Machine Translated by Google

Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122

Daftar isi tersedia di ScienceDirect

Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan

beranda jurnal: www.elsevier.com/loc/rser

Artikel penelitian asli

Optimalisasi desain dan operasi penyimpanan energi hidro yang

dipompa untuk aplikasi low-head lepas pantai dan stabilisasi jaringan
Praktek EB a , M.Aouad a , M.JosephB, M.Zangeneh c , K. Atas bebanmu a,ÿ
Institut Pemodelan Sistem Hidraulik dan Lingkungan, Universitas Stuttgart, Stuttgart, Jerman b Advanced Design Technology
Ltd., London, Inggris Raya
C
Departemen Teknik Mesin, University College London, London, Inggris

INFO PASAL ABSTRAK

Kata kunci: Meningkatnya penggunaan sumber energi terbarukan dalam pembangkitan listrik global menunjukkan perlunya
Penyimpanan energi hidro yang dipompa dengan head rendah solusi penyimpanan energi yang efektif dan fleksibel. PHES dengan desain pabrik yang matang secara teknis dan
Kontra-rotasi potensi ekonomi yang luas secara umum dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Namun khususnya di negara-negara
Kecepatan variabel
dataran rendah, yang memerlukan aplikasi PHES low-head, teknologi mesin turbo yang ada saat ini tidak menawarkan
Turbin pompa yang dapat dibalik
solusi yang layak bagi LH-PHES untuk menjadi teknologi penyimpanan energi yang kompetitif dalam konteks mewujudkan Kesep
Simulasi operasi untuk optimasi ukuran
Perkembangan baru dalam mesin turbo hidrolik low-head, skema operasi cerdas dan algoritma identifikasi
reservoir
Identifikasi situs lokasi yang kuat dapat membentuk pabrik-pabrik ini menuju teknologi masa depan yang layak. Oleh karena itu,
Stabilisasi jaringan penelitian ini menunjukkan bahwa, melalui desain baru turbin pompa reversibel, kecepatan variabel, dan kontra-
Energi pasang surut rotasi yang dirancang khusus untuk operasi head rendah, PHES dapat beroperasi pada berbagai head dan pelepasan
hidraulik dengan efisiensi sangat tinggi. Selain itu, hal ini menunjukkan bahwa, dengan penggunaan lebih dari satu
unit CR-RPT secara paralel, pengaturan daya yang berbeda dapat dipilih untuk mencapai efisiensi tinggi dengan waktu reaksi yan
Selain itu, kode simulasi operasi yang baru dikembangkan digunakan untuk mendukung pengembangan desain
RPT dengan mempertimbangkan desain pabrik paling kompak, yang dicapai oleh Prototipe 0 pada LAT 31 m dan
diameter bendungan 1600 m. Dengan demikian, biaya investasi dapat diminimalkan sementara pendapatan
dimaksimalkan melalui penyediaan layanan jaringan listrik yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Selain itu,
pengembangan baru dari algoritma identifikasi situs cerdas, mendukung pengembangan desain RPT di lokasi lepas
pantai yang berpotensi tinggi (di Laut Utara Raya).

1. Perkenalan
Komisi Eropa telah mengembangkan Petunjuk Energi Terbarukan untuk
mengurangi proses perubahan iklim. Arahan tersebut menetapkan target
pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 55% pada tahun 2030 [1] dan
mendorong Eropa menjadi wilayah netral iklim pertama pada tahun 2050.
Berdasarkan penilaian Rencana Target Iklim 2030 [2], pangsa energi terbarukan
harus meningkatkan konsumsi energi UE hingga 38%–40% pada tahun 2030
untuk mencapai tujuan tersebut [3]. Namun, penggunaan radiasi angin dan
matahari sebagai sumber energi terbarukan di jaringan listrik memiliki
karakteristik variabel yang alami dan kuat. Oleh karena itu, porsi VRE yang
tinggi dalam sistem tenaga listrik meningkatkan potensi ketidakstabilan
jaringan listrik dan dengan demikian menjadi tantangan bagi TSO dan DSO
karena intermitennya, keluaran spesifik lokasi, dan keterbatasan dalam
prediktabilitasnya [4]. Solusi yang mungkin dilakukan adalah penerapan
intensif sistem penyimpanan energi (ESS) untuk memasok layanan tambahan
energi global pada tahun 2021 [12–15]. Menurut perbandingan ESS
yang berbeda untuk kontrol frekuensi (FCR, aFRR, mFRR), manajemen inersia spesifik dari generator sinkron (misalnya yang digunakan
khususnya di sektor pembangkit listrik tenaga air) atau pengembangan lebih
lanjut inverter pembentuk jaringan [5,6]. Selain itu, penyediaan layanan
tambahan non-frekuensi seperti misalnya kemampuan start hitam, kendali
tegangan kondisi tunak (daya reaktif) harus dipertahankan atau ditingkatkan.
Saat ini, layanan jaringan tambahan terkait frekuensi diperdagangkan di Bursa
Energi Eropa (misalnya EEX, EXAA, EPEX) sebagai fFCR, FCR, aFRR dan
mFRR.
Salah satu teknologi ESS adalah PHES. Pendapatan dari operasi harus
dimaksimalkan dengan secara bersamaan mencapai penerimaan sosio-
ekonomi dan ekologi yang tinggi [7] agar pembangunan PHES baru dapat dilaksanakan.
Dalam skala global, PHES menyumbang sebagian besar ESS yang terpasang [8,9].
Di Eropa dan Jerman, kapasitas penyimpanan energi terpasang sebagian
besar terdiri dari PHES [10]. Kapasitas terpasang PHES global mewakili 159,5
GW pada tahun 2020 dengan peningkatan sebesar 0,9% dari tahun 2019 [11]
dan mencakup sekitar 96% kapasitas terpasang global dan 99% penyimpanan

ÿ
Penulis yang sesuai.
Alamat email: kristina.terheiden@iws.uni-stuttgart.de (K.Terheiden).
URL: http://www.iws.uni-stuttgart.de (K.Terheiden).

https://doi.org/10.1016/j.rser.2023.114122
Diterima 6 Juni 2023; Diterima dalam bentuk revisi 16 November 2023; Diterima 17 November
2023 Tersedia online 13 Desember
2023 1364-0321/© 2023 Penulis. Diterbitkan oleh Elsevier Ltd. Ini adalah artikel akses terbuka di bawah lisensi CC BY (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/).
Machine Translated by Google

EB Prasasti dkk. Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122

Tata nama diperlukan Kepala Hisap Positif Bersih [m]

jumlah Turbin Pompa Reversibel [–]
ADT Teknologi Desain Canggih
O&M Pengoperasian dan Pemeliharaan
aFRR Cadangan Pemulihan Frekuensi otomatis
kekuatan [W]
AIS Sistem Identifikasi Otomatis
MENEPUK
Pompa-Sebagai-Turbin
lebar puncak bendungan [m]
PES Penyimpanan Energi Hidro yang Dipompa
BSP Penyedia Layanan Penyeimbang
PV FotoVoltaik
CFD Dinamika Fluida Komputasi
mengalir melalui turbin pompa reversibel
CR-RPT Turbin Pompa Reversibel Kontra-Rotasi
[m3/dtk]
CR-VS-RPT Reversibel Kecepatan Variabel Kontra-Rotasi
mengalir melalui pintu air [m3/s]
Pompa-Turbin
RES Penyimpanan Energi Terbarukan
diameter bendungan [m]
ROR Aliran Sungai
, diameter bendungan minimum [m]
RPT Turbin Pompa Reversibel
diameter pelari CR-RPT [m]
jam [menit]
DSO Operator Sistem Distribusi
KAMU TAHU
Pulau Penyimpanan Energi Terintegrasi Taiwan
DST Perangkat Pemisah Lalu Lintas (traffic
TSO Operator Sistem Transmisi
skema pemisahan)
BENAR Variabel Energi Terbarukan
EEA Badan Lingkungan Hidup Eropa
BIAS volume tangki [m3 ]
Pertukaran Energi Eropa
ZEE Zona Ekonomi Eksklusif volume tangki pada [m3 ]

EMODnet , level reservoir maksimum [m]

Pengamatan dan Data Kelautan Eropa
Jaringan , ketinggian reservoir minimum [m]

EPEX perbedaan waktu [s]

Pertukaran Kekuatan Eropa
Esha Faktor pemanfaatan FCR [–]
Asosiasi Pembangkit Listrik Tenaga Air Kecil Eropa
ESS faktor pemanfaatan pompa [–]
Sistem Penyimpanan Energi
UE faktor pemanfaatan turbin [–]
Uni Eropa
Knalpot Pertukaran Energi Austria
FCR Cadangan Penahanan Frekuensi
fFCR Cadangan Penahanan Frekuensi cepat
studi oleh Jülch [16] dan Zakeri dan Syri [17] LCOS dari PHES adalah
FRR Cadangan Pemulihan Frekuensi
terendah dibandingkan dengan teknologi ESS lainnya. Namun, PHES baru dibangun
GIS Sistem Informasi Geografis sering kali terletak di daerah pegunungan yang menjamin tingkat kejatuhan yang tinggi.
ÿ ketinggian ambang masuk [m] Keunggulan PHES dengan fallhead yang tinggi atau debit yang besar
ÿ kejatuhan yang parah [m] konversi energi yang optimal menghalangi pandangan potensi di
ÿ batas fallhead pompa maksimum [m] wilayah pesisir dataran rendah.
, ,
ÿ batas fallhead turbin maksimum [m] Namun berkenaan dengan Kesepakatan Hijau Eropa, energinya sangat efisien
, ,
ÿ batas fallhead pompa minimum [m] solusi penyimpanan sangat penting untuk penerapan
, ,
ÿ batas fallhead turbin minimum [m] feed-in jaringan sumber energi terbarukan juga untuk negara-negara dataran rendah
, ,
ÿ seperti misalnya Belanda dan Belgia yang memiliki potensi besar
, kejatuhan bersih [m]
dalam energi angin di wilayah Laut Utara. Sejauh ini belum ada teknologi
ÿ diameter saluran masuk/keluar [m]
turbomachinery, konsep desain, dan algoritma identifikasi lokasi yang tersedia
ÿ kehilangan head hidrolik [m]
merencanakan dan menjalankan LH-PHES dengan efisiensi tinggi yang diperlukan untuk membuatnya
ÿ ketinggian waduk [m]
operasi layak. Oleh karena itu, penelitian baru tentang desain yang sangat efisien
ÿ perendaman minimum asupan [m] mesin turbo dalam mode pompa dan turbin serta desain
ÿ - tingkat reservoir pada akhir operasi
, konsep dan algoritma identifikasi situs diperlukan.
simulasi [m] Salah satu pendekatan langsung untuk membuat penerapan dan pengoperasian
ÿ - tingkat reservoir pada awal operasi LH-PHES lebih menarik adalah dengan meminimalkan konstruksi
,
simulasi [m] biaya LH-PHES dengan menerapkan mesin turbo yang dapat bertindak
ÿ kedalaman laut [m] sangat efisien dalam mode pompa dan turbin, atau yaitu turbin pompa reversibel
menurutku
Organisasi Kelautan Internasional (RPT). Pendekatan lain adalah merancang RPT dengan high
koefisien kehilangan head terowongan [m] efisiensi bahkan pada rentang operasi di luar desain. Oleh karena itu, makalah ini

pasang astronomi terendah [m] memperkenalkan RPT baru yang dirancang dan dioptimalkan secara khusus

LCOS pengoperasian turbin dan pompa dengan ketinggian jatuh lebih rendah dari 30 m. Itu
Biaya Penyimpanan yang Diratakan
Desain RPT berisi dua pelari yang berputar berlawanan arah.
LH-PHES Penyimpanan Energi Hidro yang Dipompa Kepala Rendah
Selain itu, kecepatan rotasi dapat disesuaikan untuk mencapai efisiensi tinggi pada
LH Kepala Rendah
rentang operasi yang luas (fallheads/discharge), oleh karena itu
BAHKAN Selat Timur - Laut Utara (Saluran Timur
diberi nama turbin pompa kontra-rotasi, kecepatan variabel, dan reversibel (CR-VS-
- Laut utara)
RPT). Sebaliknya, pompa-sebagai-turbin (PAT) dirancang khusus
mFRR Cadangan Pemulihan Frekuensi manual untuk memompa, namun dapat juga beroperasi sebagai turbin, namun hanya dengan kecepatan yang sangat rendah
Rata-rata Permukaan Laut [m] efisiensi dan karenanya tidak layak untuk LH-PHES.
MSP Perencanaan Tata Ruang Laut Berdasarkan tantangan tersebut untuk menyebarkan penggunaan sumber daya terbarukan
N2K Alam2000 sekaligus meningkatkan stabilitas jaringan listrik di negara-negara dataran rendah, ilmu pengetahuan baru
investigasi untuk pemanfaatan dan penyimpanan energi hidro yang dipompa
dilakukan [7]. Tulisan ini menunjukkan hasil penelitian pada operasi tersebut

2
Machine Translated by Google
EB Prasasti dkk.
optimasi untuk LH-PHES lepas pantai, berdasarkan maksimalisasi pendapatan
operasi melalui layanan jaringan berbasis pasar (misalnya fFCR, FCR, aFRR, mFRR)
atau manfaat peralihan beban dasar/puncak dan minimalisasi biaya konstruksi
termasuk optimalisasi proyek baru yang dikembangkan secara khusus turbin pompa
reversibel kecepatan variabel kontra-rotasi (CR-VS-RPT).
Karena penyelidikan penelitian ini pada awalnya hanya didasarkan pada rasio
kecepatan konstan antar pelari, CR-VS-RPT akan disebut sebagai CR-RPT. Selain
itu, algoritma identifikasi lokasi baru dikembangkan untuk mendeteksi lokasi
berpotensi tinggi dengan mempertimbangkan pengoperasian CR-RPT, geospasial
dan kondisi penggunaan tertentu serta kondisi batas ekologi dan sosial-ekonomi
dari lokasi LH-PHES lepas pantai.
2. Latar Belakang
2.1. Penyimpanan energi hidro yang dipompa dengan head rendah
ESHA mendefinisikan rentang ketinggian untuk pembangkit listrik tenaga air
dengan ketinggian rendah antara 2–30 meter [18], meskipun tidak ada definisi
universal [19]. Beberapa konsep LH-PHES telah diperkenalkan di masa lalu. Stenzel
dan Linssen [10] mengusulkan konsep penerapan PHES di saluran air federal, yang
memanfaatkan perbedaan ketinggian air antara saluran-saluran yang berdekatan.
Konsep ini tidak konvensional dan investigasi kelayakan masih berlangsung. LH-
PHES lepas pantai sudah diusulkan oleh, misalnya The Lievense Plan pada tahun
1986 [20], The Energy Island pada tahun 2007 [21], proyek TIESI pada tahun 2014 [7]
dan proyek iLand pada tahun 2018 [22]. Bahkan di daerah datar pun dapat ditemukan
lokasi pembangunan waduk lepas pantai dengan kedalaman air yang sesuai. Namun
sejauh ini belum ada satu pun konsep yang terealisasi. Hoffstaedt dkk. [5] membahas
bahwa konsep dan peralatan pembangkit listrik tenaga air LH saat ini tidak menarik
secara ekonomi untuk diterapkan pada LH-PHES. Oleh karena itu, pengembangan
teknologi PHES menuju aplikasi LH-PHES lepas pantai dengan efisiensi tinggi
menjadi sangat penting untuk meningkatkan kelayakan LH-PHES lepas pantai.
2.2. Model simulasi operasi untuk LH-PHES lepas pantai
Ukuran reservoir perlu dioptimalkan dengan simulasi operasi yang terperinci
untuk meningkatkan kelayakan konstruksi dan untuk memenuhi kebutuhan jaringan
listrik untuk mengkompensasi fluktuasi, misalnya dengan layanan FCR, FRR.
Saat ini belum ada alat atau model yang khusus dikembangkan untuk simulasi
operasi LH-PHES semacam ini. Oleh karena itu, kajian terkait simulasi operasi
pembangkit listrik PHES, ROR, dan pasang surut konvensional diulas dalam makalah
ini.
Connolly dkk. [23] membahas berbagai alat komputer, yang dapat digunakan
untuk mensimulasikan operasi PHES. Namun, penerapan alat dan model ini pada
operasi LH-PHES tidak dapat ditemukan.
Beberapa penelitian lain terkait dengan model optimasi PHES yang dikombinasikan
dengan sumber energi terbarukan lainnya [9,24–28]. Model-model ini dapat
digunakan untuk menghitung ukuran reservoir yang optimal untuk bidang
penerapannya. Namun, model tersebut tidak mempertimbangkan karakteristik mesin
turbo hidrolik dan struktur sipil, yang sangat penting untuk pengoperasian LH-PHES.
Survei model-model ini diberikan pada Tabel 1.
Karena keterbatasan yang disebutkan di atas, model tersebut tidak cocok untuk
mensimulasikan operasi LH-PHES lepas pantai pada penelitian ini. Oleh karena itu,
model numerik yang didedikasikan untuk mensimulasikan LH-PHES lepas pantai
baru dikembangkan.
2.3. Unit pompa-turbin yang dapat dibalik untuk aplikasi head rendah
Secara tradisional, sistem PHES diasosiasikan dengan wilayah dengan tingkat
kegagalan yang tinggi karena kelebihan yang dimilikinya. Turbin pompa aliran
campuran seperti Francis adalah pilihan yang lebih disukai untuk aplikasi head
menengah/tinggi karena efisiensinya yang lebih tinggi [5]. Sistem LH-PHES akan
memerlukan laju aliran yang jauh lebih tinggi untuk menghasilkan jumlah daya yang
sama dengan sistem pembangkit listrik tenaga air dengan head tinggi. Kondisi laju
aliran yang tinggi dan head yang rendah memerlukan perancangan mesin dengan kecepatan spesifik yang tinggi, artinya mesin bertipe aksial
3
Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122
seperti Kaplan atau turbin pompa baling-baling [5,45]. Turbin Kaplan tipe bohlam
telah digunakan di La Rance (Prancis), namun efisiensinya dalam mode pompa
cukup rendah yaitu 66% [46]. Sebagai alternatif, PAT mempunyai efisiensi yang lebih
rendah dalam mode turbin dibandingkan dengan turbin konvensional dan kinerja
di luar desainnya buruk [47]. Oleh karena itu, penerapan yang direncanakan
memerlukan fleksibilitas yang lebih besar, yang pada gilirannya memerlukan
jangkauan pengoperasian RPT yang lebih luas. RPT rentan terhadap kinerja di luar
desain yang buruk karena interaksi rotor-stator yang tidak stabil atau ketidaksesuaian
pusaran, yang membatasi jangkauan pengoperasiannya. Pengoperasian kecepatan
variabel sangat efektif untuk mengatasi keterbatasan ini, namun biayanya mungkin
sekitar 30% lebih mahal dibandingkan dengan kecepatan tetap [5,47].
Kecepatan variabel juga membantu peralihan mode yang lebih cepat di RPT [47].
Oleh karena itu konsep desain RPT adalah tipe axial contra-rotating dimana 2 buah
rotor yang disusun sejajar berputar berlawanan arah.
Teknologi yang menjanjikan ini menawarkan desain yang lebih kompak dan efisien,
yang dapat mencapai jangkauan operasi dan kinerja kavitasi yang lebih luas
dibandingkan pompa satu tahap konvensional [5,48,49]. Efisiensi sebesar 80%–90%
diperoleh dari berbagai studi numerik dan eksperimental untuk konsep ini pada
skala yang lebih kecil (150-270 mm) [48–50]. Pabrik percontohan digunakan untuk
mendemonstrasikan peralihan mode yang lebih cepat [51]. Secara keseluruhan,
pengembangan baru CR-VS-RPT, yang menggabungkan teknologi turbin kontra-
rotasi, seperti yang digunakan di masa lalu untuk produksi listrik dari arus pasang
surut, dengan teknologi PHES head tinggi, ditunjukkan dalam penelitian ini sebagai
hal yang ekonomis. solusi yang layak untuk LH-PHES.
2.4. Algoritma identifikasi PHES
Upaya untuk menyelidiki algoritma yang lebih baik untuk identifikasi lokasi
PHES meningkat dalam beberapa dekade terakhir, sebagai konsekuensi dari
kebutuhan akan fasilitas penyimpanan baru. Keuntungan dari algoritma ini adalah
kemampuannya untuk memindai area yang luas secara sistematis dan beradaptasi
terhadap perubahan parameter. Menurut European Joint Research Center [52],
PHES dapat dibagi menjadi tujuh skema berbeda yang terkait
topografi lokasi dan jenis serta sifat waduk bawah dan atas. PHES yang menggunakan
laut sebagai reservoir bawah didefinisikan sebagai tipe ''Topologi 4'' (T4). Penjelasan
lebih lengkap tentang topologi dapat ditemukan di [52]. Survei dari beberapa
algoritma yang umum digunakan ditunjukkan pada Tabel 2.
Namun, semua penelitian sebelumnya telah dikembangkan untuk wilayah darat,
sedangkan literatur mengenai pencarian otomatis di lokasi lepas pantai tidak
tersedia.
3. Metodologi
Keputusan untuk membangun LH-PHES baru sering kali didasarkan pada
konstruksi yang menguntungkan yang ditentukan oleh optimalisasi biaya investasi
minimum yang diperlukan dan pendapatan maksimum selama operasi, serta dengan
memperhatikan batasan ekologi, hukum, dan sosial ekonomi. Oleh karena itu,
optimalisasi LH-PHES sangat bergantung pada hubungan titik jatuh dan volume
reservoir yang optimal dengan mempertimbangkan kedalaman laut dan kebutuhan
ruang tertentu, pengoperasian reservoir yang cerdas, dan karakteristik mesin turbo
yang dioptimalkan.
3.1. Optimalisasi operasi
3.1.1. Karakteristik umum
Dalam penelitian ini dipilih skema operasi benchmark LH-PHES dengan unit CR-
RPT sebesar 10 MW untuk memverifikasi model operasi guna menentukan
pembangkit listrik yang paling kompak. Oleh karena itu, pembangkit LH-PHES
beroperasi 4 jam dalam mode turbin/pompa masing-masing satu kali sehari dengan
10 set mesin pada titik operasi yang sama (misalnya keluaran daya, debit, head).
Jangka waktu pengoperasian pompa/turbin tidak sejajar dan tidak berurutan secara
langsung. Durasi 4 jam dipilih berdasarkan tender FCR di Eropa Tengah [62]. Tiga
prototipe CR-RPT yang berbeda dipilih untuk mengevaluasi unit mesin yang optimal.
Machine Translated by Google

EB Prasasti dkk.
Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122

Tabel 1

Kajian model operasi pembangkit listrik tenaga air.

Penulis Model tanaman Tujuan model Keterbatasan

Castronuovo dkk. [24,25], Garcia Hibrida PHES dan angin Memaksimalkan keuntungan Karakteristik mesin yang disederhanakan
dkk. [26], Ding dkk. [9]

Perez dkk. [27] Hibrida PHES, angin, dan Meminimalkan biaya pembangkitan Karakteristik mesin yang disederhanakan
panas

Bakos [29], Katsaprakakis dkk. Hibrida PHES dan angin Mengevaluasi kelayakan Asumsi fallhead statis
[30] tanaman

Anagnostopoulos dan Papantonis Hibrida PHES dan angin Ukuran tanaman yang optimal Asumsi fallhead statis
[31] komponen

Garrido dkk. [32] ROR Mensimulasikan operasi Tidak ada konsep penyimpanan energi
secara akurat

Jurasz dan Ciapala [33] Pembangkit listrik PV dan ROR hibrida Memaksimalkan pembangkitan energi Karakteristik mesin yang disederhanakan

Burrow dkk. [34] pasang surut

Mengevaluasi kelayakan Tidak ada konsep penyimpanan energi
tanaman

Aggidis dan Bulu [35], Net pasang surut

Memaksimalkan energi Tidak ada konsep penyimpanan energi untuk
dkk. [36], Merlin dkk. [37], pembangkitan/keuntungan penyeimbangan jaringan

Nag [38], Angeloudis dkk.

[39–41], Menara dan Kelinci [42],
Xue dkk. [43]

Deokar dkk. [44] pasang surut

Memprediksi dinamika pasang surut Tidak ada konsep penyimpanan energi

Meja 2

Studi identifikasi lokasi pembangkit listrik tenaga air.

Penulis Fokus model Keterbatasan

Kusre dkk. [53] Potensi tenaga air di Assam, Eksklusif untuk pembangkit listrik tenaga air darat
India tanaman

Yi dkk. [54] Potensi pembangkit listrik tenaga air kecil Eksklusif untuk pembangkit listrik tenaga air darat
tanaman

Petheram dkk. [55] Lokasi optimal untuk membangun bendungan Eksklusif untuk pembangkit listrik tenaga air darat
dan waduk tanaman

Lawrence dkk. [56] Potensi tenaga air di Brazil Eksklusif untuk pembangkit listrik tenaga air darat
tanaman

Connolly dkk. [57] Potensi PHES di Barat Daya Eksklusif untuk wilayah darat
Irlandia

Fitzgerald dkk. [58] Potensi PHES di Turki Eksklusif untuk wilayah darat

Itu lucu [59] Lokasi PHES di Turki Hanya untuk pembangkit listrik tenaga air yang sudah ada

tanaman

Goertz dkk. [60] Potensi PHES di sepanjang garis pantai Data tutupan lahan dan penggunaan lahan adalah
dan sungai tidak dipertimbangkan

Lu dan Wang [61] Potensi PHES di Tibet Eksklusif untuk wilayah darat

3.1.2. Karakteristik CR-RPT Tabel 3

Parameter desain Prototipe CR-RPT.

Tiga prototipe CR-RPT, Prototipe 0, 1 dan 2, dirancang di
proses pengoptimalan. Spesifikasi detailnya digambarkan pada Tabel 3. Detail desain garis tengah Prototipe

0 1 2
Desainnya didasarkan pada simulasi CFD kondisi tunak dengan berbagai kombinasi
fallhead, debit, dan kecepatan pelari. Poros digerakkan Laju aliran [m3/s] 130 130 83

Kecepatan rotor1 pada titik desain dalam mode pompa [rpm] 50 60.9 92.9
Prototipe CR-RPT dirancang menggunakan desain turbomachinery ADT
Rasio kecepatan rotor2 dan rotor1 0,9 0,75 0,75
perangkat lunak — TURBOdesign Suite. Modul desain bilah TURBOdesign
Diameter selubung [mm] 6064 5680 4250
1 dalam rangkaian perangkat lunak ini menggunakan desain bilah terbalik 3D yang unik Rasio diameter hub dan selubung 0,58 0,45 0,45
metode di mana geometri bilah dihasilkan sebagai keluaran untuk masukan Nomor bilah rotor1 8 8 8

pemuatan blade yang ditentukan oleh pengguna, yang membantu mendapatkan efisiensi Nomor bilah rotor2 7 7 7

Celah aksial minimum antar rotor [mm] 200 200 200

mendesain lebih cepat [63–65]. Awalnya, desain meanline dilakukan dengan menggunakan
Modul Pra TURBOdesign mempertimbangkan head 9 m dalam mode pompa;
laju aliran dipilih sedemikian rupa sehingga diperoleh keluaran daya sebesar 10 MW
kepala jatuh sekitar 9 m. Kedua rotor tersebut berputar dengan perbandingan kecepatan
0,9 di antara keduanya. Desain dianalisis dengan menggunakan analisis CFD
dengan perangkat lunak komersial Ansys CFX di pompa dan turbin
mode operasi untuk menilai apakah persyaratan kinerja terpenuhi.
Analisis CFD kondisi tunak dilakukan untuk domain CFD sederhana
terdiri dari pipa masuk dan keluar dengan radius konstan dengan rotor masuk
diantara mereka; satu sektor dari semua komponen disimulasikan untuk dikurangi
upaya komputasi. Kecepatan dan laju aliran atau tekanan dapat digunakan sebagai
kondisi batas dan daya, head, laju aliran volume dan efisiensi
dihitung dari solusi CFD. Desain awal diberi label sebagai
Prototipe 0 memiliki diameter 6,06 m dan ditunjukkan pada Gambar 1. Terdiri dari
dari 8 dan 7 bilah masing-masing untuk Rotor1 dan Rotor2. Arah dari
aliran dan putaran rotor yang ditunjukkan pada Gambar 1 adalah kondisi di
mode pompa. Arah aliran dan putaran berbalik dalam mode turbin.
Ini memenuhi target kinerja yang disyaratkan dengan efisiensi yang sangat tinggi
> 90 % untuk rentang laju aliran yang cukup luas; Gambar 2 menunjukkan efisiensi
dan menuju mode pompa untuk kecepatan desain.
Pengujian laboratorium skala model direncanakan untuk memverifikasi kinerja.
Desain diperkecil dengan faktor ÿ 22 penerapan
undang-undang penskalaan standar untuk memenuhi persyaratan pengaturan pengujian. Sebuah

4
Machine Translated by Google
EB Prasasti dkk.
Gambar 1. Desain CR-RPT yang digerakkan oleh poros awal dengan arah putaran rotor dan arah
aliran dalam mode pompa; mereka dibalik dalam mode turbin.
optimasi juga dilakukan dalam skala model untuk meningkatkan kinerja desain
awal dan desain yang dioptimalkan akan digunakan untuk pengujian. Proses
optimasi terdiri dari pembuatan beberapa desain menggunakan metode Design
of Experiment, memvariasikan parameter desain penting yang diidentifikasi
dengan analisis sensitivitas. Masing-masing desain ini dianalisis dengan
menggunakan CFD pada 3 titik operasi di kedua mode dan parameter kinerja
seperti head, daya, dan efisiensi dihitung. Dengan menggunakan data parameter
kinerja dari semua desain ini, dibuat pendekatan model pengganti berdasarkan
Metode Permukaan Respons [66] dan dilakukan optimasi menggunakan
Algoritma Genetika Multi-objektif [67] untuk memaksimalkan daya yang
dihasilkan dalam mode turbin dan meminimalkan daya. dikonsumsi dalam mode
pompa. Desain yang dioptimalkan dianalisis dalam CFD dan peningkatan kinerja
diperoleh di kedua mode operasi; efisiensi ditingkatkan rata-rata 2,6% dalam
mode pompa dan 1,1% dalam mode turbin di seluruh rentang pengoperasian
tetapi dengan perubahan batas fallhead.
Prototipe 1 dan 2 diperoleh dengan meningkatkan skala desain model yang
dioptimalkan. Prototipe 1 ditingkatkan untuk rentang head operasional dan laju
aliran yang kira-kira sama dengan Prototipe 0; karena perubahan parameter
desain dan kinerja, menjadi lebih kompak dengan diameter 5,68 m. Prototipe 2
ditingkatkan menjadi mesin yang lebih ringkas dengan diameter 4,25 m dengan
head operasional lebih tinggi dengan daya 10 MW. Gambar 3 menunjukkan
perbandingan ketiga prototipe. Untuk menilai kinerja tingkat sistem, cakupan
kinerja ketiga desain di kedua mode operasional ditentukan dengan mengevaluasi
kisaran laju aliran dan ketinggian jatuh pada kecepatan putar berbeda dalam
CFD. Data CFD terdiri dari laju aliran volume, kecepatan, head power dan
efisiensi; ini digunakan untuk membuat peta kinerja lengkap untuk setiap
desain seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 4. Peta kinerja dihasilkan
menggunakan alat pencocokan kurva dan interpolasi di MATLAB dengan
deviasi daya rata-rata maksimum ÿ 6% dari hasil simulasi CFD.
Sebagai contoh, Gambar 4 menunjukkan bagaimana batas fallhead diperoleh
dari peta kinerja Prototipe 0 dalam mode turbin (kiri) dan pompa
Gambar 2. Head Total-to-Total (TT) dan efisiensi dalam mode pompa untuk desain CR-RPT yang digerakkan oleh poros awal.
5
Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122
Tabel 4
Rentang prototipe Fallhead dalam mode turbin dan pompa.
Prototipe Kisaran kejatuhan
Modus turbin Modus pompa
0 7,1 m–36,1 m 1,7 m–10,1 m
1 6,7 m–>50 m 0,2 m–10,5 m
2 10,1 m–26,1 m 0,5 m–13 m
modus (kanan). Peta kinerja menunjukkan keluaran/masukan daya, efisiensi
dan kecepatan putaran CR-RPT pada debit tertentu ( ) dan net fallhead (ÿ ).
Karena prototipe menghasilkan
, 10 MW dalam skema operasi saat ini, rentang
fallhead ditentukan sepanjang jalur isopower 10 MW (merah muda). Gambar 4
juga menunjukkan perbandingan fallhead limit yang dihasilkan ketiga prototipe.
Prototipe 0 memiliki jangkauan fallhead yang terbatas dibandingkan dengan
Prototipe 1. Prototipe 2 memiliki batas fallhead tertinggi untuk mode turbin dan
mode pompa.
Tabel 4 menunjukkan perbedaan rentang fallhead masing-masing prototipe
untuk mode pompa/turbin dengan operasi 10 MW. Prototipe 1 dapat beroperasi
pada ketinggian jatuh yang cukup rendah yaitu 6,7 m dalam mode turbin
dibandingkan dengan Prototipe 0 dan Prototipe 2 yang masing-masing memiliki ketinggian 7
Selain itu, ia memiliki jangkauan fallhead terbesar dalam mode turbin. Di sisi
lain, Prototipe 2 memiliki jangkauan fallhead terkecil dalam mode turbin, namun
jangkauan fallhead terbesar dalam mode pompa. Ia dapat beroperasi pada
ketinggian 13,0 m dalam mode pompa, sedangkan Prototipe 1 dan Prototipe 0
dibatasi masing-masing hingga 10,5 m dan 10,1 m.
3.1.3. Skema pabrik PHES
Dimensi komponen pembangkit tenaga listrik serta bendungan ditunjukkan
pada Gambar 5. Ketinggian ambang masuk konvensional (ÿ ) biasanya bervariasi
dari 0,5 m hingga 1,5 m [68] dan dipilih di sini sebagai 1 m. Diameter saluran
masuk dan saluran keluar (ÿ ) diatur ke 10 m. Head hisap positif bersih ( ) CR-
RPT yang diperlukan diasumsikan 5 m di atas sumbu terowongan. Perendaman
kritis 7 m di atas sumbu terowongan ditentukan menggunakan rumus Möller
[69] dengan asumsi debit 200 m3/s. Pada penelitian ini menghasilkan kedalaman
terendam minimal 2 m pada intake (ÿ ). Ketinggian waduk minimum ( ) adalah
13 m. Kedalaman laut minimum yang disyaratkan tanpa pasang surut adalah
,
23,1 m dengan mempertimbangkan ketinggian minimum 10,1 m. Meskipun
kedalaman laut yang lebih tinggi menghasilkan reservoir yang lebih kecil, hal
ini akan mengakibatkan lokasi lebih jauh di lepas pantai. Oleh karena itu,
kedalaman laut 33 m ditetapkan sebagai batas atas identifikasi lokasi.
3.1.4. Model simulasi operasi LH-PHES Model
simulasi operasi (Gbr. 6) dikembangkan untuk memperkirakan ukuran
optimal reservoir LH-PHES untuk skema operasi yang ditentukan. Model ini
didasarkan pada analisis numerik neraca air di dalam waduk dengan langkah
waktu 60 detik. Input dari model simulasi adalah properti terowongan, peta
kinerja CR-RPT, bentuk reservoir, skema operasi, kedalaman laut (ÿ ), jarak
pasang surut dan level awal reservoir. Dalam perhitungan neraca air, fallhead
awal
Machine Translated by Google

EB Prasasti dkk. Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122

Gambar 3. Perbandingan ketiga desain prototype; P0, P1 dan P2 masing-masing mewakili Prototipe 0, 1 dan 2.

Gambar 4. Definisi batas fallhead dari peta kinerja Prototipe 0.

dihitung berdasarkan ketinggian reservoir awal, bentuk reservoir dan
kedalaman laut. Kekuatan ( ) ditentukan dalam skema operasi dan diatur
dengan konstan 10 MW selama 4 jam dengan jumlah unit operasi
( itu ) dari 10 sebagai kasus patokan. Berdasarkan dan ÿ
,
titik operasi pada peta kinerja CR-RPT ditentukan. Itu
, efisiensi pelari. Itu
titik operasi menentukan kecepatan dan
kerugian hidrolik (ÿ ) dihitung berdasarkan debit dan
koefisien kehilangan head terowongan ( ). Penghitungan ÿ untuk setiap ,
langkah waktu dilakukan secara iteratif. Tergantung pada operasinya
mode, aliran melalui pintu air ( ) dianggap. Itu
simulasi loop kembali ke perhitungan neraca air untuk berikutnya
langkah waktu untuk menghitung volume reservoir ( ), jika operasi telah dilakukanLaut Utara Raya dianggap memiliki rentang pasang surut 3 m dan 10 m,
tidak melebihi 4 jam. Di setiap loop, jika level reservoir (ÿ ) melebihi
tingkat operasional atau titik operasi di luar kinerja
peta, simulasi akan berakhir. Jika pengoperasian sudah mencapai 4 jam, maka
simulasi berakhir.
Waduk diasumsikan terletak di dasar laut yang datar dan di atasnya
, dibulatkan oleh bendungan cincin. Penampang bendungan cincin adalah sama kaki
trapesium dengan kemiringan 2:1, lebar puncak ( ) 12 m dan papan timbul
sepanjang 4 m (Gbr. 5). Bendungan cincin berfungsi sebagai reservoir bawah, sedangkan
laut berfungsi sebagai reservoir yang lebih tinggi. Geometri terowongan (Gbr. 5) adalah
Diasumsikan berbentuk silinder dengan bagian inlet/outlet sepanjang 25 m
penyempitan/pelebaran dari diameter 10 m sampai dengan diameter
Satuan CR-RPT ( ) dan sebaliknya. Bagian tengah panjangnya 10 m
dengan diameter konstan. Terowongan ini dibangun dari beton halus dengan a
kekasaran 3,0 mm [70]. Dalam penelitian ini, bagian Jerman dan Perancis
masing-masing. Kisaran pasang surut 0 m diambil sebagai referensi. Namun, itu
tinggi muka air laut tanpa pasang surut ( ) ditetapkan pada kisaran 23 m sampai

6
Machine Translated by Google

EB Prasasti dkk. Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122

Gambar 5. Penampang pembangkit tenaga listrik dan ketinggian airnya.

Gambar 6. Model simulasi operasi untuk aplikasi LH-PHES.

33 m (Bagian 3.1.3). Bendungan ini dilengkapi dengan pintu air untuk kepadatan, viskositas air laut dan rencana operasi sebagai parameter
menjaga agar fallhead tetap berada dalam jangkauan operasional pompa tetap. Rencana operasi ditentukan oleh jumlah daya (P = 100 MW), mode
CR-RPT pada saat air pasang tanpa menggunakan unit CR-RPT. Sifat-sifat (turbin/pompa), durasi (4 jam/hari) dan slot waktu/produk 4 jam [62] (yaitu
pukul 00.00 –04.00, 04.00–08.00 s/d 20.00–24.00). Meskipun asumsi kisaran
air laut, yaitu salinitas, suhu, kepadatan dan viskositas diatur konstan selama simulasi.
pasang surut tetap, prototipe CR-RPT dan diameter bendungan , ()
Optimalisasi ukuran reservoir. Model optimasi diatur sebagai loop luar merupakan parameter variabel untuk optimasi. Kendala utama untuk
untuk simulasi operasi (Gbr. 7) untuk mencapai ukuran reservoir yang optimasi adalah simulasi operasi, di mana rencana operasi harus
optimal (paling kompak) dan dengan demikian biaya konstruksi/investasi dilaksanakan dan dinilai kelayakannya dengan mempertimbangkan
yang minimal agar karakteristik pembangkit listrik tertentu dapat kombinasi parameter variabel.
beroperasi sesuai dengan rencana operasi tertentu . Optimalisasi tersebut Tujuan keseluruhan dari optimasi ini adalah untuk meminimalkan volume
material bendungan
meliputi geometri terowongan, kekasaran dinding terowongan, lebar puncak bendungan, yang
kemiringan dibutuhkan.
bendungan, dan air laut

7
Machine Translated by Google
EB Prasasti dkk.
Gambar 7. Model optimasi ukuran reservoir untuk aplikasi LH-PHES.
3.1.5. Analisis manfaat
Keuntungan terkuat dari pengoperasian LH-PHES lepas pantai
Dibandingkan dengan PHES di darat, laut merupakan reservoir yang tidak terbatas.
Artinya waduk tersebut hampir tidak mempunyai batasan debit. Bisa
dioperasikan pada kondisi optimal hampir tidak bergantung pada kondisi iklim
misalnya kekeringan/banjir. Oleh karena itu, pendapatan karena operasi adalah
ditunjukkan berdasarkan layanan berbasis pasar. Selain itu, pendapatan
juga selalu dapat dicapai melalui transaksi bebas atau kontrak jangka panjang.
Berdasarkan asumsi operasi berbasis pasar
Pendapatan tinggi LH-PHES lepas pantai dapat dicapai melalui perdagangan energi
berdasarkan arus masuk dan/atau pergeseran beban puncak dan/atau berbeda-beda
produk layanan jaringan tambahan penstabil frekuensi. Sebagai patokan
untuk analisis pendapatan, ukuran reservoir yang paling kompak juga
parameter optimal yang dihasilkan dari proses optimasi
Bagian 3.1 dipilih.
LH-PHES dapat beroperasi dalam mode turbin dari ke
, ,
maksimum 6 jam dengan output daya 100 MW. Memompa air dari
ke dengan input daya 100 MW membutuhkan waktu 7 hingga 8 jam, tergantung pada menggambarkan modul berbasis geospasial dengan mempertimbangkan hidrografi dan
, ,
tinggi muka air laut pada saat pemompaan. Namun rasio turbin
waktu pemompaan diambil 6/8 pada sisi konservatif.
Diasumsikan bahwa LH-PHES dapat mengganti nomor CR-RPT yang beroperasi
secara instan selama pengoperasian, serta nomor tunggalnya
mengoperasikan keluaran/masukan daya dengan tetap menjaga daya total konstan
input output. Dengan demikian, diasumsikan operasi melebihi 10 MW per unit
menjadi mungkin dalam hal CR-RPT serta mesin listrik dan
unit kendali. Untuk total daya input/output 100 MW, efisiensinya
Kurva CR-RPT dalam mode turbin dan pompa ditunjukkan pada Gambar. 8(a)
dan 8(b), masing-masing. Efisiensi rata-rata untuk ÿ 7,1 m hingga
, 21 m
adalah 0,88 untuk mode turbin dan 0,91 untuk mode pompa.
Pada penelitian ini dilakukan pergeseran beban puncak dan penyeimbangan frekuensi FCR
dipertimbangkan. Untuk perhitungan keekonomiannya, biaya pengoperasian dan
pemeliharaan (O&M) PHES diambil dari literatur konvensional.
PES. Karena kelangkaan LH-PHES yang nyata dan baru beroperasi
Teknologi CR-RPT, data biaya O&M untuk pabrik ini tidak tersedia. Di dalam
Mongrid dkk. [71], biaya O&M tetap per tahun sebesar 2% dari biaya modal
disarankan untuk PHES konvensional. Biaya O&M LH-PHES adalah
mungkin lebih tinggi dibandingkan PHES konvensional karena dioperasikan dengan PHESserta jangkauan operasional CR-RPT. Pilihan dari
air laut. Oleh karena itu, 4% dari biaya modal sebagai biaya O&M tetap
digunakan dalam perhitungan ekonomi.
Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122
3.2. Identifikasi situs
Berdasarkan hasil simulasi operasi kedalaman laut, sebuah situs
algoritma identifikasi untuk LH-PHES lepas pantai dan pesisir dikembangkan. Untuk
ketinggian air desain pabrik berkisar antara 27 m hingga 31 m di bawah dengan
Kisaran pasang surut 3 meter (Jerman) dan dari 26 m hingga 31 m dengan 10 meter
rentang pasang surut (Prancis). Selanjutnya, kondisi spesifik lokasi dipengaruhi oleh
kondisi pasang surut, geologi, sifat tanah dan kegunaan spesifiknya
Laut Utara Raya. Model baru yang dikembangkan dalam penelitian ini tidak ada satu pun
algoritma identifikasi situs yang diterbitkan mempertimbangkan spesifik di luar negeri
parameter reservoir.
3.2.1. Algoritma untuk identifikasi situs LH-PHES
Rutinitas pencarian otomatis dikembangkan menggunakan pembuat model
di ArcGIS untuk menganalisis data georeferensi dalam lingkungan perangkat lunak GIS.
Model tersebut terdiri dari modul berbasis geospasial dan berbasis penggunaan
untuk
modul. Gambar 9 menyajikan modul berbasis penggunaan, dimana perbedaannya
operasi dan penggunaan ZEE masing-masing negara dipertimbangkan. Gambar 10
kondisi geologi.
Poligon biru menandai data masukan, sedangkan poligon kuning
mewakili perintah. Poligon hijau menandai keluaran. Output dari modul use-based
kemudian diambil sebagai input untuk modul berbasis geospasial
modul untuk memotong wilayah yang sesuai berdasarkan kebutuhan operasional.
Model yang disajikan pada Bagian 3.2.1 menganalisis maritim apa pun
wilayah berdasarkan data yang tersedia untuk umum.
3.2.2. Spesifikasi geospasial
Gambar 11 menunjukkan wilayah Laut Utara Raya yang diselidiki [73]. Itu
batimetri landas kontinen Jerman dan Perancis dan mereka
ZEE masing-masing diakses dari EMODnet [72] dengan resolusi
*
1/16 dipilih sebagai
1/16 datum[72,74].
menit busur vertikalItu
karena kondisi pasang surut dan efek gelombang akan dibahas secara terpisah.
Amplitudo pasang surut di Laut Utara Besar dihitung dengan
mengurangi kumpulan data MSL dan batimetri dari EMODnet [72].
Hal ini diverifikasi oleh model TPXO9 [75] dan alat pengukur pasang surut di Perancis
dan Jerman [76,77]. Gambar. Gambar 12 dan 13 menggambarkan batimetri untuk
Wilayah Laut Utara Jerman dan Prancis dan kisaran pasang surut yang dihitung
lokasi kemudian ditentukan oleh tingkat maksimum yang ditentukan oleh
karakteristik CR-RPT di Laut Utara Jerman dan Prancis (Gambar 12 dan
8
Machine Translated by Google

EB Prasasti dkk. Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122

Gambar 8. ÿ , versus kurva efisiensi prototipe untuk total daya 100 MW dengan jumlah operasi CR-RPT yang bervariasi.

Gambar 9. Modul algoritma identifikasi situs berbasis penggunaan.

Gambar 10. Modul algoritma identifikasi situs berbasis geospasial.

13). Untuk reservoir LH-PHES lepas pantai, sifat geologi dan tanah di area
tersebut penting untuk kedap air reservoir, keamanan struktural
bendungan, serta penggalian bahan konstruksi dan bangunan. Oleh
karena itu, peta geologi EMODnet [78] digunakan untuk menemukan
geologi yang sesuai.
3.2.3. Gunakan spesifikasi
Investigasi penggunaan parameter tertentu biasanya mempertimbangkan
kepentingan sosial, ekonomi dan lingkungan di sekitar LH-PHES.
Setiap negara di UE secara individual bertanggung jawab untuk membentuk
MSP [79] di perairan maritimnya. Berbagai kegunaan yang dipertimbangkan
adalah jalur pelayaran, kawasan perlindungan lingkungan, ekstraksi bahan
mentah, penelitian ilmiah, militer, kabel
dan jaringan pipa serta warisan budaya bawah air. Selain itu, proyek tidak
boleh menimbulkan dampak negatif terhadap keselamatan lalu lintas
pelayaran (Gbr. 15(b)).
Kawasan yang dilindungi secara lingkungan diakses dari database
EEA [82]. Karena waduk lepas pantai tidak membahayakan migrasi
burung, maka wilayah arahan burung dimasukkan dalam pencarian. MSP dari
Jerman, catatan AIS dan data IMO menunjukkan ketidakkonsistenan yang
parah di beberapa lokasi yang juga dibahas dalam [85]. Dengan demikian,
catatan AIS yang tersedia oleh peta kepadatan kapal EMODnet [86]
dianggap sebagai dasar jalur pelayaran jika terjadi ketidakkonsistenan.
Selain itu, jarak aman 500 meter dari pipa dan kabel bawah laut (Gbr. 14(a))
juga dipertimbangkan [81]. Area untuk ekstraksi bahan mentah dan
penelitian ilmiah juga tidak termasuk. Menurut Pengembangan Situs

9
Machine Translated by Google

EB Prasasti dkk. Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122

Gambar 11. Subkawasan Laut Utara Raya [72].

Gambar 12. Batimetri, jangkauan pasang surut dan jangkauan operasional di Laut Utara bagian Jerman berdasarkan data dari [72] .

Gambar 13. Batimetri, jangkauan pasang surut dan jangkauan operasional di Laut Utara bagian Prancis berdasarkan data dari [72].

Rencana [81], wilayah militer (Gbr. 14(b)) tidak dapat dipertimbangkan. Area dengan pelabuhan utama Perancis (Le Havre, Dunkirk, Calais) serta tujuh lokasi
(Gbr. 15(b)) yang diperuntukkan bagi taman angin lepas pantai juga dipertimbangkan. ekstraksi merupakan wilayah penggunaan utama. Selain lokasi taman angin,
MSP di Perancis didefinisikan dalam dokumen strategi cekungan laut MEMN juga kawasan militer, kawasan perlindungan lingkungan, kawasan perikanan
[91]. Untuk wilayah MEMN kapasitas transmisi listriknya besar karena letaknya dan budidaya perairan, penelitian publik, serta zona warisan budaya ditentukan
yang dekat dengan Inggris dan pantai oleh MSP. MSP Perancis tidak menentukan a

10
Machine Translated by Google

EB Prasasti dkk. Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122

Gambar 14. Pembatasan dan penggunaan Laut Utara bagian Jerman — Bagian 1, (a) Kabel dan pipa bawah air, area ekstraksi dan penelitian ilmiah [80,81], (b) Area militer [80].

Gambar 15. Pembatasan dan penggunaan di Laut Utara bagian Jerman — Bagian 2, (a) Kawasan yang dilindungi lingkungan (N2K) [82–84], (b) Jalur pelayaran dan kawasan angin lepas pantai [81].

Gambar 16. Pembatasan dan penggunaan di Laut Utara bagian Prancis, (a) Kabel dan pipa bawah air, area ekstraksi, penelitian ilmiah, dan area penangkapan ikan di Prancis [87,88], (b)
Area militer [89], ( c) Kawasan Lindung Lingkungan Hidup (N2K) [82], (d) Jalur Pelayaran di ZEE Perancis [90].

margin keamanan di sekitar infrastruktur atau penggunaan eksklusif ZEE Jerman diterapkan. Gambar 16 menunjukkan area terlarang
wilayah pertahanan dan jalur pelayaran. Jadi, parameternya sama seperti untuk
yang dipertimbangkan untuk identifikasi lokasi LH-PHES di wilayah MEMN.

11
Machine Translated by Google

EB Prasasti dkk.
Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122

Gambar 17. Ketinggian air dan ÿ, seiring waktu untuk kasus operasi teladan dengan Prototipe 0 tanpa efek pasang surut.

4. Hasil Pengecualian dapat diamati untuk Prototipe 0 dengan rentang pasang surut 0 m
dan Prototipe 1 dengan rentang pasang surut 0 m, yang telah mencapai kurva
4.1. Hasil optimasi operasi batasnya
, masing-masing pada 1810 m dan 1660 m.
Penurunan lebih lanjut dari akan menuntut yang lebih tinggi
Berdasarkan hasil model gabungan, kesimpulan yang konsisten untuk menjaga keseimbangan debit/fallhead yang optimal. Tapi lebih jauh lagi
dapat ditarik untuk situs yang dioptimalkan dan pengoperasian lepas pantai , level reservoir juga harus meningkat karena peningkatan batas
LH-PHES dengan CR-RPT baru yang dikembangkan dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan jaringan listrik iting saya , , . Sebagai konsekuensinya, kurva fallhead tetap tidak berubah.
kebutuhan. Oleh karena itu, , tercapai ketika rentang fallhead penuh dari
prototipe, baik dalam mode turbin atau pompa, digunakan. Ini patut dicontoh
4.1.1. Hubungan diameter bendungan minimum dengan permukaan laut ditunjukkan untuk Prototipe 0 pada Gambar 19(a). Sebaliknya, Gambar 19(b) menunjukkan a
Mode turbin atau pompa dapat menjadi mode penentu/pembatas kasus di mana rangkaian fallhead penuh dari prototipe tidak digunakan. Di dalam
sambil mengoptimalkan PHES yang paling ringkas. Pemompaannya terbatas kasus seperti itu, meningkat (sambil menjaga kurva level reservoir
untuk memompa terhadap fallhead maksimum , (ÿ, ) menggunakan listrik tidak berubah) akan meningkatkan fallhead dan dengan demikian memungkinkan untuk mengurangi
daya sebesar 10 MW. Turbin dibatasi dengan menghasilkan 10 MW dengan a lebih lanjut, tetapi hanya jika ÿ, , tidak melarang hal ini.
kejatuhan minimum (ÿ ), seperti yang dipilih dalam tolok ukur. Gambar. 17(a)– - kurva unik untuk setiap prototipe. Prototipe 2
, ,
Gambar 17(d) menunjukkan variasi tinggi muka air laut dan waduk di sebelah kirimemerlukan ukuran yang relatif lebih besar dibandingkan prototipe lainnya
-sumbu dan perubahan ÿ pada sumbu , -kanan selama 4 jam 23 m hingga 30 m. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan
, , pada Prototipe 2 yaitu
operasi (sumbu x) dalam kondisi batas yang berbeda. lebih tinggi dari salah satu prototipe lainnya.
Contoh mode turbin yang menjadi mode pembatas ditunjukkan Contohnya, Gambar. Gambar 20(a) dan 20(b) menunjukkan ketinggian air dan ÿ, untuk
pada Gambar 17(a) dan Gambar 17(b) untuk pengoperasian dengan Prototipe CR-RPT 0 pengoperasian dua prototipe yang berbeda (Prototipe 1 (a) dan 2 (b))
unit, tahun 2010 m dan a 27 m. Gambar 17(a) menggambarkan bahwa dengan mode identik (Turbin), (3240 m), (25 m), rentang pasang surut
operasi mode turbin mencapai ÿ sedangkan, pada , , Gambar 17(b) tersebut (10 m) dan waktu pengoperasian (04.00–08.00). Kedua kasus tersebut memiliki kesamaan
operasi mode pompa tidak mencapai ÿ untuk hal permukaan laut dan . Gambar 20(a) menunjukkan bahwa operasi belum tercapai
, yang
, sama. ,
itu ÿ
Artinya pengoperasian turbin sebesar 10 MW tidak bisa terealisasi , , Prototipe 1 pada akhir durasi operasi, sehingga dapat
lagi dengan pengurangan. Contoh lain dimana mode pompa berada dikurangi lebih lanjut. Sebaliknya, Gambar 20(b) menunjukkan operasi tersebut
mode pembatas ditunjukkan dalam operasi dengan Prototipe 0, dari 1810 m telah mencapai ÿ Prototipe
, , 2 di akhir operasi
dan 30 m. Gambar 17(c) menunjukkan bahwa mode operasi turbin tidak dapat dikurangi lebih lanjut .
tidak mencapai ÿ Sebaliknya,, ,
. mode operasi pompa pada umumnya, hanya dapat dikurangi dengan peningkatan dari awal
mencapai ÿ (Gbr. , 17(d)).
, Ini berarti operasi terjadwal fallhead atau masing-masing. Pada ÿ 30 m (dengan 0 m dan
mode tidak dapat direalisasikan ketika akan dikurangi lebih lanjut. Kisaran pasang surut 3 m) Prototipe 2 memanfaatkan perairan yang lebih dalam
Gambar 18 menunjukkan hasil optimasi ukuran reservoir sebagai a tingkat, di mana prototipe lain telah menggunakan fallhead penuh mereka
hubungan antara ( -sumbu) dan ( -sumbu) untuk rentang dalam mode pompa. Hal ini ditunjukkan sebagai contoh pada Gambar. 20(c) dan 20(d).
,
operasi dengan tiga prototipe berbeda juga mempertimbangkan tiga Kedua gambar tersebut menunjukkan ketinggian
, air dan operasi keduanya
rentang pasang surut yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter bendungan minimumprototipe yang berbeda (Prototipe 1 (c) dan 2 (d)) dalam mode yang identik
( ) menurun
, seiring bertambahnya, seperti yang diharapkan dari reservoir (Pompa), (1660 m), (33 m) rentang pasang surut (10 m) dan pengoperasian
dengan bentuk frustum kerucut. durasi. Gambar 20(c) menunjukkan bahwa Prototipe 1 telah digunakan secara penuh

12
Machine Translated by Google
EB Prasasti dkk.
Gambar 18.
Gambar 19. Operasi mencapai dan tidak mencapai
rentang fallhead dalam mode pompa, sedangkan Gambar 20(d) menunjukkan bahwa Prototipe
2 belum menggunakan jangkauan fallhead penuhnya.
Selain batasan fallhead, efisiensi juga mempunyai dampak penting
pada volume reservoir yang dibutuhkan dan dengan demikian operasi dan konstruksi
biaya. Gambar 8 menunjukkan kurva
, ÿ versus efisiensi prototipe
untuk operasi 10 MW dalam mode turbin (kiri) dan dalam mode pompa
>
(Kanan). Oleh karena itu, Prototipe 2 memiliki efisiensi tertinggi pada ketinggian ÿ 10
,
m sehingga membutuhkan volume air paling sedikit dibandingkan dengan prototipe lainnya.
prototipe. Ini berarti bahwa Prototipe 2 dapat mencapai fallhead yang lebih kecil
karena efisiensi yang lebih tinggi (Gbr. 18, > 30 m).
Selain itu, efek pasang surut dapat mempengaruhi pengoperasian LH-PHES.
Contoh kondisi pasang surut yang tidak menguntungkan ditunjukkan pada Gambar 21(b)
untuk pengoperasian Prototype 2 pada mode turbin dengan = 31 m
dan jarak pasang surut 10 m. Akibat penurunan muka air laut secara cepat pada pukul 16.00–
20.00 rentang fallhead penuh dari mode turbin digunakan, sehingga lebih besar
akan diperlukan. Untuk meningkatkan LH-PHES dalam kondisi pasang surut
misalnya pintu air dapat digunakan untuk mengontrol pergantian fallhead selama
operasi CR-RPT. Hal ini ditunjukkan sebagai contoh pada Gambar 21(a) untuk
pengoperasian Prototipe 0 dalam mode pompa pada pukul 00.00–04.00 dengan
jarak pasang surut 31 m dan jarak pasang surut 10 m.
Ketika permukaan laut naik selama pengoperasian pompa, pintu air akan rusak
dibuka untuk menjaga ketinggian reservoir. Oleh karena itu, prototipenya bisa
beroperasi dalam jangkauan fallhead pompa dan masih dapat diminimalkan.
4.1.2. Volume material bendungan minimum
Volume material bendungan kira-kira sebanding dengan biaya konstruksi bendungan
sehingga memungkinkan untuk diminimalkan. Sementara satu langkah
Salah satu algoritma optimasi ukuran reservoir adalah mencari masing-masing, reservoir
dan kombinasi rentang pasang surut, hasil optimasi akhir adalah
Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122
melawan , .
, .
volume material bendungan minimum. Gambar 22 menunjukkan material bendungan
volumenya tidak sebanding dengan. Sebaliknya memiliki minimum pada a
tertentu, sehingga menghasilkan bendungan yang paling hemat biaya. Selain itu, itu
dapat dilihat bahwa meskipun operasi dengan kisaran pasang surut 10 m
memerlukan volume material bendungan yang relatif kecil, sehingga memerlukan volume material bendungan yang lebih banyak
dibandingkan dengan operasi dengan jarak pasang surut 3 m karena peningkatannya
tinggi bendungan.
Namun, LH-PHES dengan Prototipe 0 membutuhkan material bendungan yang lebih sedikit
,
pada
semua rentang pasang surut hampir sama sekali dibandingkan dengan prototipe lainnya.
Volume material bendungan terkecil yang diperlukan untuk patokan yang dipilih
operasi pada kisaran pasang surut 3 m adalah sekitar 16,8 Mm3 menggunakan
Prototipe 0 pada dari 31 m dan 1600 m. Untuk kisaran pasang surut
ketinggian 10 m, volume material bendungan terkecil adalah sekitar 23,2 Mm3 menggunakan
Prototipe 0 jam dari 29 m dan 1750 m.
4.2. Hasil analisis manfaat
Hasil analisis kelayakan ekonomi berdasarkan pendapatan
=
jasa pengoperasian perpindahan beban puncak dan penyeimbangan frekuensi (FCR).
ditunjukkan di bagian ini untuk menilai kelayakan LH-PHES.
4.2.1. Pendapatan dari operasi pemindahan beban puncak
Pada pelayanan operasi perpindahan beban puncak, LH-PHES beroperasi
dalam mode turbin pada waktu puncak dan dalam mode pompa pada waktu non-puncak
waktu. Keuntungan dari layanan ini adalah arbitrase harga listrik
harga waktu puncak dan harga waktu non-puncak.
Data harga listrik di Jerman pada tahun 2021 [92] digunakan untuk itu
menghitung keuntungan maksimum dari operasi pemindahan beban puncak.
Diasumsikan harga listrik dan biaya operasionalnya sama
13
Machine Translated by Google
EB Prasasti dkk.
Gambar 20. Ketinggian air dan ÿ,
Gambar 21. Contoh dampak positif dan negatif efek pasang surut pada operasi LH-PHES.
sama dalam mode turbin dan pompa. Dengan mengurutkan data harga listrik
dari yang tertinggi hingga terendah pada mode turbin dan pompa serta
menghitung keuntungan/biaya kumulatif masing-masing mode, serta
mengkonversi waktu pemompaan ke waktu turbin maka waktu turbin yang
paling ekonomis adalah sebesar 8,24 jam/hari. Menghasilkan keuntungan
maksimum sebesar 32,95 Me/tahun (untuk unit 100 MW) seperti terlihat pada
Gambar 23. Namun karena keterbatasan kapasitas LH-PHES, maka waktu
turbin yang dipilih adalah 6 jam/hari, yaitu menghasilkan 31,65 Me/tahun. Saya/tahun (untuk 100 MW).
Laba bersih tahunan dapat dihitung dengan mempertimbangkan angsuran
biaya modal tahunan, tingkat bunga, biaya O&M dan umur LH-PHES. Biaya
modal diasumsikan sebesar 2000–5000 e/kW, tingkat bunga 2%–10%, dan
biaya O&M sebesar 4%. Tiga masa hidup yang berbeda dipertimbangkan
dengan 50 tahun, 75 tahun dan 100 tahun. Umur 50 dan 100 tahun diambil
berdasarkan perkiraan umur peralatan mesin rata-rata menurut [93,94] dan
umur struktur utama menurut Eurocode 0 dan 2 [95,96], masing-masing.
Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122
pengoperasian dua prototipe yang berbeda dari waktu ke waktu.
75 tahun melengkapi himpunan yang diselidiki sebagai nilai perantara. Laba
bersih tahunan ditunjukkan pada Gambar. 24. Mongird et al. [71] memperkirakan
biaya investasi sebesar 2470 e/kW hingga 3470 e/kW untuk PHES konvensional.
Mengingat kisaran biaya tersebut, proyek LH-PHES akan menguntungkan
untuk jangka waktu 75 tahun dan 100 tahun bahkan dengan tingkat bunga
hingga 5%. Namun, untuk jangka waktu 50 tahun, proyek LH-PHES hanya
akan menguntungkan jika tingkat bunga di bawah 4,4%.
4.2.2. Pendapatan operasi penyeimbangan frekuensi
Frekuensi jaringan dapat diseimbangkan dengan menyuplai daya ke
jaringan atau menggunakan daya dari jaringan. Untuk layanan ini, LH-PHES
harus dapat dengan cepat mengubah mode (turbin/pompa) dan mencapai
beban penuh dalam hitungan detik.
Ada tiga jenis layanan penyeimbangan frekuensi FCR, aFRR dan mFRR.
Dalam penelitian ini, FCR dipertimbangkan. Harga FCR dibayarkan sesuai
dengan harga kapasitas yang diberikan kepada BSP untuk pembangkit tersebut
14
Machine Translated by Google

EB Prasasti dkk. Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122

Gambar 22. menuju volume material terkecil.

FCR adalah cadangan penyeimbang pertama yang diaktifkan ketika suatu frekuensi
terjadi ketidakseimbangan. LH-PHES harus mengirimkan FCR dalam waktu 15 detik atau kurang

sebagai fFCR. Dalam penelitian ini, diasumsikan bahwa startup akan kurang dari
15 detik. Model Prototipe 0 [97] yang diperkecil sudah ditunjukkan di CFD
simulasi bahwa proses startup membutuhkan waktu sekitar 4 detik untuk memuat penuh [98].
Meskipun demikian, proses startup Prototipe 0 yang dipilih akan memakan waktu lebih lama
dari 4 detik, 15 detik untuk start up masih merupakan asumsi yang layak.
Ketinggian reservoir pada awal setiap operasi simulasi
(ÿ ÿ ) harus direncanakan untuk melaksanakan operasi FCR di dalam
,
kapasitas waduk. Kapasitas FCR LH-PHES adalah ±50 MW
bukannya 100 MW. Dari simulasi operasi, ÿ berada di antara 17,5 m– -
harus
,
19 m. ÿ -
> 19 atau ÿ -
< 17.5
, ,
akan menyebabkan ketidakmampuan LH-PHES untuk menghasilkan +50 MW atau
ÿ50 MW FCR selama 4 jam. Ketinggian reservoir pada akhir setiap operasi
ÿ ) bisapada
(ÿ , tergantung lebih atau kurang dari ÿ -
, ,
daya FCR aktual yang digunakan selama pengoperasian FCR. Tingkat reservoir ini
Gambar 23. Berdasarkan keuntungan kumulatif dari pengoperasian turbin dan biaya pengoperasian pompaharus dikembalikan ke ÿ sebelum operasi
- FCR berikutnya dimulai.
,
tentang harga spot listrik di Jerman tahun 2021. >
Dalam penelitian ini, proses ini disebut proses pemulihan. Jika ÿ ÿ -
,
ÿ, LH-PHES harus memompa air dari reservoir ke
,
laut untuk menurunkan permukaan reservoir. Biaya pemompaan tergantung pada
kesiapan memasok/mengambil tenaga listrik ke/dari jaringan listrik dalam jangka waktu tertentuharga pasar listrik spot pada saat proses pemulihan. Jika
celah. aFRR dan mFRR dibayar sebagai harga kapasitas dan harga energi ÿ LH-PHES
-
< ÿ membuka
harus ÿ, pintu air
, ,
namun diaktifkan saat ini dengan tren menurun. Di Eropa, FCR gerbang atau beroperasi dalam mode turbin untuk menaikkan permukaan air reservoir. Itu
harga ditentukan melalui lelang harian dalam interval 4 jam. FCR biaya pengoperasian pintu air diabaikan. Pengoperasian di turbin
juga diperoleh sebagai produk simetris, artinya penyedia mode menawarkan pendapatan tambahan.

harus mampu memberikan kapasitas yang ditawarkan sebagai positif atau negatif Harga lelang FCR dan pasar listrik spot tahun 2021
kapasitas. ditunjukkan pada Gambar 25.

Gambar 24. Laba bersih LH-PHES dari melakukan perpindahan jam sibuk dengan biaya modal dan suku bunga berbeda untuk masa pakai LH-PHES 50 tahun (kiri), 75 tahun (tengah)
dan 100 tahun (kanan).

15
Machine Translated by Google
EB Prasasti dkk.
Gambar 25. Harga FCR dan harga pasar listrik spot 2021 (rata-rata per 4 jam).
Slot waktu yang dipilih untuk pengoperasian FCR adalah pukul 04:00–
08:00, 12:00– 16:00, dan 20:00–00:00 karena keduanya mencapai harga
FCR tertinggi. Oleh karena itu, slot waktu untuk proses pemulihan adalah
pukul 00:00–04:00, 08:00– 12:00, dan 16:00–20:00. Harga penyediaan FCR
dihitung berdasarkan harga rata-rata FCR pada pukul 04:00–08:00, 12:00–
16:00, dan 20:00– 00:00, yaitu sebesar 86,42 e/MWh, 72,34 e/MWh dan
masing-masing 58,44 e/MWh. Pendapatan dari penyediaan FCR tidak
bergantung pada FCR yang sebenarnya digunakan. Jika LH-PHES
menyediakan FCR setiap hari sepanjang tahun dengan kapasitas FCR 50 MW maka
Biaya pemompaan atau pembangkitan listrik selama proses pemulihan
dihitung berdasarkan rata-rata harga pasar spot listrik pada pukul 00:00– peralihan mode sesaat dapat dibuktikan cukup untuk simulasi operasi
04:00, 08:00–12:00 dan 16:00–20:00, yaitu sebesar 73,54 e/ MWh, masing-
masing 98,62 e/MWh dan 121,26 e/MWh. Pendapatan untuk proses
pemulihan bergantung pada FCR aktual yang digunakan. Faktor
pemanfaatan FCR ( ), faktor pemanfaatan turbin ( ) dan faktor
pemanfaatan pompa ( ) diperkenalkan untuk lebih menggambarkan FCR
yang sebenarnya digunakan. adalah persentase FCR aktual yang
diberikan, sedangkan atau adalah persentase pengoperasian turbin atau
pompa yang diperlukan untuk proses pemulihan.
Total pendapatan dihitung dari penyediaan FCR dan dari proses
pemulihan. Gambar 26 menunjukkan total pendapatan LH-PHES
sehubungan dengan , ,dan . Total pendapatan maksimum 31,72
Gambar 26. Total pendapatan LH-PHES dari penyediaan FCR tergantung pada ,
Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122
Saya/tahun tercapai jika keduanya dan sama dengan satu. Namun, ini
adalah kasus terbaik dan tidak praktis untuk dicapai. Karena data yang
tersedia mengenai FCR aktual terbatas, maka sulit untuk memperkirakan
dan mewakili keadaan sebenarnya. Keuntungan tahunan dapat
dihitung dengan mengurangkan total pendapatan dengan biaya O&M tahunan.
Total pendapatan yang dibutuhkan untuk setiap skema investasi ditunjukkan
pada Gambar 27 untuk memperkirakan manfaat penyediaan FCR. Total
pendapatan yang dibutuhkan adalah pendapatan minimum, yang menghasilkan
keuntungan 0 e/tahun terkait dengan biaya modal dan tingkat bunga. Artinya
total pendapatan tahunan harus lebih tinggi dari total pendapatan tahunan
yang dibutuhkan untuk menghasilkan keuntungan.
4.3. Hasil algoritma identifikasi situs
Situs dengan potensi LH-PHES yang tinggi dideteksi menggunakan
algoritma baru. Gambar. Gambar 28a dan 28b mengungkapkan wilayah
ini di Jerman dan Perancis. Sedangkan di Jerman, lokasinya berada di
zona I dan II. Area ini bertepatan dengan area yang diperuntukkan bagi
taman angin lepas pantai. Keuntungan tambahan dari kawasan ini adalah
geologi serta jaringan listrik dan infrastruktur yang dibutuhkan telah
diselidiki secara menyeluruh. Untuk Perancis, lokasi yang cocok adalah
yang lebih tersebar secara spasial dengan beberapa lokasi potensial untuk LH-PHES
Gambar 29 menyajikan sebaran lokasi yang teridentifikasi. Situs
yang diidentifikasi disajikan sebagai poligon. Semua poligon yang tidak
sesuai dengan lingkaran berdiameter 1600 m dianggap terlalu kecil sehingga diabai
5. Diskusi
Hasilnya menunjukkan bahwa pemodelan yang tepat mendukung
desain mesin turbo hidrolik dan struktur sipil menuju efisiensi tertinggi
dalam
hal pengoperasian,
pendapatannya biaya,
menjadi 15,86dan pendapatan tahunan. Penggunaan
Me/tahun.
hasil CFD kondisi tunak untuk simulasi operasi transien dan asumsi
LH-PHES. Namun, penyelidikan teknologi PHES terhadap penerapannya
pada LH-PHES lepas pantai dapat menunjukkan potensi besar sebagai
solusi penyimpanan untuk negara-negara dataran rendah. Penelitian
dan pengembangan baru pada mesin turbo hidrolik low-head (CR-RPT)
menunjukkan bahwa efisiensi pengoperasian low-head akan meningkat,
sehingga menghasilkan LH-PHES yang lebih kompak. Selain itu, model
pengoperasian baru ini menunjukkan bahwa pengoperasian LH-PHES
dapat dioptimalkan sehubungan dengan tinggi muka air laut dan volume
bendungan sehingga meminimalkan biaya konstruksi dan investasi.
Dalam ketergantungan dengan model operasi, algoritma identifikasi
situs pintar diprogram untuk mendeteksi situs-situs yang berpotensi tinggi
, Dan .
16
Machine Translated by Google

EB Prasasti dkk. Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122

Gambar 27. Total pendapatan yang dibutuhkan untuk masa hidup LH-PHES 50 tahun (kiri), 75 tahun (tengah) dan 100 tahun (kanan).

Gambar 28. Lokasi potensial untuk reservoir LH-PHES lepas pantai.

Gambar 29. Distribusi poligon yang teridentifikasi di Wilayah Laut Utara Jerman dan Prancis.

LH-PHES sehubungan dengan penggunaannya secara spesifik dan kondisi
batas geospasial di wilayah Laut Utara Raya. Selain itu, simulasi
pengoperasian LH-PHES diperluas dengan analisis berbasis pasar untuk
memodelkan potensi pendapatan yang memasok berbagai layanan jaringan
listrik. Hasilnya menunjukkan perbedaan antara manfaat penyediaan
layanan tambahan terkait frekuensi dan penggunaan produk berbasis
pasar lainnya untuk memaksimalkan pendapatan LH-PHES.
6. Kesimpulan
Meningkatnya penggunaan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan
angin untuk memenuhi tujuan global dekarbonatisasi masyarakat kita dan untuk
mempromosikan energi ramah lingkungan sering kali dikaitkan dengan fluktuasi
jaringan listrik yang lebih tinggi dan sekaligus kebutuhan yang lebih besar akan
solusi penyimpanan energi yang inovatif dan fleksibel. Studi ini menunjukkan
bahwa desain baru spesifik CR-RPT yang secara khusus dioptimalkan untuk LH-
PHES menghasilkan desain yang ringkas, dan pengoperasian dengan efisiensi tinggi dalam
waktu reaksi. Karena kurangnya model simulasi operasi yang terkait
dengan LH-PHES, kode simulasi baru yang mengoptimalkan operasi
pembangkit listrik terkait dengan ketinggian air operasi, volume bendungan,
dan dengan demikian meminimalkan biaya investasi dikembangkan. Hasil
optimasi ukuran bendungan , menunjukkan bahwa yang terbaik yang
menghasilkan biaya investasi minimum, terdapat pada skema operasi dan
karakteristik CR-RPT tertentu. Yang terbaik juga dipengaruhi oleh kisaran
pasang surut, dimana kisaran pasang surut yang lebih tinggi menyebabkan
yang terbaik berada pada kedalaman yang lebih dalam. Volume material
bendungan minimum yang diperlukan untuk operasi benchmark yang
dipilih dalam penelitian ini adalah sekitar 16,8 Mm3 yang dicapai dengan
menggunakan Prototipe 0 pada ketinggian 31 m, rentang pasang surut 3
m dan 1600 m. Kombinasi model operasi dengan model analisis pendapatan
layanan jaringan berbasis pasar jelas menunjukkan potensi memaksimalkan
pendapatan operasi LH-PHES sekaligus menstabilkan jaringan listrik.
Keuntungan tambahan dari pengoperasian LH-PHES yang tidak bergantung
pada
musim
mode dan
pompa kelangkaan
dan atau
turbin dengan kelebihan
kecepatan air akibat perubahan iklim mengurangi bat
tinggi.

17
Machine Translated by Google
EB Prasasti dkk.
Mirip dengan model operasi, tidak ada algoritma identifikasi lokasi
yang cocok untuk menemukan lokasi lepas pantai yang potensial untuk
LH-PHES. Oleh karena itu, algoritma identifikasi lokasi baru dikembangkan
dan menunjukkan penerapannya yang luar biasa untuk mendeteksi lokasi
lepas pantai yang berpotensi tinggi berdasarkan spesifikasi operasi
pembangkit listrik, geospasial dan menggunakan kondisi batas tertentu
serta memperhitungkan tantangan ekologi dan sosio-ekonomi.
Pernyataan kontribusi kepenulisan CReditT
EB Prasasti: Metodologi, Investigasi, Analisis Formal, Perangkat
Lunak, Validasi, Visualisasi, Penulisan – draf asli. M. Aouad: Metodologi,
Investigasi, Analisis Formal, Perangkat Lunak, Validasi, Visualisasi,
Penulisan – draf asli. M. Joseph: Metodologi, Investigasi, Analisis Formal,
Visualisasi, Penulisan – draf asli. M.
Zangeneh: Metodologi, Akuisisi pendanaan, Pengawasan, Penulisan –
review & editing. K. Terheiden: Konseptualisasi, Metodologi, Akuisisi
Pendanaan, Pengawasan, Penulisan – draf asli, Penulisan – review &
penyuntingan, Administrasi proyek.
Deklarasi kepentingan bersaing
Para penulis menyatakan bahwa mereka tidak mempunyai kepentingan
finansial atau hubungan pribadi yang saling bersaing yang dapat
mempengaruhi pekerjaan yang dilaporkan dalam makalah ini.
Ketersediaan data
Data akan tersedia berdasarkan permintaan.
Ucapan Terima Kasih
Penelitian ini merupakan bagian dari proyek ALPHEUS (Augmenting
gridstability through Low-head Pumped Hydro Energy Utilization & Storage)
yang telah menerima pendanaan dari program penelitian dan inovasi
Horizon 2020 Uni Eropa [perjanjian hibah No. 883553].
Referensi
[1] Komisi Eropa. Usulan arahan parlemen dan dewan Eropa (dokumen 52021pc0557). 2021,
https://eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/TXT/?uri=CELEX:52021PC0557 .
[2] Komisi Eropa. Dokumen kerja staf komisi - Penilaian Dampak (Dokumen: 52020sc0176).
2020, https://eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/TXT/?uri=CELEX:52020SC0176 .
[3] Komisi Eropa. Dukungan teknis untuk pengembangan dan implementasi kebijakan RES.
Teknologi. rep., Kantor Publikasi Uni Eropa; 2021, http://dx.doi.org/10.2833/86135.
[4] Burung L, Lew D, Milligan M, Carlini EM, Estanqueiro A, Flynn D, dkk. Pembatasan energi
angin dan surya: Tinjauan pengalaman internasional. Perbarui Sustain Energy Rev
2016;65:577–86. http://dx.doi.org/10.1016/j.rser.2016.06.082.
[5] Hoffstaedt JP, Truijen D, Fahlbeck J, Gans LHA, Qudaih M, Laguna AJ, dkk. Penyimpanan
hidro dengan pompa head rendah: Tinjauan teknologi yang dapat diterapkan untuk
desain, integrasi jaringan, pengendalian dan pemodelan. Perbarui Sustain Energy Rev
2022;158:112119. http://dx.doi.org/10.1016/j.rser.2022.112119.
[6] Qudaih M, Engel B, Truijen DPK, De Kooning JDM, Stockman K, Hoffstaedt J, dkk.
Kontribusi penyimpanan tenaga air yang dipompa dengan head rendah terhadap
stabilitas jaringan listrik di sistem tenaga masa depan. IET Memperbarui Pembangkit
Listrik 2022;1–15. http://dx.doi.org/10. 1049/rpg2.12668.
[7] Ruiz RA, de Vilder L, Prasasti E, Aouad M, De Luca A, Geisseler B, dkk.
Penyimpanan hidro dengan pompa head rendah: Tinjauan terhadap desain struktur
sipil, aspek hukum dan lingkungan agar realisasinya dapat dilakukan di air laut. Perbarui
Sustain Energy Rev 2022;160:112281. http://dx.doi.org/10.1016/j.rser.2022.112281.
[8] e Silva GdO, Hendrick P. Memompa penyimpanan energi hidro di gedung. Appl Energi
2016;179:1242–50. http://dx.doi.org/10.1016/j.apenergy.2016.07.046.
[9] Ding H, Hu Z, Song Y. Optimalisasi stokastik dari operasi harian ladang angin dan pabrik
penyimpanan pompa hidro. Pembaruan Energi 2012;48:571–8. http://dx. doi.org/10.1016/
j.renene.2012.06.008.
[10] Stenzel P, Linssen J. Konsep dan potensi penyimpanan air yang dipompa di saluran air
federal. Energi Aplikasi 2016;162:486–93. http://dx.doi.org/10.1016/j. apenergy.2015.10.033.
18
Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122
[11] Asosiasi Pembangkit Listrik Tenaga Air Internasional. Laporan status pembangkit listrik
tenaga air - tren dan wawasan sektor. Teknologi. perwakilan, 2021, https://assets-
global.website-files.com/
5f749e4b9399c80b5e421384/60c37321987070812596e26a_IHA20212405- status-report-02_LR.pdf.
[12] Rastler D. Opsi teknologi penyimpanan energi listrik: Buku putih primer tentang aplikasi,
biaya, dan manfaat. Lembaga Penelitian Tenaga Listrik (EPRI); 2010.
[13] Chatzivasileiadi A, Ampatzi E, Knight I. Karakteristik teknologi penyimpanan energi listrik
dan penerapannya pada bangunan. Perbarui Sustain Energy Rev 2013;25:814–30. http://
dx.doi.org/10.1016/j.rser.2013.05.023.
[14] Laboratorium SN. Basis data penyimpanan energi global. 2021, https://www.sandia.gov/
ess-ssl/penyimpanan-energi-global-database-home/.
[15] Blakers A, Stocks M, Lu B, Cheng C. Tinjauan penyimpanan energi hidro yang dipompa.
Progr Energi 2021;3(2):022003. http://dx.doi.org/10.1088/2516-1083/abeb5b.
[16] Jülch V. Perbandingan opsi penyimpanan listrik menggunakan metode levelized cost of
storage (LCOS). Energi Aplikasi 2016;183:1594–606. http://dx.doi.org/10.1016/j.
energi.2016.08.165.
[17] Zakeri B, Syri S. Sistem penyimpanan energi listrik: Analisis biaya siklus hidup komparatif.
Perbarui Sustain Energy Rev 2015;42:569–96. http://dx.doi.org/10.1016/j.rser.2014.10.011 .
[18] Buku panduan Penche C. Layman tentang cara mengembangkan pembangkit listrik tenaga air kecil. esha;
1998.
[19]Okot DK. Tinjauan teknologi pembangkit listrik tenaga air kecil. Perbarui Sustain Energy
Rev 2013;26:515–20. http://dx.doi.org/10.1016/j.rser.2013.05.006.
[20] Schrauwers A. Waterloo milik insinyur Lievense. Penyimpanan energi. 24:41, 1988.
[21] De Boer W, Verheij F, Moldovan N, Van der Veen W, Groeman F, Schrijner M, dkk.Pulau
energi, kelayakan tiga opsi penyimpanan energi berbeda untuk Belanda. Laporan teknis,
KEMA Consulting/Lievense; 2007.
[22] THV iLand. Proyek 1002-iland. 2021.
[23] Connolly D, Lund H, Mathiesen BV, Leahy M. Tinjauan alat komputer untuk menganalisis
integrasi energi terbarukan ke dalam berbagai sistem energi. Energi Aplikasi
2010;87(4):1059–82. http://dx.doi.org/10.1016/j.apenergy.2009.09.026.
[24] Castronuovo ED, Lopes JAP. Pengoperasian optimal dan ukuran penyimpanan air pada
pembangkit listrik tenaga angin-hidro. Sistem Energi Tenaga Listrik Int J 2004;26(10):771–
8. http://dx.doi.org/10.1016/j.ijepes.2004.08.002.
[25] Castronuovo ED, Lopes JP. Tentang optimalisasi operasi sehari-hari pembangkit listrik
tenaga angin-hidro. Sistem IEEE Trans Power 2004;19(3):1599–606. http://dx.doi.org/
10.1109/TPWRS.2004.831707 .
[26] Garcia-Gonzalez J, de la Muela RMR, Santos LM, Gonzalez AM. Optimalisasi gabungan
stokastik pembangkit listrik tenaga angin dan unit penyimpanan yang dipompa di pasar
listrik. Sistem Tenaga Trans IEEE 2008;23(2):460–8. http://dx.doi.org/10.1109/
TPWRS.2008.919430 .
[27] Pérez-Díaz JI, Perea A, Wilhelmi JR. Operasi jangka pendek yang optimal dan ukuran
pembangkit listrik pumped-storage dalam sistem dengan penetrasi energi angin yang tinggi.
Dalam: Konferensi internasional ke-7 tahun 2010 tentang pasar energi Eropa. IEEE;
2010, hal. 1–6. http://dx.doi.org/10.1109/EEM.2010.5558706.
[28] Mahfoud RJ, Alkayem NF, Zhang Y, Zheng Y, Sun Y, Alhelou HH. Pengoperasian optimal
sistem energi berbasis penyimpanan air yang dipompa: Ringkasan tantangan saat ini
dan perspektif masa depan. Perbarui Sustain Energy Rev 2023;178:113267. http://
dx.doi.org/10.1016/j.rser.2023.113267.
[29] Bakos GC. Studi kelayakan sistem tenaga angin/hidro hibrida untuk produksi listrik
berbiaya rendah. Energi Aplikasi 2002;72(3–4):599–608. http://dx.doi.org/10.
1016/S0306-2619(02)00045-4.
[30] Katsaprakakis DA, Christakis DG, Pavlopoylos K, Stamataki S, Dimitrelou I, Stefanakis I,
dkk. Pengenalan sistem penyimpanan yang dipompa bertenaga angin di sistem tenaga
pulau terisolasi Karpathos – Kasos. App Energi 2012;97:38–48. http://dx.doi.org/10.1016/
j.apenergy.2011.11.069.
[31] Anagnostopoulos J, Papantonis D. Simulasi dan optimalisasi ukuran pembangkit listrik
yang dipompa-penyimpanan untuk pemulihan energi yang ditolak oleh ladang angin.
Pembaruan Energi 2008;33(7):1685–94. http://dx.doi.org/10.1016/j.renene.2007.08.001.
[32] Garrido J, Zafra Á, Vázquez F. Pemodelan dan simulasi berorientasi objek pembangkit
listrik tenaga air dengan skema run-of-river: Alat simulasi baru. Teori Praktik Model
Simul 2009;17(10):1748–67. http://dx.doi.org/10.1016/j.simpat.2009.08. 007.
[33] Jurasz J, Ciapaÿa B. Mengintegrasikan fotovoltaik ke dalam sistem energi dengan
menggunakan pembangkit listrik limpasan sungai dengan kolam untuk memperlancar
pertukaran energi dengan pembangkit listrik. Appl Energi 2017;198:21–35. http://
dx.doi.org/10.1016/j.apenergy.2017. 04.042.
[34] Burrows R, Walkington I, Yates N, Hedges T, Chen D, Li M, dkk. Memanfaatkan potensi
kekuatan pasang surut di Laut Irlandia Timur. Teknologi. perwakilan, 2009.
[35] Aggidis G, Feather O. Turbin dan pembangkitan kisaran pasang surut di Solway Firth.
Pembaruan Energi 2012;43:9–17. http://dx.doi.org/10.1016/j.renene.2011.11.045.
[36] Neto PBL, Saavedra ATAU, Ribeiro LAS. Optimalisasi pembangkitan listrik pembangkit
listrik tenaga pasang surut dengan kendala reservoir. Pembaruan Energi 2015;81:11–
20. http://dx.doi.org/10.1016/j.renene.2015.03.011.
[37] Merlin A, Sandrin P, Gres J, Hilairet M. Agra, model operasi baru untuk pembangkit listrik
tenaga pasang surut "La Rance". Sistem Tampilan Daya Trans IEEE 1982;(2):290–4.
http://dx.doi.org/10.1109/TPAS.1982.317105.
[38] Nag B. Algoritma pemrograman dinamis untuk desain pembangkit listrik tenaga pasang
surut yang optimal. J Inst Eng (India): Ser B 2013;94(1):43–51. http://dx.doi.org/10.1007/
s40031-013-0041-4 .
Machine Translated by Google
EB Prasasti dkk.
[39] Angeloudis A, Kramer SC, Avdis A, Piggott MD. Mengoptimalkan pengoperasian pembangkit
listrik jarak pasang surut. Appl Energi 2018;212:680–90. http://dx.doi.org/10.1016/j.
energi.2017.12.052.
[40] Angeloudis A, Ahmadian R, Falconer RA, Bockelmann-Evans B. Simulasi model numerik
untuk optimalisasi skema laguna pasang surut. Energi Aplikasi 2016;165:522–36. http://
dx.doi.org/10.1016/j.apenergy.2015.12.079.
[41] Angeloudis A, Falconer RA, Bray S, Ahmadian R. Representasi dan pengoperasian tanggul
energi pasang surut dalam model hidrodinamik pesisir. Pembaruan Energi 2016;99:1103–
15. http://dx.doi.org/10.1016/j.renene.2016.08.004. [42] de la Torre S,
Conejo AJ. Penjadwalan mandiri pembangkit listrik tenaga pasang surut yang optimal. J Energy
Eng 2005;131(1):26–51. http://dx.doi.org/10.1061/(ASCE)0733-9402(2005)131:1(26 ).
[43] Xue J, Ahmadian R, Jones O, Falconer RA. Perancangan skema pembangkitan energi
jarak pasang surut menggunakan model Algoritma Genetika. Energi Aplikasi
2021;286:116506. http://dx.doi.org/10.1016/j.apenergy.2021.116506.
[44] Deokar D, Lingayat N, Khaparde S, Sukhatme S. Pemodelan pembangkit listrik tenaga
pasang surut di saphale. Dalam: Prosiding IEEE TENCON'98. Konferensi internasional
IEEE wilayah 10 tentang konektivitas global di bidang energi, komputer, komunikasi dan
kontrol (Kat. No. 98CH36229), vol. 2. IEEE; 1998, hal. 544–7. http://dx.doi.org/10.1109/
TENCON.1998 .
[45] Elbatran A, Abdel-Hamed MW, Yaakob O, Ahmed YM, Ismail MA. Tinjauan sistem pembangkit
listrik tenaga air dan turbin. J Teknol 2015;74(5):83–90. http://dx.doi.org/10. 11113/
jt.v74.4646.
[46] Bernstein LB. Pembangkit listrik tenaga pasang surut. Institut Penelitian dan Pengembangan
Kelautan Korea ; 1996.
[47] Kougias I, Aggidis G, Avellan F, Deniz S, Lundin U, Moro A, dkk. Analisis teknologi baru di
sektor pembangkit listrik tenaga air. Perbarui Sustain Energy Rev 2019;113:109257. http://
dx.doi.org/10.1016/j.rser.2019.109257.
[48] Kim JH, Cho BM, Kim S, Kim JW, Suh JW, Choi YS, dkk. Teknik desain untuk meningkatkan
efisiensi energi turbin pompa tipe counter-rotating. Pembaruan Energi 2017;101:647–59.
http://dx.doi.org/10.1016/j.renene.2016.09.026.
[49] Kanemoto T, Oba S. Proposisi sistem pemompaan unik dengan mekanisme counter-
rotating. Int J Rotat Mach 2004;10(4):233–40. http://dx.doi.org/10.1155/S1023621X04000259 .
[50] Kim JW, Suh JW, Choi YS, Lee KY, Kanemoto T, Kim JH. Desain bilah yang dioptimalkan
dari unit turbin pompa tipe counter-rotating yang beroperasi dalam mode pompa dan
turbin. Int J Berputar Mach 2018;2018:1–12. http://dx.doi.org/10.1155/2018/6069780 .
[51] Kanemoto T, Honda H, Kasahara R, Miyaji T. Pengoperasian unit pompa-turbin tipe counter-
rotating yang dipasang di sistem stabilisasi daya. Konferensi IOP: Ilmu Lingkungan Bumi
2014;22(1):012032. http://dx.doi.org/10.1088/1755-1315/22/1/012032 .
[52] Komisi Eropa. Pusat Penelitian Bersama. Institut Energi dan Transportasi.
Penilaian potensi penyimpanan energi pembangkit listrik tenaga air yang dipompa di Eropa:
penilaian berbasis GIS terhadap potensi penyimpanan energi pembangkit listrik tenaga air
yang dipompa. LU: Kantor Publikasi; 2013, http://dx.doi.org/10.2790/86815.
[53] Kusre B, Baruah D, Bordoloi P, Patra S. Penilaian potensi pembangkit listrik tenaga air
menggunakan GIS dan teknik pemodelan hidrologi di DAS Kopili di Assam (India). Energi
Aplikasi 2010;87(1):298–309. http://dx.doi.org/10.1016/j.apenergy. 2009.07.019.
[54] Yi CS, Lee JH, Shim MP. Analisis lokasi tapak pembangkit listrik tenaga air kecil
menggunakan sistem informasi geo-spasial. Pembaruan Energi 2010;35(4):852–61. http://
dx.doi. org/10.1016/j.renene.2009.08.003.
[55] Petheram C, Gallant J, Read A. Metode otomatis dan cepat untuk mengidentifikasi lokasi
dinding bendungan dan memperkirakan hasil reservoir di area yang luas. Perangkat
Lunak Model Lingkungan 2017;92:189–201. http://dx.doi.org/10.1016/j.envsoft.2017.02.016.
[56] Larentis DG, Collischonn W, Olivera F, Tucci CE. Prosedur berbasis GIS untuk mendeteksi
potensi pembangkit listrik tenaga air. Energi 2010;35(10):4237–43. http://dx.doi.org/
10.1016/j.energy.2010.07.014 .
[57] Connolly D, MacLaughlin S, Leahy M. Pengembangan program komputer untuk menemukan
lokasi potensial untuk penyimpanan energi pembangkit listrik tenaga air yang dipompa.
Energi 2010;35(1):375–81. http://dx.doi.org/10.1016/j.energy.2009.10.004.
[58] Fitzgerald N, Lacal Arántegui R, McKeogh E, Leahy P. Model berbasis GIS untuk
menghitung potensi transformasi skema pembangkit listrik tenaga air konvensional dan
reservoir non-hidro menjadi skema pembangkit listrik tenaga air yang dipompa. Energi
2012;41(1):483–90. http://dx.doi.org/10.1016/j.energy.2012.02.044.
[59] Kucukali S. Menemukan reservoir pembangkit listrik tenaga air yang paling cocok untuk
pengembangan skema penyimpanan-penyimpanan: Pendekatan terpadu. Perbarui
Sustain Energy Rev 2014;37:502–8. http://dx.doi.org/10.1016/j.rser.2014.05.052.
[60] Görtz J, Aouad M, Wieprecht S, Terheiden K. Penilaian potensi penyimpanan energi
pembangkit listrik tenaga air yang dipompa di sepanjang sungai dan garis pantai.
Perbarui Sustain Energy Rev 2022;165:112027. http://dx.doi.org/10.1016/j.rser.2021.112027.
[61] Lu X, Wang S. Penilaian berbasis GIS tentang potensi Tibet dalam penyimpanan energi
tenaga air yang dipompa. Perbarui Sustain Energy Rev 2017;69:1045–54. http://dx.doi.org/
10.1016/j.rser.2016.09.089 .
[62] Badan Jaringan Federal untuk Listrik, Gas, Telekomunikasi, Pos dan Kereta Api.
BK6-18-006 : Keputusan dalam tata cara administrasi. 2018 ._ _
19
Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122
[63] Zangeneh M. Metode desain tiga dimensi yang dapat dikompresi untuk bilah turbomachinery
aliran radial dan campuran. Cairan Metode Angka Internat J 1991;13(5):599–624. http://
dx.doi.org/10.1002/fld.1650130505.
[64] Zangeneh M, Goto A, Takemura T. Penekanan aliran sekunder dalam impeler pompa aliran
campuran dengan penerapan metode desain terbalik tiga dimensi: Bagian 1—Desain dan
validasi numerik. J Turbomach 1996;118(3):536–43. http://dx.doi.org/10.1115/1.2836700.
[65] Bonaiuti D, Zangeneh M, Aartojarvi R, Eriksson J. Desain parametrik pompa waterjet melalui
desain terbalik, perhitungan CFD dan analisis eksperimental.
J Cairan Eng 2010;132(3):031104. http://dx.doi.org/10.1115/1.4001005.
[66] Kawagishi H, Kudo K. Pengembangan metode optimasi global untuk desain tahapan turbin.
Dalam: Volume 6: Turbo expo 2005, bagian a dan B. Reno, Nevada, AS: ASMEDC; 2005,
hal. 1041–9. http://dx.doi.org/10.1115/GT2005-68290.
[67] Bonaiuti D, Zangeneh M. Tentang penggabungan desain terbalik dan teknik pengoptimalan
untuk desain bilah mesin turbo multiobjektif dan multititik.
J Turbomach 2009;131(2):021014. http://dx.doi.org/10.1115/1.2950065.
[68] Mosonyi E. Pembangkit listrik berdaya rendah. Akademi Ilmu Pengetahuan Hongaria; 1957.
[69] Laju masuknya udara yang diinduksi Möller G. Vortex pada saluran masuk. Pemberitahuan KTP
2013;220. http://dx.doi.org/10.3929/ethz-a-009932182.
[70] Schneider KJ. Tabel konstruksi Schneider untuk insinyur: dengan instruksi perhitungan
Dan contoh. Lembaran Federal; 2018.
[71] Mongird K, Viswanathan V, Alam J, Vartanian C, Sprenkle V, Baxter R.
Penilaian biaya dan kinerja teknologi penyimpanan energi jaringan listrik tahun 2020.
Energi 2020;2020. https://www.pnnl.gov/sites/default/files/media/file/Final-
ESGCCostPerformanceReport12-11-2020.pdf.
[72] EMODnet. Lot tematik EMODnet nÿ0 - batimetri - Pemetaan dasar laut resolusi tinggi.
Teknologi. Perwakilan EASME/EMFF/2017/1.3.1.2/01/SI2.79126, 2020, https://www.emodnet-
batimetri.eu/media/emodnet_batimetri/org/dokumen/
20210304_emodnetbathymetry_finalreport.pdf .
[73] Komisi Eropa. Arahan 2008/56/EC dari parlemen dan dewan Eropa tanggal 17 Juni 2008
menetapkan kerangka kerja aksi masyarakat di bidang kebijakan lingkungan laut (Marine
Strategy Framework Directive). 2008, https://eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/TXT/
PDF/?uri=CELEX: 32008L0056&from=EN.
[74] EMODnet. Tindakan persiapan untuk EMODnet: Spesifikasi format pertukaran DTM. v1.6,
2017, hal. 5, https://www.emodnet-bathymetry.eu/media/emodnet_bathymetry/org/
documents/euco-0901-002_dtm_exchange_format_spesification_ v1.6.pdf .
[75] Egbert GD, Erofeeva SY. Pemodelan terbalik pasang surut laut barotropik yang efisien. J
Atmos Teknologi Kelautan 2002;19:22. http://dx.doi.org/10.1175/1520-
0426(2002)019<0183:EIMOBO>2.0.CO;2.
[76] Badan Maritim dan Hidrografi Federal, editor. Kalender pasang surut 2022: waktu pasang
surut air laut di German Bight dan wilayah sungainya.
Hamburg: Badan Maritim dan Hidrografi Federal; 2021.
[77] Katalog Shom - Shom. 2022 , https://services.data.shom.fr/geonetwork/srv/eng/
catalog.search#/metadata/OBSERVATION_NIVEAU_MER_REFMAR_
PARTENAIRES.xml [Diakses: (12-07-2022)].
[78] Kelompok Kerja Tematik Geologi INSPIRE. D2.8.II.4 Spesifikasi data geologi - Pedoman
teknis. Teknologi. perwakilan, 2013.
[79] Smith R. Directive 2010/41/EU Parlemen dan Dewan Eropa tanggal 7 Juli 2010. Dalam:
Legislasi Inti UE. London: Macmillan Education Inggris; 2015, hal. 352–5. http://dx.doi.org/
10.1007/978-1-137-54482-7_33.
[80] Observasi EM, (EMODnet) DN. aktivitas manusia EMODnet. 2022, https://www.
emodnet-humanactivities.eu/ [Diakses: (30-07-2022)].
[81] Badan Maritim dan Hidrografi Federal. Rencana Pengembangan Kawasan (FEP)
2020. Teknologi. perwakilan, 2020.
[82] Natura 2000 Akhir 2021 - Shapefile — Badan Lingkungan Hidup Eropa. 2022 , https://
www.eea.europa.eu/data-and-maps/data/natura-13/natura-2000-spatial-data/natura-2000-
shapefile-1 [Diakses: (30-07-2022)].
[83] Badan Lingkungan Hidup Eropa. Analisis spasial jaringan kawasan lindung laut di perairan
Eropa. LU: Kantor Publikasi; 2015, http://dx.doi.org/10.2800/406625 .
[84] Badan Federal Jerman untuk Konservasi Alam (BfN). Perencanaan tata ruang kelautan di
ZEE Jerman di Laut Utara dan Laut Batik - tujuan dan prinsip konservasi alam. Teknologi.
perwakilan, 2006.
[85] Nilsson H, Van Overloop J, Mehdi R, Pålsson J. Perencanaan tata ruang maritim
transnasional di Laut Utara: Konteks pelayaran. Laporan Paket Kerja 4 Proyek NorthSEE.
Teknologi. perwakilan, 2018.
[86] EMODnet. Peta kepadatan Kapal UE - Metode Terperinci. 2019.
[87] Katalog Shom - Kabel dan pipa bawah laut. 2022, https://layanan. data.shom.fr/geonetwork/
srv/eng/catalog.search#/metadata [Diakses: (2022-07-12)].
[88] Jaringan Observasi dan Data Kelautan Eropa (EMODnet). EMODnet. 2022, https://
emodnet.ec.europa.eu/en [Diakses: (30-07-2022)].
[89] Perencanaan ruang maritim - peta panggilan. 2019.
[90] Katalog Shom - Skema pemisahan lalu lintas. 2022, https://services.data.shom. fr/
geonetwork/srv/eng/catalog.search#/metadata [Diakses: (12-07-2022)].
[91] Arah antarwilayah de la Mer. Dokumen strategi cekungan laut: Selat Timur - Laut Utara.
Teknologi. perwakilan, 2017.
Machine Translated by Google
EB Prasasti dkk.
[92]Fraunhofer ISE. Produksi listrik dan harga spot di Jerman pada tahun 2021. 2022, https://
energy-charts.info/charts/price_spot_market/chart.htm?l=en&c=DE&
interval=year&year=2021&stacking=stacked_absolute_area&legendItems=000001
[Diakses: (12-07-2022)].
[93] Water L. Pedoman untuk melakukan perhitungan perbandingan biaya dinamis (pedoman
KVR). Edisi Revisi ke-7. Kulturbuchverlag Berlin GmbH; 2005.
[94] Sumereder C. Statistik umur pembangkit listrik tenaga air dan analisis kegagalan.
IEEE Trans Dilectr Electr Insulat 2008;15(3):678–85. http://dx.doi.org/10.1109/
TDEI.2008.4543104 .
[95] Komite Standar Konstruksi di DIN NABau. Eurocode: Dasar-dasar
Perencanaan struktural. 2010,
20
Tinjauan Energi Terbarukan dan Berkelanjutan 191 (2024) 114122
[96] Komite Standar Konstruksi di DIN NABau. Eurocode 2: Desain dan konstruksi beton
bertulang dan struktur beton pratekan. 2011, [97] Fahlbeck J, Nilsson
H, Salehi S, Zangeneh M, Joseph M. Analisis numerik dari desain awal turbin pompa berputar
berlawanan. Dalam: Seri konferensi IOP: Ilmu bumi dan lingkungan, vol. 774. Penerbitan
IOP; 2021, hal. 012066.http ://dx.doi.org/10.1088/1755-1315/774/1/012066.
[98] Fahlbeck J, Nilsson H, Salehi S. Karakteristik aliran dari urutan pematian awal dan
penyalaan untuk model turbin pompa berputar berlawanan. Energi 2021;14(12):3593.
http://dx.doi.org/10.3390/en14123593.