Anda di halaman 1dari 64

MELAKUKAN SURVEY LAPANGAN

(Unit Kompetensi Inti 2 - Audit Energi Industri)

Oleh
Hariyanto 
AUDIT ENERGI :
Audit energi merupakan langkah awal manajemen energi. Rekomendasi audit
energi diperlukan dalam membuat rencana aksi konservasi energi.

Manajer Energi  

  Plan    (Audit  energi)  


  Do  
  Check  
  Act  

Operator
PRINSIP DASAR KONSERVASI ENERGI (MIKRO)
1. Menghilangkan buangan energi (pencegahan).
PERTANYAAN :
2. Mengurangi rugi-rugi energi (recovery)
1.  BAGAIMANA CARANYA ?
3. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi 2.  DARIMANA DIMULAI ?
(inovasi efisiensi) 3.  APA MANFAATNYA ?
4.  DLL ..?????

AUDIT ENERGI
ADALAH
SOLUSINYA !!

3
Survei Lapangan Dalam Proses Audit energi

Aktifitas audit energi


di site (lapangan) :
Pengumpulan data..
5

JPI.AI02.002.01 Survei Lapangan dalam


SKKNI - Auditor Energi Industri.

Melakukan survei
lapangan
Ketrampilan Yang Dibutuhkan Dalam Melakukan
Survei Lapangan

Aktifitas kerja
Cakupan
kerja

Level ketrampilan
Aktifitas
survey
1. ELEMEN KOMPETENSI 1 :
Level keterampilan yang dibutuhkan dalam Mengevaluasi
Manajemen Energi Pada Organisasi :

①  System manajemen energi diidentifikasi


②  Sistem manajemen energi dievaluasi
③  Penerapan sistem manajemen energi diidentifikasi
④  Penerapan sistem manajemen energi dievaluasi
8

①  Sistem manajemen energi diidentifikasi

Aspek-aspek manajemen energi yang diidentifikasi dan dievaluasi :

}  Kebijakan Energi


}  Organisasi Perusahaan
}  Motivasi
}  Sistem Informasi
}  Pemasaran
}  Investasi
9

Bagaimana Mengidentifikasi Sistem Manajemen Energi ..?

}  Gunakan formulir evaluasi manajemen energi untuk


mengidentifikasi dan mengukur pencapaian/kemajuan
program manjemen energi suatu organisasi.
}  Untuk mengetahui status elemen kunci manajemen
energi ada dua puluh lima pertanyaan yang ingin
dijawab oleh konsumen.
}  Dalam hal ini konsumen hanya diminta menjawab ya
atau tidak dan diantara kedua-duanya dari setiap
pertanyaan.
}  Jawaban tersebut mengindikasikan apakah
manajemen energi sudah sepenuhnya diterapkan atau
hanya diterapkan sebagian (lihat tabel berikut).
10

Formulir Identifikasi Sistem Manajemen Energi


11

Evaluasi Sistem Manajemen Energi


Dari daftar tannya
sistem manajemen
energi dilakukan
evaluasi keseluruhan
sistem manajemen
energi sbb :

ü  Untuk score di atas


30 dinilai masih wajar,
ü  Di atas 40 dinilai
sangat baik,
ü  Dibawah 30
diperlukan perbaikan
sistem manajemen
energi.
EVALUASI STATUS PENERAPAN MANAJEMEN ENERGI
Alat efektif untuk evaluasi Sistem Manajemen Energi
perusahaan adalah Matriks Manajemen

Matriks Manajemen Energi adalah alat yang


dikembangkan untuk mengevaluasi status
perusahaan saat ini dari aspek-aspek manajemen
energi.

Tujuan evaluasi penerapan matriks adalah untuk memetakan


level atau status dari perusahaan dalam konservasi energi.

12
Teknik Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen Energi
Matriks menajemen energi adalah pendekatan yang digunakan untuk mengengetahui penerapan sistem
manajemen energi suatu perusahaan. Metode ini dapat dipakai untuk mengevaluasi penerapan sistem
manajemen energi di perusahaan tersebut. Setiap kolom dalam matriks berkaitan dengan satu dari enam issu
krusial menajemen energi seperti kebijakan menajemen energi, organisasi, motivasi staf, sistem informasi
(pemantauan/pelaporan), pemasaran (kesadaran/pelatihan, promosi), dan investasi.
4/17/16 PR 14

Matrik Manajemen Energi

}  Matriks terdiri dari 6 kolom dan 5 baris,


}  Setiap kolom berkaitan dengan satu dari enam aspek pilar
manajemen energi dalam organisasi.
}  Baris matrik menggambarkan posisi penerapan manajemen
energi organisasi
}  Semakin ke atas baris dalam tiap kolom semakin baik
pengendalian aspek manajemen energi di organisasi
tersebut.
15

Profil Organisasional Matriks

Matriks terdiri dari 6 kolom dan 5 baris, setiap kolom berkaitan


dengan satu dari enam aspek organisasional.
Semakin ke atas, semakin baik dalam pengendalian aspek-aspek
tersebut.
Gambar garis melalui setiap sel matriks yang menggambarkan
status kinerja manajemen saat ini, yang dikenal dengan
“profil organisasional” manajemen perusahaan .

Hasil dari analisis Matrik Manajemen Energi


16

Bentuk Matrik Manajemen Energi


Bentuk matrik manajemen energi menggambarkan profil orgasisasional yaitu
status implementasi sistem manajemen energi organisasi.
Kolom

Baris
2. Elemen Kompetensi 2 : Melakukan Verifikasi Data Sekunder

Ketrampilan yang dibutuhkan Dalam Melakukan Verifikasi


Data Sekunder *):

2.1 Data sekunder dikumpulkan


2.2 Data sekunder diverifikasi

Diverifikasi :
Memeriksa (konfirmasi) bahwa data
sekunder benar & akurat.

*) Data Sekunder : Yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut baik yang disajikan oleh
pengumpul data primer maupun pihak lain.
Aktifitas dan level ketrampilan yang dibutuhkan Dalam
Melakukan Verifikasi Data Sekunder.

Mengumpulkan Data Sekunder

Data historis :
o  Informasi umum tentang obyek audit
o  Konsumsi energi beberapa tahun terahir Informasi Lain :
•  Konsumen energi utama (Signifikan)
•  Tingkat produksi, beban peralatan,
Data teknis peralatan utama pemanfaat jam kerja
energi : •  Standar (SOP) yang digunakan
o  Kapasitas •  Petugas energi , kompetensi
•  Sistem manajemen energi
o  Jumlah unit
•  Pemeliharaan (jadual dan
o  Performance ( aktual; disain) pelaksanaan)
•  Indikator keberhasilan kinerja.
Contoh : Data Sekunder (Data Historis Konsumsi & Produksi)
Contoh : Konsumen Energi Utama (Signifikan)
Melakukan Verifikasi Data Sekunder
Yaitu memeriksa (konfirmasi) bahwa data sekunder benar & akurat :

Data historis : Informasi lain :


o  Informasi umum obyek audit, •  Konsumen energi utama
o  Konsumsi energi. •  Tingkat produksi, beban peralatan,
jam kerja,
Data teknis peralatan utama pemanfaat •  Standar (SOP) yang diacu,
•  Petugas energi & kompetensinya,
energi :
•  Sistem manajemen energi,
o  Kapasitas,
•  Pemeliharaan (jadual dan
o  Jumlah unit, pelaksanaan),
o  Performance (aktual; disain) •  Indikator kinerja.
Verifikasi Data
Yaitu memeriksa (konfirmasi) bahwa data primer benar & akurat.

Data primer Data primer Data primer


Sistem kelistrikan Sistem termal Proses produksi
Bahan bakar - Pembakaran Bahan baku
q Beban operasi
Komposisi gas buang (O2, CO2) Bahan penolong
q Ketidak-seimbangan arus.
q Ketidak-seimbangan tegangan. Suhu gas buang Produk
q Faktor daya. Suhu udara pembakaran By produk
q Tingkat harmonik (THD) arus. Suhu permukaan isolasi Parameter operasi
q Tingkat harmonik (THD) tegangan. Suhu produk (output) Beban operasi
Suhu bahan input
Suhu bahan buangan
Laju alir bahan input
Suhu dan laju alir daur ulang

5000.00
Cooling Water Flow

4800.00

Contoh : 4600.00
(kg/sec)

4400.00 Series1
Kapasitas Pompa CT : 5.170 m3/Sec 4200.00
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31
Data operasi (lihat grafik) : Date
Contoh : Verifikasi Data Sekunder - CT.Pump

•  Kapasitas Pompa CT : 5.170 m3/Sec,


•  Data operasi (lihat grafik) :

4900.00
Cooling Water Flow (kg/sec)

4800.00

4700.00

4600.00
Series1
4500.00

4400.00

4300.00

4200.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728293031
Date
3. Elemen Kompetensi 3 : Melakukan Verifikasi Data Primer :
Aktifitas dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam Verifikasi Data
Primer*) :

3.1 Data primer dikumpulkan


3.2 Data primer diverifikasi

Yaitu memeriksa (konfirmasi) bahwa data sekunder benar & akurat.

*)Data Primer :
Data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu seperti hasil pengisian
kuesioner, wawancara, observasi maupun dari pengukuran langsung.
Aktifitas dan Level Ketrampilan
yang dibutuhkan Dalam
Melakukan Pengumpulan Data Primer :
Data primer pada sistem kelistrikan, sistem termal, dan proses produksi dikumpulkan :

Data primer Data primer Data primer


Sistem kelistrikan Sistem termal Proses produksi
o  Bahan bakar – Pembakaran.
o  Beban operasi. o  Komposisi gas buang (O2, CO2).
o  Bahan baku.
o  Ketidak-seimbangan arus. o  Suhu gas buang. o  Bahan penolong.
o  Ketidak-seimbangan tegangan. o  Suhu udara pembakaran. o  Produk.
o  Faktor daya. o  Suhu permukaan isolasi. o  By produk.
o  Tingkat harmonik (THD) arus. o  Suhu produk (output). o  Parameter operasi.
o  Tingkat harmonik (THD) tegangan. o  Suhu bahan input. o  Beban operasi.
o  Suhu bahan buangan.
o  Laju alir bahan input.
o  Suhu dan laju alir daur ulang.
Aktifitas dan Level Ketrampilan
yang dibutuhkan Dalam
Melakukan Verifikasi Data Primer :

Validasi dan verifikasi data primer dilakukan terhadap


data :
o  Spesifikasi disain,
o  Performace test,
o  Standar,
o  Sesuai teori (misalnya pada system pembakaran).
Contoh : Efisiensi Pembakaran
Parameter operasi yang mempengaruhi efisiensi pembakaran adalah :
◦  Suhu gas buang
◦  O2, CO2 pada gas buang, atau excess air .
•  Kadar O2 pada gas buang mengindikasikan excess air udara pembakaran aktual.
•  Hubungan kadar oxygen (O2), CO2 pada gas buang dengan excess air ditunjukkan dengan formula berikut :

Excess air (E) = {378/[100 - (α + ω)]/ω } - 3.78


Dengan :
E adalah excess air (%)
α adalah konsentrasi CO2 pada gas buang (%)
ω adalah konsentrasi O2 pada gas buang (%).
•  Gunakan grafik CO2, O2 VS Excess air untuk verifikasi data primer sistem pembakaran berbagai bahan bakar.
Flue gas analisis teoritis VS Excess air untuk Gas alam
29

Contoh : Verifikasi data primer hasil pengukuran pada sistem pembakaran.

Grafik CO2, O2 VS Excess Air Berbagai Bahan Bakar


Contoh Kasus :

Bahan bakar oil no 2.


Teoritis data untuk
excess air 30 %, maka O2
dan CO2 pada stack gas
masing-masing adalah :
ü O2 = 5 %
ü CO2 = 12 %.

Jika data pengukuran


aktual adalah berbeda
misalnya :
ü O2 = 7 %
ü CO2 = 12 %.

Maka data hasil


pengukuran adalah
salah ..??.
Contoh Data primer :
Hasil Pemeriksaan (Thermography) Motor &Pompa
Aktifitas Pengumpulan Data
•  Kegiatan pengumpulan data adalah aktifitas penting audit energi .
•  Data primer & sekunder dan informasi lain dikumpulkan untuk keperluan analisis.
•  Data harus cukup memadai dan berkwalitas.
•  Data dapat diperoleh melalui :
•  laporan audit sebelumnya
•  Daftar tanya,
•  Pengukuran langsung (data primer)
•  Catatan-logbook,logsheet dan catatan yang tersedia,
•  Interview,
•  Pengamatan langsung fisik fasilitas/instalasi energi dari supply hingga pengguna akhir.

Tim audit Pengukuran


Jenis Data
}  Data historis
◦  Umum tentang obyek audit
◦  Konsumsi energi satu tahun terahir
}  Data teknis peralatan utama pemanfaat
energi
◦  Kapasitas
◦  Jumlah
◦  Performance
}  Data hasil Observasi visual pada obyek
audit.
◦  Kondisi fisik aktual, lokasi , kerusakan,
kebocoran dll.
◦  Kemungkinan perubahan peningkatan efisiensi
energi.
}  Data Pengukuran/pencatatan parameter
operasi
◦  Pemanfaat energi utama
◦  Individual peralatan energi.
}  Data hasil Wawancara dengan petugas ybs.
◦  Sikap atau pandangan terhadap efisiensi energi
◦  Standar yang digunakan
◦  Kegiatan yang dilakukan
◦  Rencana kedepan
◦  Ide-ide perbaikan
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

o  Melihat

o  Mencatat

o  Mengukur.

o  Wawancara.

o  Diskusi.
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
Aktifitas pengumpulan data dibangun dari pertanyaan dasar (W2H ) berikut :
q  Dimana (Where) :
o  Energi digunakan,
o  Pemakai energi terbesar
o  Peluang perbaikan efisiensi

q  Apa (What) :


o  Sumber energi yang digunakan
o  Teknologi pemanfaat energi
o  Parameter yang mempengaruhi kinerja operasi dan pemakaian energi
o  Manfaat peningkatan energi

q  Bagaimana (How ) :


o  Kondisi fisik instalasi pemanfaat energi,
o  Pengelolaan energi
o  Cara meningkatkan efisiensi energi
o  Langkah penghematan energi yang diperlukan
Apa dan Dimana Energi Digunakan :
•  Jenis sumber energi
•  Pengguna energi signifikan, teknologi yang digunakan.
•  Berapa konsumsi/intensitas energinya,
•  Bagaimana kecendrungan konsumsi/intensitas energi.
PENGUKURAN DATA

Pengukuran dimaksudkan untuk


•  Mengetahui kondisi operasi aktual,
•  Mengetahui ada tidaknya penyimpangan KINERJA penggunaan
energi.
37
PARAMETER OPERASI
Sistem pembakaran :

q  Kadar oxygen (O2) atau CO2 pada gas buang.

q  Suhu gas buang

q  Diukur dengan menggunakan gas analyser.

Untuk Bahan bakar - bbm


Komposisi gas buang : CO2 = 14 %; O2 = 3 %.
Contoh : Data Operasi Sistem Pembakaran Boiler.
Boiler 1 ;
}  CO2 = 6 %
}  O2 = 12.5 %
}  Suhu gas buang :
T aktual = 176 C;
T disain = 131 C.

Boiler 2 ;
•  CO2 = 6 %
•  O2 = 12.5 %
•  Suhu gas buang :
Taktual = 176 C; T disain = 131 C.
Distribusi dan profil daya.
Demand, Kva
7 :0
200
400
600
800
1000
1200

0
0
Pengukuran Profil Beban

8 :3
0
10
:0 0
11
:3 0
13
:0 0
14
:3 0
16
:0 0
17
:3 0
19
:0 0
20
:3 0
Time (Hrs)

22
:0 0
23
:3 0
1 :0
0
2 :3
0
4 :0
0
5 :3
0
CONTOH : Pemeriksaan Kondisi Operasi Pada Kiln (Thermography).

Perbedaan suhu yang tinggi adalah indikasi


q  Pemborosan energi
q  Perlu tindakan perbaikan.
Contoh : Pemeriksaan Kondisi Operasi pada Motor & Fan
(Thermography)

Belt Kendor

Minyak Gemuk
Contoh : Pemeriksaan : Kondisi Operasi pada Motor & Pompa
(misaligned poros)
Contoh : Pemeriksaan Spesifikasi Motor

Motor Design B : adalah motor dengan normal torque, low starting current

Klas F : menginformasikan tentang kemampuan motor menahan


suhu operasi dalam belitan (operating temperature capabilities).
Observasi/Pengamatan Visual
Maksud observasi :

q Melihat secara langsung fisik atau kondisi pada


peralatan energi, jenis teknologi peralatan yang
digunakan apakah sudah hemat energi,
q Mengetahui kondisi operasi, pemeliharaan apakah
sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Contoh : Observasi rugi-rugi energi –
peluang penghematan energi.
Observasi Sistem Pembakaran

•  Warna flame
•  Bentuk flame
•  Warna gas buang (stack gas)
Contoh : Observasi Visual pada Belt Transmissi Motor

V-belt akan mengalami rugi-


rugi energi sekitar 5%
apabila belt tersebut tidak
terpelihara dengan baik.
Contoh : Observasi Visual pada COOLING TOWER

Fan off

T =28.5 C T =27.2 C T =27.7 C


Contoh : Observasi Visual pada Cooling Tower
(Lanjutan)
Contoh : Pencatatan Parameter Operasi pada Cooling Tower
Contoh : Pemeriksaan Kondisi Operasi Steam Trap
Pengukuran Suhu Operasi Steam Trap
Pemeriksaan Suara
Metoda periksaan steam trap kedua adalah didasarkan atas
analisis suara.
Jika steam trap berfungsi dengan baik/normal suara yang
dihasilkan adalah siklus, dan dengan menggunakan alat pendengar
(sound device) seseorang dapat mendengarkannya secara pisik.
Alat pendengar suara sangat bervariasi dalam hal kecanggihan
mulai dari yang sederhana seperti handmade steel welding rod
hingga yang canggih seperti ultrasonic testing equipment.
Pemeriksaan Steam trap dengan Ultrasound
Pemeriksaan steam Trap dengan Infrared (Thermography)
PEMERIKSAAN TERMOGRAPHY TRAFO
56

Observasi Instalasi
Kerugian energi sering terjadi dalam
praktek mulai dari infiltrasi udara, udara
tekan, dan uap, mulai dari yang kecil
hingga ukuran yang cukup besar.
Kerugian energi akubat bocoran
tersebut jika dihitung dalam satu tahun
dapat mencapai nilai ratusan hingga
ribuan juta rupiah per tahun.
Contoh : Hasil Observasi Instalasi Uap Luar Bangunan (OUTDOOR)

Isolasi pipa instalasi uap outdoor harus mendapat perhatian khusus.


Selain rugi-rugi panas permukaan dapat terjadi rugi-rugi energi akibat
pipa isolasi basah air hujan.

INSTALASI LUAR (OUT DOOR)


Isolasi Pipa Panas
Contoh : Observasi Kondisi Operasi &Pemeliharaan

•  Aktual
•  Seharusnya P disarankan = 0.5 P aktual =2.3 – 1.3 = 1 kg/cm2
kg/cm2
Contoh : Pengukuran Kwalitas Daya
Pengukuran Suhu Pipa tanpa isolasi
4. Elemen Kompetensi 4: Mengklarifikasi Hasil Survei
Ketrampilan Yang diperlukan dalam survey lapangan : Mengklarifikasi
hasil survei
Klarifikasi data hasil survei dilakukan dengan cara :
Mengkomunikasikannya pada pihak terkait untuk memastikan bahwa data
tersebut benar, representatif dan dapat digunakan.

Data sekunder seperti data historis maupun data umum, produksi &
konsumsi energi, data spesifikasi teknis pemanfaat energi, kapasitas
terpasang, jumlah unit dioperasikan, performance (actual, disain).

Data sekunder lainnya yang perlu dikomunikasikan antara lain konsumen


energi utama, tingkat produksi, beban operasi peralatan, jam kerja, standar
(SOP) yang digunakan, kompetensi petugas energi, sistem manajemen
energi dan penerapannya, pemeliharaan, indikator kinerja yang digunakan.

Demikian juga dengan data primer yang terkumpul seperti data sistem
kelistrikan, system termal, dan proses produksi harus divalidasi, diverifikasi,
dan dikomunikasikan dengan pihak terkait yang relevan.
Data Hasil Survei Dikomunikasikan

Data manajemen energi pada organisasi :


• Data sistem manajemen energi
• Data penerapan sistem manajemen energi

Data Sekunder : Data Sekunder Lain :


Data historis •  Konsumen energi utama
Informasi Umum tentang obyek audit •  Tingkat produksi, beban peralatan, jam kerja
Konsumsi energi beberapa tahun terahir •  Standar (SOP) yang digunakan
Data teknis peralatan utama pemanfaat energi •  Petugas energi , kompetensi
Kapasitas •  Sistem manajemen energi
Jumlah unit •  Pemeliharaan (jadual dan pelaksanaan)
Performance ( aktual; disain) •  Indikator keberhasilan kinerja.

Data primer Data primer Data primer


Sistem kelistrikan : Sistem termal : Proses produksi :
q Beban operasi •  Bahan bakar - Pembakaran •  Bahan baku
q Ketidak-seimbangan arus. •  Komposisi gas buang (O2, CO2) •  Bahan penolong
q Ketidak-seimbangan tegangan. •  Suhu gas buang •  Produk
q Faktor daya. •  Suhu udara pembakaran
•  Suhu permukaan isolasi
•  By produk
q Tingkat harmonik (THD) arus.
•  Suhu produk (output) •  Parameter operasi
q Tingkat harmonik (THD) tegangan.
•  Suhu bahan input •  Beban operasi
•  dll

Anda mungkin juga menyukai