Anda di halaman 1dari 10

OUTLINE PENGAJUAN PROPOSAL SKRIPSI

DATA MAHASISWA
NAMA : Muhammad Fiqra Rijali Lubis
NIM : 5223530022
SKS YANG TELAH DITEMPUH : 66 SKS
IPK : 3,29

DATA RENCANA PENELITIAN


Judul : Analisis Jatuh Tegangan dan Rugi-rugi Akibat Pengaruh
Penggunaan Distributed Generation Pada Sistem Distribusi Primer
20 KV

Latar : Pada saat ini, negara-negara dibelahan Eropa dan Amerika telah
Belakang banyak mengembangkan konsep Distributed Generation(DG)
Masalah dalam mendukung kebutuhan energi listriknya. DG merupakan
sistem pembangkitan energi listrik berdaya kecil yang
dibangkitkan dekat dengan pusat-pusat beban. International
Council on Large Electric Systems(CIGRE) mendefinisikan DG
sebagai semua unit pembangkit dengan kapasitas maksimal
berkisar sampai 50 MW dan dipasangkan ke jaringan distribusi.
Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE)
mendefinisikan DG sebagai pembangkitan yang menghasilkan
energi dalam kapasitas yang lebih kecil dibandingkan pusat-pusat
pembangkit konvensional dan dapat dipasangkan hampir pada
setiap titik sistem tenaga listrik. Sedangkan International Energy
Agency(IEA) mendefinisikan DG sebagai unit-unit yang
menghasilkan energi pada sisi konsumen atau dalam jaringan
distribusi lokal[1]. Sumber energi listrik pada DG adalah dengan
memanfaatkan energi baru terbarukan (renewable) seperti energi
air, angin, surya, biomassa, dan lainnya, serta energi tidak
terbarukan seperti PLTD dan lainnya. Dimana faktor yang
mempengaruhi DG juga bergantung dari karakteristik jaringan
distribusi, jenis atau tipe DG, paralel DG dengan sistem yang
menyebabkan pengoperasian, kapasitas, dan permeabilitias dapat
berubah arus rating dan mempengaruhi harmonisa, sehingga
menyebabkan beberapa masalah jika pengaruh dari kualitas daya
tidak diperhatikan, akan merugikan pihak penyedia maupun
konsumen
Tujuan : 3. Menganalisis sumber energi yang digunakan dalam
Penelitian DG,termasuk energi terbarukan dan tidak terbarukan, serta
mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan sumber
energi dalam konteks DG.

4. Meneliti karakteristik jaringan distribusi yang mempengaruhi


implementasi DG, termasuk jenis atau tipe DG, paralel DG dengan
sistem, kapasitas, dan permeabilitas yang dapat mengubah arus
rating serta mempengaruhi harmonisa.
5. Mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin terjadi dalam
implementasi DG terkait dengan kualitas daya, baik dari perspektif
penyedia maupun konsumen, dan menyusun rekomendasi untuk
mengatasi masalah tersebut guna memastikan efisiensi dan
keberlanjutan sistem distribusi listrik.
Manfaat : 3. Pengurangan Dampak Lingkungan Dengan fokus pada
Penelitian penggunaan sumber energi terbarukan dalam DG, penelitian ini
dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan,
seperti emisi gas rumah kaca dan pencemaran udara.
4. Optimalisasi Infrastruktur ListrikDengan memahami
karakteristik jaringan distribusi yang mempengaruhi implementasi
DG, penelitian ini dapat membantu mengoptimalkan infrastruktur
listrik yang ada dan meningkatkan keandalan serta efisiensi
jaringan distribusi.
5. Peningkatan Kesadaran dan Pengetahuan Penelitian ini dapat
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, regulator,
dan industri terkait manfaat serta tantangan dalam menerapkan
DG, sehingga dapat mendukung kebijakan dan praktik yang lebih
berkelanjutan dalam sektor energi.
Kajian : Pada perancangan sistem diperlukan suatu diagram alir penelitian ,
Pustaka dimana terdapat langkah-langkah dalam mencapai hasil tujuan dari
penelitian untuk menganalisis rugi-rugi dan jatuh tegangan pada
saluran.Pertama adalah melakukan masukan dari data saluran dan
data pembebanan, kedua memasukan data parameter analisis serta
pembuatan single line diagram, ketiga melakukan perhitungan
analisis dimana terdapat perbandingan jatuh tegangan, rugirugi
yang mempengaruhi dari kualitas daya termasuk besar rupiah dari
perbandingan kualitas daya tersebut. Sehingga, tahapan keempat
ialah mendapatkan kesimpulan dan saran. Pada penjelasan subbab
pendahuluan diatas, lokasi penelitian diambil dengan studi kasus
jaringan distribusi 20 KV pada penyulang Gelas di gardu induk
Tele (TL-2) menggunakan jenis penghantar kabel distribusi All
Alumunium Alloy Conductor (AAAC) dengan total panjang
saluran adalah 275,58 Km dengan total kapasitas sebesar 10 MVA.
Kualitas daya listrik tersebut sangat mempengaruhi peralatan
beban yang lebih sensitif, dengan peningkatan effisiensi daya
sistem secara keseluruhan, diperlukan perbaikan faktor daya yang
berdampak mengurangi rugi-rugi, sehingga para konsumen dapat
meningkatkan produktivitas dalam menjaga suatu keandalan
sistem distribusi listrik.
Kerangka : a. Mencari jurnal referensi
Pemikira b. Melakukan pengamatan dan observasi
n c. Mengolah data hasil observasi yang di dapatkan
d. Mencari solusi dari permasalahan yang timbul

Lokasi :
Penelitian
Alat : ETAB
Analisis
Artikel : T. Ackermann, G. Andersson, and L. Söder, “Distributed
Utama generation: A definition,” Electr. Power Syst. Res., vol. 57,
no. 3, pp. 195–204, 2001, doi: 10.1016/S0378-
7796(01)00101-8.
A. Gubanski, P. Kostyla, B. Kredenc, Z. Leonowicz, J. Rezmer,
and T. Sikorski, “Synchronized profiles of power quality
parameters in assessment of disturbances in power systems
with distributed generation,” Proc. -Int. Conf. Mod. Electr.
Power Syst. MEPS 2015, pp. 0–4, 2015, doi:
10.1109/MEPS.2015.7477201.
Y. Lei, G. Han, and Y. Wang, “The impact of distributed
generation parallel operation on smart grid,” Lect. Notes
Electr. Eng., vol. 423, pp. 393–398, 2018, doi:
10.1007/978-981-10-3229-5_42.
A. Bayat, A. Bagheri, and R. Noroozian, “Optimal siting and
sizing of distributed generation accompanied by
reconfiguration of distribution networks for maximum loss
reduction by using a new UVDA-based heuristic method,”
Int. J. Electr. Power Energy Syst., vol. 77, pp. 360–371,
2016, doi: 10.1016/j.ijepes.2015.11.03

Keputusan: Diterima/Ditolak

Komentar : M Fiqra Rijali Lubis

( )
5223530022
DATA MAHASISWA
NAMA : REIHAN AKBAR SITOMPUL
NIM : 5223530008
SKS YANG TELAH DI TEMPUH : 57
IPK : 2,96
DATA RENCANA PENELITIAN

JUDUL " TUGAS AKHIR ANALISA PENENTUAN ESTIMASI


JARAK GANGGUAN PADA SISTEM DISTRIBUSI
MENGGUNAKAN METODE ETAP 12.6.0”.

LATAR Distribusi tenaga listrik mempunyai peran penting karena


BELAKA terhubung langsung dengan penggunaan energi listrik, terutama
NG pemakai energi listrik tegangan menengah dan tegangan rendah.
MASALA Namun, pada sistem pendistribusian itu pula kerap ditemui
H adanya gangguan (fault). Gangguan adalah penghalang dari
suatu sistem yang sedang beroperasi atau suatu keadaan dari
sistem penyaluran tenaga listrik yang menyimpang dari kondisi
normal. Suatu gangguan di dalam peralatan listrik juga
didefinisikan sebagai suatu kerusakan yang terjadi di dalam
jaringan listrik yang menyebabkan aliran arus listrik keluar dari
saluran yang seharusnya Dalam penyaluran tenaga listrik, baik
saluran transmisi dari pusat pembangkit ke gardu induk, maupun
jaringan distribusi dari gardu induk ke konsumen, kerap
dijumpai gangguan hubung singkat (Setiawidayat, 2004).
Gangguan-gangguan yang terjadi dapat berasal dari faktor
internal maupun eksternal. Beberapa faktor internal yang
menyebabkan munculnya gangguan tersebut adalah material
yang rusak dan flash over. Sedangkan faktor eksternal yang
mempengaruhi kejadian tersebut adalah gangguan dari binatang,
pohon tumbang, ataupun sambaran petir. Keadaan tersebut jika
dibiarkan secara terus menerus akan menyebabkan terjadinya
penurunan keandalan sistem tenaga listrik dan kualitas energi
listrik yang disalurkan, serta menyebabkan kerusakan alat-alat
yang bersangkutan dan munculnya komplain dari masyarakat
dikarenakan lamanya durasi pencarian titik
2 gangguan yang mempengaruhi panjangnya durasi pemadaman
listrik. Oleh karena itu, menentukan lokasi gangguan merupakan
hal yang penting dalam sistem distribusi energi listrik, sehingga
gangguan dapat segera ditemukan dan aliran listrik dapat
kembali normal. Lokasi gangguan sangat penting untuk
diketahui atau
diperkirakan dengan akurasi yang cukup tinggi, sehingga dapat
menghemat waktu untuk melakukan recovery, serta dapat
memberikan layanan yang lebih baik kepada
masyarakat karena pemulihan listrik dilakukan lebih cepat.
Penentuan jarak lokasi gangguan pada penelitian ini
disimulasikan dengan menggunakan software ETAP. Hasil
simulasi yang diperoleh dibandingkan dengan jarak gangguan
sebenarnya yang terjadi di lapangan. Melalui perbandingan
tersebut, nilai eror terkecil dapat diketahui, sehingga titik
gangguan bisa ditemukan dengan lebih mudah dan cepat. Maka
dari itu, analisa gangguan hubung singkat dengan judul “Analisa
Penentuan Estimasi Jarak Gangguan Pada Sistem Distribusi
Menggunakan Etap 12.6.0. perlu dilakukan”
TUJUAN Tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan tugas akhir ini
PENELITIA adalah:
N 1. Menggunakan ETAP sebagai bahan simulasi untuk
menentukan estimasi jarak lokasi gangguan, apabila terjadi
gangguan di jaringan distribusi.
2. Mempercepat proses penormalan, apabila terjadi gangguan di
jaringan distribusi
MANFAAT Manfaat dari penelitian :
PENELITIA - Mengetahui cara mencari estimasi jarak lokasi gangguan
N dengan
menggunakan ETAP pada setiap jaringan yang terjadi hubung
singkat atau
terjadi gangguan.
Kajian
pustaka
Kerangka A. Mencari jurnal referensi
pikiran B. Melakukan pengamatan dan observasi
C. Mengolah data hasil observasi yang di dapatkan
Mencari solusi dari permasalahan yang timbul

Lokasi
penelitian
Alat analisa Menggukan metode etap 12.6.0
Artikel http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/ELKOM/article/
utama downloadSuppFile/4353/510

Keputusan: Diterima/Ditolak Mahasiswa


Komentar :

REIHAN AKBAR SITOMPUL


( ) 5223530008
DATA MAHASISWA

NAMA : Goklas Lumban Gaol


NIM : 5223530019
SKS YANG TELAH DITEMPUH : 64
IPK : 2,95

DATA RENCANA PENELITIAN


Judul : Perancangan Sistem Distribusi Tenaga listrik Terpusat
perspektif : Industri Kelapa Sawit

Latar Belakang : Dalam penggunaan energy listrik pada Industri Kelapa


Masalah Sawit terjadi kepincangan penyediaan tenaga listrik. Hal
yang paling terlihat adalah pada area pabrik, listrik
berlimpah sehingga baik proses produksi ataupun untuk
digunakan untuk keperluan kantor dan perumahan
pekerja, seakan tidak dibatasi dalam hal penggunaannya.
Ini dikarenakan tersedianya bahan bakar yang murah
yang tidak dapat disimpan dalam waktu lama yang
sebaiknya segera dihabiskan. Bahan bakar yang adalah
biomass dan biogas ini dikonversi menjadi energy listrik
yang dihasilkan pada pembangkit listrik yang ada di area
pabrik. Energi listrik pada perumahan/site perkebunan
hanya mengandalkan listrik dari bahan bakar solar.
Bahan bakar solar sangat mahal, ini mengakibatkan
kebijakan untuk tidak mengaktifkan listrik selama 24
jam dalam satu hari. Kebijakan ini diambil dalam rangka
penghematan bahan bakar. Hal ini menjadi polimik
tersendiri dalam industry kelapa sawit. Diharapkan
dengan mengganti system distribusi tenaga listrik
terpusat dari pabrik, semua site kebun dapat mendapat
pasokan listrik yang memadahi, yang kondisinya seperti
perumahan di area pabrik. Penggunaan energy fosil
pada industry kelapa sawit dapat dikurangi dengan
menghilangkan penggunaan solar dari generator diesel
yang digunakan di site kebun. Penghematan pembiayaan
juga terjadi, karena tidak dibutuhkannya lagi pasokan
solar yang tadinya harus tersedia untuk bahan bakar
genset diesel.
Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang
Distribusi Tenaga Listrik, Sistem Terpusat, Drop
Tegangan pada Industri Kelapa Sawit.
Manfaat Penelitian : a. Dengan mengganti System Distribusi tenaga listrik
menjadi terpusat, Penyaluran tenaga listrik menjadi lebih
andal.
b. Menambah pengetahuan tentang Sistem Distribusi

Kajian Pustaka : Sama halnya dengan Industri-Industri lainnya, kelangsungan


Industri Kelapa Sawit bergantung juga pada energy listrik.
Energy listrik menopang proses produksi, Peralatan
penggerakmesin produksi digerakan oleh sumber energy
listrik. Kebutuhan energy listrik lainnya adalahuntukkehidupan
para pekerja. Kondisi perkebunan yang luas mengakibatkan
tempat tinggal para pekerjadikelompokan terpisah. Masing –
masing kelompok pekerja membutuhkan energy
listrikuntukkebutuhn sehari-harinya. Umumnya pada Industri
kelapa sawit memiliki dua pembangkit listrik. Pembangkit
listrikini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Biomass(PLTBm)
dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel(PLTD). Ada tambahan
Pembangkit yang lain yaitu Pembangkit Listrik
TenagaBiogas(PLTBg). Semua Pembangkit Tenaga Listrik ini
dapat disingkron kedalam satu busbar.
Kerangka :
Pemikiran

Lokasi Penelitian : PT PERKEBUNAN X


Alat Analisis :
Artikel Utama : [1] I.R. Nurbahar, “Statistik Perkebunan Indonesia 2015-
2017,” Jakarta: Direktorat Jendral Perkebunan,2018,pp.iii
[2] Suwandi, “Outlook Kelapa Sawit”, Jakarta: Kementerian
Pertanian, 2016, pp.1. [3] Alkusuma Y.M., “Pengembangan
Potensi Energi Alternatif Dengan Pemanfaatan LimbahCair
Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Baru Terbarukan Di
Kabupaten Kota Waringin Timur, Jurnal Ilmu lingkungan,Vol
14,2016 [4] Febijanto, Irhan. Potensi Penangkapan Gas
Metana dan Pemanfaatannya Sebagai BahanBakar Pembangkit
Listrik Di PTPN VI Jambi”, J.Ilm.Energi Vol. 1 No.10, 2010
[5] Zulkifli, Arif. Analisis Kelayakan Potensi Pembangunan
PLTBg POME di Wilayah PerkebunanSawit. Jurnal PASTI Vol
X No.2 [6] Hermanto, “Perbaikan Jatuh Tegangan pada feeder
Jaringan Distribusi Tegangan Menengah20kVTeluk Kuantan”.
Jurnal [7] Nopianto A.S, “Perhitungan Jatuh Tegangan dan
Susut Daya Serta Perbaikan PenyaluranDayaListrik Pada Pt.
PLN(Persero) Rayon Sambas”. Jurnal [8] -, “Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2011”,Jakarta:Standar Nasional
Indonesia,2011 pp. 69[9] Rahayu,Ade Sri dkk, “Konversi
POME Menjadi Biogas”, Jakarta: Winrock Internasional,
2015[10] Aghamohammadi, Nasrin dkk, “An Investigation Of
Sustainable Power GenerationFromPalm Oil Biomass: A Case
Study in Sarawak, Jurnal: sustainability MDPI.

Keputusan: Diterima/Ditolak Mahasiswa


Komentar :

Goklas Lumban Gaol


( )
5223530019

Anda mungkin juga menyukai