Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Evaluasi Pelaksanaan Rekomendasi Hasil Audit Energi

Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang Dalam Peraturan Pemerintah melalui PP No.70/2009 tentang Konservasi
Energi menyatakan bahwa Konservasi energi nasional menjadi tanggung
jawab Pemerintah Pusat, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah
kabupaten/kota, pengusaha dan masyarakat. Pemerintah bertanggung
jawab secara nasional untuk : Merumuskan dan menetapkan kebijakan,
strategi, dan program konservasi energi;
1. Mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang
konservasi energi;
2. Melakukan sosialisasi secara menyeluruh dan komprehensif untuk
penggunaan teknologi yang menerapkan konservasi energi;
3. Mengkaji, menyusun, dan menetapkan kebijakan, serta
mengalokasikan dana dalam rangka pelaksanaan program
konservasi energi;
4. Memberikan kemudahan dan/atau insentif dalam rangka
pelaksanaan program konservasi energi;
5. Melakukan bimbingan teknis konservasi energi kepada pengusaha,
pengguna sumber energi, dan pengguna energi;
6. Melaksanakan program dan kegiatan konservasi energi yang telah
ditetapkan;
7. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
program konservasi energi.
Isinya merinci lebih jauh petunjuk langkah-langkah konservasi energi
melalui:
a. Kampanye hemat energi
b. Diklat konservasi
c. Peragaan dan contoh peralatan hemat energi
d. Litbang teknologi konservasi
e. Pengembangan sistem audit energi, identifikasi potensi peningkatan
efisiensi
f. Standarisasi konservasi energi.
Dalam rangka melaksanakan penghematan energi dan pelaksanaan
konservasi maka, pemerintah khususnya Pemerintah Daerah D.I.
Yogyakarta dalam hal ini melalui Dinas PUP-ESDM melakukan konservasi
energi melalui kegiatan audit energi dimulai sejak tahun 2014-2016.
Kegiatan audit energi ini dimaksudkan untuk mendorong dinas-dinas di
lingkup Pemerintahan Daerah Provinsi D.I. Yogyakarta untuk berperan
aktif dalam penerapan konservasi energi berbasis pengetahuan
(knowledge-based economy) untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pemanfaatan energi dengan menerapkan prinsip-prinsip hemat energi dan
berbagai inovasi pada skala ekonomis. Pelaksanaan kegiatan ini dibagi
dalam beberapa tahap:
1. Komitmen untuk melaksanakan kegiatan konservasi energi
berdasarkan potensi yang ada.
2. Pengembangan kegiatan untuk mengidentifikasi peluang konservasi
energi.
3. Penerapan konservasi energi yang bersifat penataan/perbaikan
prosedur operasi, pemeliharaan dan pengaturan jadwal operasi.
4. Penerapan konservasi energi yang bersifat perbaikan/modifikasi
peralatan energi, instrument dan peningkatan karyawan/operator.
Dari Pelaksanaan Program audit energi bangunan di 32 (tiga puluh dua)
gedung milik Pemerintah Daerah DIY yang dilaksanakan pada tahun 2014-
2016 dilakukan evaluasi pelaksanaan rekomendasi terhadap 22 gedung
yang telah di laksanakan audit energi pada tahun 2014 dan 2015. Ada
beberapa temuan yang harus menjadi perhatian dan telah diberikan
Pelaksanaan Rekomendasi untuk menindaklanjuti temuan tersebut.
Beberapa temuan diantaranya adalah (1) Kondisi pemakaian Energi Listrik
mendekati kapasitas terpasang, (2) Sudah terjadi arus di kawat Netral (N)
pada pengguna 3 phase, (3) Terjadi Unbalance Current pada pengguna 3
phase, (4) Kondisi Instalasi Penyalur Petir yang tidak aman, (5) Terindikasi
Intensitas Penerangan di beberapa titik pengamatan adalah kurang dari
standar SNI, (6) Terindikasi beberapa Pendingin Ruangan/AC bermasalah
dalam perawatan dan pengoperasian, (7) Instalasi listrik pada panel yang
tidak standar dan terjadi panas lebih pada kabel/sambungan penghantar,
(8) Penerapan prinsip-prinsip manajemen energi belum diterapkan dalam
pengelolaan energi di bangunan gedung dengan indikasi perilaku yang
bertentangan dengan kesadaran hemat energi. Untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dari pelaksanaan Pelaksanaan Rekomendasi dalam kegiatan
audit energi, maka pada Tahun Anggaran 2017 ini dilakukan kegiatan
Evaluasi Pelaksanaan Rekomendasi Hasil Audit Energi.

2. Maksud dan Tujuan Maksud kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Rekomendasi Hasil Audit Energi
adalah terjaminnya implementasi atau tindaklanjut Pelaksanaan
Rekomendasi hasil pelaksanaan audit energi bangunan yang telah
dilaksanakan Bidang ESDM Dinas PUP-ESDM DIY pada tahun anggaran
2014-2015 yang mendukung pencapaian visi daerah dalam pembangunan
yang berkelanjutan.

Adapun tujuan Evaluasi Pelaksanaan Rekomendasi Hasil Audit Energi pada


Bangunan Gedung Milik Pemerintah Daerah DIY adalah :
1. Mengetahui kondisi pemakaian dan pengelolaan energi pada
bangunan gedung yang telah diaudit saat ini;
2. Penetapan perkembangan implementasi Pelaksanaan Rekomendasi
hasil audit energi pada bangunan gedung yang telah diaudit sebagai
baseline dan menentukan target yang akan dicapai;
3. Membuat tahapan, penjadwalan, kebijakan dan strategi pencapaian
target.

3. Sasaran Sasaran dari kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Rekomendasi Hasil Audit Energi
pada Bangunan Gedung Milik Pemerintah Daerah DIY adalah :
1. Pengelola bangunan gedung milik Pemerintah Daerah DIY yang telah
diaudit
2. Pemangku kebijakan yang terkait

4. Lokasi Pekerjaan Lokasi kegiatan pada bangunan gedung milik Pemerintah Daerah DIY yang
telah dilakukan audit energi sebanyak 22 (dua puluh dua) gedung.

5. Sumber Pendanaan Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD DIY

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Ir. Edi Indrajaya, MSi
Organisasi Pejabat
Pembuat Komitmen Satuan Kerja: Bidang ESDM Dinas PUP dan ESDM DIY
Data Penunjang

7. Data Dasar Data-data kelistrikan hasil audit energi.

8. Standar Teknis ( teknik survey/pengumpulan data)

9. Studi-Studi Data yang dapat dipakai sebagai data penunjang kegiatan yaitu laporan
Terdahulu hasil kegiatan audit energi tahun 2014-2015

10. Referensi Hukum Dasar hukum yang terkait dengan Pelaksanaan Audit Energi antara lain
adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi


2. Undang-Undang Nomor 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan;
3. Undang undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2009
tentang Konservasi Energi;
5. Inpres Nomor 13 tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Nomor 13 tahun
2012 tentang Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik.
8. Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Nomor 14 tahun
2012 tentang Manajemen Energi.

Ruang Lingkup

1. Jenis Pekerjaan, Syarat Jenis pekerjaan ini adalah merupakan pekerjaan Jasa Konsultansi
Penyedia Jasa dan Ruang Evaluasi Pelaksanaan Rekomendasi Hasil Audit Energi pada Bangunan
Lingkup Kegiatan Gedung Milik Pemerintah Daerah DIY. Ruang Lingkup
kegiatan/pekerjaan Penyusunan Rencana Umum Energi Daerah adalah :

1. Jenis jasa konsultan yang diperlukan berupa jasa konsultasi yang


mempunyai dengan SIUJK kualifikasi Kecil, Klasifikasi Perencanaan
Rekayasa, Sub Klasifikasi Jasa Desain Rekayasa Untuk Pekerjaan
Mekanikal dan ELektrikal Dalam Bangunan (RE 105).
2. Kegiatan Jasa Konsultan
a. Survey lapangan dan pengumpulan data primer maupun
sekunder yang meliputi:
1) Survey implementasi Pelaksanaan Rekomendasi;
2) Survey kondisi pemakaian energi listrik terkini;
b. Melakukan tentang :
1) Inventarisasi Permasalahan implementasi Pelaksanaan
Rekomendasi;
2) Pendataan kondisi pemakaian energi listrik terkini;
3) Perencanakan tahapan implementasi;
4) Inventarisasi potensi pembiayaan implementasi;
5) Perencanaan bimbingan teknis bagi pengelola bangunan
gedung;
6) Penyusunan prosedur (SOP) pengelolaan energi listrik pada
bangunan gedung.

12. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah:


Dokumen Evaluasi Pelaksanaan Rekomendasi Hasil Audit Energi pada
Bangunan Gedung Milik Pemerintah Daerah DIY

13. Peralatan, Material, a) Pejabat Pembuat Komitmen tidak menyediakan peralatan, material
Personil dan Fasilitas dan personil untuk melaksanakan pekerjaan ini
dari Pejabat Pembuat b) Fasilitas yang disediakan adalah ruangan rapat untuk presentasi
Komitmen laporan

14. Peralatan dan Material Penyedia jasa konsultansi wajib menyediakan fasilitas dan peralatan
dari Penyedia Jasa yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Peralatan
Konsultansi dan material yang dibutuhkan adalah:
 Kendaraan roda 4
 Kendaraan roda 2
 Alat ukur
 Photo kamera
 Komputer
 Printer
 Ploter

15. Lingkup Kewenangan Lingkup kewenangan penyedia jasa :


Penyedia Jasa a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
harga yang telah ditentukan dalam kontrak;
b. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada Pejabat
Pembuat Komitmen;
c. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadual
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;
d. Memberikan keterangan keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen;
e. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadual penyerah
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;

16. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan selama 90
Penyelesaian Pekerjaan (sembilan puluh) hari kalender.

17. Personil Perkiraan Kebutuhan Personil/Tenaga Ahli untuk melaksanakan


pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

Tenaga Ahli
Tenaga ahli yang dibutuhkan untuk melaksanakan Audit Energi adalah:
 1 (satu) orang team leader, mempunyai SKA Teknik Tenaga Listrik.
Pendidikan S2 teknik elektro , pengalaman efektif 3 tahun.
 1 (satu) orang tenaga ahli di bidang Teknik Sipil, mempunyai SKA
Teknik Bangunan Gedung, pendidikan S1/S2 Teknik Sipil,
pengalaman S1 5 tahun / S2 1 Tahun
 1 (satu) orang tenaga ahli di bidang Ekonomi pengalaman S1 5
tahun / S2 1 Tahun
Tenaga Pendukung/Penunjang
Untuk mendukung lancarnya pekerjaan perencanaan diperlukan tenaga
pendukung dengan posisi sebagai berikut:
 1 (satu) orang Administrator
 1 (satu) orang Operator Komputer
 3 (tiga) orang Surveyor

Team Leader Ahli Teknik Tenaga Listrik.


Tugas-tugasnya termasuk, tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai
berikut :
1). Mengendalikan dan mengatur aktivitas seluruh anggota tim
secara terpadu dan terarah agar didapat hasil pekerjaan sesuai
dengan yang ditargetkan dan selalu berupaya untuk
meningkatkan efisiensi kerja.
2). Menyiapkan rencana kerja rinci untuk pekerjaan penyelidikan
(investigasi) dan mengkoordinir semua kegiatan anggota tim
dalam melaksanakan rencana kerja di lapangan.
3). Mempersiapkan seluruh kegiatan dan kelengkapan yang
dibutuhkan oleh anggota tim dan berusaha menghilangkan
segala hambatan yang timbul, yang dapat memperlambat
proses penyelesaian suatu tahapan pekerjaan.
4). Dengan bantuan anggota-anggota tim, menyiapkan laporan-
laporan sesuai kontrak maupun atas petunjuk Pelaksana
Teknik.
5). Mengunjungi lokasi rencana guna :
- Mengkonfirmasikan kebutuhan dan tingkat penanganan
pekerjaan yang diperlukan
- Menentukan survei lapangan yang dibutuhkan dan data
yang diperlukan untuk melaksanakan rincian teknis
perencanaan sesuai Kerangka Acuan Kerja ini.

Ahli Elektro.
Memiliki keahlian konseptual, analitis, aplikatif, dan manajerial di
bidang Elektro dan energi, menyangkut Instalasi listrik, Evaluasi
kapasitas listrik evaluasi daya terpasang.
Ahli Sipil
Memiliki keahlian konseptual, analitis, aplikatif, dan manajerial di
bidang Sipil menyangkut desain dan perencanaan bangunan untuk
tujuan konservasi energi bangunan gedung, denah instalasi
pencahayaan, peralatan / sistem.

Ahli Ekonomi
Memiliki keahlian konseptual, analitis, aplikatif, dan manajerial di
bidang Ekonomi menyangkut pendataan komponen biaya energi listrik
Analisis ekonomis/finansial.

Posisi Kualifikasi Jumlah


Orang Bulan
Tenaga Ahli:

Ketua Tim 1 (satu) orang team leader, 1 x 3 OB


mempunyai SKA Teknik Tenaga
Listrik. Pendidikan S2 teknik
elektro , pengalaman efektif 3
tahun.
Anggota S1 Sipil 5 Thn / S2 1 thn, 1 x 1,5 OB
mempunyai SKA Teknik
Bangunan Gedung.
Anggota S1 Ekonomi Akuntansi 5 Thn, 1 x 1,5 OB

Tenaga Pendukung :
Administrator SLTA 1 x 3 OB
Operator Komputer SLTA 1 x 3 OB
Surveyor SLTA 3 x 2 OB

18. Jadwal Tahapan


Pelaksanaan Pekerjaan

Bulan
Tahapan Kegiatan I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
2. Pengumpulan data sekunder
3. Evaluasi data sekunder
4. Survey Pendahuluan
5. Presentasi laporan
pendahuluan
6. Survey lapangan
7. Analisa data
8. Presentasi laporan antara
9. Penyusunan laporan akhir
10. Presentasi laporan akhir
11. Pengumpulan laporan akhir
dan kelengkapan lainnya

Laporan
19. Laporan
Pendahuluan Laporan Pendahuluan memuat:
- Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh;
- Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya;
- Jadual kegiatan penyedia jasa, dsb.
- tafsiran/perbaikan dari kerangka acuan kerja,
- hasil orientasi lapangan/survey instansional dan atau perolehan
informasi/data literatur sementara
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tigapuluh) hari sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan dan dipresentasikan
dengan peserta sebanyak 20 orang dengan hidangan snack dan makan.

20. Laporan Antara Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan Evaluasi
Pelaksanaan Rekomendasi Hasil Audit Energi yang berupa kompilasi data
primer dan sekunder, pengolahan dan analisadata, penggambaran jaringan
listrik serta kesimpulan dan Pelaksanaan Rekomendasi sementara.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 60 (enam puluh) hari
kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan dan
dipresentasikan dengan peserta sebanyak 20 orang dengan hidangan snack
dan makan.

21. Laporan Akhir Laporan akhir dibuat dalam bentuk kertas HVS, sebanyak 10 (sepuluh)
buku laporan. Laporan akhir memuat:
1). Pendahuluan
2). Metodologi dan Program Kerja
3). Landasan Teori
4). Hasil Analisis
5). Kesimpulan dan saran

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 90 (sembilan puluh) hari


kalender sejak SPMK diterbitkan dan disertakan soft copy dalam bentuk
flash disc 8 giga.
Sebelum diserahkan dilakukan presentasi hasil evaluasi pelaksanaan
Evaluasi Pelaksanaan Rekomendasi Hasil Evaluasi Pelaksanaan
Rekomendasi Hasil Audit Energi dengan peserta sebanyak 30 orang dengan
fasilitas untuk masing-masing peserta berupa : executive summary,
konsumsi (snack dan makan siang) dan uang transport.

Hal-Hal Lain
22. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
Negeri dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam
angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

23. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
Kerjasama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi:
24. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
Pengumpulan Data - Sumber dan metode perolehan data dideskrepsikan dengan jelas;
Lapangan - Dilengkapi dengan waktu dan nama surveyor.

25. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen
berikut:

Yogyakarta, ...........................
Ditetapkan
Pengguna Anggaran

Ir. Rani Sjamsinarsi, MT


NIP. 19570524 198603 2 001

Anda mungkin juga menyukai