Anda di halaman 1dari 27

WEBINAR

“ Urgensi Audit Energi


Dalam Menentukan Target Efisiensi “
8 Juni 2021

EDY SARWONO
Praktisi Auditor Energi
Definisi Audit Energi
Proses 'Inspeksi dan analisis' secara sistematis pada pengguna
energi dan besaran konsumsi energi dari objek yang diaudit,
dengan tujuan mengidentifikasi aliran energi dan potensi peluang
untuk meningkatkan kinerja energi dan melaporkannya.
(ISO 50002)

Proses “evaluasi pemanfaatan energi dan identifikasi peluang Aktifitas


penghematan energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi”
pada “pengguna energi dan pengguna sumber energi” dalam Sasaran
rangka “konservasi energi”. Target/goal

(Peraturan Pemerintah No. 70/ 2009 Pasal 1)


Kenapa Harus Audit Energi ?
 Audit diperlukan agar fokus pada pemahaman yang penuh
tentang apa yang memengaruhi penggunaan energi dalam
sebuah organisasi;

 Pemahaman yang mengarah pada pencarian peluang


penghematan;

 Selanjutnya, kita dapat mengidentifikasi potensi penghematan;

 Dan akhirnya kita bisa membuat rekomendasi penghematan


energy kepada klien (objek auditi).
Tujuan Audit Energi
 Tujuan utama dalam audit adalah untuk menetapkan peluang
penghematan energi dan persyaratan investasi terkait dengannya.
 Peluang penghematan dapat diklasifikasikan sebagai:
 Biaya Rendah Jangka Pendek / Tanpa Biaya (Low Cost/ No Cost)
 Seringkali berkaitan dengan perubahan perilaku operasi atau praktik pembelian
 Implementasi memerlukan investasi minimal dan berisiko rendah untuk diterapkan
 Biasanya diidentifikasi dan diimplementasikan melalui program EnMS (yang dikelola sendiri)
 Biaya Investasi Jangka Menengah / Sedang (Medium Cost)
 Terkait dengan retrofit sistem energi
 Memerlukan investasi yang cukup signifikan yang harus memenuhi ekspektasi kinerja keuangan
(pengembalian modal internal)
 Risiko yang lebih tinggi untuk implementasi dan biasanya sering memerlukan perusahaan jasa teknis spesialis
dari luar (kontraktor) untuk mengimplementasikan
 Biaya Panjang / Investasi Modal (High Cost)
 Proyek efiisensi dengan ukuran yang memiliki pengembalian yang melebihi kriteria kinerja keuangan untuk
investasi yang berdiri sendiri
 Sebaiknya diimplementasikan sebagai bagian yang dibundel dari program peningkatan modal yang lebih besar
(proyek pengembangan pabrik, unit dsb.)
 Dapat dibuat lebih menarik jika insentif dari luar dapat ditemukan atau melalui pengemasan dengan
pendekatan keuangan yang inovatif (kontrak pasokan energi, manajemen fasilitas outsourcing, kontrak O&M,
sewa operasi, dll.)
Latar Belakang Audit

1 2 3 4
Energi merupakan Audit energi Regulasi Audit energi
‘hot issue’saat ini merupakan langkah manajemen merupakan
dan mendatang awal utk energi dan audit bagian penilaian
(elemen penting melaksanakan energy 2) Proper KLH 3)
dalam produktifitas) manajemen energi
dalam EnMS 1)
Natural Driven Market Driven Regulatory Mandatory
1) EnMS = Energy Management System (refer to ISO 50001 standard)
2) Regulasi Konservasi Energi: PP No. 70/2009 ttg Konservasi Energi (> 6000 toe/tahun) dan

Permen ESDM No. 14/2012 ttg Manajemen Energi


3) PROPER Hijau dan Emas wajib melakukan Manajemen Energi
Regulasi Pemerintah RI

UU No.30/2007 Energi
Per.Men. Inpres
Per.Pem. Per.Men LHK
ESDM No.13/2011
No.70/2009 No.03/2014
No.14/2012 Penghematan
Konservasi tentang
Manajemen Energi dan
Energi PROPER *)
Energi Air

*) Salah satu penilian pokok dalam PROPER (Hijau dan Emas) adalah “Pengelolaan Energi”
Terminologi pada Audit Energi

 Objektif
Hasil audit energi disepakati antara organisasi dan auditor energi
 Scope (lingkup)
Cakupan kegiatan, fasilitas, dan target yang diperlukan
organisasi melalui kegiatan audit energi
 Boundary (batasan)
Batas fisik atau lokasi dan/atau batas organisasi yang ditangani
sebagaimana ditentukan oleh organisasi
Terminologi pada Audit Energi
 Energy Use (Penggunaan energi)
Cara atau jenis penggunaan energi (ventilasi; penerangan; pemanasan;
pendinginan; transportasi; proses; jalur produksi)
 Energy Consumption (Konsumsi Energi)
Jumlah energi yang digunakan
 Energy Efficiency (Efisiensi energi)
Rasio atau hubungan kuantitatif lainnya antara keluaran kinerja, jasa, barang atau
energi, dan masukan energinya masing-masing
 Energy Performance (Kinerja energi)
Hasil terukur (baik langsung maupun tak langsung) terkait dengan efisiensi energi,
penggunaan energi, dan konsumsi energi
 Energy Performance Indicator (indikator kinerja energi)
Nilai kuantitatif atau ukuran kinerja energi, yang didefinisikan oleh organisasi
Sistem Manajemen Energi (EnMS), ISO 50001

Posisi Audit Energi pada


Siklus Sistem
Manajemen Energi (ISO
50001) adalah sebagai
dasar perencanaan
program efisiensi energi
tahunan.
Standar/rujukan Audit Energi
International Nasional (RI)
ISO 50002 (Energy Audit) SNI 6196-2011 (Prosedur Audit Energi
pada Bangunan Gedung)
AS/NZS3598 (Aus/ New Zealand) Kemenaker No. 53 /2018 (SKKNI Bidang
Audit Energi)
BS EN16247-1:2012 (British) Dll.

 Yang mana yang terbaik?


Jawaban: Semuanya baik. Semua standar mirip dan menerangkan langkah-
langkah dasar yang sama pada kegiatan audit energi!
 Apakah kita memerlukan kerangka acuan untuk audit energi?
Jawaban: Iya,perlu sebagai guideline.
 Apakah semua audit energi harus memiliki pendekatan, detail, dll yang sama
persis?
Jawaban: TIDAK. Semua audit energi berbeda! Beda tujuan, beda anggaran,
beda sistem, dll.
Type Audit Energi
Level 1 Level 2 Level 3
Tingkat akurasi : Tingkat akurasi : Tingkat akurasi :
• -30% to -50% Savings • -15% to -25% Savings • -5% to -10% Savings
• +30% to + 50% Costs 1 • +15% to + 25% Costs1 • +5% to + 10% Costs1
Tujuan : Tujuan :
Tujuan :
• Monitoring • Studi kelayakan detil • Studi Kelayakan Investasi Lanjutan –
• Penentuan lingkup/scoping lebih detail untuk fasilitas yang
• Kualifikasi • Permintaan pendanaan
lebih besar dan lebih kompleks
• Studi kelayakan utama internal perusahaan
• Permintaan pendanaan eksternal
untuk fasilitas kecil atau • Studi Kelayakan Terperinci Khusus
sistem energi sederhana Sistem (Sub-system scope)
Lama Audit (Typical) :
Lama Audit (Typical) : • Small-Medium Building:
1 M survey ; 2 M reporting Lama Audit (Typical) :
• Small-Medium Building:
• Big size Building:
1 H survey ; 14 H reporting • Lama kegiatan audit umumnya
2 M survey ; 4 M reporting
• Big size Building: sama dengan Level 2
2 H survey ; 30 H reporting • Industri : • Lama waktu ditentukan oleh
• Industri : 1-2 M survey ; 4-8 M detail yang diperlukan dan / atau
1-2 H survey ; 30 H reporting reporting kompleksitas sub sistem
Tingkat Akurasi Rekomendasi pada Audit Energi
Beberapa parameter yang menjadi
pertimbangan pemilihan Level Audit Energi
 Ukuran Fasilitas (objek audit)
 Tujuan/target Output Fasilitas yang akan diaudit
 Sumber daya/effort yang dibutuhkan (personil, alat
ukur, waktu, dan biaya)
 Tingkat pengukuran (measurement level)
 Pengumpulan Data dan Ketersediaannya
 Metodologi dan Analisys yang digunakan
Cycle Cost Audit Energi
Audit Energy Step (ISO 50002)
Konsep Implementasi Penghematan Energi :
Contoh Proposal Audit Energi
di Sektor Industri
FLOWCHART SUMBER PENGGUNAAN ENERGI DI PABRIK
GARMENT PT XXX
Scope audit energi
(yang diusulkan utk pabrik PT XXX)

AREA AREA AREA

1 2 3
Sistem Area Production Sistem Area Utility: Sistem Area Penunjang
(Garment Manufacturing) : - Trafo (Bangunan Gedung):
- Panel Listrik - Air Kompressor - Panel listrik
gedung
- Motor Listrik - Pompa-pompa
- Sistem tata
- Heater - Chiller cahaya (lampu)
- Lampu-lampu - Cooling Tower - Sistem tata udara
- AHU / Blower - Boiler (jika ada) (AC dan fan)
- Selubung bangunan
Tim Auditor
 Team Leader
(ahli konservasi energi dan berpengalaman diatas 15 thn, bersertifikat Auditor
Energi BNSP pada sektor Industri – mekanikal/termal/elektrikal)
 Ahli Mekanikal
(ahli mekanikal, pengalaman audit energy industry diatas 10 thn, bersertifikat
Auditor Energi BNSP pada sektor Industri – mekanikal/termal)
 Ahli Elektrikal
(ahli elektrikal, pengalaman audit energy industri diatas 10 thn, bersertifikat
Auditor Energi BNSP pada sektor Industri - elektrikal)
 Ahli Audit Bangunan Gedung
(ahli elektrikal/mekanikal, pengalaman audit energy bangunan diatas 10 thn,
bersertifikat Auditor Energi BNSP pada sektor bangunan gedung)
 Teknisi & Operator instrumen
Audit Level yang dipilih adalah Level 2
Energy Audit :

*) refer to ISO 50002 terminology *) refer to AS/NZS 3598 terminology


Level 1 : Walkthrough Audit Level 1 : Basic Audit
Level 2 : Energy Diagnosis Level 2 : Detailed Audit
Level 3 : IGA (Investment Grade Audit) Level 3 : Precision Sub-System Audit
Audit Level yang Diusulkan di PT XXX

 Audit awal (level 2 audit energy)


Meliputi identifikasi, analisa kondisi aktual,
menghitung kinerja energi, menghitung pemborosan
energi, dan beberapa usulan/rekomendasi. Pada
tingkat kerincian audit ini, dilakukan observasi dan
pengambilan data secara terbatas terhadap beberapa
parameter operasi berkaitan dengan indikator kinerja
energi peralatan pemanfaat energi yang signifikan.

 Rentang Waktu Kajian Audit


Mengaji & memerifikasi data dan informasi dalam
periode waktu 3-4 tahun terakhir.
Jadwal Audit Energi (planning)
TIME WORK SCHEDULE
No. ACTIVITY OF AUDIT
W1 W2 W3 W4 W5 W6
D1 D2 D3 D4 D5
1 TRAINING AWARENESS ENERGY CONS. X
2 SURVEY (SITE INSPECTION)
Kick Off Meeting X
Walktrough X
Measurement /survey at plant X X X X
Data verification and Closing meeting X
3 ANALYSIS & EVALUATION (REPORT) X X X X
4 RECOMMENDATION PREPARE X
5 SUBMIT DRAFT REPORT X
6 REVIEW & DISCUSSION X
7 DRAFT REPORT REVISON X
8 PRESENTATION TO CLIENT X
9 SUBMIT FINAL REPORT & CLOSING FORM STATEMENT X
*) Schedule/rundown atau jadwal site visit rinci dan evaluasi biasanya disampaikan saat Kick Off Meeting dilakukan.
Deliverable
Laporan audit akan disajikan dalam sistimatika Laporan Audit :
laporan berikut ini. 1. Gambaran tentang unjuk
kerja energi
 Ringkasan Eksekutif 2. Baseline penggunaan
 Pendahuluan (Latar Belakang, energi
Metodologi, Schedule dan Tim Pelaksana) 3. Rekomendasi potensi
penghematan energi
 Review Kinerja Energi pada Pengguna 4. Rekomendasi terhadap
Utama dan Penunjang sistem manajemen energi
yang ada
 Potensi dan Peluang Penghematan Energi
 Review Status Penerapan sistem
manajemen energi
 Rekomendasi dan Kesimpulan
Auditi (pihak yang diaudit)
> Peran dan tanggung jawab Auditi :
 Kerjasama & keterbukaan dari Auditi
 Penyediaan data & informasi
 Partisipasi semua fungsi terkait pengguna dan
pengelola energi
 Personel pendamping
 Pengaturan logistik & kendaraan (jika area harus
memakai kendaraan khusus)
 Adanya pengukuran malam hari (jika diperlukan)
 Ruangan untuk diskusi dan menyimpan alat-alat ukur
tim auditor selama site visit
??
DISKUSI / Q & A

Anda mungkin juga menyukai