Anda di halaman 1dari 8

ORBITH VOL. 11 NO.

1 MARET 2015 : 1 – 8

SISTEM AUDIT ENERGI LISTRIK DENGAN METODE


PENGUKURAN REAL TIME

Oleh: B. G. Melipurbowo
Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jln Prof Sudarto SH, Tembalang, Semarang 50275

Abstrak

Energi listrik merupakan sumber penggerak bagi semua komponen listrik yang dipakai
pada semua kegiatan di Jurusan Teknik Elektro, harga energi listrik telah banyak
mengalami kenaikan, hal ini dapat berakibat terhadap kenaikan biaya proses
pendidikan, sehingga diperlukan program penghematan energi listrik. Ada dua katagori
dalam penggunaan energi listrik yaitu kebutuhan peralatan dan penerangan. Kegiatan
melakukan kajian terhadap sistem kelistrikan dan penggunaannya secara menyeluruh
untuk tujuan memperoleh penghematan listrik. Orientasi kajian dari audit energi listrik
ini meliputi : Sistem jaringan listrik, pengukuran penggunaan daya listrik pada line,
pengukuran dan pengaturan keseimbangan beban. Kegiatan audit energi listrik secara
praktis dapat memberikan dukungan perolehan penghematan energi listrik. Dengan
cara melakukan langkah pengukuran energi listrik pada line beban secara real time
dan kemudian data pengukuran disimpan dalam database. Hal ini mengarahkan kepada
semua pelaku pengguna energi listrik dan mereka memiliki keinginan untuk melakukan
program penghematan listrik. Pakar merupakan salah satu cara bagaimana mentansfer
pengetahuan yang dimiliki seorang pakar ke dalam komputer, dan membuat keputusan
berdasarkan pengetahuan itu. Dengan melakukan identifikasikan sumber dari energi
pada suatu area, besarnya pasokan energi, lokasi dan penggunaan dari energi tersebut.
Kemudian melakukan pengukuran dari line trafo hingga ke beban, berdasarkan
langkah diatas, lalu menganalisis secara detail tentang penggunaan energi,
penghematan yang bisa dilaksanakan. Maka peneliti melakukan penelitian tentang
“Audit Energi Listrik di Gedung Jurusan Listrik”. Guna memungkinkan adanya
penghematan, merekomendasikan tindakan yang harus dilakukan, untuk penghematan.
Kata Kunci : Energi Listrik, Pengukuran real time, Daya

1. Pendahuluan peralatan listrik dapat mencapai 60 % ,


Energi listrik dan juga sumber energi listrik sedangkan penerangan 40 %.
lainnya pada saat ini masih merupakan
sumber penggerak bagi semua perangkat Kegiatan melakukan kajian kelistrikan dan
listrik yang dipakai pada semua kegiatan di penggunaannya untuk tujuan memperoleh
Jurusan Teknik Elektro, disamping itu penghematan listrik sehingga dapat
biaya energi listrik telah banyak mengalami menurunkan biaya pembayaran listrik.
kenaikan, hal ini dapat berakibat terhadap Orientasi kajian dari audit energi listrik ini
kenaikan biaya proses pendidikan. meliputi : Sistem jaringan listrik,
pengukuran daya listrik, pengukuran
Salah satu contoh dari hasil kajian di penggunaan daya listrik pada line, dan
industri terhadap pemakaian energi listrik evaluasi pengaturan keseimbangan beban.
bagi seluruh komponen listrik. Ada dua Dengan mengacu standar audit energi pada
katagori dalam penggunaan energi listrik bangunan gedung, yakni SNI 03-6196-2000
yaitu kebutuhan peralatan dan penerangan, tentang Prosedur Audit Energi pada
adapun kebutuhan energi listrik pada Bangunan Gedung (PAEBG). Maka
kegiatan audit energi listrik secara praktis

1
Sistem Audit Energi Listrik Dengan Metode Pengukuran Real Time………...B.G.Melipurbowo

dapat memberikan dukungan perolehan mengatasi bagian tertentu pada suatu audit.
penghematan energi listrik. Dengan cara Laporan data pengukuran dipakai menjadi
melakukan langkah pengukuran energi acuan untuk pengambilan keputusan
listrik pada tiap titik line beban secara real manajerial.
time dan kemudian data pengukuran
disimpan dalam database. Hal ini Adapun tujuan dari penelitian yang penulis
mengarahkan kepada semua pelaku lakukan adalah Melaksanakan pengukuran
pengguna energi listrik dan mereka secara real time, Efisiensi penggunaan
memiliki keinginan untuk melakukan energi listrik di jurusan teknik elektro dan
program penghematan listrik. memudahkan dalam pengambilan
keputusan dalam penghematan energi
Sistem pakar merupakan salah satu cara listrik.
bagaimana “mengadopsi” seseorang
berpikir dan bernalar dalam menyelesaikan 1.2. Kerangka Teori
permasalahnan, dan membuat keputusan Metode Distribution Requraiment Planning
maupun mengambil kesimpulan dari (DRP) pada sistem distribusi tenaga listrik
sejumlah fakta yang ada. Dasar dari suatu di transformator, yang dilakukan oleh :
sistem pakar adalah bagaimana mentansfer Julius Sentosa Setiadji1, Tabrani
pengetahuan yang dimiliki oleh seorang Machmudsyah2, Yanuar Isnanto, 2003,
pakar ke dalam komputer, dan membuat dengan judul “Pengaruh
analisa berdasarkan pengetahuan. Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus
Netral dan Losses pada Trafo Distribusi”
Dengan mengandalkan kemajuan di bidang Peneliti dengan menganalisa adanya
teknologi dan informasi tersebut, kiranya ketidakseimbangan beban pada suatu sistem
perlu adanya metode proses pengukuran distribusi tenaga listrik selalu terjadi dan
penggunaan energi listrik dengan metode penyebab ketidakseimbangan tersebut
pengukuran real time. adalah pada beban-beban satu fasa pada
pelanggan jaringan tegangan rendah.
1.1. Permasalahaan. Sehingga setelah diventarisasi data
Melakukan identifikasikan sumber dari pengukuran tentang arus, tegangan dan
energi pada suatu area, besarnya pasokan rugi-rugi daya yang tersimpan dalam
energi, lokasi dan penggunaan dari energi database. Kemudian diambil langkah-
tersebut. Kegiatan survey penggunaan langkah berikutnya, guna mendapatkan
energi, diharapkan memberikan pengkajian efisiensi distribusi energi listrik..
awal dan penghematan secara umum.
Kemudian melakukan pengukuran dari line Dengan teknologi informasi memungkinkan
trafo hingga ke beban, berdasarkan langkah perusahaan yang mengadopsinya memiliki
diatas, lalu menganalisis tentang keunggulan kompetitif. Teknologi
penggunaan energi, penghematan yang bisa informasi memberikan peluang bagi
dilaksanakan. Maka peneliti melakukan perusahaan global untuk meningkatkan
penelitian tentang “Audit Energi Listrik di koordinasi dan pengendalian, atau dapat
Gedung Jurusan Listrik”. Guna pula dimanfaatkan untuk mendapatkan
memungkinkan adanya penghematan, keunggulan daya saing di pasar dunia
merekomendasikan tindakan yang harus (Johnston dan Carrico, 1998; Clemons dan
dilakukan, dan memberikan pernyataan Kimbrough, 1991; Mahmod dan Mann,
kemungkinan penghematan. 1993; Kettinger et al.,1994; Mata et al.,
1995; Ross et al., 1995).
Penghematan meliputi seluruh area atau
mungkin dikhususkan pada suatu bagian, Sejumlah penelitian mendukung hubungan
dengan tenaga ahli/spesialis untuk antara investasi TI perusahaan dengan

2
ORBITH VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 : 1 – 8

kinerja. Pengunaan TI akan membawa Alat Ukur power meter diskrite yang sudah
perusahaan pada kondisi yang dilengkapi dengan interface data menuju ke
menguntungkan yaitu kemudahan komputer sebagai database, lihat gambar 1.
memasuki pasar, diferensiasi produk, dan Data pengukuran melalui clamp meter,
cost effciency (Kettinger et al, 1994). kemudian diubah menjadi data diskrite
Dengan kemudahan tersebut maka melalui micrikontroller ATMega 16, lalu
perusahaan akan mampu meningkatkan dikirim ke Netbook, melalui interface
kinerjanya. Jadi pengunaan TI secara RS.232 yang bersifat data konektor USB.
strategik akan mampu membawa
perusahaan meningkatkan profitabilitas
yang merupakan salah satu indikator
performance.

Mahmood dan Mann (1993) menyatakan


bahwa investasi yang mantap dalam
teknologi informasi harus dipertimbangkan
untuk meningkatkan performance ekonomi
dan strategi organisasi. Penelitian yang Gambar 1. Diagram blok power meter
dilakukan oleh Mahmood dan Mann dengan interface
(1993), kemudian direplikasi oleh Sircar et
al. (2000) yaitu dengan melakukan Pada proses penelitian ini dengan
penelitian dengan mengembangkan melakukan :
framework yang dikembangkan oleh a. Pengukuran energy listrik yaitu arus
Mahmood dan Mann (1993). listrik pada panel obyek penelitian
Pengembangan tersebut dilakukan karena dengan menggunakan Alat Ukur Clamp
menurut Sircar et al. (2000) penelitian dan meter, berdasarkan alur blok diagram
framework yang dibangun Mahmood dan dan flow chart.
Mann (1993) memiliki sejumlah b. Data pengukuran arus listrik tercatat
keterbatasan. Hasil penelitian yang pada lembar data berupa data
dilakukannya menunjukkan hubungan yang pengukuran model exel. (lihat samling
positif dan signifikan antara investasi dan pengukuran dilampiran).
performance. c. Data pengukuran dimasukan ke
database.
Perbedaan mendasar penelitian ini dengan d. Evaluasi data pengukuran.
penelitian sebelumnya adalah penelitian ini
sebagai pengembangan dari penelitian yang Pada penelitian ada beberapa tahapan dalam
sudah ada yang menggunakan melakukan langkah kegiatan yaitu :
pengukuran secara real time. Agar a. Menyiapkan line jaringan listrik dari
didapatkan data hasil pengukuran secara trafo.
periodik dalam waktu yang diinginkan. b. Menyiapkan perangkat alat ukur
Data hasil pengukuran disimpan di seperti : clamp meter dan database yang
database, sehingga data tersebut dapat ada di komputer .
digunakan sesuai kebutuhan sewaktu- c. Melakukan pengukuran.
waktu oleh user (lihat tabel gambar 3) d. Data dari clam meter tercatat langsung
pada database (computer), berdasarkan
2. Metodologi pengukuran energy listrik dapat
2.1. Kerangkan Penelitian dilakukan diawali konsumsi enenrgi
Energi listrik yang diukur dari sumber listrik yang standart. Perlu dilakukan
dalam hal ini sumber tegangan dari line dengan mengetahui profil penggunaan
trafo, yang menuju ke beban kita pasangkan energi listrik pada beban, sehingga dapat

3
Sistem Audit Energi Listrik Dengan Metode Pengukuran Real Time………...B.G.Melipurbowo

diketahui peralatan penggunaan energi biasanya menggunakan NYFGBY. Di


apa saja yang pemakaian energinya dalam panel biasanya busbar/rel dibagi
cukup besar. menjadi dua segmen yang saling
e. Membuat profil penggunaan energy berhubungan dengan sakelar pemisah, yang
listrik yang merupakan hasil penelitian satu mendapat saluran masuk dari APP
yang dilakukan. (pengusaha ketenagalistrikan) dan satunya
lagi dari sumber listrik sendiri (genset).
2.2. Energi Listrik. Dari kedua busbar didistribusikan ke beban
Energi Listrik energi yang dibutuhkan bagi secara langsung atau melalui SDP dan atau
peralatan listrik untuk menggerakkan SSDP. Tujuan busbar dibagi menjadi dua
motor, lampu penerangan, memanaskan, segmen ini adalah jika sumber listrik dari
mendinginkan ataupun untuk PLN mati akibat gangguan ataupun karena
menggerakkan kembali suatu peralatan pemeliharaan, maka suplai ke beban tidak
mekanik untuk menghasilkan bentuk akan terganggu dengan adanya sumber
energy yang lain. listrik sendiri (genset) sebagai cadangan.
Peralatan pengaman arus listrik untuk
Satuan daya sama dengan 1 joule/sekon penghubung dan pemutus terdiri dari : CB,
sering disebut sebagai watt dan satuan MCB, MCCB, NFB, ACB dan atau VCB.
energy dinyatakan dalam watt, yaitu watt-
jam atau Wh. Untuk PHB system tegangan menengah,
1 Wh = 1 J/s x 3600 s = 3600 J terdiri dari tiga cubicle yaitu satu cubicle
1 KWh = 1000 Wh = 3600 kJ incoming dan cubicle outgoing. Hantaran
masuk merupakan kabel tegangan
Pengertian energi listrik adalah kemampuan menengah dan biasanya dengan kabel
untuk melakukan atau menghasilkan usaha XLPE atau NZXSBY. Saluran daya
listrik (kemampuan yang diperlukan untuk tegangan menengah ditransfer melalui trafo
memindahkan muatan dari satu titik ke titik distribusi ke LVMDP (Low Voltage Main
yang lain), dilambangkan dengan W. Distribution Panel). Pengaman arus
listriknya terdiri dari sekering dan LBS
Salah satu alat ukur daya listrik adalah (Load Break Switch). Peralatan dan
APP merupakan alat ukur yang merupakan rangkaian dari busbar sampai ke beban
bagian dari pekerjaan dan tanggung jawab seperti pada PHB system tegangan rendah,
pengusaha ketenagalistrikan (PLN), berupa lihat gambar dibawah ini.
alat ukur kwh meter dan sebagai pembatas
arus. Adapun jenisnya diantaranya : 450 2.4. MCB (Miniatur Circuit Breaker)
VA sampai dengan 4.400 VA untuk sistem MCB adalah pengaman rangkaian yang
satu fasa dan 4,9 kVA sampai dengan 630 dilengkapi dengan pengaman thermis
kVA untuk sistem tiga fasa (bimetal) sebagai pengaman beban lebih
dan juga dilengkapi relai elektromagnetik
2.3. Panel Hubung Bagi (PHB) untuk pengaman hubung singkat.
Panel Hubung Bagi (PHB) merupakan
panel berbentuk almari (cubicle), yang Keuntungan menggunakan MCB sebagai
dapat dibedakan sebagai : Panel berikut : Dapat memutuskan rangkaian tiga
Utama/MDP : Main Distribution Panel, phasa walaupun terjadi hubung singkat
Panel Cabang/SDP : Sub-Distribution Panel pada salah satu phasanya, Dapat digunakan
dan , Panel Beban/SSDP : Subsub- kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat
Distribution Panel hubung singkat atau beban lebih dan
Mempunyai tanggapan yang baik apabila
PHB sistem tegangan rendah, hantaran terjadi hubung singkat atau beban lebih.
utamanya merupakan kabel feeder dan

4
ORBITH VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 : 1 – 8

Pada MCB terdapat dua jenis pengaman Keterangan :


yaitu secara thermis dan elektromagnetis, a. Pertama kali program dijalankan maka
pengaman termis berfungsi untuk program akan melakukan insialisasi data
mengamankan arus beban lebih sedangkan b. Proses initialisasi atau konfigurasi pada
pengaman elektromagnetis berfungsi untuk serial komunikasi dengan mengeset
mengamankan jika terjadi hubung singkat. kecepatan transfer data pada kecepatan
Pengaman thermis pada MCB memiliki tertentu.
prinsip yang sama dengan thermal overload c. Jika ada data serial ,jika ya maka ambil
yaitu menggunakan dua buah logam yang data kemudian tampilkan ke monitor dan
digabungkan (bimetal), pengamanan secara simpan ke tabel
thermis memiliki kelambatan, ini d. Program selesai
bergantung pada besarnya arus yang harus
diamankan, sedangkan pengaman Data dan informasi akan saling
elektromagnetik menggunakan sebuah berkesinambungan sehingga membentuk
kumparan yang dapat menarik sebuah suatu siklus yang disebut information cycle
angker dari besi lunak. (siklus informasi). Data ditangkap oleh
indera kemudian menjadi inputan dalam
3. Hasil dan Pembahasan sebuah model untuk diubah menjadi
3.1. Hasil Penelitian informasi bagi penerimanya yang nantinya
Data pengukuran konsumsi energi listrik akan membantu pengambilan keputusan
adalah : dan menjadi sebuah hasil tindakan.
a. Data tersimpan pada database dengan
format keluaran berupa data exel. Berikut ini menunjukkan kurava analisa
b. Data pengukuran meliputi data tegangan data pengukuran energi listrik, berdasarkan
jala-jala (Volt ac) saat mengukur, arus database pengukuran yang terlampir dalam
(Amper) dan daya (watt). bab lampiran data.
c. Selain data pengukuran juga
mengumpulkan dan meneliti sejumlah
data masukan yang dapat mempengaruhi
perubahan besarnya kebutuhan energi
listrik
d. Hasil penelitian informasi data
pengukuran energi dibuat profil
penggunaan energi listrik pada suatu
bangunan. Gambar 4. Kurva arus dan daya beban di
line 1.

3.2. Pembahasan
Jika tegangan sistem terlalu tinggi/rendah
dapat melawati batas-batas toleransi,
sehingga dapat mengganggu dan atau
merusak beban dalam hal ini peralatan yang
ada di instansi/industry/konsumen. Kondisi
Gambar 2. Lembar data pengukuran
beban mempunyai variasi dan besarnya
berubah-ubah, bila beban meningkat maka
tegangan diujung penerimaan menurun dan
sebaliknya bila beban berkurang maka
tegangan di ujung penerimaan naik.

Gambar 3. Lembar dialog pengukuran

5
Sistem Audit Energi Listrik Dengan Metode Pengukuran Real Time………...B.G.Melipurbowo

Faktor lain yang ikut mempengaruhi


perubahan tegangan sistem (tegangan jatuh) Daya reaktif adalah daya yang hilang, atau
adalah rugi daya yang disebabkan oleh daya rugi-rugi sehingga semakin besar
adanya impedansi seri penghantar saluran. sudutnya atau semakin kecil faktor dayanya
Perubahan tegangan pada dasarnya maka rugi-ruginya semakin besar.
disebabkan oleh adanya hubungan antara
tegangan dan daya reaktif. Jatuh tegangan 3.3. Rekomendasi hasil Penelitian
dalam penghantar sebanding dengan daya Setelah melakukan penelitian penghematan
reaktif yang mengalir dalam penghantar energi listrik, maka perlu adanya langkah
tersebut. Berdasarkan hubungan ini maka kedepan untuk melaksanakan
tegangan dapat diperbaiki dengan mengatur penghemantan energi listrik yaitu :
aliran daya reaktif. a. Identifikasi hemat energi listrik :
a) Penggunaan bahan bakar selain energi
Ada 3 macam bentuk daya listrik yaitu : listrik.
Daya Listrik atau disebut daya semu (va), b) Penggunaan refrigrant sintetik (hydro
Daya nyata/aktif (watt) dan Daya reatif carbon) pada sistem pendingin.
(var) c) Penggunaan motion sensor/ akupansi
Pada line jaringan ada 3 macam beban sensor penerangan pada ruang.
Listrik : d) Penggunaan ballast elektronik pada
a. Beban Resistif, misalnya lampu pijar, lampu TL.
b. Beban induktif, misalnya transformator, e) Penggunaan fotocell sensor pada
motor listrik, penerangan luar
c. Beban kapasitif, misalnya kapasitor. f) Penggunaan termostat pada sistem
pendingin AHU
Perbandingan antara besar daya aktif
dengan daya semu disebut faktor daya (cos b. Optimasi Energi Listrik
), sedangkan besarnya  adalah sudut a) Melakukan pencatatan berkala besaran-
yang dibentuk antara daya aktif dan daya besaran listrik pada peralatan produksi
semu. Faktor daya ini terjadi karena adanya dan utilitas untuk kepentingan data
pergeseran fasa yang disebabkan oleh historis dan evaluasi performansi
adanya beban induktif/kumparan dan atau peralatan dan sistem kelistrikan secara
beban kapasitif. Dalam teori listrik arus keseluruhan.
bolak-balik penjumlahan daya dilakukan b) Melaksanakan program/ komitmen
secara vektoris, yang dibentuk vektornya kolektif penghematan energi dengan
merupakan segitiga siku-siku, yang dikenal besaran prosentasi terukur
dengan segitiga daya. Sudut  merupakan c) Pengujian kualitas suplai daya terhadap
sudut pergeseran fasa, semakin besar peralatan listrik secara berkala dimulai
sudutnya, semakin besar (gambar 5). dengan listing peralatan pengguna energi
dan diklasifikasikan sesuai fungsi atau
area kerjanya
d) Melakukan penetapan atau pendekatan
besaran penggunaan energi pada
peralatan-peralatan utama dan
pendukung dengan memperhatikan
Gambar 5. Segi tiga daya. (cos ) prilaku produksi.
e) Pembenahan single line diagram
Bila daya listrik mempunyai kondisi pada sehingga memudahkan pekerjaan
daya semu (S), dan daya reaktif (Q) troubleshooting, pengukuran besaran-
semakin besar, sehingga faktor dayanya besaran listrik dan perawatan perbaikan
(cos θ) semakin kecil.

6
ORBITH VOL. 11 NO. 1 MARET 2015 : 1 – 8

pada lokasi panel, panel listrik, usia c. Sebagai tampilan di monitor dan server
peralatan dan effisiensi. dari database menggnakan program
f) Relokasi grup switching-switching software Delphi
beban/dan beban penerangan pada d. Pengukuran arus, tegangan dan daya
pemutus beban. mempunyai variable perubahan yang
g) Mengendalikan suhu ambien untuk kecil karena sebagai sampling data
memaksimalkan umur isolasi dan bebannya tidak berubah, lihat table di
kehandalan beban. halam lampiran.
e. Penurunan arus dan kenaikan tegangan
3.4. Analisa Energi Listrik : ini disebabkan karena beban induktif
Data hasil penelitian kami dilakukan dari beban.
dengan cara melakukan pengukuran arus
dan tegangan listrik dari panel (dalam 4.2. Saran
penelitian ini) untuk tiap line (ada 3 line) Setelah selesai pelaksanaan penelitian ada
dengan menggunakan clamp meter. beberapa saran sebagai berikut :
a. Sebagai kelengpan program pengukuran
Konsumsi Energi Listrik (KEL) dan energi listrik sebaiknya dilengkapi
penyusunan profil penggunaan ballas dengan faktor daya, daya reaktif dan
listrik. Besarnya KEL merupakan hasil daya aktif, sehingga dapat menganalisa
perhitungan dibandingkan dengan konsumsi dan langkah perbaikan beban.
standar. Apabila hasilnya ternyata sama b. Penelitian ini dapat ditindak lanjuti
atau kurang dari target KE, maka kegiatan tetang sistem audit energi listrik di
selanjutnya menindak lanjuti hasil Politeknik Negeri Semarang, agar
perhitungan tersebut. Apabila peluang lembaga dapat menganalisa penggunaan,
hemat ballas ini telah dikenali sebelumnya, penghematan enenergi listrik dampak
maka perlu ditindak lanjuti dengan analisis akibatnya dapat lebih efisien dalam
peluang hemat ballas, yaitu dengan cara anggaran listrik.
membandingkan potensi perolehan hemat c. Peneliti langkah ke depan ingin
ballas dengan biaya yang harus dibayar membuat penelitian sistem audit energi
untuk pelaksanaan rencana penghematan di lingkungan Politeknik Negeri
ballas yang direkomendasikan. Semarang.
Penghematan ballas pada bangunan gedung
tidak dapat diperoleh begitu saja dengan DAFTAR PUSTAKA
cara mengurangi kenyamanan penghuni Andrianto, Heri. 2008. Pemrograman
ataupun produktivitas di lingkungan kerja. Mikrokontroler AVR ATMega16
Menggunakan Bahasa C (Code
4. Kesimpulan dan Saran. Vission AVR). Bandung :
4.1. Kesimpulan Informatika.
Dari pelaksanaan penelitian ini yang kami Benard M Oliver, John M Cage ; 1971 ; “
lakukan dilaboratorium Teknik Elektronika Electronics Measurement and
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Instrumentation” Mc Graw – Hill
a. Pada penelitian ini menggunakan alat Kogakusha , Tokyo
ukur clamp meter yang dilengkapi James W Delly, William Friley ; 1993 ; “
interface USB terhubung langsung Instrumentations for Engennering
dengan computer, dengan menggunakan Measurement”, John Wilay & Sons
program assembler pada Inc, New York
mikrokontrollernya. Manuel Mora, Guisseppi A Forgionne,
b. Pada database menggunakan MySQL Jatinder N D Gupta, 2003, “Dicision
saat mengambil data dari alat ukur clamp Making Support Systems :
meter. Achievements, Trends and Challenges

7
Sistem Audit Energi Listrik Dengan Metode Pengukuran Real Time………...B.G.Melipurbowo

for the New Decade ” Edea Group


Publishing, London.
Marius-Constantin Popescu and Nikos E.
Mastorakis, 2009, “Monitoring
System for Electrical Measurements,
of Energy Distribution Stations”,
International Journal of Systems
Appliction, Engeering &
Development, Issue 4, Volume 3,
Oliver Cagr ; 1971 ; “ Electronic
Measurement and Instrumentation”,
Mc Graw Hill, Kagakhusa
Ragnu Ramarkrishnan Johannes Gehrke,
2003, “Sistem Manajemen
Database” Andi offset, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai