Anda di halaman 1dari 31

PERSPEKTIF PENGEMBANGAN

SKEMA INDUSTRI HIJAU PADA


MASA MENDATANG
SOSIALISASI SERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU BBSPJIKFK DALAM MENDUKUNG
PENGUATAN DAYA SAING INDUSTRI

Jakarta, 13 Desember 2022

RADISON SILALAHI, PUSAT INDUSTRI HIJAU


Dampak Pembangunan Industri
Dampak Perubahan Iklim semakin Terasa

Pemanasan global menyebabkan suhu bumi naik 1,1oC. Hal ini menyebabkan permukaan air
laut naik 2x lebih cepat dibandingkan yang pernah terjadi selama abad ke-20. Berdasarkan
data satelit, pada tahun 2019 tercatat sebagai jumlah lapisan es terbanyak yang mencair. Hal
ini akan berdampak besar bagi penduduk yang tinggal di daerah pesisir

Salah satu penyebab perubahan iklim adalah emisi GRK. Beberapa dampak yang sering
terjadi akibat perubahan iklim tersebut adalah kebakaran hutan, gelombang panas, banjir,
badai, dll

Diperlukan kebijakan pemerintah yang tepat dalam rangka penurunan GRK. Beberapa
economist dan environmentalist dunia menyarankan pembebanan biaya terhadap
kegiatan yang menghasilkan emisi GRK. 27 negara di dunia telah menerapkan pajak
karbon, dan Swedia menjadi salah satu negara yang berhasil menurunkan emisi GRK
serta meningkatkan perekonomian negara

Selain emisi GRK, eksploitasi SDA juga menjadi salah satu permasalahan terbesar di dunia.
Saat ini, dibutuhkan 1,75 planet untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia dan menyerap
limbah yang dihasilkan. Pada tahun 2030, akan dibutuhkan 2 planet untuk mengatasi hal
tersebut.

Sumber: earth.org; IPCC 2021


Kebijakan Pemerintah dalam menghadapi
Perubahan Iklim
Baru-baru ini pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan dalam rangka menghadapi perubahan iklim,
khususnya terkait emisi GRK
Peta Jalan Net Zero • Perpres No 98 2021 tentang
Target NDC
Emission 2060 Penyelenggaraan NEK
Paris Agreement (Desember 2015) Beberapa hal yang akan diatur dalam peta
Anastasia • PermenLHK No 21/2022
jalan (KEMENTERIAN ESDM SIARAN PERS
Designer tentang Tata Laksana
UU No 16 2016 tentang Pengesahan NOMOR: 337.Pers/04/SJI/2022): Penerapan Nilai Ekonomi
Paris Agreement – First NDC •Pengembangan energi terbarukan secara Karbon
Kemampuan sendiri 29% masif dengan fokus pada solar, hidro dan
Dukungan internasional 41% panas bumi •Perdagangan Karbon
•Penghentian bertahap (phase down) •Pembayaran berbasis kinerja
Updated NDC & LTS (Juli 2021) Pembangkit Listrik Tenaga Batubara (PLTU) •Pungutan atas karbon
Tidak ada perubahan target NDC hanya •Penggunaan teknologi rendah emisi seperti •Mekanisme lain sesuai dengan
penambahan dokumen LTS-LCCR 2060 pengembangan super grid untuk perkembangan ilmu pengetahuan
meningkatkan konektivitas dan Carbon, dan teknologi
Enhanced NDC (2022) Capture, Utilization, adn Storage (CCS/CCUS)
Kemampuan sendiri 31,89% •Konversi kendaraan listrik dan penerapan
Dukungan internasional 43,20% peralatan efisiensi energi untuk sektor
industri, transportasi dan bangunan
•Penggunaan energi baru seperti nuklir,
hidrogen, dan amonia.
Deklarasi Bali menuju Ekonomi Hijau

3 Pilar Utama Presidensi G20 Indonesia tahun 2022

Arsitektur Transisi Transformasi


Kesehatan Energi Digital
Global Berkelanjutan Ekonomi

Presidensi G20 Indonesia menghasilkan Bali Deklarasi dengan 52 poin


Kesepakatan. Beberapa poin yang berkaitan erat dengan sektor Industri antara lain:
mempercepat dan
Mempromosikan gaya hidup
pembangunan berkelanjutan memastikan transisi energi
berkelanjutan, efisiensi
termasuk ekonomi hijau dan yang berkelanjutan, adil,
sumber daya, dan ekonomi
biru terjangkau, dan investasi
sirkular
inklusif

Pemenuhan STANDAR INDUSTRI HIJAU wujud kita peduli terhadap People, Planet ,Profit, dan Prosperity
Pembangunan Rendah Karbon dan Industri Hijau
dalam RPJMN 2020 - 2024
Visi Indonesia 2045 NZE 2060 RPJP 2025 - 2045
SDGs 2030 dan Paris Agreement
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024

Prioritas Nasional 1: Prioritas Nasional 6:


Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana
dan berkeadilan dan Perubahan Iklim

PP 6 PP 8 PP 3
Peningkatan Nilai Tambah, Lapangan Kerja, Penguatan Pilar Pertumbuhan dan Daya Saing Pembangunan Rendah Karbon
dan Investasi di sektor riil, dan industrialisasi Ekonomi

Pro-P: KP 4
1. Penerapan Standar Pariwisata
Berkelanjutan
Peningkatan Penerapan Praktik Berkelanjutan di
2. Penerapan Industri Hijau Industri Pengolahan dan Pariwisata

KP 1 KP 2 KP 3 KP 4 KP 5
Keterangan:
1. PN : Prioritas Nasional
Pembangunan Pemulihan Lahan Penanganan Limbah Pengembangan Rendah Karbon
2. PP : Program Prioritas Energi Berkelanjutan Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular Industri Hijau Pesisir dan Laut
3. KP : Kegiatan Prioritas
4. Pro-P : Proyek Prioritas Pro-P: Pro-P: Pro-P:
1. Pengelolaan Energi Baru Terbarukan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Penerapan Modifikasi Proses dan
Sumber : Bappenas 2. Efisiensi dan Konservasi Energi Teknologi
Industri Hijau sejalan dengan Ekonomi Hijau
Proses Produksi Industri Hijau
Perusahaan yang dikatakan Industri Hijau

Sertifikasi Industri Hijau dilakukan


Perusahaan Industri yang telah
oleh lembaga sertifikasi
memenuhi standar Industri Hijau
02 03 Industri Hijau yang
diberikan sertifikat Industri
terakreditasi dan ditunjuk
Hijau oleh Menteri
Sertifikasi
Industri Hijau

Pelaksanaan Sertifikasi Industri


Perusahaan Industri dikategorikan 01 04 Hijau mengacu pada
sebagai Industri Hijau apabila Permenperin No 39/2018
telah memenuhi standar tentang Tata Cara Sertifikasi
Industri Hijau Industri Hijau

Sertifikasi Industri Hijau adalah rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat


terhadap Perusahaan Industri dalam pemenuhan Standar Industri Hijau
(SIH)
Standar Industri Hijau (SIH)

Standar Industri Hijau (SIH) adalah Standar untuk


Amanat UU No 3 tahun 2014 tentang Perindustrian mewujudkan Industri Hijau yang ditetapkan oleh
Menteri.
SIH disusun berdasarkan Jenis Industri sesuai
Pasal 3 Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)
Perindustrian diselenggarakan dengan digit 5 (Perka BPS Tentang Klasifikasi Baku Lapangan
tujuan mewujudkan Industri yang
01 Usaha Indonesia)
mandiri, berdaya saing, dan maju, serta
Industri Hijau Penyusunan SIH dilakukan dengan berkoordinasi
dengan kementerian dan/atau lembaga pemerintah
nonkementerian terkait, asosiasi Industri,
02 Perusahaan Industri, dan/atau lembaga terkait
Pasal 77 huruf b
Pasal 77 huruf a Pasal 77 huruf d
Penguatan Pasal 77 huruf c
Perumusan Pemberian SIH yang telah ditetapkan akan menjadi pedoman bagi
Kapasitas Standardisasi
Kebijakan Fasilitas Perusahaan Industri untuk menerapkan Industri
Kelembagaan
03 Hijau yang saat ini masih bersifat sukarela

Pasal 79 ayat (1) SIH terdiri dari 2 (dua) persyaratan, yaitu Persyaratan
Menteri menyusun dan Teknis dan Persyaratan Manajemen
menetapkan Standar 04
Industri Hijau
Persyaratan dalam Standar Industri Hijau
KEBIJAKAN DAN ORGANISASI BAHAN BAKU
Perusahaan Industri wajib memiliki kebijakan,
Organisasi dan sosialisasi terkait prinsip Industri 01 01 digunakan secara efisien dan efektif dengan
mengupayakan penggunaan Bahan Baku dan
Hijau bahan penolong terbarukan
ENERGI
PERENCANAAN STRATEGIS
Perusahaan Industri menetapkan tujuan dan PERSYARATAN TEKNIS 02 harus digunakan secara efisien dan efektif dengan
mengupayakan penggunaan energi baru dan
sasaran yang terukur & memiliki Rencana 02 terbarukan
strategis (Renstra) serta program untuk mencapai
tujuan dan sasaran AIR

PELAKSANAAN DAN PEMANTAUAN 03 digunakan secara efisien dan efektif dengan


mengupayakan penggunaan prinsip 3R
Perusahaan industri melaksanakan program
sesuai dengan jadwal dan dilaporkan secara 03 PROSES PRODUKSI
berkala
04 dilakukan dengan optimalisasi kinerja proses
produksi (OEE – Overall Equipment Effectiveness)
TINJAUAN MANAJEMEN
Perusahaan Industri melakukan tinjauan
manajemen secara berkala untuk mendapatkan 04 PRODUK

masukan terkait perbaikan berkelanjutan 05 memenuhi


kemasannya
persyaratan mutu, termasuk

CSR
Perusahaan industri mempunyai program CSR PERSYARATAN PENGELOLAAN LIMBAH
yang berkelanjutan 05 MANAJEMEN 06 harus menggunakan teknologi yang efektif untuk
memenuhi ketentuan baku mutu lingkungan

KETENAGAKERJAAN EMISI GAS RUMAH KACA


Penyediaan fasilitas ketenagakerjaan, seperti Kegiatan industri merupakan salah satu
(pelatihan Tenaga Kerja, pemeriksaaan
Kesehatan, pemantauan K3, penyediaan alat P3K,
06 07 penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) di
antaranya emisi CO2 yang diyakini menjadi
penyediaan alat pelindung diri penyebab terjadinya pemanasan global
TAHAPAN PENYUSUNAN SIH

RAPAT RAPAT-RAPAT PENETAPAN


BRAINSTORMING SURVEY TEKNIS PERMENPERIN

PENYEBARAN PENGOLAHAN FGD


KUESIONER DATA KONSENSUS

TIM TEKNIS
Kementerian Perindustrian Sektor Swasta Akademisi Kementerian
Pusat Industri Hijau, Direktorat Asosiasi Industri dan Tim Dosen dan/atau Lembaga
Teknis, Pusat P3SI, Biro Hukum, Perwakilan Universitas / Institut Pemerintah non
Ses BSKJI, Balai Besar dan Perusahaan Industri Kementerian
Baristand
Terdapat 34 SIH yang Ditetapkan Menteri
Perindustrian
1. Industri Semen Portland 18. Industri Suku Cadang dan Aksesori Kendaraam
2. Industri Susu Bubuk Bermotor Roda Empat atau Lebih – Silencer
3. Industri Pupuk Urea, Pupuk SP-36, Dan Pupuk Amonium Sulfat. 19. Industri Perlengkapan Rumah Tangga dari Keramik
4. Industri Karet Remah (Crumb Rubber) 20. Industri Kemasan dari Kaca
5. Industri Pengasapan Karet dalam Bentuk Ribbed Smoked Sheet 21. Industri Kertas dan Papan Kertas Bergelombang
6. Industri Bubur Kertas dan Industri Bubur Kertas yang Terintegrasi 22. Industri Pupuk Nitrogen, Phospor, dan Kalium Padat
dengan Kertas 23. Industri Cat Berbasis Pelarut Organik
7. Industri Ubin Keramik 24. Industri Kaca Pengaman Berlapis
8. Industri Penyamakan Kulit dari Sapi, Kerbau, Domba dan 25. Industri Kaca Pengaman Diperkeras
Kambing 26. Industri Pengolahan Kopi Instan
9. Industri Cat Berbasis Air 27. Industri Tas atau Kantong Belanja Plastik dan Bioplastik
10. Industri Batik 28. Industri Tepung Terigu
11. Industri Kertas Budaya 29. Industri Barang lain dari Kaca
12. Minyak Goreng dari Kelapa Sawit 30. Industri Oleokimia Berbahan Dasar Nabati
13. Industri Kaca Lembaran 31. Industri Pertenunan
14. Industri Air Mineral 32. Industri Tekstil Penyempurnaan Kain dan Tekstil
15. Industri Gula Kristal Putih Pencetakan Kain
16. Industri Peralatan Saniter dari Keramik 33. Industri Felt sebagai Material Silencer
17. Industri Biskuit dan Produk Roti Kering lainnya 34. Industri Produk Makanan Ringan
Skema Sertifikasi Industri Hijau

1 2 3

Pendaftaran Pemeriksaan Dokumen Penunjukan Auditor IH


Perusahaan Industri LSIH melakukan LSIH menugaskan 2 (dua) Audit Kecukupan
menyampaikan surat pemeriksaan orang Auditor IH untuk Pemeriksaan
permohonan ke LSIH disertai kelengkapan dan melakukan audit kecukupan 4 terhadap kelayakan
persyaratan sesuai Permen no kebenaran dokumen dokumen dan audit data dan dokumen
39/2018 TIDAK persyaratan pemohon. kesesuaian. terkait dengan
MEMENUHI persyaratan aspek
7
MEMENUHI
6 5 teknis dan
manajemen dalam
Penerbitan Sertifikat IH Evaluasi Audit Kesesuaian SIH
LSIH menerbitkan sertifikat LSIH mengevaluasi Pemeriksaan terhadap seluruh
industri hijau untuk perusahaan seluruh informasi dan informasi, proses serta verifikasi
yang telah memenuhi seluruh hasil audit industri hijau data terhadap pemenuhan
dan membuat keputusan persyaratan SIH Catatan:
persyaratan SIH. Sertifikat
Proses audit dalam Sertifikasi Industri
berlaku 4 Tahun. sertifikasi. Hijau dilakukan terhadap masing-
masing pabrik sesuai dengan komoditi
BERHAK SIH, jika suatu pabrik memiliki 2 line
MENGGUNAKAN LOGO produksi yang menghasilkan komodi
INDUSTRI HIJAU SIH yang berbeda maka sertifikasi
dilakukan terhadap 2 line tersebut.
Persyaratan Permohonan
Sertifikasi Industri Hijau
PERUSAHAAN INDUSTRI MANUFAKTUR DENGAN MELAMPIRKAN PERSYARATAN :
1. Salinan izin usaha industri atau tanda daftar industri;
2. Salinan nomor pokok wajib pajak perusahaan;
3. Salinan izin dokumen lingkungan hidup atau surat pernyataan pengelolaan
lingkungan;
4. Daftar isian profil perusahaan;
5. Deskripsi dan diagram alir proses produksi;
6. Neraca massa;
7. Neraca energi;
8. Neraca air;
9. Dokumen sarana pengelolaan limbah dan hasil pengujiannya;
10. Salinan dokumen standar operasional prosedur;
11. Salinan kebijakan dan struktur organisasi industri hijau;
12. Salinan perencanaan strategis, pelaksanaan, dan pemantauan penerapan
industri hijau; dan
13. Salinan laporan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan.
Lembaga Sertifikasi Industri Hijau

BALAI BESAR 1 BALAI SERTIFIKASI


10
BALAI BESAR PULP DAN KERTAS (BBPK) INDUSTRI
BALAI BESAR BAHAN DAN BARANG TEKNIK (B4T)
BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN DAN
PENCEMARAN INDUSTRI (BBTPPI)
BALAI BESAR KULIT, KARET DAN PLASTIK (BBKKP)
BALAI BESAR TEKSTIL (BBT)
BALAI BESAR KERAMIK (BBK)
BALAI BESAR INDUSTRI AGRO (BBIA)
BALAI BESAR KERAJNIAN DAN BATIK (BBKB)
BALAI BESAR KIMIA KEMASAN (BBKK)
LSIH EKSTERNAL
BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN (BBLM) 2
PT SUCOFINDO ICS
BARISTAND INDUSTRI
1 BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG
PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT

SUMBER: PERMENPERIN NO 24/2021 TENTANG LSIH


Sertifikasi Industri Hijau 2017-2022

71 I n d u s t r i Te r s e r t i f i k a s i I n d u s t r i H i j a u

19 Komoditi SIH
Perusahaan Industri Hijau
Semen portland 13 industri Bubur Kertas dan Industri Bubur Kertas yang Terintegrasi 3 industri
PT Indocement Tunggal Prakarsa - Plant Citeureup 2017 dengan Kertas
PT Solusi Bangun Indonesia - Plant Cilacap 2018 PT Tanjung Enim Lestari 2019
PT Semen Tonasa 2018 PT Riau Andalan Pulp & Paper 2019
PT Semen Indonesia - Plant Tuban 2019 PT Oki Pulp and Paper 2022
PT Solusi Bangun Indonesia - Plant Narogong Line 1 2019
PT Indocement Tunggal Prakarsa - Plant Tarjun 2019 Ubin Keramik 6 industri
PT Solusi Bangun Andalas 2019 PT Arwana Nuansa Keramik 2018
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk - Plant Palimanan 2019 PT Arwana Citramulia 2019
PT Semen Gresik Tbk - Plant Rembang 2019 PT Arwana Anugerah Keramik 2019
PT Semen Padang 2021 PT Sinar Karya Duta Abdi - Plant III Gresik 2019
PT Solusi Bangun Indonesia - Plant Tuban 2021 PT Sinar Karya Duta Abdi - Plant V Mojokerto 2019
PT Cemindo Gemilang 2022 PT Asri Pancawarna 2022
PT Semen Baturaja - Plant 2 2022
Tekstil Pencelupan, Pencapan dan Penyempurnaan 1 industri
Pupuk urea, pupuk SP-36 dan pupuk amonium sulfat 5 industri
PT Kahatek - Plant II Rancaekek 2019
PT Pupuk Kalimantan Timur 2017
PT Pupuk Kujang 2018
Cat Berbasis Air 5 industri
PT Petrokimia Gresik 2018
PT Indaco Warna Dunia 2020
PT Pupuk Sriwidjaja 2019
PT Pabrik Cat dan Tinta Pacific 2020
PT Pupuk Iskandar Muda 2022
PT Propan Raya Industrial Coating Chemicals 2022
Pengolahan Susu Bubuk 4 industri PT Citra Warna Abadi 2022
PT Nestle Kajayan 2017 PT Avia Avian, Tbk 2022
PT Indolakto Jakarta 2018
Batik 1 industri
PT Sari Husada Generasi Mahardhika 2019
Paradise Batik 2021
PT Frisian Flag - Plant Pasar Rebo 2019
Perusahaan Industri Hijau
Air Mineral 6 industri Suku Cadang dan Aksesori Kendaraan Bermotor Roda
PT Tirta Investama - Pabrik Ciherang Line Galon 19 L 2021 Empat atau Lebih – Silencer 1 industri
PT Aqua Golden Mississippi Mekarsari 2021 PT Rekadaya Multi Adiprima 2022
PT Tirta Fresindo Jaya 2021
PT Tirta Investama - Klaten 2022 Bubur Kertas dan Industri Bubur Kertas yang Terintegrasi 3 industri
PT Tirta Investama - Mambal 2022 dengan Kertas
PT Tirta Investama - Pabrik Pandaan 2022 PT Tanjung Enim Lestari 2019
Kaca Lembaran 2 industri PT Riau Andalan Pulp & Paper 2019
PT. Asahimas Flat Glass Cikampek Factory 2021 PT Oki Pulp and Paper 2022
PT Muliaglass 2022
Karet Remah 15 industri
Biskuit dan Produk Roti Kering Lainnya 1 industri PT Djambi Waras - Djujuhan 2017
PT Mayora Indah Tbk 2022 PT Tulung Buyut 2017
Kaca Pengaman Berlapis 1 industri PT Djambi Waras - Djambi 2018
PT Asahimas FLat Glass, Tbk 2022 PT Way Berulu 2018
PT Kedaton 2018
Kertas Budaya 2 industri
PT Hok Tong - Palembang 2019
IKPP Tangerang 2022
PT Hevea MK II 2019
PT Tjiwi Kimia Paper Mills 2022
PT Hevea MK I 2019
Kertas Bergelombang 1 industri PT Pinago Utama CRF, Tbk 2020
PT Fajar Surya Wisesa 2022 PT Sunan Rubber 2020
PTPN III PPK Kebun Membang Muda 2022
Tas atau Kantong Belanja Plastik dan Bioplastik 1 industri
PT HokTong - Pontianak 2022
PT Sinar Jaya Plastindo 2022
PT Kirana Permata 2022
Pengasapan Karet dalam bentuk Ribbed Smoked Sheet 2 industri PT Remco Rubber Indonesia 2022
PTPN III PPK Gunung Para 2022 PT Hoktong - Jambi 2022
PT Hevea MK I 2022
Penggunaan Logo Industri Hijau

Berdasarkan Permenperin No. 39 Tahun 2018 Pasal 14 Industri yang telah mendapatkan Sertifikat
Industri Hijau berhak menggunakan Logo Industri Hijau.

1. Kemasan produk dan label 3. Kartu Nama


produk

4. Media Promosi
Perusahaan

2. Kop Surat
PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA SALAH SATU
PERUSAHAAN YANG DISERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU (KERAMIK)

EFISIENSI MATERIAL INPUT TAHUN RASIO PENGHEMATAN


Upaya efisiensi dilakukan dengan menggunakan material 2018 90,30%
bahan baku berkualitas, sehingga keseluruhan material
2019 91,04% Rp3.830.316.609
bahan baku dapat menjadi produk. Menggunakan mesin
terbaik dan up to date untuk menghindari terjadinya 2020 91,22% Rp952.076.666
downtime/losses material bahan baku akibat kerusakan
mesin, sehingga efisiensi hasil produksi Arwana Plant 5
bisa maksimal, dan menurunkan produk reject 91,22%
TAHUN 2020

91,04%
TAHUN 2019

90,30%
TAHUN 2018

Average 90,85%
PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA SALAH SATU
PERUSAHAAN YANG DISERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU (KERAMIK)

KONSUMSI ENERGI LISTRIK TAHUN RASIO PENGHEMATAN


2018 1,91
Upaya efisiensi dilakukan dengan modifikasi driving
system menggunakan inverter, mengganti lampu-lampu 2019 1,75 Rp1.658.310.900
Fluorescent dengan Lampu LED, membuat jadwal 2020 1,63 Rp1.226.088.996
ON/OFF mesin-mesin produksi yang idle di jam WBP,
menggunakan Skylight, membuat bangunan pabrik yang
terbuka. 1,63
TAHUN 2020

1,75
TAHUN 2019

1,91
TAHUN 2018
1,76
Average kwh/m 2
PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA SALAH SATU
PERUSAHAAN YANG DISERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU (KERAMIK)

KONSUMSI ENERGI GAS TAHUN RASIO PENGHEMATAN


2018 1,85
Upaya efisiensi dilakukan dengan menggunakan Heat
Recovery, meningkatkan densitas bahan baku, optimasi 2019 1,68 Rp5.697.657.899
setting mesin, reformula komposisi bahan baku untuk 2020 1,58 Rp3.617.810.840
mendapatkan efisiensi pembakaran di mesin kiln

1,58
TAHUN 2020

1,69
TAHUN 2019

1,85
TAHUN 2018
1,70
Average Nm /m
3 2
PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA SALAH SATU
PERUSAHAAN YANG DISERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU (KERAMIK)

KONSUMSI AIR PRODUKSI TAHUN RASIO PENGHEMATAN

Upaya efisiensi dilakukan dengan melakukan riset aditif 2018 0,009


yang bisa menurunkan viskositas slip dengan pemakaian 2019 0,008 Rp4.955.297
air yang lebih sedikit, substitusi material input dengan 2020 0,008 Rp0
viskositas lebih rendah, memasang flowmeter air di setiap
Ball mill Body dan Glazur, mengurangi pembersihan area
kerja dengan cara mencegah tumpahan glazur, mencegah
kebocoran instalasi air

0,008 0,008
TAHUN 2019 TAHUN 2020

0,009
TAHUN 2018
0,008
Average M /m
3 2
PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA SALAH SATU
PERUSAHAAN YANG DISERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU (KERAMIK)

TAHUN AIR REUSE TARIF PENGHEMATAN


KONSUMSI AIR REUSE
Air sisa pembersihan Ball Mill Body, sisa pembersihan Ball 2018 21.815 Rp550 Rp11.998.250
Mill Glazur, air sisa cuci filter dan cleaning peralatan
2019 21.915 Rp550 Rp12.053.250
produksi di Glazing Line, air sisa pembersihan area dan
mesin produksi digunakan kembali sebagai air Reuse di 2020 21.975 Rp550 Rp12.086.250
Ball Mill Body dan MMC
21.975
TAHUN 2020

21.915
TAHUN 2019

21.815
TAHUN 2018

Average 21.935 m 3
PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA SALAH SATU
PERUSAHAAN YANG DISERTIFIKASI INDUSTRI HIJAU (KERAMIK)

EMISI GAS RUMAH KACA TAHUN GRK TARIF PENGHEMATAN

Upaya efisiensi dilakukan dengan menggabungkan upaya 2018 318 Rp30


efisiensi pemakaian gas dan pemakaian listrik. Untuk
2019 295 Rp30 Rp79.366.921
upaya efisiensi pemakaian solar adalah dengan membuat
jadwal operasi forklift, re-layout are penempatan bahan 2020 278 Rp30 Rp59.945.568
baku dan finish good sehingga mobilitas forklift lebih
pendek 278
TAHUN 2020

295
TAHUN 2019

318
TAHUN 2018
297 kg
Average CO /ton
2
PENGHEMATAN BAGI INDUSTRI YANG
MENERAPKAN INDUSTRI HIJAU

PENGHEMATAN ENERGI
362.663 Gigajoule
Rp 3,2 T
PENGHEMATAN AIR
2.926.078 m³
67 Industri Penerima Penghargaan
Industri Hijau Level 5
PT Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory;
Rp 169 M PT Amerta Indah Otsuka Pasuruan;
PT Aqua Golden Mississippi - Pabrik Bekasi;
PT Asahimas Chemical;
PT Astra Daihatsu Motor Assembly Plant;
PT Chandra Asri Petrochemical Site Office Pulo Ampel;
PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari - Pabrik Jakarta;
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul;
PT Krakatau Posco;
PT Krakatau Steel (PERSERO) Tbk;
PT Mondelez Indonesia Manufacturing;
PT Pacific Medan Industri Palmoil Lestari;
PT Nestle Indonesia- Pabrik Karawang;
PT New Kalbar Processors;
PT Nippon Shokubai Indonesia;
PT Pacific Medan Industri;
PT Pan Brothers Tbk – Boyolali;
PT Pantja Surya;
PT Syngenta Seed Indonesia;
PT Tirta Fresindo Jaya - Plant Banyuasin;
PT Tirta Investama - Pabrik Wonosobo;
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia;
PT Trisula Textile Industries;
PENURUNAN EMISI GRK
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Factory Jakarta;
13,80 Juta Ton CO2 PTPN III PKS Sei Silau.
Berdasarkan self assessment PIH 2021 Rp 483 M dst
Fasilitasi Industri Hijau yang dapat diberikan
Pemerintah

Insentif Non Fiskal Fasilitasi Fiskal


• Sertifikasi Standar • Masih dalam tahap
• Bantuan Promosi dan kajian
Penghargaaan IH • Akan fokus pada
• Pelatihan / penerapan nilai
Pendampingan SDM ekonomi karbon
Peningkatan Daya Saing melalui Industri
Hijau
STANDAR INDUSTRI HIJAU MENDUKUNG DAN MENJADI ACUAN PROGRAM NASIONAL

Procurement
Green Public
Pengadaan
Carbon Tax
Green Bond Barang/Jasa
Ramah Lingkungan Carbon Trade

Semen Portland telah masuk ke dalam Daftar Rujukan Barang dan Jasa Ramah Lingkungan Hidup untuk
Pengadaan Barang dan Jasa Ramah Lingkungan Hidup melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor SK.1207/Menlhk/Sekjen/Kum.1/12/2021 tentang Penambahan Daftar Rujukan Barang
dan Jasa Ramah Lingkungan Hidup untuk Pengadaan Barang dan Jasa Ramah Lingkungan Hidup

Kemenperin akan menambah jenis produk yang khusus mendukung bangunan hijau (green building) yang
merupakan program prioritas KemenPUPR
Tantangan Penerapan Industri Hijau

Masih banyak Masih kurangnya


perusahaan industri insentif, baik fiskal
yang menggunakan dan nonfiskal
mesin berteknologi
lama yang
cenderung tidak
efisien

R&D dan SDM yang Pembiayaan untuk


masih kurang dan beralih ke peralatan
terbatas fabrikasi hijau yang
membutuhkan dana
yang besar.
Get to Know Us Better

PUSAT
INDUSTRI
HIJAU
Gedung Kementerian Perindustrian
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52-53
Jakarta Selatan
Hotline : (021) 5252746
T : (021) 5255509 Ext. 4042
F : (021) 5252746
E : industrihijaukemenperin@gmail.com
W : www.kemenperin.go.id

Anda mungkin juga menyukai