Anda di halaman 1dari 4

AUDIT ENERGI PABRIK ROKOK PT.

HM SAMPOERNA WATES
“PRAKTIK MANAJEMEN ENERGI”

Dosen Pembimbing :
Dr.Drs. Giri Wiyono, M.T.

Disusun Oleh :
Yayan Pradipta 20506334043

PRODI D4 TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Manajemen Energi Listrik" dengan
tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Energi. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manajemen energi listrik bagi
para pembaca dan juga bagi saya sendiri.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu yaitu Bapak Dr.Drs.
Giri Wiyono, M.T. . Dan tentunya ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Yogyakarta, 20 September 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Energi listrik merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang kegiatan
dalam suatu unit gedung perkantoran, pendidikan, industri maupun kegiatan rumah
tangga sehari hari. Permasalahan yang terjadi dalam penggunaan energi adalah tidak
adanya pemahaman tentang konservasi energi listrik hal tersebut menyebabkan terjadinya
pemborosan di pihak konsumen. Penggunaan energi listrik yang tidak efisien akan
menyebabkan konsumsi energi listrik yang boros,tidak terkendali dan meningkatkan
beban biaya listrik. Konservasi energi listrik merupakan proses penggunaan energi secara
efisien dan rasionaltanpa mengurangi penggunaan energi yang ada, prinsip konservasi
energi adalah dengan mendorong konsumen untuk menggunakan energi listrik yang
disediakan dengan efisien baik dalam kegiatan sehari hari, kegiatan perkantoran, kegiatan
pendidikan maupun kegiatan industri.

Manajemen energi adalah suatu program yang direncanakan dan dilaksanakan


secara sistematis untuk memanfaatkan energi secara efektif dan efisien dengan
melakukan perencanaan, pencatatan, pengawasan dan evaluasi secara kontinu tanpa
mengurangi kualitas produksi dan pelayanan. Manajemen energi mencakup perencanaan
dan pengoperasian unit konsumsi dan produksi yang berkaitan dengan energi untuk
mengelola secara aktif usaha penghematan penggunaan energi dan penurunan biaya
energi. Tujuan manajemen energi yaitu penghematan sumber daya, perlindungan iklim,
dan penghematan biaya. Bagi konsumen, manajemen energi mempermudah untuk
mendapatkan akses terhadap energi sesuai dengan apa dan kapan yang mereka butuhkan.
Manajemen energi berkaitan dengan manajemen lingkungan, manajemen produksi,
logistik, dan fungsi yang berhubungan dengan bisnis lainnya.

Manajemen energi yang merupakan kegiatan di suatu perusahaan yang


terorganisir dengan menggunakan prinsip–prinsip manajemen, dengan tujuan agar dapat
dilakukan konservasi energi, sehingga biaya energi sebagai salah satu komponen biaya
produksi/operasi dapat ditekan serendah – rendahnya. Konservasi energi sendiri
mengandung arti sebagai suatu usaha untuk tetap menggunakan energi secara rasional
tapi tetap mempertahankan produktifitas dan terpenuhinya syarat-syarat kelola
perusahaan. Penggunaan energi rasional diantaranya dengan penghematan dan efisiensi
energi. Jadi harus dibedakan antara penghematan energi dengan konservasi energi.
Penghematan energi bisa saja dilakukan dengan hanya mengurangi penggunaan
energinya tapi kenyamanan dan produktitas menjadi turun. Sementara konservasi energi
adalah penerapan kaidah- kaidah dalam pengelolaan energi tidak hanya mengurangi
pemakaian energinya tapi juga menerapkan pola operasi yang efisien, pemasangan alat
tambahan yang meningkatkan performa sistem sehingga pemakaian energinya lebih
rendah tapi tidak mengurangi kenyamanan dan produktifitas. Pada intinya konservasi
energi merupakan panduan bagaimana menghemat energi dengan benar dan berisi
metode–metode dan alat–alat yang bisa dipakai untuk penghematan energi tanpa
mengurangi produktifitas dan kenyamanan. Sementara efisiensi energi artinya
perbandingan antara penggunaan energi dengan hasil produksinya bisa kenyamanan,
gerak dan lain-lain. Jadi efisiensi energi yang tinggi berarti pemakaian energinya rendah
tapi produksi tinggi. Dengan demikian konsep konservasi energi lebih luas dibandingkan
dengan efisiensi energi.

Audit energi dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk mengevaluasi


kebutuhan energi dan mengidentifikasi peluang untuk mengurangi konsumsi energi pada
suatu bangunan, pabrik, proses, atau kegiatan (Thumann dan Younger, 2007). Audit
energi terdiri dari rincian dan evaluasi bagaimana semua fasilitas menggunakan energi,
dan apakah penggunaan energi tersebut mengeluarkan biaya. Kemudian pada akhirnya
memberikan solusi agar sebuah sistem dapat melakukan konsumsi energi lebih efektif
dan menghemat penggunaan biaya
. Audit energi menjadi sangat penting dilakukan pada perusahaan yang masih
dalam tahap berkembang atau yang masih mempunyai banyak peluang untuk dilakukan
perbaikan dalam segala aspek.

B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

Anda mungkin juga menyukai