1). Apa yang dimaksud dengan tajrid Muhammadiyah? Jawab : Tajrid berasal dari kata “rojjaha-yurajjhu-tarjihan”, yang berarti mengambil sesuatu yang lebih kuat. Menurut istillah ahli ushu fiqh adalah usaha yang dilakukan oleh mujtahid untuk menegmukakan satu antara dua jalan (dua dalil) yang saling bertentangan, karena mempunyai kelebihan yang lebih kuat dari lainnya” Tarjih dalam istilah persyarikatan, sebagaimana terdapat usraian singkat mengenai” Mata keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah” adalah membandingkan–bandingkan pendapat dalam musyawarah dan kemudian mengambil mana yang mempunyai alas an yang lebih kuat. Tarjih secara etimologi berarti menguatkan. 2). Apa yang dimaksud dengan tajdid Muhammadiyah? Jawab : Tajdid berasal dari bahasan arab yaitu jaddada, yang berarti memperbaharui atau menjadikan baru. Kata ini pula bentuk dari kata jadda, yajiddu, jiddan/jiddatan artinya sesuatu yang ternama, yang besar, nasib baik dan baru. Bisa juga membangkitkan, menjadikan (muda,tangkas,kuat). Dapat pula berarti memperbaharui, memperpanjang ijin, dispensasi, kontrak. Dalam kamus bahasa Indonesia tajdid pembaharuan, moderenisasi atau restorasi. Secara garis besar, prinsip dasar pembaharuan islam termasuk muhammadiyah setidaknya terdapat dua unsur yang saling berkaiatan. Pertama, seruan terhadap skriptualisme (Al-Qur’an dan sunnah) dengan menekankan otoritas mutlak teks suci dengan menemukan substansi ajaran baik yang bersifat aqidah maupun dengan penerapan praksisnya. Kedua, upaya untuk mereinterprestasi ajaran-ajaran islam yang sesuai dengan pemahaman baru seiring dengan tuntutan jaman kontenporer. 3). Apa yang menjadi agenda tajdid muhammadiyah masuk abad ke-2? Jawab : Agenda Muhammadiyah pada abad kedua adalah menegaskan tekad dan usaha untuk terus menerus menjadikan gerakannya sebagai gerakan pencerahan dengan misi membebaskan, memberdayakan dan memajukan kehidupan. Tajdid (pembaruan) yang dilakukan oleh muhammadiyah tidak sekadar dalam konteks pemikiran. Namun, selayaknya mewujudkan dalam sebuah laku (action) yang menjadi habitus bagi semua. Tajdid abad kedua ini seakan selaras dengan hadis Rasulullah SAW “Sesungguhnya pada setiap penghujung seratus tahun, Allah akan mengutus untuk umat ini orang yang akan memperbaharui agama mereka” (H.R Abu Dawud no. 3740). 4). Apa yang anda pahami tentang metodologi bayani, burhani dan irfani dalam pemikiran Muhammadiyah? Jawab : Bayani (Arab) berarti penjelasan (explanation), menyingkap, dan menjelaskan sesuatu, yakni menjelaskan maksud suatu pembicaraan dengan menggunakan lafzh yang paling baik (komunikatif). Ahli Ushul al-fiqh memberikan pengertian bahwa bayan adalah upaya menyingkap makna dari suatu pembicaraan (kalam) serta menjelaskan secara terinci hal-hal yang tersembunyi dari pembicaraan tersebut kepada para mukallaf. Burhani (Arab) berarti argumen (al-hujjah) yang jelas (al-bayyinah/Clear) dan dapat membedakan (distinc/al-fashl); demonstration (member isyarat,sifat,keterangan, dan penjelasan). Dalam perspektif logika (al-mantiq), burhani adalah aktivitas berpikir untuk menetapkan kebenaran suatu presmis melalui metode pengambilan kesimpulan (al-istinaj), dengan menghubungkan premis tersebut dengan premis yang lain yang oleh nalar diebenarkan atau telah terbuka kebenaranya. Sedangkan pengertian umum burhani adalah “Aktivitas nalar yang menerapkan kebenaran suatu premis”. Ifani berasal dari kata irfan (Arab) merupakan bentuk dasar (mashdar) dari kata arfan yang semakna dengan ma’rifah. Dalam bahasa arab istilah al-irfan berbeda dengan kata al-‘ilm. Al-‘Ilm menunjukan pemerolehan obyek pengetahuan (al-ma’lumat) melalui transformasi (naql) ataupun rasionalitas (‘aql), sementara irfan atau ma’rifah berhubungan dengan pengalaman atau pengetahuan langsung dengan obyek pengetahuan. 5). Jelaskan bidang tajrid Muhammadiyah? Jawab : Sebagai rambu bagi gerakan persyarikatan, maka kerja ketajridan muhahmmadiyah secara umum meliputi tiga hal ; Pengkajian, perkaderan ulama dan pelayanan masyarakat 6).Jelaskan bidang tajdid Muhammadiyah? Jawab : 1. BIdang keagamaan, pada bidang sesungguhnya menjadi pusat seluruh kegiatan Muhammadiyah. Apa yang dilaksanakan di dalam bidang lainnya tak lain dari dorongan keagamaan semata-mata. 2. Bidang Pendidikan, dalam bidang ini muhammadiyah mempelopori dan menyelengarakan sejumlah pembaharuan dan inovasi yang lebih nyata. 3. Bidang Kemasyarakatan, Muhammadiyah merintis bidang kemasyarakatan dengan mendirikan rumah sakit modern, mendirikan panti asuhan anak yatim 7). Apa yang anda pahami tentang penegasan kebangsaan bahwa Indonesia sebagai darul ahdi wa syahadah? Jawab : Konsep Darul Ahdi Wa Syahadah ini sesungguhnya menegaskan komitmen keislaman dan keindonesiaan yang dipahami muhammadiyah. Pancasila sebagai Darul Ahdi berarti negeri yang bersepakat pada kemaslahatan artinya Darul Ahdi juga dapat dimaknai sebagai Darussalam yang berarti negeri yang penuh dengan kedamaian. 8). Mengapa Muhammadiyah perlu merumuskan ulang gerakan tajrid Muhammadiyah? Jawab : Muhammadiyah harus melakukan upaya pembaharuan from wihin, yang meliputi strategi pembaharuan gerakan pendidikan yang selama ini digelutinya, mengenal dengan baik dan mendalam metode dan pendekatan kontemporer terhadap studi islam dan keislaman era klasik dan lebih-lebih era kontemporer , mendekatkan dan mendialogkan Islamic stuies dan religious studies, bersikap inklusif terhadap perkembangan pengalaman dan keilmuan generasi mudanya, terbuka, mengenalkan dialog antar budaya dan agama di akar rumput, memahami cross-cultural values dan multikulturalis dalam bingakai fikih NKRI. 9). Mengapa Muhammadiyah perlu merumuskan ulang gerakan tajdid Muhammadiyah? Jawab : Jika kita melihat kembali dokumen awal berdirinya Muhammadiyah, tak satupun yang menjelaskan bahwa muhammadiyah adalah gerakan tajdid. Dalam anggaran dasar pertama disebutkan bahwa maksud tujuan muhammadiyah adalah “menyebarkan pengajaran kanjeng Nabi Muhammad kepada penduduk bumiputra, didalam residensi yogjakarta. Memajukan hal agama islam kepada anggota-anggotanya”. Tajdid, yang muncul dalam berbagai ragam gerakan pembaharuan dalam sejarah islam, merupakan salah satu bentuk implementasi nilai ajaran islam setelah meninggalnya Nabi. Gerakan tajdid muncul sebagai jawaban terhadap tantangan kemunduran yang dialami dan jawaban terhadap tantangan kemajuan yang dicapai oleh kaum muslimin. Muhammdiyah dalam mengemban misi tajdid yang telah berjalan selama sekitar satu abad. Rekontruksi tajdid muhammadiyah tidak hanya untuk menjawab kedua tantangan seperti yang disebutkan tetapi didasarkan pada landasan teologi yang menyebutkan perlu pembaharuan pada setiap seratus tahun dan didasarkan pada alur logika yang menegaskan bahwa gerakan tajdid itu tidak akan muncul sebelum tegaknya sebuah tatanan kehidupan atau kemajuan. 10). Menurut anada bagaimana posisi Muhammadiyah di era revolusi industry 4.0? Jawab : Muhammadiyah perlu menerapkan beberapa strategi yang digunakan untuk merespon tantangan dan peluang pendidikan di era revolusi industry 4.0 yakni : 1. Komitmen peningkatan investasi pada pengembangan digital skills. 2. Terus menerus untuk mencoba dan mengaplikasikan prototype teknologi terbaru dengan metode learning by doing. 3. Menggali bentuk kolaborasi baru bagi model sertifikasi atau pendidikan dalam ranah peningkatan digital skill. 4. Melakukan kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industry untuk mengidentifikasi permintaan dan ketersediaan skill bagi era digital di masa depan. 5. Memasukan materi terkait human digital skills ke kurikulum.