Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN ENERGI PADA KAMAR KOST

Disusun Oleh :

Alhela Akbar Fitriyanda

Nim.30601900008

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2022
DAFTAR ISI

MANAJEMEN ENERGI PADA KAMAR KOST .................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................... v

BAB I ...................................................................................................................... 6

PENDAHULUAN .................................................................................................. 6

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 6

1.2. Tujuan dan Manfaat .................................................................................. 6

Tujuan dan Manfaat dari survey ini adalah sebagai berikut : .............................. 6

1.3. Lingkup Kegiatan ..................................................................................... 6

BAB II ..................................................................................................................... 8

KAJIAN TEORI ..................................................................................................... 8

2.1. Manajemen Energi ................................................................................... 8

2.2. Audit Energi ............................................................................................. 9

2.3. Audit Energi Kelistrikan .......................................................................... 9

2.4. Intensitas Konsumsi Energi .................................................................... 10

2.5. Potensi Peluang Hemat Energi ............................................................... 11

2.6. Energi, Daya, dan Faktor Daya .............................................................. 11

2.7. Konsumsi Listrik .................................................................................... 12

BAB III ................................................................................................................. 14

METODOLOGI AUDIT ENERGI LISTRIK ....................................................... 14

3.1. Lokasi Survey ......................................................................................... 14

3.2. Langkah-Langkah Audit Energi Listrik ................................................. 14

ii
3.3. Pengumpulan Data ................................................................................. 14

3.4. Penentuan Strategi Penghematan Energi Listrik .................................... 15

BAB IV ................................................................................................................. 16

HASIL AUDIT ENERGI LISTRIK DAN PEMBAHASAN ............................... 16

4.1. Perhitungan Energi Listrik ..................................................................... 16

4.1.1. Denah Bangunan ................................................................................. 16

4.1.2. Peralatan Listrik yang Terpasang ....................................................... 16

4.1.3. Perhitungan Konsumsi Daya Listrik Harian ....................................... 17

4.2. Hasil Evaluasi Sistem Kelistrikan .......................................................... 17

4.3. Pembahasan ............................................................................................ 18

BAB V................................................................................................................... 21

PENUTUP ............................................................................................................. 21

5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 21

5.2. Rekomendasi .......................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Hubungan antara daya aktif, daya reaktif dan daya semu ................ 11
Gambar 4. 1 Denah Kamar Kost tingkat ukuran 10x5 m...................................... 16

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1. Peralatan Listrik yang Terpasang di Kost ........................................... 16


Tabel 4. 2 Perhitungan Konsumsi Daya Listrik Harian pada Kamar Kost ........... 17
Tabel 4. 3 Hasil Evaluasi Sistem Kelistrikan ........................................................ 18

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Aktivitas manusia tidak lepas dari yang namanya energi, energi
merupakan punggung utama kegiatan ekonomi, pembangunan dan
kegiatan masyarakat lainnya. Akan tetapi, pelaku ekonomi dan
pembangunan lebih memprioritaskan aspek arsitektur bangunan dari pada
efisiensi energi yang di konsumsi (Priyandono 2013). Tidak hanya itu Hal
ini menyebabkan pembengkakan tagihan pembayaran tarif listrik bagi
pelanggan listrik. Pembekakan tagihan pembayaran tarif listrik berdampak
pada pelanggan listrik, dimana pengeluaran uang bulanan meningkat.
Kondisi ini diperburuk dengan efisiensi sistem kelistrikan yang tidak
efisien.

Tidak hanya itu Hal ini menyebabkan pembengkakan tagihan


pembayaran tarif listrik bagi pelanggan listrik. Pembekakan tagihan
pembayaran tarif listrik berdampak pada pelanggan listrik, dimana
pengeluaran uang bulanan meningkat. Kondisi ini diperburuk dengan
efisiensi sistem kelistrikan yang tidak efisien.

1.2. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dan Manfaat dari survey ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui potensi penghematan energi pada bangunan.
2. Untuk mengetahui penghematan pembayaran tarif listrik.
3. Untuk mengetahui keefektifan pengoprasian perangkat
elektronika yang terpasang pada bangunan.
4. Untuk mengetahui pemakaian daya listrik yang kurang perlu.

1.3. Lingkup Kegiatan


Lingkup kegiatan yang dilakukan pada proses audit bangunan dalam
manajemen energi listrik untuk mencari penghematan energi dilakukan

6
pada lingkup rumah tangga, dengan mengaudit bangunan rumah tinggal.
Kegiatan ini dilakukan oleh penulis sendiri dengan bantuan orang sekitar.

7
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. Manajemen Energi


Manajemen Energi adalah suatu aktivitas manajemen energi yang
berdisiplin, terorganisasi dan terstruktur menuju penggunaan energi yang
lebih efisien, tanpa mengurangi tingkat produksi, kualitas serta ketentuan
keselamatan dan pencemaran lingkungan. Manajemen energi mengacu
pada Demand SideManagement. Pengertian DSM adalah kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan yang dilakukan oleh pengusaha
untuk mempengaruhi pola konsumsi pelanggan tenaga listrik yang
menyangkut dan waktu penggunaannya tanpa merugikan pengusaha atau
konsumen. Secara umum DSM dapat digolongkan menjadi tiga bagian
yaitu:

1. Energy Reduction Programmes


Kegiatan ini meliputi audit energi, survei, pemeliharaan
preventif, pencatatan alat ukur dan pembayaran, pembelian energi,
peningkatan kesadaran melalui pelatihan dan pendidikan,
pengelolaan investasi modal dan mempekerjakan konsultan energi.
2. Load Management Programmes.
Kegiatan ini diorientasikan pada pengelolaan beban, dimana
meliputi load levelling (shapping), load control, tariffs incentive or
penalty.
3. Load Growth and Conservation Programmes.
Kegiatan ini diarahkan pada penambahan beban yang
diharapkan dapat meningkatkanproduktivitas pelanggan dengan
memperhatikan aspek lingkungan (konservasi energi) dan di lain sisi
mengalami peningkatan penjualan energi.
Adapun tujuan akhir dari penerapan DSM adalah :
1. Cost Reduction.
Berbagai usaha dalam konteks perencanaan sumber daya

8
terpadu (integrated resource planning) dengan tujuan mengurangi
total biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi.
2. Environmental and Social Improvement.
Tujuan DSM adalah efisiensi energi, dengan efisiensi energi
maka akan memberikan dampak pengurangan jumlah konsumsi
energi, berkurangnya jumlah konsumsi energi akan mengurangi
produksi energi, berkurangnya produksi energi akan mengurangi
penggunaan sumber daya untuk keperluan energi yang akan
membawa dampak mengurangi emisi gas buang. Sedangkan nilai
tambah bagi perusahaan berupa pencitraan positif (public imaging).
3. Reliability and Network Issues.
Dengan pengurangan beban ke dalam jaringan listrik akan
menyebabkan kehandalan sistem dalam jangka pendek dan
mencegah kebutuhan network augmentation dalam jangka panjang.

2.2. Audit Energi


Manajemen energi atau audit energi didefinisikan sebagai pendekatan
sistematis dan terpadu untuk melaksanakan pemanfaatan sumber daya
energi secara efektif, efisien dan rasional tanpa mengurangi kuantitas
maupun kualitas fungsi utama gedung. Langkah pelaksanaan manajemen
energi yang paling awal adalah audit energi. Audit energi ini meliputi
analisis profil penggunaan energi, mengidentifikasi pemborosan energi dan
menyusun langkah pencegahan. Dengan audit energi, dapat diperkirakan
energi yang akan dikonsumsi sehingga dapat diketahui penghematan yang
bisa dilakukan. (Biantoro and Permana 2017)

2.3. Audit Energi Kelistrikan


Audit energi listrik adalah suatu metode untuk mengetahui dan
mengevaluasi efektifitas dan efisiensi pemakaian energi listrik di suatu
tempat. Audit energi listrik didefinisikan sebagai analisa dari
perbandingan antara masukan dan keluaran per satuan output dalam suatu
sistem pemanfaatan energi listrik. Di dalam melakukan audit energi

9
listrik ada beberapa manfaat yang akan didapatkan, diantaranya adalah
sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui besarnya Intensitas Konsumsi Energi (IKE).


2. Dapat mengetahui profil penggunaan energi listrik.
3. Dapat mencegah pemborosan energi listrik tanpa mengurangi
kenyamanan penghuni gedung.
4. Dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik.
5. Dapat memberikan masukan tentang peluang penghematan energi
listrik.

2.4. Intensitas Konsumsi Energi


Intensitas Konsumsi Energi (IKE) adalah perbandingan antara
konsumsienergi yang digunakan terhadap luas bangunan gedung tersebut.

IKE ( )=

Nilai intensitas konsumsi energi (IKE) sangatlah penting unutk


mengatahui dan membandingankan berapa besar energi yang akan
dipakai. Berdasarkan acuan pelaksanaan konservasi energi listrik dan
BSN untuk menentukan penghematan energi sebagi berikut :
1. Bangunan menggunakan AC
a. Sangat efisien : 4,17 – 7,92 kWh/m2/bulan,
b. Efisien : 7,93 – 12,08 kWh/m2/bulan,
c. Cukup efisien : 12,08 – 14,58 kWh/m2/bulan,
d. Agak boros : 14,58 – 19,17 kWh/m2/bulan,
e. Boros : 23,75 – 37,5 kWh/m2/bulan,
f. Sangat boros : 23,75 – 37,5 kWh/m2/bulan.

2. Bangunan tidak menggunakan AC


a. Efisien : 0,84 – 1,67 kWh/m2/bulan,
b. Cukup efisien : 1,67 – 2,5 kWh/m2/bulan,
c. Boros : 2,5 – 3,34 kWh/m2/bulan,

10
d. Sangat boros : 3,34 – 4,17 kWh/m2/bulan

2.5. Potensi Peluang Hemat Energi


Potensi penghematan merupakan hasil analisis Intensitas Konsumsi
Energi untuk selanjutnya dibandingkan dengan standar yang digunakan
(SNI, BSN), jika didapati IKE lebih besar dari IKE standar maka ada
potensi untuk dilakukan penghematan. Hasil dari proses audit energi
adalah efisiensi energi.(Priyandono 2013)

Potensi PHE =

2.6. Energi, Daya, dan Faktor Daya

Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja.


Energi memiliki satuan Joule atau Btu. Sedangkan daya didefinisikan
sebagai laju energi yang dibangkitkan atau dikonsumsi. Satuan dari daya
adalah Joule/detik atau watt. Maka satua energi listrik adalah watt-detik
atau lebih populer dengan watt-hour.
Daya ada 3 macam antara lain daya aktif (P), daya reaktif (Q), dan
daya semu(S). Hubungan antara daya aktif (P) dayareaktif (Q) dan daya
semu (S) dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut:

Gambar 2. 1 Hubungan antara daya aktif, daya reaktif dan daya semu

Perbaikan faktor daya dapat diartikan sebagai usaha untuk membuat


faktor daya/Cos phi mendekati 1 (satu). Untuk memperbaiki faktor daya

11
dari suatu beban yang mempunyai faktor daya yang rendah, perlu
dipasang kapasitor pada masing-masing beban atau secara tersentralisir
melalui kapasitor bank. Dengan pemasangan kapasitor tersebut selain
untuk memperbaiki faktor daya juga dapat memperbaiki pengaturan
tegangan dan meningkatkan efisiensi transformator. Hubungan antara
daya, tegangan, arus dan faktor daya dapat dituliskan dengan rumus
sebagai berikut : (Purbaningrum 2014)

P = V. I cos 𝜑

Sedangkan energi yang dibutuhkan dapat diukur dengan membandingkan


P dan t sesuai dengan rumus :

W = P. t

Keterangan:

P = daya yang dibutuhkan (watt)


V = tegangan (volt)
I = arus yang mengalir (ampere)
cos φ = faktor daya
W = energi yang dibutuhkan (joule)
t = waktu yang dibutuhkan (sekon)

2.7. Konsumsi Listrik


Konsumsi Listrik Adalah penggunaan listrik dari setiap peralatan
yang memakai energi sebagai konsumsinya, dilakukan perhitungan energi
listrik selama satu bulan. Konsumsi listrik (kWh/bulan) = Daya (watt) x
waktu pemakaian (jam) x 30 hari. Dan hasil perhitungannya berupa
distribusi konsumsi atau penggunaan listrik berdasarkan peralatan yang
digunakan. Dimana daya listrik bentuk kompleks dapat dinyatakan oleh
persamaan sebagai berikut (Priyandono 2013) :

12
S=P±Q
dengan :
S = daya kompleks (VA)
P = daya aktif/nyata (Watt)
Q = daya reaktif (VAR)

P = V I Cosφ

dengan :

V = tegangan (Volt)
I = arus (Ampere)
Cosφ = faktor daya

Q = V I sinφ
dengan :
Q = daya reaktif (VAR)
V = tegangan (Volt)
I = arus (Ampere)

13
BAB III
METODOLOGI AUDIT ENERGI LISTRIK

3.1. Lokasi Survey


Lokasi survey berada di kost sendiri dengan alamat Bangetayu Kulon,
Jalan Widuri III Rt 5 / Rw 8, Gang Sayang, Genuk, Semarang. Survey ini
dilakukan untuk mengetahui kondisi secara langsung di lokasi kost.
Kondisi yang diamati ada beberapa lampu yang terpasang, beberapa kipas
angin, beberapa peralatan listrik, dan luas kamar yang akan di audit.

3.2. Langkah-Langkah Audit Energi Listrik


Adapun langkah-langkah untuk audit energi listrik di kamar kost,
sebagai berikut :
1. Melakukan survey ke lokasi bangunan yang akan di audit.
2. Mendata jumlah peralatan listrik yang terpasang di bangunan
tersebut.
3. Mencatat nilai daya pada setiap peralatan listrik.
4. Menghitung konsumsi daya lisrik dalam setiap bulannya.
5. Menghitung biaya listrik perbulannya yang harus dibayar, dengan
cara mengalikan jumlah konsumsi daya listrik perbulannya dengan
tarif pembayaran yang terpasang pada bangunan yang akan diaudit.
6. Menghitung Intensitas Konsumsi Energi(IKE) dengan mengolah
data dari konsumsi energi yang digunakan terhadap luas bangunan.
7. Menghitung Potensi Peluang Hemat Energi(PHE) dengan
memperhatikan besaran nilai IKE selama setahun, tarif daya listrik
dan luas bagunan yang diaudit.

3.3. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengukuran dan


pendataan secara langsung di lokasi banguan. Pada pendataan jumlah
peralatan listrik dan nilai daya dari masing-masing peralatan listrik
dilakukan pendataan satu persatu di lokasi. Pada pendataan ukuran

14
bangunan dilakukan dengan cara mengukurnya secara langsung dengan
meteran.
Untuk pengumpulan data rata-rata penggunaan daya listrik dapat
dilakukan dengan mengamati kebiasaan yang dilakukan setiap harinya
dalam mengoprasikan peralatan listrik.
Untuk golongan listrik dan tarif terpasang dapat dilihat pada struk
pembayaran listrik.

3.4. Penentuan Strategi Penghematan Energi Listrik


Strategi penghematan enrgi listrik yang akan penulis lakukan adalah
menggunakan durasi pemakaian dari setiap peralatan listrik yang terpasang
pada bangunan rumah tinggal sebagai acuan untuk melakukan audit
energi. Kemudian mencari perangkat elektronik yang kurang efektif
pemakaiannya, setelah didapatkan maka akan dilakukan pengurangan
durasi pemakainnya.

15
BAB IV
HASIL AUDIT ENERGI LISTRIK DAN PEMBAHASAN

4.1. Perhitungan Energi Listrik


4.1.1. Denah Bangunan

Keatas Meja Dapur

LT 1

Kamar Mandi
Kasur

Kebawah

LT 2

Kasur

Gambar 4. 1 Denah Kamar Kost tingkat ukuran 10x5 m

4.1.2. Peralatan Listrik yang Terpasang


Berikut adalah tabel peralatan listrik yang terpasang pada kamar kost :

Tabel 4. 1. Peralatan Listrik yang Terpasang di Kost


Daya
No Peralatan Listrik Jumlah Terpasang
(Watt)
Lantai 1
1. Lampu LED 1 12
2. Lampu LED 1 8
3. Charger HP 1 5
4. Charger Laptop 1 40
5. Lampu LED Strip 1 8
6. Kipas Angin 1 35
Lantai 2

16
1. Lampu LED 1 12
2. Charger HP 1 5
3. Charger Laptop 1 40
4. Lampu LED Strip 1 8
5. Kipas Angin 1 35

4.1.3. Perhitungan Konsumsi Daya Listrik Harian


Berikut adalah tabel perhitungan konsumsi daya listrik harian pada
kamar kost :

Tabel 4. 2 Perhitungan Konsumsi Daya Listrik Harian pada Kamar Kost


Daya Durasi Konsumsi
Peralatan
No Jumlah Terpasang Pemakaian Daya
Listrik
(Watt) (JAM) (Watt)
Lantai 1
1. Lampu LED 1 12 15 180
2. Lampu LED 1 8 24 192
3. Charger HP 1 5 6 30
4. Charger Laptop 1 40 5 200
Lampu LED
5. 1 8 18 144
Strip
6. Kipas Angin 1 35 18 630
Lantai 2
1. Lampu LED 1 12 15 180
2. Charger HP 1 5 4 20
3. Charger Laptop 1 40 6 240
Lampu LED
4. 1 8 10 80
Strip
5. Kipas Angin 1 35 17 595
Jumlah Total Konsumsi Daya Listrik (Watt) 2.491

4.2. Hasil Evaluasi Sistem Kelistrikan


Berikut adalah hasil evaluasi sistem kelistrikan yang ada di kamar kost
untuk menghemat listrik :

17
Tabel 4. 3 Hasil Evaluasi Sistem Kelistrikan
Daya Durasi Konsumsi
Peralatan
No Jumlah Terpasang Pemakaian Daya
Listrik
(Watt) (JAM) (Watt)
Lantai 1
1. Lampu LED 1 12 12 144
2. Lampu LED 1 8 18 144
3. Charger HP 1 5 6 30
4. Charger Laptop 1 40 5 200
Lampu LED
5. 1 8 8 64
Strip
6. Kipas Angin 1 35 15 525
Lantai 2
1. Lampu LED 1 12 12 144
2. Charger HP 1 5 4 20
3. Charger Laptop 1 40 6 240
Lampu LED
4. 1 8 6 48
Strip
5. Kipas Angin 1 35 15 525
Jumlah Total Konsumsi Daya Listrik (Watt) 2.084

Hasil dari evaluasi sistem kelistrikan dengan mengurangi durasi


penggunaan peralatan elektronik yang terpasang tanpa mengurangi
kenyamanan penghuni bangunan. Pada evaluasi ini didapatkan
pengurangan konsumsi daya listrik dimana yang semula 2.491 Watt
menjadi 2.084 Watt. Terjadi penurunan konsumsi daya listrik sebesar 407
Watt.

4.3. Pembahasan
Kamar kost ini adalah sebuah kamar kost tingkat yang dihuni oleh 2
orang dengan beberapa peralatan listrik yang digunakan, antara lain :

1. Pada lantai bawah :


a. Terdapat 1 lampu LED 12 watt yang dimana lampu
tersebut menerangi lantai bawah yang awalnya menyala 15
jam menjadi 12 jam. Lampu tersebut hanya digunakan
pada malam hari hingga pagi hari saja.

18
b. Terdapat 1 lampu LED 8 watt yang dimana lampu tersebut
menerangi kamar mandi. Lampu tersebut yang awalnya
menyala 24 jam menjadi 18 jam. lampu tersebut pada siang
hari dinyalakan pada saat ada orang yang akan ke kamar
mandi, dan jika malam menyala seterusnya.
c. Charger hp digunakan pada saat orang tersebut berada di
kos saja dengan 5 watt yang di gunakan ±6 jam.
d. Charger laptop digunakan pada saat baterai laptop habis
setelah digunakan. Dan untuk membuat tugas
kemungkinan laptop akan cepat habis digunakan. Charger
laptop memiliki daya 40 watt yang digunakan ±5jam.
e. Lampu LED strip yaitu lampu hias untuk memperbagus
kamar. Lampu ini tidak begitu berguna karena hanya untuk
memperbagus kamar. Menggunakan daya 8 watt yang awal
nya 18 jam menjadi 8 jam.
f. Kipas angin dengan daya 35 watt yang digunakan untuk
mempersejuk ruangan agar tidak panas pada saat ada orang
di kamar yang awalnya 18 jam menjadi 15 jam.
2. Pada Lantai 2 :
a. Terdapat 1 lampu LED 12 watt yang dimana lampu
tersebut menerangi lantai bawah yang awalnya menyala
15 jam menjadi 12 jam. Lampu tersebut hanya digunakan
pada malam hari hingga pagi hari saja.
b. Charger hp digunakan pada saat orang tersebut berada di
kos saja dengan 5 watt yang di gunakan ±4 jam.
c. Charger laptop digunakan pada saat baterai laptop habis
setelah digunakan. Dan untuk membuat tugas
kemungkinan laptop akan cepat habis digunakan. Charger
laptop memiliki daya 40 watt yang digunakan ±6jam.
d. Lampu LED strip yaitu lampu hias untuk memperbagus
kamar. Lampu ini tidak begitu berguna karena hanya

19
untuk memperbagus kamar. Menggunakan daya 8 watt
yang awal nya 10 jam menjadi 6 jam.
e. Kipas angin dengan daya 35 watt yang digunakan untuk
mempersejuk ruangan agar tidak panas pada saat ada
orang di kamar yang awalnya 17 jam menjadi 15 jam.

20
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari manajemen energi pada kamar kost
diatas yaitu sebagi berikut :

1. Terjadi penurunan nilai daya listrik setelah dilakukan evaluasi


audit kamar kost yang awalnya 2.491 Watt menjadi 2.084 Watt.
Terjadi penurunan konsumsi daya listrik sebesar 407 Watt.
2. Pada evaluasi terjadi pengurangan durasi pemakaian listrik yang
terpasang dan digunakan yang berpengaruh pada penurunan daya
konsumsi setiap harinya.

5.2. Rekomendasi
Dalam melakukan audit dan penghematan energi daya listrik perlu
adanya pendataan peralatan listrik satu persatu pada kamar kost. Ventilasi
udara juga berpengaruh terhadap penghematan energi daya listrik pada
siang hari, agar cahaya yang masuk ke kamar kost tercukupi dan tidak
menyalakan lampu pada siang hari

21
DAFTAR PUSTAKA

Biantoro, Agung Wahyudi, and Dadang S Permana. 2017. “Analisis Audit Energi
Untuk Pencapaian Efisiensi Energi Di Gedung Ab, Kabupaten Tangerang,
Banten.” Jurnal Teknik Mesin Mercu Buana 6(2): 85–93.

Priyandono, Bambang. 2013. “Analisis Konservasi Energi Listrik Pada Rumah


Tinggal Daya 2200VA Dengan Beban Penerangan.” Jurnal Online Sekolah
Tinggi Teknologi Mandala 6(1): 23–32.

Purbaningrum, Sanurya Putri. 2014. “Audit Energi Dan Analisis Peluang


Penghematan Konsumsi Energi Listrik Pada Rumah Tangga.”

22

Anda mungkin juga menyukai