LISTRIK
Dosen Pengampu :
Dr. Drs. Giri Wiyono, M.T.
Disusun Oleh :
Yayan Pradipta 20506334043
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D4 TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Manajemen Energi Listrik" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Energi. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manajemen energi listrik bagi para pembaca
dan juga bagi saya sendiri.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu yaitu Bapak Dr.Drs. Giri
Wiyono, M.T. . Dan tentunya ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan........................................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang................................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 5
C. Tujuan ............................................................................................................................................... 5
BAB II Pembahasan ....................................................................................................................................... 6
BAB III Penutup ........................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi listrik merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang kegiatan dalam
suatu unit gedung perkantoran, pendidikan, industri maupun kegiatan rumah tangga sehari
hari. Permasalahan yang terjadi dalam penggunaan energi adalah tidak adanyapemahaman
tentang konservasi energi listrik hal tersebut menyebabkan terjadinya pemborosandi pihak
konsumen.Penggunaan energi listrik yang tidak efisienakan menyebabkan konsumsi energi
listrik yang boros,tidak terkendali dan meningkatkan beban biaya listrik.Konservasi energi
listrik merupakanproses penggunaan energi secara efisien dan rasionaltanpa mengurangi
penggunaan energi yang ada, prinsip konservasi energi adalah dengan mendorong
konsumen untuk menggunakan energi listrik yang disediakandengan efisien baik dalam
kegiatan seharihari, kegiatan perkantoran, kegiatan pendidikan maupun kegiatan industri.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Yang akan kita bahas kali ini adalah Energi listrik, energi tersebut adalah jenis
energi kinetik yang disebabkan oleh muatan listrik yang bergerak. Besarnya energi
tergantung pada kecepatan muatan, semakin cepat muatan tersebut bergerak, semakin
banyak energi listrik yang dibawanya. Beberapa contoh energi listrik adalah aki mobil,
reaksi kimia menghasilkan elektron yang memiliki energi untuk bergerak dalam arus
listrik. Muatan bergerak ini memberikan energi listrik ke sirkuit di dalam mobil. Selama
badai petir, petir adalah contoh energi listrik, yang dapat kita lihat adalah listrik di atmosfer
dilepaskan. Belut listrik juga menghasilkan energi listrik, yang mereka gunakan untuk
bertahan melawan pemangsa dan untuk menyetrum mangsanya. Belut listrik bisa
menghidupkan tenaga sampai 600 volt, lima kali lebih besar dari stop kontak standar.
B. Pengertian Manajemen
Pengertian manajemen sebenarnya sangat luas, dan penerapannya juga bisa untuk
berbagai tujuan. Misalnya diterapkan untuk mengelola waktu agar setiap kegiatan jadi
terencana dan bisa dikerjakan dengan baik. Secara umum, manajemen adalah sebuah
proses yang dilakukan seseorang dalam mengatur kegiatan yang dikerjakan individu atau
kelompok. Sistem atau manajemen harus dilakukan untuk memenuhi target yang akan
dicapai oleh individu atau kelompok tersebut dalam sebuah kerjasama dengan
mengoptimalkan sumber daya yang ada. Bisa dikatakan manajemen adalah mengandung
unsur perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, tujuan yang ingin dicapai, juga pelaksana
manajemen yang berupa individu atau kelompok.
Konsep sistem manajemen energi yang membangun sistem dan proses secara
manajerial dan teknis untuk mengelola penggunaan energi secara rasional. Konsep sistem
manajemen energi baik secara manajerial maupun teknis terdiri dari 4 proses yang dikenal
proses PDCA yaitu plan, do, check, dan act.
4. Act, Act berarti aksi dimana proses ini mereview manajemen dan performa
sistem melalui hasil analisis input dan output kinerja sistem manajemen energi
Manajemen energi sangat penting untuk diintegrasikan ke dalam struktur
organisasi sebuah perusahaan yang konsumsi energinya sangat besar agar
manajemen energi tersebut dapat diimplementasikan. Peran manajemen energi
di dalam berbagai fungsi opersional adalah manajemen fasilitas, logistik,
pembelian energi, produksi, perencanaan dan pengendalian produksi, dan
pemelihara.
E. Audit Energi
Audit energi adalah proses evaluasi pemanfaatan energi guna mengidentifikasi peluang
penghematan energi untuk meningkatkan efisiensi suatu perusahaan. Dalam Undang-
Undang Konservasi Energi India 2001 (BEE 2008), audit energi didefinisikan sebagai
verifikasi, pemantauan dan analisis penggunaan energi dan penyerahan laporan teknis yang
berisikan rekomendasi untuk meningkatkan efisiensi energi dengan manfaat biaya analisis
dan rencana aksi untuk mengurangi konsumsi energi. Singkatnya, proses ini bermanfaat
untuk sebuah perusahaan agar dapat menghemat biaya listrik dan mengurangi penggunaan
energi listrik secara tepat.
Proses audit energi listrik bukan hanya penting untuk menghemat biaya listrik saja.
Langkah ini juga diwajibkan oleh pemerintah melalui Surat Edaran Wajib nomor
302.E/07/DJE/2010 yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(KESDM) pada tahun 2010 silam. Surat edaran tersebut berisikan kewajiban pengguna
energi listrik maupun non listrik yang setara dengan 6000 ton minyak atau 69780
Megawatthour (MWh) pertahun untuk melakukan konservasi energi. Proses ini bisa
dilakukan melalui beberapa langkah: (1) menunjuk manajemen energi, (2) menyusun
program konservasi energi, (3) audit energi secara berkala, (4) melaksanakan rekomendasi
hasil audit energi, (5) melaporkan pelaksanaan konservasi energi kepada Menteri
dan Gubernur/Bupati/Walikota sesuai kewenangannya.
Secara tidak langsung, surat edaran tersebut ditujukan kepada para pelaku industri dan
gedung perkantoran mengingat besarnya konsumsi listrik yang digunakan. Lalu,
bagaimana proses audit energi bisa dilakukan oleh sebuah gedung perkantoran atau
industri? Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan :
1. Pengumpulan data, Proses pengumpulan data sangat penting dalam proses audit energi.
Dari data yang didapat, nantinya diperoleh kesimpulan yang akurat terhadap penggunaan
energi listrik dalam suatu gedung perkantoran. Proses ini mencakup pengumpulan data
desktop, pengumpulan data lapangan, dan cross check kedua data tersebut.
2. Pembagian beban akhir penggunaan, Setelah mendapatkan data yang akurat, Anda dapat
membagi berapa total energi yang digunakan dan berapa energi utama yang dijalankan
suatu gedung perkantoran. Pembagian tersebut bisa didapat berdasarkan chart konsumsi
energi yang dibuat setiap bulannya, hari, dan jam. Pembagian juga bisa didasarkan pada
kebutuhan seperti penerangan, pompa air, pendingin ruangan, dll.
3. Analisa konversi energi, Langkah selanjutnya dalam proses audit energi adalah
menganalisa konservasi energi. Langkah ini bisa diklasifikasikan menjadi 3 kategori yakni
tanpa/ukuran biaya rendah, ukuran biaya menengah, dan ukuran biaya tinggi. Kategori
tersebut bisa ditentukan berdasarkan analisa pada pasokan listrik utama gedung
perkantoran, sistem pendingin ruangan, sistem pencahayaan, dan penggunaan alat
elektronik lainnya.
4. Laporan hasil audit, Setelah audit energi listrik dilakukan, langkah berikutnya adalah
membuat laporan terhadap hasil audit tersebut. Berdasarkan surat edaran nomor
302.E/07/DJE/2010, pelaporan hasil audit akan disampaikan kepada Kementerian ESDM,
Gubernur atau Bupati/Walikota. Pelaporan hasil audit dibuat terperinci berdasarkan 3
langkah yang telah dilakukan diatas. Untuk memastikan proses audit energi listrik sebuah
gedung perkantoran berjalan optimal, dibutuhkan tenaga ahli yang telah tersertifikasi
dalam melakukan hal tersebut. Sewatama bisa menjadi solusi yang tepat dalam membantu
melakukan proses audit karena telah berpengalaman selama lebih dari 27 tahun di bidang
kelistrikan. Sehingga, proses audit bisa dilakukan secara detail, akurat serta mendapatkan
solusi efisiensi energi listrik untuk mengurangi biaya listrik perusahaan.
BAB III
PENUUTUP
Kesimpulan
Penting sekali untuk kita mengetahui, mempelajari, dan melaksanakan manajemen energi,
terutama pada energi listrik. Manajemen energi dapat memetakan bagian mana saja yang
mempunyai tingkat konsumsi tinggi sehingga perlu perlakuan khusus baik dengan rekayasa
engineering atau perawatan secara optimal. Kemudian, tidak ketinggalan untuk melaksanakan
audit energi karena Audit energi merupakan proses evaluasi pemanfaatan energi dan identifikasi
peluang penghematan energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada pengguna sumber
energi. Energi yang efisien artinya energi yang digunakan memenuhi kebutuhan secara optimal.
Pelaku utama dalam pelaksanaan manajemen energi sendiri adalah semua SDM yang selalu
menggunakan energi untuk kehidupan sehar-harinya, terutama pada energi listrik. Setiap saat dan
setiap tempat sudah dipastikan manusia menggunakan energi, maka dari itu setiap saat juga
manusia sadar akan pentingnya memanajemen energi.
DAFTAR PUSTAKA