Anda di halaman 1dari 35

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGGUNAAN


BAHAN BAKAR B20 UNTUK DUNIA INDUSTRI

Jakarta , 24 Oktober 2018

Disampaikan pada FGD “Kesiapan Penggunaan Bahan Bakar B20 Pada Industri Maritim”

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke


Daftar Isi:
• Implementasi Program
01 • Latar Belakang 03 B20

• Kebijakan dan Regulasi B20 04


02 • Tantangan dan Strategi
I. LATAR BELAKANG

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke


Paradoks Energi Indonesia – Bukan Lagi Pengekspor Migas

MBOPD
Sejak 2004 Indonesia bukan
1.800
lagi negara pengekspor minyak 1.600
Produksi Minyak
Era Impor
1.400

1.200

1.000
Masa Kejayaan
Minyak Indonesia
800
Perubahan Sejarah Energi 600

Indonesia, dari Anggota 400


Konsumsi Minyak
OPEC menjadi Pengimpor 200

0
Sumber: IEA and EIA/AS

Minyak '80'81'82'83'84'85'86'87'88'89'90'91'92'93'94'95'96'97'98'99'00'01'02'03'04'05'06'07'08'09'10'11'12'13

Kontribusi Energi Baru Terbarukan Harus Ditingkatkan untuk


Cadangan minyak Indonesia terus menurun Meningkatkan Kemandirian Energi

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 44


Target dan Realisasi Pengembangan EBT
92.2
Juta SBM PEMANFAATAN
LANGSUNG
LISTRIK

45.2
GW ~ 69.2
Juta SBM
23.0
Juta SBM

10/23/2018 Berdasarkan Kebijakan Energi Nasional 5


Mengapa Mengembangkan Biodiesel

Pembakaran energi fosil berdampak Rendahnya kontribusi energi


negatif bagi lingkungan dan terbarukan dalam Bauran Energi
kesehatan makhluk hidup. Nasional

Ketergantungan pada impor


dapat mengancam ketahanan Sejak tahun 2004 Indonesia
dan kemandirian energi. telah menjadi net oil importer
MENGAPA country.

BIODIESEL?
Kebutuhan bahan bakar
Lebih dari 40% lahan sawit
Indonesia dimiliki oleh petani untuk transportasi meningkat
keci (smallholders). hampir 5%/tahun.

Indonesia merupakan negara produsen Meningkatnya kebutuhan impor


kelapa sawit terbesar di dunia, dengan luas minyak berdampak pada neraca
> 14 juta hektar lahan perkebunan sawit.
perdagangan dan keuangan negara.

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 66


Tujuan Program Mandatori Biodiesel

Kemandirian Energi Target 23% EBT @2025


Meningkatkan Ketahanan dan Memenuhi target 23% kontribusi EBT
Kemandirian Energi dalam total energi mix pada tahun
2025 (Berdasarkan Kebijakan Energi
Nasional).

Mengurangi Impor BBM


Mengurangi emisi GRK
Mengurangi Konsumsi dan
Impor BBM. Memenuhi komitmen pemerintah
untuk mengurangi emisi GRK
sebesar 29% dari BAU pada
2030.
Stabiliasi harga CPO
Neraca Perdagangan
Memperbaiki defisit neraca perdagangan.
Hilirisasi Industri Sawit
Meningkatkan nilai tambah melalui Menghemat Devisa
hilirisasi industri kelapa sawit Pengurangan impor BBM, dapat
menghematan devisa negara.

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 7


I. PERATURAN DAN KEBIJAKAN TERKAIT

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke


Dasar Hukum Pengembangan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel

UNDANG-UNDANG NO. 30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI PERMEN ESDM NO. 12/2015
tentang Perubahan Ketiga Atas Permen ESDM Nomor 32/2008 tentang
Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel)
Prioritas penyediaan dan pemanfaatan EBT salah satunya BBN Sebagai Bahan Bakar Lain
PERMEN ESDM NO. 41/2018
PERATURAN PEMERINTAH NO. 79/2014 TENTANG tentang Penyediaan dan Pemanfaatan BBN Jenis Biodiesel dalam
KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa
Sawit
Target EBT pada tahun 2025 sebesar 23% dari total Bauran
Energi Nasional
KEPUTUSAN MENTERI ESDM NOMOR 1936 K/10/MEM/20
tanggal 27 Agustus 2018 tentang Pengadaan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel
PERATURAN PRESIDEN NO. 66 / 2018 Untuk Pencampuran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Periode September -
Desember 2018
tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 61/2015 tentang
Perhimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit KEPUTUSAN MENTERI ESDM NOMOR 1935 K/10/MEM/2018
tanggal 27 Agustus 2018 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri ESDM Nomor
1803 K/10/MEM/2018 tentang Penetapan BU BBN Jenis Biodiesel dan Alokasi
Besaran Volume untuk Pengadaan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Pada PT
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL EBTKE Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo TBK Periode Mei – Oktober 2018
NO. 100 K/10/DJE/2016 TENTANG BIODIESEL

Mengatur spesifikasi biodesel (FAME)

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 9 9


Kebijakan Insentif Biodiesel dalam kerangka Pembiayaan oleh BPDPKS
Undang-Undang No. 39/2014 Undang-Undang No. 30/2007
Perkebunan Energi

Peraturan Presiden No. 66/2018 Peraturan Pemerintah No. 79/2014


Perubahan Kedua Perpres No. 61/2015 Tentang Penghimpunan & Kebijakan Energi Nasional
Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit

Peraturan Pemerintah No. 24/2015


Penghimpunan Dana Perkebunan

Kebijakan Hulu Kebijakan Hilir

Kementerian Keuangan Kementerian Perdagangan Kementerian ESDM


Permen ESDM No. 12/2015
Permen Keuangan No. 113/2015 Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri ESDM nomor 32/2008 tentang
Organisasi & Tata Kerja BPDPKS Permen Perdagangan No. 54/2015
Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel)
Verifikasi Kelapa Sawit, CPO dan Turunannya Sebagai Bahan Bakar Lain
Permen Keuangan No. 133/2015
Tarif Layanan BLU BPDPKS Permen ESDM No. 41/2018
Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Dalam
Permen Keuangan No. 136/2015 Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit
Penetapan Barang Ekspor & Tarif BK Kepmen ESDM No. 1770/2018
Perubahan Kedua Atas Kepmen ESDM No. 6034/2016 tentang Harga Indeks
Pasar BBN (Biofuel) Yang Dicampurkan Ke Dalam Bahan Bakar Minyak

KepDirjen EBTKE No. 100K/10/DJE/2016


Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBN Jenis Biodiesel

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 10


Tahapan Kewajiban Minimal Pencampuran Biodiesel

Biodiesel Untuk Bangsa dan Negara


www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 11
PERMEN ESDM NO. 41/2018
1 Jenis BBM BU Niaga BBM yang wajib mencampur Periode Pengadaan BBN

Kewajiban Semua jenis BU BBM yang: Pengadaan Biodiesel oleh BU BBM untuk pencampuran: Jenis
BBM Tertentu; dan Jenis BBM Umum setiap 12 bulan dengan
Pencampuran Minyak Solar 1. Memiliki kilang dan menghasilkan BBM
mekanisme penunjukan langsung
Jenis Minyak Solar
2. Melakukan Impor BBM Jenis Minyak Solar.

2 Besaran
Penetapan Verifikasi Obyek Verifikasi
insentif
Selisih HIP HIP JBT ditetapkan Verifikasi dilakukan oleh Dirjen 1. BU BBN meliputi volume Biodiesel disalurkan, bukti
Pembayaran solar dan setiap 3 bulan; Migas dibantu surveyor sebagai transaksi, faktur pajak, dan bukti ongkos angkut; dan
insentif HIP Biodiesel HIP JBU dan HIP dasar penentuan pembiayaan kualitas Biodiesel di titik serah.
Biodiesel setiap bulan selisih HIP solar dan HIP Biodiesel 2. BU BBM meliputi persentase campuran dan kualitas
campuran yang disalurkan

Pelaporan BU Pegawasan Sanksi Administratif


3
1. BU BBN dan BU BBM wajib melaporkan 1. Evaluasi, Pengaturan, dan Pengawasan BU BBM dan BBN yang tidak memenuhi
secara bulanan dilaksanakan oleh Dirjen Migas ketentuan diberikan sanksi berupa
Pelaporan dibantu Tim Pengawas yang terdiri
2. BU BBN melaporkan volume penyaluran 1. Denda; dan/atau
dan BBN Jenis Biodiesel atas Ditjen Migas, Ditjen EBTKE, BPH 2. Pencabutan Izin Usaha
Pengawasan 3. BU BBM melaporkan volume penerimaan, Migas, Itjen KESDM, dan BPDPKS
realisasi pencampuran, penolakan 2. Ditjen Migas melakukan pengawasan Pengecualian : BU BBM dan BU BBN tidak
pengiriman (bila perlu) berdasarkan hasil verifikasi, laporan dikenakan sanksi dalam keadaan kahar
badan usaha, dan laporan konsumen

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 12


Tujuan Pengaturan Penyediaan dan Pemanfaatan Biodiesel

KEWAJIBAN
PENCAMPURAN BIODIESEL
BU BBM wajib melakukan pencampuran
Biodiesel dalam Minyak Solar sesuai
Mandatori yang ditetapkan oleh
Menteri.
BU BBM tersebut meliputi:
TUJUAN PENGATURAN a. BU BBM yang mimiliki kilang/
1. Percepatan pemenuhan pentahapan menghasilkan Solar;
kewajiban minimal pemanfaatan b. BU BBM yang melakukan impor Solar
Biodiesel
2.Penyelenggaraan administrasi
penyediaan dan penyaluran Dana
Pembiayaan Biodiesel secara tepat
sasaran, tepat waktu dan tepat
manfaat

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 13


I. IMPLEMENTASI PENGGUNAAN B20

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke


Dukungan Dalam Implementasi B20

Kapasitas Produksi
Kualitas sesuai
yang Cukup
Kapasitas industri biodiesel Standar Nasional
12,06 juta kL

Skema Uji Performa Monitoring Kualitas dan


Kendaraan Kuantitas
Termasuk Uji Performa
Mesin dan Uji Jalan
Dukungan Finansial (insentif)
dari BPDPKS
Pedoman Penanganan Indonesia mengumpulkan
& Penyimpanan pendanaan dari pungutan ekspor
Biodiesel dan kelapa sawit dan turunannya
Campurannya

Layanan
Customer Care B20

15
www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 15
Kapasitas Aktif Industri Biodiesel
PT Sintong Abadi PT Pelita Agung Agrindustri
Catatan :
35.000 kL 229.885 kL
2.444.444 USD 32.135.257 USD Produsen Biodiesel yang Aktif
Berproduksi
PT Musim Mas (Medan) 12,06 Juta kL (25 BU BBN, 26 pabrik)
459.770 kL PT Cemerlang Energi Perkasa
203.703.704 USD 689.655 kL
22.933.333 USD

PT Permata Hijau Palm Oleo Produsen Biodiesel yang mengikuti


417.241 kL PT Wilmar Bioenergi Indonesia PT SMART pengadaan BBN Jenis Biodiesel
56.165.185 USD 1.603.448 kL 440.520 kL 11,62 Juta kL (19 BU BBN, 20 pabrik)
53.472.377 USD
59.677.951 USD
PT Dabi Biofuels
413.793 kL PT Kutai Refinery Nusantara
31.770.370 USD PT Musim Mas 419.540 kL
(Batam) 32.310.000 USD PT Multi Nabati Sulawesi
896.552 kL 475.862 kL
PT Intibenua Perkasatama 203.703.704 USD
32.620.407 USD
442.529 kL
55.555.556 USD

PT Sukajadi Sawit Mekar


PT Ciliandra Perkasa 402.299 kL
287.356 kL
46.581.449 USD 52.222.222 USD

PT Sumiasih
PT Bayas Biofuels 114.943 kL
862.069 kL 26.666.667 USD
85.000.000 USD

PT Anugerahinti Gemanusa
PT LDC Indonesia 160.920 kL PT Batara Elok Semesta Terpadu
482.759 kL 48.984.354 USD 287.356 kL
78.518.519 USD 38.000.000 USD

PT Tunas Baru Lampung


402.299 kL PT Bali Hijau Biodiesel
26.962.963 USD 360 kl

PT Alpha Global Cynergy PT Wilmar Nabati Indonesia


12.000 kL PT Darmex Biofuel 1.665.517 kL
3.000.000 USD 287.356 kL 67.859.188 USD
57.629.630 USD
PT Sinar Mas Bio Energy
455.400 kL PT Energi Baharu Lestari
111.678.349 USD 114.943 kL
6.370.370 USD

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 16


Realisasi Produksi dan Pemanfaatan Biodiesel
■ Implementasi B20 tidak mengalami hambatan terkait produksi Biodiesel
■ Produsen dapat memproduksi biodiesel sesuai dengan permintaan (dalam negeri dan ekspor)
4.500.000
B2 – B7,5 B10 B15 B20
4.000.000

3.500.000

3.000.000
Volume (kL)

2.500.000

2.000.000

1.500.000

1.000.000

500.000

-
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Produksi 190.000 243.000 1.812.000 2.221.000 2.805.000 3.961.081 1.652.801 3.656.359 3.416.417 3.495.833
Domestik 119.000 223.000 359.000 669.000 1.048.000 1.844.663 915.460 3.008.474 2.571.569 1.781.850
Ekspor 70.000 20.000 1.453.000 1.552.000 1.757.000 1.629.262 328.573 476.937 187.349 1.088.883

Keterangan: Data bulan Agustus 2018, Update data per tanggal 10 Oktober 2018
Berdasarkan Laporan BU BBN Biodiesel

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 17


Mandatori Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN) Biodiesel
PerMen ESDM No. 20 Tahun 2014
tentang perubahan kedua Peraturan Menteri
ESDM No. 32 Tahun 2008
 Mandatori diberlakukan kepada BUPIUN BBM
PerMen ESDM No. 32/2008 Periode Transisi dari Implementasi B20 Perluasan Insentif
dan Pengguna Langsung di sektor
tentang Penyediaan, Pemanfaatan, subsidi APBN menjadi Biodisel untuk
transportasi (PSO dan Non PSO), industri, dan
dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati Insentif BPDPKS
(Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain
pembangkit listrik Sektor Non-PSO
 Target pemanfaatan Biodiesel pada tahun
2020 adalah B30
 Uji B20 bersama stakeholder terkait

2006 2010 2015 2018


MANDATORI
BIODIESEL
2008 2014 2016

B2,5 – B7,5 B10 B15 B20


PerMen ESDM No. 12 Tahun 2015 PerMen No. 66/2018
Pemberlakuan mandatori pemanfaatan
tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri tentang Penghimpunan dan Penggunaan
BBN pada sektor transportasi, industri
dan pembangkit listrik ESDM No. 32 Tahun 2008 Dana Perkebunan Kelapa Sawit

PerMen ESDM No. 41/2018


PerMen ESDM No. 29/2015 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan BBN
tentang Penyediaan Biodiesel dalam kerangka Jenis Biodiesel dalam kerangka
Pembiayaan Dana BPDPKS. Pembiayaan Dana BPDPKS.

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 18


Tahapan Kegiatan untuk Implementasi B20 dan Rencana B30

Penyusunan Pedoman Handling Road test dan Peningkatan


Sosialisasi dan Road Biodiesel dan campurannnya SNI B100 untuk B30
Show B20 rute dan Juknis Handling untuk
• revisi SNI tahun 2015Uji
Sumatera–Jawa–Bali. industri tambang jalan B30 dengan jarak
tempuh 60.000 km.
Studi awal untuk B30, • Dilanjutkan dengan
direkomendasikan untuk menyusun pengujian untuk kereta api,
Peningkatan SNI B100 dan spek biodiesel utk B30 alat berat, alutsista, dll.
spesifikasi B20. • Penerbitan SNI Biodiesel

2015
2015 2017
2017 2019 2020
IMPLEMENTASI
B20

2014
2014 2016
2016 2018
2018 2019 2020

Road test B20 Implementasi B20  Perluasan insentif Biodiesel Implementasi B30
ke Non PSO per 1 Sept 2018.
Kajian kesiapan kendaraan • Mandatori pencampuran  FGD dan sosialisasi Pedoman
diesel terhadap ketahanan B20 untuk sektor PSO Umum dan Juknis Handling
motor diesel sd 40.000 km. melalui insentif BPDPKS. Biodiesel.
• Untuk sektor Non-PSO,  Pelaksanaan railtest KAI.
mandatori diberlakukan
tanpa insentif.
Penyusunan spek B100 untuk
pengujian B30

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 19


Pengembangan Spesifikasi /Standar Biodiesel (B100)
No Parameter uji Satuan, min/maks SNI 7182:2010 SNI 7182:2012 SNI 7182:2015
1 Massa jenis pada 40 °C kg/m3 850 – 890 850 – 890 850 – 890
2 Viskositas kinematik pada 40 °C mm2/s (cSt) 2,3 – 6,0 2,3 – 6,0 2,3 – 6,0
3 Angka setana min 51 51 51
4 Titik nyala (mangkok tertutup) °C, min 100 100 100
5 Titik kabut °C, maks 18 18 18
Korosi lempeng tembaga (3 jam pada 50
6 nomor 3 nomor 1 nomor 1
°C)
Residu karbon
7 - dalam percontoh asli; atau %-massa, maks 0,05 0,05 0,05
- dalam 10% ampas distilasi 0,3 0,3 0,3
8 Air dan sedimen %-volume, maks 0,05 0,05 0,05
9 Temperatur distilasi 90% °C, maks 360 360 360
10 Abu tersulfatkan %-massa, maks 0,02 0,02 0,02
11 Belerang mg/kg, maks 100 100 50
12 Fosfor mg/kg, maks 10 10 4
13 Angka asam mg-KOH/g, maks 0,6 0,6 0,5
14 Gliserol bebas %-massa, maks 0,02 0,02 0,02
15 Gliserol total %-massa, maks 0,24 0,24 0,24
16 Kadar ester metil %-massa, min 96,5 96,5 96,5
%-massa
17 Angka iodium 115 115 115
(g-I2/100 g), maks
Kestabilan oksidasi
Periode induksi metode rancimat 360 480
18 menit -
atau
Periode induksi metode petro oksi 27 36
19 www.ebtke.esdm.go.id
Monogliserida Ditjen EBTKE %-massa, maks @djebtke - @djebtke
- 0,8 20
Regulasi Spesifikasi Bahan Bakar

B20 SK Dirjen Migas No. 28.K/10/DJM.T/2016


tentang Spesifikasi Minyak Solar 48

Biodiesel 20% (B20)

B100
SK Dirjen EBTKE No 100 K/10/DJE/2016 atau
SNI 7182:2015 tentang Spesifikasi Biodiesel
Biodiesel (B100)

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 21


Spesifikasi Minyak Solar 48  Spesifikasi Bahan Bakar B20
SK Dirjen Migas No. 28.K/10/DJM.T/2016
Spesifikasi Minyak Solar 48
No Karakteristik Satuan Metode Uji
Min Max
Angka Cetana atau 48 D 613
1
Indeks Cetana 45 D 4737
2 Berat Jenis pada 15°C kg/m³ 815 870 D 4052/D1298
3 Viskositas pada 40°C mm²/s 2,0 4,5 D 445
4 Kandungan Sulfur % m/m 0,25 ³⁾ D 4294 atau D2622
5 Distilasi: 90 % vol. Penguapan °C 370 D 86
6 Titik Nyala °C 52 D 93
7 Titik Tuang °C 18 D 97
8 Residu Karbon % m/m 0,1 D 5430
9 Kandungan Air mg/kg 500 D 6304
10 Kandungan FAME *⁾ % v/v 20 D 7806/D7371
11 Korosi Bilah Tembaga merit Kelas 1 D 130
12 Kandungan Abu % m/m 0,01 D 482
13 Kandungan Sedimen % m/m 0,01 D 473
14 Bilangan Asam Total mg KOH/gr 0,6 D 664
15 Bilangan Asam Kuat mg KOH/gr 0 D 664

16 Lubricity (HFRRwear scar dia) micron 460 ⁶⁾ D 6079

17 Warna No. ASTM 3.0 D1500


18 Kestabilan Oksidasi Jam 35 EN 15751

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 22


Spesifikasi Biodiesel (B100)/FAME
SK Dirjen EBTKE No 100 K/10/DJE/2016
No Parameter uji Satuan, min/maks SNI 7182:2015
1 Massa jenis pada 40 °C kg/m3 850 – 890
2 Viskositas kinematik pada 40 °C mm2/s (cSt) 2,3 – 6,0
3 Angka setana min 51
4 Titik nyala (mangkok tertutup) °C, min 100
5 Titik kabut °C, maks 18
6 Korosi lempeng tembaga (3 jam pada 50 °C) nomor 1
Residu karbon
7 - dalam percontoh asli; atau %-massa, maks 0,05
- dalam 10% ampas distilasi 0,3
8 Air dan sedimen %-volume, maks 0,05
9 Temperatur distilasi 90% °C, maks 360
10 Abu tersulfatkan %-massa, maks 0,02
11 Belerang mg/kg, maks 50
12 Fosfor mg/kg, maks 4
13 Angka asam mg-KOH/g, maks 0,5
14 Gliserol bebas %-massa, maks 0,02
15 Gliserol total %-massa, maks 0,24
16 Kadar ester metil %-massa, min 96,5
%-massa
17 Angka iodium 115
(g-I2/100 g), maks
Kestabilan oksidasi
Periode induksi metode rancimat 480
18 menit
atau
Periode induksi metode petro oksi 36
www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 23
19 Monogliserida %-massa, maks 0,8
Uji Jalan (Road Test) B20

Sebelum implementasi B20 (tahun 2014 dan tahun 2015),


1. ESDM (EBTKE, LEMIGAS), GAIKINDO, APROBI, BPPT,
BPDS, PERTAMINA dan ITB, melakukan pengkajian
Rute Pengujian kesiapan kendaraan diesel yang ada saat ini terhadap
ketahanan motor diesel, hingga 40.000 km.
1
Peserta Uji : Toyota; Mitsubishi, Hino, Ford dan
2. Chevrolet.

3. Toyota secara proaktif melanjutkan tes ketahanan


kinerja mesin sampai jarak tempuh 100.000 km.
2 [100.000 km ≈ 3 tahun masa garansi.

4. Telah dilakukan pengujian di laboratorium Denso, Jepang


dengan hasil baik.

5. Telah dilakukan Sosialisasi dan Road Show B-20 rute


Sumatera-Jawa-Bali pada tahun 2015-2016.

Kondisi Jalan 6. Secara umum sampai 100.000 km, tidak ada masalah
5% 10% yang signifikan terjadi karena penggunaan bahan bakar
5% B20.
40%

40% 40.000 km 7. JAMA sudah menyatakan memperbolehkan


pencampuran biodiesel pada bahan bakar tidak melebihi
100.000 km
General/ City Highway 20% dengan persyaratan tertentu.
Waving Rough Road
Down/up Hill & Corner ESDM Toyota

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 24


Aktifitas Roadtest dan Roadshow B20

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 25


Uji Jalan Kereta Api (Rail Test) B20
JALUR RAIL TEST B20 B20 B0
KOORDINATOR
EMD CC205 DITJEN EBTKE -ESDM
Lokomotif Uji Lingkup Kegiatan
GE CC206 UJI KUALITAS BAHAN BAKAR
ENGINE MONITORING LOKOMOTIF UJI RAIL TEST
PENGGUNAAN B20 PADA
10 Februari – Agustus 2018 (6 bulan) LOKOMOTIF UJI RAIL TEST PIC : PPPTMGB - LEMIGAS

Jarak tempuh PP ± 800 km (waktu tempuh PP ± 2,2 hari) PIC : BT2MP – BPPT
Dipengaruhi PEMERIKSAAN MATERIAL
1 bulan menempuh jarak ± 10.909 km Kondisi DAN ANALISA KEGAGALAN
6 bulan menempuh jarak ± 65.454 km perjalanan INJEKTOR LOKOMOTIF UJI
PIC : ITB
• Penggantian Masinis • Beban kosong: 1200 ton
• Pengecekan Lokomotif dan • Pengisian/penambahan bahan bakar
rangkaian sampai 3300 liter untuk CC 205, HASIL RAIL TEST SECARA UMUM
2900 liter untuk CC 206
• Kualitas bahan bakar B0 dan B20 serta B100
memenuhi batasan spesifikasi yang berlaku.
TANJUNG ENIM TIGA GAJAH TARAHAN
• Mesin lokomotif uji yang menggunakan bahan bakar
• Beban dengan muatan • Pengisian bahan bakar 100- B0 dan B20 dapat mencapai daya maksimumnya
batubara : 4200 ton 300 liter untuk CC 205 Keterangan: • Selisih konsumsi bahan bakar antara B0 dan B20
• Pengisian/Penambahan bahan (tambahan apabila
bakar sampai 3300 liter untuk diperlukan) Siklus Berangkat dalam rentang 1-3 %.
CC 205, 2900 liter untuk CC • Penggantian Masinis • Injektor masih berfungsi dengan baik.
206 • Pengecekan Lokomotif dan
Siklus Kembali
• Filter dinyatakan tidak ada masalah karena sudah
• Penggantian Masinis rangkaian memenuhi umur teknis yang ditetapkan oleh OEM
• Pengecekan Lokomotif (setiap 3 bulan)

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 26


Aktifitas Rail Test B20

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 27


Pengujian Swakelola Penggunaan Dari Sektor Tambang (Alat Berat)

Uji Penggunaan B20 pada Alat Berat


oleh Adaro dan Komatsu

Uji Penggunaan B20 pada Alat Berat


oleh KPC dan Caterpillar

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 28


Pedoman Penanganan dan Penyimpanan Biodiesel dan campurannya
Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis
dapat diakses di
http://ebtke.esdm.go.id/

PEDOMAN UMUM PENANGANAN


DAN PENYIMPANAN
BIODIESEL (B100) DAN BAHAN BAKAR
CAMPURANNYA (B20)

PETUNJUK TEKNIS/SOP
PETUNJUK TEKNIS PETUNJUK TEKNIS/SOP PETUNJUK TEKNIS/SOP JUKNIS/SOP PENANGANAN
PENANGANAN &
PENANGANAN & PENANGANAN & PENANGANAN & & PENYIMPANAN B20 DI
PENYIMPANAN B20 DI
PENYIMPANAN B20 DI PENYIMPANAN B20 DI PENYIMPANAN B20 DI SEKTOR OTOMOTIF DAN
PERUSAHAAN
PT. KAI (PERSERO) ALUTSISTA ANGKUTAN LAUT INDUSTRI LAINNYA
TAMBANG

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 29


Pernyataan dari pengguna B20

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 30


Relaksasi Penggunaan Solar Murni (B0)*

PLTGU dan MPP


PT PLN (Persero) HIGHLAND
ALUTSISTA TNI FREEPORT

*) Sesuai dengan arahan dari Menteri


Koordinator Bidang Perekonomian pada
tanggal 24 Agustus 2018

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 31


I. TANTANGAN DAN STRATEGI

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke


Tantangan Penerapan B20

PASOKAN BIODIESEL
Sebaran BU BBN Biodiesel tidak merata -> saat
ini pabrik Biodiesel lebih banyak berada di
Indonesia bagian barat

RESISTENSI END USER

Masih adanya resistensi dari end user

INFRASTRUKTUR

Keterbatasan sarana dan fasilitas di TBBM

LOGISTIK PENGIRIMAN
Adanya permasalahan moda transportasi
(terbatasnya kapal pengangkut) dan metode
transportasi (terdapat pengiriman double
handling)

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 33


Langkah Kementerian ESDM Dalam Pelaksanaan Implementasi B20

Kewajiban Pencampuran
Kewajiban pencampuran biodiesel
Kewajiban Pelaporan Pengawasan Kualitas
dengan minyak solar oleh Badan Usaha BU BBN Biodiesel wajib melaporkan Biodiesel
BBM yang memiliki kilang dan realisasi penyaluran biodiesel, BU BBM
menghasilkan BBM jenis minyak solar wajib melaporkan volume penerimaan Melakukan pengawasan atas biodiesel
serta terhadap Badan Usaha BBM yang biodiesel dan realisasi pencampuran yang diproduksi dan beredar di dalam
melakukan impor BBM jenis minyak negeri
biodiesel dalam minyak solar
solar

Pemberian Sanksi dan


Denda
Pengawasan Kuantitas Pemberian sanksi administratif berupa
Kajian Teknis
Melakukan pengawasan pencampuran denda dan/atau pencabutan izin usaha Kajian teknis yang mendukung
bagi BU BBM yang tidak melakukan implementasi B20
biodiesel dalam minyak solar kewajiban pencampuran maupun bagi
BU BBN Biodiesel yang tidak melakukan
penyaluran biodiesel sesuai ketentuan.

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 34


TERIMA KASIH
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 18, Jakarta

DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI


Jl. Pegangsaan Timur No.1 Menteng, Jakarta

www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE @djebtke @djebtke 35

Anda mungkin juga menyukai