Anda di halaman 1dari 5

Nama : Hendrikus Nama Helan

NIM : 222310547

Kelas : III C TEKNIK INSTALASI LISTRIK

STATUS PEMANFAATAN ENERGI TERBARUKAN DI INDONESIA 2020 /2023

Reneweble Energy Installed Capacity (MW)

14000 12.925
12.529 12.557
11.531
12000 10.852
10000
8000
6000
4000
2000
0 Sa
tuan:Mega Watt(MW)

PLT EBT 2020 2021 Rencana 2022 Realisasi 2022 Rencana


2023
Bayu 154,3 154,3 156,3 154,3 154,3
Surya 172,9 204,7 893,3 271,6 432,6
Bio Energi 2.253,2 2.284,0 2.327,4 3.086,6 3.144,8
Panas Bumi 2.130,7 2.286,1 2.344,1 2.355,4 2.368,4
Air 6.140,6 6.601,8 6.808,8 6.688,9 6.825,2
Gambar : realisasi kapasitas terpasang PLT EBT 2022
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa cepatan total cepatan kapasitas pembangkit
tahun 2021 sebesar 11.531 MW , sedangkan target tahun 2022 yang diharapkan yaitu
sebesar 998 MW , dimana seluruh tambahan tersebut masuk ke dalam sistem jaringan (on
grid ) PLN , sedangkan cepaian penambahan kapasitas terpasang pada tahun 2022 sebesar
1025,5 MW, yang diperoleh dari penambahan kapasitas PLT Bioenergi 802,17 MW, PLT
Panas Bumi 69,89 MW , PLTA 87,09 MW dan PLTS 66,89 MW. Pada capaian kapasitas
PLTS , Selain menghitung dari capaian PLTS on grid IPP, juga telah memperhitungkan
penambahan kapasitas PLTS atap yang dibangun berdasar pembiayaan APBN . Dalam
kurun waktu lima tahun terakhir , Penambahan kapasitas pembangkit EBT tercatat
sebesar 2.734 MW dengan kenaikan rata rata sebesar 5% per tahun .

Pada tahun 2022 terdapat kontribusi penambahan kapasitas pembangkit PLT


Bioenergi off grid sebesar 802, 17 MW yang berasal dari penyesuaian data pembangkit
listrik bioenergi Captive Power di sumatra selatan sebesar 755, 34 MW dan penambahan
kapasitas terpasang pembangkit listrik berbasis bioenergi (PLTBm) off grid sebesar
46,82 MW

Dibandingkan tahun capaian tahun 2021 ( 988 MW ) kapasitas pembangkit tahun


2022 cenderung meningkat ( 1025,5 MW ) , Dengan kontrobusi kapasitas on grid
terbesar dari PLT Air sebesar 87,09 MW .

Total kapasitas terpasang EBT tahun 2022 sebesar 12.556,74 MW namun demikian
penambahan kapasitas on gird tahun 2022 terbatas karena salah satunya terdapat isu over
supply ( Kelebihan pasokan ) listrik yang menyebabkan permintaan listrik masih lesu ,
sehingga pemerintah berupayah untuk mengelola agar permintaan EBT sebesar 23%
yang hanya tersisa 3 tahun ke depan .

Karena lesunya permintaan listrik EBT, maka Ditjen EBTKE mengupayakan solusi
dengan meningkatkan demad non listrik , diantaranya melalui pengembangan bioenergi.
Implementasi tersebut diprediksi dapat meningkatkan pemanfaatan bahan bakar nabati
(BBN) sebagai subsitusi BBM di semua sektor , memfaatkan sampah organik dan
sampah kota sebagai sumber energi dan pengembangan pemanfaatan biogas yang
berkelanjutan disektor rumah tangga Industri dan transportasi
Dalam pelaksanaanya penyediaan energi melalui pengembangan bioenergi memiliki
berbgai tantangan seperti permasalahan legalitas petani sawit rakyat, Letak lahan yang
terbesar produktivitas rendah, pendanaan dan keberlanjutan pasokan .

Permasalahan tersebut perlu dicarikan jalan keluar dengan melibatkan pihak eksteral,
Seperti swasta akaemisi, media, maupun asosiasi. Adapun umpan balik dari sisi
pemerintah diberikan dalam bentuk kontribusi penyelesaian kerangka regulasi dalam
mendukung investasi dan pendanaan koloborasi dan kerja sama dengan lembaga non
pemerintah , memperluas jejaring dalam pengembangan EBT, menyediakan data dan
informasi yang mudah diakses publik serta knowledge sharing dan diskusi publik untuk
meringankan aewarnes publik. Seluruh upaya tersebut diharapkan dapat menciptakan
iklim yang positif dan saling mendukung antara pemerintah dengan masyarakat secara
optimal

Selain itu dalam menghadapi masalah pendanaan EBT , pemerintah melakukan


sinergi dengan BUMN sebagai salah satu solusi penmanfaatan pendanaan Internasional
yang dilaksanakan melalui programpengembangan EBT
DAFTAR PUSTAKA

http://www.esdm.go.id

Anda mungkin juga menyukai