Anda di halaman 1dari 7

Audit Energi Listrik, Analisis IKE, Analisis Transformator,

Analisis Beban Kompresor CV Shinta Motor Wates


Yayan Pradipta
DIV Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta
E-mail: yayanpradipta.2020@student.uny.ac.id

Abstrak—Audit Energi adalah kegiatan untuk mengidentifikasi seberapa banyak energi yang
digunakan serta langkah-langkah yang diperlukan untuk menghemat energi pada fasilitas
pengguna energi. Pada Audit Energi kali ini dilakukan pada CV Shinta Motor Wates Jalan Brigjen
Katamso No.60, Wates, Kec. Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta
55651. Kegiatan yang dilakukan meliputi Audit Energi Awal dan Audit Energi Rinci, yaitu seperti
menghitung Intensitas Konsumsi Energi (IKE), analisis trafo dan analisis beban kompresor di CV
Shinta Motor Wates. Dari hasil Audit Energi ini, didapatkan IKE pada CV Shinta Motor sebesar
157,7 kWh/m²/tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan energi listrik pada CV Shinta
Motor Wates sudah sangat efisien karena standar IKE pada gedung komersial adalah 240
kWh/m²/tahun. Kemudian untuk Trafo didapatkan analisis berupa perhitungan konsumsi daya
pertahun, menurut standar yang berlaku yaitu SPLN 17:1979 dan IEC 60354 besar pembebanan
transformator pada CV Shinta Motor sebesar 70,87% masih berada pada batas standar yang
diizinkan, yaitu kurang dari 80 %. Lalu pada analisis beban kompresor jika pemakaian kompresor
yang digunakan untuk industri menengah keatas sebaiknya menggunakan kompresor listrik,
karena kompresor listrik memiliki keunggulan hemat energi, hemat biaya operasional, dan
disamping itu kompresor listrik tidak bising dibandingkan dengan kompresor bensin.

Kata Kunci: Audit Energi, Analisis Transformator, Intensitas Konsumsi Energi, Analisis beban kompresor

I. PENDAHULUAN penghematan energi pada CV Shinta Motor


Wates ini. Fungsi dari CV Shinta Motor
Audit Energi listrik sangat penting Wates ini ada tiga tempat yaitu bengkel yang
dilakukan di berbagai bangunan, terutama digunakan untuk service motor, showroom
pada bangunan komersial dan industri, sebagai tempat jual beli motor dan display
dikarenakan beban yang digunakan cukup motor, dan Gudang yang di gunakan untuk
banyak dan besar, sehingga penghematan menyimpan stock motor untuk jual beli
energi listrik perlu dilakukan untuk menekan Tujuan dilakukannya audit energi pada
biaya pengeluaran dan menghindari boros Gedung Pascasarjana UNY ini yaitu:
listrik. Audit Energi di CV Shinta Motor 1. Menganalisis beban energi listrik yang
Wates merupakan langkah awal yang dapat ada pada CV Shinta Motor Wates
digunakan untuk menganalisis dan
menentukan seberapa efisien penggunaan
energi listrik serta mencari peluang
2. Menghitung konsumsi daya, mulai dari a. Tapak, denah, dan potongan
konsumsi daya pada penerangan, bangunan gedung seluruh lantai.
pendingin, dan kontak kontak. b. Single Line Diagram dari instalasi
3. Menghitung serta menganalisis besaran pencahayaan bangunan seluruh
IKE (Intensitas Konsumsi Energi) yang lantai.
didapat. c. Single Line Diagram dari
4. Menganalisis presentase pembebanan penggunaan daya listrik dan besarnya
Trafo penyambungan daya listrik PLN.
5. Menganalisis beban kompresor - Rekening listrik bulanan gedung pada
6. Mengevaluasi serta memberikan tahun 2022.
rekomendasi terkait beban listrik yang - Menghitung Intensitas Konsumsi
telah diaudit. Energi (IKE) gedung.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Audit Energi Rinci


Audit energi rinci merupakan audit
A. Konservasi Energi yang dilakukan dengan menggunakan alat-
Konservasi energi adalah alat ukur yang sengaja dipasang pada
penggunaan energi dengan efisiensi dan peralatan untuk mengetahui besarnya
rasional tanpa mengurangi penggunaan konsumsi energi. Audit energi rinci
energi yang memang benar-benar diperlukan. dilakukan untuk mengetahui profil
Konservasi energi merupakan sebuah penggunaan energi bangunan gedung,
langkah kebijakan awal yang pelaksanaannya sehingga dapat diketahui peralatan
paling mudah dan dapat dilaksanakan oleh penggunaan energi apa saja yang pemakaian
seluruh manusia. energinya cukup besar. Kegiatan dalam audit
B. Audit Energi energi rinci adalah :
Audit energi secara sederhana dapat - Penelitian konsumsi energi.
didefinisikan sebagai sebuah proses untuk - Pengukuran energi
mengevaluasi sebuah bangunan atau plant - Identifikasi PHE
yang menggunakan energi, dan - Analisis PHE.
mengidentifikasi peluang untuk mengurangi 3. Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
konsumsi energi tersebut. Audit energi ini Indikator utama penghematan energi
dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: di sebuah gedung umumnya menggunakan
1. Audit Energi Awal (Preliminary) Intensitas Konsumsi Energi (IKE). IKE
Audit energi awal meliputi menunjukkan besarnya konsumsi energi
pengumpulan data energi gedung dengan (kWh) per meter persegi (𝑚2) setiap tahun.
data yang tersedia dan tidak memerlukan Angka IKE (kWh/𝑚2/tahun) diperoleh
pengukuran, data tersebut meliputi: dengan membagi jumlah kWh penggunaan
- Gambar teknik bangunan sesuai listrik selama satu tahun dengan luas
pelaksanaan konstruksi, yang terdiri bangunan yang digunakan. Berikut adalah
dari : rumus perhitungan IKE:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑊ℎ Tahapan atau metode yang dilakukan
𝐼𝐾𝐸 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛
dalam penelitian ini, antara lain:
Kemudian untuk Standar IKE pada gedung 1. Studi Literatur
komersial sebesar 240 kWh/m²/Tahun. Kajian penulis atas referensi-referensi
Berikut tabel untuk standar SNI dari IKE: yang ada dari beberapa jurnal dan
materi yang telah didapatkan.
2. Observasi Lapangan
Audit ini dilakukan dengan observasi
secara langsung ke lapangan untuk
mengetahui data real yang ada dan
membandingkan data tersebut dengan
data yang telah diminta ke petugas
pelayanan, serta mengambil
III. METODE PENELITIAN pengukuran energi tertentu yang
dibutuhkan.
A. Waktu dan Tempat Audit 3. Analisis Deskriptif
Audit Energi pada CV Shinta Motor Suatu metode yang berfungsi untuk
Wates ini dimulai pada tanggal 12 Desember mendeskripsikan atau memberi
2022 yang terletak di Jalan Brigjen Katamso gambaran terhadap objek yang diteliti
No.60, Wates, Kec. Wates, Kabupaten Kulon melalui data atau sampel yang telah
Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta 55651 terkumpul sebagaimana adanya.
B. Alat dan Bahan
1. Peralatan yang digunakan antara lain: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
- Laptop dan program aplikasi A. Denah CV Shinta Motor
Microsoft Excel. 1. Lantai 1
- Kalkulator dan alat tulis.
- Lux Light Meter untuk mengukur
lumen lampu.
- Perlengkapan K3
2. Bahan atau data yang diperoleh antara
lain:
- Denah ruangan.
- Data Rekening pembayaran listrik
pada tahun 2022
- Single Line Diagram lampu.
- Single Line Diagram AC.
- Single Line Diagram kontak kontak.
2. Lantai 2
- Single Line Diagram panel SDP dan
MDP

C. Metode Penelitian
21. Dapur 70
22. Gudang 16

C. Data Rekening listrik

Total
konsumsi
No. Bulan Tarif Tagihan (Rp)
daya
(kWh)
1. Januari S3 13.800 10.143.000
2. Februari S3 13.800 10.143.000
3. Maret S3 13.800 10.143.000
4. April S3 13.800 10.143.000
5. Mei S3 13.800 10.143.000
6. Juni S3 15.176 11.786.460
B. Luas Bangunan
7. Juli S3 15.176 11.786.460
No. Lantai Nama Tempat Luas (m²) 8. Agustus S3 15.176 11.786.460
1. Teras 16,8 9. September S3 13.800 10.143.000
2. Showroom 171 10. Oktober S3 13.800 10.143.000
3. Ruang Kasir 23,5 11. November S3 13.800 10.143.000
R. Kepala Bengkel Total 155.928 116.503.380
4. 18 Rata rata 14.175 10.591.216
& Sparepart
5. Toilet Dalam 9
Selasar & Parkir
6. 80 Berdasarkan data
Motor
7. R. Lift 14 diatas, pada pemakaian daya
R. Pengecekan di CV Shinta Motor pada
8. 108 bulan Juni hingga Agustus
Motor
1
9. Gudang Motor 101 mengalami kenaikan sebesar
Gudang Aksesoris 1.376 kWh, yang mana
10. 36
Motor awalnya dari 13.800 kWh
R. Informasi menjadi 15.176 kWh. Dari
11. 25
Service hasil survei, hal ini
12. Bengkel 105
dikarenakan pada bulan Juni
Area Parkir
13. 72,8 diselenggarakan acara
Mobil/Pick Up
14. Steam Motor 25
peringatan lahirnya CV
15. Toilet Luar 25 Shinta Motor, dimana beban
16. Pos Satpam 20 konsumsi dayanya mengalami
17. Showroom 81 kenaikan untuk acara tersebut.
18. Ruang Administrasi 20 Kemudian pada bulan Juni
19. 2 Ruang Rapat 25 hingga Agustus tersebut
Tempat Istirahat showroom dan bengkel
20. 16
Pegawai
tersebut sedang mengalami 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
x100%
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜
ramai pengunjung.
14.175
= x 100%
D. Analisis IKE 20.000

IKE adalah intensitas = 70,87 %


konsumsi energi (kWh)/m2
setiap tahunnya. Berikut ini Menurut standar yang
adalah perhitungan IKE berlaku yaitu SPLN 17:1979
dan IEC 60354 besar
berdasarkan rata-rata
pembebanan transformator
konsumsi energi (kWh) dari pada CV Shinta Motor
rekening listrik yang telah sebesar 70,87% masih berada
didapatkan : pada batas standar yang
IKE = diizinkan, yaitu kurang dari
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 (𝑘𝑊ℎ)𝑥 12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 80 %.
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛
𝑘𝑊ℎ
14.175 𝑥 12 (
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
) F. Analisis Beban Kompresor
= 2
1078,1 𝑚 Penggunaan beban
= 157,7 kWh/m2/tahun kompresor terdapat dua buah
Jika dilihat dari perhitungan jenis kompresor dengan
IKE diatas dan menurut merek mesin atau produk
standart IKE industri dengan yang sama yaitu YAMA
maksimum 240 YM20-100U(Kapasitas 100
2
kWh/m /tahun. CV Shinta liter). Yaitu kompresor
Motor masih dalam kategori dengan penggerak engine
efisien energi atau irit dalam bertenaga atau bensin
konsumsi daya energi listrik. bertenaga 6,5 HP dan
kompresor dengan penggerak
E. Analisis Trafo motor listrik bertenaga 2 HP.
Perbandingan dari kompresor
Diketahui:
- Daya tersambung Trafo CV keduanya antara lain :
Shinta Motor 20 kV 1. Kecepatan pengisian
udara pada kompresor
- Total daya rata-rata bensin lebih cepat
pemakaian pertahun 14.175
dibandingkan dengan
kWh
kompresor listrik,
Maka persentase dikarenakan tenaga
besarnya pembebanan trafo kompresor bensin
adalah lebih besar.
2. Kecepatan noload
% Load =
kompresor listrik
mencapai 1.485 rpm,
sedangkan kecepatan V. PENUTUP
noload kompresor A. Kesimpulan
bensin mencapai3.670
rpm. Pada hasil audit energi
3. Biaya Operasional listrik di CV Shinta Motor
pada kompresor Wates mendapatkan analisis
bensin pada percobaan perhitungan IKE dengan hasil
1 liter bensin dapat 157,7 kWh/m2/tahun dalam
menyalakan mesin kategori masih efisien energi
hingga 38 menit. Jika listrik atau irit. Kemudian
dihitung sampai 1 jam pada hasil analisis trafo,
dapat menghabiskan mendapatkan hasil presentase
1,5 liter bensin. Maka pembebanan trafo sebesar
1 jam = 1,5 liter x 70,87% dimana masih dalam
10.000 = Rp. 15.000. batas standar yang diizinkan
4. Biaya Operasional sesuai dengan peraturan yang
pada kompresor listrik berlaku.
pada percobaan Lalu pada analisis
selama 38 menit, daya beban kompresor, Kecepatan
pemakaiannya sebesar pengisian udara pada
1.550 watt, dengan kompresor bensin lebih cepat
biaya listrik Rp. dibandingkan dengan
1.445/kWh. Maka jika kompresor listrik,
1 jam = (2.447/1000) dikarenakan tenaga
x 1.445 = Rp. 3.535. kompresor bensin lebih besar.
Dilihat dari perbandingan Kecepatan noload kompresor
diatas, jika pemakaian listrik mencapai 1.485 rpm,
kompresor yang digunakan sedangkan kecepatan noload
untuk industri menengah kompresor bensin
keatas sebaiknya mencapai3.670 rpm. Biaya
menggunakan kompresor Operasional pada kompresor
listrik, karena kompresor bensin pada percobaan 1 liter
listrik memiliki keunggulan bensin dapat menyalakan
hemat energi, hemat biaya mesin hingga 38 menit. Jika
operasional, dan disamping dihitung sampai 1 jam dapat
itu kompresor listrik tidak menghabiskan 1,5 liter
bising dibandingkan dengan bensin. Maka 1 jam = 1,5 liter
kompresor bensin. x 10.000 = Rp. 15.000. Biaya
Operasional pada kompresor
listrik pada percobaan selama
38 menit, daya pemakaiannya 1. Bina, K., & Panam, S.
sebesar 1.550 watt, dengan B. (2017). Studi
biaya listrik Rp. 1.445/kWh. Analisis Potensi
Maka jika 1 jam = Penghematan
(2.447/1000) x 1.445 = Rp. Konsumsi Energi
3.535. Melalui Audit dan
Konservasi Energi
B. Rekomendasi Listrik di Rumah Sakit
Besarnya pembebanan Universitas Riau.
transformator masih berada 2. Kementerian Energi
pada batas yang diizinkan dan sumber daya.
menurut standar SPLN 2010, Ministry of
17:1979 dan IEC 60354 yaitu energy and mineral
dibawah 80 %. Akan tetapi Resource, (Online),
besar pembebanan http://www.esdm.go.i
transformator pada CV Shinta d. Diakses tanggal 07
Motor sebesar 70,87% hampir Oktober 2015.
mendekati batas maksimum 3. Jati U., Herri G.,
pembebanan transformator Nining P. (2014).
sehingga apabila suatu saat Audit Energi dan
terdapat penambahan beban Analisis Penghematan
maka perlu diperhitungkan Konsumsi Energi pada
ulang sehingga penambahan Sistem Peralatan
beban tersebut tidak melebihi Listrik di Gedung
batas pembebanan Pelayanan Unila.
transformator sesuai batas Jurnal Rekayasa dan
yang diizinkan. Teknologi Elektro.
Memastikan semua Volume 8, No.
peralatan elektronik mati 4. BR, N. R. (2019).
sebelum pergi meninggalkan Analisis Koordinasi
ruangan. Penggunaan Sistem Proteksi Trafo
kompresor listrik lebih Distribusi 20 KV
disarankan untuk industri CV (Studi Kasus PT. PLN
Shinta Motor jika dilihat dari PERSERO Unit
biaya operasional dan audit Lamongan). JE-
energi. Unisla, 4(1), 238-243.

VI. REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai