Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Standardisasi Vol. 12, No.

3 Tahun 2010: 174 – 185

PENERAPAN STANDAR MANAJEMEN ENERGI UNTUK


MITIGASI PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA
1 2
Erry Ricardo Nurzal dan Suminto
1
Peneliti pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
2
Peneliti pada Badan Standardisasi Nasional
email: suminto@bsn.go.id

Diajukan: 5 April 2010, Dinilaikan: 26 April 2010; Diterima: 12 Juli 2010

Abstrak

Salah satu instrumen kebijakan yang dapat diterapkan untuk melakukan penghematan penggunaan energi
adalah standar manajemen energi. Standar tersebut memberikan pedoman bagi fasilitas-fasilitas industri untuk
memasukkan efisiensi energi ke dalam praktek-praktek manajemen industri dan meningkatkan efisiensi energi
sistem industri. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa penerapan standar manajemen energi di industri
Indonesia dengan intensitas energi yang tinggi diperkirakan memberikan keuntungan dalam penghematan
energi yang pada akhirnya dapat mengurangi emisi CO 2 . Selain itu, berdasarkan data yang ada juga
menunjukkan bahwa standar manajemen energi akan dapat diterapkan oleh industri tersebut dengan lancar.
Penerapan standar manajemen energi di industri untuk mitigasi perubahan iklim dapat berhasil, jika dilakukan
bersama-sama dengan dukungan kebijakan lainnya. Dukungan kebijakan tersebut adalah membangun
kesepakatan penetapan target, membangun kapasitas optimasi sistem, memberikan penghargaan, menerapkan
kebijakan fiskal dan moneter dan pendanaan inovatif.
Kata Kunci: Standar, manajemen energi, mitigasi, perubahan iklim, dukungan kebijakan

Abstract

The Implementation of energy management standard for climate change mitigation in Indonesia

One of the policy tool which can be implemented for energy saving is the energy management standard. The
standard will provide guidance to the industry facilities to insert energy efficiency into management practices and
increase the industry system energy efficiency. The datas collected is seen that implementation of energy
management in industry which high energy intensity to predict can provide benefit in energy saving which at the
last may decrease for CO2 emission. Beside that, based on the data there is also indicate that energy
management standard will be implemented by industries fluently. Implementation of energy management
standard in industries for mitigation of climate change may success if conducted together with the supporting by
the other policy. Supporting policy mention is building consensus target stipulated, capasity building optimation
system, providing award, implementation of fiscal policy and moneter and inovatif budgeting.
Keywords: certification system, quality management system, certification body

1. PENDAHULUAN penyebab terjadinya perubahan iklim adalah


66% (IPCC, 2001).
Perubahan iklim yang menyebabkan
1.1 Latar Belakang
kerusakan lingkungan akibat pemanasan global
Perubahan iklim adalah fenomena global yang karena peningkatan gas rumah kaca (GRK)
disebabkan oleh kegiatan manusia dalam merupakan contoh dari eksternalitas negatif.
penggunaan energi bahan bakar fosil serta Eksternalitas negatif tersebut terjadi karena
kegiatan alih guna lahan dan kehutanan. pasar gagal mengalokasikan sumber daya
Kegiatan tersebut merupakan sumber utama gas secara efisien (Mankiw, 2005). Jika kegiatan
rumah kaca (GRK) terutama karbon dioksida manusia dalam penggunaan energi fosil tidak
(CO 2 ). Laporan Intergovernmental Panel on menanggung seluruh biaya emisi GRK yang
Climate Change (IPCC) yang dikeluarkan pada 2 dihasilkannya, maka aktivitas tersebut
Februari 2007 di Paris menyatakan bahwa cenderung akan menghasilkan emisi GRK yang
kemungkinan manusia penyebab terjadinya sangat banyak.
perubahan iklim adalah 90% (IPCC, 2007).
Pengurangan emisi CO2 tersebut dapat
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan angka
dilakukan dengan melakukan penghematan
dari laporan IPCC pada tahun 2001 yang
penggunaan energi terutama energi fosil. Pada
menyatakan bahwa kemungkinan manusia
174
Penerapan Standar Manajemen Energi (Erry Ricardo N dan Suminto)

tahun 2006, pengguna utama energi di Indonesia 3. KAJIAN DAN PEMBAHASAN


adalah industri (37 %), rumah tangga (36 %) dan
transportasi (20 %). Sementara itu, BPPT (2008)
3.1 Kajian terhadap Kebijakan untuk
menjelaskan bahwa pada tahun 2025 kira-kira
Mendukung Penerapan Standar
89 % emisi CO2 dihasilkan oleh pembangkit
Manajemen Energi di Indonesia
listrik, industri dan transportasi. Oleh karena itu,
upaya untuk mengurangi emisi CO2 melalui Usaha mitigasi perubahan iklim di Indonesia
penghematan energi merupakan suatu hal yang tidak cukup jika hanya menerapkan
harus dilakukan. standar manajemen energi. Dukungan
kebijakan lainnya sangatlah diperlukan.
Salah satu instrumen kebijakan yang
Beberapa kebijakan yang perlu diterapkan
dapat diterapkan untuk melakukan penghematan
bersamaan dengan penerapan standar
penggunaan energi tersebut adalah standar
manajemen energi adalah:
manajemen energi. Standar manajemen energi
dapat memberikan pedoman bagi fasilitas- a. Pembangunan kesepakatan penetapan
fasilitas industri untuk memasukkan efisiensi target
energi ke dalam praktek-praktek manajemen Kesepakatan penetapan target, juga dikenal
industri dan meningkatkan efisiensi energi sistem sebagai kesepakatan sukarela atau yang
industri (McKane, Price, de la Rue du Can, disepakati, telah digunakan oleh sejumlah
2007). Meskipun Indonesia belum mempunyai negara sebagai suatu mekanisme untuk
standar manajemen energi, tetapi standar mendorong efisiensi energi di sektor industri.
tersebut telah diterapkan di beberapa negara lain Praktek terbaik internasional dalam hal program
seperti Denmark, Swedia, Irlandia, dan Amerika kesepakatan penetapan target menunjukkan
Serikat. diperlukannya perangkat kebijakan yang
Bagaimana perkiraan dampak dan terkoordinir yang menjadi insentif ekonomi yang
penerimaan terhadap penerapan standar kuat disamping dukungan teknis dan finansial
manajemen energi untuk mitigasi perubahan bagi industri yang ikut serta. Program
iklim di Indonesia merupakan hal yang sangat kesepakatan penetapan target yang efektif harus
menarik untuk dipelajari. Pada tulisan ini dilakukan berdasarkan pada kesepakatan yang
pertama akan dipaparkan mengenai tinjauan ditandatangani dan memiliki ikatan hukum
terhadap standar manajemen energi. Kedua, dengan target jangka panjang yang realistis
membahas mengenai keuntungan dan (biasanya 5-10 tahun), memerlukan rencana
kemungkinan penerapan standar manajemen implementasi tingkat fasilitas (pabrik) atau
energi oleh industri di Indonesia. Untuk tingkat perusahaan untuk mencapai target,
menjelaskan hal tersebut digunakan data-data memerlukan monitoring dan pelaporan kemajuan
dari industri semen, baja, dan pulp dan kertas tahunan sesuai target, memberikan sanksi jika
sebagai kasus. Ketiga, menjelaskan kebijakan target tidak tercapai, dan menyediakan program-
yang diperlukan untuk penerapan standar program pendukung yang efektif untuk
manajemen energi tersebut. Terakhir akan membantu industri mencapai tujuan seperti
disampaikan mengenai kesimpulan. disebutkan dalam kesepakatan.
Kesepakatan penetapan target telah
berhasil diterapkan di beberapa negara
1.2 Tujuan Penelitian
diantaranya Denmark. Pada tahun 1990,
Tulisan ini bertujuan untuk membuat Parlemen Denmark menetapkan target yang
rekomendasi kebijakan dalam penghematan ambisius untuk mengurangi emisi CO2
penggunaan energi untuk mitigasi perubahan nasionalnya sebesar 20% pada tahun 2005 dari
iklim di Indonesia dengan menerapkan standar tingkat pada tahun 1998. Di bawah Protocol
manajemen energi. Kyoto, ditetapkan target baru, yaitu mengurangi
emisi gas rumah kaca sebesar 21% di bawah
2. METODOLOGI tingkat tahun 1990 pada tahun 2008-2012. Untuk
mencapai tujuan iklimnya, Denmark mengganti
strateginya dengan strategi pengurangan emisi
Metodologi yang digunakan dalam tulisan ini rumah kaca yang terpadu. Pada tahun 1996,
adalah dengan melakukan studi literatur dan diberlakukan Kesepakatan Efisensi Energi
didukung dengan survei ke beberapa sukarela. Pendapatan yang diperoleh dari pajak
perusahaan. yang dikenakan kepada industri dikembalikan ke
sektor bisnis sebagian besar melalui
pengurangan kontribusi pasar tenaga kerja dan
hibah untuk investasi efisiensi energi.
175
Jurnal Standardisasi Vol. 12, No. 3 Tahun 2010: 174 – 185

Kesepakatan Efisiensi Energi, yang mengembangkan proyek. Pelatihan ini bersifat


ditandatangani oleh perusahaan atau asosiasi intensif dan spesifik sistem. Peserta bisa berasal
perusahaan dengan Badan Efisiensi Energi, dari berbagai latar belakang keahlian, tetapi
dibuat untuk jangka waktu tiga tahun. Antara tidak terbatas pada pusat-pusat energi yang
tahun 1996 dan 2001, sekitar 300 perusahaan disponsori pemerintah, pabrik, perusahaan
mengikuti kesepakatan tersebut, mewakili 60% konsultan, produsen peralatan dan perusahaan
total konsumsi energi industri di Denmark jasa teknik. Tenaga ahli dalam sistem pompa,
(Hansen, 2001). Di bawah kesepakatan tersebut, sistem udara kempaan (compressed air), sistem
perusahaan dituntut untuk menerapkan semua ventilasi, sistem motor dan tenaga uap harus
proyek penghematan energi yang dikembangkan oleh ahli-ahli lokal melalui suatu
’menguntungkan’, yang ditetapkan sebagai program pelatihan yang ekstensif. Pelatihan
proyek dengan jangka waktu pengembalian harus mencakup teori di kelas dan pengukuran
hingga empat tahun, seperti ditetapkan dalam dalam praktek serta instruksi pengkajian sistem,
audit energi atau melalui investigasi internal. juga mencakup, paling tidak satu tahun; akses
Selain itu, perusahaan diharuskan untuk untuk menindaklanjuti bantuan teknis dari
menerapkan manajemen energi dan memastikan instruktur guna membantu peserta pelatihan
bahwa investasi peralatan baru bersifat hemat dalam mengembangkan beberapa proyek
energi. Subsidi diberikan hingga 30%-50% biaya pertama mereka. Para tenaga ahli sistem yang
investasi hemat energi (Bjorner & Jensen 2000; dihasilkan dipersiapkan untuk mengevaluasi dan
Johannsen, 2002). Pada tahun 1999, mengoptimasi satu atau lebih sistem penggerak
Departemen Keuangan menyimpulkan bahwa motor atau sistem tenaga uap industri.
energi bisnis dan pajak CO2 menciptakan efek Idealnya, setelah program pelatihan
lingkungan yang mendasar dengan cara yang intensif selesai, peserta pelatihan memperoleh
secara ekonomi efisien, seraya sertifikat sebagai pengakuan atas kompetensi
mempertimbangkan daya saing internasional mereka. Pengujian keahlian dilihat dari berhasil
secara tepat. Kesepakatan Efisiensi Energi diselesaikannya, paling tidak; satu kajian
menyebabkan penurunan konsumsi energi optimasi sistem dan persiapan laporan tertulis
sebesar 9% (Bjorner & Jensen 2000), dengan rekomendasi yang memperlihatkan
mengurangi konsumsi energi sebesar 2% hingga kemampuan untuk menerapkan keahlian
4% dari total konsumsi energi per kesepakatan optimasi sistem sebagai persyaratan untuk
setelah tiga tahun (sehingga melebihi bisnis memperoleh pengakuan.
seperti biasa sebesar 1% per tahun) (Togeby et
Ahli-ahli lokal yang sudah dilatih juga
al., 1999), mempercepat proses penerapan
harus dipersiapkan untuk menerima pelatihan
langkah efisiensi energi, dan mendorong
tingkat kesadaran kepada personil operasi pabrik
perusahaan untuk lebih serius dalam
tentang bagaimana melihat peluang-peluang
menerapkan manajemen energi (Johannsen &
optimasi sistem. Pelatihan kesadaran ini dapat
Larsen 2000).
digunakan untuk membangkitkan minat dan
pasar bagi ahli-ahli lokal dalam jasa optimasi
b. Pembangunan kapasitas optimasi sistem sistem. Selain itu, pelatihan kesadaran juga
Optimasi sistem berupaya untuk mendisain dan memberikan pemahaman dasar tentang optimasi
mengoperasikan sistem-sistem industri (yaitu sistem kepada personil operasi pabrik untuk
sistem motor/penggerak, pompa, angin diterapkan dalam mengidentifikasi peluang-
kempaan, kipas angin dan sistem uap) untuk peluang proyek efisiensi energi.
memberi dukungan penting bagi proses produksi
menggunakan energi sesedikit mungkin yang c. Pemberian penghargaan
bisa mencapai efisiensi biaya. Dalam rangka
Program penghargaan telah terbukti menjadi
membangun kapasitas optimasi sistem di industri
mekanisme yang efektif untuk menghargai
diperlukan adanya pelatihan. Suatu program
fasilitas industri yang berpartisipasi dalam
pelatihan yang dikelola dengan hati-hati, dapat
program-program publik untuk mendorong
memiliki dampak yang besar.
perilaku yang lebih efisien energi. Program
Tujuan pelatihan pengembangan penghargaan juga “menjadi panutan”, dengan
kapasitas adalah untuk menciptakan para kader membangun kesadaran yang lebih besar akan
ahli optimasi sistem yang sangat mahir. manfaat efisiensi energi industri diantara
Diperlukan seleksi yang hati-hati untuk memilih perusahaan-perusahaan yang mungkin belum
individu-individu yang pernah mengikuti aktif. Selanjutnya, program penghargaan akan
pelatihan di bidang teknik mekanik dan elektrik, menciptakan tekanan satu sama lain di dalam
yang memiliki minat dan peluang untuk sektor yang mendorong praktek-praktek yang
menerapkan pelatihan mereka untuk lebih efisien energi, karena perusahaan

176
Penerapan Standar Manajemen Energi (Erry Ricardo N dan Suminto)

penerima penghargaan atau jenis penghargaan telah dicoba di sejumlah negara selama tiga
lainnya berupaya menggunakannya untuk dekade yang lalu. Selain itu, kebijakan yang
keunggulan kompetitif. terintegrasi yang menggabungkan berbagai
Sebagian besar negara yang telah insentif finansial dalam program energi tingkat
memberlakukan program efisiensi energi industri nasional atau program mitigasi emisi gas rumah
juga memiliki program penghargaan. Di banyak kaca juga ditemukan di sejumlah negara.
negara, program penghargaan dikembangkan di Kebijakan terintegrasi tersebut biasanya program
awal proses penyusunan program efisiensi energi tingkat nasional atau gas rumah kaca
industri yang komprehensif. Keuntungan langkah yang menggabungkan sejumlah kebijakan fiskal
ini adalah: menciptakan momentum bagi bersama dengan mekanisme efisiensi energi
program, menjalin hubungan yang positif dengan lainnya seperti kesepakatan sukarela.
publik baik untuk perusahaan swasta maupun Keringanan pajak merupakan salah satu
badan pemerintah atau kementrian yang menjadi instrumen kebijakan fiskal yang dapat digunakan
sponsor, dan mengumpulkan permasalahan untuk membeli teknologi yang efisien energi.
sebagai contoh untuk program pelatihan di masa Keringanan pajak tersebut dapat diberikan
yang akan datang. Selain itu, program melalui pengecualian (dispensasi) pajak,
penghargaan biasanya sangat hemat biaya, pengurangan pajak dan depresiasi yang
berfungsi sebagai stimulus untuk penghematan dipercepat. Skema-skema tersebut ditemukan di
energi di masa yang akan datang yang jauh 22 negara (WEC, 2004). Suatu pendekatan yang
melebihi biaya nominalnya. Suatu program umum adalah membuat daftar teknologi untuk
penghargaan yang efektif adalah yang berbasis perlakuan pajak khusus. Tergantung pada
kinerja dan memberikan penghargaan atau program tertentu, perlakuan pajak tersebut dapat
manfaat lainnya hanya jika didorong oleh berupa 1) depresiasi yang dipercepat; para
peningkatan dalam penghematan energi yang pembeli peralatan yang memenuhi syarat dapat
didokumentasikan. Program penghargaan menyusutkan biaya peralatan lebih cepat dari
seringkali digunakan sebagai elemen peralatan standar, 2) pengurangan pajak;
kesepakatan penetapan target. pembeli dapat mengurangi persentase biaya
Sebagai contoh,Thailand menawarkan the investasi yang berkaitan dengan peralatan dari
Prime Minister’s Industrial Award, suatu manfaat tahunan, atau 3) pengecualian pajak;
penghargaan yang diberikan kepada perusahaan pembeli dikecualikan dari membayar pajak
yang paling berprestasi karena telah pabean atas peralatan efisien energi yang
menerapkan rencana manajemen energi yang diimpor.
lengkap dan melaporkan hasil-hasilnya. Australia Program-program depresiasi yang
juga mengadakan upacara tahunan bagi dipercepat ditemukan di Kanada, Jepang,
penerima penghargaan program Greenhouse Belanda dan Singapura. Di Kanada, tunjangan
Challenge Plus yang dilaksanakan di Gedung biaya modal yang dipercepat (the Accelerated
Palemen dan diselenggarakan oleh Menteri Capital Cost Allowance) mengijinkan pembayar
Industri, Pariwisata dan Sumber Daya. Inggris, pajak mempercepat penghapusan sebesar 30%
Irlandia, Denmark, Korea dan Belanda juga untuk efisiensi energi yang ditetapkan dan
memiliki program penghargaan yang berkaitan peralatan yang menggunakan energi terbarukan.
dengan program kesepakatan penetapan target, Biasanya, investasi peralatan dapat didepresiasi
selain insentif pajak, bagi perusahaan yang sebesar antara 4% dan 20% per tahun (Canada
mendokumentasikan pengurangan penggunaan Department of Finance, 2004). Selain itu,
energi secara substansial. Kanada, Jerman dan program mencakup biaya studi pra kelayakan
Swiss juga telah memiliki program penghargaan dan kelayakan, biaya negosiasi dan biaya
berdasarkan pencapaian pengurangan energi persetujuan lokasi.
atau emisi gas rumah kaca. Badan Perlindungan Di Jepang, di bawah Undang-undang
Lingkungan AS (US-EPA) menawarkan Bantuan Konservasi dan Daur Ulang Energi,
penghargaan industri ENERGY STAR kepada tunjangan depresiasi yang dipercepat setara
perusahaan-perusahaan yang berada di top dengan 30% biaya akuisisi tersedia untuk
quartile di sektor masing-masing berdasarkan investasi-investasi dalam pompa bahang (heat
kinerja energi yang dilaporkan. pump), pemanas lantai (floor heater), sistem
CHP, district heating dan sistem pendingin,
d. Penerapan kebijakan fiskal dan moneter kereta listrik efisiensi tinggi, kendaraan beremisi
rendah, peralatan manufaktur tekstil yang hemat
Kebijakan fiskal dapat merangsang investasi
energi, sistem tenaga surya, pembangkit listrik
dalam penggunaan peralatan dan proses
tenaga air ukuran kecil dan menengah, dan
industri yang efisien. Berbagai bentuk instrumen
177
Jurnal Standardisasi Vol. 12, No. 3 Tahun 2010: 174 – 185

peralatan untuk memproduksi kertas dan plastik mengklaim 100% keringanan pajak pada tahun
yang didaur ulang (Anderson, 2002). pertama pengeluaran mereka untuk teknologi
Belanda juga memiliki program depresiasi hemat energi yang memenuhi syarat yang
yang dipercepat untuk investasi lingkungan termasuk dalam ”Daftar Teknologi Energi” atas
(VAMIL), yang memungkinkan seorang investor pendapatan mereka atau pengembalian pajak
untuk menyusutkan lebih cepat investasinya korporasi. Bisnis dapat menghapuskan seluruh
pada mesin yang ramah lingkungan, mengurangi biaya modal investasi mereka dalam teknologi
keuntungan operasi dan pembayaran pajak. hemat energi dari keuntungan kena pajak untuk
Program ini sudah berjalan sejak tahun 1991 dan tahun selama mereka melakukan investasi (HM
meliputi peralatan yang dapat mengurangi Revenue & Customs, n.d.). Teknologi yang saat
penggunaan air, tanah dan polusi udara, emisi ini muncul dalam Daftar Teknologi Energi tahun
kegaduhah (noise), produksi limbah dan 2004 adalah: pemulihan energi udara ke udara,
penggunaan energi. Agar memenuhi syarat, monitoring dan penargetan otomatis, ketel uap,
peralatan harus memiliki dampak lingkungan gabungan panas dan tenaga (combined heat &
yang relatif bagus, belum diterima secara luas di power/CHP), kontrol zona HVAC, penerangan,
Belanda, tidak memiliki akibat negatif, dan motor, insulasi pekerjaan pipa, peralatan
memiliki potensi pasar yang besar di Belanda. pendinginan, sistem termal matahari, thermal
Daftar peralatan yang memenuhi syarat screen, penggerak kecepatan variabel, dan
dimutakhirkan secara berkala. Biaya untuk warm air dan radiant heater (Carbon Trust,
mendapatkan saran mesin yang harus dibeli juga 2005b).
termasuk dalam depresiasi yang dipercepat Di lain pihak pengecualian pajak
(IISD, 1994, Senter Novem 2005a). diberlakukan di Jerman dan Rumania.
Di bawah Undang-undang Pajak Dispensasi penuh dari pajak minyak Jerman
Pendapatan Singapura, perusahaan-perusahaan diberikan kepada fasilitas yang menggabungkan
yang berinvestasi dalam peralatan efisien energi panas dan tenaga (combined heat & power atau
yang memenuhi syarat dapat menghapuskan cogeneration) yang sangat efisien yang memiliki
pengeluaran modal dalam satu tahun. Akan tingkat penggunaan bulanan atau tahunan
tetapi, tidak seperti program Kanada dan sebesar 70% atai lebih (German Federal Ministry
Belanda, biaya yang berkaitan dengan for the Environment, Nature Conservation and
mendapatkan informasi atau biaya konsultan Nuclear Safety, 2004). Sementara itu, sebuah
untuk mengidentifikasi dan menganalisa program di Rumania memberikan dispensasi
pembelian peralatan tidak termasuk dalam pajak pada teknologi-teknologi efisien energi
program ini. Penggantian peralatan seperti yang diimpor dari pajak bea masuk dan memberi
sistem pendingin udara baru, ketel uap, dan dispensasi pada bagian pendapatan perusahaan
pompa air, bersama-sama dengan peralatan yang digunakan untuk investasi efisiensi energi
yang hemat energi seperti motor yang sangat dari pajak pendapatan (Alliance to Save Energy
efisien, motor penggerak kecepatan variabel, et al., n.d.). Pada bulan November 2000,
atau sistem manajemen energi terkomputerisasi Undang-undang Efisiensi Energi disahkan oleh
yang memenuhi syarat (NEEC, 2005). Parlemen Rumania. Undang-undang tersebut
mencakup penggunaan energi yang efisien di
Sementara itu, program keringanan pajak
semua bidang. Salah satu unsur Undang-undang
ada di Belanda dan Inggris. Di Belanda, di
adalah bahwa ”alat, mesin, peralatan dan
bawah program Potongan Investasi Energi (The
teknologi untuk meningkatkan efisiensi energi
Energy Investment Deduction), awalnya 40%
dikecualikan dari pajak masuk/pabean”
dan sekarang 55% biaya investasi tahunan
(CEEBICNet Market Research, 2004).
peralatan yang hemat energi dapat dikurangi dari
keuntungan fiskal selama tahun kalender dimana Selain keringanan pajak, hibah atau
terjadi pembelian peralatan, maksimum hingga subsidi untuk investasi dalam efisiensi energi
107 milyar Euro. Peralatan yang memenuhi merupakan instrumen kebijakan fiskal lainnya
syarat dapat dilihat di suatu ”Daftar Energi” dan yang juga dapat digunakan. Beberapa negara
biaya untuk mendapatkan saran peralatan yang yang menerapkan kebijakan ini adalah Australia,
dibeli juga termasuk. Persetujuan diberikan oleh Denmark, Belanda, Skotlandia, Thailand, dan
SenterNovem, sebuah badan dibawah Norwegia.
Kementrian Urusan Ekonomi Belanda. Anggaran Program Pengurangan Gas Rumah Kaca
untuk program ini pada tahun 2005 sebesar 137 (GGAP) Australia menjadikan semua sektor
milyar Euro (Allbers et al., 2004; SenterNovem, perekonomian sebagai target tetapi
2005b). menitikberatkan pada proyek-proyek
Skema Tunjangan Peningkatan Modal pengurangan emisi skala besar, khususnya
Inggris memberi peluang kepada bisnis untuk perusahaan yang melampaui setara dengan
250.000 ton CO2 pengurangan emisi tahunan
178
Penerapan Standar Manajemen Energi (Erry Ricardo N dan Suminto)

(Program Pengurangan Gas Rumah Kaca). e. Pendanaan inovatif


Pada dua putaran penerapan pertama, 15 Mekanisme pendanaan inovatif merupakan
proyek dan hampir 145 juta dolar ditawarkan, bentuk kebijakan moneter yang dapat digunakan
dengan sasaran 27 juta ton pengurangan gas untuk proyek-proyek penghematan energi.
rumah kaca (Kemp & Macfarlane, 2003). Mekanisme pendanaan inovatif yang bertujuan
Sementara itu, dalam program subsidinya, untuk meningkatkan keterlibatan bank dan modal
Denmark memprioritaskan distribusi hibah dan swasta dalam investasi efisiensi energi juga
subsidi ke industri dan perusahaan yang secara digunakan di beberapa negara. Mekanisme
intensif terlibat dalam kesepakatan energi pendanaan inovatif meliputi partisipasi modal
sukarela (Danish Energy Agency, 2000). melalui perusahaan-perusahaan jasa energi
Skema-skema subsidi lainnya lebih (energy service companies/ESCO), dana
menitikberatkan pada usaha kecil dan menengah jaminan, dana berputar dan modal ventura.
yang jika tidak mendapat subsidi mungkin tidak ESCO adalah perusahaan swasta yang
mampu melaksanakan proyek-proyek efisiensi menyediakan proyek identifikasi, rekayasa,
energi yang besar. Program BSET Belanda disain, instalasi, servis dan pemeliharaan terus
memfokuskan pada usaha-usaha kecil dan menerus, monitoring dan verifikasi
menengah, mencapai 25% biaya untuk penghematan, dan/atau pendanaan proyek-
teknologi-teknologi spesifik seperti pengendalian proyek efisiensi energi. Sebagai bagian dari
panas, heat pumps dan absorption cooling dana swasta yang dimanfaatkan untuk efisiensi
(Kreamer & Stjenstrom, 1997). Skema energi, peran ESCO adalah membantu
Demontrasi Energi Bersih Skotlandia (SCEDS) memperoleh dan mengelola proyek-proyek yang
juga memusatkan perhatian pada bisnis-bisnis didanai. Menurut WEC (2004), perekonomian
skala kecil dan menengah. SCEDS mendanai yang sedang dalam peralihan khususnya dapat
hibah hingga 80.000 GBP ($150.000 AS tahun memanfaatkan ESCO jika dana awal dapat
2005) untuk pengembangan, demonstrasi, dikumpukan atau diperoleh walaupun proyek-
aplikasi dan penggandaan langkah efisiensi proyek tersebut baru saja dikembangkan.
energi dan teknologi terbarukan di Skotlandia. Dengan beberapa pengecualian seperti
Beberapa program menghubungkan pemanas uap atau generator pembangkit listrik
antara hibah dengan kriteria efisiensi biaya. yang dibeli industri, ESCO memiliki dampak
Dana Program Konvervasi Energi (Energy yang kecil terhadap pengembangan proyek-
Conservation Program Fund/ECF) Thailand, proyek efisiensi energi yang melibatkan sistem
yang dibuat pada tahun 1995 sebagai bagian industri. Ada banyak alasan untuk itu,
dari Program Promosi Konservasi Energi diantaranya adalah tingginya biaya identifikasi
(Energy Conservation Promotion peluang dan penyelesaian kesepakatan,
Program/ENCON) dan dibiayai dari pajak bensin duplikasi antar lokasi yang terbatas, dan
ECF, yang menyediakan subsidi bagi untuk kurangnya keahlian di industri-industri tertentu
sektor publik dan swasta, menutupi hingga 50% (Elliot, 2002). ESCO biasanya masuk ke pasar-
biaya untuk fasilitas mencapai 500.000 Baht pasar industri dengan pengalaman dari sektor
(12.000 dolar AS). Agar suatu fasilitas dapat komersil dan cenderung untuk berkonsentrasi
memenuhi kriteria efisiensi biaya, program pada langkah-langkah seperti penerangan dan
Thailand mengharuskan agar setiap langkah pemanasan, ventilasi dan pendingin udara yang
efisiensi mencapai tingkat pengembalian internal terdapat di bangunan-bangunan komersil yang
(IRR) di atas 9% (WEC, 2003; WEC, 2004). sebagian besar tidak melakukan penghematan
Program IEEN Norwegia juga energi di lokasi-lokasi industri. Beberapa tahun
menyediakan hibah hingga 20% di setiap sektor terakhir, pemasok peralatan sistem industri mulai
yang melakukan investasi pada manajemen menyediakan jasa ”nilai tambah’ yang bisa
energi atau monitoring energi. Seperti Thailand, mencakup semua hal mulai dari berbagai jenis
Norwegia juga menghubungkan hibah dengan penawaran produk (kontrol yang canggih,
efektivitas biaya dengan programnya yang penggerak, katup, peralatan pelayanan,
berjalan selama tahun 1990-1993, tetapi saringan, dll.) untuk melengkapi manajemen
Norwegia menentukan batas maksimal tingkat sistem industri sebagai penyedia dari luar.
pengembalian dan batas minimum, dari 7 % Keberhasilan mereka adalah karena dimilikinya
sampai 30%. Dari 487 proyek yang diberi tingkat keahlian sistem yang sangat mengenal
hibah, dapat dihemat total 1050 GWh/tahun operasi pabrik dan kebutuhan pelanggan industri
dengan total investasi 1.200 juta NOK (188 juta mereka (Elliot, 2002).
dolar AS). Hanya 16,5% dari biaya ini disubsidi Dana jaminan memberi jaminan kepada
oleh IEEN (198 juta NOK atau 31 juta dolar AS bank yang memberikan pinjaman jangka
nilai tahun 2005). menengah atau panjang. Banyak negara
179
Jurnal Standardisasi Vol. 12, No. 3 Tahun 2010: 174 – 185

memiliki dana jaminan, tetapi dana-dana ini 3.2 Standar Manajemen Energi
umumnya tidak memadai untuk menjamin Sebagaimana diketahui bahwa Organisasi
pendanaan proyek-proyek efisiensi energi dan Standardisasi Internasional (ISO) pada tahun
sebagian besar diantaranya memiliki batas 2008 telah membentuk suatu Project Committee
tertinggi garansi. Dalam kasus ini, dana jaminan (ISO/PC 242 - Energy Management). ISO/PC
untuk efisiensi energi dapat ditawarkan sebagai 242 tersebut sampai Maret 2010 telah
tambahan dana garansi nasional. Dana jaminan mempunyai anggota sebanyak 49 negara yang
mencakup resiko kredit berkaitan dengan terdiri dari 40 negara (P-member) dan 9 negara
pendanaan efisiensi energi. Untuk (O-member). Saat ini sekretariat ISO/PC 242
memaksimalkan efisiensi dana-dana tersebut, dilaksanakan oleh American National Standards
kuncinya adalah kajian manfaat potensial yang Institute (ANSI). ISO/PC 242 diketuai oleh Mr.Ed
baik. Perancis, Hungaria, dan Brasil telah Pinero (USA) dan sekretaris dijabat oleh
menyediakan dana jamiman untuk efiiensi energi Mr.Josan Knappes (USA) serta Twinning
(WEC, 2004). sekretariat ABNT (Brazil).Tugas utama dari
Dengan dana yang berputar, penukaran ISO/PC 242 adalah untuk mengembangkan
pembayaran pinjaman diputar ulang kembali ke standar internasional di bidang managemen
dalam dana untuk mendukung proyek-proyek energi (ISO 50001). ISO 50001 tersebut saat ini
baru. Dana-dana ini umumnya memerlukan sedang dalam proses perumusan yang
intenvensi publik atau nasional untuk diharapkan pada tahun 2011, ISO 50001 sudah
mendukung mereka, baik melalui subsidi tingkat dapat dipublikasikan, sehingga semua negara
bunga (rendah atau nol) maupun dengan dapat menerapkannya. Sementara standar
mensubsidi investasi pokok. Jenis ini bisa internasional tentang manajemen energi sedang
diterapkan di tingkat lokal maupun nasional dan dalam proses penyelesaian, beberapa negara
dapat diterapkan di setiap sektor. Undang- seperti Denmark, Ireland, Belanda, Swedia, USA
undang Promosi Konservasi Energi (Energy dan China sudah mempunyai standar
Conservation/ENCON) Thailand membantu manajemen energi dan sudah diterapkan.
membentuk Dana ENCON. Persetujuan untuk Tujuan standar manajemen energi adalah
menghimpun dana dengan enam institusi memberikan panduan bagi fasilitas-fasilitas
finansial ditandatangani pada tahun 2003 industri untuk memasukkan efisiensi energi ke
dengan total 2 milyar Baht (500 juta dolar nilai dalam praktek-praktek manajemen industri dan
bulan Mei 2005). Dana tersebut tetap selama meningkatkan efisiensi energi sistem industri.
tiga tahun dengan maksud bahwa pada titik itu, Standar manajemen energi yang menjadi acuan
skema harus ditanggung sendiri tanpa perlu disini dapat juga diterapkan bagi fasilitas-fasilitas
intervensi publik. Tren ini sudah dimulai, dengan lain seperti komersial, medis dan pemerintah.
semakin banyak bank mengajukan diri menjadi
Standar manajemen energi meminta
bagian dari skema ini (WEC, 2004).
penerap standar untuk mengembangkan
Carbon Trust Inggris adalah organisasi rencana manajemen energi. Di perusahaan-
nirlaba independen yang didanai pemerintah perusahaan yang tidak memiliki rencana
yang membantu bisnis dan sektor publik untuk strategis seperti itu, peluang untuk melakukan
mengurangi emisi karbon sebesar 60% pada peningkatan mungkin diketahui tetapi banyak
tahun 2050 seperti disebutkan dalam Lembaran diantaranya yang tidak dipromosikan atau
Putih Energi Pemerintah Inggris (Departemen diterapkan karena hambatan organisasi.
Perdagangan dan Industri Inggris, 2003). The Hambatan tersebut terjadi karena kurangnya
Carbon Trust memberikan pinjaman bebas komunikasi antar pabrik, pemahaman yang
bunga ke usaha-usaha kecil dan menengah, rendah tentang bagaimana memperoleh
mendanai skema pendanaan energi otoritas dukungan untuk sebuah proyek efisiensi energi,
lokal, mendorong skema tunjangan pertambahan pendanaan yang terbatas, akuntabilitas yang
modal (Enhanced Capital Allowance Scheme) buruk untuk langkah atau perubahan yang
pemerintah, dan memiliki tim modal ventura yang dirasakan dari status quo.
menginvestasikan antara 250.000 pounsterling
UNIDO (2008) menyampaikan bahwa
hingga 1,5 juta pounsterling (284.000 dolar
elemen-elemen penting dalam standar
hingga 2,8 juta dolar setara nilai tahun 2005) per
manajemen energi meliputi : (a) rencana
transaksi stakeholder minoritas disamping
strategis yang memerlukan pengukuran,
investor-investor sektor swasta. Investasi modal
manajemen dan dokumentasi bagi peningkatan
ventura mencakup teknologi pengurangan
efisiensi energi secara terus menerus; (b) tim
karbon di tahap awal disamping tim-tim
manajemen lintas divisi yang dipimpin oleh
manajemen yang dapat memberi teknologi-
seorang koordinator energi yang melaporkan
teknologi yang rendah karbon (Carbon Trust,
secara langsung kepada manajemen dan
2005a).
180
Penerapan Standar Manajemen Energi (Erry Ricardo N dan Suminto)

bertanggung jawab mengawasi penerapan utama yang khas perusahaan, yang


rencana strategis; (c) kebijakan dan prosedur kemajuannya dapat diukur; dan (g) laporan
untuk menjawab semua aspek pembelian, kemajuan berkala kepada manajemen
penggunaan dan pembuangan energi; (d) berdasarkan pengukuran-pengukuran ini. Untuk
proyek-proyek yang memperlihatkan melihat elemen apa saja yang ada dalam
peningkatan terus-menerus dalam efisiensi standar manajemen energi, Tabel 1 di bawah
energi; (e) penyusunan manual energi - menjelaskan mengenai perbandingan elemen-
dokumen yang berubah dari waktu ke waktu elemen yang ada di dalam standar manajemen
sebagai proyek penghematan energi tambahan energi yang ada di beberapa negara tersebut.
dan kebijakan yang dilakukan dan
didokumentasikan; (f) identifikasi indikator kinerja

Tabel 1 Elemen Standar Manajemen Energi di Beberapa Negara

3.3 Keuntungan dalam Penerapan Standar atau para pengusaha/industri menggunakan


Manajemen Energi. teknologi hemat energi. Penggunaan teknologi
hemat energi akan menghasilkan penghematan
Wawancara yang dilakukan dengan beberapa
penggunaan energi. Akibat adanya
manajemen perusahaan industri di Indonesia
penghematan penggunaan energi, maka terjadi
seperti semen, baja, pulp dan kertas
penurunan emisi CO2.
memberikan pemahaman bahwa jika standar
manajemen energi diterapkan, maka dapat Elemen dari standar manajemen energi
berdampak kepada penghematan energi yang diantaranya adalah implementasi proyek-proyek
akan mendorong terjadinya penurunan emisi yang ditujukan untuk peningkatan efisiensi
CO2. Kaitan antara penerapan standar energi secara terus-menerus. Implementasi dari
manajemen energi dan penghematan energi proyek-proyek tersebut dilakukan dengan
serta penurunan emisi CO2 digambarkan menggunakan teknologi hemat energi.
dengan diagram sebab akibat seperti yang Penerapan standar manajemen energi dapat
dijelaskan dalam Gambar 1. digambarkan dengan melakukan implementasi
dari proyek-proyek penghematan energi. Data-
Gambar 1 juga menjelaskan bahwa
data yang diperoleh dari PT Holcim Indonesia,
kesadaran untuk penggunaan teknologi hemat
PT Indocement, PT Pindo Deli Pulp dan Kertas,
energi yang tinggi akan menyebabkan
dan PT Krakatau Steel, menunjukkan
penerapan standar manajemen energi, dan
keuntungan secara kuantitatif jika standar
kesadaran tersebut terbentuk karena adanya
manajemen energi diterapkan. Tabel 2, 3 dan 4
kampanye hemat energi, insentif dari pemerintah
menggambarkan keuntungan tersebut ditinjau
dan tekanan-tekanan akibat biaya bahan bakar
dari sisi pengurangan emisi CO 2 .
dan perawatan yang meningkat. Penerapan
standar manajemen energi mendorong proyek

181
Jurnal Standardisasi Vol. 12, No. 3 Tahun 2010: 174 – 185

+
- Biaya
Penerapan + Penggunaan
standar teknologi hemat + perawat

+ + +
+ +
Kesadaran + Penghematan - Biaya bahan
pengguna + energi bakar
+
+ + +
+ + +
+ Penurunan
emisi CO2

Kampanye
hemat energi Insentif
pemerintah

Gambar 1 Diagaram Sebab Akibat dari Penerapan Standar Manajemen Energi

Tabel 2 Perkiraan Keuntungan Penerapan Standar Manajemen Energi di Industri Semen

Sumber : PT Holcim Indonesia dan PT Indocement (2008)

Tabel 3 Perkiraan Keuntungan Penerapan Standar Manajemen Energi di Industri Pulp dan Kertas

Sumber: PT Pindo Deli Pulp and Paper (2008)

182
Penerapan Standar Manajemen Energi (Erry Ricardo N dan Suminto)

Tabel 4 - Perkiraan Keuntungan Penerapan Standar Manajemen Energi di Industri Baja

Sumber: PT Krakatau Steel (2008)

Meskipun Indonesia belum mempunyai standar memperlihatkan bahwa pada dasarnya keempat
manajemen energi namun sebetulnya beberapa perusahaan tersebut tidak keberatan untuk
elemen dari standar manajemen energi secara menerapkan standar manajemen energi .
tidak disadarii telah diterapkan oleh PT Holcim, Keempat perusahaan tersebut menganggap
PT Indocement, PT Pindo Deli Pulp and Paper bahwa standar manajemen energi sangat
dan PT Krakatau Steel. Hal tersebut diketahui penting sebagai pedoman untuk melakukan
berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan usaha-usaha penghematan energi. Informasi
terhadap keempat perusahaan tersebut yang yang diperoleh dari keempat perusahaan
hasilnya seperti ditunjukkan pada Tabel 5. Data tersebut dapat menggambarkan kemungkinan
pada Tabel 5 tersebut menunjukkan bahwa penerimaan standar manajemen energi dari
keempat perusahaan tersebut memiliki rencana perusahaan lain yang sejenis. Perusahaan lain
strategis penghematan energi, tim manajemen yang sejenis diperkirakan akan menerapkan
energi lintas divisi, kebijakan dan prosedur standar tersebut, karena perusahaan tersebut
penghematan energi. Sebagai tambahan bahwa termasuk dalam kategori perusahaan yang
keempat perusahaan tersebut juga telah memiliki intensitas energi yang tinggi. Dengan
melaksanakan proyek penghematan energi. menerapkan standar tersebut, maka tidak dapat
disangkal bahwa perusahaan-perusahaan
Survei juga melihat kemungkinan
tersebut dapat memperoleh manfaat yang besar
keberterimaan terhadap penerapan standar
dalam penghematan energi sekaligus membantu
manajemen energi di Indonesia, survei dilakukan
dalam penurunan emisi CO 2.
pada keempat perusahaan tersebut.
Berdasarkan data hasil survei tersebut

Tabel 5 Kemungkinan Penerimaan dari Penerapan Standar Manajemen Energi


Elemen PT Holcim PT Indocement PT Krakatau Steel PT Pindo Deli
Rencana strategis penghematan Ada Ada Ada Ada
energi
Tim manajemen energi lintas divisi Ada Ada Ada Ada
Kebijakan dan prosedur Ada Ada Ada Ada
penghematan energi
Proyek-proyek penghematan energi Ada Ada Ada Ada
Penerapan standar manajemen Setuju Setuju Setuju Setuju
energi
183
Jurnal Standardisasi Vol. 12, No. 3 Tahun 2010: 174 – 185

4. KESIMPULAN DAN SARAN menjalankan penelitian dalam proyek ini. Selain


itu, penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada Dr. Edvin Aldrian yang telah memberikan
4.1 Kesimpulan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
Berdasarkan tinjauan yang dilakukan terhadap penelitian mengenai masalah standardisasi yang
standar manajemen energi yang ada di berkaitan dengan perubahan iklim dalam proyek
beberapa negara, maka penerapan standar KNRT.
tersebut di industri yang ada di Indonesia dapat
membawa keuntungan. Keuntungan tersebut
DAFTAR PUSTAKA
meliputi penghematan penggunaan energi yang
pada akhirnya dapat membawa kepada
pengurangan emisi CO 2 . Karena berbagai Aalbers, R.F.T., H.L.F. de Groot, and H.R.J.
tekanan yang harus dihadapi oleh industri seperti Vollebergh, (2004), Effectiveness of
biaya bahan bakar dan biaya perawatan, maka Subsidizing Energy saving Technologies :
th
kesadaran akan pentingnya penghematan energi Evidence from Dutch Panel Data, 6 IAEE
akan meningkat. Hal tersebut memungkinkan European Energy Conference on
terjadinya dorongan dalam penerapan standar Modelling in Energy Economics and
manajemen energi. Policy.
Kemungkinan penerapan standar http://www.saee.ch/saee2004/Aalbers_De
manajemen energi di industri akan kecil Groot_Vollebergh_IAEE.pdf.
mengalami penolakan, apalagi, jika industri Alliance to Save Energy, Municipal Network for
tersebut termasuk dalam kategori industri yang Energy Efficiency, U.S. Agency for
memiliki intensitas penggunaan energi yang International Development, U.N. Economic
tinggi. Penerapan standar manajemen energi di Commission for Europe, n.d. Survey of
industri untuk mitigasi perubahan iklim dapat Energy Efficiency Laws and Policy
berhasil jika dilakukan bersama-sama dengan Provisions in 22 Countries and Two
dukungan kebijakan lainnya. Kebijakan tersebut Regions: Recommendations for Policy
mencakup pembangunan kesepakatan Makers. Washington, DC: Alliance to Save
penetapan target, pembangunan kapasitas Energy.
optimasi sistem, pemberian penghargaan, Anderson, D, (2002), Progress Toward Energy
penerapan kebijakan fiskal dan moneter dan Sustaibality in OECD Countries. Helio
pendanaan inovatif. International.http://www.heliointernational.
org/Helio/anglais/report/oecd6.html#top.
4.2 Saran BPPT, (2008), Studi Neraca Gas Rumah Kaca di
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka Indonesia. Laporan Akhir. BPPT. Jakarta.
Indonesia sebaiknya segera mengadopsi standar CEEBICNet Market Research, (2004), Energy
ISO 50001 (Energy management) menjadi Efficiency in Romania.
Standar Nasional Indonesia (SNI). Untuk itu http://www.mac.doc.gov/ceebic/countryr/R
Badan Standardisasi Nasional (BSN) disarankan omanis/EnergyEfficiency.htm.
agar segera menugaskan kepada panitia teknis Elliot, R.N, (2002), Vendors as Industrial Energy
(PT) yang telah ditetapkan dan mempunyai Service Providers. American Council for
ruang lingkup terkait dengan energy an Energy Efficient Economy. Washington,
management untuk mengkaji lebih dalam DC.
standar tersebut.. Setelah SNI ditetapkan
Kraemer, T. P. and L. Stjernstorm, (1997),
tentunya SNI tersebut juga perlu disosialisasikan
Energy Policy Instruments-Description of
kepada stakeholders dan industri.
Selected Countries.
http://www.akf.dk/index_eng.html.
Acknowledgements Kraup, S. And Ramesohl, S, (2000), Voluntary
Agreements in Energy Policy-
Artikel ini ditulis sebagai bagian dari proyek Implementation and Efficiency.
penguatan iptek adaptasi dan mitigasi Kobenhavn: AKF Forlaget.
perubahan iklim yang didanai oleh Kementerian McKane, Aimee; L. Price; S. de la Rue du Can,
Negara Riset dan Teknologi (KNRT). Penulis (2007), Policies for Promoting Industrial
mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Idwan Efficiency in Developing Countries and
Suhardi, Drs. Edi Prihantono MSc., Ir. Arief Transition Economics. UNIDO.
Rahman, MT dari KNRT yang telah memberikan National Energy Efficiency Committe (NEEC),
kesempatan kepada penulis untuk terlibat dalam (2005), Incentive Scheme: One-Year

184
Penerapan Standar Manajemen Energi (Erry Ricardo N dan Suminto)

Accelerated Depreciation Allowance for System. Proceedings of the 1999


Energy Efficient Equipment and American Council for an Eneegy-Effcient
Technology. Econkmy Summer Study on Energy
http://www.neec.gov.sg/incentive/home.sht Efficiency in Industry. Washington, DC:
m ACEEE.
PT. Holcim Indonesia, (2008), Energy World Energy Council, (2004), Energy Efficiency:
Management. A Worldwide Review-Indicators, Policies,
PT. Pindo Deli, (2008), Pengurangan Emisi CO2 Evaluation. London : WEC.
pada Industri Kertas. World Energy Council, (2003), Survey on
PT Krakatau Steel, (2008), Manajemen Energi di Efficiency Energy Policy Measures.
Krakatau Steel. London : WEC.
PT Indocement, (2008), Pelaksanaan CDM pada Worrell, E., L. Price, and C. Galitsky, (2004),
Indocement. Emerging Energy-Efficient Technologies in
Industry: Case Studies of Selected
SenterNovem, (2005). EIA: Tax Relief for
Technologies. Prepared for the National
Investments in Energy-Saving Equipment
Commission on Energy Policy. Berkeley,
and Sustainable Energy.
CA: Lawrence Berkeley National
http://www.senternovem.nl/mia/Topnavigat
Laboratory.
ie/English.asp.
Togeby, M., K. Johannsen, C. Ingrslev, K.
Thingvad, and J. Madsen, (1999),
Evaluations of the Danish Agreement

185

Anda mungkin juga menyukai