Anda di halaman 1dari 15

D4 TEKNIK ELEKTRO

02

ANALISIS EKONOMI
ENERGI LISTRIK
(PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA AIR)
EKONOMI ENERGI LISTRIK

DOSEN PENGAJAR: Dr. Sanatang., S .Pd ., M.T.


Anggota kelompok 4
01 02
Anindita Andi Syahrul
(210204601026) (210204602005)

03 04
Muhammad Ikbal M Rahmatika
(210204602028) (210204602018)
01
EKONOMI ENERGI
LISTRIK
Ekonomi energi listrik adalah subbidang dalam ilmu
ekonomi yang berfokus pada analisis ekonomi dan masalah
yang terkait dengan produksi, distribusi, konsumsi, dan
regulasi energi listrik. Ini mencakup penelitian tentang
bagaimana sumber daya energi listrik dikelola, bagaimana
keputusan investasi di dalamnya dibuat, dan bagaimana pasar
energi listrik beroperasi. Berikut adalah beberapa konsep kunci
dalam ekonomi energi listrik:
1. Harga Energi Listrik: Analisis harga energi listrik melibatkan penentuan harga yang
dibebankan kepada konsumen dan bagaimana faktor-faktor seperti biaya produksi,
permintaan, dan regulasi pemerintah memengaruhi harga ini.
2. Deregulasi Pasar Energi Listrik: Dalam beberapa negara, pasar energi listrik telah
mengalami deregulasi, yang mengubah cara produksi dan distribusi energi listrik
diatur dan dikelola. Ekonomi energi listrik mempelajari dampak dan implikasi dari
deregulasi ini.
3. Efisiensi Energi: Efisiensi energi adalah fokus penting dalam ekonomi energi listrik,
karena peningkatan efisiensi dalam pembangkitan, distribusi, dan penggunaan energi
listrik dapat mengurangi biaya dan dampak lingkungan.
4. Kebijakan Energi Listrik: Ekonomi energi listrik juga mencakup analisis

kebijakan pemerintah terkait dengan energi listrik, seperti insentif untuk energi
terbarukan, regulasi emisi karbon, dan program energi bersih.
5. Investasi Infrastruktur: Keputusan investasi dalam pembangunan atau
perluasan pembangkit listrik, jaringan distribusi, dan teknologi energi listrik
merupakan aspek penting dalam ekonomi energi listrik.
02
EKONOMI ENERGI
LISTRIK PADA
PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA AIR
PLTA adalah salah satu sumber energi terbarukan yang
ketersediaannya bisa diperbarui dan tidak menghasilkan emisi.
Hanya dengan memanfaatkan energi potensial dari energi air bisa
mendapatkan energi listrik yang bisa dipakai untuk keperluan
sehari-hari. . Analisis ekonomi energi listrik pada PLTA bertujuan
untuk memahami keuntungan dan kerugian ekonomi dari
investasi dan operasi PLTA serta membantu pengambil keputusan,
termasuk pemerintah dan perusahaan energi, dalam
merencanakan, mengelola, dan mengembangkan sumber daya
energi air secara berkelanjutan dan efisien. Ini juga
memungkinkan pengambilan keputusan yang mempertimbangkan
aspek-aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Berikut beberapa
poin penting yang harus diperhatikan mengenai ekonomi listrik
pada pembangkit listrik tenaga air.
1. Menganalisis biaya produksi PLTA
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan biaya pembangkitan rata-rata "hanya"
Rp 438,57 per kWh. Biaya produksi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dapat
bervariasi tergantung pada sejumlah faktor, termasuk ukuran PLTA, lokasi geografisnya,
teknologi yang digunakan, dan kondisi lingkungan. Biaya produksi PLTA biasanya
terdiri dari beberapa komponen utama berikut:

 Biaya Pembangunan Infrastruktur: Ini adalah biaya pembangunan fisik PLTA, termasuk
pembangunan bendungan, saluran air, turbin, generator, dan infrastruktur terkait lainnya. Biaya
ini dapat menjadi biaya modal awal yang signifikan.

 Biaya Operasional dan Pemeliharaan (O&M): Ini adalah biaya yang terkait dengan
pengoperasian sehari-hari dan pemeliharaan PLTA. Ini mencakup biaya tenaga kerja untuk
mengoperasikan fasilitas, pemeliharaan peralatan, perawatan saluran air, dan biaya umum
lainnya.
 Biaya Bahan Bakar: PLTA tidak menggunakan bahan bakar seperti pembangkit listrik
tenaga fosil. Namun, ada biaya terkait dengan pengelolaan aliran air dan biaya bahan
kimia yang mungkin diperlukan untuk menjaga kualitas air.
 Biaya Manajemen Air: Biaya pengelolaan air melibatkan regulasi aliran air melalui
bendungan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, termasuk pengaturan irigasi pertanian,
pengendalian banjir, dan pemeliharaan ekosistem air.
 Biaya Regulasi dan Kepatuhan: PLTA harus mematuhi regulasi lingkungan dan regulasi
lain yang ditetapkan oleh pemerintah. Ini bisa mencakup biaya pemantauan dan
pemeliharaan untuk mematuhi standar lingkungan.
2. Menganalisis distribusi PLTA

Distribusi PLTA merujuk pada proses pengiriman energi listrik yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) ke konsumen akhir atau pelanggan dalam jaringan listrik. Proses ini melibatkan
sejumlah langkah dan komponen untuk memastikan listrik yang dihasilkan oleh PLTA dapat diantarkan
secara efisien dan aman ke rumah, bisnis, dan fasilitas lainnya. Berikut adalah beberapa aspek penting
dalam distribusi PLTA:

 Biaya Perlindungan dan Keamanan: Biaya ini mencakup pemeliharaan dan penggantian peralatan
perlindungan seperti pemutus sirkuit dan relay yang berfungsi untuk mengamankan jaringan
distribusi dari gangguan dan bahaya listrik.

 Biaya Manajemen Beban: Distribusi PLTA juga memerlukan manajemen beban yang efisien untuk
mengatur distribusi daya listrik sesuai dengan permintaan pelanggan. Ini mencakup biaya
pengoperasian sistem pemantauan dan kontrol yang canggih.
 Biaya Pengendalian Gangguan: Biaya ini mencakup biaya pengendalian
gangguan dan pemadaman listrik. Ini mencakup biaya perbaikan cepat jika
terjadi gangguan, seperti kejadian alam atau kerusakan peralatan.

 Biaya Integrasi Sumber Daya Terbarukan: Jika PLTA mengintegrasikan energi


terbarukan seperti tenaga surya atau tenaga angin ke dalam jaringan distribusi,
biaya integrasi ini juga harus diperhitungkan.
3. Efisiensi PLTA

Berikut beberapa aspek penting tentang efisiensi PLTA:

 Konversi Energi: Efisiensi PLTA mengukur sejauh mana energi potensial air yang
tersedia di dalam bendungan dikonversi menjadi energi listrik. Semakin tinggi
efisiensinya, semakin banyak energi listrik yang dihasilkan dari jumlah air yang sama.

 Kehilangan Energi Mekanik: Selama proses konversi, beberapa energi mekanik dari air
yang mengalir melalui turbin dan generator dapat hilang karena gesekan dan resistensi.
Peningkatan desain dan pemeliharaan peralatan dapat membantu mengurangi kehilangan
ini.
 Energi yang Tidak Terpakai: Bagian dari energi potensial air mungkin tidak
digunakan karena aliran air yang tidak stabil atau bervariasi. Sistem yang
dirancang untuk mengoptimalkan pemanfaatan aliran air yang tersedia dapat
meningkatkan efisiensi.

 Efisiensi Turbin dan Generator: Turbin dan generator yang lebih efisien
memiliki kemampuan untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
dengan tingkat kerugian yang lebih rendah. Pemilihan dan pemeliharaan
peralatan yang tepat sangat penting untuk mencapai efisiensi yang optimal.
Thank you!!
Dream it as high as the skies. Because if you
are fell, you’re gonna fell among of the stars.

Anda mungkin juga menyukai