KETENAGALISTRIKAN
KELOMPOK 3 :
Penyusun :
Rinaldi (202211040)
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN
DAN ENERGI TERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
2023
1
BAB I PENDAHULUAN
Dalam era peningkatan kesadaran akan dampak lingkungan dan keberlanjutan, energi terbarukan
telah menjadi fokus utama dalam memenuhi kebutuhan energi global. Namun, tantangan utama
yang dihadapi adalah kehandalan pasokan energi terbarukan yang seringkali tergantung pada
faktor-faktor lingkungan seperti cuaca dan lokasi geografis. Dalam konteks ini, pengembangan
model analisis ketersediaan energi terbarukan menjadi krusial untuk mendukung perencanaan
dan operasi jaringan yang efisien.
Model-model analisis ini bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi ketersediaan energi
terbarukan dengan mempertimbangkan variabilitas faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi
produksi energi, seperti sinar matahari, kecepatan angin, dan curah hujan. Dengan
mengintegrasikan data historis dan prediktif terkait sumber energi terbarukan, model-model ini
mampu memberikan proyeksi yang lebih akurat terkait potensi energi yang dapat dihasilkan
dalam jangka waktu tertentu.
Efisiensi perencanaan dan operasi jaringan energi terbarukan sangat bergantung pada
ketersediaan informasi yang akurat dan tepat waktu. Dengan memanfaatkan model-model
analisis ini, para perencana dan operator jaringan dapat mengantisipasi fluktuasi dalam pasokan
energi, mengoptimalkan penempatan sumber energi terbarukan, dan mengelola jaringan secara
lebih adaptif. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengurangi risiko kekurangan pasokan
energi serta meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber energi yang tersedia.
Selain itu, model-model analisis ini juga memberikan landasan bagi pengembangan kebijakan
energi yang lebih berkelanjutan. Dengan memahami potensi dan ketersediaan energi terbarukan
secara mendalam, pemerintah dan lembaga terkait dapat merancang kebijakan yang mendorong
investasi dalam infrastruktur energi terbarukan, serta mengurangi ketergantungan pada sumber
energi konvensional yang bersifat tidak terbarukan dan berdampak negatif pada lingkungan.
Dengan demikian, model analisis ketersediaan energi terbarukan menjadi landasan yang sangat
penting dalam memajukan transisi energi menuju sistem yang lebih berkelanjutan. Dengan
2
menyediakan informasi yang lebih terperinci dan akurat tentang potensi energi terbarukan,
model-model ini dapat membantu dalam mengarahkan upaya-upaya perencanaan, operasi, dan
kebijakan yang memungkinkan pemanfaatan energi terbarukan secara optimal, menjaga
keberlanjutan lingkungan, dan mencapai tujuan energi bersih secara global.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
3
model ini memungkinkan perencanaan infrastruktur yang lebih efisien dan terarah,
menghasilkan peningkatan dalam ketersediaan energi yang dihasilkan.
Variabilitas Cuaca dan Musim: Menilai pengaruh variasi cuaca dan musim
terhadap ketersediaan energi terbarukan di PLTA Cirata, dengan
mempertimbangkan arus air dan potensi daya hidrolik sebagai sumber utama.
4
Optimalisasi Kapasitas Transmisi: Menilai dampak peningkatan kapasitas
transmisi terhadap efisiensi operasional dan distribusi energi, dengan
mempertimbangkan lokasi dan teknologi yang sesuai.
Melalui ruang lingkup ini, diharapkan model analisis ketersediaan energi terbarukan dapat
memberikan kontribusi signifikan terhadap efisiensi operasional, keberlanjutan lingkungan, dan
peningkatan ketersediaan energi terbarukan di PLTA Cirata.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penelitian Tambunan, H. B., Surya, A. S., Jintaka, D. R., Harsono, B. B. S., Sinaga, D.
H., Sidik, A. D. W. M., & Pramurti, A. R. (2021) yang diterbitkan dalam EPIC (Journal of
Electrical Power, Instrumentation and Control), mengeksplorasi Review Proses Perencanaan
Jangka Panjang Sistem Tenaga Listrik. Meskipun tidak secara langsung menyoroti model
analisis ketersediaan energi terbarukan, penelitian ini memberikan wawasan yang penting terkait
dengan perencanaan jangka panjang dalam konteks sistem tenaga listrik, yang memiliki
implikasi terhadap pengintegrasian energi terbarukan dalam perencanaan jaringan.
Penelitian Panunggul, D. A., Boedoyo, M. S., & Sasongko, N. A. (2018) yang diterbitkan dalam
jurnal Ketahanan Energi mengenai Analisa Pemanfaatan Energi Terbarukan di Universitas
Pertahanan sebagai Pendukung Keamanan Pasokan Energi, lebih fokus pada studi kasus
penerapan energi surya dan angin dalam konteks keamanan pasokan energi di lingkungan
kampus. Penelitian ini memberikan gambaran tentang penerapan langsung energi terbarukan
dalam skala yang lebih kecil (universitas), dan walaupun tidak secara langsung membahas model
analisis ketersediaan energi, namun memberikan informasi tentang praktik pemanfaatan energi
terbarukan dalam lingkungan tertentu.
Sementara penelitian Pratama, H. A., & Penangsang, I. H. O. yang tidak memiliki informasi
lengkap mengenai jurnal dan publikasi, mengulas Analisa Koordinasi Hybrid AC/DC Microgrid
untuk Melayani Beban Intermiten dengan Metode Perbandingan Kombinasi Operasi Jaringan.
Penelitian ini mungkin terkait dengan integrasi sumber energi terbarukan dalam sistem
mikrogrid, dan walaupun mungkin tidak secara khusus membahas model analisis ketersediaan
energi, tetapi dapat memberikan wawasan tentang integrasi sumber energi terbarukan dalam
operasi jaringan mikrogrid.
Secara keseluruhan, ketiga penelitian tersebut memberikan kontribusi terkait dengan penggunaan
energi terbarukan dalam berbagai konteks, meskipun fokusnya mungkin berbeda. Sementara
tidak secara langsung membahas model analisis ketersediaan energi terbarukan, tetapi tetap
6
memberikan informasi yang berguna tentang penerapan energi terbarukan dalam berbagai
skenario dan lingkungan.
1. Sumber Daya Energi Terbarukan: Memahami karakteristik, potensi, dan variabilitas dari
sumber-sumber energi terbarukan seperti surya, angin, hidro, biomassa, dan geotermal. Ini
melibatkan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produksi energi dari sumber-
sumber ini, seperti intensitas sinar matahari, kecepatan angin, curah hujan, topografi, dan
lainnya.
3. Pemodelan Matematis dan Statistik: Penggunaan model matematika dan statistik dalam
mengembangkan prediksi ketersediaan energi terbarukan. Ini melibatkan teknik-teknik seperti
analisis regresi, time series, dan model matematis lainnya untuk meramalkan produksi energi
dari sumber-sumber terbarukan berdasarkan data historis dan faktor-faktor lingkungan yang
terkait.
4. Analisis Data dan Pengolahan Sinyal: Penggunaan teknik analisis data untuk memproses
informasi yang berasal dari sensor-sensor dan sistem pemantauan yang mengukur produksi
7
energi terbarukan. Ini termasuk teknik pengolahan sinyal, analisis frekuensi, dan identifikasi pola
dalam data yang dihasilkan oleh sumber energi terbarukan.
5. Pengelolaan Jaringan Energi: Integrasi model analisis ketersediaan energi terbarukan dalam
perencanaan dan operasi jaringan energi. Ini mencakup konsep koordinasi dan pengaturan sistem
energi, optimisasi distribusi, dan manajemen beban dalam konteks penggunaan energi terbarukan
dalam jaringan.
Landasan teori ini menyatukan berbagai aspek pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu untuk
membentuk kerangka kerja yang komprehensif dalam pengembangan dan penerapan model
analisis ketersediaan energi terbarukan untuk efisiensi perencanaan dan operasi jaringan.
8
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di lingkungan IT PLN, di mana infrastruktur dan data terkait jaringan
energi terbarukan tersedia untuk analisis. Waktu penelitian dimulai dari fase persiapan yang
mencakup pengajuan judul penelitian, kajian literatur, hingga perancangan dan implementasi
model analisis. Proses penelitian ini akan melibatkan waktu yang terencana mulai dari enam
bulan hingga satu tahun, dengan tahap pengumpulan data, analisis, dan validasi berlangsung
secara berkelanjutan.
9
3.3 Metode Pengumpulan Data
Sumber Data: Data primer akan diperoleh dari sensor-sensor di lokasi sumber energi
terbarukan dan jaringan PLN. Data sekunder meliputi informasi historis produksi energi,
kondisi lingkungan, dan variabel-variabel terkait.
Jenis Data: Meliputi data cuaca, intensitas cahaya matahari, kecepatan angin, curah
hujan, serta data historis produksi energi.
Pengujian Hipotesis (jika ada): Pengujian hipotesis terkait dengan keakuratan prediksi
dan kesesuaian model dengan kondisi nyata di lapangan.
Dengan mengikuti proses ini, diharapkan bahwa model analisis yang dikembangkan dapat
menjadi alat yang andal dan efektif dalam menilai ketersediaan energi terbarukan, membantu
perencanaan dan operasi jaringan energi secara efisien.
10
BAB IV PEMBAHASAN
A. Peningkatan Efisiensi Transmisi Energi Terbarukan di PLTA Cirata Dapat Mengurangi Emisi
Gas Rumah Kaca
Peningkatan efisiensi transmisi energi terbarukan di PLTA Cirata memiliki dampak signifikan
terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca. PLTA Cirata, sebagai pembangkit listrik tenaga air,
mengandalkan sumber daya air sebagai sumber utama untuk menghasilkan energi. Proses ini
melibatkan pemindahan energi dari air ke listrik melalui generator, dan kemudian distribusi
energi melalui sistem transmisi. Fokus pada efisiensi transmisi adalah langkah kritis untuk
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya terbarukan dan mengurangi dampak lingkungan.
11
responsif terhadap fluktuasi, akan membantu menjaga efisiensi transmisi dalam berbagai
kondisi operasional.
Dengan merinci dan mengoptimalkan setiap langkah dalam proses transmisi energi terbarukan,
PLTA Cirata dapat menjadi model untuk pembangkit listrik yang tidak hanya efisien tetapi juga
ramah lingkungan. Peningkatan efisiensi transmisi tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca
tetapi juga meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan operasional PLTA Cirata dalam jangka
panjang.
Studi ini bertujuan untuk menyelidiki dampak peningkatan kapasitas transmisi terhadap efisiensi
operasi jaringan PLTA Cirata, khususnya pada tahap distribusi energi. Peningkatan kapasitas
transmisi menjadi aspek kritis dalam memastikan distribusi energi yang optimal dan efisien dari
sumber daya terbarukan ke konsumen akhir. Dalam konteks PLTA Cirata, yang mengandalkan
tenaga air sebagai sumber daya utama, peningkatan kapasitas transmisi dapat menjadi solusi
untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat.
12
memperluas kapasitas, PLTA dapat mengatasi pertumbuhan permintaan energi tanpa
mengorbankan efisiensi operasional. Dalam studi kasus ini, akan dieksplorasi cara
peningkatan kapasitas transmisi dapat meningkatkan pelayanan distribusi energi ke
wilayah yang lebih luas tanpa mengorbankan kestabilan jaringan.
6. Efek Ekonomi dari Peningkatan Kapasitas: Terakhir, akan dilakukan analisis dampak
ekonomi dari peningkatan kapasitas transmisi. Ini mencakup evaluasi biaya investasi,
pengembalian investasi, dan potensi penghematan jangka panjang yang dapat dicapai
melalui peningkatan kapasitas.
Melalui studi ini, diharapkan dapat terlihat bahwa peningkatan kapasitas transmisi di PLTA
Cirata tidak hanya memenuhi kebutuhan energi yang meningkat tetapi juga meningkatkan
13
efisiensi operasional dan berkontribusi pada penerapan energi terbarukan dalam distribusi energi
yang berkelanjutan. Selain itu, analisis ini juga memberikan pandangan terinci terhadap dampak
ekonomi dan lingkungan dari peningkatan kapasitas transmisi dalam konteks PLTA Cirata.
Pengembangan sistem pengontrolan jaringan di PLTA Cirata adalah langkah kunci dalam
meningkatkan ketersediaan energi terbarukan, terutama dalam konteks transmisi energi. Sistem
ini diarahkan untuk memastikan bahwa PLTA Cirata dapat secara efektif dan responsif
mengelola ketersediaan energi terbarukan, menjaga stabilitas jaringan, dan meningkatkan
efisiensi operasional. Studi kasus ini mencakup beberapa aspek kunci untuk memahami dampak
pengembangan sistem pengontrolan pada transmisi energi di PLTA Cirata.
14
4. Integrasi Kecerdasan Buatan (AI) dan Machine Learning: Studi akan mengeksplorasi
integrasi kecerdasan buatan (AI) dan machine learning dalam sistem pengontrolan.
Pendekatan ini dapat meningkatkan kemampuan sistem untuk belajar dari pengalaman
sebelumnya, memprediksi pola-pola dalam data, dan mengoptimalkan operasi jaringan
berdasarkan informasi yang diperoleh dari data historis.
6. Uji Coba dan Evaluasi Kinerja: Sebuah tahap penting dalam studi kasus ini adalah uji
coba dan evaluasi kinerja sistem pengontrolan yang dikembangkan. Ini melibatkan
pengujian dalam skenario yang beragam untuk memastikan keandalan dan efektivitas
sistem dalam berbagai kondisi operasional.
7. Dampak Lingkungan dan Ekonomi: Selain itu, studi akan mengevaluasi dampak
lingkungan dan ekonomi dari pengembangan sistem pengontrolan jaringan. Ini mencakup
penilaian potensial pengurangan emisi gas rumah kaca, penghematan energi, dan biaya
operasional jangka panjang.
Melalui studi ini, diharapkan PLTA Cirata dapat mengimplementasikan sistem pengontrolan
jaringan yang canggih, meningkatkan ketersediaan energi terbarukan, dan memberikan
kontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan dan ekonomi di wilayah tersebut.
15
BAB V KESIMPULAN
Dalam rangka meningkatkan efisiensi operasional dan ketersediaan energi terbarukan di PLTA
Cirata, berbagai pembahasan telah diuraikan. Peningkatan efisiensi transmisi energi melalui
mitigasi kerugian energi, optimalisasi kapasitas transmisi, dan penerapan teknologi cerdas
diidentifikasi sebagai langkah kunci. Analisis dampak peningkatan kapasitas transmisi pada
distribusi energi juga menjadi fokus, dengan pemahaman mendalam tentang perbandingan
beban, kehilangan energi, dan ketahanan jaringan. Selain itu, pengembangan sistem pengontrolan
jaringan di PLTA Cirata merupakan inovasi esensial untuk menghadapi fluktuasi ketersediaan
energi terbarukan, melibatkan penggunaan sensor, teknologi AI, dan algoritma pengendalian
yang adaptif.
Studi kasus pada transmisi energi juga mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi dan
lingkungan, menekankan pentingnya pengurangan emisi gas rumah kaca, penghematan energi,
dan dampak positif pada keberlanjutan ekonomi. Keseluruhan, langkah-langkah tersebut
mengarah pada integrasi model analisis yang komprehensif untuk merancang sistem yang tidak
hanya efisien tetapi juga ramah lingkungan.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang ketersediaan energi terbarukan, efisiensi transmisi,
dan pengembangan sistem pengontrolan jaringan, PLTA Cirata memiliki potensi untuk menjadi
contoh pembangkit listrik yang berkelanjutan dan adaptif. Penerapan teknologi terbaru,
kebijakan operasional yang bijaksana, dan keterlibatan berkelanjutan dengan perkembangan
dalam dunia energi terbarukan akan menjadikan PLTA Cirata sebagai kontributor yang
signifikan dalam upaya global untuk mencapai ketahanan energi dan melawan perubahan iklim.
Dengan begitu, pembahasan-pembahasan di atas merupakan landasan untuk merumuskan solusi
inovatif yang menggabungkan aspek teknis, ekonomi, dan lingkungan, membawa PLTA Cirata
menuju masa depan yang berkelanjutan dan berdaya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Tambunan, H. B., Surya, A. S., Jintaka, D. R., Harsono, B. B. S., Sinaga, D. H., Sidik, A. D. W.
M., & Pramurti, A. R. (2021). Review Proses Perencanaan Jangka Panjang Sistem Tenaga
Listrik. EPIC (Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control), 4(1).
Panunggul, D. A., Boedoyo, M. S., & Sasongko, N. A. (2018). Analisa pemanfaatan energi
terbarukan di Universitas Pertahanan sebagai pendukung keamanan pasokan energi (Studi
kasus: energi surya dan angin). Ketahanan Energi, 4(2).
Rony, Y. R., Kartini, U. T., Joko, J., & Wrahatnolo, T. (2022). Pemodelan Transfer Energi
Smartgrid Photovoltaic Dengan Sensor Suhu Untuk Efisiensi Energi. Indonesian Journal of
Engineering and Technology (INAJET), 4(2), 89-98.
Ropiudin, R., Romadhon, M. E., Priswanto, P., & Kuncoro, P. H. (2023). Manajemen
Perencanaan Energi Listrik Kabupaten Banjarnegara Bersumber pada PLTA Mrica
Menggunakan LEAP (The Low Emissions Analysis Platform). Jurnal Keteknikan Pertanian
Tropis dan Biosistem, 11(1), 1-12.
Rajagukguk, A. S., Pakiding, M., & Rumbayan, M. (2015). Kajian Perencanaan Kebutuhan dan
Pemenuhan Energi Listrik di Kota Manado. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 4(3), 1-
11.
Muslim, S., Khotimah, K., & Azhiimah, A. N. (2020). analisis kritis terhadap perencanaan
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) tipe photovoltaic (PV) sebagai energi alternatif
masa depan. Rang Teknik Journal, 3(1), 119-130.
17