Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TEKNIK TENAGA LISTRIK

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

Dosen Pembimbing:
Ir. Amien Rahardjo M.T

Kelompok 11:
1.
2.
3.
4.

Yunike Levina
Afif Muhammad
Darwin Harianto
Muhammad Agus B

(1306410805)
(1306413611)
(1306413630)
(1306415850)

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Tidak lupa juga kami berterima kasih pada Bapak Ir. Amien Rahardjo M.T
selaku Dosen mata kuliah Teknik Tenaga Listrik (TTL) yang telah memberikan tugas ini
kepada

kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan

serta pengetahuan kita mengenai Sistem Pembankit Listrik, terutama Pembangkit Listrik
Tenaga Gas Uap (PLTGU). Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Depok, 9 Oktober 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

Coveri
Kata Pengantar..ii
Daftar Isi...iii
Bab I: Pendahuluan
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.

Tujuan.....1
Perumusan Masalah1
Ruang Lingkup dan Limitasi.1
Dasar Teori
1.4.1. Sistem Tenaga Listrik...2
1.4.2. Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik...4
1.4.3. Pembangkit Listrik Tenaga Uap...........5
1.4.4. Pembangkit Listrik Tenaga Gas...........6
1.4.5. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap.............................6

Bab II: Isi


2.1. Terminologi PLTGU.........7
2.2. Komponen PLTGU.......8
2.3. Kelebihan dan Kekurangan PLTGU.....10
2.4. Gambar dan Prinsip Kerja PLTGU...........11
Bab III : Penutup
3.1 Kesimpulan.........12
Daftar Pustaka.......13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Tujuan
1. Memahami komponen dalam Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan PLTGU dibandingkan Pembangkit Listrik
lainnya.
3. Memahami prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap

1.2.
1.
2.
3.
4.
1.3.

Perumusan Masalah
Apa saja komponen yang ada pada PLTGU?
Apa kelebihan PLTGU dibandingkan pembangkit listrik lainnya?
Apa kekurangan dari PLTGU dibandingkan pembangkit listrik lainnya?
Bagaimana prinsip kerja PLTGU?
Ruang Lingkup dan Limitasi
Pada makalah ini, telah dibatasi bahwa akan dibahas mengenai Pembangkit Listrik

Tenaga Gas dan Uap, yang mencakup terminologi, komponen sistem PLTGU, kelebihan
dan kekurangan PLTGU, dan prinsip kerjanya. Pada bagian dasar teori, akan dibahas
sedikit mengenai Sistem Tenaga Listrik dan Sistem Pembangkit Tenaga Listrik secara
umum. Akan tetapi, topik yang menjadi pembahasan utama bukanlah kedua hal tersebut,
melainkan PLTGU

1.4.
Dasar Teori
1.4.1. Sistem Tenaga Listrik

Pada gambar diatas diilustrasikan bahwa listrik yang dihasilkan dari pusat
pembangkitan yang menggunakan energi potensi mekanik (air, uap, panas bumi, nuklir, dll)
untuk menggerakkan turbin yang porosnya dikopel/digandeng dengan generator. dari
generator yang berputar menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan disalurkan
ke gardu induk melalui jaringan transmisi, kemudian langsung di distribusikan ke konsumen
melalui jaringan distribusi.
Secara umum sistem tenaga listrik terdiri dari :
1. Pusat Pembangkit Listrik (Power Plant)
Power Plant yaitu tempat energi listrik pertama kali dibangkitkan, dimana
terdapat turbin sebagai penggerak mula (Prime Mover) dan generator yang
membangkitkan listrik. Biasanya dipusat pembangkit listrik juga terdapat gardu
induk. Peralatan utama pada gardu induk antara lain : transformer, yang berfungsi
untuk menaikan tegangan generator (11,5 kV) menjadi tegangan transmisi /tegangan
tinggi (150kV) dan juga peralatan pengaman dan pengatur. Jenis pusat pembangkit
yang umum antara lain PLTA (pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTU (Pusat Listrik
Tenaga Uap), PLTG (Pusat Listrik Tenaga Gas), PLTN (Pusat Listrik Tenaga
Nuklir).
2. Transmisi Tenaga Listrik
Sistem Transmisi merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat
pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation
3.

distribution) sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik.


Sistem Distribusi
Sistem Distribusi merupakan subsistem tersendiri yang terdiri dari : Pusat Pengatur
(Distribution Control Center, DCC), saluran tegangan menengah (6kV dan 20kV,
yang juga biasa disebut tegangan distribusi primer) yang merupakan saluran udara
atau kabel tanah, gardu distribusi tegangan menengah yang terdiri dari panel-panel
pengatur tegangan menengah dan trafo sampai dengan panel-panel distribusi tegangan
5

rendah (380V, 220V) yang menghasilkan tegangan kerja/ tegangan jala-jala untuk
industri dan konsumen.
Tenaga listrik dibangkitkan pada dalam pusat-pusat pembangkit listrik (power
plant) seperti PLTA, PLTU, PLTG, dan PLTD lalu disalurkan melalui saluran
transmisi setelah terlebih dahulu dinaikkan tegangannya oleh transformator step-up
yang ada dipusat listrik. Saluran transmisi tegangan tinggi mempunyai tegangan
70kV, 150kV, atau 500kV. Khusus untuk tegangan 500kV dalam praktek saat ini
disebut sebagai tegangan ekstra tinggi. Setelah tenaga listrik disalurkan, maka
sampailah tegangan listrik ke gardu induk (G1), lalu diturunkan tegangannya
menggunakan transformator step-down menjadi tegangan menengah yang juga
disebut sebagai tegangan distribusi primer.
Kecenderungan saat ini menunjukan bahwa tegangan distribusi primer PLN
yang berkembang adalah tegangan 20kV. Setelah tenaga listrik disalurkan melalui
jaringan distribusi primer atau jaringan Tegangan Menengah (JTM), maka tenaga
listrik kemudian diturunkan lagi tegangannya dalam gardu-gardu distribusi menjadi
tegangan rendah, yaitu tegangan 380/220 volt, lalu disalurkan melalui jaringan
Tegangan

Rendah

(JTR)

ke

rumah-rumah

pelanggan

(konsumen)

PLN.

Pelangganpelanggan dengan daya tersambung besar tidak dapat dihubungkan pada


Jaringan Tegangan Rendah, melainkan dihubungkan langsung pada jaringan tegangan
menengah, bahkan ada pula pelanggan yang terhubung pada jaringan transmisi,
tergantung dari besarnya daya tersambung.
Setelah melalui jaringan Tegangan menengah, jaringan tegangan rendah dan
sambungan Rumah (SR), maka tenaga listrik selanjutnya melalui alat pembatas daya
dan kWh meter. Rekening listrik pelanggan tergantung pada besarnya daya
tersambung serta pemakaian kWh nya. Setelah melalui kWh meter, tenaga listrik lalu
memasuki instalasi rumah,yaitu instalasi milik pelanggan. Instalasi PLN umumnya
hanya sampai pada kWh meter, sesudah kWh meter instalasi listrik umumnya adalah
instalasi milik pelanggan. Dalam instalasi pelanggan, tenaga listrik langsung masuk
ke alat-alat listrik milik pelanggan seperti lampu, kulkas, televisi, dam lain-lain.
1.4.2. Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik
1.4.2.1.
Pengertian Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik
Pembangkit Tenaga Listrik adalah salah satu bagian dari sistem tenaga listrik,
pada Pembangkit Tenaga Listrik terdapat peralatan elektrikal, mekanikal, dan bangunan kerja.

Terdapat juga komponen-komponen utama pembangkitan yaitu generator, turbin yang


berfungsi untuk mengkonversi energi (potensi) mekanik menjadi energi (potensi) listrik.

1.4.2.2. Komponen Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik


A. Penggerak utama (prime mover)
Pada umumnya, penggerak utama adalah sumber didapatkannya energy mekanik yang
nantinya akan dikonversi. Prime mover biasanya terdiri dari:
- Mesin diesel
- Turbin
- Beserta komponen dan perlengkapan lainnya, seperti condenser dan boiler.
B. Komponen listrik
- Generator dan perlengkapannya,
- Transformator
- Peralatan proteksi
- Saluran kabel dan busbar
C. Komponen sipil
- Bendungan, pipa pesat, prasarana dan sarana penunjang (untuk PLTA)
- Prasarana dan sarana sipil (pondasi peralatan, jalan, cable dutch, dll)
- Gedung kontrol
D. Komponen mekanis
- Peralatan bantu,
1.4.2.3.

Peralatan pendingin
Peralatan proteksi, dll
Jenis-Jenis Sistem Pembangkit Tenaga Listrik
Berdasarkan sumber energy primernya untuk prime movernya, pembangkit
listrik dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain PLTA(Pembangkit Listrik
Tenaga Air), PLTAng (Pembangkit Listrik Tenaga Angin), PLTU (Pembangkit Listrik
Tenaga Uap), PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas), PLTGU (Pembangkit Listrik
Tenaga Gas Uap), PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel), PLTPB (Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi), PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), PLTB
(Pembangkit Listrik Tenaga Biomass), PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak),
PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir), PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro).

Akan tetapi, pada makalah ini hanya akan dibahas secara terperinci mengenai
PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap) yang pada dasarnya merupakan
kombinasi dari PLTU dan PLTG. Oleh sebab itu, pada dasar teori ini akan sedikit
dibahas secara singkat mengenai PLTU, PLTG, dan PLTGU sebelum masuk ke dalam
materi inti.
A. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
PLTU adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk
menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah
Generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap
panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan
bakar terutama batu bara dan minyak bakar serta MFO untuk start up awal.

Gb. PLTU
B. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
PLTG adalah pembangkitan listrik yang mengkonversi energi kinetik dari gas
untuk menghasilkan putaran pada turbin gas sehingga menggerakkan generator dan
kemudian menghasilkan energi listrik.

Gb. PLTG
C. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
Pada dasarnya PLTGU adalah gabungan dari PLTG dan PLTU yang
dikombinasikan, PLTGU sangat efektif dikarenakan pemanfaatan energi yang sangat
efisien, dengan menggunakan satu macam bahan bakar dapat menggerakkan dua
turbin, yaitu tubin gas dan turbin uap.

Gb. PLTGU

BAB II
ISI
2.1. Terminologi PLTGU
9

PLTGU adalah singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap. PLTGU
merupakan alat yang memiliki 2 jenis sumber pembangkitan, yaitu dari turbin gas dan
turbin uap. Turbin gas ini biasa dikenal dengan istilah GTG (Gas Turbine Generator) dan
untuk turbin gas biasa dikenal dengan nama STG (Steam Turbine Generator). Selain itu,
di dalamnya juga terdapat bagian yang bernama HRSG (Heat Recovery Steam
Generator).
Dalam pembangkitan yang bersumberkan gas, gas yang digunakan bukanlah
dari gas alam, tetapi berasal dari hasil pembakaran HSD (High Speed Diesel) dan MFO
(Marine Fuel Oil) sehingga keduanya akan menghasilkan sisa pembakaran berupa gas.
Gas hasil pembakaran ini merupakan zat yang memiliki tingkat keterbahayaan yang tidak
terlalu tinggi (tetap berada di bawah standar pemerintah). Bahan bakar ini disalurkan ke
tangki-tangki penampungan yang melalui pipa yang berada di bawah laut.
Turbin gas ini dioperasikan dalam 2 mode, yaitu simple cycle dan combined
cycle. Dalam kondisi yang pertama atau biasa dikenal dengan GTG, mesin bekerja sendiri
sehingga hasil panas dari hasil pembakaran langsung dibuang ke atmosfer luas. Tidak ada
penggunaan dari energy panas hasil pembakaran. Pada keadaan kedua, Combined cycle,
gas panas yang ada dari hasil pembakaran ini digunakan kembali untuk pemanasan air
pada HSRG. Uap panas hasil dari pemanasan ini akan digunakan untuk kembali memutar
turbin (STG). Contoh dari PLTGU adalah pembangkit di Tanjung Batu, Muara Tawar,
dan Indralaya.
Pada halaman berikutnya disertakan gambar operasi turbin gas, yaitu simple
cycle dan combined cycle sebagai ilustrasi yang mempermudah proses membayangkan
siklusnya.

10

Gambar 1. Closed cycle

Gambar 2. Combined Cycle

2.2. Komponen PLTGU


Komponen yang terdapat pada PLTGU adalah sebagai berikut:
1. Cranking Motor
Alat ini adalah motor yang digunakan sebagai penggerak awal sebelum turbin
bergerak. Motor ini digunakan agar mesin bergerak lebih dahulu sebelum dibangkitkan
oleh tenaga gas dan uap. Motor ini biasanya memperoleh sumber listrik dari jaringan
tenaga eksternal.
2. Air filter
Alat ini digunakan untuk menyaring udara yang akan masuk ke pembangkit. Sehingga
udara yang keluar akan menjadi lebih bersih dan tidak tersendat di kompresor.
3. Compressor
Alat ini digunakan untuk menarik udara dari luar dan meningkatkan tekanannya
menjadi beberapa kali lipat. Udara dari luar ini akan digunakan sebagai pendingin
ataupun sumber dari pembakaran.
4. Combustion Chamber
Ruangan ini adalah ruangan tempat terjadinya pembakaran. Gas yang dihasilkan dari
combustion chamber ini akan digunakan sebagai penggerak turbin.
5. Gas Turbine
Turbin ini adalah turbin yang berputar dengan menggunakan energi panas dari hasil
pembakaran di combustion chamber. Hasil perputaran dari turbin ini akan dikonversi
menjadi energi listrik.

11

6. Selector Valve
Katup ini ada pada sistem PLTGU sebagai pengatur gas buangan dari turbin gas. Gas
yang dikeluarkan di katup ini akan dialirkan ke udara bebas atau ke HSRG.
7. Gas Turbine Generator
Generator ini adalah alat pembangkit listrik yang yang menggunakan tenaga dari
perputaran dari Gas Turbine. Satu dari generator ini dapat menghasilkan energi sebesar
100 MW.
8. Steam Turbine
Turbin ini adalah turbin yang berputar dengan menggunakan uap yang berasal dari
hasil HSRG.
9. Steam Turbine Generator
Generator ini sesuai namanya adalah generator pembangkit listrik yang memanfaatkan
perputaran dari steam turbine. Satu pembangkit ini dapat berputar sebesar 3000 RPM
dan tegangan keluaran 11.5 KV. Pada PLTGU, satu generator ini dapat menghasilkan
tenaga kurang lebih 200 MW. Di Semarang, PLTGU memiliki 2 turbin generator jenis
ini.
10. Heat Recovery Steam Generator (HRSG)
Mesin ini adalah mesin yang menangkap energi panas dari Uap air panas untuk
menjadi udara panas yang akan digunakan untuk menggerakkan turbin.

2.3. Kelebihan dan Kekurangan PLTGU


2.3.1. Kelebihan PLTGU
a. Gas panas keluaran dari turbin gas dapat digunakan untuk memanaskan air
sehingga digunakan untuk mengubah air menjadi uap untuk menggerakkan
turbin uap
b. Meningkatkan efisiensi menjadi sebesar 40%-50%
c. Efisiensi bahan bakar
2.3.2. Kekurangan PLTGU
a. Peningkatan biaya
b. Peningkatan luas area yang dibutuhkan

12

Gambar proses kerja dari PLTGU

2.4.

Prinsip Kerja PLTGU

1. Proses dimulai dari pembangkit listrik tenaga gas kemudian ke pembangkit listrik
tenaga uap
PLTG
13

2. Udara masuk ke compressor dengan melalui penyaring (filter) agar tidak ada partikel
debu
3. Tekanan udara dinaikkan di compressor
4. Udara dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahar bakar (bisa berupa cair
atau gas)
5. Proses pembakaran menghasilkan gas bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi
6. Gas ini dialirkan untuk menggerakkan turbin
7. Turbin menggerakkan generator sehingga membangkitkan energi listrik
PLTU
8. Setelah melalui turbin, gas panas tersebut dialirkan ke Heat Recovery Steam
Generator (HSRG)
9. Air di HSRG dipanaskan dari hasil sisa gas buang panas sehingga air berubah menjadi
uap
10. Uap dialirkan untuk menggerakkan turbin uap
11. Turbin uap menggerakkan generator sehingga menghasilkan energi listrik tambahan
12. Setelah melewati turbin, uap diubah menjadi air di condenser
13. Air di condenser dialirkan ke cooling tower untuk didinginkan suhunya
14. Kemudia air dipompa kembali ke HSRG untuk siklus selanjutnya
15. Sehingga efisiensi pembangkitan listrik lebih tinggi karena gas panas sisa dari
menggerakkan turbin gas dapat digunakan untuk memanaskan air menjadi uap di
HRSG untuk menggerakkan turbin uap

14

BAB III
PENUTUP

3.1.

Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang telah dibuat maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
a. PLTGU adalah salah satu pembangkit listrik yang menggunakan gas dan
uap sebagai energy primernya
b. Komponen PLTGU adalah cranking motor, air filter, compressor,
combustion chamber, gas turbin, selector valve, gas turbin generator, steam
turbin, steam turbin generator, dan heat recovery steam generator
c. Kelebihan PLTGU adalah meningkatkan efisiensi daya keluaran yang
dihasilkan pembangkit karena memanfaatkan kedua energi primer untuk
menghasilkan listrik.
d. Kekurangan PLTGU adalah membutuhkan biaya dan area yang lebih luas

15

Daftar Pustaka

Arismunandar, A dan S. Kuwahara. 1972. Teknik Tenaga Listrik Jilid 1. Jakarta : Pradnya
Paramita
Chapman, Stephen J. 2012. Electric Machinery Fundamentals. Singapore : McGraw Hill
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/chairul.hudaya/material/papertransmissionofelectricalen
ergy.pdf
http://insyaansori.blogspot.co.id/2013/09/pembangkit-tenaga-listrik.html
http://elektronika-listrik.blogspot.co.id/2014/06/jaringandistribusi-pembangkit.html

Sumber Video :
Animasi PLTGU Muara Tawar (3:46)
https://www.youtube.com/watch?v=KaOlsjLra_o

Company Profile PLTGU Indralaya (3:31)


https://www.youtube.com/watch?v=09Md0DDofj4

Gas oil fired steam/hot water/power plant boiler for sale manufacturer (2:01)
https://www.youtube.com/watch?v=hOQEhGFeYmQ

16

Anda mungkin juga menyukai