Anda di halaman 1dari 10

Media Elektrika, Vol.11, No.

2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

ANALISA SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGKONDISI


UDARA GEDUNG RAJAWALI RSUP DR. KARIADI
SEMARANG

Catur Nofianto 1), Rizal Fajar Rahmawan2)


1), 2)
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kasipah No. 12 Semarang
Email: nofiantocatur@yahoo.com

ABSTRACT
With the research Rajawali Building energy audits at the General Hospital
Center Kariadi doctor is expected to generate electrical energy consumption in the policy
environment Rajawali Building. Electrical energy is supplied to the use of tools such as
lighting systems, HVAC system (AC), and the utility system (pump). The intensity value of
energy consumption for building Rajawali General Hospital Physicians Kariadi Semarang
based on a calculation of the total recapitulation electricity consumption per building area
last year was 98.69 kWh / m2 / year. Energy management systems in Rajawali Building
General Hospital Physicians Kariadi Semarang already seen their energy saving measures
in the building. Installation of energy metering has been done that will allow the
monitoring system energy use. Doctors Hospital Kariadi Rajawali building using electrical
energy in 2016 amounted to 1,826,775 kWh / year. The composition of the major energy
users in the building occupied by the AC Eagles by 79%, the lighting is 11% and 10%
pump.
Keywords: Energy Audit Building, Hospital, IKE, Efficiency.

ABSTRAK
Dengan adanya penelitian audit energi di Gedung Rajawali Rumah Sakit Umum
Pusat Dokter Kariadi ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan pemakaian energi
listrik di lingkungan Gedung Rajawali. Energi listrik disuplai untuk penggunaan peralatan
antara lain , sistem penerangan, sistem tata udara ( AC ), dan sistem utilitas ( pompa ).
Nilai Intensitas konsumsi energi untuk Gedung Rajawali Rumah Sakit Umum Pusat Dokter
Kariadi Semarang berdasarkan perhitungan dari total rekapitulasi pemakaian listrik per
luas bangunan satu tahun terakhir adalah 98,69 kWh / m2 / Tahun. Sistem manajemen

75 | Catur Nofianto, Rizal Fajar Rahmawan

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

energi yang ada di Gedung Rajawali Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang
sudah terlihat adanya langkah-langkah penghematan energi khusus di gedung ini.
Pemasangan metering energi sudah dilakukan sehingga akan memudahkan sistem
monitoring penggunaan energi. Gedung Rajawali RSUP Dokter Kariadi menggunakan
energi listrik pada tahun 2016 sebesar 1.826.775 kWh / tahun. Komposisi pengguna
energi utama di Gedung Rajawali ditempati oleh AC sebesar 79 %, pencahayaan adalah
11% dan pompa 10 %.
Kata Kunci: Audit Energi Bangunan Gedung, Rumah Sakit, IKE, Efisiensi.

1. PENDAHULUAN digunakan. Untuk meningkatkan efisiensi


Ketersediaan energi menentukan penggunaan energi dirumah sakit, perlu
pertumbuhan ekonomi dan perkembangan kiranya dikembangkan penelitian
negara (INPRES No. 13 tahun 2011 berkaitan dengan pelaksanaan audit energi
tertanggal 11 Agustus 2011). Permintaan pada rumah sakit.
terhadap energi pun makin meningkat hari Dalam penelitian ini akan membahas
demi hari. Penggunaan energi yang tentang audit energi terhadap sistem
bijaksana dan hemat akan mengurangi kelistrikan, sistem pencahayaan,
biaya produksi. Salah satu upaya menuju pengkondisian udara HVAC (Heat,
penghematan pemakaian energi adalah Ventilation, and Air – Conditioning) pada
dengan tindakan konservasi energi yang rumah sakit yang berfungsi mengatur
pada dasarnya adalah pengurangan biaya suhu, kelembaban dan pendistribusian
melalui strategi manajemen energi udara dalam ruangan di gedung Rajawali
(Titovianto Widyantoro, 2011). Konservasi RSUP Dr.Kariadi sesuai fungsi bangunan
energi juga memberikan orientasi positif pada rumah sakit tersebut. Pada hal ini,
untuk pengurangan biaya energi, sistem pengkondisian udara dirancang
pemeliharaan berkala, dan program untuk menciptakan kondisi udara yang
pengontrolan kualitas (Peraturan Menteri nyaman bagi kelancaran aktivitas di rumah
ESDM no. 13 tahun 2012). sakit.
Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Tujuan dari kegiatan penelitian audit
Kariadi merupakan sektor suatu energi ini yang dilakukan di gedung
bangunan dengan kebutuhan energi besar. Rajawali RSUP Dokter Kariadi adalah
Perkembangan peralatan-peralatan yang Menghitung dan mengevaluasi konsumsi
menunjang rumah sakit yang cukup pesat energi listrik yang digunakan di Gedung
memicu peningkatan kebutuhan energi yang Rajawali RSUP Dokter Kariadi.

Analisa Sistem Pencahayaan…. | 76

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

Mengetahui dan menganalisis kemungkinan penyesuaian bangunan gedung rumah sakit


adanya pemborosan energi di bangunan . penerapan teknologi.
gedung Rajawali RSUP Dokter Kariadi Manajemen energi adalah program
Semarang. Merekomendasikan peluang – terpadu yang direncanakan dan
peluang penghematan energi listrik yang dilaksanakan secara sistematis untuk
dapat ditindak lanjuti oleh pihak gedung. memanfaatkan sumber daya dan energi
Studi tentang audit energi rumah sakit secara efektif dan efisien dengan
sudah dilakukan oleh beberapa peneliti melakukan perencanaan, pencatatan,
(Yusuf, 2012). Hasil audit di rumah sakit pengawasan dan evaluasi secara kontinyu
ini menunjukkan peta konsumsi sebagai tanpa mengurangi kualitas
berikut: pengkondisian udara sebesar 60%, produksi/pelayanan. Awal mula manajemen
peralatan medis dan perkantoran 17%, energi adalah menyelaraskan strategi
penerangan 16%, lift 4% dan lainnya 3%. perusahaan dengan penerapan manajemen
Berdasarkan hasil audit energi tersebut, energi (Yoga Primastha, 2012), dengan
didapat rekomendasi awal untuk demikian seluruh karyawan akan dapat
melakukan penghematan energi dalam berkomitmen terhadap penghematan energi
pengkondisian udara. (Yoga Primastha, di perusahaan. Pendekatan secara
2012), Potensi penghematan Energi Lampu, sistematis dan terstruktur terhadap
AC dan Instalasi Listrik Rumah Sakit ini manajemen energi sangat dibutuhkan
pada akhirnya menghasilkan beberapa dalam usaha mengidentifikasikan dan
rekomendasi peluang hemat energi yaitu merealisasikan potensi penghematan yang
mengganti ballast konvensional dengan ada.
ballast elektronik, mengganti gas Freon
dengan gas hidrokarbon pada AC dan
melakukan sosialisasi sikap hemat.
Penelitian sejenis yang dikembangkan
dengan menggunakan suatu metode
perangkingan dalam menentukan tindakan
efiisensi dilakukan oleh (Rizkani Thoriq,
2012), untuk Konservasi serta Efisiensi
Listrik di Rumah Sakit. Berdasarkan hasil
audit tersebut, didapatkan beberapa
rekomendasi untuk tindakan efisensi
yaitu: perubahan SOP fasilitas rumah sakit.

77 | Catur Nofianto, Rizal Fajar Rahmawan

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

kesinambungan pertumbuhan pasar.


Pengumpulan Dan
Penyusunan Data Historis
Energi Tahun Terakhir
Pemberian dasar pertimbangan dalam
usaha memodernisasikan perusahaan atau
Menghitung Besarnya Intensitas
Konsumsi Energi Tahun Terakhir
organisasi.

IKE > Target ?


2. METODE PENELITIAN
YA
Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
Lakukan Penelitian Dan
Pengukuran Konsumsi Energi Listrik merupakan istilah yang digunakan
TIDAK
untuk menyatakan besarnya pemakaian
Data Konsumsi Energi energi dalam bangunan gedung dan telah
Hasil Pengukuran
diterapkan di berbagai negara (ASEAN,
APEC), Perhitungan nilai IKE didapat
IKE > Target ?
dengan pembagian antara konsumsi
YA
energi dengan luas banguan yang
Identifikasi Kemungkinan Potensi
YA
Hemat Energi dinyatakan dalam satuan kWH/m per

TIDAK
tahun. Sebagai “target”, besarnya IKE
Analisa Potensi Hemat
Energi listrik untuk Indonesia, menggunakan
Benchmark Gedung Hemat Energi ASEAN
Rekomendasi Potensi Hemat
Energi 2014 dengan rincian sebagai berikut :
a. IKE untuk Office ( perkantoran) : 160
Implementasi Hasil Penelitian kWH/m2/tahun.
b. IKE untuk pusat belanja : 192
kWH/m2/tahun
IKE > Target ?
c. IKE untuk hotel : 216
Ya kWH/m2/tahun
Stop
d. IKE untuk rumah sakit : 288
kWH/m2/tahun.
Gambar 1. Alur Kegiatan Audit Energi (
Proses audit energi untuk menghitung
SNI Audit Energi Bangunan Gedung )
tingkat penggunaan energi suatu gedung

Manajemen Energi memberikan manfaat atau bangunan, kemudian hasilnya


pada perusahaan atau organisasi melalui: dibandingkan dengan standar yang ada

Penurunan biaya operasi. Peningkatan sebagai bahan pertimbangan untuk


keuntungan. Meminimumkan pengaruh dicarikan solusi penghematan penggunaan

load shedding. Peningkatan potensi untuk energi jika tingkat penggunaan energinya

Analisa Sistem Pencahayaan…. | 78

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

melebihi standar baku yang ada (Achmad Tabel 1. Pengkuran Tegangan Listrik 3 fasa
Solichan, 2010). Proses audit energi terdiri
dari Audit Energi singkat, audit energi
awal dan audit energi terinci. Kegiatan
audit energi awal dapat dilakukan
dengan atau tanpa rekomendasi audit
energi singkat. Hasil dari pengukuran yang
dilakukan kemudian ditindak lanjuti dengan
perhitungan besarnya Intensitas Konsumsi
Energi (IKE) dan penyusunan profil
penggunaan energi listrik pada unit gedung
Rajawali RSUP Dr. Kariadi serta Dari data tegangan diatas dapat dihitung
penghematan energi listrik dengan tidak tegangan tidak seimbangnya ( V unbalance
mengenyampingkan kualitas, kuantitas, ) sebagai berikut :
kenyamanan, dan kesehatan dari gedung itu
sendiri.Apabila peluang penghematan sudah % V Unbalance = V mak – ( V rata-rata )

diketahui, maka perlu ada tindakan langkah X 100 %

nyata yang dilakukan oleh pihak yang V rata-rata


terkait dalam rangka mencapai
% V Unbalance = 405,33 – ( 399,52 ) X
penghematan energi yang dilakukan.
100 %

3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 399,52


Pengumpulan data historis untuk
% V Unbalance = 5,81 X 100 %
melakukan audit energi listrik di gedung
Rajawali RSUP Dokter Kariadi diambil dari 399,52
bulan Januari 2016 sampai dengan bulan
% V Unbalance = 0,01454 X 100 %
Desember 2016. Data historis pemakaian
energi listrik dapat di lihat di bawah ini. = 1,454 %

Dari perhitungan nilai ketidak seimbangan


tegangan diatas adalah sebesar 1,454 %
tidak lebih dari 3 % sehingga masih
memenuhi standard.

79 | Catur Nofianto, Rizal Fajar Rahmawan

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

Tabel. 2. Pengukuran Faktor Daya (cosph ) Tabel. 3. Harmonisa Tegangan

Nilai faktor daya (cosphi) terendah yang Tabel. 4. Harmonisa Arus

disarankan oleh PLN (agar tidak terjadi


denda kVARh) adalah di atas 0,85. Hasil
pengukuran menunjukkan bahwa pada
periode jam kerja (07.00-18.00) nilai faktor
daya memenuhi standar. Sementara itu
waktu diluar jam kerja juga masih
memenuhi standar. Hal tersebut
kemungkinan pengaruh dari penggunaan
kapasitor bank, dimana kapasitor bank
memperbaiki factor daya yang rendah
walaupun karakteristik beban induktif yang
cukup besar. Jadi kapasitor bank yang
digunakan masih memenuhi standar. Profil harmonik tegangan (THD V) selama
11 jam baik dan memenuhi standar (≤ 5%).
Sementara harmonik arus (THD I) tidak
baik dan tidak memenuhi standar (≤ 5%)
bahkan cenderung melebihi batasan standar
hampir periode satu hari jam operasional
kerja dan diluar jam operasional
kantor.Potensi Di Sistem Kelistrikan
Potensi penghematan energi yang dapat

Analisa Sistem Pencahayaan…. | 80

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

dilakukan pada sistem kelistrikan di lainnya ( seperti R11, R22, R502 ) akibat
Gedung Rajawali RSUP Dokter Kariadi ini adanya isu mengenai refrigeran jenis
adalah diperkirakan sebagai berikut: hidrokarbon tersebut yang mudah terbakar.
Berdasarkan harmonisa arus dari Pada dasarnya, semua jenis hidrokarbon
pengukuran panel utama, nilai harmonisa memang mudah terbakar, jika tidak
arus hampir satu hari sudah tidak sesuai memenuhi kaidah-kaidah / persyaratan
dengan standar. Oleh karena itu perbaikan safety yang diperlukan. Berdasarkan
nilai harmonisa menjadi salah satu potensi “Guidelines For The Use Of Hidrocarbon
penghematan energi yang dapat dilakukan Refrigerants In Static Refrigeration And Air
pada sistem kelistrikkan di Gedung Conditioning Systems” (2001, Air
Rajawali RSUP Dokter Conditioning And Refrigeration Industry
Kariadi.Pengurangan beban yang tidak Board) diketahui beberapa parameter safety
terpakai. Hal ini dengan cara sosialisasi yang perlu diperhatikan, yang secara umum
terhadap perilaku manusia, yang ada di adalah sebagai berikut :
Gedung Rajawali RSUP Dokter Kariadi, 1. Mengetahui kelayakan sistem terkait
atau dengan menugaskan tim untuk keamanan penggunaan.
mengecek peralatan yang tidak digunakan 2. Ruangan penempatan unit harus
untuk di off kan dari power listrik. Potensi terdapat sirkulasi udara alami atau
penghematan energi yang dapat dilakukan mempunyai mekanikal ventilasi.
pada sistem tata udara di Gedung Rajawali 3. Unit AC yang akan diganti
RSUP Dokter Kariadi adalah sebagai refrigerannya adalah unit AC yang harus
berikut : Penggunaan refrigeran jenis mendapatkan perawatan rutin, dan tidak
hidrokarbon untuk menggantikan refrigeran sering terjadi trouble.
R-22 pada seluruh unit-unit AC split. Salah 4. Seal-seal yang digunakan pada unit
satu usaha penghematan yang cukup AC yang akan diganti dengan jenis
signifikan pada sektor pendinginan ruangan hidrokarrbon tidak dianjurkan yang
terutama pada unit-unit AC yang berbahan natural rubber, synthetic rubber,
digunakan, dapat dilakukan melalui usaha sebaiknya seal yang digunakan berbahan
penggantian refrigeran tipe R-22 ke jenis viton, neoprene atau nylon. Begitu pula
hidrokarbon. Jenis refrigeran ini bahkan dengan pelumas yang digunakan tidak
sudah diproduksi secara lokal di indonesia. dianjurkan menggunakan pelumas yang
Sebenarnya penggunaan refrigeran mengandung silicon.
hidrokarbon sudah dikembangkan sejak 5. Unit AC tidak berada dekat pada
lama, namun kemudian menjadi tidak daerah rawan adanya percikan api atau
populer dibandingkan jenis refrigeran CFC sumber pembakaran.

81 | Catur Nofianto, Rizal Fajar Rahmawan

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

6. Unit AC tidak berada pada daerah jika dirasa tidak dimungkinkan bisa
terbuka yang dapat diakses oleh banyak menggunakan lampu meja agar didapat
orang (misallkan lobby). tingkat pencahayaan yang maksimal dan
Apabila syarat-syarat keamanan mudah pemasangannya.
tersebut telah terpenuhi, maka penggantian Intensitas konsumsi energi (IKE)
refrigeran dapat dilakukan dan berdasarkan pada bangunan merupakan suatu nilai /
pengalaman yang telah dikembangkan oleh besaran yang dapat dijadikan sebagai
produsen hidrokarbon itu sendiri, indikator untuk mengukur tingkat
penggantian tersebut dapat menurunkan pemanfaatan energi di suatu bangunan.
konsumsi energi hingga 20 % dari Intensitas konsumsi energi di bangunan /
konsumsi energi unit AC sebelumnya (yang gedung didefinisikan dalam besaran energi
masih menggunakan refrigeran R-22). per satuan luas area pada bangunan yang
Terdapat potensi penghematan energi pada dilayani oleh energi (kWh/m2/tahun atau
sistem tata cahaya, yaitu dengan kWh/m2/bulan). Untuk Intensitas Konsumsi
penggantian lampu TL ke lampu hemat Energi Di Gedung Rajawali RSUP Dokter
energi, seperti LED. Keunggulan lampu Kariadi adalah 98,69 kWh/m2/Tahun masih
LED yaitu selain hemat dalam konsumsi memenuhi standar Bencmark Gedung
energi juga lebih tahan lama karena Hemat Energi ASEAN 2014 untuk IKE
memiliki life time / umur pemakaian selama Rumah Sakit yaitu 288 kWh / m2 / Tahun.
50.000 jam. Untuk intensitas daya
penerangan sudah sesuai standar , dibawah 4. KESIMPULAN
12 Watt/m2. Hal ini disebabkan oleh luas Dari hasil audit energi yang dilakukan
ruangan dan pemakaian lampu yang sesuai. di Gedung Rajawali RSUP Dokter Kariadi
Hal yang sifatnya umum dan banyak Semarang, dapat diambil kesimpulan
dilakukan untuk melakukan konservasi sebagai berikut Sumber energi yang
energi di sistem tata cahaya atau digunakan di Gedung Rajawali dari PLN.
penerangan adalah sebagai berikut : Energi listrik disuplai untuk penggunaan
1. Untuk mendapatkan penerangan peralatan kantor, sistem Tenaga, sistem
buatan yang maksimal dan penghematan penerangan dan sistim tata udara
energi disarankan melakukan penggantian (AC).Gedung Rajawali RSUP Dokter
lampu yang ada saat ini dengan lampu jenis Kariadi menggunakan energi listrik pada
LED yang menghasilkan iluminasi sama tahun 2016 sebesar 1.826.775 kWh /
tetapi lebih hemat energi. tahun.Temuan Pemborosan Energi di
2. Memperbaiki tingkat pencahayaan Gedung Rajawali antara lain : Terdapat
dititik kerja dengan menambah titik lampu, kualitas daya listrik yang tidak bagus yaitu

Analisa Sistem Pencahayaan…. | 82

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)

nilai THD arus nilai tertingginya 7,3 % maka pada waktu mengoperasikan suatu
untuk nilai THD arus yang disarankan ≤ komponen listrik tersebut harus sesuai
5%. Disisi tata cahaya masih ada beberapa dengan pedoman atau petunjuk Standar
ruangan yang tingkat Pencahayaannya Operasional (SOP) yang berlaku.
masih tinggi yaitu diatas 100 Lux ( SNI ). Pemeriksaan, pemeliharaaan dan perawatan
Disisi tata udara untuk kelembapan masih rutin hendaknya dilaksanakan dengan
banyak ruangan yang nilai kelembapannya sungguh-sungguh sehingga komponen
masih tinggi yaitu diatas 65 % ( SNI ). elektrik dan komponen elektronik dapat
potensi penghematan energi di Gedung bekerja secaara optimal.
Rajawali RSUP Dokter Kariadi antara lain
:Mengganti lampu system penerangan DAFTAR PUSTAKA
dengan lampu hemat energi. Salah satu cara
untuk mengurangi atau menghilangkan Achmad Solichan, 2010. Audit Dan
Konversi Energi Sebagai Upaya
THD (Total Harmonic Distortion) adalah
Pengoptimalan Pemakaian Energi
dengan menggunakan filter pasif (filter L, C Listrik Di Kampus Kasipah UNIMUS.
Semarang.
maupun L dan C). Mengganti Refrigran R-
22 ke Hydrocarbon. Untuk mengurangi Adisasmito, 2012. Rumah Sakit. Jakarta.
nilai kelembapan yang tinggi di ruangan
ASEANUSAID, 1992. Building Energy
bisa memakai alat humadifier. Pengurangan Convervation Project. Asean-
Lawrence Barkeley Laboratory.
beban yang tidak terpakai.
Capehart, B, 2011. Energy Management,
USA.
5. REKOMENDASI
C. Sankaran, 2002. Power Quality, CRC
Adapun saran yang dapat diberikan Press LLC, USA.
setelah melakukan kegiatan audit energi di
Depkes RI, 2010. Listrik Rumah Sakit.
Gedung Rajawali RSUP Dokter Kariadi Jakarta.
adalah sebagai berikut : Melaksanakan tata
Hendrawan, 2010. Fungsi Kubikel.
tertib mengenai jam pemakaian AC dan tata Bandung.
tertib tinggal dalam ruang ber-AC.
INPRES NO.13, 2011. Energi Untuk
Memberi himbauan aturan kepada seluruh Perkembangan Ekonomi. Jakarta.
karyawan untuk menutup pintu dan jendela
Kemenkes RI, 2010. Pedoman
ruangan ber-AC. Retrofiting (atau Pencahayaan Rumah Sakit. Jakarta.
penggantian) lampu pada sistem
Kepmenkes No. 1204, 2011. Persyaratan
penerangan. Agar suatu komponen listrik Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
bekerja dengan baik atau tidak terlalu Jakarta.
banyak terjadi gangguan atau masalah,
83 | Catur Nofianto, Rizal Fajar Rahmawan

http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)
Keputusan Mentri Kesehatan No.983, 1992.
Pedoman Organisasi Rumah Sakit
Umum. Jakarta.

Mentri ESDM No.14, 2012. Manajemen


Energi. Jakarta.

Nazarudin, 2006. Tegangan Tidak


Seimbang. Jakarta.

Peraturan Mentri ESDM No.13, 2012.


Konservasi Energi. Jakarta.

Peraturan Mentri Kesehatan No. 340, 2010.


Klasifikasi Rumah Sakit. Jakarta.

PPE ITB, 2011. ASEAN Data Base


Officers.

Rizkani Thoriq, 2012. Efisiensi Energi.


Jakarta.

Stankovic, 2009. Evaluation Of Energy


Eficiency Measures Applied In Public
Building. Serbia.

Roger C. Dugan, 1996. Power Quality.


America.

Stevensen JR, 1993. Drop Voltage.


Australia.

Titovianto Widyantoro, 2011. Strategi


Manajemen Energi. Jakarta.

Undang Undang No.44, 2009. Rumah Sakit.


Jakarta.

Yusuf, 2012. Audit Energi Rumah Sakit.


Jakarta.

Yoga Primastha, 2012. Penghematan


Energi. Jakarta.

Analisa Sistem Pencahayaan…. | 84

http://jurnal.unimus.ac.id

Anda mungkin juga menyukai