ABSTRACT
With the research Rajawali Building energy audits at the General Hospital
Center Kariadi doctor is expected to generate electrical energy consumption in the policy
environment Rajawali Building. Electrical energy is supplied to the use of tools such as
lighting systems, HVAC system (AC), and the utility system (pump). The intensity value of
energy consumption for building Rajawali General Hospital Physicians Kariadi Semarang
based on a calculation of the total recapitulation electricity consumption per building area
last year was 98.69 kWh / m2 / year. Energy management systems in Rajawali Building
General Hospital Physicians Kariadi Semarang already seen their energy saving measures
in the building. Installation of energy metering has been done that will allow the
monitoring system energy use. Doctors Hospital Kariadi Rajawali building using electrical
energy in 2016 amounted to 1,826,775 kWh / year. The composition of the major energy
users in the building occupied by the AC Eagles by 79%, the lighting is 11% and 10%
pump.
Keywords: Energy Audit Building, Hospital, IKE, Efficiency.
ABSTRAK
Dengan adanya penelitian audit energi di Gedung Rajawali Rumah Sakit Umum
Pusat Dokter Kariadi ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan pemakaian energi
listrik di lingkungan Gedung Rajawali. Energi listrik disuplai untuk penggunaan peralatan
antara lain , sistem penerangan, sistem tata udara ( AC ), dan sistem utilitas ( pompa ).
Nilai Intensitas konsumsi energi untuk Gedung Rajawali Rumah Sakit Umum Pusat Dokter
Kariadi Semarang berdasarkan perhitungan dari total rekapitulasi pemakaian listrik per
luas bangunan satu tahun terakhir adalah 98,69 kWh / m2 / Tahun. Sistem manajemen
http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)
energi yang ada di Gedung Rajawali Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang
sudah terlihat adanya langkah-langkah penghematan energi khusus di gedung ini.
Pemasangan metering energi sudah dilakukan sehingga akan memudahkan sistem
monitoring penggunaan energi. Gedung Rajawali RSUP Dokter Kariadi menggunakan
energi listrik pada tahun 2016 sebesar 1.826.775 kWh / tahun. Komposisi pengguna
energi utama di Gedung Rajawali ditempati oleh AC sebesar 79 %, pencahayaan adalah
11% dan pompa 10 %.
Kata Kunci: Audit Energi Bangunan Gedung, Rumah Sakit, IKE, Efisiensi.
http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)
http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)
TIDAK
tahun. Sebagai “target”, besarnya IKE
Analisa Potensi Hemat
Energi listrik untuk Indonesia, menggunakan
Benchmark Gedung Hemat Energi ASEAN
Rekomendasi Potensi Hemat
Energi 2014 dengan rincian sebagai berikut :
a. IKE untuk Office ( perkantoran) : 160
Implementasi Hasil Penelitian kWH/m2/tahun.
b. IKE untuk pusat belanja : 192
kWH/m2/tahun
IKE > Target ?
c. IKE untuk hotel : 216
Ya kWH/m2/tahun
Stop
d. IKE untuk rumah sakit : 288
kWH/m2/tahun.
Gambar 1. Alur Kegiatan Audit Energi (
Proses audit energi untuk menghitung
SNI Audit Energi Bangunan Gedung )
tingkat penggunaan energi suatu gedung
load shedding. Peningkatan potensi untuk energi jika tingkat penggunaan energinya
http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)
melebihi standar baku yang ada (Achmad Tabel 1. Pengkuran Tegangan Listrik 3 fasa
Solichan, 2010). Proses audit energi terdiri
dari Audit Energi singkat, audit energi
awal dan audit energi terinci. Kegiatan
audit energi awal dapat dilakukan
dengan atau tanpa rekomendasi audit
energi singkat. Hasil dari pengukuran yang
dilakukan kemudian ditindak lanjuti dengan
perhitungan besarnya Intensitas Konsumsi
Energi (IKE) dan penyusunan profil
penggunaan energi listrik pada unit gedung
Rajawali RSUP Dr. Kariadi serta Dari data tegangan diatas dapat dihitung
penghematan energi listrik dengan tidak tegangan tidak seimbangnya ( V unbalance
mengenyampingkan kualitas, kuantitas, ) sebagai berikut :
kenyamanan, dan kesehatan dari gedung itu
sendiri.Apabila peluang penghematan sudah % V Unbalance = V mak – ( V rata-rata )
http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)
http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)
dilakukan pada sistem kelistrikan di lainnya ( seperti R11, R22, R502 ) akibat
Gedung Rajawali RSUP Dokter Kariadi ini adanya isu mengenai refrigeran jenis
adalah diperkirakan sebagai berikut: hidrokarbon tersebut yang mudah terbakar.
Berdasarkan harmonisa arus dari Pada dasarnya, semua jenis hidrokarbon
pengukuran panel utama, nilai harmonisa memang mudah terbakar, jika tidak
arus hampir satu hari sudah tidak sesuai memenuhi kaidah-kaidah / persyaratan
dengan standar. Oleh karena itu perbaikan safety yang diperlukan. Berdasarkan
nilai harmonisa menjadi salah satu potensi “Guidelines For The Use Of Hidrocarbon
penghematan energi yang dapat dilakukan Refrigerants In Static Refrigeration And Air
pada sistem kelistrikkan di Gedung Conditioning Systems” (2001, Air
Rajawali RSUP Dokter Conditioning And Refrigeration Industry
Kariadi.Pengurangan beban yang tidak Board) diketahui beberapa parameter safety
terpakai. Hal ini dengan cara sosialisasi yang perlu diperhatikan, yang secara umum
terhadap perilaku manusia, yang ada di adalah sebagai berikut :
Gedung Rajawali RSUP Dokter Kariadi, 1. Mengetahui kelayakan sistem terkait
atau dengan menugaskan tim untuk keamanan penggunaan.
mengecek peralatan yang tidak digunakan 2. Ruangan penempatan unit harus
untuk di off kan dari power listrik. Potensi terdapat sirkulasi udara alami atau
penghematan energi yang dapat dilakukan mempunyai mekanikal ventilasi.
pada sistem tata udara di Gedung Rajawali 3. Unit AC yang akan diganti
RSUP Dokter Kariadi adalah sebagai refrigerannya adalah unit AC yang harus
berikut : Penggunaan refrigeran jenis mendapatkan perawatan rutin, dan tidak
hidrokarbon untuk menggantikan refrigeran sering terjadi trouble.
R-22 pada seluruh unit-unit AC split. Salah 4. Seal-seal yang digunakan pada unit
satu usaha penghematan yang cukup AC yang akan diganti dengan jenis
signifikan pada sektor pendinginan ruangan hidrokarrbon tidak dianjurkan yang
terutama pada unit-unit AC yang berbahan natural rubber, synthetic rubber,
digunakan, dapat dilakukan melalui usaha sebaiknya seal yang digunakan berbahan
penggantian refrigeran tipe R-22 ke jenis viton, neoprene atau nylon. Begitu pula
hidrokarbon. Jenis refrigeran ini bahkan dengan pelumas yang digunakan tidak
sudah diproduksi secara lokal di indonesia. dianjurkan menggunakan pelumas yang
Sebenarnya penggunaan refrigeran mengandung silicon.
hidrokarbon sudah dikembangkan sejak 5. Unit AC tidak berada dekat pada
lama, namun kemudian menjadi tidak daerah rawan adanya percikan api atau
populer dibandingkan jenis refrigeran CFC sumber pembakaran.
http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)
6. Unit AC tidak berada pada daerah jika dirasa tidak dimungkinkan bisa
terbuka yang dapat diakses oleh banyak menggunakan lampu meja agar didapat
orang (misallkan lobby). tingkat pencahayaan yang maksimal dan
Apabila syarat-syarat keamanan mudah pemasangannya.
tersebut telah terpenuhi, maka penggantian Intensitas konsumsi energi (IKE)
refrigeran dapat dilakukan dan berdasarkan pada bangunan merupakan suatu nilai /
pengalaman yang telah dikembangkan oleh besaran yang dapat dijadikan sebagai
produsen hidrokarbon itu sendiri, indikator untuk mengukur tingkat
penggantian tersebut dapat menurunkan pemanfaatan energi di suatu bangunan.
konsumsi energi hingga 20 % dari Intensitas konsumsi energi di bangunan /
konsumsi energi unit AC sebelumnya (yang gedung didefinisikan dalam besaran energi
masih menggunakan refrigeran R-22). per satuan luas area pada bangunan yang
Terdapat potensi penghematan energi pada dilayani oleh energi (kWh/m2/tahun atau
sistem tata cahaya, yaitu dengan kWh/m2/bulan). Untuk Intensitas Konsumsi
penggantian lampu TL ke lampu hemat Energi Di Gedung Rajawali RSUP Dokter
energi, seperti LED. Keunggulan lampu Kariadi adalah 98,69 kWh/m2/Tahun masih
LED yaitu selain hemat dalam konsumsi memenuhi standar Bencmark Gedung
energi juga lebih tahan lama karena Hemat Energi ASEAN 2014 untuk IKE
memiliki life time / umur pemakaian selama Rumah Sakit yaitu 288 kWh / m2 / Tahun.
50.000 jam. Untuk intensitas daya
penerangan sudah sesuai standar , dibawah 4. KESIMPULAN
12 Watt/m2. Hal ini disebabkan oleh luas Dari hasil audit energi yang dilakukan
ruangan dan pemakaian lampu yang sesuai. di Gedung Rajawali RSUP Dokter Kariadi
Hal yang sifatnya umum dan banyak Semarang, dapat diambil kesimpulan
dilakukan untuk melakukan konservasi sebagai berikut Sumber energi yang
energi di sistem tata cahaya atau digunakan di Gedung Rajawali dari PLN.
penerangan adalah sebagai berikut : Energi listrik disuplai untuk penggunaan
1. Untuk mendapatkan penerangan peralatan kantor, sistem Tenaga, sistem
buatan yang maksimal dan penghematan penerangan dan sistim tata udara
energi disarankan melakukan penggantian (AC).Gedung Rajawali RSUP Dokter
lampu yang ada saat ini dengan lampu jenis Kariadi menggunakan energi listrik pada
LED yang menghasilkan iluminasi sama tahun 2016 sebesar 1.826.775 kWh /
tetapi lebih hemat energi. tahun.Temuan Pemborosan Energi di
2. Memperbaiki tingkat pencahayaan Gedung Rajawali antara lain : Terdapat
dititik kerja dengan menambah titik lampu, kualitas daya listrik yang tidak bagus yaitu
http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)
nilai THD arus nilai tertingginya 7,3 % maka pada waktu mengoperasikan suatu
untuk nilai THD arus yang disarankan ≤ komponen listrik tersebut harus sesuai
5%. Disisi tata cahaya masih ada beberapa dengan pedoman atau petunjuk Standar
ruangan yang tingkat Pencahayaannya Operasional (SOP) yang berlaku.
masih tinggi yaitu diatas 100 Lux ( SNI ). Pemeriksaan, pemeliharaaan dan perawatan
Disisi tata udara untuk kelembapan masih rutin hendaknya dilaksanakan dengan
banyak ruangan yang nilai kelembapannya sungguh-sungguh sehingga komponen
masih tinggi yaitu diatas 65 % ( SNI ). elektrik dan komponen elektronik dapat
potensi penghematan energi di Gedung bekerja secaara optimal.
Rajawali RSUP Dokter Kariadi antara lain
:Mengganti lampu system penerangan DAFTAR PUSTAKA
dengan lampu hemat energi. Salah satu cara
untuk mengurangi atau menghilangkan Achmad Solichan, 2010. Audit Dan
Konversi Energi Sebagai Upaya
THD (Total Harmonic Distortion) adalah
Pengoptimalan Pemakaian Energi
dengan menggunakan filter pasif (filter L, C Listrik Di Kampus Kasipah UNIMUS.
Semarang.
maupun L dan C). Mengganti Refrigran R-
22 ke Hydrocarbon. Untuk mengurangi Adisasmito, 2012. Rumah Sakit. Jakarta.
nilai kelembapan yang tinggi di ruangan
ASEANUSAID, 1992. Building Energy
bisa memakai alat humadifier. Pengurangan Convervation Project. Asean-
Lawrence Barkeley Laboratory.
beban yang tidak terpakai.
Capehart, B, 2011. Energy Management,
USA.
5. REKOMENDASI
C. Sankaran, 2002. Power Quality, CRC
Adapun saran yang dapat diberikan Press LLC, USA.
setelah melakukan kegiatan audit energi di
Depkes RI, 2010. Listrik Rumah Sakit.
Gedung Rajawali RSUP Dokter Kariadi Jakarta.
adalah sebagai berikut : Melaksanakan tata
Hendrawan, 2010. Fungsi Kubikel.
tertib mengenai jam pemakaian AC dan tata Bandung.
tertib tinggal dalam ruang ber-AC.
INPRES NO.13, 2011. Energi Untuk
Memberi himbauan aturan kepada seluruh Perkembangan Ekonomi. Jakarta.
karyawan untuk menutup pintu dan jendela
Kemenkes RI, 2010. Pedoman
ruangan ber-AC. Retrofiting (atau Pencahayaan Rumah Sakit. Jakarta.
penggantian) lampu pada sistem
Kepmenkes No. 1204, 2011. Persyaratan
penerangan. Agar suatu komponen listrik Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
bekerja dengan baik atau tidak terlalu Jakarta.
banyak terjadi gangguan atau masalah,
83 | Catur Nofianto, Rizal Fajar Rahmawan
http://jurnal.unimus.ac.id
Media Elektrika, Vol.11, No.2, Desember 2018 (p-ISSN: 1979-7451, e-ISSN: 2579-972X)
Keputusan Mentri Kesehatan No.983, 1992.
Pedoman Organisasi Rumah Sakit
Umum. Jakarta.
http://jurnal.unimus.ac.id