tanaman dan PSDH atau
membayar PSDH dan DR atas pohon yang rusak/ditebang; dan biaya biaya investasi lainnya
menyampaikan baseline penggunaan kawasan hutan, untuk persetujuan prinsip dengan
kewajiban membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak Penggunaan Kawasan Hutan dan
melakukan penanaman dalam rangka rehabilitasi daerah aliran sungai; dan
memiliki tenaga teknis kehutanan dan policy advisor bidang kehutanan bagi pemegang
persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan untuk pertambangan operasi produksi.
Dalam hal areal yang dimohon berada dalam areal kerja IUPHHK, membuat pernyataan
kesanggupan dalam bentuk akta notariil untuk mengganti biaya investasi
pengelolaan/pemanfaatan hutan kepada pengelola/pemegang izin pemanfaatan hutan
sesuai peraturan perundang-undangan dan mengganti iuran izin pemanfaatan hutan
Dalam hal persetujuan prinsip dengan kewajiban menyediakan lahan kompensasi,
pemegang persetujuan prinsip wajib: menyediakan dan menyerahkan LK , melaksanakan
penanaman dalam rangka menghutankan lahan kompensasi dan melaksanakan tata batas
lahan kompensasi yang telah ditunjuk menjadi kawasan hutan.
Kewajiban pemegang Izin PPKH
9

Membayar PNBP PKH setiap tahun


Melaksanakan penanaman dalam rangka rehabilitasi DAS
membayar ganti rugi nilai tegakan hutan tanaman dan PSDH
atau membayar PSDH dan DR atas pohon yang
rusak/ditebang; dan biaya biaya investasi lainnya
Membuat surat pernyataan akan memenuhi semua
kewajiban dihadapan Notaris.
Melakukan reboisasi Lahan Kompensasi
Menyelenggarakan perlindungan hutan
Melakukan reklamasi dan/atau reboisasi
Jangka Waktu IPPKH
10

Persetujuan Prinsip dan IPPKH untuk kegiatan survey dan


Eksplorasi : 2 tahun
Izin PPKH Operasi Produksi diberikan sesuai dengan jangka
waktu izin sektornya
Jangka waktu untuk kegiatan sektor yang tidak memerlukan
perizinan, selama 20 tahun
Jangka waktu untuk kegiatan pertahanan, sarana
keselamatan, jalan umum, rel ka, meteorologi dan geofisika,
berlaku selama digunakan.
Perpanjangan berdasarkan hasil evaluasi
Hapusnya Persetujuan Prinsip/Izin PPKH
11

Jangka waktu berakhir


Dicabut oleh Menteri
Diserahkan kembali oleh pemegang izin
IUP Eksplorasi/ IUP-Operasi Produksi atau perizinan
lainnya dicabut oleh pejabat sesuai kewenangannya.

Hapusnya izin tidak membebaskan kewajiban pemegang izin


untuk menyelesaikan semua kewajiban
TERIMA KASIH.......

Anda mungkin juga menyukai