Disusun Oleh :
1. Pendahuluan
Energi terbarukan adalah sumber daya yang tidak terbatas dan memiliki kepastian
jangka panjang atas sumber daya energi konvensional. Seperti energi terbarukan
lainnya, energi angin juga mengurangi bagian yang signifikan dari emisi karbon global.
Karena minat penelitian dan investasi pada teknologi pembangkit angin telah meningkat
pesat, biaya teknologi ini turun dan efisiensi terus meningkat dari hari ke hari. Karena
tidak habis-habisnya dan ketersediaannya, ini memberikan keamanan pasokan,
dibandingkan dengan bahan bakar fosil yang terkonsentrasi di wilayah tertentu.
Meningkatnya jumlah integrasi dalam energi angin juga meningkatkan masalah
keandalan, kualitas, dan stabilitas jaringan listrik. Diperlukan strategi pemeliharaan dan
operasi baru untuk meningkatkan kualitas daya. Berbagai teknik seperti peningkatan
peramalan angin, kesempurnaan dalam desain turbin angin dan kemajuan dalam
elektronika daya telah diusulkan untuk menambah penetrasi energi angin.
2. Tujuan
Tujuan dari pembahasan ini yaitu memberikan penjelasan perangkat SMES dan
kemampuan kontrolnya untuk mengurangi stabilitas jaringan listrik yang terintegrasi
dengan sistem pembangkit tenaga angin.
3. Metode
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengontrol fuzzy sebagai
pengontrol konverter.
5. Kesimpulan
Upaya diberikan untuk menjelaskan perangkat SMES dan kemampuan kontrolnya
untuk mengurangi stabilitas jaringan listrik yang terintegrasi dengan WPGS. Ada empat
kemungkinan lokasi UKM dalam sistem daya terintegrasi WPGS yaitu terminal
generator angin, di sistem konversi, di PCC dan di tie-line. Untuk setiap lokasi ini,
UKM dapat menekan fluktuasi daya. Namun, untuk meningkatkan LVRT, lokasi UKM
lebih disukai di PCC atau terminal WPGS.