PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembuatan
makalah ini agar dapat mengetahui:
1. Sejarah awal mula Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
2. Gambar Instalasi PLTG dan komponennya.
3. Pemanfaatan Gas Alam yang digunakan untuk Proses PLTG.
4. Proses kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas.
5. Keuntungan dan kerugian penggunaan PLTG.
1.4 Manfaat
Penulisan makalah ini disusun agar dapat bermanfaat sebagai berikut:
1) Informasi mengenai Proses Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
2) Mengetahui komponen dan instalasi alat sistem pada PLTG.
3) Mendapatkan penjelasan mengenai Proses Konversi Energi dari bahan
baku gas menjadi energy Listrik.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
pembangkit dapat diatur dengan baik. Berdasarkan karakteristik pembangkit
listrik, dapat dibuat model secara matematis untuk proses optimasi agar
dihasilkan biaya pembangkitan yang ekonomis.
Ada banyak jenis dari Pusat Pembangkitan Tenaga Listrik yang
beroperasi di Indonesia. Secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi
dua (2) kelompok besar, yaitu Pusat Pembangkitan Listrik Termal dan Pusat
Pembangkitan Non- Termal.
Pusat Listrik Termal adalah pusat pembangkitan tenaga listrik yang
melibatkan proses panas (thermal) dalam pembangkitan tenaga listriknya,
umumnya tipe pembangkitan ini membutuhkan bahan bakar yang berasal
dari bahan bakar fosil. Pusat listrik tipe ini dapat dibagi lagi menjadi
beberapa jenis, yaitu :
1. Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU)
2. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
3. Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG)
4. Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG)
5. Pusat Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU)
6. Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Selain Pusat Pembangkitan Listrik Termal, masih ada juga pusat
pembangkitan lainnya, yaitu Pusat Pembangkitan Listrik Non-Termal,
dimana dalam proses pembangkitan tenaga listrik, menggunakan sumber
energi lain (alternatif) selain bahan bakar fosil, sehingga tidak melibatkan
proses panas 9 (thermal) didalamnya. Adapun pusat listrik yang termasuk
dalam jenis ini antara lain :
1. Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA)
2. Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS)
3. Pusat Listrik Tenaga Angin/Bayu (PLTB)
Pengoptimasian pada kedua klasifikasi pembangkit tersebut sangatlah
penting untuk memenuhi kebutuhan beban dengan biaya minimum. Namun,
di antara dua karakteristik pembangkit tersebut, pembangkit thermal cukup
menjadi perhatian dikarenakan biaya bahan bakar dan sering berubah.
4
BAB III
PEMBAHASAN
Sektor distribusi menghadapi masalah yang lain lagi, meteran dan laju
beban yang bisa timbul dengan adanya pembangkit-pembangkit listrik energi
terbarukan skala kecil. Artinya, dibutuhkan sistem jaringan listrik yang
”cerdas”. Untuk mengatur dan mengendalikan listrik masuk ke dalamnya,
peralatan pengatur interaktif, pengawasan jaringan, fasilitas penyimpanan
energi dan sistem yang bisa memberikan respon adanya permintaan perlu
diterapkan. Meng-upgrade infrastruktur transmisi dan distribusi tidak murah
dan tidak bisa dapat dilakukan dalam waktu dekat. Menurut Electric Power
Research Institute, biaya yang diperlukan untuk upgrading jaringan dengan
teknologi ”cerdas” sebesar US$ 100 milyar. Penyedia listrik dan jaringan akan
membayar mahal untuk upgrading tersebut, sama halnya dengan para
pelanggannya yang akan membayar lebih mahal. Tetapi, walau
bagaimanapun, besarnya biaya yang dibutuhkan untuk upgrade sebanding
5
dengan dampak ekonomi yang akan terjadi jika terjadi kegagalan jaringan
listrik. Sebagai contoh, di tahun 2003 sebagian wilayah utara Amerika Serikat
mengalami black out dan kerugian yang dialami sekitar US$ 6 milyar hanya
untuk beberapa hari.
6
3.2 Instalasi dan komponen dari PLTG
Di dalam tanah banyak terkandung gas bumi (Petrolgas) atau sering pula
disebut Gas alam, yang timbul pada saat proses pembentukan minyak bumi,
gas tambang dan gas rawa (CH₄ atau methan). Seperti halnya dengan minyak
bumi, gas alam tersebut diperoleh dengan jalan pengeboran dari dalam tanah,
baik di daratan maupun di lepas pantai terhadap lokasi-lokasi yang diduga
terdapat kandungan gas alam.
Padahal kita ketahui, PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) itu tentu
didesain untuk diberi bahan baku gas. Oleh karena itu, di Indonesia sedang
berupaya menyediakan gas alam untuk bahan baku PLTG tersebut sehingga
tidak menggunakan solar, supaya tidak terjadi hal yang diinginkan seperti
halnya gambar di atas.
Karena sudah terlalu tua dan tidak efisien, pada tahun 1993 Pusri IA
ditutup,dan digantikan oleh Pusri IB yang dibangun oleh putera-puteri bangsa
7
Indonesia sendiri. Pada masa itu Pusri IB merupakan pabrik pupuk paling
modern di kawasan Asia, karena menggunakan teknologi karena
menggunakan teknologi tinggi. Di Jawa Barat, pada waktu yang bersamaan,
1974, PERTAMINA juga memasok gas alam melalui pipa gas dari ladang gas
alam di lepas pantai (off shore) laut Jawa dan kawasan Cirebon untuk pabrik
pupuk dan industri menengah dan berat di kawasan Jawa Barat dan Cilegon
Banten.
2. Siklus Bottoming
8
sementara bila kapasitas terpasang PLTG turun maka efisiensinya juga
turun dengan demikian volume gas buang meningkatkan hal ini berarti
banyak gas buang tak terpakai.
Apabila kita berbicara tentang PLTG maka kita harus berpikir tentang
open cycle. Pada open cycle dimulai dari pemompaan bahan bakar dan
pemasukan udara dari intake air filter menuju combuster. Di combuster
campuran bahan bakar dan udara disemprotkan oleh nozzle sehingga di ruang
bakar terjadi pembakaran. Pembakaran tadi akan memutar turbin gas yang
selanjutnya akan memutar generator yang akan menghasilkan energi listrik.
9
Pusat listrik tenaga gas (PLTG) mempunyai Aliran generator pada Gambar
6.4 yang di dalamnya terdiri dari beberapa peralatan utama seperti:
2. Kompresor (Compressor).
Sedangkan pinsip kerja dari sebuah PLTG didasarkan pada siklus Brayton
seperti pada diagram (p, v dan t, s) dibawah ini:
10
ekspansi. Selanjutnya energi mekanis yang dihasilkan oleh turbin digunakan
untuk memutar generator hingga menghasilkan energi listrik.
11
tekanan rendah dan turbin gas tekanan tinggi. Aliran udara dan gas-gas
yang dihasilkan dapat dijelaskan sebagai berikut, mula-mula udara
atmosfir masuk kedalam kompresor tekanan rendah untuk dikompresi, dari
udara tekan yang dihasilkan dialirkan kedalam intercooler untuk
didinginkan hingga menghasilkan temperature dan kelembaban serta
tekanan yang diinginkan dengan menggunakan media pendingin air atau
media pendingin lainnya, dari sini udara tersebut dialirkan ke dalam
kompresor tekanan tinggi untuk dikompresi lagi hingga menghasilkan
temperature yang tinggi dan tekanan dengan kepadatan yang lebih tinggi.
Dari keluaran kompresor tekanan tinggi udara tersebut dialirkan kedalam
regenerator untuk mendapatkan temperature yang lebih tinggi lagi yang
bertujuan untuk memudahkan terjadinya proses pembakaran dengan
melalui media pemanas gas bekas/buang (flue gas) yang memanfaatkan
gas bekas hasil dari turbin tekanan rendah. Selanjutnya udara keluaran dari
regenerator dialirkan kedalam ruang bakar utama (primary
combustionchamber) yang menghasilkan proses pembakaran dan dari
proses ini dihasilkan gas panas yang digunakan untuk memutar turbin
tekanan tinggi, hasil ekspansi gas panas dari turbin tekanan tinggi ini
berupa gas bekas (flue gas) dialirkan kedalam ruang bakar kedua
(secondary combustion chamber) dan biasa disebut juga dengan reheater
chamber yang selanjutnya gas bekas tersebut digunakan untuk udara
pembakaran didalamnya yang mampu menghasilkan gas panas lagi dan
digunakan untuk memutar turbin tekanan rendah.
Dari ketiga terakhir siklus turbin gas diatas secara keseluruhan
dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah pusat listrik tenaga gas (PLTG)
dengan tingkat efisiensi yang diharapkan lebih tinggi dari turbin gas siklus
terbuka.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan salah satu dari instansi
pembangkit listrik oleh PLN dengan bahan baku gas alam.
2. PLTG adalah sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan
peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya.
3. Generator utamanya terdiri dari Turbin gas (Gas Turbine), Kompresor
(Compressor), dan Ruang Bakar (Combustor).
4. PLTG menggunakan prinsip kerja dengan siklus Brayton.
5. Terdapat 4 jenis Turbin yang digunakan pada PLTG, yaitu Turbin Gas
siklus terbuka, Turbin gas siklus tertutup, Turbin gas siklus terbuka
dengan regenerator, serta Turbin gas siklus terbuka dengan intercooler,
regenerator, dan reheater.
4.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14
MAKALAH
“ Pembangkit Listrik Tenaga Gas ( PLTG ) ”
Di Susun Oleh:
Nama Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelas : X. F
15
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas segala nikmat
yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini
sebagaimana mestinya. Penyusun Makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan para pembaca tentang beberapa hal yang dibahas
dalam makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini belum terbilang dalam
kata sempurna karena, keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak untuk perbaikan pada pembuatan makalah yang selanjutnya. Akhirnya
penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
terutama bagi penulis.
Penulis
16
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
17