22311422
Kelas I
Energi memiliki peran yang cukup pentong untuk mendorong perekonomian suatu
negara. Pengelolaan energi yang baik dibutuhkan untuk dapat menjamin ketersediaan energi dan
dapat dinikmati oleh seluruh masyarakatnya.
Diperlukan peningkatan penggunaan energi baru terbarukan pada bauran energi secara nasional.
Kebijakan energi nasional: target peningkatan bauran EBT sebesar 23% dari total bauran energi
primer nasional pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050
Times merupakan model generator yang di kembangkan oleh IEA Energy technology system
analysis program.
Aspek Teknik pemodelan transisi energi : scenario
Scenario yang ditinjau dalam model ini di antaranya business as usual (BAU) dan NZE
BAU
System kelistikaqn berbaqsis biaya terendah dalam tidak adanya implementasi
kebijakan yang spesifik pada sector kelistikan. Skenatio BAU dianggap
merepresentasikan kondidi saat ini. Scenario ini akan dibandingkan dengan target KEN.
NZE
Penva[aian target 1,5 derajat dengan jatah karbon yang telah diasumsikan dengan
mempertimbangkan phase out pembangkit batu bara mengikuti perencanaan ESDM
Untuk bisa mendukung transisi energi, salah satu intrumen dalam kebijakan yang dapat
dilakukan adalah memperkenalkan pajak karbon.
Pajak karbon digunakan untuk membatasi konsumsi bahan fosil atau menggeser
penggunaan energi menjadi energi bersih
Pajak karbon menarik baik bagi ekonom maupun penyusun kebijakan karena memalui
pajak karbon.
Sulit untuk menerapkan pajak karbon di Indonesia, namun bukan tidak mungkin.
Implaksi kebijakan #1
Implikasi kebijakan #2