Anda di halaman 1dari 11

Optimisasi Efisiensi Energi pada Proses Transmisi : Mengatasi Rugi-Rugi

Disusun Oleh :

1. Abid Ayyasy Arhab (2010501117)


2. Aryo Rivanto (2010501029)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO (S1) JURUSAN TEKNIK


ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2023
KATA PENGANTAR

Efisiensi energi telah menjadi topik yang semakin penting di era modern
ini. Dengan sumber daya energi yang semakin terbatas dan dampak lingkungan
yang semakin terasa, penting bagi kita untuk mencari cara yang lebih efisien
dalam menggunakan energi. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah
optimisasi efisiensi energi pada proses transmisi.
Proses transmisi energi memiliki peran yang vital dalam berbagai sektor
seperti listrik, transportasi, dan industri. Namun, dalam proses ini, seringkali
terjadi rugi energi yang signifikan. Rugi energi dapat disebabkan oleh berbagai
faktor seperti resistansi kabel, konversi energi yang tidak efisien, atau kerugian
panas.
Dalam penelitian ini, kami akan membahas tentang optimisasi efisiensi
energi pada proses transmisi dengan fokus utama pada mengatasi rugi-rugi energi.
Kami akan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan rugi energi dan
menjelaskan bagaimana rugi energi dapat diukur dan dianalisis dalam konteks
proses transmisi.
Selanjutnya, kami akan memaparkan strategi dan solusi yang dapat
diterapkan untuk mengurangi rugi energi dalam proses transmisi. Kami akan
membahas tentang teknologi baru yang dapat membantu meningkatkan efisiensi
energi, seperti penggunaan material yang lebih baik atau penggunaan sistem
kontrol yang cerdas.
Selain itu, kami juga akan menjelaskan manfaat dari optimisasi efisiensi
energi pada proses transmisi, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi. Kami
akan membahas dampak positif yang dapat diperoleh, seperti penghematan energi,
pengurangan emisi gas rumah kaca, dan pengurangan biaya operasional.
Namun, kami juga menyadari bahwa ada tantangan dan hambatan dalam
mengimplementasikan solusi efisiensi energi. Oleh karena itu, kami akan
memperkenalkan beberapa strategi untuk mengatasi hambatan tersebut dan
mendorong adopsi praktik efisiensi energi dalam proses transmisi.
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang pentingnya optimisasi efisiensi energi pada proses transmisi serta
memberikan panduan bagi para praktisi, peneliti, dan pengambil keputusan dalam
upaya mencapai keberlanjutan energi yang lebih baik.
Perlu ditekankan bahwa penelitian ini didasarkan pada informasi yang
tersedia hingga saat ini. Namun, perkembangan baru dalam teknologi dan
kebijakan energi dapat berdampak pada upaya efisiensi energi di masa depan.
Oleh karena itu, penting untuk terus mengikuti perkembangan terkini dalam
bidang ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................5
C. Tujuan.............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................6
A. Pengertian Efisiensi Energi dan Rugi-Rugi Daya............................................6
B. Teknik dan Strategi Optimisasi Efisiensi Energi pada Proses Transmisi.........7
C. Analisis Dampak Rugi-Rugi Daya pada Proses Transmisi.............................7
D. Tantangan dan Hambatan Dalam Optimisasi Efisiensi Energi pada Proses
Transmisi..............................................................................................................8
BAB III PENUTUP........................................................................................... 10
A. Kesimpulan................................................................................................... 10
B. Ucapan Terimakasih..................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang
sangat penting dan vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-
hari. Manusia hampir tidak dapat melakukan pekerjaan yang ada dengan
baik ataupun memenuhi kebutuhannya. Kekurangan energi listrik dapat
mengganggu aktivitas manusia. Oleh sebab itu kesinambungan dan
ketersediaan energi listrik harus dipertahankan. Saat ini kebutuhan energi
listrik semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk
dan kemajuan teknologi serta informasi. Penggunaan listrik bukan lagi
untuk memenuhi kebutuhan secara sosial tapi juga kebutuhan pribadi. Dari
kebutuhan-kebutuhan pribadi seperti itu, dapat dibayangkan betapa
diperlukannya listrik oleh masyarakat luas. Peningkatan penggunaan
energi listrik dapat dijadikan sebagai indikator meningkatnya kemakmuran
suatu masyarakat. Permintaan listrik yang tidak diimbangi oleh suplai
listrik yang memadai akan berdampak pada kurangnya pasokan listrik. Hal
ini tentunya akan mengganggu aktivitas perekonomian dikarenakan
kebutuhan listrik di berbagai sektor pengguna tidak dapat tercukupi secara
optimal. Oleh sebab itu, pertumbuhan pemakaian energi listrik harus dapat
dikelola dengan baik. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keseimbangan
antara penyediaan pasokan listrik dengan pertumbuhan permintaan listrik,
sehingga kesinambungan pasokan listrik lebih terjamin guna menunjang
perekonomian nasional.

Efisiensi Energi atau ketepatgunaan tenaga adalah usaha yang


dibutuhkan dalam menggunakan sebuah peralatan atau bahkan system
yang berhubungan dengan energi.Berkaitan dengan pengelolaan energi,
kebijakan energi nasional disusun dengan tujuan yaitu tercapainya
ketahanan energi. Guna mencapai ketahanan energi, terdapat dua pilar
kebijakan energi utama yang ditempuh, yakni manajemen di sisi

4
penyediaan (Supply Side Management atau SSM) dan manajemen di sisi
permintaan (Demand Side Management atau DSM).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan efisiensi energi?
2. Bagaimana rugi energi dapat diidentifikasi dan diukur dalam
proses transmisi?
3. Apa saja strategi yang dapat digunakan untuk mengurangi rugi
energi pada proses transmisi?
4. Apa manfaat dan dampak dari mengoptimalkan efisiensi energi
pada proses transmisi?
5. Apa hambatan atau tantangan yang mungkin dihadapi dalam
mengimplementasikan solusi untuk mengurangi rugi energi?

C. Tujuan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki konsep
dan manfaat Optimasi Efisiensi Energi. Secara khusus, penelitian ini
bertujuan untuk mencapai beberapa tujuan yang lebih spesifik, antara lain:
1. Menganalisis Konsep Efisiensi Energi
Penelitian ini akan menyediakan pemahaman mendalam tentang konsep
Efisiensi Energi dalam proses Transmisi.
2. Definisi dan Penjelasan tentang Efisiensi Energi
Penelitian ini akan membahas terkait dengan Efisiensi Energi pada
Proses Transmisi
3. Definisi dan Penjelasan tentang Rugi-Rugi Daya
Penelitian ini akan membahas terkait dengan Rugi-Rugi Daya pada
Proses Transmisi
4. Faktor-Faktor Penyebab Rugi-Rugi Daya
Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi faktor-
faktor penyebab rugi-rugi daya pada Proses Transmisi.
5. Klasifikasi Rugi-Rugi Daya
Selain manfaatnya, penelitian ini akan mengidentifikasi Klasifikasi
Rugi-Rugi Daya Proses Transmisi.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Efisiensi Energi dan Rugi-Rugi Daya


Konsep Efisiensi Energi
1. Definisi Efisiensi Energi
Efisiensi Energi atau ketepatgunaan tenaga adalah usaha yang dibutuhkan
dalam menggunakan sebuah peralatan atau bahkan system yang
berhubungan dengan energi.
2. Manfaat Efisiensi Energi
Membantu menghindari atau mengurangi pemborosan energi.

Konsep Rugi-Rugi Daya


1. Definisi Rugi-Rugi Daya
Kebocoran daya atau daya yang hilang di sepanjang jalur penyaluran
tenaga listrik, hal ini disebabkan oleh resistansi yang ada pada bahan
pembentuk konduktor.
2. Faktor-Faktor Penyebab Rugi-Rugi Daya
Faktor korona, kebocoran isolator, jarak dan lain-lain.
3. Klasifikasi Rugi-Rugi Daya
Rugi-rugi daya teknis dan Non teknis.

Tantangan dan Hambatan Implementasi


1. Infrastruktur energi terbarukan masih belum memadai dan memerlukan
investasi yang besar
2. Kendala teknis dan teknologi yang belum matang dalam mengoptimalkan
efisiensi energi pada proses transmisi dan mengatasi rugi-rugi
3. Terdapat hambatan dalam menekan rugi-rugi teknis dengan pemilihan
peralatan dan pengoperasian yang lebih baik, karena teknologi yang
tersedia belum matang
4. Kendala dalam menekan rugi-rugi teknis dengan pemilihan peralatan dan
pengoperasian yang lebih baik
5. Dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk
mempercepat penerapan energi terbarukan
6. Dibutuhkan pembiayaan yang besar untuk investasi proyek energi
terbarukan
7. Implementasi teknologi smartgrid memerlukan investasi yang besar.

6
B. Teknik dan Strategi Optimisasi Efisiensi Energi pada Proses
Transmisi

1. Penggunaan Konduktor yang Efisien

Menggunakan konduktor dengan tahanan yang rendah, dengan


tahanan yang rendah dapat mengurangi rugi-rugi daya pada saluran
transmisi. Memperhitungkan pemilihan konduktor yang tepat, konduktor
yang tepat dapat membantu mengurangi rugi-rugi daya pada saluran
transmisi. Memperhitungkan pemilihan ukuran konduktor yang tepat,
ukuran konduktor yang tepat dapat membantu mengurangi rugi-rugi daya
pada saluran transmisi.

2. Pengaturan Tegangan yang Optimal

Tegangan yang optimal adalah tegangan yang tetap dan stabil di


dalam jangkauan yang ditentukan. Fluktuasi tegangan yang terlalu besar
dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik dan mengurangi
efisiensi sistem. Untuk mencapai stabilitas tegangan, diperlukan
pengaturan yang tepat pada transformator, regulator tegangan, dan sistem
penstabil tegangan. Tegangan yang optimal adalah tegangan yang tetap
dan stabil di dalam jangkauan yang ditentukan. Fluktuasi tegangan yang
terlalu besar dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik dan
mengurangi efisiensi sistem. Untuk mencapai stabilitas tegangan,
diperlukan pengaturan yang tepat pada transformator, regulator tegangan,
dan sistem penstabil tegangan.

3. Peningkatan Faktor Daya

Peningkatan faktor daya adalah suatu langkah untuk meningkatkan


efisiensi penggunaan energi listrik dalam sistem kelistrikan. Faktor daya
adalah rasio antara daya aktif (watt) dengan daya semu (VA) dalam suatu
rangkaian listrik. Faktor daya yang rendah mengindikasikan adanya rugi
daya yang tidak efisien dalam sistem, yang dapat menyebabkan beban
berlebih pada peralatan dan meningkatkan biaya energi.

C. Analisis Dampak Rugi-Rugi Daya pada Proses Transmisi

1. Dampak Terhadap Keandalan Sistem Transmisi


Rugi-rugi daya dalam jaringan transmisi menyebabkan penurunan
tegangan saat daya listrik dialirkan dari sumber menuju beban. Penurunan
tegangan yang signifikan dapat mempengaruhi kinerja peralatan dan
sistem yang terhubung ke dalam jaringan. Beban yang sensitif terhadap
perubahan tegangan, seperti peralatan elektronik, motor listrik, atau sistem
kontrol, mungkin tidak beroperasi dengan baik atau bahkan mengalami
kerusakan saat tegangan turun di bawah ambang batas yang
diperbolehkan. Rugi-rugi daya yang tinggi dalam transmisi juga dapat

7
menyebabkan pemadaman listrik atau gangguan dalam pasokan daya. Jika
kerugian daya melebihi batas yang dapat ditangani oleh sistem atau jika
terjadi gangguan yang signifikan, sistem transmisi dapat mengalami
pemadaman listrik yang luas. Pemadaman ini dapat berdampak serius pada
keandalan sistem, mengganggu aktivitas bisnis, menyebabkan kerugian
ekonomi, dan bahkan berdampak pada keamanan publik.

2. Dampak Terhadap Efisiensi Energi


Rugi-rugi daya dalam transmisi mengurangi efisiensi keseluruhan
sistem. Efisiensi sistem didefinisikan sebagai rasio antara daya keluaran
yang berguna (daya aktif) dengan daya masukan total (daya aktif + daya
reaktif). Rugi-rugi daya yang tinggi menyebabkan daya masukan total
menjadi lebih tinggi, sehingga mengurangi efisiensi sistem. Efisiensi yang
rendah berarti lebih banyak energi yang terbuang dalam bentuk rugi-rugi
daya dan kurang energi yang dapat digunakan secara efektif oleh
konsumen.

3. Dampak Terhadap Lingkungan


Rugi-rugi daya dalam transmisi tidak hanya berdampak pada
efisiensi energi, tetapi juga pada lingkungan. Penggunaan sumber daya
yang tidak efisien mengarah pada peningkatan emisi gas rumah kaca dan
polusi lingkungan lainnya. Lingkungan yang terbebani akibat penggunaan
sumber daya yang tidak efisien dapat mengalami dampak negatif jangka
panjang.

D. Tantangan dan Hambatan Dalam Optimisasi Efisiensi Energi pada


Proses Transmisi

1. Kendala Teknis dan Teknologi yang Belum Matang

Implementasi optimalisasi efisiensi energi dalam proses transmisi


menghadapi tantangan teknis. Salah satu kendala adalah ketidakmampuan
teknologi yang ada untuk mengurangi rugi-rugi daya secara signifikan.
Meskipun ada upaya untuk mengembangkan konduktor yang lebih efisien dan
transformator dengan rugi-rugi daya rendah, teknologi ini mungkin masih
belum matang atau terlalu mahal untuk diimplementasikan secara luas.

2. Faktor Regulasi dan Kebijakan Energi

Regulasi dan kebijakan yang ada juga dapat menjadi hambatan dalam
optimisasi efisiensi energi pada proses transmisi. Kebijakan yang tidak
mendukung atau regulasi yang tidak mempromosikan insentif untuk
meningkatkan efisiensi energi dapat menghambat upaya optimalisasi.
Diperlukan kerangka kebijakan yang jelas dan dukungan pemerintah yang kuat
untuk mendorong perubahan dan inovasi dalam transmisi energi yang lebih
efisien.

8
3. Keterbatasan Sumber Daya dan Anggaran

Optimalisasi efisiensi energi dalam proses transmisi mungkin memerlukan


investasi yang signifikan dalam peralatan baru, infrastruktur, atau teknologi
yang lebih efisien. Biaya implementasi yang tinggi bisa menjadi hambatan,
terutama jika sumber daya dan anggaran terbatas. Perusahaan atau lembaga
yang terlibat mungkin menghadapi kendala dalam mengalokasikan dana yang
cukup untuk mengadopsi solusi efisiensi energi. Rendahnya kesadaran dan
pemahaman tentang manfaat efisiensi energi pada proses transmisi dapat
menjadi hambatan dalam mengadopsi solusi yang lebih efisien. Jika
perusahaan atau lembaga tidak menyadari potensi penghematan energi atau
belum memahami bagaimana mengoptimalkan efisiensi, mereka mungkin
enggan untuk mengalokasikan sumber daya dan anggaran yang diperlukan
untuk upaya efisiensi energi.
8.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Rugi-rugi daya dalam sistem transmisi dapat mempengaruhi keandalan


sistem. Dengan mengoptimalkan efisiensi energi dan mengurangi rugi-rugi
daya, keandalan sistem transmisi dapat ditingkatkan. Kehilangan daya
yang berlebihan dapat mengakibatkan ketidakstabilan dan gangguan dalam
sistem. Dengan mengatasi rugi-rugi daya dalam proses transmisi,
optimisasi efisiensi energi dapat membawa manfaat seperti penghematan
energi, peningkatan keandalan sistem, dan pengurangan emisi gas rumah
kaca. Upaya ini membutuhkan kolaborasi antara industri, pemerintah, dan
lembaga riset untuk mengembangkan solusi teknis yang lebih baik,
mengimplementasikan kebijakan yang mendukung, dan mengalokasikan
sumber daya yang cukup untuk mencapai tujuan efisiensi energi yang
lebih tinggi.

B. Ucapan Terimakasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat
dalam pembuatan jurnal ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

[1] Siregar, A. R., & Yulianto, E. (2016). Memperbaiki Tegangan dan Rugi–rugi
Daya pada Sistem Transmisi dengan Optimasi Penempatan Kapasitor
menggunakan Algoritma Genetika. Jurnal Nasional Teknik Elektro, 5(2), 91-
98. Metode optimasi yang cukup efektif adalah algoritma genetika.
[2] Ibnu Syahri. (2019). Perhitungan dan Upaya Perbaikan untuk Meminimalkan
Rugi-rugi Daya pada Jaringan Distribusi Tegangan Menengah. Jurnal Teknik
Elektro Universitas Tanjungpura, 3(2), 1-8. Beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk mengurangi rugi-rugi daya, diantaranya adalah optimalisasi
kapasitas beban.
[3] Pada skripsi Agus Setiawan dan Anggit P. (2021), dilakukan analisa rugi-rugi
daya pada transmisi tegangan tinggi 150 kV di PLN Sungguminasa.
[4] Analisis Pengaruh Rugi-Rugi Daya Pada Jaringan Transmisi 150 kV
Menggunakan Software Etap 12.6 - ResearchGate. Analisis dilakukan untuk
memperoleh nilai rugi-rugi energi di jaringan transmisi 150 kV dengan
merancang sistem aliran energi menggunakan software Etap 12.6.
[5] Rihotlian Manullang. (n.d.). Analisa Rugi Rugi Daya pada Penghantar SUTET
275 kV Pangkalan Susu - Binjai. Skripsi Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Medan Area. Dilakukan perhitungan rugi-rugi
dan regulasi tegangan pada penghantar SUTET 275 kV Pangkalan Susu -
Binjai dengan hasil efisiensi transmisi yang diperoleh.

11

Anda mungkin juga menyukai