Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MANAJEMEN ENERGI

DESAIN APARTEMEN ENERGI EFISIEN DENGAN APLIKASI SOFTWARE RETSCREEN

Oleh: DANIEL SAHISNU RAHARJO IVAN KUSUMA PUTRA NIM. I0406060 NIM. I0406030

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

1. Latar Belakang Masalah Penipisan cadangan minyak nasional akan menempatkan Indonesia sebagai negara pengimpor sumber daya energi ini dalam waktu dekat. Salah satu sektor penting yang sangat berpengaruh terhadap penggunaan bahan bakar minyak adalah bangunan, umumnya mengonsumsi BBM dalam bentuk energi listrik sekitar 30-60 persen dari total konsumsi BBM di suatu negara. Untuk kawasan tropis, penggunaan energi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik umumnya lebih rendah dibandingkan dengan negara di kawasan sub- tropis yang dapat mencapai 60 persen dari total konsumsi energi. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan pemanas ruang di sebagian besar bangunan saat musim dingin. Sementara di kawasan tropis, pendingin ruang (AC) hanya digunakan sejumlah kecil bangunan. Meskipun demikian, penghematan energi di sektor bangunan di wilayah tropis semacam Indonesia tetap akan memberikan kontribusi besar terhadap penurunan konsumsi energi secara nasional. Bangunan merupakan penyaring faktor alamiah penyebab

ketidaknyamanan, seperti hujan, terik matahari, angin kencang, dan udara panas tropis, agar tidak masuk ke dalam bangunan. Udara luar yang panas dimodifikasi bangunan dengan bantuan AC menjadi udara dingin. Dalam hal ini dibutuhkan energi listrik untuk menggerakkan mesin AC. Demikian juga halnya bagi penerangan malam hari atau ketika langit mendung, diperlukan energi listrik untuk lampu penerang. Penghematan energi melalui rancangan bangunan mengarah pada penghematan penggunaan listrik, baik bagi pendinginan udara, penerangan buatan, maupun peralatan listrik lain. Dengan strategi perancangan tertentu, bangunan dapat memodifikasi iklim luar yang tidak nyaman menjadi iklim ruang yang nyaman tanpa banyak mengonsumsi energi listrik. Kebutuhan energi per kapita dan nasional dapat ditekan jika secara nasional bangunan dirancang dengan konsep hemat energi. Para arsitek di Barat memulai langkah merancang bangunan hemat energi sejak krisis energi tahun 1973, sementara hingga kini-30 tahun sejak krisis energi di negara Barat-belum juga muncul pemikiran ke arah itu di kalangan arsitek Indonesia.

2. Software RETScreen Software Analisis Proyek Energi Bersih RETScreen adalah perangkat lunak pendukung keputusan energi bersih terkemuka dunia. Perangkat ini disediakan secara gratis oleh Pemerintah Kanada sebagai bagian dari pengakuan Kanada atas diperlukannya sebuah pendekatan terpadu dalam menghadapi perubahan iklim dan untuk mengurangi polusi. RETScreen adalah sebuah alat yang terbukti memberdayakan dilakukannya proyekproyek energi bersih di seluruh dunia. RETScreen secara berarti mengurangi biaya (baik secara keuangan maupun waktu) yang berhubungan dengan pengidentifikasian dan penaksiran proyek-proyek energi yang berpotensi. Biaya-biaya ini, yang timbul pada tingkat pra-kelayakan, kelayakan, pengembangan, dan teknis , dapat menjadi rintangan yang berarti bagi pelaksanaan teknologi energi terbarukan dan efisien energi. Dengan membantu meruntuhkan rintangan-rintangan ini, RETScreen mengurangi biaya untuk memulai proyek-proyek ini dan melakukan bisnis dalam bidang energi bersih. RETScreen memungkinkan para pengambil keputusan dan para

profesional untuk menentukan apakah sebuah proyek energi terbarukan, efisiensi energi, atau penghasil gabungan (cogeneration) yang diajukan akan masuk di akal secara keuangan. Jika sebuah proyek dianggap layak atau jika tidak RETScreen akan membantu pengambil keputusan untuk mengerti hal ini dengan: cepat, tegas, dan dalam bentuk yang mudah dimengerti pengguna, dan dengan biaya yang relatif rendah.

3. Penggunaan RETScreen 3.1. Project database dan data location

Gambar 1. Project Database dan data location

Pada langkah ini kami mengacu kepada Project Model National Energy Code for Buildings (MNECB), yaitu proyek pemodelan sebuah apartemen dengan penggunaan energi yang efisien. Pada langkah ini kami mengambil latar tempat yaitu Ibukota Jakarta dengan beberapa pertimbangan : 1. Kepadatan yang tinggi. 2. Jumlah penduduk yang semakin meningkat. 3. Semakin berkurangnya lahan untuk tempat tinggal.

3.2. Base case vs. proposed case Langkah langkah base case vs. proposed case adalah sebagai berikut :

3.2.1. Fuels & schedules

Gambar 2. Fuels & schedules

3.2.2. Facility Characteristic

Gambar 3. Facility Characteristic

3.2.3. Summary

Gambar 4. Summary

3.2.4. Emission Analysis

Gambar 5. Emission Analysis

3.2.5. Financial Analysis

Gambar 6. Financial Analysis

4. Analisa Penggunaan RETScreen Untuk penggunaan sumber energi dan hasil penghematannya dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 1. Penggunaan Energi
Energy Energy - base case Energy - proposed case Energy saved Heating MWh 194 109 85 Cooling MWh 1.811 1.014 797 Electricity MWh 495 372 123 Total MWh 2.499 1.495 1.004

Dari tabel tersebut dapat diketahui hasil persentase penghematan energi yaitu : 1. 2. 3. 4. Untuk heating penghematannya sebesar 43,6%. Untuk cooling penghematannya sebesar 44,0%. Untuk electricity penghematannya sebesar 24,8%. Total penghematan sebesar 40,2%.

Untuk emisi dari penggunaan sumber energi dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 2. Emisi Penggunaan Sumber Energi
GHG emission Base case Proposed case Gross annual GHG emission reduction tCO2 tCO2 tCO2 864,6 447,2 417,4

Dari tabel diatas dapat diketahui persentase pengurangan emisi yaitu 51,7 %

Dari segi finansial dapat dijabarkan sebagai berikut :


Total initial costs Total annual costs Total annual savings and income $ $ $ 148.347 100.208 174.788

Financial viability Pre-tax IRR - equity Pre-tax IRR - assets Simple payback Equity payback

% % yr yr

173,6% 53,7% 1,8 0,6

Jadi dalam 6 bulan biaya yang dibutuhkan untuk efisiensi energi dapat tertutup.

5. Kesimpulan Dari penggunaan software RETScreen, desain sebuah apartemen dapat dilakukan dengan berbagai pilihan teknologi energi bersih. Kesimpulan yang dapat dihimun adalah : 1. Menghasilkan penghematan energi sebesar 40,2%. 2. Mengurangi emisi sebesar 51,7%. 3. Dapat menutup biaya efisiensi energi dalam 6 bulan.

10

DAFTAR PUSTAKA

www.retscreen.net www.pln.co.id

Anda mungkin juga menyukai