MANAJEMEN ENERGI
Tujuan topik
Energi
Pengertian Energi
Secara umum pengertian energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha sedangkan
menurut Purwadarminta,1976 energi adalah tenaga atau gaya untuk berbuat sesuatu.
Ada beberapa bentuk energi yang mampu melakukan usaha seperti energi kinetik, energi
potensial, energi nuklir, energi kimia, energi panas dan energi listrik. Untuk menyatakan
jumlah energi ada beberapa satuan yang digunakan misalnya Joule, Watt, British Thermal
Unit (BTU), Barrel Minyak Ekuivalen (BME) dan Kalori.
Sumber energi dapat dimanfaatkan untuk memberi tenaga pada bangunan atau gedung.
Sumber energi dapat dibagi menjadi dua kelompok utama yaitu yang dapat diperharui dan
yang tidak dapat diperbaharui. Sumber energi primer sendiri sebenarnya sangat beragam,
namun biasanya dibagi dalam dua jenis yaitu :
1. Energi fossil/konvensional berupa batubara, minyak bumi, dan gas.
2. Energi baru/terbarukan.
Adapun energi terbarukan adalah energi yang tersedia di alam seperti energi matahari
beserta turunannya (energi air, angin, biomassa, gelombang laut), pasang surut, dan panas
bumi. Penggunaan energi di berbagai bidang lebih banyak memanfaatkan sumber energi
yang tidak dapat diperbaharui/konvensional seperti : minyak bumi dan batubara. Cadangan
sumber energi fosil/hidrokarbon semakin sedikit tidak sebanding dengan pertumbuhan
kebutuhan energi primer pada tahun 2000 kira-kira 5,962 PJ dan diperkirakan pada tahun
2025 menjadi 12,221 PJ (Paket Badan Atom Nasional, 2003).
Energi Listrik
Energi listrik merupakan bentuk energi yang paling banyak digunakan bagi manusia
modern. Menurut Van Klinken, 1991, energi listrik sering dinyatakan dengan memakai
satuan daya x waktu, untuk memperoleh kiloWatt-jam (kWh) dimana :
1 kWh = 103 W x 3600 detik = 3,6 x 106 J
Dalam sebuah rangkaian listrik , satuan arus (Ampere), tegangan (Volt) sehingga daya (P)
adalah :
Daya (W) = arus (A) x tegangan (V) satuan VA
Makin bertambahnya konsumsi listrik perkapita di seluruh Indonesia menunjukkan kenaikan
standar kehidupan manusia dengan penggunaan peralatan-peralatan yang dioperasikan
dengan energi listrik. Dengan meningkatnya permintaan energi listrik maka harus
direncanakan pembangunan pembangkit baru atau menciptakan bentuk-bentuk energi
baru sebagai energi alternatif untuk menghasilkan energi listrik. Dengan keterbatasan
pasokan energi energi listrik dari pembangkit-pembangkit dan keterbatasan penyediaan
subsidi negara, maka untuk mengurangi beban subsidi maka langkah-langkah penghematan
pemakaian energi listrik sudah merupakan keharusan. Pola perilaku konsumen dalam
memakai energi listrik harus dirubah dengan menumbuhkan budaya hemat listrik di
lingkungan tempat tinggal maupun dilingkungan tempat kerja. Langkah awal yang dilakukan
adalah memahami bagaimana energi listrik yang digunakan setiap hari ditagihkan melalui
rekening listrik setiap bulannya. Selanjutnya dilakukan pengaturan penggunaan energi
listrik dengan program pengaturan waktu dan besaran pemakaian energi listrik agar
diperoleh pemakian yang efisien dan efektif. Pengaturan dilakukan dengan menghemat
energi listrik, pemangkasan beban puncak dan pengalihan beban dari waktu beban puncak
(WBP) ke luar waktu beban puncak (LWBP), sehingga suplai daya dari pembangkit sesuai
dengan kebutuhan konsumen tenaga listrik.
Pengertian Manajemen Energi
Menurut Standar Australia dalam AS/NZS 3598 : 2000 Energy Audit, mendefinisikan
program manajemen energi sebagai program untuk mencapai dan mempertahankan efisiensi
dan efektifitas penggunaan energi termasuk kebijakan, pelatihan, perencanaan aktivitas,
tanggung jawab dan sumber daya yang memperngaruhi kinerja organisasi dalam mencapai
maksud dan tujuan dari kebijakan energi. Program manajemen energi adalah program
terencana yang bertujuan untuk mengurangi anggaran biaya energi suatu organisasi dengan
menawarkan peningkatan kenyamanan bagi pengguna dan mengurangi akibat yang
ditimbulkannya terhadap lingkungan. Beberapa bagian program manajemen energi yaitu
(capehart, 2003) :
1). Konservasi energi yaitu menghindari pemakaian energi yang tidak perlu
dan pengurangan pada permintaan pada pelayanan yang berkaitan dengan energi (jika tidak
diperlukan maka matikan).
2). Efisiensi energi yaitu pengurangan pemakaian energi pada saat penggunaan.
Sedangkan kesuksesan dari pelaksanaan program manajemen energi akan sangat tergantung
pada :
a. Komitmen menyeluruh dari seluruh bagian dalam organisasi tersebut mulai dari menajer
senior sampai ke bawahan.
b. Sistem pelaporan yang efektif dimana dapat dipertanggungjawabkan pada manajer
dalam penggunaan energi.
c. Perhatian dari staf dan program pelatihan.
Menurut Jim Kamstra, 2003, program manajemen energi mencakup tiga hal utama yaitu ;
suplai energi, efisiensi energi, informasi energi dan monitoring.
Untuk menerapkan Program Manajemen Energi (PME) dapat dilakukan dengan mengikuti
salah satu panduan yang mengacu pada metode Department of Primary Industries and Energy
(DPIE) Australia yaitu :
.
Soal Perlatihan
1. Jelaskan pengertian energi secara umum ?
2. Apa yang dimaksud dengan energi listrik ?
3. Sebutkan jenis-jenis energi yang dapat dikonversikan menjadi energi listrik ?
4. Jelaskan definisi manajemen energi menurut pendapat saudara ?
5. Menurut saudara apakah di Politeknik Negeri Bali telah diterapkan manajemen
energi dalam pengelolaan energi, jelaskan ?