UNTUK INDUSTRI
TRAINING
D I V I S I O N
KEBIJAKAN DAN REGULASI KONSERVASI ENERGI
PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN STANDAR KOMPETENSI MANAJER DAN AUDITOR ENERGI
10. Peraturan Menteri ESDM No. 13 dan No. 14 tahun 2010 tentang Standar Kompetensi Manajer Energi
11. Keputusan Menteri Nakertrans No. 321 dan 323/MEN/XII/2011 tentang Standar Kompetensi Kerja Indonesia
untuk Manajer Energi (SKKNI Manajer Energi)
12. Keputusan Menteri Nakertrans No. 614/MEN/IX/2012 tentang Standar Kompetensi Kerja Indonesia untuk
Auditor Energi (SKKNI Auditor Energi)
13. Peraturan Presiden No. 61 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
(RAN-GRK)
UU NO. 30/2007 TENTANG ENERGI
1 2 3 4 5
Tanggung Jawab
Pemerintah Kemudahan,
Pelaksanaan Pembinaan dan
Pusat/Daerah, Standar dan Label Insentif dan
Konservasi Energi Pengawasan
Pengusaha dan Disinsentif
Masyarakat
Pengguna energi ≥ 6.000 TOE, wajib Label tingkat efisiensi energi berisi
melakukan konservasi energi melalui informasi mengenai tingkat penggunaan
MANAJEMEN ENERGI energi suatu peralatan pemanfaat energi
PERMEN ESDM NO.14/2012 TENTANG MANAJEMEN ENERGI
6000 TOE setara dengan 251,400 giga joule (GJ) atau 69,780 mega watt hour
(MWh).
Jumlah pengguna energinya tidak terlalu banyak, tetapi total konsumsi
energinya mencapai sekitar 60% dari penggunaan energi di sektor industri.
PP NO. 70/2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI
Stick (cambuk) :
AUDITOR ENERGI WAJIB BERSERTIFIKAT
Pasal 13
(1) Audit energi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (3) huruf c dilakukan
oleh auditor energi internal dan/atau
lembaga yang telah terakreditasi.
(2) Manajer energi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (3) huruf a dan
auditor energi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), wajib memiliki sertifikat
kompetensi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
PERATURAN TERKAIT STANDAR KOMPETENSI
MANAJER DAN AUDITOR ENERGI
• Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 tahun 2010 tentang Ketentuan dan Penerapan Standar
Kompetensi untuk Manager Energi untuk Industri;
• Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 tahun 2010 tentang Ketentuan dan Penerapan Standar
Kompetensi untuk Manager Energi untuk Sub Sektor Bangunan;
• Kepmen Nakertrans Nomor Kep. 323/MEN/XII/2011 tentang Penetapan Rancangan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Lainnya Sub
Sektor Jasa Konservasi Energi Bidang Manajemen Energi Sub Bidang Bangunan Gedung Untuk
Jabatan Kerja Manajer Energi Menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
• Kepmen Nakertrans Nomor Kep. 321/MEN/XII/2011 tentang Penetapan Rancangan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Lainnya Sub
Sektor Jasa Konservasi Energi Bidang Manajemen Energi Sub Bidang Industri Untuk Jabatan
Kerja Manajer Energi Menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
• Kepmen Nakertrans Nomor 614 Tahun 2012 tentang Penetapan Rancangan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Lainnya Sub
Sektor Jasa Konservasi Energi Bidang Manajemen Energi Untuk Jabatan Kerja Auditor Energi
Industri dan Bangunan Gedung Menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
SKKNI AUDITOR ENERGI - INDUSTRI
11
12
Pengertian Umum
Audit Energi
Kegiatan yang dimaksud untuk :
mengidentifikasi dimana dan berapa energi
digunakan, identifikasi & kwatifikasi losses
serta berapa potensi penghematan yang
mungkin diperoleh dalam suatu fasilitas
pengguna energi.
Efisiensi+
Produktivitas
Tujuan audit energi adalah
untuk menentukan cara yang terbaik
untuk mengoptimalkan penggunaan
energi per satuan output dan
menurunkan biaya operasi/biaya
Biaya Energi produksi persatuan produk .
Mengapa Audit Energi diperlukan ?
14
4 Pertanyaan Dasar
15
Obyek Audit Energi
STEAM ENERGY
SYSTEM PROCESS
OPTIMIZATION AUDIT
1. Performance:
Power pompa (HP) = 2.361 x (Pd – Ps) x Sp.Gr x Liq.Flow/3960
2. Benchmark:
Pump Curve
3. Gap Analysis, teknik
4. Analisis ekonomi
5. Rekomendasi, Energy Eficiency Plan
Obyek Audit Energi di LNG Plant
Electric.
Steam
Fuel Gas Utillity
Obyek Audit Energi di Amoniak Plant
CO2
Flue Gas
Electricity Steam
BFW
Utilitas Steam
Fuel
WHB
Fuel
Kw
Comb Aie
Gas Turbine Generator
Jenis Audit Energi
KOMITMEN MANAJEMEN
MASUKAN IMPLEMENTASI
KOREKSI (A) (D)
MONITORING
(C)
Prosedur Umum Pelaksanaan Audit Energi
analisis data
survei menyusun
presentasi laporan akhir
menyiapkan survei
audit energi lapangan menyusun draft laporan
laporan dan diskusi
rekomendasi untuk
implemetasi
Rincian Prosedur Pelaksanaan Audit Energi
1. PERSIAPAN
Informasi/referensi untuk menunjang kegiatan audit
Menentukan lingkup kegiatan (obyek & langkah-langkah)
Menentukan metodologi (penggambilan data dan analisis)
Membentuk tim dan menyiapkan peralatan (audit dan K3)
menyusun rencana kegiatan (jadwal) dan biaya
2. PENGUMPULAN DATA
Isian Kuesioner ( data umum dan manajemen energi )
Data hasil diskusi dan wawancara
Data teknis (disain peralatan, single line diagram, P&ID, dll)
Data operasi ( log sheet, data laporan, Print data DCS )
Data pengamatan pengukuran langsung
Data pendukung (lab. analisis, skedul maintenance, dll)
Verifikasi dan klarifikasi data
Rincian Prosedur Pelaksanaan Audit Energi
4. LAPORAN
Rekomendasi
rekomendasi implementasi sesuai dengan urutan prioritas yaitu low
and no cost, medium cost dan high cost.
Pengukuran dalam Audit Energi
Jenis Instrumentasi :
Instrumen portabel dan akurat
.
Tidak boleh menghentikan operasi untuk pemasangan
Parameter Pengukuran
Melaksanakan Prosedur K3
yang berlaku di objek industri