Antonius D Kutiom
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Pascasarjana, Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
Yogyakarta.
Koresponden: 225119281@students.uajy.ac.id
INTISARI
Pemanfaatan energi yang efisisen dapat dilakukan berdasarkan regulasi dari ISO 50001.
Di mana melalui tahapan Plan, Do, Chek dan Act pada Perusahaan Daerah Air Minum di
Indonesia (PDAM) ditemukan bahwa dalam usaha operasi sehari-hari pengunaan energinya
belum efisisen. Kurangnya efisien dari penggunaan energi pada PDAM ini bersumber pada
masalah teknis dan non teknis terkait pompa dan kelistrikan, sedangkan masalah non teknis
bersumber dari stakeholder, kulaitas SDM dan kelembagaan PDAM.
PENDAHULUAN
Energi merupakan salah satu dari sekian banyak kebutuhan kehidupan manusia. Energi
dibutuhkan manusia untuk menunjang segala kegiatan hidup sehari-hari. Salah satu komoditas
strategis adalah energi, karena seluruh system dan dinamika kehidupan manusia secara individu
maupun kolektif bergantung pada energi sebagai urat nadi dan jantung kehidupan berbagai sektor
(KESDM 2016). Ketergantungan hidup manusia pada energi inilah yang menyebabkan
peningkatan energi setiap tahunnya. Peningkatan konsumsi energi ini berbanding lurus dengan
perkembangan peradaban hidup manusia. Kehidupan manusia yang terus bergantung pada energi
tertentu yang sifatnya terbatas dan memicu terjadinya tidak keseimbangan hidup harus dikelola
dan dimanfaatkan dengan baik dan efisien.
Gambar 1. Total konsumsi energi dunia berdasarkan jenis energi (International Energy Agency
(IEA), 2020)
Pengendalian konsumsi energi diatur dalam manajemen energi yang terpadu dalam
rangka pengendalian konsumsi energi agar dapat digunakan dengan pemanfaatan yang efektif dan
efesien unutk menghadilkan luaran yang optimal melaluiiiTindakan teknisiidan
terstrukturiidaniiekonomis untuk minimalkan pemanfaataniienergi dalam prosesiiproduksi dan
pengurangan bahaniibaku dan jugaiibahan-bahan pendukungii (PermeniiESDMiiNo.14iiTahun
2012). iiPerencanaan dan operasi unit konsumsi dan produksi terkait energi untuk secara aktif
mengelola upaya penghematan penggunaaniienergiiidan mengurangi biaya energi merupakan
bagian dari usaha manajemen energi.
Manajemen energi pada dasarnya bertujuan unutk menghemat sumber daya yang
digunakan dalam operasi dan proses produksi, usaha menjaga keseimbangan iklim dan hemat
biaya. Verein Deutscher Ingenieure dalam VDI (2007) mengemukakan bahwa, manajemeii energi
sebagaiiikegiatan proaktif, pengadaaniibarang yang terorganisir daniisistematis, konversi,
ii distribusiiidaniipenggunaaniienergi yangiimemenuhiiikebutuhan dengan mempertimbangkan
tujuaniilingkunganiidaniiekonomi.
Pemanfaataniienergiiidiartikaniisebagai kegiatanivmenggunakaniienergiiibaikiilangsung
maupuniitidak langsungiidari sumberiienergi. Efisiensi energiiidiartikaniisebagai perbandingan
antaraiioutputiiyang dihasilkaniidenganiiinput energiiiyang digunakan padaiisistem pemanfaatan
energi. Efisien adalah nilai maksimal yangiidihasilkan dari perbandinganiiantaraiikeluaran dan
masukaniienergi padaiiproses/peralataniipemanfaat energi. Dariiipengertian diiiatas berarti
pemanfaatan energiiiyang efisieniiadalahiipemakaianiienergiiisesedikit mungkin untuk
menghasilkaniisatu unitiiproduk atau jasa. Nilai maksimaliidari perbandinganiiantaraiikeluaran
(output) daniimasukan energi (input) iipada suatu prosesiiatau sistemiipemanfaatiienergi disebut
dengan pemanfaatan energi yangiiefisieni
RumusaniiMasalah
TINJAUAN PUSTAKA
1. Efisiensi Energi
Cara unutk meningkatkan efisiensi energi adalah dengan mengurangi rugi energi. Upaya
yang dilakukan unutk efisiensi energi adalah denganiimengendalikan parameteriioperasi, mendaur
ulangiipanasiibuangan, daniimenerapkaniiinovasi efisiensiiiatau aplikasiiiteknologi i energii
yangilebih efisieni. Perkembangani teknologii hemati energii akhir-akhiri
i i ini, dapati
mendorongiipeningkatan efisiensiiiienergi. Selainiifaktor teknologi, iiefisiensi pemanfaataniienergi
jugaiiterkait dengan operasionaliidan perilaku/kompetensiiisumber dayaiimanusia.
Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar. Energi sangat dibutuhkan
dalam kehidupan masyarakat dan juga unutk pembangunan masyaratakat tersebut dalam suatu
negara. Oleh karena itu, energi harus digunakan secara bijak dan hemat. Kinerja perusahaan dapat
ditingkatkan dengan efisiensi, dan organisasi atau perusahaan itu sendirilah yang akan
merasakannya.
Banyak perusahaan yang memiliki maslaah terkait penggunaan energi mulai dari tidak
tepat guna, pemilihihan metode kerja yang unefektif, mesin yang yang digunkan kurang
produktif, serta mahalnya tarif listrik. Hal tersebut berdampak pada buruknya nilai efisiensi
produksi. Maka, unutk tetap menjaga keseimbangan antara kapasitas produksi dan penggunaan
energi dibutuhkan apa yang dikatakan sebagai efisiensi energi. Dengan harapan efisiensi produksi
akan membaik dan kinerja perusahaan pun dapat meningkat.
Efisiensi energi memiliki manfaat ekologis dan ekonomis. Manfaat langsung dari
efisiensi energi terhadapa perusahaan adalah:
1. Plani i (Perencanaan)
Melakukaniireviewiienergiiidan membanguniidasar, indikatoriikinerjaiienergi, iitujuan,
sasaraniidaniirencana aksi yang diperlukan untukiimemberikaniihasil yangiisesuai
denganiikesempataniiuntukiimeningkatkaniikinerjaiienergiiidaniiikebijakaniiienergiiiorga
nisasi. Berikutiiunsur – unsur yang terkandungiidalam siklusiiini:
➢ Manajemeniipuncak
➢ Wakiliimanajemen
➢ Kebijakaniienergi
➢ Persyarataniihokumiidaniipersyaratan lainnya
➢ Kajianiienergi
➢ Acuaniienergii i (Energy Baseline)
➢ Indikatooriikinerjaiienergi
➢ Tujuaniiatauiisasaraniidaniirencana tindakan
2. Doii (Lakukan)
Melaksanakaniirencanaiiaksiiipengelolaaniiienergi. Berikut unsur unsur yang
terkandungiidiiidalam siklusiiini:
➢ Kompetensi, iipelatihan, daniikesadaran
➢ Komunikasiii
➢ Persyarataniidokumen
➢ Kontroliidokumen
➢ Kontroliioperasional
➢ Desainii
➢ Pengadaan energi, iilayanan produk, iiperalataniidaniienergi
3. Check (Periksa)
Memantauiidaniimengukur prosesiidaniikarteristik kunci dari operasiiiyangimenentukan
kinerja energi terhadap kebijakan energiiidaniisasaraniisertaiimelaporkaniihasilnya.
Berikutiiaktivitasiiyangiiakaniidilakukaniipadaiipemeriksaan:
➢ Monitoring, iipengukuraniidaniianalisa
➢ Evaluasiiikepatuhan terhadapiipersyaratan hukumiidaniipersyaratan lainnya
➢ Ketidaksesuaian, iiperbaikan, tindakaniiperbaikaniidaniitindakan pencegahan
➢ Kontroliicatatan
➢ Audit internaliiSistemivManajemeniiEnergi
4. Action.iiMengambiliitindakaniiuntukiiterus menignkatkaniikinerja energiiidaniisistem
manajemeniienergi.
➢ Masukaniiterhadapiitinjauaniienergi
➢ Hasiliidariiitinjauaniienergi
5. SistemiiManajemeniiEnergi
Sistem Manajemen Energi "EnMS" merupakan cara untuk terus meningkatkan efisiensi
energi dengan mengintegrasikan kegiatan efisiensi energi ke dalam system. Hal ini
memungkinkan pertimbangan biaya, lingkungan, ketersediaan bisnis, dan banyak pertimbangan
lain terkait penghematan energi (ESDM Kalimantan Timur 2012). Model sistem manajemen
energi, seperti kerangka kerja peningkatan berkelanjutan yang mengintegrasikan manajemen
energi ke dalam operasi harian organisasi. Sistem manajemen energi ISO 5000ii dapatiidilihatiipada
Gambarii3iiberikut:
6. KeuntunganiiImplementasiiiISO 50001
➢ Aliran energiiimenjadiiitransparan
➢ Perbaikan berkesinambunganiidariiikinerjaiienergi melalui pengawasaniiterus menerus
dariiialiraniienergi
➢ Evaluasiiidesainiidaniikegiatan pengadaan uang berhubunganiidenganiikinerja energi
➢ Identifikasi potensiiipenghemataniienergi melalui analisaiidata
➢ Penguranganiibiaya energiiidaniiemisi gasiirumah kaca
➢ Proses yang kuatiidaniiefektif memberikaniikeuntungan yangiikompetitif
➢ Kesadaraniikaryawan
➢ Ketaataniipadaiipersyarataniihukum
➢ Meningkatkaniicitra
➢ Stimulusiiuntukiimodrenisasi
7. Kesulitan dalam Implementasi ISO 50001
ISO 50001 adalah anggota pendatang baru dalam keluarga standariiinternasional, ISO
50001iitelah dikembangkan bersamaiiberdasarkan elemeniiumum denganiistandar sistem
manajemeniiISO lainnya, daniimemastikan tingkatiikompatibilitasnya. Haliiiniiiselaras dengan
sistemiimanajemeniimutu ISO 9001 dan standariisistem manajemeniilingkungan ISO 14001.
Ulasan singkat tentang perbedaaniisekaligus perbandinganiiantara klausuliiutama ISOii50001, iiISO
9001 dan ISOii14001 dapat dilihat pada Table 1 berikut ini:
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penulisan, ada beberapa metode yang digunakan untuk menyelesaikan makalah
ini, yaitu:
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Topik yang telah ditentukan maka penulis memulai untuk mengidentifikasi
permasalahan. Identifikasi masalah dalam penulisan jurnal ini berdasarkan jaringan yang
dihasilkan dari pemetaan Data Base jurnal terkait ISO 50001 dengan menggunakan
bantuan aplikasi Vos Viewer dan Publish or Perish.
2. Studi Pustaka
Dalam tahap ini penulis melakukan studi pustaka dengan membaca jurnal-jurnal ilmiah,
membaca buku-buku, karya ilmiah, serta artikel-artikel yang dapat mendukung dalam
penulisan jurnal ini.
3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data berupa data skunder yang saya peroleh dari studi pustaka sehingga
penulis dapat memulai menulis jurnal ini.
PEMBAHASAN
Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar. Energi sangat dibutuhkan
dalam kehidupan masyarakatiidan juga unutk pembangunaniimasyaratakat tersebutiidalam suatu
negara. Oleh karena itu, energi harusiidigunakan secara bijak daniihemat. Kinerja perusahaan dapat
ditingkatkaniidenganiiefisiensi, ii danii organisasiiiatauiiperusahaaniiituii sendirilah yang akan
merasakannya. Banyak perusahaan yang memiliki maslaah terkait penggunaan energi mulai dari
tidak tepat guna, iipemilihihan metode kerja yang unefektif, mesin yang yang digunkan kurang
produktif, serta mahalnya tarif listrik. iiHal tersebut berdampakiipada buruknya nilai efisiensi
produksi. Maka, unutkiitetap menjaga keseimbangan antara kapasitas produksiiidan penggunaan
energi dibutuhkaniiapa yang dikatakan sebagaiiiefisiensiiienergi. Denganiiharapaniiefisiensi
produksi akan membaikiidaniikinerja perusahaan pun dapat meningkat.
3. MANFAATIIEFISIENSIIIENERGI
1. Mengurangiiibiaya energi
Padaiiumumnyaiipemakaian energiiilistrik yang terbesar diiiPDAM, khususnyaiiyang
menggunakan airiibakuiidari sungai maupuniiyang menggunakaniisumur bor daniiatau
pendistribusianiiair minum dilakukaniidengan pemompaan. Sebagai konsekuensinyaii50-80%
dariiikeseluruhan biayaiienergi yang dibayariioleh PDAM berasaliidari biaya energiiiuntuk
menggerakaniimotor dariiipompa. Usahaiiefisiensi dengan melakukaniipemilihan,
ii operasional, daniipemeliharaan pompaiiyang tepat. Denganiidemikian biayaiiproduksiiiakibat
energi dapat ditekaniidaniibiaya pengehematan dapatiidialokasikaniiuntuk investasiiipada
bagianiilain dan dapatiijuga untuk meningkatkaniikesejahteraaniipegawai.
(sumber: PDAMiiKotaBanjarmasin)
Pada Gambar 4, iidapat dilihat bahwa padaiibulan Juni hingga Desemberiiterjadi penurunan
biaya listrikiiyang dikeluarkan. Haliiinilah yang dimaksudkan dengan
penurunaniibiayaiilistrik.
2. Mengurangiiikebutuhaniipemeliharaan.
Pompa merupakaniialat yang sangatiirentan dengan kerusakan daniikegagalan sistem apabila
pemilihaniidaniipenggunaannya tidak direncanakaniidengan baik. Sehingga, ii pompa
memerlukaniiperawatan yangiibaik untuk menjaga usiaiipakaiiipompa. Usahaiiuntuk
meningkatkaniiefisiensiiipompa denganiimodifikasiiiimpeller, memasangiikapasitoriibank, atau
dengan memasang VSDiiserta filteriiharmonic akaniimengurangivkebutuhaniipemiliharaan
karenaiimenjamin pompaiibekerjaiipadaiikapasitas dan kinerjaiioptimumnya, sehinggaiipompa
tidakiiakan rusakiisemisal karena getaran berlebihiiatauiikarenaiioverheat (terlalu panas)
3. Lebihiibaik dalamiimencocokkan kapasitasiisistem pompa denganiikebutuhan produksi
Pompaiimemiliki apaiiyang disebutiidengan kualitasiidaya, dimana semakin baikiikualitas
daya, maka
ii jarak antara listrikiiyangiibenar-benariidigunakaniiidengan
listrikiiyangiidibayarkan, akaniisemakiniikecil.
ii ii Masalahiiyang umum terdapat pada
PDAMiiyaitu listrik yang dibayarkaniiakaniilebihiibesariidaripadaiinilai yang sebenarnya
digunakan. Haliiini akibat dalamiisistem perpompaaniiterdapat apaiiyang disebutiisebagaiii
“noise”, iiyaitu produk tidak iierpakai yang dihasilkan di dalam prosesiiperpompaan. Dikenal
juga sepertiii “buih pada kopi”. Selain membayarkan yang tidak digunakan, iiPLN dapat
memberiiidenda apabila tagihaniiakan berbeda jauhiidengan yangiiterpakai sebagai bentuk
teguraniiakaniiketidakefisienaniisistem tersebut. iiDengan upayaiiefisiensiiienergiiiyang tepat,
nilai noise dapatiidikecilkan iiehingga biaya yangiiterbayarkan untuk iilistrik dapat iilebihiidekat
dengaii listrik yang benar-benar digunakaniiuntuk produksi. Secaraiisederhana, alur
berpikiriipemasanganiikapasitoriidapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 KesimpulaniiKonsepiiPemasanganiiKapasitor
ProgramiipeningkataniiEfisiensiiiEnergiiimerupakaniiprogramiiyangiiharusiidilakukan
secara integratif, ii mulai dariiitahap inisias, perencanaa, ii penerapan, hinggaiikemudiani
pengawalan, ii harusiidilakukaniisecaraiiseksamaiiolehiistakeholder-stakeholder terkaiti yang
menjadi partisipan kunciiidalamiiprogramiiefisiensiiienergi. Stakeholder yang harus dilibatkan
dalam programiiefisiensi energiiiantaraiilain:
5. PERSIAPANIIPELAKSANAANIIEFISIENSIIIENERGI
Peningkataniiefisiensiiienergiiiharusiididasarkaniipadaiikonsepiipeningkataniiberkelanjutan.Penerap
an pengelolaan energiiisatu kali saja tidakiicukup. Peningkatan konstan, iipembaruaniidan
pemeriksaan berkalaiiakan membentuk dasariiyang kuat. Proseduriiiniiiditerapkaniidiiimodel PDCA.
PDCA merupakaniisingkataniidari: Plan (Rencanakan) – Do (Lakukan) – Check (Periksa) – Act
(Beraksi). Secara skematik, langkah PDCA dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 SkematikiiSiklusiiPlan-Do-Check-Act
A untuk Act: Pengukuran konstan dibagi menjadi laporan. Haliiiniiimembangun dasar untuk studi
lanjutaniiyangiiakan meningkatkan performa energiiidaniiEnMS.
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Ahsan, ii A., Ali, M., Ali, H. M., Qadeer, M. A., and Khan, S. A. (2015).
ii
ISO 5001:2011, 2011. iiEnergy Management Systems - Requirement withiiGuidance for Use,
Geneva: International Organization of Standardization.
LAMPIRAN
Berdasarkan Jaringan di hasil olahan Data Base Vos viewer dapat dilihat bahwa antara
implementasi dan efisiensi energi tidak bertalian. Hal ini menunjukkan bahwa masih minimnya
penelitian (bahkan) belum ada penelitian antara dua variable tersebut. Oleh karena itu, dalam
penulisan jurnal tugas besar Manajemen Mutu Konstruksi, saya mengambil judul tentang
keterkaitan dua variable tersebut antara efisiensi energi dan implementasi dalam kerangka
regulasi ISO 50001.