Anda di halaman 1dari 80

07/04/2019

Disampaikan oleh
Ririh Sudirahardjo
bekas mandor jalan dan jembatan

1
07/04/2019

2
07/04/2019

SISTEM KLASIFIKASI TANAH


Penentuan klasifkasi tanah sec umu dpt
membantu dlm memprediksi perilaku tanah
ketika mengalami pembebanan.
Metode yg telah dibuat didasarkan pada
pengalaman yg diperoleh dlm perancanaan
fondasi dan riset.
Tanah fondasi yg ditinjau menurut klasifikasi
tertentu dpt diprediksi perilakunya, yaitu
didasarkan pd pengalaman di lokasi lain, namun
memiliki tipe tanah yg sama.

SISTEM KLASIFIKASI TANAH


 Sistem klasifikasi tanah adalah suatu sistem
pengaturan bbrp jenis tanah yg ber-beda2 tapi
mempunyai sifat yg serupa dalam kelompok2
& sub-kelompok2 berdasarkan pemakaiannya.
 Sistem klasifikasi memberikan bahasa yg
mudah untuk menjelaskan secara singkat
sifat2 tanah yg bervariasi tanpa penjelasan
terinci.

3
07/04/2019

Sistem Klasifikasi Unified Soil Classification System (USCS)

Dalam sistem klasifikasi tsb secara garis besar

tanah dibagi dalam 2 kelompok :

1. Tanah berbutir kasar, dan

2. Tanah berbutir halus yg didasarkan material

yg lolos saringan no 200 (Ø = 0,075 mm).

3. Singkatan dari jenis-jenis tanah berikut :

SISTEM KLASIFIKASI TANAH


(system AASHTO dan USCS)

Organic High Plas &


Silt High Plas

Silt Low Plas &


Orgnic Low Plas

4
07/04/2019

Klasifikasikan tanah-tanah tsb


(system AASHTO dan USCS)

Huruf2 pertama dari klasifikasi dinyatakan dlm istilah :


G = kerikil (gravel)
S = pasir (sand)
M = lanau (silt, huruf M singktan dari MO, bhs Skandinavia)
C = lempung (clay)
O = organik (organic)
Pt = gambut (peat)
Huruf2 kedua dari klasifikasi dinyatakan dlm istilah :
W = gradasi baik (well graded)
P = gradasi buruk (poor graded)
L = plastisitas rendah (low plasticity)
H = plastisitas tinggi (high pasticity)

PEKERJAAN
TANAH

PEKERJAAN
PEKRJAAN
TIMBUNAN &
GALIAN PEMADATAN

GALIAN
GALIAN GALIAN TIMBUNAN TIMBUNAN
BATUAN
BIASA STRUKTUR BIASA PILIHAN
( PADAS)

Gal Perkerasan Timb Pil


diatas Tanah
Beraspal
Rawa

5
07/04/2019

Pembuangan tanah lembek pd dasar rencana timbunan,


dan pemasangan fasilitas drainase (gorong2 pipa dan
subdrain).

6
07/04/2019

Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk :


• pembuatan saluran air dan selokan,
• formasi galian atau pondasi pipa & gorong2,
• pembuangan atau struktur lainnya,
• pembuangan bahan tak terpakai/tanah
humus,
• pekerjaan stabilisasi lereng,
• pembuangan bahan longsoran,
• galian bahan konstruksi,
• pembuangan sisa bahan galian,

Lanjutan.........(Pekerjaan ini diperlukan unt...) :


• Unt kegiatan kupas dan buang bahan
perkerasan beraspal pada perkerasan lama,
dgn tujuan unt membentuk profil dan
penampang badan jalan.
Jenis Pekerjaan galian pd umumnya meliputi :
1. Galian Biasa
2. Galian Batu
3. Galian Struktur

7
07/04/2019

1.Galian Biasa
Mencakup slrh galian yg tidak
diklasifikasi sbg :
 galian batu,
 galian struktur,
 galian sumber bahan (borrow
excavation), dan
 galian perkerasan beraspal.

2.Galian Batu

 Mencakup galian bongkahan batu


dng volume ≥ 1 m3 dan slrh batuan
atau bahan lainnya.
 Penggalian hrs dgn alat bertekanan
udara atau pemboran, dan blasting
atau peledakan.

8
07/04/2019

3.Galian Struktur adlh kegiatan menggali


hanya pd formasi lantai pondasi jbt,
retaining wall, dan struktur pemikul
beban lainnya.
Penerapan galian struktur termasuk :
 timbunan kembali dg bahan yg
disetujui, buangan bahan galian yg tdk
terpakai,
 formasi drainase : penurapan, penyiapn
tempat kerja atau cofferdam serta
pembongkarannya.

 Disamping 3 jenis galian tsb unt


pekerjn jalan dikenal galian
perkerasan beraspal, mencakup:
 galian pd perkerasan lama, dan
 pembuangan bahan perkerasan
beraspal,
 baik dgn atau tanpa mesin
pengupas lapis aspal.

9
07/04/2019

• Syarat kelandaian akhir, garis dan


formasi sesudah galian adalah :
 tdk boleh beda > 2 cm dari yg
ditent dlm Gambar pd tiap titik,
 sedang unt galian perkerasan
beraspal tdk boleh beda > 1 cm
dari yg disyaratkan (level renc).

10
07/04/2019

LANDASAN BERFIKIR

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN TIMBUNAN DAN
PEMADATAN

PERBAIKAN TANAH
Kdalam Keuntgn
Prinsip
Metode Tipe Tanah n &
Kerja Keterbtsn
(m)
Gelombang Getaran
yg timbulkan Cepat, Murah, Tapi
Peledakan Pasir, Lanau 18
Liquefaction, Bahaya
Displac, Remoldng.

Pemadatan dgn
Vibratory Tanah Non Cocok Untuk
Menggetarkan 3
Rollers Kohesif Lapisan Tipis
Beban
Menjatuhkan Beban Tanah Non
Dynamic
Secara Berulang Kohesif 18 Cepat, Tapi Bahaya
Compactng
Ulang
Getaran Arah Horiz Tanah Non Cocok Untuk Partly
Vibro
& pipadatkn dgn Kohesif 27 Saturated Granular
flotation
Material Pengisi Soil
Normally
Pemberian Beban Consolidated
Mudah Tetapi Perlu
Preloading Awal Unt Clay, Lempung _
Waktu Lama
Memampatkn Tanah Lunak, Lanau,
Timb tnh Organk

11
07/04/2019

PERBAIKAN TANAH
KEUNTUNGAN
PRINSIP Kedalaman
METODE TIPE TANAH DAN
KERJA Maks (M)
KETERBATASAN

Direct Current Tidak Perlu


Menyebabkan Normally Pembebanan ,
Electro
Aliran Air Dari Consolidated 18 Kurang
Osmosis
Anode Menuju Clay Atau Lanau Bermanfaat Untuk
Katode Tanah Porous

Menyuntik
Bahan Kimia
Chemical Lanau Dan Mahal Dan Sulit
Kedalam Tanah _
Grouting Granular Soil Mengontrolnya
Agar Terbentuk
Gel
Menyuntik dgn
Semen shg
Cement Alluvial, Pasir ,
mmbentuk
Grouting Tanah Berbatu
Lapsn camp
tanah & semen

JENIS PERALATAN YANG COCOK


UNTUK JENIS KURANG COCOK
PERALATAN APLIKASI
TANAH UNTUK

Well Graded Sand


Wheel Rollers Gravel Mixtures Perkerasan
Uniform Sand
Static/Vibro Batu pecah Jalan
Perkerasan Aspal

Coarse Grained Badan Jalan, Coarse Uniform


Rubber Tired
Soil, Bercampur Subgrade, Base Cohesionless
Roller
Tanah Lembut Coarse Soil, Dan Batu

Tanah Lembut, Timbunan Tanah Berbutir


Sheep Foot
dgn Prosentase Bendungan, Kasar, Batu
Rollers
Tnh Lembt >20 % Badan Jalan Gravel, Boulder

Pemadatan dgn
Vibratory Tanah Non Tanah lunak
Menggetarkan
Rollers Kohesif non granular
Beban

12
07/04/2019

PERBAIKAN TANAH DG PEMADATAN


TUJUAN

1 MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH

2 MENURUNKAN COMPRESIBILITAS

3 MENURUNKAN PERMEABILITAS

TAHAPAN PROSES
KEGIATAN LABORATORIUM CATATAN DARI PENGALAMAN
Buat kurva hasil tes pemadatan Memilih daerah /lahan untuk
di laboratorium dari contoh bahan timbunan
tanah yg akan dipakai untuk
MEMILIH PERALATAN UNTUK
timbunan PEMADATAN
TENTUKAN BATAS MAKS DAN MIN Jika Diperlukan Tes Lapangan
BERAT VOLUME KERING ( γd ) dan Misal ; Berat Vol Tanah Asli ,
KADAR AIR (ω ) Permeability Lapangan

DISKRIPSIKAN
SPESIFIKASI
DISKRIPSIKAN PEDOMAN
PENGAWASAN

13
07/04/2019

SPESIFIKASI PEMADATAN

PENETAPAN SPESIFIKASI HARUS BERORIENTASI


KEPADA HASIL AKHIR
Tentukan Batas Minimal Berat Volume Kering Lapangan

Tentukan Batas Bawah Dan Batas Atas Kadar Air Lapangan

CONTOH SPESIFIKASI ;

• KEPADATAN LAPANGAN Minimal 90 % thd γd max


Standart Proctor Test [Non Modified}
• KADAR AIR LAPANGAN + 2% < w opt < - 2% dari OMC
Standart Proctor Test

MENENTUKAN TEBAL LAPISAN DAN JUMLAH LINTASAN

PENGARUH JUMLAH LINTASAN TERHADAP KENAIKAN γd


γd

JUMLAH LINTASAN MELEBIHI BATAS INI,


HASILNYA KURANG OPTIMUM
X
JUMLAH LINTASAN

14
07/04/2019

KEPADATAN BERVARIASI TERHADAP KEDALAMAN

TARGET

γd γd

TEBAL LAPISAN

KEDALAMAN KEDALAMAN

FILOSOFI
TEORI PEMADATAN

30

15
07/04/2019

PEMADATAN TANAH
Perbaikan Tanah dengan cara menumbuk
memberi energi kinetik

Compactive
effort

+ AIR =

31

KURVA PEMADATAN
Berat Volume
Kering (γd)

Susunan Butiran Tanah Lebih Padat

Lebih Kuat dan kaku

γd, max
Permeability Lebih Rendah

Kadar Air
optimum Kadar Air

16
07/04/2019

KURVA PEMADATAN
Pengaruh Penambahan Air
Terhadap Komposisi Tanah
Udara
Berat Volume Kering (γd)

Air
Tanah

Udara terperangkap

Void Ratio Terkecil dan


Berat Volume Kering
Tertinggi pada Kadar Air
Optimum
33
Kadar Air

Zero Air Void Line (ZAVL)


Derajat kejenuhan 100 %
Berat Vol Kering (γd)

Zero Air Void Line (S=100%)

S < 100%
S > 100% (impossible))

Semua grafik pemadatan


terletak disebelah kiri ZAVL

Kadar Air

17
07/04/2019

Trial Compaction Granular Material


VARIASI PERTAMA KEDUA KETIGA

Vibrator
10 12 14
Roller12-16

PTR 10-12 8 12 8

TNADEM
ROLEER 12- 6 4 6
14

W-opt 8,5% 8,5% 8,5%

(γb ) 1,658 1,746 1,808

Field
94,31% 98,24% 93,80%
Density

Pemadatan Lapangan
Tipe Alat Pemadatan Tanah (searah jarum jam ;

 Smooth-wheel roller

 Vibratory plate

Pneumatic tired roller (rubber)


 Sheepsfoot roller

18
07/04/2019

Pemadatan Lapangan
Smooth Wheeled Roller

Tebal Lapisan antara 20 s/d 30 cm 37

Pemadatan Lapangan
Vibrating Plates

Untuk Luasan yang kecil


 Untuk tanah granular
38

19
07/04/2019

Pemadatan Lapangan
Sheepsfoot Roller

 Cocok Untuk Lempung

39

Pemadatan Lapangan
Impact Roller

 Ketebalan antara 2 s/d 3 m


40

20
07/04/2019

Pengawasan Thd Pemadatan


Pengawasan thd pelaksanaan pemadatan timbunan
dilakukan secara teratur dan terrencana,
 bandingkan thd Spesifikasi

Contoh ; setiap
1000 m3 satu •Kepadatan kering minimum
sampel • Rentang kadar air

Pengukuran kepadatan kering di


lapangan dpt dilaksanakan dng :
1. sand cone
2. nuclear density meter 41

KOMPOSISI TANAH

21
07/04/2019

22
07/04/2019

Diperoleh data:
1. Berat mould
2. Berat mould
dan benda uji
3. Berat benda uji
4. Vol benda uji

Tes Kepadatan di Laborat


Untuk mendapatkan OMC dan Kepadatan Kering max

Standard Proctor: hammer Modified Proctor:


•3 lapis •5 lapis
•25 tumbukan perlapis • 25 tumbukan per lapis
lapis
• 2.7 kg hammer
• 4.9 kg hammer
• 300 mm drop
• 450 mm drop

1000 ml compaction mould 46

23
07/04/2019

Dasar pemahaman

Grafik pemadatan dengan standar proctor

Kurve rongga udara nol


(zero air void)

Ɣd maksimum

W opt

24
07/04/2019

Pengawasan kualitas pemadatan


d Spesifikasi
Pemadatan
Bandingkan
γd,l ap = ?
w
W lap = ?

Daerah timbunan yang dipadatkan

50

25
07/04/2019

Beberapa Metode
Pemadatan Menggunakan
Peralatan Khusus

Dynamic Compaction

Pounder (Tamper)
Mass = 5-30 tonne
Drop = 10-30 m

26
07/04/2019

Dynamic Compaction
- pounding the ground by a heavy
weight Suitable for granular soils, land fills and
karst terrain with sink holes.

solution cavities
Pounder (Tamper) in limestone

Crater created by the


impact (to be backfilled)

Vibroflotation
Suitable for granular soils

Practiced in several
forms:
 vibro–compaction
 stone columns
 vibro-replacement

Vibroflot (vibrating unit)


Length = 2 –3m
Diameter = 0.3 – 0.5 m
Mass = 2 tonnes

(lowered into the


ground and vibrated)

27
07/04/2019

Stone Columns

vibrator makes a hole hole backfilled ..and compacted Densely compacted


in the weak ground stone column

55

Blasting

Fireworks? Aftermath of blasting

56

28
07/04/2019

Earthmoving Equipment

David and Goliath?

Large Excavator (see minivan on left for scale)

57

Earthmoving Equipment

Grader for spreading soil

58

29
07/04/2019

Earthmoving Equipment

Bulldozer for spreading soil evenly

59

Earthmoving Equipment

Loader

60

30
07/04/2019

Earthmoving Equipment

Backhoe 61

Earthmoving Equipment

Crawler mounted Hydraulic Excavator


62

31
07/04/2019

Earthmoving Equipment

Rock Breaker
63

 Timbunan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu


1. timbunan biasa,
2. timbunan pilihan, dan
3. timbunan pilihan di atas tanah rawa
 Timbunan pilihan digunakan sbg lapis
penopang (capping layer) unt meningkatkan
daya dukung tanah dasar, dan di daerah
saluran air dan lokasi serupa, jika sub grade
berupa bahan yg plastis sulit dipadatkan dng
baik.

32
07/04/2019

 Timbunan pilihan dpt juga digunakan unt


stabilisasi lereng atau pekerjaan pelebaran
timbunan jika diperlukan lereng yg lebih curam
karena keterbatasan ruangan, dan unt pekerjaan
timbunan lainnya dimana kekuatan timbunan
adalah faktor yg kritis.

 Timbunan pilihan di atas tanah rawa :


digunakan untuk melintasi daerah yg rendah dan
selalu tergenang oleh air.

 Semua lubang pada pekerjaan akhir yg


timbul akibat pengujian kepadatan
atau lainnya hrs secepatnya ditutup
kembali oleh Kontraktor dan
dipadatkan sampai mencapai
kepadatan dan toleransi permukaan yg
disyaratkan.

33
07/04/2019

• Bahan yg dipilih tidak termasuk


tanah berplastisitas tinggi yg
diklasifikan sebagai :
1. Klasifiks A-7-6 menurut AASHTO
M145 atau

2. Klasifks CH (Clay High Plasticity)


sesuai USCS.

 Bila pemakaian tanah yg berplastisitas tinggi


tidak dpt dihindarkan, maka bahan tsb hanya
digunakan
• pada bagian dasar dari timbunan, atau
• pada penimbunan kembali yg tidak
memerlukan daya dukung atau
kekuatan geser yg tinggi.
Tanah plastis tinggi sama sekali tidak boleh
digunakan dgn tebal 30 cm sbg lapisan
langsung di bawah dasar perkerasan atau
bahu jalan atau tanah dasar bahu jalan.

34
07/04/2019

• Semua bahan timbunan bila diuji dengan


SNI 03-1744-1989, harus memiliki :

1. CBR ≥ 6 % stlh perendaman 4 hr (soaked)


2. Bila dipadatkan 100 % x kepadatan kering
maks, maka akan dihasilkan MDD/Moisture
Dry Density spt yg ditentukan oleh SNI
03-1742-1989.
(CBR ??)

Alat CBR
Laboratorium

35
07/04/2019

Alat CBR
on place

 Tanah sangat expansive yg memiliki Nilai


Aktif > 1,25 atau Derajat Pengembangan
besar  swelling, yg diklasifikasikan oleh
AASHTO T258 sbg "very high" atau "extra
high", tidak boleh digunakan sbg bahan
timbunan.
 NILAI AKTIF adalah perbandingan antara PI
(SNI 03-1966-1989) dengan Persentase
Kadar Lempung (SNI 03-3422-1994).

36
07/04/2019

Alat Atterberg unt mencari PI

37
07/04/2019

 Bahan untuk timbunan pilihan


• Timbunan yg diklasifikasikan sbg timbunan
pilihan hrs terdiri dari bahan tanah atau batu
yg memenuhi ketentuan, bila diuji sesuai dng
SNI 03-1744-1989, timbunan pilihan hrs
memiliki CBR > 10 % setelah 4 hari
perendaman bila dipadatkan sd 100 %
kepadatan kering maksimum sesuai dng SNI
03-1742-1989.

38
07/04/2019

• Bahan timbunan pilihan dpt


berupa :
1. Pasir, atau
2. Kerikil, atau
3. bahan berbutir bersih lain,
Dengan Indeks Plastisitas/PI
maksimum 6 %.

 Bahan timbunan pilihan (selected


embankment) yg digunakan pd lereng atau
pek stabilisasi timbunan atau pd kondisi
tertentu yg memerlukan kuat geser yg cukup,
jika dilaksanakan dng pemadatan kering
normal, maka timbunan pilihan dpt berupa :
1.timbunan batu atau kerikil lempungan
bergradasi baik,
2.lempung pasiran atau lempung
berplastisitas rendah.

39
07/04/2019

 Jenis bahan yg dipilih, dan disetujui


Direksi, tergantung pd :
kecuraman dari lereng yg akan
dibangun atau ditimbun, atau pada
tekanan yg akan dipikul.

40
07/04/2019

 Bahan timbunan pilihan di atas


tanah rawa haruslah pasir atau
kerikil atau bahan berbutir bersih
lainnya dng Index Plastisitas ( PI )
≤ 6 %.

 Pemadatan timbunan tanah hrs


dilaksanakan jika :
kadar air =1% - 3% x kadar air
optm
 Kadar air optimum adalah: kadar
air pd kepadatan kering maksimum
yg diperoleh jika tanah dipadatkan
sesuai dgn SNI 03-1742-1989.

41
07/04/2019

 Setiap lapis timbunan yg dihampar

hrs dipadatkan lapis demi lapis,

sesuai syarat teknis, kemudian

diuji kepadatan (density/ɤ) sblm

lapisan berikutnya dihampar.

Density ??

• Slrh timbunan batu hrs ditutup dng


satu lapisan dgn tebal ≥ 20 cm dari
bahan bergradasi menerus dan
tanpa batuan ukuran > 5 cm shg
rongga2 batu terisi pd bagian atas
timbunan batu tsb.

42
07/04/2019

• Jika bahan timbunan hanya pd satu sisi


abutment, tembok sayap, pilar, tembok
penahan atau kepala gorong2, maka tempat2
strujtur sebelahnya tdk boleh dipadatkan
secara berlebihan krn dpt menyebabkan
struktur bergeser atau tetekan
• Timbunan yg bersebelahan dng ujung
jembatan tidak boleh ditempatkan lebih
tinggi dari dasar dinding belakang abutment
sampai struktur bangunan atas telah
terpasang.

• Timbunan pada lokasi yg tdk dpt


dipadatkan dng mesin gilas, harus
dihampar dng tebal lapisan gembur ≤
15 cm dan dipadatkan dng penumbuk
stamper mekanis atau timbris manual
dng berat min 10 kg. Pemadatan di
bawah maupun di tepi pipa hrs
mendapat perhatian khusus unt
mencegah timbulnya rongga2

43
07/04/2019

• Timbunan pilihan di atas tanah

rawa mulai dipadatkan pada batas

permukaan air dimana timbunan

terendam, dgn alat yg disetujui

direksi.

44
07/04/2019

1. Jumlah pengujian yg
diperlukan untuk persetujuan
awal mutu bahan ≥ 3 contoh yg
mewakili sumber bahan yg
diusulkan. Pilih yg mewakili
rentang mutu bahan. 
gunakan cara quartering

2. Untuk setiap 1.000 m3 bahan


timbunan dari setiap sumber bahan
min hrs dilakukan Pengujian Nilai
Aktif (SS test)
3. Uji kepadatan hrs dilakukan pd
setiap lapis timbunan yg dipadatkan
sesuai dn SNI 03-2828-1992.

45
07/04/2019

4. Uji hrs dilakukan sd kedalaman penuh


pd lokasi berseling2 tiap jarak ≤ 200 m.
5. Unt timbunan kembali di sekitar
struktur atau pd galian parit unt
gorong2, min hrs dilakskn satu uji unt
satu lapis penimbunan kembali yg telah
selesai dikerjakan.
6. Unt timbunan, min 1 rangkaian uji bahan
yg lengkap, wajib dilakukan unt tiap
1.000 m3 bahan timbunan yg dihampar.

• Beda Elevasi dan kelandaian akhir stlh


pemadatan hrs tdk lebih tinggi atau
lebih rendah 2 cm dari yg ditentukan
atau disetujui.
• Slrh permukaan akhir timbunan yg
terekspos hrs cukup rata dan hrs
memiliki kelandaian yg cukup untuk
menjamin aliran air permukaan yg
bebas.

46
07/04/2019

• Permukaan akhir lereng timbunan


tidak boleh bervariasi > 10 cm dari
garis profil yg ditentkn.

• Timbunan tidak boleh dihampar dlm

lapisan dng tebal padat > 20 cm atau

dlm lapisan dng tebal padat < 10 cm.

• Lapisan tanah yg dalamnya > 30 cm


di bawah elevasi tanah dasar, hrs
dipadatkan sampai 95 % dari
kepadatan kering maksimum yg
ditentukan sesuai SNI 03-1742-
1989.

47
07/04/2019

• Untuk tanah yg mengandung >10 %

bahan yg tertahan pd ayakan ¾”,

maka kepadatan kering maksimum

yg diperoleh hrs dikoreksi thd bahan

yg berukuran lebih (oversize) tsb.

• Lapisan tanah pada kedalaman


30 cm atau kurang dari elevasi
tanah dasar hrs dipadatkan s/d
100 % dari kepadatan kering
maksimum yg ditentukan sesuai
dengan SNI 03-1742-1989.

48
07/04/2019

Pekerjaan ini mencakup :


• penyiapan,
• penggaruan/skrap dan
• pemadatan permukaan tanah dasar atau
permukaan jalan kerikil lama atau lapis
perkerasan lama yg rusak berat,
Disiapkan unt formasi penghamparn Lapis
Pondasi pd jalur LL (tmsk jalur hentian
dan persimpangan).

 Tanah dasar (sub grade) dapat


dibentuk dari struktur :

1. Timbunan Biasa,
2. Timbunan Pilihan,
3. Lapis Pondasi Agregat, atau
4. Tanah asli di daerah galian yang
memenuhi syarat.

49
07/04/2019

• Ketinggian akhir (top elevasi) stlh


pemadatan tdk boleh lebih tinggi atau lebih
rendah 1 cm dari yg disyaratkan atau
disetujui.

• Seluruh permukaan akhir harus cukup halus


dan rata serta memiliki kelandaian yg
cukup, untuk menjamin berlakunya aliran
bebas dari air permukaan.

50
07/04/2019

a. Cocok untuk material yg tidak


stabil, dangkal (  3 m ).
b. Berlaku unt tahap sblm
timbunan, maka lumpur harus
dibuang sampai material dasar
yg stabil.

a. Cocok untuk material yg tidak stabil


dangkal (3m).
b. Mengganti lumpur dng material yg
baik.
c. Cara : dng berat timbunan, beban
tambahan, berat timbunan ditambah
dng bahan peledak, pemancaran air.

51
07/04/2019

d. Untuk timbunan dangkal, material baik


ditempatkan disepanjang lereng timbunan
sblmnya shg material tsb meluncur,
mendesak lumpur yg kurang rapat, dan
menggeser lumpur kearah samping.

e. Selain itu, suatu parit selebar timbunan


jalan diledakkan dan segera ditimbun
kembali dng material yg baik.

• Cocok untuk lumpur yg


cukup dalam. Sebuah parit
diledakkan dan material
timbunan ditempatkan.

• Bahan peledak yg
dipasang didasar lumpur
memaksa lapisan lumpur
tsb keluar dari bawah
timbunan yg akan turun
menggantikan tempatnya.

52
07/04/2019

• Merupakan perbaikan dari metode


underfill.

• Sesudah bahan timbunan ditempatkan,


parit pertolongan dibuat di sepanjang
sisi timbunan untuk memudahkan
pemindahan lumpur dibagian dasarnya.

• Material timbunan ditempatkan sampai


mendekati permukaan akhir.

• Kemudian bahan tambahan ditempatkan.


Dg adanya tambahan berat (pre-loading)
ini mempercepat keluarnya air dari lumpur
dan mempercepat konsolidasi.

• Metode ini dpt digunakn sd kdalaman 5 m.

53
07/04/2019

• Metode ini mempercepat


konsolidasi lapisan lumpur yg
dalam.

• Saluran pasir mrpk kolom vertikal


yg menembus lumpur.

• Melintang di atasnya dipasang


lapisan pasir horisontal sampai
lereng tepi timbunan.

• Tabung baja kosong dng dasar


bersendi dipancangkan.
• Setelah tabung yg terpancang diisi
pasir, tabung tsb kemudian dicabut
perlahan-lahan, dan pasir mengalir
keluar melalui dasar tabung dan
mengisi lubang.

54
07/04/2019

• Bor menembus tanah lumpur dengan diputar sampai


mencapai kedalaman yang diinginkan.
• Pada saat bor dicabut, pasir yang mengisi rongga diberikan
melalui bagian tengah batang bor.

55
07/04/2019

BEBERAPA CONTOH
KONSTRUKSI DRAINSE

Teliti dulu sifat tanahnya

Drainase dengan galian biasa


(open cut drainage)

56
07/04/2019

Drainase pasangan batu

Titik Lemah

Drainase dengan pasangan batu difinishing


dengan plesteran

57
07/04/2019

Drainase dengan pasangan batu difinishing


dengan plesteran

58
07/04/2019

59
07/04/2019

Uraian
 Pembuatan selokan baru (dng pasangan atau
tidak/open cut drainage) sesuai arah dan
ketinggian, relokasi atau perlindungan dari
saluran yg ada  baik arah melintang atau arah
memanjang
 Toleransi dimensi saluran
 Ketinggian akhir dasar saluran maximum 1 cm,
cukup halus dan merata, menjamin aliran bebas
tanpa genangan.

1. Drainase harus mampu menampung dan


mengalirkan atau meresapkan air permukaan
baik aliran air eksisting atau air hujan
2. Dimensi drainase terutama drainase dari
konstruksi pasangan hrs tepat dan tetap
berfungsi untuk perkemb saat sekarang dan yg
akan datang
3. Dengan demikian perlu pendekatan desain yg
baik dan memadai untuk dpt membuat drainase
dapat berfungsi sesuai rencana, karena
drainase yg jelek akan mempercepat kerusakan
permukaan jalan dan badan jalan terutama
jalan dng berkonstruksi fleksibel pavement.

60
07/04/2019

1. Pendataan kondisi jalan yg direncananakan


2. Pendataan curah hujan dan aliran eksisting
3. Hitung intensitas curah hujan ( I )
4. Cari intensitas curah hujan rencana (plot kurva basis)
5. Hitung waktu konsentrasi (Tc)
6. Tentukan intensitas hujan maksimum ( I max)
7. Pendataan kondisi permukaan jalan
8. Hitung debit air (Q)
9. Tentkn konstruksi saluran (pasangan atau open cut)
10. Hitung penampang basah saluran
11. Terakhir : menghitung dimensi drainase  luas
penampang A didapat

61
07/04/2019

62
07/04/2019

a. Pekerj ini terdiri dari pemas lapis pelindung


pd tepi atau dasar selokan dan saluran air,
dan pembuatan lantai olak, kantung lumpur
dan bangunan saluran air kecil lainnya dng
pas batu dan adukan semen yg dipasang di
atas dasar, unt menjamin aliran air tanpa
genangan.
b. Pekerj ini meliputi pembngn lubang sulingan
air dan pemas acuan lubang pembuangan air
(weephole) atau pipa.

c. Pekerjn pasangan batu dng adukan tidak


digunakan unt bangunan2 yg menahan
beban, contohnya : gorong2 pelat beton,
tembok penahan tanah sepanjang jalur lalu-
lintas, tembok kepala gorong2 pelat beton,
dsb.
d. Untuk bangunan2 spt tb diatas maka
digunakn konstruksi beton bertulang atau
tdk bertulang, baik yg dilaksanakan dng cor
insitu atau dng bentuk beton fabrikasi yg
sudah banyak beredar dipasaran, misal :
WIKA beton, Dussaspun, dsb

63
07/04/2019

a. Permukaan setiap batu tidak boleh berbeda


dari profil permukaan rata2 pasangan batu di
sekitarnya > 30 mm.

b. Unt pasangan selokan dan saluran air, profil


permukaan rata2 yg dibentuk dng pas batu
tdk boleh beda > 20 mm dari profil lantai
dasar saluran yg ditent/disetujui, juga tdk
boleh beda > 50mm dr profil penamp
melintang yg ditent/disetujui.

c. Tebal min dari setiap pasangan batu


dng adukan harus 100 mm.

d. Profil akhir unt bangunan tidak utama


yg tidak menahan beban, spt kantung
lumpur dan lantai olak tidak boleh
berbeda dari profil yg ditent atau
disetujui > 20 mm.

64
07/04/2019

1.Batu
a. Batu hrs terdiri dari batu alam atau batu
galian yg kasar, kuat / keras, tahan lama,
padat, tahan thd pengaruh udara dan air
serta cocok dlm segala hal sesuai fungsi
b. Kualitas dan ukuran dari batu hrs disetujui
oleh PPK sblm digunakan. Batu unt
pasangan selokan dan saluran air sedapat
mungkin berbentu 4 persegi.
c. Kecuali ditent lain dlm Gambar atau Spec,
maka setiap biji batu hrs berbobot > 6 kg.

2. Adukan
Adukan, harus adukan semen sesuai
dgn persyaratan dlm spesifikasi yg
ditent.
3. Drainase porous
Bahan2 unt pmbentukan alas, lubang
pembuangan air atau kantong
saringan unt pekerjn pasangan batu
adukan harus sesuai dgn syarat dlm
spec.

65
07/04/2019

Uraian
a. Pekerjn ini terdiri : perbaikan, perpanjangan,
penggantian atau pembangn baru gorong2
pipa dan saluran beton, dan tembok kepala
gorong2, bangunan lubang pemasukan dan
lubang pengeluaran, dan
b. Pekerjn lain yg berhub dng perlind thd erosi
unt menjamin aliran air yg bebas dan tanpa
genangan, sesuai Gambar dan Spec ini dan
pada lokasi yg ditunjuk oleh PPK.

b. Lingkup pek ini trmsuk :

pemasangan saluran berdinding lapis


beton, dng pelat penutup dimana
diperlukan di lokasi yg disetujui pd
lereng timbunan, karena rembesan dari
saluran air yg dindingnya tidak dilapisi
dpt akibatkan lereng timbunan tdk stabil
.

66
07/04/2019

67
07/04/2019

• Excavator :
unt motong prbukitn,
menggali tanah dan
material yg dpt
langsung dipindhkn
ke dump truck.

• Dump Truck :
untuk memindahkan
material dalam jarak
jauh.

• Bulldozer : digunakan untuk pembersihan dan pengupasan


badan jalan, mendorong material dsb, tmsk
menumbangkan pohon pada lokasi rencana badan jalan.
• Wheel Loader : untuk memindahkan bahan dalam jarak
dekat dari suatu lokasi ke tempat dump truck.
• Dump Truck : unt memindahkan bahan dalam jarak jauh.
• Motor Grader : untuk pekerjaan perataan.
• Vibratory Roller : untuk alat pemadat, dpt juga digunakan
alternatif lain spt Three Wheel Roller, Pneumatic Tire
Roller.
• Water Tank Truck : untuk alat pemberi air sesuai dngkadar
air yg diperlukan pada waktu pemadatan.

68
07/04/2019

• Bulldozer merupakan alat khusus untuk keperluan


pekerjaan mendorong yg menggunakan traktor sbg
tempat kedudukan dan tenaga geraknya.

Bagian-bagian terpenting bulldozer ini adalah :


• Dozer blade (pisau dozer), yg terdiri dari molboard yg
berbentuk lengkung dan mata pisau (cutting edge),
cutting edge ini biasanya terdiri dari 3 bagian, sebuah
ditengah yg panjang dan 2 buah tepian masing2 dibaut
(bolted) pada molboard.

• Push-arm (batang pendorong), yg terdiri dari push-arm


nya sendiri, dan pitch-arm unt mengatur tegak dan
condongnya kedudukan dozer blade.

• Control device (kendali blade), yg terdiri dari satu atau


dua buah hydraulic rams pada hydraulic controlled
dozers.

69
07/04/2019

 Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi (terutama


jalan-jalan raya) bulldozer bersifat serba-guna, dapat
berfungsi antara lain :
 Pembersihan lapangan pekerjaan dari
pepohonan, kayu-kayu dan bonggol-bonggolnya,
puing-puing bekas bangunan, dsb.
 Pemindahan / penggusuran tanah jarak dekat
(maximum 100 meter).
 Meratakan timbunan tanah pada daerah fill,
mengisi kembali galian-galian tanah, dsb.
 Pembukaan jalan-jalan kerja / darurat.

 Memelihara jalan kerja, jalan angkut, dll.

 Untuk pekerjaan menggali tanah dan sekaligus


memuatnya ke dlm truck, dan unt membuat timbunan
stockpiling. Batuan lepas spt yg terdapat disungai atau
ditempat pengambilan batu dari gunung (stone quarry)
bisa juga dimuat oleh alat ini ke dlm alat-alat angkut atau
sekaligus ke dlm alat pemecah batu (stone crusher) yg
dipasang di sekitar tempat pengambilan tsb.
 Wheel Loader ini juga dpt didipakai sebagai alat pemuat
agregat ke dlm hoper cold bin pada Asphalt Mixing Plant
(AMP).

70
07/04/2019

 Bagian-bagian terpenting
wheel loader ini adalah:
1. Bucket.

2. Dumping angles
facilitate load / carry.
3. Steering control, short
turning radius control.
4. Bucket & boom
actions control.

 Excavator adalah alat untuk


pengangkat, menggali,
mengisi / membuang
(dumping).
 Bagian-bagian utama
excavator ini adalah (lihat
Gambar) :
1. Bagian atas yang dapat
berputar (revolving unit).
2. Bagian bawah untuk
berpindah tempat (travel
unit).
3. Bagian tambahan
(attachments).

71
07/04/2019

 Dump truck adalah alat yang khusus dipergunakan alat


pengangkutan yang mempunyai kapasitas yang tinggi dan
biaya operasi yang relatif murah.
 Daya muat truck, dapat dinyatakan dalam :
• Berat muatan (ton)
• Isi peres (m3)
• Isi munjung (m3)

 Bagian-bagian terpenting dari


dump truck adlh (lih. Gambar):

1. Badan (body) yg terdiri dari


bak muatan dengan sistem
pengangkatnya (hidrolis).

2. Chassis, meliputi frame,


bumper, pegas serta roda
dan ban.

3. Cabine, untuk tempat sopir.

4. Power train, terdiri dari


mesin, clutch (kopling),
transmisi, sumbu gerak.

72
07/04/2019

o Alat yg paling cocok untuk keperluan perataan atau


pembentukan kemiringan (grade) tanah, sirtu, agregat batu
pecah lepas di dalam rangka membentuk permukaan secara
mekanis.

 Gerakan-gerakan blade terdiri dari 3 gerakan pokok, yaitu:


• Angling : adalah gerakan memberikan kedudukan serong kpd blade
terhadap arah gerak motor grader.
• Side shift : unt memberikan blade suatu kedudukan disamping poros
motor grader, yaitu unt mengerjakan permukaan yg oleh sesuatu
sebab, tidak boleh diinjak oleh roda motor grader.
• Circle lift : adalah gerakan naik turun circle (berikut blade) dlm arah
vertikal.

73
07/04/2019

Bagian-bagian penting motor grader


adalah (lihat Gambar) :
• Grader blade yang terpasang pada
circle.
• Scarifier (ripper), yang dipasang di
depan blade.
• Circle sebagai kedudukan blade
digantungkan pada drawbar, yaitu
sebuah frame yang berbentuk
segitiga.
• Kendali blade (control levers).
• Kendaraan sebagai mounting dari
blade.

 Alat pemadat ini adalah type yg


tertua, yg hingga kini masih
dipergunakan pd pekerjaan2
pembuatan jalan di Indonesia, yg
dipergunakan unt pemadatan
lapisan yg terdiri dari bahan-bahan
yg berbutir kasar, misalnya unt
pembuatan jalan macadam.
Meskipun demikian, cukup baik
juga untuk pemadatan tanah
sebagai subgrade, base course.

74
07/04/2019

 Roller ini umumnya


digunakan klas 8-10 ton,
artinya berat roller dng
roda kosong adalah 8 ton,
dan jika roda diisi air
beratnya menjadi 10 ton.

 Vibratory roller mempergunakan pukulan


getar unt menambah pengaruh tekanan
oleh roda gilasnya. Dng pukulan-pukulan
getar (vibrating) ini dpt dicapai pengaruh
pemadatan yg besarnya 2 sampai 5 kali dari
berat asli (berat statis) roller tsb.

75
07/04/2019

 Vibratory roller baik


sekali unt memadatkn
bahan2 berbutir kasar.
Berat compaction effect
vibratory roller : 10 – 16
ton.
 Sedangkan Sheep Foot
Vibratory Roller baik
sekali unt memadatkn
bahan2 tanah tidak
berbutir/uniform graded

 Dioperasikan untuk pemberi air sesuai dng kadar air yg


diperlukan pada waktu pemadatan.

76
07/04/2019

Pemilihan alat berat antara lain didasarkan pada :

1. Skala proyek, atau besar / kecil pekerjaan.


2. Waktu yg tersedia atau waktu yg ditentukan.
3. Jenis pekerjaan.
4. Pertimbangan keseimbangan kapasitas dari kombinasi
operasi alat.
5. Kondisi medan kerja.
6. Kemudahan didapatnya alat yg dipilih tersebut di
pasaran atau di lapangan.

Untuk analisis pekerjaan ini diperlukan


data sebagai berikut :
1. Volume timbunan
2. Jarak angkut dari quarry ke tempat
pekerjaan (hauling distance)
3. Waktu yang disediakan

77
07/04/2019

Alat yang digunakan umumnya ( optional ) :


1. Bulldozer, Caterpillar D5B
2. Excavator, Komatsu PC 200, Cap. 0,80 m3
3. Dump Truck, Hino, Cap. 6 m3
4. Motor Grader, Komatsu GD510R
5. Vibratory Roller, Sakai SV500
6. Water Tank Truck, Hino, Cap. 5000 ltr

 Type atau kapasitas alat berat beserta


jumlahnya bisa ditentukan dan dihitung
berdasarkan volume timbunan dan waktu
yg disediakan.
 Atau sebaliknya alat ditentukan dahulu,
kemudian berapa kemampuan kapasitas
alat tsb unt dpt mengerjakan suatu volume
tertentu.

78
07/04/2019

 Untuk analisis pekerjaan ini diperlukan data sebagai berikut:


1. Volume galian

2. Jarak angkut dari galian ke tempat buangan

3. Waktu yang disediakan

 Type atau kapasitas alat berat beserta jumlahnya bisa ditentukan


dan dihitung berdasarkan : volume galian dan waktu yg
disediakan. VolumeKapasitasJuml AlatJumlah hari
 Atau sebaliknya alat ditentukan dahulu kemudian brp
kemampuan kapasitas alat tsb untuk dpt mengerjakan suatu
volume tertentu. Juml alat  Kapasitas  Volume  Jumlah hari

Alat yang digunakan umumnya (optional) :

1. Bulldozer, Caterpillar D5B

2. Excavator, Komatsu PC 200, Cap. 0,80 m3

3. Dump Truck, Hino, Cap. 6 m3

4. Motor Grader, Komatsu GD510R

79
07/04/2019

80

Anda mungkin juga menyukai