Anda di halaman 1dari 4

1.

JURNAL 1
Jurnal ini membahas implementasi Manajemen Sisi Permintaan (Demand Side
Management/DSM) dalam lingkungan jaringan pintar (smart grid), dengan fokus pada
pengurangan puncak permintaan listrik melalui prioritas beban dan pergeseran. DSM
dianggap sebagai komponen penting dalam jaringan pintar, memungkinkan penggunaan
kapasitas pembangkit yang lebih efisien dan mendorong partisipasi pelanggan.

Jurnal ini menekankan pentingnya DSM dalam mengurangi permintaan puncak dan
memastikan pasokan daya yang berkelanjutan dengan biaya operasional yang lebih rendah.
Ia mengeksplorasi berbagai strategi DSM, termasuk tarif listrik, insentif, dan kebijakan
pemerintah, untuk mencapai tujuan tersebut.

Paper ini mengakui liberalisasi pasar energi, yang mengarah pada respons permintaan
terdesentralisasi melalui meter pintar. Ia menyoroti tujuan penjadwalan beban rumah
tangga, termasuk mengurangi tagihan listrik dan meratakan kurva beban. Fokus beralih ke
jaringan pintar, yang mencakup generator terdistribusi dan sumber energi terbarukan (RES)
bersama dengan peralatan pelanggan tradisional.

Tantangan yang timbul dari ketidakpastian RES dalam fungsi pengiriman daya listrik
tradisional dibahas. Jurnal tersebut mengusulkan pergeseran beban sebagai solusi optimal,
khususnya untuk beban yang tidak tergantung pada waktu yang dapat dipindahkan ke jam
luar jam sibuk. Berbagai teknik DSM dieksplorasi, mempertimbangkan prioritas beban,
preferensi pelanggan, dan sinyal peralatan.

Paper tersebut mengkritik teknik DSM yang ada karena tidak cukup mengatasi peningkatan
kehadiran RES. Ia memperkenalkan perspektif baru, dengan menekankan korelasi antara
berbagai jenis beban fleksibel dan sumber-sumber intermiten.

Kerja yang diusulkan memperkenalkan pendekatan DSM bernama Priority-Based Load


Shifting Demand Response (PBLSDR). Teknik utamanya adalah pergeseran beban, dengan
fokus pada pengurangan kesenjangan antara permintaan dan pasokan dalam kehadiran
sumber terbarukan dengan input daya yang tidak pasti. Studi ini memberikan kontribusi
dengan mengikuti pola generasi terbarukan alih-alih meratakan kurva beban dan
mempertimbangkan korelasi antara berbagai jenis beban fleksibel dan sumber-sumber
intermiten.

Paper tersebut merinci kerangka kerja DSM yang diusulkan, membahas teknik DSM dan
algoritma pergeseran beban, serta menyajikan studi kasus dengan hasil dan perbandingan
terhadap teknik yang ada. Kerja ini diakhiri dengan merangkum kontribusi dan temuan-
temuannya.
2. JURNAL 2
Jurnal ini membahas peningkatan minat dalam pembuatan sistem produksi energi pribadi
menggunakan sumber energi terbarukan, yang dipicu oleh kesadaran global tentang
kekurangan energi non-terbarukan dan manfaat energi terbarukan. Paper ini menyoroti
tantangan yang dihadapi oleh intermittency (ketidakberlanjutan) sumber energi terbarukan
dan menekankan peran Energy Storage Systems (ESS) dalam mengatasi masalah ini,
mengarah pada konsep Hybrid Renewable Energy Systems (HRES).

Fokus penelitian saat ini adalah pengembangan sistem otomatisasi yang dapat mengelola
utilitas energi berdasarkan ketersediaan energi saat ini dan di masa depan. Building
Automation Systems (BAS) diperkenalkan sebagai cara untuk meningkatkan kecerdasan dan
manfaat dari sistem-sistem ini. BAS, suatu jaringan terpusat dari perangkat keras dan
perangkat lunak, secara luas diadopsi di berbagai fasilitas untuk memonitor dan
mengendalikan kondisi lingkungan, memastikan kinerja operasional dan kenyamanan
penghuni.

Paper menekankan pentingnya Demand-Side Management (DSM) dalam mengkoordinasikan


konsumsi energi dan pasokan, bertujuan untuk mencapai pola konsumsi energi yang
konstan. Integrasi DSM dengan BAS dieksplorasi, dengan fokus khusus pada penggunaan
listrik rumah tangga dan komersial, di mana pencahayaan dan pendinginan mewakili bagian
signifikan dari konsumsi.

Tujuan utama dari pekerjaan yang disajikan adalah mengendalikan konsumsi daya/sumber
daya dari testbed mikrogrid menggunakan algoritma dinamis yang dikembangkan dengan
MATLAB, Python, dan Java. Testbed mencakup pusat pembangkit dengan panel surya dan
turbin angin, dan algoritma bertujuan untuk mengoptimalkan manajemen energi dengan
mengoordinasikan berbagai sistem produksi dan penyimpanan.

Paper tersebut menggambarkan sebuah eksperimen di mana delapan lampu dan dua unit
pendingin udara digunakan sebagai beban, dengan data produksi dan konsumsi energi
dipelihara oleh server yang terhubung ke antarmuka web. Algoritma menggabungkan BAS
dengan DSM untuk mengelola energi dari sumber terbarukan dan sistem penyimpanan
energi secara efisien, menjaga keseimbangan antara permintaan dan produksi.

Algoritma yang dikembangkan diimplementasikan di laboratorium bangunan cerdas Instituto


Superior Tecnico (IST), Tagus Park, dengan fokus pada penggunaan air conditioning dan
pencahayaan, dua kontributor utama konsumsi listrik rumah tangga dan komersial. Algoritma
mempertimbangkan berbagai parameter, termasuk radiasi matahari, prakiraan cuaca,
permintaan, pembangkitan daya turbin angin, profil konsumsi beban, dan Status of Charge
(SOC) baterai.

Kontribusi dari paper ini termasuk mengusulkan algoritma dinamis respons permintaan,
mengembangkan antarmuka web untuk prediksi energi dan informasi konsumsi, dan
membangun testbed untuk verifikasi. Algoritma ini dirancang untuk mengoptimalkan
konsumsi beban dan daya mikrogrid berdasarkan data prediksi dan nilai SOC. Paper ini
diakhiri dengan diskusi tentang setup eksperimental, strategi pengendalian, dan
verifikasi/validasi dari algoritma yang diusulkan.
3. JURNAL 3
Jurnal ini membahas pertumbuhan proyeksi permintaan listrik di Afrika Selatan dalam 20
tahun ke depan dan kebutuhan untuk kapasitas pembangkit listrik baru guna mengatasi
kesenjangan pasokan yang diakibatkan oleh pembongkaran rencana pembangkit yang sudah
ada. Perencanaan ekspansi kapasitas jangka panjang ditekankan untuk menentukan
kombinasi optimal teknologi baru yang harus dibangun guna menyediakan kecukupan sistem
yang diperlukan (energi dan cadangan) dengan biaya paling rendah, sambil memenuhi
komitmen Afrika Selatan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Dilakukan perbandingan Levelised Costs of Electricity (LCOE) dari berbagai teknologi


pembangkit baru, dengan fokus pada generator energi terbarukan seperti concentrating
solar power (CSP), solar PV, dan angin. Nilai LCOE didasarkan pada penawaran lelang terbaru
dari Renewable Energy Power Producer Procurement Programme (REIPPPP) pada November
2015. Karena sumber daya solar dan angin yang melimpah di Afrika Selatan serta penurunan
biaya teknologi, solar PV dan angin diidentifikasi sebagai generator biaya paling rendah untuk
listrik dalam jumlah besar.

Jurnal ini juga membahas kebutuhan akan fleksibilitas jaringan dalam konteks penetrasi yang
semakin tinggi dari generator energi terbarukan yang variabel. Berbagai pendekatan untuk
meningkatkan fleksibilitas jaringan dibahas, termasuk manajemen sisi permintaan, generasi
fleksibel, penyimpanan energi (terutama baterai Li-ion), kopling sektor, dan ekspansi
jaringan.

Generasi fleksibel, yang sangat penting untuk penyeimbangan pada tingkat sistem,
dieksplorasi dengan fokus pada turbin yang dijalankan dengan gas alam. LCOE untuk turbin
yang dijalankan dengan gas alam didasarkan pada impor Liquefied Natural Gas (LNG), dan
teknologi fleksibilitas alternatif seperti penyimpanan baterai dianggap sebagai potensi
pengganti penempatan turbin gas. Oleh karena itu, penting untuk melakukan studi
pemodelan guna menentukan efek proyeksi biaya penyimpanan yang berbeda dan kopling
sektor terhadap permintaan masa depan untuk impor LNG dalam sistem listrik. Hasil
investigasi semacam itu akan memberikan informasi untuk keputusan mengenai skala
investasi yang harus dilakukan dalam infrastruktur gas yang dibutuhkan untuk sistem listrik.

Paper ini memperkenalkan investigasi baru terkait dampak biaya penyimpanan energi
(baterai Li-ion) terhadap kombinasi energi paling hemat biaya di Afrika Selatan dan
permintaan gas alam. Selain itu, disajikan analisis tingkat tinggi mengenai peluang
penciptaan permintaan yang fleksibel melalui kopling sektor, khususnya fokus pada Electric
Water Heating (EWH) dan Electric Vehicles (EVs) di tingkat rumah tangga.
4. JURNAL 4
Jurnal ini membahas masalah kecukupan sistem dalam departemen perencanaan utilitas,
dengan fokus khusus pada kapasitas pembangkit energi terbarukan dan terbatas. Konsep
kecukupan sistem mengacu pada pertanyaan apakah ada kapasitas pembangkit yang
memadai untuk memenuhi permintaan listrik.

Salah satu ukuran kunci untuk menilai kontribusi suatu pembangkit terhadap kecukupan
adalah melalui nilai kapasitas. Dalam konteks pembangkit konvensional, nilai kapasitas dapat
dinyatakan sebagai installed capacity (kapasitas terpasang) atau unforced capacity (kapasitas
tidak dipaksa). Namun, pembangkit terbarukan seperti angin dan surya memiliki nilai
kapasitas yang lebih rendah karena sifat intermittence mereka.

Selain itu, jurnal menyoroti sumber daya energi terbatas, seperti baterai, penyimpanan
energi, dan program respons permintaan, yang memiliki durasi terbatas dalam jam per hari.
Studi ini juga merinci metodologi perhitungan nilai kapasitas berbasis keandalan, dengan
mengubah nilai loss of load probability (LOLP) sebagai fungsi waktu.

Dua studi kasus dilakukan pada dua sistem operasi Xcel Energy di wilayah yang berbeda di
Amerika Serikat untuk mendemonstrasikan penilaian kapasitas sumber daya energi terbatas.
Jurnal ini memberikan panduan praktis untuk menghitung nilai kapasitas berbasis keandalan,
menyoroti pentingnya memasukkan sumber daya energi terbatas dalam perencanaan sistem
utilitas.

Anda mungkin juga menyukai