Anda di halaman 1dari 3

1.

Apa yang dimaksud dengan denda KVAR dan kenapa perlu diperhitungkan dalam kegiatan efisiensi energi di
PDAM?
KVAR atau Kilo Volt Ampere Reaktif adalah satuan yang digunakan untuk mengetahui daya reaktif yang dihasilkan
dari pemakaian berbagai peralatan listrik. Daya reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan
medan magnet. Semakin besar daya reaktif yang dihasilkan, maka akan semakin besar pula selisih yang didapatkan
dari hasil perhitungan antara daya semu dan juga daya nyata.

Pada sebuah segitiga daya, terdapat 3 buah garis yang membentuknya. Yaitu garis vektor untuk daya aktif, daya
semu dan juga KVAR (daya reaktif).
Pada gambar segitiga daya diatas dapat dilihat dengan jelas. Bahwa semakin pendek garis yang dihasilkan oleh
KVAR, maka sudut Ø semakin kecil. Sebaliknya, semakin panjang garis KVAR, maka sudut Ø juga akan semakin
membesar.
Batas KVAR yang diperbolehkan PLN adalah faktor daya (cos Ø) 0,85. Jika ada kelebihan pemakaian KVAR oleh
pelanggan maka akan diberlakukan denda kepada pelanggan.
KVAR perlu diperhitungkan dalam kegiatan efisiensi energi di PDAM karena sebagian besar energi yang digunakan
pada PDAM berasal dari alat elektronik berupa pompa, jika pompa yang digunakan memiliki faktor daya yang buruk
maka dapat menjadi biaya yang harus dibayarkan oleh PDAM ke PLN sehingga pendapatan PDAM dapat berkurang
dari seharusnya.
2. Apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi KVAR?
Untuk mengurangi KVAR yang harus dilakukan adalah memperbaiki nilai faktor daya (cos Ø) dari instalasi yang
terpasang. Prinsip dasar dari peningkatan faktor daya adalah dengan menyuntikkan arus dengan fase mendahului
ke dalam rangkaian agar menetralisir arus yang ketinggalan fase. Perbaikan faktor daya dapat dilakukan dengan
memasang kompensator berupa kapasitor bank disalah satu lokasi sistem kelistrikan, sebelum pemasangan perlu
dilakukan pengukuran faktor daya awal terlebih dahulu kemudian ditentukan faktor daya yang diinginkan sehingga
dapat mengetahui berapa besarnya kompensasi yang harus dipasang.
3. Apa yang dimaksud dengan Spesific Energy Consumption? Bagaimana mengukurnya?
Energi dapat diubah menjadi energi lainnya namun tidak dapat dihancurkan. SEC merupakan besarnya intensitas
konsumsi energi, SEC dihitung dengan membandingkan total energi yang dikonsumsi dengan satu satuan produk.
Makin kecil nilai SEC, pemakaian energinya makin efisien
Secara umum rumus SEC adalah sebagai berikut
Konsumsi Energi
SEC =
Jumlah Produksi
Untuk mengukur besarnya Specific Energi Consumption atau Konsumsi Energi Spesifik industri dapat dilakukan jika
diketahui:
a. Konsumsi energi spesifik selama proses periode tertentu (kWh/periode, GJ/periode)
b. Hasil produksi yang diproses selama periode tertentu dalam satuan volume produksi (1000 m3)
4. Jelaskan tujuan pelaksanaan audit energi
a. Melihat bagaimana penggunaan energi dan kemungkinan adanya pemborosan atas penggunaan tersebut.
b. Mengidentifikasi jenis dan biaya konsumsi energi.
c. Mengidentifikasi dan menganalisis berbagai alternatif yang dapat dilakukan (terutama dengan cepat dan biaya
rendah) secara substansial untuk membantu menurunkan biaya energi.
d. mengevaluasi berapa besar energi yang dikonsumsi serta menghitung menentukan energi yang terbuang atau
tidak dibutuhkan
e. mengidentifikasi langkah-langkah yang dapat diambil untuk memanfaatkan energi lebih efisien.
f. mengurangi konsumsi daya dan biaya melalui perubahan fisik atau operasional.
5. Buatlah langkah kerja pelaksanaan audit energi yang dapat dilakukan di PDAM
Secara umum audit energi dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis yaitu
a. Survei energi (walkthrough audit)
Audit ini lebih difokuskan pada pengumpulan data umum, seperti data pemakaian energi perbulan yang
digunakan oleh peralatan sistem serta hasil produksi dalam kurun waktu yang sama. Selain itu juga dilakukan
peninjauan lapangan, tanpa melakukan pengukuran untuk mendapatkan gambaran besarnya objek yang akan
diaudit dan peluang konservasi energi.
b. Audit energi awal (preliminary audit)
Kegiatan pengukuran terbatas dan pengumpulan data primer dilakukan pada audit energi awal ini. Dengan
adanya audit energi awal diharapkan permasalahan keenergian dan perkiraan penghematan energi telah dapat
diidentifikasi. Audit energi awal dilakukan untuk memperoleh gambaran umum pola penggunaan energi,
melakukan identifikasi kasar penghematan. Output audit energi awal yaitu menentukan lokasi dan kebutuhan
untuk melakukan audit energi rinci
c. Audit energi rinci (detail audit)
Audit energi rinci dilakukan untuk menginvestasi lebih lanjut lokasi terjadinya pemborosan energi dan
mengupayakan peluang penghematan yang dilakukan secara lebih spesifik. Dalam audit rinci harus didapat
kesimpulan tentang lokasi dan besar peluang penghematan serta rekomendasi tindak lanjut yang dapat
diberikan kepada perusahaan yang diaudit.
6. Bagaimanakah menurut anda peluang melakukan audit energi dan tindak lanjutnya dalam mencapai efisiensi energi
di PDAM? Berikan contoh-contoh.
Audit energi ditujukan untuk mengevaluasi berapa besar energi yang dikonsumsi serta menghitung menentukan
energi yang terbuang atau tidak dibutuhkan dan mengidentifikasi langkah-langkah yang dapat diambil untuk
memanfaatkan energi lebih efisien. Hasil penemuan harus teranalisa, serta potensi dan besarnya pengurangan
biaya energi harus terdefinisi. Tujuan utama adalah mengurangi konsumsi daya dan biaya melalui perubahan fisik
atau operasional. Dengan melakukan audit energi, PDAM dapat mengetahui peluang untuk meningkatkan
pendapatan dan melakukan tindak lanjut sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai