Anda di halaman 1dari 10

Public Relation

d
i
s
u
s
u
s
u
n

oleh
eltza sister
1879202012

Public Relation
Pengertian Public Relation
a. Definisi W. Emmerson Reck, Public Relations Director, Colgate University: Publik
Relations adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan
pelayanaan, dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau
golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill
dari mereka. Kedua, pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan, dan sikap adalah
untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya.

b. Public relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini
publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan
pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan
menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra
yang baik dari publiknya

Ciri-ciri publik Relation

Peran PR dalam perusahaan atau organisasi


a. Penasehat Ahli (Expert Prescriber)
b. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator)
c. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Fasilitator)
d. Teknisi Komunikasi (Communication Technician)

Publik/khayalan
pengertian publik/khayalan dalam PR
Khalayak (public) adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu
organisasi, baik secara internal maupun external. Istilah Khalayak bermakna majemuk,
yakni publics, dikarenakan berbeda dari yang diindikasikan oleh definisi dari beberapa
kamus tertentu kegiatan-kegiatan humas tidak diarahkan kepada khalayak dalam
pengertian yang seluas-luasnya. Setiap organisasi memiiki sendiri khalayak khususnya.
Bahwa suatu organisasi atau perusahaan tidak hanya menyelenggarakan komunikasi
dengan staf atau konsumennya saja

Cara mengetahui atau mengidentifikasi public dari sebuah lembaga atau perusahaan

Fungsi Publik Relation


 menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antarlembaga (organisasi)
dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan
pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dakam upaya
menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga
organisasi.
 mempunyai sasaran untuk dapat menciptakan opini publik yang dapat diterima
serta juga dapat menguntungkan semua pihak.
 Usaha dalam menciptakan hubungan yang harmonis diantara organisasi atau
juga perusahaan dengan publiknya, sekaligus untuk dapat menciptakan opini
publik sebagai efeknya, yang sangat berguna ialah sebagai input bagi suatu
organisasi atau juga perusahaan yang bersangkutan.

Perspektif keberadaan PR dalam perusahaan

Dilihat dari perkembangan sejarahnya, berkomunikasi untuk mempengaruhi cara pandang dan
perilaku seseorang sudah dimulai sejak dahulu kala. Dari situs – situs yang ditemukan oleh para
arkeologis di Irak pada abad 18, tampak bahwa usaha melakukan hal ini sudah dilakukan. Pada
masa Yunani dan di abad pertengahan masa kejayaan Romawi, ide mengenai "opini publik
sudah muncul. Hal ini tampak pada slogan Vox Populi, Vox dei (the voice of the people is the
voice of God). Public Relations sudah mulai digunakan berabad – abad lalu di Inggris. Hal ini
ditunjukkan dengan munculnya konsep memerlukan pihak ketiga sebagai fasilitator komunikasi
dan penyelaras anantara pemerintah dan rakyatnya.

Pada perkembangannya konsep Public Relations di Amerika dimulai sekitar tahun 1900 an yang
dipelopori oleh Ivy Lee dengan " The Declaration of Principles". Ivy Lee dianggap sebagai " the
father of Public Relations" karena deklarasi asasnya itu, meskipun demikian sebetulnya konsep
Public Relations di Amerika sudah ada sejak tahun 1850.( Broom, 2000; 102).

Public Relations di Indonesia sendiri dimulai sejak tahun1950. Perkembangan hubungan


masyarakat di Indonesia bergerak menyertai kondisi politik dan kenegaraan saat itu. Pada
waktu itu pemerintah Indonesia menyadari perlunya rakyata Indonesia untuk mengetahui
segala perkembangan yang terjadi sejak pengakuan kedaulatan Indonesia oleh kerajaan
Belanda. Berawal dari pemikiran tersebut maka kegiatan kehumasan mulai dilembagakan
dengan menyandang nama hubungan masyarakat karena kegiatan yang dilakukan lebih banyak
untuk ke luar organisasi (Onong, 1991; 12)
 

Pentingnya memahami sejarah perkembangan Public Relations adalah untuk mengawali


pemahaman terhadap perkembangan PR di Indonesia. Jika dilihat dari sejarahnya sebetulnya,
PR di Indonesia dimulai sangat jauh dari yang sudah dilakukan oleh pemikir-pemikir di Eropa
atau Amerika bahkan Australia. PR di Indonesia dimulai di tahun 1950 an dengan konsep yang
berbeda dengan konsep yang dianut di negara lain. Berdasarkan pengamatan peneliti dan juga
seperti yang diungkapkan oleh Elizabeth Goenawan Anantao dalam Public Relations In Asia an
Anthology, Public Relations di Indonesia belum terlalu pesat perkembangannya (Ananto, 2004;
265)

Public Relations digunakan oleh pihak swasta di Indonesia pertama kali oleh PERTAMINA,
sebuah perusahaan minyak. Public Relations di Indonesia memang sudah banyak digunakan
baik itu di pihak pemerintah maupun swasta di berbagai sektor. Konsep Public Relations
dipahami dan digunakan oleh pihak – pihak tersebut dengan berbagai macam pemahaman dan
berbagai macam bentuk implementasinya.

Dari hari ke hari PR di Indonesia mulai berkembang seiring dengan perkembangan PR di dunia
atau Asia. Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya Manajemen PR disebutkan bahwa Public
Relations digunakan untuk kepentingan usaha dalam bentuk seperti Olimpiade Korea Selatan,
Glassnot Perestroika, Kasus Lemak Babi 1988,dll. Olimpiade yang diselenggarakan oleh tuan
rumah Korea Selatan di tahun 1988 menggunakan salah satu jasa konsultan PR. Olimpiade
adalah suatu event international yang waktu ini masih sangat greget dimana seluruh perhatian
orang tertuju ke sana. Sebagai tuan rumah Korea Selatan ingin bangkit menunjukkan eksitensi
dirinya yang memang salah satu keinginannya adalah membuka pasar di dunia untuk
memasarakan produk – produknya.

Glasnost dan Perestroika merupakan kampanye PR dalam karya politik sebuah negara. Untuk
mengubah negaranya, Michael Gorbachev melontarkan konsep ini untuk mengubah persepsi
dunia tentang Uni Soviet dan membuka bangsanya bagi dunia luar.
 

Kasus – kasus tersebut adalah kasus – kasus yang terjadi hampir 20 tahun yang lalu. Sementara
ini masih hangat di tahun 2000 an pada saat negara – negara di Asia terjadi krisis SARS,
Hongkong dan Singapura menangani khusus pemulihan citra wisata negaranya dengan
menyewa seorang konsultan PR.

Dari kasus – kasus yang ada sebetulnya tampak bahwa PR adalah sebuah fungsi komunikasi
yang terencana, tetapi memang kenyataannya masih banyak salah pandang mengenai hal ini.

Pentingnya PR dalam opini publik


a. Bertanggungjawab terhadap penyampaian informasi atau pesan secara lisan,
tertulis ataupun melalui gambar kepada publik sehingga publik memiliki
pengertian yang benar
b. Memonitor, mereka serta melakukan evaluasi terhadap tanggapan serta
pendapat umum atau masyarakat
c. Mempelajari serta melakukan analisis reaksi publik terhadap kebijakan
organisasi atau lembaga ataupun segala macam pendapat
d. Menyelenggarakan hubungan baik dengan masyarakat dan juga media massa
untuk mendapatkan public favour
e. Menciptakan reputasi atau citra perusahaan atau lembaga yang positif dan saling
pengertian dari masyarakat umum
f. Membentuk opini publik yang diterima publik sera menguntungkan semua pihak
g. Menciptakan budaya, citra, suasana yang kondusif dan menyenangkan,
sehingga kinerja menjadi lebih produktif dan optimal
h. Berusaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau
perusahaan dengan publiknya yang sangat berguna untuk masukan bagi
organisasi ataupun perusahaan terkait
i. Membangun kepercayaan masyarakat bahwa perusahaan atau organisasi
tersebut memiliki kualitas yang baik
j. Menyediakan dan melayani kebutuhan perusahaan sehingga mudah diakses
oleh masyarakat ataupun pemegang kekuasaan
k. Menciptakan hubungan kesepahaman antara kepentingan yang berkaitan
dengan misi perusahaan dengan kalangan media massa
l. Meningkatkan dan memperluas arus informasi kepada masyarakat umum serta
stakehloldernya mengenai hasil karya organisasi atau perusahaan, pengabdian
kepada masyarakat, prestasi yang dimiliki oleh karyawan serta prestasi
perusahaan atau lembaga serta civitas lainnya
Proses Public Relations
1. Research (penelitian)
Seorang praktisi PR harus mengenal gejala dan penyebab permasalahan. Oleh sebab
itu, praktisi PR perlu melibatkan dirinya dalam penelitian dalam pe-ngumpulan fakta. Ia
perlu memantau dan membaca tentang pengertian, opini, sikap, dan perilaku orang-
orang yang berkepentingan dan terpengaruhi oleh tindakan perusahaan. Seorang
praktisi PR harus jeli dalam melihat data dan fakta yang erat sangkut pautnya dengan
pekerjaan yang akan digarap. Segala keterangan harus diperoleh selengkap mungkin.
Dalam tahap mendefinisikan penilitian, seorang praktisi PR harus meng-olah data
faktual yang telah ada, mengadakan perbandingan, melakukan pertimbangan, dan
menghasilkan penilaian, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan ketelitian dari data
faktual yang telah didapat. Proses PR tidak sesederhana pengumpulan data dan fakta,
namun juga harus mengedepankan pengolahan, penelitian, pengklasifikasian, dan
penyusun-an data sedemikian rupa sehingga memudahkan pemecahan masalah
nantinya. Penelitian dalam pencarian data ini dapat dilakukan dengan cara-cara: survei
dan poling, wawancara, focus group discussion, wawancara mendalam, dan walking
around research.

2. Planning (perencanaan)
Setelah tahap penelitian dan pencarian data, praktisi PR melanjutkan ke tahap
perencanaan. Dalam tahap ini, praktisi PR melakukan penyusunan masalah. Ia
melakukan pemikiran untuk mengatasi masalah dan menentukan orang-orang yang
akan menggarap masalah nantinya. Perencanaan ini tidak boleh diabaikan, namun
harus dipikirkan secara matang karena turut menentukan suksesnya pekerjaan PR
secara keseluruhan. Perencanaan disusun atas data dan fakta yang telah diperoleh,
bukan berdasarkan keinginan PR. Berdasarkan pada rumusan masalah, dibuat strategi
perencanaan dan pengambilan keputusan untuk membuat program kerja berdasarkan
kebijakan lembaga yang juga disesuaikan dengan kepentingan publik.

3. Action and Communication (aksi dan komunikasi)


Komunikasi sering kali dilakukan berdasarkan asumsi pribadi oleh seorang praktisi PR.
Akibatnya, tindakan tersebut terkadang membawa hasil yang buruk dan tidak
disarankan karena akan berisiko pada citra perusahaan. Tujuan dan objektivitas yang
spesifik harus dikaitkan untuk mencapai aksi dan komunikasi yang akan dilakukan oleh
praktisi PR. Ia harus mampu mengkomunikasikan pelak pelaksanaan program sehingga
dapat mempengaruhi sikap publiknya yang kemudian mendorong mereka untuk
mendukung pelaksanaan program tersebut. Selain itu, ia juga harus melakukan aksi
dan melakukan kegiatan PR sebaik-baiknya. Kegiatan aksi ini merupakan kegiatan
komunikasi, selayaknya komunikasi kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi
organisasional. 

4. Evaluation (evaluasi)
Cara untuk mengetahui apakah prosesnya sudah selesai atau belum adalah dengan
mengadakan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil. Tujuan utama dari
evaluasi adalah untuk mengukur keefektifitasan proses secara keseluruhan. Pada
tahap ini, ia pun dituntut untuk teliti dan seksama demi keakuratan data dan fakta yang
telah ada. Akan tetapi, perlu diingat bahwa nama tengah seorang praktisi PR adalah
‘krisis’. Oleh karena itu, setelah selesai satu permasalahan, tidak menutup
kemungkinan untuk mendapatkan masalah baru lagi. Dengan demikian, tahap ini juga
sebagai acuan perencanaan di masa mendatang. Singkat kata, “How did we do?”
menjadi acuan dalam tahap ini.

Press /media relations


Media relations merupakan aktivitas yang dilakukan oleh seorang Public Relations yang
berhubungan dengan media massa, dalam hal ini adalah kegiatan publikasi
perusahaan. Media relations penting dilakukan bagi seorang Public Relations karena
bertujuan membangun reputasi perusahaan. Sebab media adalah sarana publikasi,
dimana segala informasi tentang perusahaan disalurkan. Saat ini media merupakan
acuan public untuk bergerak dan bertindak, publik seolah digiring oleh media untuk
berperilaku sesuai dengan isu yang ada.

Internal relations
memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan orang – orang yang berada dan
memilki hubungan di dalam organisasi

government relations
government relations mampu melakukan review setiap peraturan dan hukum yang
disahkan dan harus memahami inti pesan perusahaan.  Tugas dari government
relations adalah mengenali berbagai lembaga pemerintah, mengenali struktur dan
birokrasinya, dan tidak lupa untuk memenuhi persyaratan atau peraturan. Fungsi
dari government relations juga membangun komunikasi dengan pemerintah, dengan
pejabatnya baik secara langsung ataupun tidak langsung
.
Community relations
Community Relations pada dasarnya adalah kegiatan PR, PR di sini lebih dimaknai
sebagai kegiatan organisasi dan bukan proses komunikasi yang dilakukan organisasi
dengan publiknya. Kalau pun ada sedikit perbedaan dalam pendekatan pelaksanaan
kegiatan, lebih disebabkan karena sifat kegiatan yang diselenggarakan dalam
community relations.

Customer relation
Customer relation adalah cara perusahaan dalam berhubungan dengan pelanggan
sehingga dapat memberikan pengalaman terbaik untuk mereka. Hal tersebut termasuk
bagaimana perusahaan mampu memberikan jawaban, ketika ada kendala jangka
pendek maupun solusi jangka panjang kepada pelanggan. Tujuan dari customer
relations adalah untuk menciptakan hubungan yang saling menguntungkan dengan
pelanggan melebihi sekedar dari pembelian pertama. Customer relation ada di segala
aspek bisnis, namun umumnya terdapat di bagian customer service. Tim customer
service dan support memegang peranan penting dalam membangun hubungan
pelanggan yang sehat. Customer relations juga dapat terjadi di bagian marketing dan
sales karena mereka juga banyak berinteraksi dengan pelanggan.

Perbedaan PR dengan Marketing


1. Berkaitan dengan penggunaan pesan komunikasi.
Aktivitas Public Relations dilakukan untuk mendapatkan dukungan dari
seluruh stakeholders, termasuk konsumen atau calon konsumen Hal yang
dikomunikasikan adalah pesan yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan yang
mengandung image tertentu. Misalnya, Public Relations sebuah hotel akan
meyakinkan publik atau stakeholders berkaitan aktivitas yang mengandung citra
positif dari usaha jasa perhotelan.
Sedangkan Marketing menyajikan pesan dalam bentuk promosi atau penawaran
produk atau jasa yang disediakan hotel itu dan mendorong konsumen untuk
membeli produk yang ditawarkan.
2. alat penyampaian pesan. Kegiatan Public Relations menggunakan alat
penyampaian pesan melalui berita di media massa. Praktisi Humas hanya
mengirimkan informasi pada media massa agar pesan tersebut dimuat menjadi
berita yang bisa dibaca oleh publik. Secara ekonomis, ongkos penyampaian pesan
lebih rendah namun tetap memiliki kredibilitas tinggi. Sementara Marketing, alat
penyampai pesan menggunakan media iklan.
3. penggunaan media bagi PR menjadi salah satu komponen stakeholders yang
penting untuk dijaga. Meski media ditempatkan sebagai relasi yang harmonis
Humas tidak bisa memaksa media untuk mempublikasikan semua hal yang di-
release oleh Humas.Hal tersebut merupakan kewenangan redaksional masing-
masing media. Di sisi lain, Marketing memiliki kebebasan untuk menentukan
tempat, waktu memasang iklan, sesuai dengan tarif yang dibayarkan.
4. dilihat dari jangka waktu kedua aktivitas ini berbeda.
Aktivitas Public Relations bersifat jangka panjang, Public Relations harus
merancang berbagai aktivitas agar citra organisasi atau perusahaan bisa bertahan
sepanjang waktu. Marketing sebaliknya, aktivitasnya bersifat jangka pendek sesuai
dengan usia produk atau jasa yang ditawarkan.
5. target atau sasaran komunikasi. Sasaran aktivitas Public Relations menyentuh
publik, terutama yang memiliki kepentingan terhadap kehidupan organisasi.
Sedangkan sasaran Marketing lebih ditujukan kepada mereka yang dianggap
berpotensi membeli atau menggunakan jasa yang ditawarkan.

direct lobbying dan indirect lobbying dalam public affair


indirect lobbying adalah attempts to influence government policy makers by encouraging the
public to apply pressure to these officials
direct lobbying adalah direct interaction with public officials to influence government decisions

Sebut dan jelaskan bidang kerja dari public relations!

1. Komunikasi: perukaran ide, pendapat atau peasn melalui visual, lisan atau tulisan
2. Publisitas: diseminasi pesan yang terencana melalui media tertentu, tanpa bayaran,
untuk meningkatkan minat terhadap perusahaan/organisasi
3. Promosi: aktifitas mengkreasi atau menstimulasi perhatian terhadap produk, orang,
organisasi atau kasus.
4. Press agentry: melalui soft news stories
5. Integrated marketing: fungsi PR pendukung pemasran, tujuan beriklan sebuah
organisasi
6. Manajemen Isue: identifikasi, memonitor aksi publik atau reaksi publik terhadap
organisasi
7. Manajemen krisis: menghadapi krisis, bencana atau kegiatan negatif yang tidak
terencana dan memaksimal ekses positif yang dapat diraih
8. Public Information offcer: sebagai penghubung antara lembaga pemerintah, dan media
9. Public Affairs/lobbyist: bekerja mewakili perusahaan untuk menghadapi politisi,
perangkat pemerintah yang berperan menetukan kebijakan dan undang-undang untuk
mempertahankan statusquo atau mengubahnya.
10. Financial Relations: menghadapi dan mengkomunikasikan informasi kepada pemegang
saham atau masyarakat pemodal
11. Community Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan antara organisasi
dan masyarakat
12. Internal Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan orang – orang
yang berada dan memilki hubungan di dalam organisasi
13. Industry Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan atau atas nama
perusahaan dengan industri
14. Minority Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan group
minoritas dan individual
15. Media Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan media
16. Public Diplomacy: memantapkan dan meningkatkan hubungan untuk membuka jalur
perdagangan, pariwisata dan kerjasama antar negara
17. Event management: menyiapkan, merencanakan, melakukan kegiatan yang bermanfaat
dalam suatu waktu
18. Sponsorship: menawarkan atau menerima bantuan dana dengan imbalan public
exposure
19. Cause/Relationship marketing: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan
konsumen
20. Fund Raising: memantapkan dan meningkatkan hubungan atas nama sektor non profit
untuk mendorong terkumpulnya dana serta bantuan

Reference
buku Public Relation Dr. M. Elfan g, S.E., M.M., M.H.I., MFP, CMA, CHRA,
CRBC.
https://www.gurupendidikan.co.id/public-relation/
staff.uny.ac.id/sites/default/files/Reposisi%20Peran%20dan%20Fungsi
%20Strategis%20%20Public%20Relations_0.pdf
https://dennisaden.wordpress.com/2013/10/10/khalayak-public-relation/
https://www.kompasiana.com/anatasia/57f7a5f45fafbdef14d65536/public-
https://pakarkomunikasi.com/peran-public-relation-dalam-pembentukan-opini-
publik
https://www.teraspr.com/2014/09/perbedaan-public-relations-dan-marketing.html
https://catatankomunikasi.blogspot.com/2013/07/4-tahapan-dalam-proses-public-
relations.html

Anda mungkin juga menyukai