Anda di halaman 1dari 34

SOSIALISASI PERMENLHK NOMOR 7 TAHUN 2021

TENTANG PERENCANAAN KEHUTANAN, PERUBAHANPERUNTUKAN


KAWASAN HUTAN DAN PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN SERTA
PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
KEGIATAN PERTAMBANGAN

BAGIAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN
PERATURAN TERKAIT PERSETUJUAN PENGGUNAAN
KAWASAN HUTAN

1. UU No 41 Tahun 1999 jo UU No. 19 Tahun 2004 Tentang Kehutanan


2. UU No 11 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja
3. PP No 33 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif PNBP Penggunaan Kawasan Hutan
4. PP No 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanann Permenhut P.60/Menhut-
II/2009 tentang Pedoman Penilaian Reklamasi Hutan
5. Permenhut P.4/Menhut-II/2011 tentang Pedoman Reklamasi Hutan
6. PermenLHK Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perencanaan, Perubahan
Peruntukan Kawasan Hutan dan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan serta
Penggunaan Kawasan Hutan

2
PENYEDERHANAAN DAN PERCEPATAN PROSES
PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN

Penyederhanaan dan Percepatan Mekanisme Penggunaan


Kawasan Hutan untuk pembangunan sektor di Luar Sektor
Kehutanan, dengan diterbitkan:
1. Perubahan PP tentang Penggunaan Kawasan Hutan

PP PP 23/2021tentang
PP 24/2010 jo diganti
PP61/2012
diubah Penyelenggaraan
105/2015 Kehutaan

2. Penggantian Permen tentang Pedoman Pinjam Pakai


Kawasan Hutan
PermenLHK PermenLHK P.7
Permenhut tahun 2021
diganti P.50/Menlhk/Setje diganti
P.16/2014 (Bagian PKH)
n/ Kum.1/6/2016 3
PERUBAHAN NOMENKLATUR

Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan


(IPPKH) diubah menjadi
Persetujuan Penggunaan Kawasan
Huta (PPKH)

Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan adalah


persetujuan penggunaan atas sebagian Kawasan
Hutan untuk kepentingan pembangunan di luar
kegiatan Kehutanan tanpa mengubah fungsi dan
peruntukan Kawasan Hutan. 4
STRUKTUR PERMEN YANG TERKAIT PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
• BAB IV : PENGUNAAN KAWASAN HUTAN
Bagian Kesatu : Penggunaan Sebagian KH untuk Kepentingan Pembangunan di Luat Kegiatan Kehutanan
Paragraf 1 : Umum (Pasal 364)
Paragraf 2 : PKH dengan Mekanisme PPKH dari Menteri (Pasal 367)
Paragraf 3 : Pengendalian PKH (Pasal 371)
Paragraf 4 : Tata Cara Permohonan PPKH (Pasal 375)
Paragraf 5 : PKH melaui mekanisme Kerjasama (Pasal 384)
Paragraf 6 : PKH melalui Mekanisme Persetujuan Pelaksanaan Survei (Pasal 387)
Paragraf 7 : Pemenuhan Komiten PPKH (Pasal 388)
Paragraf 8 : Larangan berkegiatan sebelum mendapat PBAK PKH (Pasal 392)
Paragraf 9 : Penatapan Batas Areal Kerja PKH (PBAK PKH) (Pasal 396)
Paragraf 10 : Permohonan Ulang dan Pengaktifan Kembali PPKH (Pasal 398)
Paragraf 11 : Kewajiban Pemegang PPKH (Pasal 399)
Paragraf 12 : Pemindahtanganan dan Perubahan Nama PPKH (Pasal 402)
Paragraf 13 : Larangan Pemegang PPKH (Pasal 404)
Paragraf 14 : Pemanfaatan Kayu (Pasal 405)
Paragraf 15 : Jangka Waktu PPKH (Pasal 406)
Paragraf 16 : Perpanjangan, engurangan dan Pengembalian PPKH (Pasal 407)
Paragraf 17 : Pencabutan dan Pengurangan Areal PPKH (Pasal 409)
Paragraf 18 : Pengembalian Areal PPKH (Pasal 410)
Paragraf 19 : Monitoring dan Evaluasi (Pasal 412)
Paragraf 20 : Hapusnya PPKH (Pasal 420)
Paragraf 21 : Pelimpahan Kewenangan PPKH kepada Gubernur (Pasal 423)
Paragraf 22 : Kegiatan Penggunaan KH Pada APL yang ditunjuk/Ditetapkan sebagai KH (Pasal 434)
Paragarf 23 : Kegiatan Penggunaan KH sebelum berlakunya UU 41 th 1999 tentang Kehutanan (Pasal 435)
Paragraf 24 : Kegiatan Penggunaan KH sebelum berlakunya UU 11 th 2020 tentang Cipta Kerja (Pasal 436)
Bagian Kedua : Kawasan Hutan dengan Tujuan Tetantu (KHDTT)
• BAB V : SAKSI
Bagian Kesatu : Perencanaan Kehutanan
Bagian Kedua : Sanksi Administratif Penggunaan Kawasan Hutan (Pasal 509)
• BAB VI : PERALIHAN
Bagian Ketiga : Penggunaan Kawasan Hutan (Pasal 531)
BEBERAPA POKOK PERUBAHAN
no Hal Peraturan Sebelumnya Peraturan Sekarang
1. Luas Kawasan Hutan 30 % dari luas DAS/Provinsi/Pulau Ditentukan dengan kriteria dan parameter

2 Nomenklatur Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan
3 Kompensasi IPPKH pada Provinsi dengan luas PPKH pada pada provinsi yang ≤ Kecukupan
Kawasan Hutan ≤ 30 % dikenakan Luas Kawasan Hutannya :
kewajiban menyerahkan Lahan ▪ Membayar PNBP Kompensasi
Kompensasi ▪ Membayar PNBP Penggunaan Kawasan
Hutan
▪ Melakukan Penanaman Rehab DAS
4 Eksplorasi Lanjutan Diberikan 2 tahun dan tidak dapat Diberikan 2 tahun dan dapat diperpanjang
diperpanjang

5 Permohonan Permohonan IPPKH dilakukan Permohonan PPKH dilakukan sebelum


setelah pemohon mendapat izin pemohon mendapat perizinan berusaha
usaha (IUP, IUPTL dll) (IUP, IUPTL dll)
7
MEKANISME PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (Pasal 366)

Persetujuan Penggunaan Infrastruktur non komersial


< 5 Ha dan Pertambangan
Kawasan Hutan dengan Rakyat dilimpahkan kepada
Keputusan Menteri Gubernur

PENGGUNAAN Persetujuan Kerjasama


KAWASAN dengan Surat Dirjen PKTL a.n
HUTAN MenLHK

Persetujuan Pelaksanaan
Kegiatan Survei denan Surat
Dirjen PKTL a.n MenLHK
PPKH KEGIATAN-KEGIATAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN

religi antara lain tempat ibadah, tempat industri selain industri


pemakaman dan wisata rohani primer hasil hutan

pertambangan meliputi pertambangan mineral, pertahanan dan keamanan, antara lain sarana dan
batubara, minyak dan gas bumi termasuk prasarana latihan tempur, stasiun radar, dan menara
sarana, prasarana, dan smelter pengintai, pos lintas batas negara (PLBN)

instalasi pembangkit, transmisi, distribusi listrik dan prasarana penunjang keselamatan umum antara lain
gardu induk serta teknologi energi baru dan keselamatan lalu lintas laut, udara, darat, karantina
terbarukan antara lain panas bumi dan sarana meteorologi, klimatologi dan geofisika
jaringan telekomunikasi, stasiun pemancar radio, jalur evakuasi bencana alam, penampungan
dan stasiun relay televisi serta stasiun bumi korban bencana alam dan lahan usahanya yang
pengamatan keantariksaan bersifat sementara

jalan umum, jalan tol, pertanian tertentu dalam rangka


dan jalur kereta api ketahanan pangan

sarana transportasi yang tidak dikategorikan


sebagai sarana transportasi umum untuk pertanian tertentu dalam rangka
keperluan pengangkutan hasil produksi ketahanan energi; atau

waduk, bendungan, bendung, irigasi, saluran


air minum, saluran pembuangan air dan TPA sampah, Pengolahan Limbah
sanitasi, dan bangunan pengairan lainnya atau kegiatanpemulihan lingk hidup

fasilitas umum

9
PPKH PROYEK PRIORITAS NASIONAL (pasal 368)

dilakukan oleh Pelepasan


Instansi Kawasan Hutan
Pemerintah

Proyek
Prioritas Bersifat
Nasional permanen
Khusus yang
menyebabkan
fragmentasi
Dilakukan oleh (seperti Tol, SUTET)

selain instansi
Persetujuan
pemerintah
Bersifat non Penggunaan
permanen Kawasan Hutan
(PPKH)
10
PERSETUJUAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (PPKH) DARI MENTERI (Pasal 369)

Membayar PNBP Kompensasi


pada Provinsi dibawah
kecukupan luas Kawasan hutan
Membayar PNBP Penggunaan
Kawasan Hutan
Pada Provinsi di atas kecukupan
Penamanan rehabilitasi DAS Ratio
luas kawasan hutan
min 1 : 1
PPKH
▪ Untuk PSN,
▪ Food Estate,
▪ Hankam,
▪ Sarpras Keselamatan Lalu Lintas, Tanpa PNBP kompensasi, tanpa
▪ Infrastruktur Pemerintah non komersial, PNBP PKH dan tanpa
▪ Penampungan Korban bencana,
▪ religi, kegiatan penanaman DAS
▪ Eksplorasi, Survey,
PENGENDALIAN PPKH

Persetujuan
Penggunaan
Kawasan Hutan
diberikan dengan
pengendalian
12
PENGENDALIAN PENGGUNAAN KUOTA
1. Kuota 10 % KPH → Kuota IPPKH Pertambangan Minerba
KAWASAN HUTAN (Pasal 372 – 374) maximal 10% dari luas KPH
2. Kuota 10% Pulau Kecil → Kuota IPPKH Pertambangan
Minerba maksimal 10% dari luas Kawasan hutan produksi dan
hutan lindung pada Pulau Kecil
1 Batasan Luas 3. Kuota 10% di areal efektif IUPHHK → Kuota IPPKH
Pertambangan Minerba 10 % dari luas efektif areal IUPHHK

Jangka Waktu Diberikan sesuai jangka waktu izin bidangnya (IUP)


2 Tertentu
1. AMDAL, Izin Lingkungan
PPKH 2. Dilarang menggunakan Merkuri
3. Tidak dapat diberikan pada Kawasan hutan yang telah
dibebani HTR, RE dan KHDTK
3 Kelestarian 4. Inpres 7 tahun 2019 → PIPPIB → Penghentian
Lingkungan pemberian izin baru pada hutan alam primer dan
lahan gambut

▪ HL dilarang dilakukan penambagan terbuka


4 ▪ Dilarang menyebabkan turunnya permukaan tanah
HL Tambang Tertutup
▪ Dilarang menyebabkan kerusakan akuiver air tanah
13
PEMOHON PPKH (Pasal 377 - 378)

Permohonan ditujukan kepada MenLHK melalui Dirjen


Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan

Pemohon PPKH :
a. menteri atau kepala lembaga pemerintah;
b. gubernur;
c. bupati/wali kota;
d. pimpinan badan hukum/badan usaha; atau
e. Perseorangan dan/atau masyarakat.
14
ALUR PERMOHONAN PPKH
(Pasal 378 dan Pasal 383)

1. PPKH untuk kegiatan non berusaha


2. PPKH untuk kegiatan berusaha
2.a. bagi yang telah memuliki Perizinan Berusaha
2.b. bagi yang belum memiliki Perizinan Berusaha, untuk kegiatan
Eksplorasi)
2.c. bagi yang belum meliliki Perizinan Berusaha, untuk kegiatan Operasi
Produksi/Eksploitasi)

15
1 ALUR PPKH UNTUK KEGIATAN NON BERUSAHA

PROSES DI KLHK PROSES di Sistem OSS


34 HK

TELAAH TEKNIS,
Spasial, Kuota, Tutupan
permohonan Lahan, Gambut, Karst, Inpres
PPKH 5 / 2009 (PIPPIB), dll MenLHK menerbitkan PPKH NON BERUSAHA
melalui
Sistem PPKH
PPKH + Peta TIDAK MELALUI OSS
di KLHK TELAAH HUKUM
▪ Kesesuaian fungsi KH
▪ Bebas tumpang tindih (CnC)
terhadap perizinan lain
permohonan mendapatkan Contoh Kegiatan
SK + Peta PPKH
▪ Kesesuaian dokumen - Latihan Tempur
- Pos Lintas Batas Negara
Pemegang PPKH - Istana Negara
Melakukan Pemenuhan
Komitmen - Kegiatan Pertahanan
20 HK (a.l Tata Batas) Kemananan
- Bendungan
PPKH Definitif - Jalan
(Penetapan Areal Kerja - Jalur Kereta
PPKH) - Penempatan Korban Bencana
ALUR PPKH BAGI PELAKU USAHA YANG
2.a TELAH MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA (IUP)
PROSES di OSS PROSES DI KLHK PROSES di Sistem OSS
34 HK

TELAAH TEKNIS,
Spasial, Kuota, Tutupan
Lahan, Gambut, Karst, Inpres KLHK
permohonan 5 / 2009 (PIPPIB), dll menotifikasi
MenLHK
PPKH PPKH dengan
DITERUSKAN menerbitkan
melalui mnggunggah
Ke KLHK PPKH + Peta
Sistem OSS SK + Peta
TELAAH HUKUM ke system OSS
▪ Kesesuaian fungsi KH
▪ Bebas tumpang tindih (CnC) Pelaku Usaha
mendapat
terhadap perizinan lain SK + Peta PPKH
▪ Kesesuaian dokumen

Pemegang PPKH
Melakukan
Pemenuhan Komitmen
(Tata Batas)
20 HK

PPKH Definitif
(Penetapan
Areal Kerja
PPKH)
ALUR PPKH UNTUK KEGIATAN EKSPLORASI
2.b BAGI PELAKU USAHA YANG BELUM MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA
PROSES di OSS PROSES DI KLHK PROSES di Sistem OSS
34 HK

TELAAH TEKNIS,
Spasial, Kuota, Tutupan KLHK Pelaku usaha Pelaku usaha
Lahan, Gambut, Karst, Inpres MenLHK menotifikasi mengurus
permohonan 5 / 2009 (PIPPIB), dll menerbitkan PPKH dengan
Perizinan - menyelesaikan
PPKH PPKH + Peta mnggunggah
DITERUSKAN Berusaha UKL-UPL
melalui Untuk SK + Peta
Ke KLHK ke system melalui Sistem - Mendapat
Sistem OSS TELAAH HUKUM Eksplorasi OSS OSS Persetujuan Lingk
▪ Kesesuaian fungsi KH
▪ Bebas tumpang tindih (CnC)
terhadap perizinan lain
Pelaku Usaha
▪ Kesesuaian dokumen mendapat Mendapatkan
SK + Peta PPKH Perizinan Usaha
(IUP) Eksplorasi

Pelaku Usaha dapat melakukan


Catatan : Kegiatan Eksplorasi di dalam Kawasan
PPKH untuk Kegiatan Eksplorasi, tidak Hutan setalah mendapat Perizinan
dibebani kewajiban Tata Batas dan Berusaha untuk Kegiatan Eksplorasi
Pembayaran PNBP
ALUR PPKH UNTUK KEGIATAN OPERASI PRODUKSI
2.c BAGI PELAKU USAHA YANG BELUM MEMILIKI PERIZINAN BERUSAHA
PROSES di OSS PROSES DI KLHK PROSES di Sistem OSS
34 HK

TELAAH TEKNIS, KLHK


Pelaku
MenLHK
Spasial, Kuota, Tutupan menotifikasi usaha Pelaku usaha
menerbitkan
Lahan, Gambut, Karst, Inpres PPKH dengan mengurus - menyelesaikan
permohonan PPKH + Peta mnggunggah
5 / 2009 (PIPPIB), dll Perizinan AMDAL
PPKH Untuk SK + Peta
DITERUSKAN Berusaha - Mendapat
melalui Operasi ke system
Ke KLHK OSS melalui Sistem Persetujuan Lingk
Sistem OSS Produksi
TELAAH HUKUM OSS
▪ Kesesuaian fungsi KH
Pelaku Usaha
▪ Bebas tumpang tindih (CnC) mendapat
terhadap perizinan lain SK + Peta PPKH
Mendapatkan
▪ Kesesuaian dokumen Perizinan Usaha
Pemenuhan
(IUP) Operasi
Komitmen Produksi
1. Tata Batas
2. myampaikan IUP
3. Menyelesai kan
20 HK AMDAL

Catatan : Pelaku Usaha dapat melakukan


Untuk pengajuan PPKH Operasi Penetapan Kegiatan Operasi Produksi di
Produksi/Eksploitasi, pelaku usaha Areal Kerja dalam Kawasan Hutan setalah
PPKH mendapat Perizinan Berusaha
sebelumya telah mendapat Perizinan
Berusaha Eksplorasi untuk Kegiatan OP
PERSYARATAN PERMOHONAN PPKH (Pasal 379 – 382)
PERSYARATAN ADMINISTRASI PERSYARATAN TEKNIS
1) pernyataan komitmen :
a. menyelesaikan Tata Batas areal PPKH; a. Surat Permohonan
b. membayar PNBP Penggunaan Kawasan b. peta skala paling kecil 1:50.000;
c. menyampaikan pernyataan bersedia mengganti biaya c. peta citra penginderaan jauh;
investasi pengelolaan/pemanfaatan hutan kepada d. rekomendasi gubernur tentang Penggunaan Kawasan Hutan;
pengelola/pemegang perizinan berusaha pemanfaatan e. pertimbangan teknis Perum Perhutani dalam hal permohonan berada dalam
hasil hutan wilayah kerja Perum Perhutani;
d. membayar PNBP Kompensasi *) hanya utk PPKH di f. perizinan berusaha di bidangnya;
Provinsi dgn Kwasan Hutan dibawah Kecukupan Luas; dalam belum memiliki perizinan berusaha dilengkapi :
e. menyampaikan baseline Penggunaan Kawasan Hutan; - keputusan/penetapan pemenang lelang wilayah pertambangan untuk
f. menyampaikan perizinan berusaha **) dalam hal saat permohonan PPKH kegiatan pertambangan, atau
permohonan PPKH belum memiliki perizinan berusaha; - penetapan/penugasan sebagai pelaksana pengembang panas bumi untuk
g. menyampaikan dokumen lingkungan dan persetujuan permohonan PPKH kegiatan panas bumi;
lingkungan **) dalam hal saat permohonan PPKH belum g. dokumen lingkungan dan persetujuan lingkungan
memiliki perizinan berusaha; dalam belum memiliki perizinan berusaha dan belum memiliki dokumen
h. menyampaikan NIB **) dalam hal saat permohonan PPKH lingkungan, maka penyelesaian dokumen lingkungan dan persetujuan
belum memiliki perizinan berusaha lingkungan dimasukkan dalam pernyataan komitmen
2) pakta integritas; dan
Seluruh dokumen discan
3) profil badan usaha atau badan hukum termasuk NPWP, KTP,
20 dimasukkan dalam
dan akta pendirian badan usaha atau badan hukum;
CD/FD
PEMENUHAN KOMITMEN DAN PENETAPAN BATAS AREAL KERJA PENGGUNAAN
KAWASAN HUTAN (Pasal 389 - 396)

Pemohon mendapat SK + Peta PPKH


Pemegang PPKH melaksaakan pemenuhan Komitmen
Pemegang PPKH dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun setelah terbit PPKH, memenuhi komitmen :
a. menyelesaikan Tata Batas areal PPKH;
b. menyampaikan baseline Penggunaan Kawasan Hutan;
c. menyampaikan pernyataan bersedia mengganti biaya investasi pengelolaan/pemanfaatan hutan kepada pengelola/pemegang
perizinan berusaha pemanfaatan hasil hutan.
d. membayar PNBP Kompensasi *) hanya utk PPKH di Provinsi dgn Kwasan Hutan dibawah Kecukupan Luas;
e. menyampaikan perizinan berusaha yang telah berlaku efektif **) dalam hal pada saat permohonan, pemegang PPKH belum
memiliki perizinan berusaha;
f. menyampaikan dokumen lingkungan dan persetujuan lingkungan **) dalam hal pada saat permohonan, pemegang PPKH belum
memiliki perizinan berusaha;
g. menyampaikan Nomor Induk Berusaha (NIB) **) dalam hal pada saat permohonan, pemegang PPKH belum memiliki perizinan
berusaha;

Penetapan Areal Kerja PPKH


PERMOHONAN ULANG DAN PENGAKTIFAN KEMBALI PPKH (Pasal 398)

• Pemegang PPKH yang tidak dapat menyelesaikan Komitmen dalam jangka


waktu yang ditentukan (1 tahun) → maka PPKH dinyatakan batal

PPKH Dapat mengajukan


Pemerintahan, Permohonan
Strategis Pengaktifan Kembali

PPKH telah
dinyatakan batal
Dapat mengajukan
PPKH selainnya Permohonan Ulang
IPPKH
JANGKA WAKTU IPPKH (pasal 406)

✓ Kegiatan eksplorasi dan operasi produksi pertambangan;


Sesuai Jangka
✓ instalasi pembangkit, transmisi, dan distribusi listrik serta teknologi energi baru
Waktu izin
dan terbarukan
dibidangnya
✓ jaringan telekomunikasi, stasiun pemancar radio, dan relay televisi

✓ Sarana prasarana transportasi yang tidak dikategorikan sebagai prasarana


transportasi umum untuk keperluan pengangkutan hasil produksi;
✓ penampungan korban bencana alam dan lahan usahanya, yang bersifat
20 Tahun sementara;
✓ industri selain industri primer hasil hutan;
✓ pertanian dalam rangka ketahanan pangan; dan
✓ pertanian dalam rangka ketahanan energi;

✓ kegiatan eksplorasi lanjutan pada tahap operasi produksi


2 tahun ✓ Kegiatan eksplrasi yang hal izin usahnya tidak mengatur jangka eksplorasinya
✓ Permohonan yang belum memiliki perizian berusaha

Religi, pertahanan dan keamanan, prasarana penunjang keselamatan umum, waduk,


Selama
bendungan, bendung, irigasi, jalan, fasilitas umum dan pembangunan bandar udara
digunakan
dan pelabuhan
BEBERAPA KETENTUAN PERALIHAN
• IPPKH dengan kewajiban menyerahkan lahan kompensasi lahan :
1. yang telah lunas seluruhnya → tidak dikenakan kewajiban lainnya
2. yang telah mendapat persetujuan calon lahan kompensasi atau telah melakukan pembebasan lahan →
lahan kompensasi harus diselesaikan s/d serah terima ke KLHK
3. yang telah menyerahkan Sebagian Lahan Kompensasi maka :
a. Kekurangan lahan dapat di penuhi atau
b. dapat dikonversi menjadi kewajiban Pembayaran PNBP Kompensasi, PNBP PKH dan Penanaman DAS
4. yang belum mendapat persetujuan calon lahan kompensasi/belum menyerahkan lakom maka maka :
a. Melanjutkan pemenuhan lahan, atau
b. dapat dikonversi menjadi kewajiban Pembayaran PNBP Kompensasi, PNBP PKH dan Penanaman DAS

Note : Pemegang IPPKH yang akan tetap melanjutkan pemunuhan lahan kompensasi tsbt
pada 3.a dan 4.a → dalam jk waktu paling lama 1 tahun pemegang IPPKH harus
mengajukan persetujuan calakom/ BAST atau menyatakan diri bahwa pemegang IPPKH
memilih untuk tetap menyerahkan lahan
PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
MELALUI MEKANISME KERJASAMA

25
Jenis-Jenis kegiatan Kerjasama (Pasal 384)
a. religi non komersil, tempat ibadah, pemakaman;
b. wisata budaya non komersial;
c. penanaman/pemasangan kabel sepanjang alur/jalan;
d. PLTMH < 1 MW;
e. jalur listrik masuk desa < 70 kV;
f. kanal/saluran air tersier, normalisasi sungai/saluran irigasi, tanggul penahan banjir;
g. rest area dan sarana keselamatan lalin;
h. peningkatan alur/jalan untuk jalan umum atau sarana pengangkutan hasil produksi tidak termasuk
pelebaran dan pembuatan jln baru;
i. embung, cek dam, sabo, bangunan penampungan air lainnya dan pipa saluran air;
j. papan iklan, portal, gardu pandang, dan tugu;
k. penanaman oleh pihak di luar kehutanan untuk kegiatan reklamasi, dan rehabilitasi hutan;
l. latihan tempur dan sarana penunjangnya selain mess, perkantoran, gudang, dan jalan akses;
m. alat ukur klimatologi dan geofisika;
n. bumi perkemahan; atau
o. menara telekomunikasi.
p. Lapangan tembak
q. Kegiatan pasca tambang meliputi pemeliharaan tailing atau dam
PERSYARATAN PERMOHONAN KERJASAMA (Pasal 385)
a. Surat Permohonan e. pakta integritas:
b. peta skala paling kecil 1. sanggup untuk memenuhi semua kewajiban;
1:50.000; hardcopy dan shp- 2. semua dokumen yang dilampirkan dalam
nya permohonan adalah sah;
c. Dokumen Lingkungan 3. tidak melakukan kegiatan di lapangan sebelum
(AMDAL, UKL-UPL atau SPPL mendapat surat persetujuan pelaksanaan kegiatan
sesuai ketentuan) dan dari Menteri;
Persetujuan Lingkngan 4. bersikap transparan, jujur, objektif dan akuntabel;
d. perizinan berusaha di 5. tidak memberi, menerima, menjanjikan
hadiah/hiburan dalam bentuk apapun yang
bidangnya yang masih
berkaitan dengan permohonan;
berlaku minimal 6 bulan
6. melakukan permohonan perizinan sesuai prosedur
dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan
7. dalam hal melanggar sebagaimana dimaksud pada
angka 1 (satu) sampai dengan angka 6 (enam) siap
Seluruh dokumen discan
dimasukkan dalam
menghadapi konsekuensi hukum.
CD/FD 27
PROSES KERJASAMA PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (Pasal 385)

Ka Dihut/Dirut
Ka KPH/Dirut
▪ Ka Dishut Prov Perhutani/ Ka KHDTK Perhutani
Melakukan
PEMOHON ▪ Ka KKHDTK PENILAIAN TEKNIS mengajukan
▪ Dirut Perhutani (dituangkan dalam
BA) permohonan
persetujuan ke KLHK

PERSETUJUAN
Dirjen a.n
MenLHK

PKS
Pemohon dengan
KPH/Perhutani
PERSETUJUAN KEGIATAN SURVEI

29
PERSETUJUAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UNTUK KEGIATAN SURVEI (Pasal 387)

Kegiatan survey (contoh survei Seismic 2D/3D, suvey Panas Bumi, Survey Jalan Tol dll)

a. Surat Permohonan f. pakta integritas:


b. Peta skala paling kecil 1:50.000; 1. sanggup untuk memenuhi semua kewajiban;
hardcopy dan shp-nya
2. semua dokumen yang dilampirkan dalam
c. Dokumen Lingkungan (AMDAL, permohonan adalah sah;
UKL-UPL atau SPPL sesuai 3. tidak melakukan kegiatan di lapangan sebelum
ketentuan) dan Persetujuan mendapat surat persetujuan pelaksanaan kegiatan
Lingkngan dari Menteri;
d. perizinan berusaha di 4. bersikap transparan, jujur, objektif dan akuntabel;
bidangnya yang masih berlaku 5. tidak memberi, menerima, menjanjikan
minimal 6 bulan hadiah/hiburan dalam bentuk apapun yang
berkaitan dengan permohonan;
6. melakukan permohonan perizinan sesuai prosedur
dan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
Seluruh dokumen discan 7. dalam hal melanggar sebagaimana dimaksud pada
dimasukkan dalam angka 1 (satu) sampai dengan angka 6 (enam) siap
CD/FD menghadapi konsekuensi hukum.
PERSETUJUAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UNTUK KEGIATAN SURVEI (Pasal 387)

START 15 HK FINISH

Permohonan Ke persetujuan
Pemohon MenLHK melalui
Telaah
Direktur Rencana,
Penggunaan dan Syarat Dirjen a.n
Survey Pembentukan Wilayah teknis
Pengelolaan Hutan
MenLHK
PELIMPAHAN KEWENANGAN KE GUBERNUR (PASAL 423 - 434 )

Kewenangan Pemberian IPPKH dilimpahkan kepada


Gubernur, untuk:
▪ pembangunan fasilitas umum yang bersifat non
komersial untuk luas paling banyak 5 (lima) hektar;
▪ pertambangan rakyat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang pertambangan
yang dimohon oleh perseorangan dan/atau kelompok
orang dan/atau masyarakat
32
KEMBALI HIJAU

33
34

Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK)


Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Gedung Manggala Wanabakti Blok I Lantai VII
Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta Pusat
http://www.menlhk.go.id/

Anda mungkin juga menyukai