Anda di halaman 1dari 7

PEDOMAN WAWANCARA

PUBLIC RELATIONS POLITIK AIRIN RACHMI DIANY DALAM


PENYELENGGARAAN GOOD GOVERNANCE PEMERINTAHAN KOTA
TANGERANG SELATAN
Disusun oleh

Hari Eko Purwanto, S.I.Kom.

Assalamualaikum Wr. Wb.


Dengan Hormat,
Perkenalkan saya :
Nama : Hari Eko Purwanto, S.I.Kom.
Alamat : Jl Beringin II E23/24 Benda Baru Pamulang TangSel
No Telp / Email : 0812.8855.1912 / harieko@gmail.com
Adalah mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta. Saat ini saya
sedang menyelesaikan tugas akhir tesis magister ilmu komunikasi. Judul yang saya ambil
adalah “Public Relations Politik Airin Rachmi Diany dalam Penyelenggaraan Good
Governance Kota Tangerang Selatan”. Dalam penelitian ini saya akan mencari data terkait
dengan Public Relations Politik Ibu Airin selaku Walikota Tangerang Selatan (Pemerintah
Kota Tangerang Selatan) dalam Penyelenggaraan Good Governance Kota Tangerang Selatan.
Saya akan wawancara dengan beberapa informan penelitian diantaranya, Walikota Tangerang
Selatan, Wakil Walikota Tangerang Selatan, Sekda Kota Tangerang Selatan dan Humas Kota
Tangerang Selatan. Oleh karena itu, saya memohon kepada bapak/ibu atas kesediaannya
untuk diwawancara terkait dengan beberapa pertanyaan yang akan saya ajukan. Terima
Kasih.
DATA INFORMAN

Nama Lengkap : ..................................................................

Tempat, Tanggal Lahir : ..................................................................

Jenis kelamin : ..................................................................

Usia : ..................................................................

Jabatan : ..................................................................
Public Relations Politik
Kata public relations (PR) atau disebut dengan humas, merupakan kegiatan yang
diterapkan disemua jenis organisasi, baik pemerintah, swasta, lembaga politik, LSM, dan
sebagainya. Hal itu dimaksudkan sebagai suatu kegiatan menciptakan hubungan yang baik
dan berkesinambungan dengan publik (masyarakat) untuk tujuan tertentu. Menurut Romy
Frohlich, PR Politik adalah sebuah kerja melayani public dengan membawa sejumlah isu
untuk menjadi perhatian public (2008: 1). PR Politik dapat dipahami sebagai sebuah
kekhususan proses public relations yang berupaya membangun komunikasi dengan public
internal dan public eksternal organisasi dalam suatu lingkungan politik dengan melibatkan
komponen dan sumber daya politik untuk mengelola sejumlah isu agar mendapatkan
perhatian, dilakukan secara sistematis, terencana, dan terarah untuk memperoleh
kesepahaman (mutual understanding) dengan berbagai pihak dalam upaya perwujudan tujuan
dari sebuah organisasi.
Political public relation is the management process by which organization or
individual actor for political purposes, through put communication and action, seeks to
influence and to establish by maintain beneficial relationships and reputations with its key
put help support ist mission and achieve its goals (Stromback 2011: 23). Dapat disimpulkan
bahwa PR politik merupakan proses manajemen bagi organisasi maupun individu kaitannya
dengan tujuan politik, dengan menggunakan komunikasi dan aksi harapannya dapat
memperoleh tujuan utama melalui hubungan dan reputasi yang baik (citra positif).
Tujuan utama aktivitas PR politik adalah mendapatkan dukungan politik dari public
internal ataupun eksternal dalam pencapaian tujuan khusus sebuah oraganisasi atau institusi
politik. Tujuan umum ini jika dirinci lagi adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan soliditas dan kohesivitas internal organisasi melalui upaya pelayanan public

internal, sehingga bisa dioptimalkan dalam pencapaian tujuan organisasi

2. Menjembatani hubungan organisasi dengan public eksternal dalam rangka

menumbuhkan kesepahaman dan dukungan atas program dan tujuan organisasi

3. Mengetahui secara pasti posisi kekuatan, kelemahan, dan peluang, serta tantangan

organisasi di tengah hubungannya dengan berbagai pihak di internal ataupun eksternal

organisasi melalui evaluasi yang sistematis, terarah, dan berkelanjutan.


1. PERTANYAAN UMUM

a. Aktivitas Public Relations Politik

1) Hype politik (political Hype)

a. Bagaimana hubungan Pemerintah kota Tangerang Selatan dengan media

massa?

b. Apakah media massa lebih dominan publikasi terkait kegagalan pemkot

Tangsel dibanding prestasi Pemkot yang sudah berhasil dilakukan? Mengapa

demikian, jelaskan

c. Apakah ada kerjasama yang baik dalam hal publikasi antara media massa dan

Humas Pemkot Tangsel? Jelaskan

d. Umumnya apa saja yang sering dipublikasikan oleh media massa, apakah

kebijakan, atau ada yang lain?

2) Persuasi politik (political persuation)

a. Untuk mengetahui opini publik yang berkembang tentang pemda tangsel

dalam masyarakat, apa yang dilakukan pihak pihak khususnya bidang Public

Relations Politik /Humas ?

b. Apakah melakukan survey juga dari internal pemda tangsel seperti wawancara

langsung kepada publik untuk mengetahui apa yang menjadi topik utama

terkait denga Pemda Tangsel?

c. Media apa yang jadi patokan atau sumber untuk mengetahui opini publik pada

khalayak?

d. Masalah apa yang paling dominan ditemukan pada khalayak?


e. Apakah masalah pelayanan atau kebijakan yang tidak sampai kepada

masyarakat? Pendekatan persuasi seperti apa yang dilakukan pemkot Tangsel

kepada masyarakat?

3) Manajemen reputasi politik (political reputation management)

a. Masalah apa yang paling dominan ditemukan pada khalayak/masyarakat

terkait dengan pemerintah Kota Tangsel?

b. Melihat dari berbagai masalah yang muncul apa rencana yang dilakukan oleh

pihak Humas Pemkot Tangsel ?

c. Apakah perencanaan yang sudah dibuat menjadi solusi bagi masyarakat?

d. Tindakan apa saja yang dilakukan oleh Pemkot Tangsel dalam

penyelenggaraan good governance tangsel ?

e. Menurut bapak/ibu apakah dengan memenuhi semua tuntutan masyarakat

dapat menjaga atau mempertahankan reputasi dan citra pemkot tangsel?

f. Apakah Humas pemkot tangsel dapat menjadi cara atau teknik penyerahan

tuntutan ataupun dukungan sebagai input yang lazimnya digunakan dalam

sistem politik?

g. Apakah Humas dapat menjadi penghubung antara pemerintah daerah dengan

rakyat?. Misalnya dalam rangka memobilisasi sosial, implementasi hubungan,

kepatuhan dan integrasi.

b. Saluran-saluran Public Relations Politik

1. Saluran face to face informal

a. Apakah jajaran pemkot sering mengadakan komunikasi face to face informal

dalam hal menyerap aspirasi dan menyampaikan kebijakan dengan tokoh

kunci di daerah Tangsel?


b. Siapa saja tokoh kunci yang ada di Tangsel seperti tokoh agama, tokoh

pendidikan, tokoh budaya, Pemuda dan LSM?

c. Bagaimana Pemkot Tangsel dapat melakukan komunikasi secara terus

menerus apakah ada proses pembinaan hubungan yang nyaman sehingga

hubungan dapat dijangkau?

d. Apakah hubungan face to face informal menurut bapak dapat memperoleh

banyak informasi dari para tokoh dibanding melalui hubungan formal seperti

kunjungan kerja, rapat-rapat formal dan lain sebagainya?

e. Melalui saluran face to face informal bisa menemukan praktisi PR dan juga

key persons atau para tokoh pemilik informasi, menurut bapak apakah dengan

cara seperti ini dapat mencapai tujuan dan prioritas PR politik Pemkot

Tangsel?

2. Saluran struktur sosial tradisional

a. Apakah PR Politik (Humas) Kota Tangsel mampu menguasai orang atau pihak

yang berpengaruh di lingkungan Kota Tangsel? Jelaskan

(Pihak yang berpengaruh; Ketua adat/budaya, para pemuka agama; kyai, ustad,

ulama, pendeta, pastor, saudagar, ilmuwan, dosen dan lain sebagainya).

b. Menurut bapak/ibu, jika mampu menguasai orang atau pihak yang berpengaruh di

sebuah lingkungan apakah tujuan PR Politik mudah tercapai?

3. Saluran masukan (input)

a. Pada saluran masukan umumnya masyarakat mengajukan ide, gagasan

pemikiran terkait apa untuk peningkatan PR Politik dalam

penyelenggaraan Good Governance Pemerintahan Kota Tangsel?

b. Tuntutan dengan cara mengajukan berbagai desakan seperti apa agar

direalisasikan oleh pemkot Tangsel?


c. Kemudian terkait dengan dukungan suatu kebijakan, kebijakan apa yang

mendapat dukungan dari mayoritas masyarakat?

d. Kontrol melalui berbagai cara yang dapat mengingatkan, mengarahkan,

dan memberi peringatan pihak-pihak lain, seperti pemerintah untuk

mengikuti kesepakatan-kesepakatan yang telah ada. Apakah cara ini juga

dilakukan oleh masyarakat, kelompok penekan, LSM, aktivis kampus dan

aktivis kepemudaan terhadap pemkot Tangsel?

3. Saluran Keluaran (output)

Secara rinci, saluran ini banyak terkait dengan: kebijakan umum (public policy);

kesepakatan-kesepakatan formal; regulasi; legislasi; dan impelementasi kebijakan

dalam birokrasi.

a. Setelah mendapat masukan dan tuntutan dari masyarakat, bagaimana pemkot

melakukan proses implementasi kebijakan? Jelaskan

4. Saluran media massa

Media massa, baik cetak maupun elektronik, seperti televisi, radio, dan media

baru (new media), seperti internet, menjadi media yang paling mendukung

pelaksanaan program PR Politik di era modern.

a. Untuk penyelenggaraan good governance pemerintahan kota Tangerang

Selatan, media apa saja yang digunakan dalam penyelenggaraan tujuan PR

Politik? Sebutkan dan jelaskan

b. Kenapa memilih media tersebut?

c. Apakah menggunakan internet seperti website, facebook, twitter, Instagram

dan lain sebagainya?


d. Bagaimana anda memanfatkan media massa dalam pendekatan PR Politik

Modern?

e. Apakah ada pengaruh signifikan terhadap penyelenggaraan good governance

pemerintahan kota Tangerang Selatan?

c. Faktor pendukung dan penghambat


1. Apa saja faktor penghambat dalam pelaksanaan aktivitas PR Politik Pemerintah

kepada masyarakat?

2. Apa saja faktor pendukung dalam pelaksanaan aktivitas PR Politik Pemerintah

kepada masyarakat?

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai