Anda di halaman 1dari 4

RESUME

ENERGY SAVING DARI LAMPU PENERANGAN DAN


PERHITUNGANNYA
Dosen Pengampu :
Dr. Said Sunardiyo, M.T.

Disusun Oleh :
1. Ahmad Fahrur Rozi (5311422034)
2. Yufa Rian Isnanto (5311422035)
3. Syamsul Ma'arif (5311422037)
4. Aditya Febrian Pulungan (5311422038)

PRODI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023/2024
Analisis Audit dan Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik Pada
Sistem Pencahayaan dan Air Conditioning (AC) di Gedung Kantor BPJS
Daerah Kota Malang dengan Pendekatan AHP

PENDAHULUAN
Pertumbuhan teknologi yang pesat biasanya berkorelasi dengan peningkatan konsumsi
energi di daerah tersebut. Gedung perkantoran menggunakan banyak listrik, terutama melalui
penggunaan lampu dan AC yang sering digunakan selama dua belas jam sehari. Sangat penting
untuk mengelola penggunaan energi listrik dengan baik, dan pengguna harus dilatih untuk menjadi
hemat energi. Sejak tahun 1985, konservasi energi di gedung pemerintah dan lembaga
internasional sudah dimulai.
Untuk memastikan efisiensi penggunaan energi di lapangan, audit energi adalah langkah
penting. Metode konservasi energi yang berfokus pada peningkatan ketepatgunaan energi
melibatkan evaluasi penggunaan energi, perhitungan penggunaan daya pada bangunan, dan
pencarian solusi hemat energi. Metode penunjang keputusan seperti Analytical Hierarchy Process
(AHP) juga dapat digunakan untuk memilih solusi hemat energi yang paling tepat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai Tingkat Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
dan tahapan penghematan energi di Gedung BPJS Kota Malang, termasuk peningkatan efisiensi
AC dan pencahayaan. Audit energi dilakukan untuk mengetahui apakah kantor BPJS Kota Malang
menggunakan listrik secara tidak efisien atau tidak.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana melakukan analisis audit terhadap penggunaan energi listrik pada sistem
pencahayaan dan AC di Gedung Kantor BPJS Daerah Kota Malang?
2. Bagaimana meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik di Gedung Kantor BPJS
Daerah Kota Malang?
3. Bagaimana menghitung Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dan menentukan Peluang
Hemat Energi (PHE) yang akan diterapkan menggunakan metode Analytical Hierarchy
Process (AHP)?
4. Apa hasil audit energi terhadap penggunaan AC dan pencahayaan di Gedung Kantor BPJS
Daerah Kota Malang?
5. Bagaimana menentukan tindakan penghematan energi yang akan diterapkan, seperti
penggantian jenis lampu dan AC, pengurangan penggunaan lampu di siang hari, dan
kebiasaan pegawai terhadap penggunaan listrik?

METODE PENELITIAN

1. Pengumpulan Data: Data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah data tentang
penggunaan listrik di Gedung Kantor BPJS Daerah Kota Malang, termasuk AC dan
pencahayaan. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dan Peluang Hemat Energi (PHE) akan
dihitung dengan data ini.
2. Studi Literatur: Studi dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan yang diperlukan untuk
analisis dan pengambilan keputusan tentang penggunaan energi di gedung kantor dan
metode audit energi.
3. Analisis Audit Energi: Audit energi dilakukan pada penggunaan AC dan pencahayaan
lampu di Gedung Kantor BPJS. Tujuan dari audit ini adalah untuk menemukan cara untuk
menghemat dan menggunakan energi dengan efisien.
4. Perhitungan Intensitas Konsumsi Energi (IKE): IKE adalah indikator efisiensi penggunaan
energi dalam satuan kilowatt jam per meter persegi tahunan dan dihitung dengan
menggunakan data penggunaan energi listrik yang terkumpul.
5. Analisis Hirarki Proses (AHP) menetapkan PHE: Analisis Hirarki Proses (AHP) adalah
metode pengambilan keputusan yang didasarkan pada perbandingan berpasangan antara
kriteria dan alternatif.
6. Identifikasi Tindakan Hemat Energi: Tindakan yang akan diterapkan diidentifikasi
berdasarkan hasil analisis dan pengambilan keputusan menggunakan proses pengambilan
keputusan analitik (AHP). Misalnya, mengubah jenis lampu dan AC, mengurangi jumlah
lampu yang digunakan di siang hari, dan mengubah cara pegawai menggunakan listrik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini, pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan energi di Gedung Kantor BPJS Daerah Kota Malang. Audit
energi dilakukan pada sistem pencahayaan dan AC, dengan tujuan untuk membuat penggunaan
energi lebih efisien dan mempertimbangkan potensi penghematan energi.
Berikut hitungan IKE tiap bulannya ditahun 2020(Kiri) dan IKE yang baru(Kanan) :
Hasil audit menunjukkan beban AC 257,88 kilowatt jam per hari dan beban lampu 23.584
kilowatt jam per hari. Perhitungan IKE menunjukkan efisiensi gedung 99,7 kilowatt jam per
meter persegi per tahun. Rekomendasi PHE termasuk mengubah kebiasaan pegawai, mengganti
lampu dan AC, dan mengurangi penggunaan lampu di siang hari.

Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk membuat keputusan PHE, di mana
tindakan penghematan energi karyawan menerima nilai tertinggi. Studi ini sangat penting untuk
mengidentifikasi potensi penghematan energi di Gedung BPJS Kota Malang. Diharapkan dapat
mengurangi jumlah energi yang dikonsumsi dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi.

KESIMPULAN
Penggunaan energi listrik terus meningkat seiring dengan kemajuan teknologi dan
kebutuhan manusia. Dalam artikel ini, audit energi dilakukan pada sistem pencahayaan dan AC di
Gedung Kantor BPJS Daerah Kota Malang untuk mengurangi penggunaan listrik. Keputusan
dibuat untuk meningkatkan efisiensi energi gedung dengan menggunakan metode Analytical
Hierarchy Process (AHP). Hasil audit menunjukkan bahwa Gedung BPJS Kota Malang
menggunakan 257,88 kilowatt jam per hari untuk energi AC dan 23.584 kilowatt jam per hari
untuk energi lampu.

Hasil audit menunjukkan bahwa Gedung BPJS Kota Malang menggunakan intensitas
konsumsi energi (IKE) sebesar 99,7 kilowatt-jam per meter kubik per tahun, sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia, dengan penggunaan energi bulanan 5.661,472 kilowatt-jam dan tahunan
67.937,664 kilowatt-jam. Untuk meningkatkan efisiensi energi di Kantor BPJS Kota Malang,
disarankan untuk menggunakan lampu jenis AC atau LED, mengurangi jumlah lampu

Anda mungkin juga menyukai