Anda di halaman 1dari 90

MERENCANAKAN

MANAJEMEN ENERGI

OLEH :
PARLINDUNGAN MARPAUNG
2023
MERENCANAKAN ENERGI DALAM EnMS (Plan)

Merencanakan
Manajemen Energi
MERENCANAKAN MANAJEMEN ENERGI
▪ Yaitu proses dimana organisasi
melakukan analisis data energi, dan
FUNGSI UTAMA hasilnya bersama-sama dengan
informasi energi lainnya digunakan
untuk membuat rencana aksi
peningkatkan kinerja energi
berkelanjutan pada lingkup batasan
Merencanakan EnMS.
manajemen
energi (Plan) ▪ Menterjemahkan komitmen dan
adalah salah satu kebijakan energi menjadi :
aktifitas ✓ TUJUAN,
manajemen ✓ TARGET
✓ RENCANA AKSI TAHUNAN
energi (SKKNI) ✓ EnPI

Disusun berdasarkan hasil tinjauan


data serta analisa peluang dan resiko.
MERENCANAKAN FUNGSI DASAR
MANAJEMEN Untuk menentukan indikator apa

ENERGI
saja atau parameter apa saja

untuk menentukan bahwa


ukuran tersebut salah atau
benar

FUNGSI UTAMA
MERENCANAKAN
MANAJEMEN
ENERGI

Ada 5 (lima)
langkah kegiatan
yang diperlukan
(sesuai SKKNI)

Aspek kritis unit kompetensi yaitu:


• Ketepatan dalam menetapkan baseline energi (elemen komp 3)
• Ketepatan dalam menetapkan target penghematan energi (elemen komp 4).
ELEMEN KOMPETENSI 3
(MERENCANAKAN MANAJEMEN ENERGI)
3.1 Melakukan tinjauan energi

Pengertian
Tinjauan energi adalah analisis terdokumentasi tentang efisiensi
energi, pemanfaatan energi, dan konsumsi energi berdasarkan
data dan informasi lainnya, yang mengarah pada identifikasi area
pemanfaatan energi yang signifikan (SEU) dan peluang untuk
peningkatan kinerja energi.
Proses yang memungkinkan organisasi untuk mempelajari
bagaimana energi digunakan dan bagaimana pengaruhnya
terhadap fasilitasnya, bagian dari proses perencanaan energi.
Hasil lain dari tinjauan energi adalah estimasi pemanfaatan energi
di masa depan dan konsumsi energi.
Untuk hasil yang lebih rinci dapat dilakukan audit energi sesuai
dengan ISO 50002 atau standar nasional serupa
5
ELEMEN KOMPETENSI 3
(MERENCANAKAN MANAJEMEN
ENERGI)

3.1 Melakukan
Kegiatan :
1. Menetapkan metode tinjauan energi, berdasarkan Sasaran
tinjauan energi
Kebijakan Energi Organisasi.
2. Menetapkan kriteria tinjauan energi, berdasarkan Sasaran
TINJAUAN
Tinjauan energi Kebijakan Energi Organisasi.
ENERGI
adalah bagian 3. Menganalisis konsumsi energi, berdasarkan Pemantauan Pada
Peralatan Pemanfaat Energi Utama
dari proses 4. Menganalisis penggunaan energi, berdasarkan Pemantauan Pada
perencanaan Peralatan Pemanfaat Energi Utama
manajemen 5. Mengidentifikasi sumber energi, berdasarkan Keberlanjutannya
energi 6. Mengidentifikasi biaya energi berdasarkan Satuan Biaya Terendah
7. Mengidentifikasi Audit Energi Sesuai Dengan Kebutuhan
METODE & KRITERIA
TINJAUAN ENERGI

Proses Lengkap
Metode & Kriteria
Tinjauan Energi

Jalur kerja utama


tinjauan energi
Kegiatan Tinjauan energi
1. Identifikasi area pemanfaatan energi yang signifikan
o Mengidentifikasi fasilitas, peralatan, sistem, proses dan personel
yang bekerja untuk, atau atas nama, organisasi yang secara
signifikan mempengaruhi pemanfaatan dan konsumsi energi
o Identifikasi variabel relevan lainnya yang mempengaruhi
pemanfaatan energi yang signifikan
o Menentukan kinerja energi saat ini dari fasilitas, peralatan, sistem,
dan proses yang terkait dengan pemanfaatan energi signifikan
yang teridentifikasi
o Memperkirakan pemanfaatan dan konsumsi energi di masa depan
Kegiatan Tinjauan energi (Lanjutan)
2. Analisis pemanfaatan, efisiensi energi dan konsumsi energi
berdasarkan pengukuran dan data lainnya yaitu
o Identifikasi sumber energi saat ini.
o Mengevaluasi pemanfaatan dan konsumsi energi di masa lalu dan
sekarang.
3. Mengidentifikasi, memprioritaskan, dan mencatat peluang untuk
meningkatkan kinerja energi. Peluang dapat berkaitan dengan
sumber energi potensial, pemanfaatan energi terbarukan, atau
sumber energi alternatif lainnya, seperti limbah energi.
▪ Energi dikonsumsi oleh seluruh bagian organisasi
ANALISIS DATA
PEMANFAATAN ▪ Sulit untuk mengelola dan mengendalikan konsumsi
ENERGI energi hanya pada tingkat makro (perusahaan)
terutama untuk organisasi yang besar
OUTPUT
▪ Untuk mengontrol konsumsi energi dalam suatu ANALISIS DATA
organisasi secara efektif, kita perlu membagi
organisasi ke dalam bagian-bagian kecil pengguna
energi yang dikenal dengan“Significant Energy Users • Jenis energi yg
Mengapa (SEUs)” teridentifikasi dan
pemanfaatan terukur
▪ Banyaknya SEUs tergantung pada besarnya dan
energi perlu • Pengguna energi yang
kondisi dari setiap organisasi
dianalisis teridentifikasi
▪ Setiap SEU sebaiknya dikelola oleh orang yang • Konsumsi energi yg
bertanggung jawab dengan perlengkapan terukur terkait
pengukuran yang memadai dengan setiap
▪ Setiap SEU harus mempersiapkan EnPI, Target & pengguna energi yg
Perencanaan, Anggaran dan Monitoring teridentifikasi.
Mengidentifikasi kebutuhan data
Selain mengumpulkan dan menganalisis data untuk menentukan kinerja energi
organisasi, tinjauan energi memberikan dasar untuk menetapkan metrik untuk
pengukuran kinerja energi dan identifikasi peluang.

Gunakan data ini untuk tujuan berikut:

• Memilih EnPI
• Menetapkan baseline energi
• Menetapkan tujuan dan target energi

Gunakan Pengumpulan data dan analisis energi


Mengidentifikasi kebutuhan data

Selain data yang diperlukan untuk tinjauan energi dan yang menurut
organisasi diperlukan, beberapa data spesifik yang diidentifikasi sebagai
"karakteristik utama operasi yang mempengaruhi kinerja energi"
dikumpulkan untuk mengevaluasi kinerja energi organisasi meliputi:

• Konsumsi energi SEU dan organisasi


• Variabel yang relevan untuk SEU
• Faktor statis, jika berlaku
• Kriteria operasional SEU (karakteristik operasi peralatan)
• Data yang terkait dengan rencana aksi (misalnya, produksi, hunian)
Mengidentifikasi kebutuhan data

Data dan informasi dalam tinjauan energi:


• Sumber energi
Tinjauan energi dimaksudkan untuk • Analisis pemanfaatan energi dan konsumsi energi di
membuat profil situasi energi organisasi masa lalu dan sekarang (profil konsumsi energi dan
dan berfungsi sebagai panduan untuk kecendrungannya)
mengumpulkan dan menganalisis data • SEU dan kinerja mereka saat ini
yang diperlukan untuk menentukan • Variabel relevan yang memengaruhi SEU
kinerja energi dan mengidentifikasi • Perkiraan pemanfaatan energi masa depan dan
konsumsi energi
peluang peningkatan. • Peluang yang diprioritaskan untuk meningkatkan
kinerja energi

Tinjauan energi 13
Mengidentifikasi sumber data
• Mengetahui lokasi dan cara memperoleh data energi.

• Tagihan energi umumnya sudah tersedia dan mudah dikumpulkan, tetapi data
lain mungkin memerlukan lebih banyak usaha.

• Pengukuran mungkin tidak ada untuk beberapa data manajemen energi

• Untuk sumber energi yang dapat diukur, umumnya ada beberapa sumber untuk
pengumpulan data energi antara lain:
• Alat ukur dan catatan pihak penyedia
• Order pembelian
• Data name plate
• Alat ukur portabel
• Submeter
Mengidentifikasi sumber energi saat ini (Supply)
Jenis energi Batasan

• Listrik • Uap • Denah lantai


• Gas alam • Udara • Bagan alur proses
• Minyak bakar terkompresi
• Rencana lokasi dengan lokasi
• Diesel • Air dingin (chilled peralatan
water)
• Bensin • Skema bangunan
• Listrik berbasis
• Propana angin • Diagram pengkabelan
• Batu bara
• Diagram utilitas
• Panas bumi
• Daftar peralatan
• Biomassa
Informasi yang perlu dikumpulkan dan dapat diperoleh :

1. Data operasional (dari data


proses, pengukuran, faktur
dll) untuk setiap area,
peralatan atau sistem
ANALISIS 2. Konsumsi energi bulanan
PENGGUNAAN untuk setiap area, peralatan
atau sistem
ENERGI
3. Jumlah produksi dari setiap
area atau proses
4. Output yang dihasilkan dari
setiap peralatan seperti ton
pendinginan yang dihasilkan Pelajari data atau informasi tentang
oleh chiller, dll konsumsi energi yang ada tersebut.
SORTIR DAN TABULASIKAN DATA KONSUMSI ENERGI
BERDASARKAN :

• Jenis/sumber energi,
• Area penggunaan,
• Biaya energi
• Tentukan konsumsi energi
berdasarkan unit kerja dan
METODE jenis energi
ANALISIS • Hitung persentasi (%)
konsumsi energi tiap unit
terhadap keseluruhan.
• Hitung persentasi konsumsi
tiap jenis energi terhadap
keseluruhan. .
1. Jenis sumber energi,

INFORMASI
HASIL 2. Area penggunaan 3. Jenis & Area penggunaan
ANALISIS
UNIT PENGGUNA ENERGI SIGNIFICANT (SEU)
Yaitu tabel yang menggambarkan peringkat SEU dalam konsumsi
energi seperti ditunjukkan dalam contoh berikut.

INFORMASI
HASIL ANALISIS
Daftar peralatan pengguna energi dikelompokkan ke dalam sistem
tertentu, misalnya motor :
▪ Semua kompresor udara
▪ Pompa dan sistem pendingin air
▪ Pompa, fan, kompresor untuk pendingin

DAFTAR SEU
KELOMPOK
PERALATAN
Menentukan metode analisis data dan menetapkan tanggung jawab
Metode analisis:
• spreadsheet sederhana
• perangkat lunak yang sangat canggih dan aplikasi yang ada di web.
Metode analisis data yang sesuai untuk organisasi mungkin bergantung pada
beberapa faktor:
• Ketersediaan data
• Keluaran yang diinginkan
• Tingkat kompetensi yang tersedia untuk analisis data
• Pihak yang berkepentingan

Tinjauan energi 21
Bentuk umum dari analisis data meliputi :
• Analisis kecenderungan
• Pembandingan
• Grafik
• Peringkat
• Analisis pareto
• Keseimbangan energi
• Keseimbangan panas
• Analisis utilitas
• Analisa keuangan
• Analisis regresi Gunakan Pengumpulan data dan analisis energi

Tinjauan energi 22
Significant Energy Use dan yang mempengaruhi
• SEU diidentifikasi oleh organisasi memiliki konsumsi energi yang besar dan/atau
peluang yang cukup besar untuk perbaikan.
• SEU dalah komponen kunci dari sistem manajemen energi dan memerlukan
perhatian dan tindakan tambahan relatif terhadap pemanfaatan energi lainnya.
• Saat memulai dengan sistem disarankan untuk menangani hanya satu atau dua SEU.
• Mengidentifikasi factor operasi dan variabel yang relevan pada SEU akan membantu
menentukan kinerja energi.
• Mengumpulkan, menganalisis, dan melacak data tentang kinerja SEU dapat
mengungkapkan peluang untuk perbaikan.
• Pengaruh orang terhadap SEU perlu diidentifikasi,
• Merencanakan bagaimana dan kapan tim energi akan meninjau dan memperbarui
kriteria dan proses pemilihan SEU dan mempertimbangkan apakah SEU saat ini dan
potensial memenuhi kriteria seleksi.
23
Menentukan dan menerapkan kriteria untuk memilih SEU
▪ Pemanfaatan energi yang signifikan (SEU) adalah pemanfaatan energi dengan
konsumsi energi yang besar dan/atau potensi yang cukup besar untuk peningkatan
kinerja energi.
▪ Organisasi memutuskan sebagai bagian dari kriteria ini apa yang dianggap sebagai
konsumsi "substansial" dan apa yang dianggap sebagai "potensi besar" untuk
peningkatan kinerja energi.
Metode pareto

Dibuat area (SEU)


SEU
Tinjauan energi 25
Sasaran Manajemen Energi pada umumnya adalah SEUs. Penentuan SEUs
dilakukan dengan metode analisis (Teori Pareto) sebagaimana pada tabel :
LANGKAH TINDAKAN YANG PERLU CATATAN
Langkah 1 Bagi sistem keseluruhan menjadi kelompok dan Pendekatan ini akan membuat
sub-kelompok berdasarkan jenis energi, dan masalah yang kompleks
kelompok umit pengguna energi. menjadi lebih sederhana.

LANGKAH Langkah 2 Hitung energi input masing –masing sub Membantu dalam menetukan
kelompok SEU & prioritas pengendalian
PENENTUAN Langkah 3 Lakukan analisis berdasarkan urutan konsumsi Membantu manager energi

SEU energi/biaya energi. Katagori A adalah pengguna


energi/biaya energi terbesar. Katagori B adalah
untuk menentukan prioritas
system manajemen energi dan
pengguna energi/biaya energi kedua terbesar dan baseline energi.
kelompok C adalah pengguna energi atau biaya
energi ketiga terbesar. Kelompok ABC ini adalah
sub kelompok pengguna energi significant dalam
% energi keseluruhan.
Langkah 4 Analisis mikro katagori A dan katagori B sub Mengidentifikasi area masalah
kelompok peralatan masing –masing untuk tiap dan membantu menetapkan
jenis energi yang digunakan. sasaran EnMS.
Informasi Penguna Energi
Berdasarkan Kelompok Unit Pengguna Energi
Distribusi Pareto -
Konsumsi Energi
Menurut Kelompok Unit
Kerja.
DISTRIBUSI
SUMBER
ENERGI
(PARETO)
Distribusi Konsumsi energi Distribusi Sumber Energi - Sub
Kelompok Unit kerja Kelompok Unit Kerja

DISTRIBUSI
PARETO
SUMBER
ENERGI
Mengidentifikasi orang-orang yang mempengaruhi SEU
• Mengidentifikasi karyawan, kontraktor di lokasi, dan penyedia layanan yang
aktivitas kerjanya memengaruhi SEU.
• Perlu pelatihan kesadaran tambahan atau kualifikasi khusus untuk memastikan
bahwa operasi yang terkait dengan SEU, terutama berlaku untuk personel yang
bertanggung jawab atas pengoperasian atau pemeliharaan lokasi, peralatan,
sistem, atau proses yang diidentifikasi sebagai SEU.

Tinjauan energi 29
Mendokumentasikan informasi SEU
• Mencatat pemanfaatan energi yang signifikan
• Area atau operasi yang terkait
• Personel yang terkena dampak (berdasarkan jabatan)

Gunakan Lembar kerja Pemanfaatan energi yang signifikan (SEU)

Tinjauan energi 30
Kategori pemanfaatan energi

Gunakan Lembar kerja Pemanfaatan energi yang signifikan (SEU)


UNIT PENGGUNA
ENERGI ORGANISASI

Kelompok pengguna
energi (SEUs) dapat
juga ditentukan
berdasarkan “Area
fungsional atau
peralatan atau sistem”
atau “Kombinasi”
seperti tampak pada
gambar.
Identifikasi dan prakiraan pemanfaatan dan
konsumsi energi
• Identifikasi dan prakiraan pemanfaatan dan konsumsi energi yang
digunakan oleh organisasi dalam ruang lingkup dan batasan sistem
manajemen energi (EnMS).

• Memahami sumber energi yang digunakan dan cara pemanfaatannya


menetapkan tahapan untuk menentukan, mengumpulkan, dan
menganalisis data yang diperlukan untuk mengevaluasi kinerja energi
organisasi dalam memilih pemanfaatan energi yang signifikan (SEU) .

Presentation title 33
Mengidentifikasi pemanfaatan energi (Demand)
Dalam terminologi ISO 50001/50005, pemanfaatan energi tidak sama dengan konsumsi energi.
Pemanfaatan energi didefinisikan sebagai "aplikasi energi." Contohnya ventilasi, pemanasan,
pendinginan, penerangan, dan transportasi. Pemanfaatan energi dikaitkan dengan lokasi,
peralatan, sistem, dan proses yang mengonsumsi energi.
TINJAUAN
JALUR RENCANA
PENGUKURAN
PARAMETER
OPERASI
CONTOH
RENCANA
PENGUKURAN
Kenaikan suhu motor yang
dibolehkan dari suhu
ambient rata-rata dalam
standar adalah 40 C .
Berdasarkan data hasil
pengukuran, maka suhu
INFORMASI HASIL operasi yang motor sudah
PENGUKURANN melebihi data yang
seharusnya (tabel 2.2) .
DATA PARAMETER
OPERASI

Sumber : Electric Motor Handbook pdf Adobe reader. (Folder Electric –lighting)
Peluang penghematan energi
• Peluang untuk peningkatan kinerja energi
adalah komponen kunci dari tinjauan energi.
• Peluang peningkatan kinerja energi diidentifikasi
dengan memeriksa praktik saat ini dan
menentukan bagaimana hal itu dapat
ditingkatkan.
• Proses ini dapat mengungkap potensi
peningkatan praktik pengoperasian, modifikasi
peningkatan kinerja peralatan dan sistem, serta
teknologi canggih yang akan menguntungkan
organisasi.
Tinjauan energi 39
Mengidentifikasi peluang
peningkatan kinerja energi

Siapa Manfaat
• Tanggung jawab tim • Mengurangi konsumsi energi
energi. • Penurunan biaya operasi dan
• Masukan dari energi
semua karyawan, • Peningkatan efisiensi operasi
sumber daya • Perbaikan lingkungan
eksternal, harus
diminta dan
dipertimbangkan
Tinjauan energi 40
Mengidentifikasi peluang peningkatan kinerja energi

Penilaian Sumber peluang peningkatan kinerja

• Menentukan ruang lingkup penilaian, termasuk • Saran karyawan


bangunan, sistem, dan meteran utilitas
• Perwakilan utilitas
• Meninjau proyek efisiensi energi sebelumnya untuk
membantu memfokuskan ruang lingkup penilaian • Teknisi servis
• Meninjau penilaian masa lalu dan menentukan • Standar bangunan komersial
persyaratan informasi tambahan atau yang • Standar sektor industri
diperbarui
• Mengembangkan rencana penilaian energi • Standar peralatan
berdasarkan ruang lingkup yang teridentifikasi • Organisasi pemerintah
• Melakukan penilaian • Vendor peralatan
• Mencatat temuan penilaian

Tinjauan energi 41
Menetapkan kriteria untuk memprioritaskan peluang

Mengumpulkan orang-orang yang tepat.


• Melibatkan individu dari berbagai fungsi dan level dalam organisasi dalam
mengembangkan kriteria untuk memprioritaskan peluang organisasi. Sudut
pandang yang berbeda akan memastikan pertimbangan berbagai faktor potensial.
• Jika tim energi sudah memiliki perwakilan yang memadai dari berbagai fungsi dan
level, maka tidak diperlukan penambahan tim.
• Melibatkan personel lain yang mungkin membawa pengetahuan atau pengalaman
khusus yang berguna untuk proses penetapan kriteria untuk memprioritaskan
peluang. Ini dapat mencakup, misalnya, personel yang memiliki pengetahuan
tentang perencanaan modal organisasi atau proses kelayakan proyek.

Tinjauan energi 42
Menetapkan kriteria untuk memprioritaskan peluang

Informasi organisasi yang relevan


• Strategi bisnis organisasi.
• Rintangan saat ini atau persyaratan keuangan untuk proyek modal
yang diusulkan.
• Operasi dan pemeliharaan (O&M) proyek.
• Jenis sumber daya atau permintaan pendanaan lainnya.
• Perkiraan produksi atau pasar
• Persyaratan perusahaan.

Tinjauan energi 43
Menetapkan kriteria untuk memprioritaskan peluang

Menentukan kriteria

• Perkiraan penghematan energi atau biaya.


• Biaya implementasi peluang.
• Pengembalian investasi, tingkat pengembalian internal, nilai
sekarang bersih, dan biaya siklus hidup.
• Kemudahan implementasi peluang.
• Lamanya periode pelaksanaan.
• Kemungkinan masalah keselamatan, kesehatan, dan lingkungan.
• Dampak pemeliharaan.
• Produksi atau dampak operasional.
Tinjauan energi 44
Menerapkan kriteria untuk memprioritaskan peluang
Mengembangkan alat atau teknik untuk menerapkan kriteria.

• Mengembangkan alat atau teknik untuk menerapkan kriteria dapat mempermudah


proses penentuan prioritas.
• Jika organisasi sudah memiliki alat untuk memprioritaskan proyek potensial,
mungkin perlu untuk menggunakan (atau mengadaptasi) alat yang sama untuk
memprioritaskan peluang peningkatan kinerja energi.
• Biasanya, kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi proyek akan memiliki tingkat
kepentingan yang berbeda. Jika kriteria tidak sama pentingnya, maka tim energi
harus menentukan bobot relatif.
• Sebagai contoh, dalam organisasi, perkiraan penghematan biaya mungkin lebih
penting daripada kemudahan menerapkan peluang. Dalam hal ini, penghematan
biaya mungkin ditimbang dua kali lebih berat daripada kriteria kemudahan
implementasi.
Tinjauan energi 45
Dampak
efisiensi dan
penerapannya

Tinjauan energi 46
Menerapkan kriteria untuk memprioritaskan peluang
Menerapkan kriteria untuk memprioritaskan peluang

• Menyusun ulang daftar peluang energi dari prioritas tertinggi ke terendah


• Menggunakan pemeriksaan realitas untuk mengevaluasi daftar yang diprioritaskan.
• Jika satu atau lebih peluang tampak tidak masuk akal, mungkin perlu untuk mengevaluasi kembali
kriteria atau bobot yang digunakan untuk kriteria tersebut.
• Apakah daftar yang diprioritaskan masuk akal sehubungan dengan tujuan dan rencana bisnis
organisasi secara keseluruhan?
• Apakah ada kriteria yang belum dipertimbangkan yang mencondongkan prioritas?
• Apakah bobot mencerminkan prioritas organisasi ?
• Apakah ada perubahan organisasi atau perubahan lain yang direncanakan yang akan
mempengaruhi daftar prioritas?
• Saat peluang energi baru diidentifikasi, pastikan peluang tersebut diprioritaskan dan
dimasukkan dalam daftar.
Tinjauan energi 47
Menerapkan proses untuk memperbarui peluang energi yang diprioritaskan

• Peluang yang diprioritaskan untuk peningkatan kinerja energi harus diperbarui pada interval tertentu
dan ketika terjadi perubahan besar di lokasi, peralatan, sistem, atau proses pemanfaatan energi.
• Interval spesifik untuk pembaruan ditentukan oleh organisasi. Interval yang dipilih dapat sama
dengan yang ditentukan untuk tinjauan energi secara keseluruhan, atau seperti yang ditentukan
untuk komponen tinjauan energi lainnya, atau didefinisikan sebagai interval khusus hanya untuk
pembaruan peluang energi. Interval minimum yang biasanya dipilih oleh organisasi setidaknya
setahun sekali.
• Diintegrasikan dengan pembaruan semua komponen tinjauan energi sebagai respons terhadap
perubahan besar di lokasi, peralatan, sistem, dan proses pemanfaatan energi.
• Peluang baru untuk peningkatan kinerja energi, dapat meniadakan beberapa peluang energi, atau
dapat memengaruhi prioritas peluang energi.
• Pendekatan terbaik untuk pemutakhiran yang tepat adalah memastikan bahwa personel yang relevan
(misalnya, manajer energi, pemimpin tim energi, satu atau lebih anggota tim energi) disertakan dalam
perencanaan untuk jenis perubahan besar yang disebutkan di atas.
Tinjauan energi Gunakan Lembar Kerja Peluang Peningkatan 48
Dari hasil analisis data dalam tinjauan energi diperoleh :
▪ Tingkat konsumsi energi “Terendah” atau kinerja praktek terbaik,
▪ Konsumsi energi “rata-rata”.

Dalam tahap tinjauan energi, kebanyakan organisasi menentukan besaran


penghematan energi dari data konsumsi energi atau EnPI “rata-rata” sebagai baseline
POTENSI dan best practice konsumsi (EnPI) “terendah” sebagai target penghematan.

PENGHEMATAN
Perbedaan antara EnPI rata-rata dengan EnPI best practice “terendah” untuk
ENERGI periode tertentu mengindikasikan potensi penghematan energi.

Potensi Penghematan Energi :

Saving = {(EnPI rata-rata – EnPI Best Practice) / EnPI rata-rata } x 100 %.


✓Periksa seluruh sistem, bukan komponen individual
✓Tetapkan persyaratan dan spesifikasi pengguna
✓Periksa peluang di pengguna
OPTIMASI
✓Periksa peluang di distribusi
SISTEM
✓Periksa peluang di system kendali
✓Periksa peluang di pengguna akhir
Daftar kemungkinan perbaikan kinerja dan usulan kegiatan
(rekomendasi) disusun berdasarkan langkah yang memerlukan
perbaikan kinerja energi misalnya sbb.

DAFTAR
KEMUNGKINAN
PERBAIKAN
KINERJA
▪ Susun daftar semua ide penghematan energi
▪ Pilih salah satu untuk dilaksanakan
▪ Rencanakan dan tangani pelaksanaannya
DAFTAR
PELUANG
KONSERVASI Catatan : tidak peduli daftar ini termasuk daftar
ENERGI (ECO) penghematan energi atau daftar peluang yang
tangible (terukur) dan in-tangible.
ECO List
▪ Tanpa investasi (sebagian besar berkaitan dengan peningkatan operasi
dari unit pemanfaat energi)
▪ Investasi rendah (sebagian besar terkait dengan modifikasi minor dan
pemeliharaan)
▪ Investasi yang signifikan (sebagian besar terkait dengan penerapan
teknologi baru atau desain sistem yang lebih efisien) misalnya :

REKOMENDASI
PENGHEMATAN
ENERGI Mengganti system
pendingin air
cooled dengan
teknologi Water
cooled yang lebih
efisien (COP lebih
tinggi).
▪Tanpa Kriteria;
Menentukan target tanpa pertimbangan internal maupun eksternal.
Metoda ini sulit atau terlalu mudah dicapai.
▪Berdasarkan Informasi Internal;
Cara ini adalah yang terbaik yaitu berdasarkan informasi dari hasil
kajian energi, baseline energi, EnPI atau rekomendasi hasil audit
METODA energi.
PENENTUAN ▪Berdasarkan Informasi External ;
TARGET Yaitu berdasarkan benchmarking (EnPI perusahaan sejenis),
Misalnya EnPI adalah 120 kWh/kg, sedangkan di perusahaan lain
sejenis EnPI : rata-rata 100 kWh/kWh/kg, dan EnPI terbaik 80 kWh/kg.
Maka target EnPI dapat diset misalnya 100 kWh/kg tahun.
Harus sesuai dan memenuhi Kriteria kebijakan perusahaan
Besarnya target harus :
▪ Realistis
▪ Terukur
▪ Mungkin dilakukan
SYARAT &
▪ Mendapat dukungan dari seluruh unit kerja terkait.
KRITERIA
TARGET Kriteria target harus : “SMART” ✓ Spesifik misal : AC, ac yg mana

✓ Measurable Terukur : Boros seberapa boros


✓ Achievable Terjangkau :
✓ Realistic
✓ Timely/trackable

Contoh : Meningkatkan efisiensi energi sebesar 2.5 % per tahun


diperioritaskan pada pengguna energi utama dengan sifat no & low cost.
Target adalah besaran EnPI, atau % perbaikan kinerja energi yang
ingin dicapai.
EnPI : Dari : ....................... ; menjadi ........................
Atau Perbaikan Kinerja Energi : .......................... (%)

MENENTUKAN
Ditetapkan
TARGET berdasarkan
kebijakan
energi dan
kemampuan
melakukannya.
Sasaran Dan Target Energi Harus.
 Consistent dengan kebijakan energi organisasi
 Measureable (practicable);
 Dapat diterapkan;
SASARAN DAN  Memperhatikan SEUs ;
TARGET  Berdasarkan pertimbangan potensi penghematan energi
ENERGI  Dimonotor
 Dikomunikasikan
 Di updated

AUDIT ENERGI
BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA AKSI
✓ Diawali dengan idea perbaikan efisiensi energi (Potensi
penghematan energi).
✓ Sumber idea diperoleh dari :
▪ Tinjauan energi/audit energi
RENCANA AKSI ▪ Keberhasilan orang lain.
MANAJEMEN ▪ Menggunakan konsultan (vendor),
▪ Prinsip prinsip hemat energi.
ENERGI
▪ Rencana harus sesuai dengan tujuan, target, pada
lingkup kegiatan yang ditentukan :
▪ Ada Sustainable Improvement Team (SIT)
▪ Oleh operator kompeten

9/10/2023 59
▪ Apa yang hendak dikerjakan
▪ Siapa yang melakukan
▪ Kapan mulai / selesai dilakukan
OUTPUT ▪ Apa ukuran keberhasilan.
PERENCANAAN
▪ Baseline konsumsi energi,
▪ Indikator kinerja energi,
▪ Tujuan dan target penghematan energi
3.2 Menentukan
Indikator Kinerja Energi
(EnPI)

I n d i kato r ki n er j a en ergi ad al ah met r i k ku ant i tat i f


yan g d i gu n akan u nt u k memantau ki n er j a en ergi
d an men u n j u kkan p en i n gkatan ki n er j a en ergi .
Seb agai u ku ran ku ant i tat i f, i n d i kator ki n er j a
en ergi (E n PI ) ad al ah n i l ai , rasi o, atau mo d el
ter u ku r yan g d i ter i ma o rgan i sasi seb agai
rep resentasi yan g b erar t i d ar i ki n er j a en ergi .

PRESENTATION TITLE 61
CONTOH UMUM KINERJA ENERGI PADA BANGUNAN

a. EnPI adalah nilai terukur konsumsi energi


dari seluruh situs, ataupun satu atau lebih
pemanfaatan energi yang terukur oleh alat
ukur;
b. Rasio dari nilai terukur sebagai pernyataan
efisiensi energi;
c. Model statistic, yaitu hubungan antara
konsumsi energi dan variabel yang relevan
menggunakan regresi linear atau
nonlinear.

ENPI DAN ENB 62


MENGEMBANGKAN EnPI SECARA EFEKTIF
• Pertimbangkan tingkat di mana EnPI dapat diterapkan (fasilitas, peralatan, sistem atau
proses yang menggunakan energi);
• Brainstorming semua variabel potensial (misalnya volume produksi, cuaca) berdasarkan
pengetahuan praktis tentang konsumsi energi dalam batas EnPI;
• Mengumpulkan data konsumsi energi historis dan variabel yang berpotensi relevan;
• Menetapkan kriteria yang akan digunakan untuk menentukan apakah suatu variabel
relevan atau tidak;
• Melakukan analisis awal untuk menentukan variabel mana yang perlu dianalisis
terhadap kriteria yang ditetapkan (misalnya analisis korelasi menggunakan diagram
pencar);
• Mengidentifikasi dan menentukan variabel mana yang secara signifikan mempengaruhi
kinerja energi dan melakukan perubahan secara rutin, dan dengan demikian relevan;
• Menetapkan EnPI, dengan mempertimbangkan variabel relevan yang teridentifikasi;
• Menetapkan dasar (misalnya konsumsi energi tahunan) yang memperhitungkan dampak
variabel yang relevan pada kinerja energi;
• Mendokumentasikan perubahan nilai EnPI dibandingkan dengan EnBs
MENETAPKAN INDIKATOR KINERJA ENERGI (EnPI)
• Indikator kinerja energi (EnPI) dikembangkan menggunakan informasi dari tinjauan energi.
• Tanggung jawab mengembangkan daftar potensial EnPI biasanya diserahkan pada tim energi
• Manajemen puncak bertanggung jawab untuk memastikan bahwa EnPI secara tepat mewakili
kinerja energi. Paling sering, hal ini dicapai melalui proses tinjauan manajemen.
• Perlu mengembangkan EnPI yang berbeda untuk pemangku kepentingan yang berbeda.
➢ Manajemen puncak biasanya akan tertarik pada EnPI yang terkait dengan tujuan bisnis
strategis organisasi dan meningkatkan laba.
➢ Personil operasi atau produksi mungkin menginginkan metrik yang memberikan panduan
untuk mengoperasikan peralatan dan sistem pada efisiensi yang maksimum.
➢ Instansi eksternal mungkin memerlukan metrik kinerja untuk memberikan informasi yang
terkait dengan peraturan atau persyaratan lainnya.
• EnPI harus dikembangkan sehingga memiliki kemampuan untuk memantau kinerja energi
dan menunjukkan peningkatan kinerja energi SEU dan bagian lain dari organisasi
• ISO 50001/ISO 50005 mengharuskan organisasi untuk menunjukkan peningkatan kinerja
energi. Persyaratan ini memerlukan pengembangan setidaknya 1 (satu) EnPI dan EnB.
INFORMASI DARI TINJAUAN ENERGI

Temp : ….
RH : ….
Lux :

SNI

kWh/m2 tahun

kWh/m2/orang.thn

ENPI DAN ENB


INFORMASI DARI TINJAUAN ENERGI

COP minimum,
kW/TR maksimum. SNI

kWh/m2 tahun Cooling tower approach


temperature, yaitu selisih antara
suhu air keluar Menara pendingin
(leaving cooling tower water
temperature) dan suhu bola basah
udara luar sekitar (ambient)
sebaiknya diperiksa dan dijaga pada
rentang 2 s.d. 2,5 °C.
66
Terdapat berbagai istilah untuk batasan EnPI yang mungkin
diterapkan.

BASELINE
ENERGI
BASELINE
3.3. Menentukan
ENERGI
baseline energi (EnB)

BASELINE ENERGI Catatan :


(EnB). ✓ Baseline energi mencerminkan satu jangka waktu tertentu.
✓ Baseline energi dapat dinormalisasi terhadap variabel-variabel relevan
Adalah acuan kuantitatif yang mempengaruhi penggunaan energi dan/atau konsumsi energi
sebagai dasar pembanding contohnya tingkat produksi, hari derajat (degree days) (suhu luar
nilai-nilai kinerja energi - ruangan), dll
Energy Performance Indicator ✓ Baseline energi juga digunakan untuk perhitungan penghematan
(EnPI) dari waktu ke waktu energi, sebagai acuan sebelum dan sesudah implementasi tindakan
dan untuk mengukur peningkatan kinerja energi
perubahan kinerja energi.

SUMBER: ISO 50001: 2011, 3,6, dimodifikasi - Istilah singkat telah ditambahkan].
Seperti halnya EnPI, EnB dapat dibuat di semua tingkat organisasi. EnB dapat dibuat
untuk seluruh situs dan/atau dapat menjadi dasar untuk peralatan, sistem, atau
proses individual:

Cara Menetapkan Baseline

▪ Langkah 1: Mengumpulkan data.


▪ Langkah 2: Menentukan dan menguantifikasi variable yang relevan.
Membuat keterkaitan antara energi (input) dengan output atau faktor
terkait.
▪ Langkah 3: Menentukan baseline untuk organisasi.

ENPI DAN ENB 69


BAGAIMANA CARANYA ?

Ada tiga langkah dalam menentukan baseline EnPI;


Langkah 1 : Mengumpulkan data.
MEMBUAT Langkah 2 : Menentukan dan menguantifikasi variable
BASELINE yang relevan.
ENERGI Membuat keterkaitan antara energi (input)
dengan output atau faktor terkait.
Langkah 3 : Menentukan baseline untuk organisasi
LANGKAH PERTAMA : PENGUMPULAN DATA.
Data terdiri dari dua jenis :
1. Data konsumsi energi; dapat dihimpun dari tagihan energi,
rekam pabrik, rekam produksi, rekam operasi, atau
pengukuran dan sub-pengukuran yang sudah ada.
2. Faktor terkait dengan output atau komponen produksi yang
MEBUAT menggunakan energi.
BASELINE Data konsumsi Bahan Bakar: Data konsumsi kelistrikan.
ENERGI • Kebutuhan maksimum untuk setiap
periode (kW)
• Konsumsi energi untuk setiap periode
(kWh)
• Daya reaktif setiap bulan (kVar or P.F.)
• Tarif kelistrikan ($/kW, $/kWh, $/kVar)
• Biaya tambahan lain (berbeda di
setiap negara)
LANGKAH KEDUA :

✓ Menentukan dan menguantifikasi variable yang relevan


(Produksi, bahan baku).
MEBUAT ✓ Membuat keterkaitan antara energi (input) dengan
output atau faktor terkait dengan menggunakan grafik
BASELINE (graphical techniques)
ENERGI
Grafik 1- Energy Efficiency Index variation versus Time
Grafik 2- Scatter diagram - Energy Efficiency Index versus Production
Grafik 3- Scatter diagram - Energy Consumption versus Production
Metode untuk menilai apakah suatu variabel secara signifikan
mempengaruhi konsumsi energi adalah :.

• Memahami setiap kecenderungan konsumsi energi dan variabel yang berpotensi


relevan dapat membantu menentukan tingkat signifikansi variabel tersebut.
• Kecenderungan konsumsi energi - variabel dapat diplot dari waktu ke waktu
dalam grafik kecenderungan, sehingga organisasi dapat melihat bukti pengaruh
siklus berulang (seasonality) atau bukti perubahan variabel pada periode waktu
MENENTUKAN yang bersamaan dengan konsumsi energi.
VARIABEL • Untuk itu dapat dibuat hubungan variabel terhadap konsumsi energi dengan
menggunakan diagram X-Y sederhana.
RELEVAN • Jika variabel tersebut relevan, maka tampak hubungan antara titik- titik yang
terpencar.
• Jika titik-titik tampak terpencar di sekitar fungsi matematika yang ditampilkan
sebagai trend line, maka hal ini menunjukkan adanya variabel yang relevan (lihat
Gambar a) dan b).
• Jika titik- titiknya mengelompok secara acak tanpa hubungan yang jelas, maka
variabel tersebut kemungkinan tidak relevan (lihat Gambar c).
SIGNIFIKANSI
VARIABEL
Pola operasi dan nilai-nilai variabel
yang relevan berfluktuasi secara
signifikan, memastikan bahwa data
yang dianalisis tingkat korelasinya
berada pada frekuensi yang tepat
yang memungkinkan efek dari setiap
variabel diamati secara akurat.
SCATTER
DIAGRAM
KETERKAITAN
1. Garis lurus merepresentasikan perkiraan konsumsi energi pada setiap tingkat produksi.
Hubungan konsumsi dan produksi : (E) = m x produksi (P) + C
2. Titik potong-Y (Y-intercept : C) : merepresentasikan “ Rugi-rugi energi atau “Energi
yang digunakan untuk proses start up”
3. Kemiringan garis (slope : m) : menunjukkan “Variabel Energi” atau “Efisiensi Energi”
4. Titik-titik sebar (spread points) mengindikasikan “Pengendalian Efisiensi”
CONTOH
BASE LINE
L ANGKAH KETIGA :MENENTUKAN BASELINE
UNTUK ORGANISASI - KETERKAITAN
Garis lurus merepresentasikan perkiraan konsumsi energi pada setiap tingkat produksi.
Hubungan konsumsi dan produksi : Y = a.X (produksi P) + b

Titik potong-Y (Y-intercept : b) : merepresentasikan “ Rugi-rugi energi atau “Energi yang


digunakan untuk proses start up”

Kemiringan garis (slope a) : menunjukkan “Variabel Energi” atau “Efisiensi Energi”

Titik-titik sebar (spread points) mengindikasikan “kinerja Pengendalian Efisiensi”

Titik-titik sebar (spread points) yang tinggi (ditandai dengan besaran R2 relatif
rendah) mengindikasikan “Pengendalian Efisiensi” yang buruk. Dengan kata lain
kinerja manajemen energi yang kurang baik.

ENPI DAN ENB 77


MENETAPKAN BASELINE ENERGI (ISO 50006)
Selain cuaca, hunian, dan produksi, pertimbangkan hal
berikut: jadwal operasi, fungsi, dan musim.

Tahun : periode
baseline
Menentukan faktor Mengumpulkan
Menentukan Menetapkan yang data energi dan
batasan periode dasar mempengaruhi faktor yang
konsumsi energi mempengaruhi

Menghitung
intensitas energi
Melacak dan Tahun : periode
melaporkan kinerja
selama periode
terhadap baseline
pelaporan
baseline

Lampiran 1 Lembar kerja indikator energi dan baseline energi


ENPI DAN ENB 78
CONTOH BASELINE (EnB)

BASELINE (EnB)

ENPI DAN ENB 79


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI
ENERGI
1.400.000 100%
Y = a.x + b

Konsumsi Listrik (kWh)


90%
1.200.000
80%

Occupancy Rate (%)


1.000.000 70%
800.000 60%
50%
600.000 40%
400.000 30%
20%
200.000
10%
- 0%

i
i

i
ril
r

ret

Me

Jun

Jul
r

ri

us
be

Ap
be
er

ua

Ma
mb

vem

ust
sem

Jan

Ag
pte

No

De
Se

KWh Occupancy rate


ENPI DAN ENB 80
CONTOH EnPI

ENPI DAN ENB 81


GRAFIK KECENDRUNGAN KONSUMSI ENERGI 2021
(KWH)
20.000
18.000
16.000
14.000
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
0
0 2 4 6 8 10 12 14
BULAN 82
DATA TAHUN BASELINE - 2021

ENPI DAN ENB 83


3.5. Menentukan Rencana
aksi manajemen energi

✓ Diawali dengan idea perbaikan efisiensi energi (Potensi


penghematan energi).
✓ Sumber idea diperoleh dari :
Bagaimana ▪ Tinjauan energi/audit energi
▪ Keberhasilan orang lain.
membuat
▪ Menggunakan konsultan (vendor),
rencana aksi ▪ Prinsip prinsip hemat energi.

▪ Rencana harus sesuai dengan tujuan, target, pada


lingkup kegiatan yang ditentukan :
▪ Ada Sustainable Improvement Team (SIT)
▪ Oleh operator kompeten
9/10/2023 84
▪ Apa yang hendak dikerjakan
▪ Siapa yang melakukan
▪ Kapan mulai / selesai dilakukan
OUTPUT ▪ Apa ukuran keberhasilan.
PERENCANAAN
▪ Baseline konsumsi energi,
▪ Indikator kinerja energi,
▪ Tujuan dan target penghematan energi
RENCANA AKSI
TUJUAN : MENGURANGI
PENGGUNAAN ENERGI 10 %
TAHUN 2019.
TARGET : MENGURANGI
CONTOH PENGGUNAAN GAS PADA
RENCANA BOILER 20 % TAHUN 2019.
AKSI ▪ Apa yang perlu dilakukan
MANAJEMEN ▪ Kapan dilakukan,
ENERGI ▪ Siapa yang melakukan
▪ Sumber daya yang
dibutuhkan.

MANAJEMEN
ENERGI
ORANG YANG BERDAMPAK PADA ENERGI
▪ Dampak langsung dan segera
▪ Operator SEU
▪ Staf pemeliharaan dan external service
▪ Pemberi pengaruh
PENANGGUNG ▪ Manajer,
JAWAB ▪ Supervisor dan pemimpin
▪ Staf produksi
▪ Staf yang melihat secara berbeda
▪ Pembersih
▪ Sekuriti
▪ Staf Safety
ORANG YANG BERDAMPAK PADA ENERGI
▪ Dampak langsung dan segera
▪ Operator SEU
▪ Staf pemeliharaan dan external service
▪ Pemberi pengaruh
PENANGGUNG ▪ Manajer,
JAWAB ▪ Supervisor dan pemimpin
▪ Staf produksi
▪ Staf yang melihat secara berbeda
▪ Pembersih
▪ Sekuriti
▪ Staf Safety
KOMPONEN
RENCANA AKSI

✓ Apa yg dikerjakan,
✓ Siapa yg mengerjakan,
✓ Kapan dikerjakan,. EnPI
✓ Mengapa dikerjakan, EnB
dimana dikerjakan, Target
✓ Bagaimana megerjakan,
✓ Biaya yg diperlukan.
THANK YOU
The Parlindungan Marpaung
081218891952
parlin_m@yahoo.com
End

90

Anda mungkin juga menyukai