Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusun panjatkan, karena berkat rahmat
serta bimbingan-Nya kami berhasil menyelesaikan makalah tentang SSM ( Suplay
Side Management) dan DSM (Demand Side Mnagement ).Dan terima kasih
penyusun ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah Energi dan Kelistrikan
Ir.Totok Herwanto. Adapun Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata
kuliah Energi dan Kelistrikan.Kami mengucapkan rasa berterimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. kami yakin Makalah ini masih jauh dari
nilai kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan oleh kami demi menjadikan makalah ini bisa lebih baik lagi.

Semoga makalah yang berkenaan dengan permasalahan ketenaga listrikan ini


memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat serta bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jatinangor, 10 Oktober 2017

Penyusun
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR .. ii
DAFTAR ISI ......iii

BAB I
PENDAHULUAN ....... 1
1.1 Latar Belakang .......1
a) Rumusan Masalah ..2
b) Tujuan Penulisan ....2
BAB II PEMBAHASAN ..........3
2.1 Pengertian Management Energy Listrik........................................................4
2.2 Suply Side Management (SSM)....4
2.3 Demand Side Management (DSM)...6
BAB III
METODE. 12
3.1 Metode yang dilakukan Terkait Management Energi Listrik. 12
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .14
4.2 Saran....14
DAFTAR
PUSTAKA ...........15
LAMPIRAN.....................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting dan
vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari.Manusia hampir tidak
dapat melakukan pekerjaan yang ada dengan baik ataupun memenuhi
kebutuhannya.Kekurangan energi listrik dapat mengganggu aktivitas manusia.Oleh
sebab itu kesinambungan dan ketersediaan energi listrik harus dipertahankan.Saat
ini kebutuhan energi listrik semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah
penduduk dan kemajuan teknologi serta informasi.
Penggunaan listrik bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan secara sosial tapi
juga kebutuhan pribadi.Bayangkan saja bagaimana seseorang dapat berkomunikasi
menggunakan komputer atau telepon jika tidak ada listrik.Makanan tidak dapat
diawetkan oleh lemari pendingin jika tidak ada listrik. Cuaca yang panas akan selalu
membuat gerah jika tidak ada listrik utuk menghidupkan AC. Mencuci pakaian
dengan mesin pencuci serta menyetrikanya juga tidak dapat dilakukan jika tidak
ada listrik. Dari kebutuhan-kebutuhan pribadi seperti itu, dapat dibayangkan betapa
diperlukannya listrik oleh masyarakat luas.
Tetapi, ketersediaan bahan bakar seperti bahan bakar fosil untuk menghasilkan
listrik akan terus menurun seiring berjalannya waktu, karena jumlah penduduk dan
penggunaan energy listrik akan terus bertambah. Meski pemerintah sudah
menjalankan program 1722, yaitu mematikan listrik secara bersama-sama pada
pukul 17:00-22:00 akan menghemat energy listrik untuk beberapa tahun kedepan
masih kurang untuk menimbun pasokan energy listrik nantinya. Oleh karena itu,
energy listrik sangat dibutuhkan oleh manusia, dan setiap permasalahan yang terjadi
pada energy listrik harus segera di selesaikan dengan berbagai cara dan metode.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini :
1. Apakah konsumsi energi listrik telah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia.
2. Bagaimanakah peluang penghematan energi listrik yang dapat diminimalisirkan
?
3. Berapa besar investasi yang dibutuhkan untuk melakukan penghematan energi
listrik dan dapatkah managemen dengan metode SSM (Suply Side Management)
dan DSM (Demand Side Management) menghemat energi listrik?

1.3 Batasan Makalah


Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan pada sub bab 1.2, maka
diperlukan batasan-batasan masalah yang jelas agar penelitian, pembahasan dan
pembuatan laporan terfokus dan sesuai dengan judul yang telah ditentukan. Berikut
adalah batasan-batasan masalah dalam penelitian ini :
1. Intensitas konsumsi energi listrik yang digunakan oleh masyarakat,
dianalisis berdasarkan data sampel hasil observasi dan pengukuran, serta
data historisis.
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Managemen Energi Listrik

Manajemen - to manage berarti mengatur, mengurus, atau mengelola.


Manajemen energi listrik adalah suatu proses penerapan ilmu manajemen di bidang
energi listrik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemakaian energi listrik
pada suatu perusahaan atau organisasi. Suatu langkah pengaturan dalam
penggunaan energi listrik yang efektif dan efisien untuk memaksimalkan
keuntungan dan meningkatkan competitive position.

Definisi Manajemen Energi Listrik adalah suatu langkah pengaturan


penggunaan energi listrik yang efektif dan efisien, baik besaran maupun waktunya
sehingga dapat memberikan manfaat bagi pelanggan listrik, perusahaan listrik serta
masyarakat umum. Melaksanakan penggunaan energi listrik secara lebih efisien.
Perlunya Manajemen Energi Listrik:

1. Peningkatan kebutuhan energi listrik tidak seimbang dengan pasokan listrik


dari pembangkit-pembangkit.
2. Terjadinya krisis energi listrik.
3. Solusinya yaitu pengelolaan pemakaian energi listrik pada sisi produsen dan
sisi konsumen.
4. Salah satu caranya dengan menerapkan konsep Manajemen Energi Listrik

Tujuan dilakukannya manajemen energi listrik adalah:

1. Meningkatkan efisiensi energi listrik dan mengurangi penggunaan energi


listrik yang tidak perlu sehingga akan mengurangi biaya pemakaian energi
listrik.
2. Menerapkan strategi yang efektif dalam melakukan pengelolaan
pemanfaatan energi listrik.
Adapun program manajemen energi listrik memberikan manfaat pada
perusahaan atau organisasi melalui:
1. Penurunan biaya pemakaian energi listrik.
2. Peningkatan keuntungan secara finansial
3. Peningkatan keandalan sistem.
Tiga pendekatan dasar untuk mengurangi jumlah pemakaian energi listrik:
1. Mengurangi energi yang dipakai melalui suatu kebijakan atau peraturan, tekanan
ekonomi.
2. Meningkatkan efisiensi melalui perawatan yang lebih baik, prosedur operasional
yang lebih baik, dan peralatan yang lebih efisien.
3. Menggantikan bentuk energi lain
4.

2.2 Supply Side Management (SSM)


Manajemen sisi pasokan adalah cara suatu perusahaan untuk dapat
menghasilkan produk sesuai dengan kebutuhan pasar atau customer. Sedang
manajemen Sisi permintaan mengatur agar perilaku konsumen dapat diarahkan agar
sesuai dengan pola yang diinginkan oleh penyedia tenaga listrik.
Untuk menjelaskan definisi Manajemen Sisi Pasokan, kita dapat mulai dengan
melihat praktek yang lazim ditemui sehari-hari.Suatu perusahaan pada umumnya
selalu melihat kondisi pasar untuk menghasilkan produk yang sesuai untuk dijual.
Misalnya dengan melakukan survey, produsen dapat melihat besar potensi pasar
yang dapat menyerap produk yang akan dihasilkan. Setelah melihat berapa besar
potensi pasar yang dapat menyerap produk tertentu, perusahaan menghitung berapa
kemampuannya untuk memproduksi, serta memperhitungkan kekuatan pesaing
(competitor).Dengan adanya data tersebut, perusahaan berusaha melakukan
pengaturan (manajemen) agar dapat memasok kebutuhan pasar secara efisien
dan menguntungkan.Cara-cara perusahaan melakukan pengaturan produksi agar
menghasilkan produk sehingga sesuai kebutuhan pasar disebut sebagai
Manajemen Sisi Pasokan (Supply Side Management).
Tujuan dari SSM adalah untuk meningkatkan penyediaan energi listrik bagi
rakyat yang terus bertambah. Selain itu juga untuk efisiensi penyediaan energi
listrik dengan cara mengurangi atau mengganti pasokan energi yang berasal dari
energi fosil dengan energi alternatif yang ramah lingkungan untuk menghasilkan
energi listrik yang semaksimal mungkin dengan tingkat emisi yang kecil sehingga
lingkungan tetap terjaga dengan baik serta mengurangi pemanasan global. SSM
dapat dilakukan dengan:
1. Menurunkan biaya penyediaan energi listrik
2. Memperbesar kapasitas penyediaan energi listrik
3. Meningkatkan penyaluran energi listrik

Pilihan & kesempatan dalam SSM :


1. Sumber daya alam dan persiapannya
2. Pembangkitan tenaga listrik dan konversi energi
3. Transmisi
4. Distribusi
5. Transportasi bahan bakar fosil

Inti dari SSM adalah :


1. Peningkatan efisiensi baik sekarang maupun di masa yang akan datang
dilakukan dengan menggunakan sumbar daya alam yang dapat diperbarui
2. Pilihan penyediaan energi harus diidentifikasi, dievaluasi diseleksi dengan
ketat dan diimplementasikan agar selaras dengan kebutuhan pengguna dan
tetap memperoleh keuntungan secara ekonomi dan lingkungan
3. Hal-hal yang harus segera dilakukan adalah :
a. Memperbaiki pembangkit dan jaringan yang sudah ada
b. Agregasi beban
c. Penggantian bahan bakar
d. Kogenerasi dan on-site generation

Target dari Supply Side Management itu sendiri adalah untuk menghitung
kapasitas KVA terpasang. Hal yang harus dilakukakan atau kiat dari sisi supply
adalah:
1. Memanfaatkan Captive Power
2. Menekan susut distribusi
3. Updating trafo yang sudah kelebihan beban
4. Menambah kapasitas pembangkit
5. Membatasi kapasitas daya terpasang
ENERGY SAVING

SSM (Supply Side DSM (Demand Side


Management) Management)

POWER PURCHASE LOAD CONSERVATION


Captive Power MANAGEMENT House Keeping
Independent Power Peak Clipping Retrofitting
Load 2017
Sumber : Bahan Kuliah Energi dan Kelistrikan Shifting

2.3 Demand Side Management (DSM)


Demand Side Management atau Manajemen Energi di Sisi Konsumen adalah
penghematan yg dilakukan di sisi konsumen tenaga listrik, yaitu metode untuk
menurunkan atau mengubah kurva beban tenaga listrik dgn tujuan untuk
mengurangi laju permintaan energi antara lain dilakukan dengan pemasyarakatan
lampu hemat energi (LHE). Arti lain menyebutkan bahwa DSM adalah upaya
Perusahaan Penyedia Energi (Listrik) untuk mempengaruhi dan mengubah perilaku
pelanggan agar menggunakan energi secara efisien, baik besaran maupun waktu,
sehingga dapat memberikan manfaat bagi pelanggan, perusahaan maupun
masyarakat. Hal tersebut dilakukan agar proses produksi lebih efisien dan efektif
tanpa merugikan konsumen. Intinya DSM adalah menata penggunaan energi
supaya optimal, lebih kea rah menata perilaku konsumen.
Manfaat DSM adalah :
a. Bagi pelanggan yaitu:
1. Biaya rekening listrik berkurang namun penggunaan tetap terpenuhi
2. Meningkatkan efisiensi energi listrik (efisiensi produksi)
3. Meningkatkan pendapatan pelanggan dengan penghematan

b. Bagi perusahaan yaitu:


1. Mengupayakan pengurangan pertumbuhan beban puncak sistem
2. Dapat mengurangi bahn bakar, biaya operasi, dan biaya pemeliharaan
3. Dapat menunda pembangunan pembangkit listrik dan jaringan
4. Dapat tetap mejaga ketersediaan pasokan energi listrik
5. Menjalin hubungan kerjasama yang lebih baik dengan pelanggan
6. Memberlakukan standar peralatan hemat energi
7. Membentuk iklim kompetisi (meningkatkan produksi)

c. Bagi masyarakat yaitu:


1. Dapat menghindari pemadaman bergilir
2. Dapat menghemat sumber daya alam
3. Dapat member kesempatan penyediaan energy listrik bagi masyarakat yang
belum menikmati listrik
4. Memasyarakatkan konservasi energy dan hemat energi
5. Meningkatkan efisiensi ekonomi social
6. Melestarikan sumber daya alam dan dampak lingkungan
7. Memberlakukan standar peralatan hemat energi.

Hal yang harus dilakukan (Kiat Teknis) DSM meliputi 6 strategi yaitu:
1. Peak Clipping
Peak Clipping atau pemangkasan beban puncak, yaitu program untuk
mengurangi beban pada saat waktu beban puncak (WBP). Dilakukan dengan cara
mematikan peralatan listrik sekiranya tidak diperlukan dan hindari penggunaan
berlebihan pada WBP.

2. Upaya Valley Filling


Upaya valley filling adalah suatu program untuk menambahkan atau
meningkatkan beban pada saat luar waktu beban puncak (LWBP).

3. Upaya Load Shifting


Upaya Load Shifting adalah suatu program untuk menggeser beban dari WBP
ke LWBP. Dilakukan dengan cara menganjurkan penggunaan listrik untuk kegiatan
produksi di siang hari. Contoh dalam rumah tangga adalah dengan menggunakan
peralatan listrik yang besar pada siang hari, seperti setrika, pompa air, dan lainnya.

4. Upaya Konservasi Energi


Upaya konservasi energy adalah suatu program untuk menurunkan atau
menghemat pemakain listrik. Dilakukan dengan mensosialisasikan lampu hemat
energi. Intinya meminimalisir penggunaan yang tidak terlalu mendeasak.

5. Strategi Load Growth


Load growth atau pertumbuhan beban adalah program untuk meningkatkan atau
pemasaran pemakaian listrik.

6. Flexible Load Shape


Flexible load shape atau pola beban fleksibel adalah program untuk
memperbaiki dan menjaga sistem dengan mengurangi beban atau pemadaman.

Strategi Demand Side Management :


1. Efisiensi energi, mengurangi penggunaan energi secara umum
2. Penurunan beban puncak, mengurangi konsumsi beban puncak
3. Penggeseran beban, menggeser waktu penggunaan energi pada saat yang
lebih murah.
4. Pembangunan beban, menaikkan konsumsi energi pada jam off-peak atau
menaikkan konsumsi secara keseluruhan.

Kategori dari pemasaran DSM yang perlu diperhatikan


1. Pilihan-pilhan harga
Memberikan pelanggan pilihan-pilihan harga untuk yang terlibat program,
sehingga diharapkan pelanggan merubah proses, membeli peralatan, agar
pola pemakai sesuai dengan yang diharapkan perusahaan listrik.
2. Insentif langsung
Memberikan konsumen insentif berupa pembayaran langsung, rebate, bill
credit, untuk merangsang kegiatan-kegiatan yang mana secara ekonomi
kurang menarik tanpa insentif. Misalnya, pembelian peralatan yang efisien,
peralatan penyimpan panas, dsb.
3. Kontak pelanggan secara langsung.
Melakukan komunikasi secara langsung ke konsumen untuk meningkatkan
kemauan dan keberanian konsumen untuk menerima program dan inisiatif
perusahan listrik. Hal ini bisa dilakukan dengan cara misalnya : tinjauan
lapangan, pelayanan audit energi, klinik energi,dsb.
4. Kerjasama usaha bersama
Menngkatkan kemampuan perusahaan listrik pada program pemasaran dan
penerapan melalui kerjasama dengan para ahli dibidang lain seperti arsitek,
insinyur, konsultan, kontraktor dan bidang terkait lainnya. Program
kerjasama didisain dimana perusahaan listrik dan unit kegiatan yang
berhubungan, bekerjasama secara saling menguntungkan.
5. Iklan
Meningkatkan kepedulian masyarakat akan program-program baru dan dapat
mempengaruhi pelanggan akan program-program perusahaan. Iklan ini bisa
melalui berbagai sarana seperti media elektronik seperti televisi, radio, media
koran, spanduk-spanduk, selebaran brosur, seminar, dsb.

Proses perencanaan DSM :


a. Identifikasi objek beban
b. Identifikasi sektor, penggunaan akhir dan pengukuran efisiensi target
c. Memahami pangsa pasar dalam sektor dan pengukuran target
d. Mengembangkan rancangan program
e. Mengadakan seleksi efektifitas biaya
f. Menyiapkan rencana implementasi
g. Menjalankan program
h. Evaluasi program

Kegiatan-kegiatan DSM meliputi :


a. Manajemen Beban (Load Management)
b. Suatu bentuk kegiatan yang diterapkan oleh perusahaan listrik baik
disisi pemakai (pelanggan) maupun disisi penyedia (perusahaan listrik).
c. Identifikasi dan promosi pada pengguna listrik baru,
d. Suatu bentuk kegiatan perusahaan listrik untuk berusaha menambah
pemakai listrik baru (menambah pelanggan).
e. Elektrifikasi,
f. Penggunaan peralatan listrik sebagai pengganti peralatan konvensional.
g. Strategi konservasi,
h. Usaha penghematan pemakaian energi listrik..
i. Penyesuaian dalam market share
j. Usaha untuk mendapatkan penjualan listrik seoptimal mungkin.
k. Pentarifan,
l. Pembuatan tarif khusus pada pelanggan.

Contoh DSM pada Perusahaan Listrik:


Pada awalnya Manajemen Sisi Permintaan tidak populer penerapannya pada
perusahaan listrik yang merupakan public utility murni yang bersifat monopoli
dan tidak terdapat rangsangan untuk berkompetisi. Namun dengan semakin
kompetitifnya iklim bisnis dewasa ini maka setiap perusahaan, termasuk
perusahaan monopoli harus berkompetisi agar dapat beroperasi secara efektif dan
efisien. Untuk dapat melaksanakan Manajemen Sisi Permintaan maka dilakukan
pengaturan tarif.
Tarif merupakan instrument terpenting dalam pelaksanaan Manajemen Sisi
Permintaan. Karena hanya dengan adanya pengaturan tarip yang berbeda maka
akan dapat mengubah perilaku konsumen sehingga dapat mengikuti scenario yang
disiapkan. Yang pada gilirannya perilaku konsumen tersebut dapat menimbulkan
efisiensi sehingga menambah profit atau keuntungan.
Namun disamping berfungsi sebagai instrument utama untuk mengarahkan
perilaku konsumen agar timbul efisiensi perusahaan dan meningkatkan laba, tarip
juga sering dipakai sebagai instrument pemerataan. Yaitu dengan mekanisme
subsidi silang sehingga masyarakat yang tergolong pada kelas ekonomi lemah
terbantu dengan membayar tarip yang murah dibanding masyarakat yang lebih
mampu.

Tujuan, Sasaran dan Target dari SSM dan DSM adalah:


a. Tujuan :
Menurut GBHN :
Memelihara sumber daya alam (energi)
Memanfaatkan secara efisien & rasional
Mencapai keseimbangan & pemerataan pembangunan
Pelestarian lingkungan

b. Sasaran :
Pemanfaatan energi secara bijaksana
Peningkatan efisiensi energi nasional melaluipenurunan intensitas penggunaan
energi
Peningkatan nilai tambah atas penggunaan per unitenergi
Langkah mencapai saran tersebut:
Meningkatkan kesadaran masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat
Penciptaan iklim usaha berwawasan hemat energi
Gerakan hemat energi / Konservasi Energi
Target :
Mampu menghitung besaran kebutuhan (demand)
Mampu menghitung besaran supply
BAB III

METODE YANG DILAKUKAN oleh LEMBAGA TERKAIT


PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK

3.1 Langkah jangka pendek


3.1.1. Melakukan beberapa himbauan diantaranya yaitu :
1. Kampanye Hemat Listrik pangkas 17-22
2. Mendorong pelanggan melakukan audit energi
3. Kampanye Demand Side Management (DSM)
4. Kampanye penggunaan peralatan hemat listrik

3.1.2 Melakukan penyuluhan insentif yaitu diantaranya :


1. Menawarkan produk pemasaran: Menyala R-450, R-900, Bersinar
2. Menawarkan discount biaya bagi pelanggan industri yang ingin beralih
dari WBP ke daya maksimum

3.1.3. Melakukan penyuluhan secara dis-insentif yaitu :


1. Mengenakan faktor K = 2 untuk harga listrik yang dipakai pada WBP
untuk Pelanggan besar
2. Membatasi pemakaian listrik pada WBP bagi pelanggan-pelanggan
besar dan mengenakan disinsentif apabila batas pemakaian yang dipersyaratkan
dilampaui

3.2 Langkah jangka panjang


3.2.1 Intensifikasi
Mencari sumber energi lain sebagai energi primer untuk memproduksi
listrik untuk memproduksi energi primer.Misalnya : bekerja sama dengan instansi
lain mengembangkan potensi tenaga angin, tenaga matahari, dll.

3.2.2 Diversifikasi
Merubah penggunaan sumber energi primer dari energi primer yang mahal
kepada penggunaan energi primer yang lebih murah dan ramah lingkungan.
Contohnya : mengurangi pembangkit berBBM dan memperbanyak pembangkit
berbahan bakar gas atau batubara

3.2.3. Konservasi
Terus menerus melakukan upaya penghematan dan penggunaan peralatan
yang efisien serta mendorong pengurangan pemakaian listrik pada WBP dan
mengalihkannya ke LWBP
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Afi. 2013. Jelaskan mengenai DSM dan SSM. Terdapat pada www.scribd.com
(diakses pada hari Selasa, tanggal 9 Oktober 2017 Pukul 19.59 WIB)

Hakim, Lukmanul. 2016. SSM-DSM. Terdapat pada www.scribd.com (diakses


pada hari Selasa, tanggal 9 Oktober 2017 Pukul 19.48 WIB)
LAMPIRAN

Gambar 1. Paradigma Pengelolaan Energi

Anda mungkin juga menyukai