Anda di halaman 1dari 119

MELAKUKAN

ANALISIS
DATA
Audit Process (ISO 50002)
Identifikasi potensi
Evaluasi kinerja
penghematan Pelaporan
energi aktual
energi

Elemen kunci audit energi


SKKNI UNIT KOMPETENSI 13

MELAKUKAN
ANALISIS
TERMAL DAN
MEKANIKAL

*)Dikoreksi, maknanya yaitu merubah/mengusulkan indikator kinerja baru yang lebih


tepat sesuai kondisi lapangan – lihat ISO versi Inggris)
SKKNI UNIT KOMPETENSI 13 (Lanjutan 1)

MELAKUKAN
ANALISIS
TERMAL DAN
MEKANIKAL

*) CATATAN 1 Konsumsi energi minimum untuk sebuah sistem dalam memberikan suatu keluaran atau layanan.
SKKNI UNIT KOMPETENSI 13 (Lanjutan 2)

MELAKUKAN
ANALISIS
TERMAL DAN
MEKANIKAL

*)CATATAN 2 Peluang untuk meningkatkan kinerja energi juga dapat dilengkapi dengan saran untuk
sumber energi alternatif, mengganti jenis bahan bakar, kogenerasi, sumber energi terbarukan, dll.
 Mengevaluasi keandalan data yang diberikan dan
menyoroti kesalahan atau kelainan dan menilai
apakah informasi yang diberikan memungkinkan
dilaksanakan proses audit energi dan sesuai dengan
tujuan audit energi yang akan dicapai.
 Menggunakan metode perhitungan yang transparan
dan teknis yang sesuai
KEGIATAN UMUM  Mendokumentasikan metode yang digunakan dan
ANALISIS setiap asumsi yang dibuat
 Tunduk pada hasil analisis terhadap kualitas dan
validitas yang sesuai dalam pemeriksaan;
 Mempertimbangkan peraturan atau kendala lainnya
dari peluang yang didapat untuk meningkatkan
kinerja energi. Misalnya tingkat efisiensi dan
program label hemat energi
 Penghematan energi selama periode waktu yang telah disepakati
 penghematan uang dikarenakan oleh peluang peningkatan kinerja
energi
 Investasi yang diperlukan
 Pesetujuan pada kriteria ekonomi
 Keuntungan non-energi lain (seperti produktivitas atau
pemeliharaan)
ANALISIS PADA  Mencatat potensi interaksi antara berbagai peluang
AUDIT LEVEL 1  Organisasi yang diaudit mungkin perlu untuk melakukan pekerjaan
tambahan untuk mengidentifikasi dan mengukur dampak dari
peluang. Jika mungkin, peluang yang dinilai selama seumur hidup
operasi yang direncanakan atau yang diharapkan.
 Dalam kasus-kasus di mana sesuai dengan yang disepakati dalam
ruang lingkup, batas dan tujuan energi audit, auditor energi harus
melengkapi hasil ini dengan:
 Persyaratan untuk data tambahan;
 Definisi setiap analisis lanjutan yang mungkin diperlukan.
Analisis data energi dari ulasan awal energi.
EnPIs di area pabrik atau tingkat armada, atau pada
tingkat proses analisis peluang tertentu di mana bisa
diterapkan
Keseimbangan energi rinci yang terkait dengan data
sub-metering di tingkat tahunan dan profil termasuk
ANALISIS PADA variasi musiman atau produksi yang berlaku.
AUDIT LEVEL 2 Neraca massa untuk proses yang mencakup produk
yang signifikan yang mempengaruhi konsumsi energi
atau analisis setara energi dan aliran materi.
Evaluasi desain dan konfigurasi pilihan untuk mengatasi
kebutuhan sistem
 Analisis data energi dari ulasan baseline energi
 EnPIs di area pabrik atau tingkat armada, dan untuk keperluan
energi yang signifikan
 Keseimbangan energi rinci dengan data sub-metering,
menggunakan data dengan frekuensi yang cukup untuk
menangkap variasi dalam kinerja.
ANALISIS PADA  Neraca massa untuk proses yang mencakup aliran produk yang
signifikan yang mempengaruhi konsumsi energi (atau analisis
AUDIT LEVEL 3 setara energi dan massa arus)
 Evaluasi desain dan pilihan konfigurasi untuk mengatasi
kebutuhan sistem
 Penerapan berbagai metode analisis untuk mengeksplorasi
hubungan antara konsumsi energi dan variabel yang relevan.
 Rekomendasi untuk data tambahan/ investigasi untuk
meningkatkan akurasi data
Rincian konsumsi energi berdasarkan penggunaan dan
sumbernya
Aliran energi dan keseimbangan energi dari objek yang
diaudit
ANALISIS Pola historis dari kinerja energi
KINERJA Kinerja energi yang diharapkan
Jika ada kesesuaian, hubungan antara kinerja energi
dan variabel yang relevan
Validasi indikator kinerja energi ada dan jika perlu,
usulan untuk indikator kinerja energi baru.
Analisis mengacu pada pemecahan keseluruhan menjadi komponen
yang terpisah untuk pemeriksaan individu.

Analisis data adalah proses untuk mendapatkan data mentah dan


mengubahnya menjadi informasi yang berguna untuk pengambilan
JENIS ANALISIS keputusan oleh pengguna. Data dikumpulkan dan dianalisis untuk
menjawab pertanyaan, menguji hipotesis atau menyangkal teori.
DATA

Analisis kualitatif
Analisis kuantitatif
Dimana energi terbuang (wasted)
Dimana diperlukan investasi efisiensi energi
Survei kondisi Mengamati pengguna energi utama dan faktor yang
dan analisisnya mempengaruhi
Identifikasi peluang penghematan energi
Peluang identifikasi lanjutan
PELUANG PENGHEMATAN
ENERGI
Data Energi tidak hanya
mencakup penggunaan energi
tetapi juga faktor-faktor kunci Berbagai teknik dapat
yang mempengaruhi harus digunakan, dari yang
dikumpulkan. sederhana sampai yang
Data harus dikumpulkan pada kompleks. Ini harus
dipilih sesuai dengan
Analisis data jumlah (frekuensi) yang lebih
masalah yang ditangani
tinggi daripada jumlah variasi
energi yang sedang diteliti. (bukan dengan memilih
teknologi analisis dan
Tujuan dari analisis data untuk kemudian menemukan
lebih memahami masalah yang sesuai).
 Penggunaan energi dan biaya
 Menghitung tingkat kinerja
 Menghitung target dan
penggunaan model energi
Melakukan analisis kinerja energi termal dan mekanikal

Significant Energy Use (SEU)


Data energi Area
 Tindakan langsung dari  Daerah di mana penggunaan
penggunaan energi (listrik, energi sangat ditentukan oleh
gas, uap, dll) tindakan dalam wilayah,
 Tindakan langsung proses atau item dari plant
berhubungan dengan  Salah satu yang memiliki
Data energi dan penggunaan energi, misalnya,
tingkat panas, laju
tingkat konsumsi dari utilitas
yang signifikan
area pendinginan atau aliran udara  Di mana ada potensi kinerja di
terkompresi bawah normal atau kinerja
 Faktor yang diukur atau yang bervariasi
variabel tercatat yang dapat  Daerah yang dikelola oleh
mempengaruhi penggunaan satu orang atau kelompok
energi kepada siapa tanggung jawab
untuk kinerja dialokasikan
Faktor yang mempengaruhi
 Memahami penyebab variasi
penggunaan energi
 Target yang ditetapkan
terhadap yang kinerja saat ini Faktor-faktor yang dapat
dapat dibandingkan dengan dikendalikan
Faktor yang yang lalu  pemilihan plant
mempengaruhi  Model penggunaan energi  pengaturan kontrol
penggunaan Faktor yang mempengaruhi  praktek operasi
kinerja energi dalam bentuk
energi gangguan eksternal :  perbaikan kesalahan
 suhu lingkungan
 tingkat produksi
 kondisi feed (input)
 Memisahkan penggunaan energi dan biaya

Tujuan  Menghitung tingkat kinerja


 Memahami alasan penggunaan energi yang bervariasi dan
Analisis Data kinerjanya
 Menghitung target penggunaan energi dan efisiensi yang akan
Energi digunakan untuk mengidentifikasi kinerja yang buruk dan melacak
kemajuan kinerja
 Membuat model energi
Rincian penggunaan energi
Energy (%) Cost (%)

20%
30%
Energi dan Biaya per Gas Gas

departemen atau plant 50%


Oil
Electricity
Oil
Electricity
60%
30% 10%
Rincian
penggunaan
Interval rinci
Variabilitas
dapat Distribusi frekuensi, yang
ditampilkan
sebagai menunjukkan nilai rata-rata
Analisis
Variabilitas Tersebar (atau deviasi
Kinerja dengan standar)
Teknik
sederhana
Bentuk distribusi
Distribusi
Frekuensi

Apakah penyebaran karena faktor eksternal atau keputusan


yang dibuat oleh operasi?
Deviasi standar

Identifikasi :
• Konsumsi beban dasar 2.430,6 unit
• Variabilitas residual - tingkat produksi tidak sepenuhnya
menggambarkan variasi dalam penggunaan energi (pada
kenyataannya, ada variabilitas residual yang signifikan)
Variabel
independen
lebih dari satu

y = m1 x1 + + m2x2 + m3x3 + ... + c


Melakukan
analisis kinerja
energi termal
dan mekanikal
Perencanaan dalam
sistem manajemen energi
 Kinerja Energi dalam beberapa
kasus, menjadi ukuran Indikator kinerja dibandingkan
sederhana, seperti penggunaan dengan target (metode
energi suatu area atau proses. komparasi)
 Penggunaan energi sering  Target berasal dari model operasi
dipengaruhi secara signifikan
Perhitungan oleh faktor eksternal, seperti
 Target berdasarkan pencapaian
plant serupa / proses di bawah
Indikator Kinerja tingkat produksi
kondisi yang sama (baik pabrik /
 Metode perhitungan proses yang sama di masa lalu
menggunakan cara langsung atau proses lain yang sangat
(input - output) atau tidak mirip)
langsung (losses)
Melakukan
analisis kinerja
energi termal
dan mekanikal
Diagram input-output
(sankey diagram)
1. Kasus produksi semen

Konsumsi teori Konsumsi praktek


Organisasi

Benchmark

35
Melakukan
analisis kinerja
energi termal
dan mekanikal
Kasus konsumsi
steam vs
produksi
1 dan 2 indikasi
penggunaan steam tidak
banyak berubah oleh
perubahan produksi

3 menunjukkan energi
dan produksi hampir
sama

4 menunjukkan
variabilitas produksi yang
tinggi
Analisis data boiler

Identifikasi biaya tahunan, 4 persen bisa dihemat (bernilai sekitar $


500.000)per tahun dengan metode payback period sederhana
Kasus
pengukuran daya

 Data daya listrik


 Data jadwal operasi
 Data produksi
 Data lain yang
mempengaruhi daya listrik
Konstruksi durasi
beban listrik
Kasus pabrik tekstil

1. Konsumsi energi pada


spinning plant
2. Specific Energi
consumption (kWh/kg)
pada spinning plant

F= densitas linear benang (tex)


Dr = diameter ring (m)
N = kecepatan spindle (1000 rpm)
a = twist factor
PERHITUNGAN
EFISIENSI BOILER
Gas turbine genrator
Kondisi design dan aktual
Flue gas
T stack
Fuel (MMCFD) O2 Stack
Kasus
perhitungan Combustor
Comb.air BHP kWatt
turbin gas
kWh
generator Tamb. Generator
Compressor Trubine

Compression Ratio ? Efisiensi generator?


Fuel Gas spesification ?
Perhitungan Efisiensi GTG
No. Jenis Data Value Unit
1. Power generator 1.860,00 kW
2. Power Turbine (BkW) 1.982,94 kWatt
3. Flow Fuel Gas ( BBG ) 730,00 MCFD
4. Flow Fuel Gas ( BBG ) 861,29 m3/H
5. Density BBG 0,93242 kg/m3
6. Flow Fuel Gas ( BBG ) 803,08 kg/H
7. Gross Heating Value BBG 51.382,42 kJ/kg

Perhitungan 8.
9.
Total Heating Value (gross)
Total Heating Value (gross)
41.264.112,63
9.855.293,20
kJ/H
kCal/H

langsung dan 10.


11.
Efisiensi GTG ( Direct Method )
Temperatur Flue Gas
16,23
441,11
%
Deg C
tidak langsung 12.
13.
Temperatur udara luar
Kadar O2 di Flue gas
27,22
17,2
deg C
% Dry
14. Flow Flue gas 91,77 kg/kg F
15. Total flow Flue gas 73.696,64 kg/H
16. Cp Flue Gas 0,2480 kCal/kg
17. Flue gas loss 7.564.850,20 kCal/H
18. Flue gas loss 76,76 %
19. Technical GT loss 6,33 %
20. Efisiensi Gas Turbine(BHP) 16,91 %
21. Tencnical GTG loss 7,01 %
Perhitungan kinerja furnace

Neraca energi furnace Panas dari fuel Panas yang digunakan


Rugi rugi panas
Rugi-rugi gas buang Rugi rugi surface

Perhitungan rugi-
rugi panas
Direct method

Perhitungan efisiensi
Panas yang di transfer ke stock
Efisiensi furnace
(tipikal)
Rugi-rugi
gas buang
CONTOH HASIL PERHITUNGAN
Mengidentifika
si peluang
peningkatan
kinerja energi
 Keahlian auditor sendiri
 Evaluasi desain dan konfigurasi pilihan untuk mengatasi
kebutuhan system. Kebutuhan sistem yang diperlukan
IDENTIFIKASI adalah konsumsi energi minimum untuk objek yang diaudit
agar dapat berfungsi.
PELUANG  Umur, kondisi, operasi dan tingkat pemeliharaan obyek
PERBAIKAN yang telah diaudit
 Teknologi objek yang diaudit yang ada dibandingkan
dengan yang paling efisien di pasar
 Solusi teknis baru yang canggih
 Praktik terbaik (best practice)
EVALUASI PELUANG PERBAIKAN

 Penghematan energi selama periode waktu yang telah disepakati


 penghematan uang dikarenakan oleh peluang peningkatan kinerja energi
 Investasi yang diperlukan
 Pesetujuan pada kriteria ekonomi
 Keuntungan non-energi lain (seperti produktivitas atau pemeliharaan)
 Mencatat potensi interaksi antara berbagai peluang.
 Dalam kasus-kasus di mana sesuai dengan yang disepakati dalam ruang lingkup,
batas dan tujuan energi audit, auditor energi harus melengkapi hasil ini dengan:
 Persyaratan untuk data tambahan;
 Definisi setiap analisis lanjutan yang mungkin diperlukan.
1. Sesuaikan dengan kebutuhan
1. Apa yang sedang dilakukan
2. Mengapa dilakukan
3. Berapa energi yang dikonsumsi
4. Berapa seharusnya energi yang harus dikonsumsi
5. Apakah ada waktu idle yang signifikan
Langkah
2. Maksimalkan efisiensi sistem
identifikasi 1. Apakah bisa dilakukan dengan cara yang lebih efisien
peluang 2. Apakah prinsip proses ditangani dengan benar
3. Mengapa terjadi perbedaan
penghematan
3. Optimisasi pasokan energi
energi 1. Heat recovery
2. Heat pump
3. Cogeneration
4. Renewable energi
5. Fuel switching
6. Optimasi pembelian
Kasus sistem
pompa

Efisiensi energi (%) = Output energi/Input energi x 100 %

Output biaya = Input biaya (Rp/unit energi)/Efisiensi energi


Komponen Losses Efisiensi tipikal (10-100 HP)
Utility meter Ditiadakan 100%
Sistem distribusi Hambatan listrik 96%
Motor Hambatan listrik, gesekan, magnetic loss 85%
Bearing Gesekan 98%
Pompa Gesekan fluida dan mekanikal 60%
Rasio unit biaya Valve Throttling 70%
Pemipaan Gesekan fluida dan mekanikal 60%
total 5:1 Efisiensi total 20%

Penghematan Unit biaya pada input Unit biaya pada


Komponen Efisiensi tipikal
yang signifikan (Rp/kWh) output (Rp/kWh)
Utility meter 100% 5 5,00
pada pemipaan Sistem distribusi 96% 5 5,21
Motor 85% 5,21 6,13
Bearing 98% 6,13 6,26
Pompa 60% 6,26 10,43
Valve 70% 10,43 14,90
Pemipaan 60% 14,9 24,83
STEAM GENERATION
a) Excess air yang optimal
b) Mengendalikan temperatur gas buang
c) Membersihkan permukaan transfer panas
d) Pemanfaatan panas buang (heat recovery, economizer, air preheater)
PENINGKATAN e) Minimalisir Blowdown
EFISIENSI PADA f) Pemasangan pengendali otomatis untuk Blowdown
SISTEM UAP (1) g) Memanfaatkan ulang panas Blowdown
h) Pemanfaatan kondensat
i) Mengoptimalkan operasi sistem dearator
j) Mengoperasikan boiler pada beban yang optimal
k) Load Balancing
l) Pemilihan bahan bakar yang tepat
2. STEAM DISTRIBUTION
a) Memperbaiki kebocoran uap
b) Meminimalkan steam yang dikeluarkan vent
c) Memastikan sistem pemipaan terisolasi
d) Mengisolasi steam dari jalur yang tidak digunakan lagi
PENINGKATAN e) Meminimalkan aliran steam melewati peralatan penurun
EFISIENSI PADA tekanan
SISTEM UAP (2) f) Mengurangi pressure drop pada header
g) Menguras kondensat dari header
h) Kurangi hambatan perpindahan panas
i) Pemilihan dan pemeliharaan steam traps yang benar
j) Ukuran pipa steam and kondensat yang sesuai
k) Mengurangi kerja yang harus dilakukan uap
PRIORITAS
POTENSI
PENGHEMA
TAN
PENGGUNA AKHIR
a) Meminimalkan penggunaan uap pada proses
b) Meningkatkan efisiensi proses
c) Memperbaiki isolasi peralatan proses
d) Gunakan dry steam untuk proses (penggunaan dan perawatan
PENINGKATAN steam trap)
EFISIENSI PADA e) Gunakan uap pada tekanan serendah mungkin
f) Memanfaatan selisih tekanan uap untuk penggerak turbin
SISTEM UAP (3) g) Mengalihkan sebagian dari kebutuhan steam ke sumber panas
buang
h) Mengurangi penggunaan steam yang kurang pas
i) Menaikkan kualitas steam yang berkualitas rendah, untuk
mensuplai kebutuhan proses
CONDENSATE RECOVERY SYSTEM
a) Mengimplemantasikan manajemen perawatan dan
steam-trap yang efektif
PENINGKATAN b) Mengumpulkan kembali kondensat yang ada
EFISIENSI PADA sebanyak mungkin
SISTEM UAP (4) c) Mengumpulkan kembali kondensat pada kondisi
termal setinggi mungkin
d) Melakukan flash pada kondensat bertekanan tinggi
untuk membuat steam bertekanan rendah
COOLING LOAD
Ads Chiller Ads Chiller Ads Chiller
180 TR 180 TR 180 TR

HOT WATER
C65 C65 C65

C65 C65 C65


C65 Microturbine

Kogenerasi C65 C65 C65


C65 MT + CHP module
C65 C65 C65 Electrical Line
 Kogenerasi (Cogeneration) Flue Gas Line
C65 C65 C65
adalah sistem konversi energi Hot Water Line
termal yang secara simultan Chilled Water Line

menghasilkan listrik dan panas ELECTRICAL LOAD C65 Multi Pack

sekaligus
 Istilah lain: Kombinasi Panas
dan Daya (Combined Heat and
Power, CHP)
Mengevaluasi
peluang
peningkatan terhadap
kinerja energi
Konsep peluang
penghematan
energi
Mengevaluasi
peluang
peningkatan
terhadap
kinerja energi
EnPI
Baseline
Memeriksa
Target Penghematan
kinerja Pencapaian
penghematan
• Pasif (Data sekunder), Periodik, intermiten
Pemantauan • Tagihan bulanan, pemeriksaan periodik
pada monitor

Evaluasi
(pemantauan, • Aktif (data primer), point reading
Pengukuran
pengukuran dan • Pengukuran gas buang

analisis)
• Pemanfaatan data
Analisis • Menghitung kinerja
• Identifikasi isu
Penggunaan Variabel
energi yang yang relevan
signifikan berkaitan
(SEU) dengan SEU

Karakteristik Keluaran
lain dan
kunci review
EnPI
energi

Efektifitas Evaluasi
rencana aksi konsumsi
dalam energi
pencapaian aktual vs
tujuan dan yang
sasaran diharapkan
SEU (penggunaan
energi utama)
 Konsumsi yang substansial
atau peluang
 Kinerja sekarang ditentukan
 Perkiraan konsumsi sekarang
dicocokkan
 Variabel yang relevan
terhadap konsumsi energi
Moving average
konsumsi listrik
Kecenderungan
Hubungan terhadap konsumsi

EnPI
Base line
Variables
Y Total energi
x1 Produksi SSH
x2 Produksi LSH

Equation: a+b*x1+c*x2

Regression results
Number of observations: 12
Number of iterations: 1
Sum of residuals: -16.41536141
Uji Statistik Average residual:
Residual sum of squares - Absolute:
-1.367946784
385742.0685
Residual sum of squares - Relative: 299432.3555
Standard error of the estimate: 206.7292774
Coefficient of multiple determination(R²): 0.43863499
Proportion of variance explained: 43.86%
Coefficient of multiple determination - Adjusted(Ra²): 0.43863499
Durbin-Watson statistic: 2.345210573

Coefficient results
Name Value Standard error t-ratio Prob(t)
a 808.2718665 450.7137593 1.793315269 0.106511
b 0.021751219 0.044905628 0.484376232 0.639688
c 0.05931083 0.028870237 2.054393615 0.070114
CUSUM
(cumulative of
sum)
 Pencocokan konsumsi aktual dengan harapan
 Hubungan terhadap deviasi yang nyata

Evaluasi konsumsi energi


aktual vs yang
diharapkan (M&V)
Sasaran
 Sistem tata udara 1 diidentifikasi
 Mengurangi konsumsi energi sebagai SEU
listrik tata udara tahun 2010
sebesar 7.5 % dibandingkan  Sistem tata udara 2 diidentifikasi
baseline tahun 2009 bukan sebagai SEU tetapi
kapasitasnya sama dengan
 Konsumsi listrik
Contoh  Tahun 2009 23.076 kWh
sistem tata udara 1
 Data terakhir menunjukkan
 Tahun 2010 21.683 kWh
konsumsi energi sistem 1 naik
 Penurunan 6%
dan sistem 2 turun
 Apakah kinerja energi  Apakah kinerja energi meningkat
meningkat atau ketidaksesuaian atau ketidaksesuaian saja ????
saja ????
 Deviasi terjadi sekitar 10% lebih dari perkiraan konsumsi energi
 Tidak ada bukti adanya respon dari organisasi
 Apakah kinerja energi meningkat atau ketidaksesuaian saja ????

Hubungan Aktual
terhadap deviasi
yang signifikan
Perkiraa
n
CBA meliputi beberapa teknik untuk
membantu memilih proyek yang
Cost Benefit berkontribusi dalam rangka memenuhi
sasaran yang ditujui (net benefit tertinggi)
Analysis (CBA)
CBA merupakan alat uji kelayakan sebelum
keputusan diambil.
Mengevaluasi
peluang
peningkatan
terhadap
kinerja energi
Investment
Appraisal

LIFE CYCLE COST ANALYSIS


Simple Payback (SPB) –Contoh investasi awal 1 M,
penghematan 200 jt/tahun maka SPB = 1 M/200 Jt/th = 5
tahun. SPB tidak memperhitungan nilai uang terhadap waktu
dan cash flow

Perhitungan Discounted Payback (DPB) – Nilai uang terhadap waktu


diperhitungkan, dengan mendiskonto cash flow masa
finansial depan dengan nilai sekarang

Return on Investment (ROI) – arti lain simple rate of return


atau investor’s rate of return, ROI hampir sama dengan SPB
dalam persen. Contoh ROI 200 jt/1 M = 0.2 = 20 %
 Internal Rate of Return (IRR) – Menghitung discount
rate

 Net Present Value (NPV) – Cara discounting. Proyek


menguntungkan jika NPV positif
Perhitungan
 Life-Cycle Cost Analysis (LCCA) – Cara ekonomi untuk
finansial evaluasi proyek, semua biaya selama umur proyek
diperhitungkan. LCC adalah biaya total dari kepemilikan,
pengoperasian, perawatan dan pembuangan jika proyek
berakhir selama waktu tertentu. Semua biaya
didiskontokan berdasarkan nilai uang terhadap waktu.
LCCA baik digunakan untuk penentuan alternatif
konstruksi baru, renovasi atau retrofit
Langkah 1 : Keuntungan
Berapa keuntungannya
Apakah ada keuntungan (IRR)
neto? (PBP / NPV)

Kajian kelayakan Langkah 2: Liquiditas


Apakah proyek dapat dipakai untuk
finansial membayar hutang setiap tahunnya

Langkah 3: Kajian resiko


Seberapa sensitif hasil yang didapat dari
berbagai cashflow
End of project:
Salvage Value
Annual Revenues/Savings

Waktu Cash Flows


Year 1 Year 2 Year 3 TIME

Time zero:

Initial Investment
Dalam ribu Rp. Tahun 0 Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
1 2 3 4 5
Pendapatan/saving (Qt) 300 630 1050 1050 1050
Pengeluaran/pembayaran
(Ct)
1000 200 330 400 400 400
Net cash flow
-1000 100 300 650 650 650
(Qt- Ct)

Cash flow terjadi jika proyek :


- membayar (cash outflow);
- menerima/keuntungan (cash inflow).
Titik awal : bagan cash flow
 Catatan : investasi awal sebagai pengeluaran pada tahun 0
 Contoh : memasang alat penyeimbang beban antar fasa
Metode: Pay Back PBP adalah jumlah tahun yang dibutuhkan
untuk mengembalikan investasi awal proyek
Period (PBP) (1000)

Contoh : memasang peralatan penyeimbang beban antar fasa


Berapa Pay Back Period proyek tersebut ?

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5


Profit: 100 300 650 650 650

PBP ≈ 3 tahun
Simple Payback
Berapa tahun yang
diperlukan oleh
proyek untuk
mengembalikan
seluruh investasi
Simple $105,000
=
awal jika : Payback
$38,463
- biaya investasi (tahun)
awal = $105,000
2.7 tahun
- cash flow
projek/penghemata
n = $38,463
Keuntungan tiap waktu
Proyek Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Investasi

A 200 300 500 200 1000


B 300 350 350 200 1000
C 300 350 350 300 200 1000
D 200 300 300 200 100 1500

Contoh: PBP pada proyek yang berbeda

Pilih PBP pada masing-masing proyek, semakin pendek semakin baik


Proyek mana yang anda pilih A atau B ?
Proyek mana yang lebih baik B atau C ?

Manfaat neto tiap tahun


Proyek Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Investasi

A 200 300 500 200 1000

B 300 350 350 200 1000

C 300 350 350 300 200 1000

1. Proyek B dipilih daripada A: karena waktu, lebih baik mendapat uang


sekarang dari pada mendatang dalam jumlah yang sama
2. Proyek C dipilih daripada B: karena lebih menguntungkan
3. PBP tidak dipakai dalam pertimbangan
Discounting adalah teknik dimana pendapatan
dan pengeluaran yang terjadi pada waktu
berbeda selama lifetime proyek dibandingkan
dengan tahun awal proyek (tahun 0)

→ discounting: menimbang dengan interest rate


Rp.100,- disimpan dengan 10% interest (i) menghasilkan
Rp. 110,- setelah 1 tahun

Discounting:
menimbang dengan → 1 Tahun 100 x 1.10 = 100 x (1+i)1
interest rate → 2 Tahun 100 x 1.10 x 1.10 = 100 x (1+i)2
→ t Tahun 100 x (1+i)t

Discounting – membuat penerimaan dan pengeluaran


yang akan datang dibandingkan dengan tahun:
Rp.100,- pd. tahun t nilai sekarang 100 x (1+i)-t
Nett present value = NPV

NPVt = jumlah discounted cash flow tahunan selama


lifetime (t) dari proyek

= perbandingan kelayakan proyek oleh investor


pada titik awal proyek

NPVt = t (Qt-Ct) * (1+i)-t


Nett present value NPV

NPV > 0 diterima (menguntungkan)

NPV = 0 ditolak (bikin repot)

NPV < 0 ditolak (rugi)

NPVt = t (Qt-Ct) * (1+i)-t


Cash flow non Th 0 Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5
finansial
Penerimaan (Qt) 300 630 1050 1050 1050
Pengeluaran (Ct) - 1000 -200 -330 -400 -400 -400

(Qt – Ct) - 1000 100 300 650 650 650

(1+i)^-t (i=10%) ? ? ? 0.751 0.683 0.621

(Qt-Ct) * (1+i)-t -? ? ? 488 444 404

NPVt = t (Qt-Ct) * (1+i)-t = ??

Proyek konservasi energi – hitung NPV


Cash flow non finansial Th 0 Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5
Penerimaan (Qt) 300 630 1050 1050 1050
Pengeluaran (Ct) - 1000 -200 -330 -400 -400 -400
(Qt – Ct) - 1000 100 300 650 650 650

(1+i)^-t (i=10%) 1 0.909 0.826 0.751 0.683 0.621

(Qt-Ct) * (1+i)-t -1000 91 248 488 444 404

NPVt = t (Qt-Ct) * (1+i)-t = 675


NPV > 0 , teruskan proyek (profitable)

Proyek konservasi energi – hitung NPV


Langkah 1 : Keuntungan
Apakah ada keuntungan neto? (PBP / NPV)
Berapa keuntungannya (IRR) 
Kajian kelayakan Langkah 2: Liquiditas
Apakah proyek dapat dipakai untuk membayar hutang
finansial setiap tahunnya
Langkah 3: Kajian resiko
Seberapa sensitif hasil yang didapat dari berbagai
cashflow
IRR = discount rate dimana NPV = 0
Berapa
keuntungannya ? NPVt = ∑t (Qt-Ct) * (1+IRR)-t = 0 → IRR = ??
Internal Rate of
Dihitung bedasar iterasi (dengan kalkulator /
Return (IRR)
komputer), trial and error
 Investor menggunakan uang sendiri
Apakah penerimaan neto lebih besar dari pada
penerimaan peluang investasi lain atas uang yang telah
Apa yang dikeluarkan (bunga atas dopsito uang tersebut)
diperlihatkan
oleh IRR rate ?  Investor meminjam uang
Apakah penerimaan netto lebih besar dari pada biaya
dari proyek (bunga pinjaman)
Th 0 Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5
Net cash - 1000 100 300 650 650 650
flow (Qt – Ct)
NPVt = ∑t (Qt-Ct) * (1+IRR)-t = 0 → IRR = ??
Apakah (dengan kalkulator / komputer), trial and error
menguntungan
proyek konservasi 10% → NPV = 675 27% → NPV = 29
energi - Internal Rate 20% → NPV = 243 28% → NPV = 2
of Return (IRR) 30% → NPV = - 47 28.1% → NPV = 0

IRR = 28,1% > 10% jika disimpan di bank


> 15% jika meminjam dari bank
Sebagai contoh: rate apa yang diambil ? ?
Current prices → interest rate i
Constant prices → discount rate r

Th 0 Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5

Contoh proyek Revenues (Qt) 300 630 1050 1050 1050

Expenditures (Ct)
konservasi 1000 200 330 400 400 400

Net cash flow


energi (Qt- Ct)
- 1000 100 300 650 650 650

Constant prices (lihat tahun 3, 4, 5) ! !


→ apa harus menggunakan r pada NPV dibanding dengan i
→ bandingkan real IRR dg. r, bukan dengan rate pasar i
r = [ (1+i) / (1+p) ] – 1
i = interest rate (pada bank)
p = inflation rate
r = discount rate

Bagaimana Contoh :
menghitung Jika interest rate i=10%,
discount rate (r) dan inflasi 5% per tahun,
maka discount rate r dapat dihitung:
r = [ (1+0,1) / (1+0,05) ] - 1
= [ 1,1 / 1,05 ] - 1
= 0,048 (sekitar 5%)

Langkah 1 : Keuntungan
Apakah ada keuntungan neto? (PBP / NPV)
Berapa keuntungannya (IRR)

Kajian kelayakan Langkah 2: Liquiditas
Apakah proyek dapat dipakai untuk membayar hutang
finansial setiap tahunnya
Langkah 3: Kajian resiko
Seberapa sensitif hasil yang didapat dari berbagai
cashflow
NPV dan IRR berdasar pada :
non-financial cash flows: semua cash flow yang muncul
karena investasi dilakukan
Liquiditas
Disamping itu ada:
proyek financial cash flows: semua cash flows yang muncul dari
pendanaan/pinjaman suatu proyek (pengadaan
investasi)
Th 0 Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5

Net cash flow - 1000 100 300 650 650 650


(Qt – Ct)

Liquiditas Proyek
Investasi sepenuhnya didanai pinjaman dari bank
konservasi energi Aturan bank:
 Bunga tahunan 10% harus dibayar
 Pinjaman harus dibayar s/d 5 tahun
Non-financial
cash flow
Th 0 Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5
Penerimaan (Qt) 300 630 1050 1050 1050

Pengeluaran (Ct) - 1000 - 200 -330 -400 -400 -400

Liquiditas Financial cash flow

Proyek Financial Inflow 1000


(pinjaman)
konservasi Financial Outflows:
energi Bunga
Pembayaran hutang
-100 -100
-200
-80
-200
-60
-400
-20
-200

Total cash flow 0 0 0 370 190 430

Kumulative cash flow 0 0 0 370 560 990

Catatan: dari tahun ke 3 ada extra pembayaran hutang yang diperoleh



Langkah 1 : Keuntungan
Apakah ada keuntungan neto? (PBP / NPV)
Berapa keuntungannya (IRR) 
Kajian kelayakan Langkah 2: Liquiditas
finansial Apakah proyek dapat dipakai untuk membayar hutang
setiap tahunnya

Langkah 3: Kajian resiko
Seberapa sensitif hasil yang didapat dari berbagai
cashflow
1. Discount rate (keuntungan yang ingin didapat) dan
life time ekonomi proyek yang dievaluasi (waktu
maksimum proyek yang diperbolehkan agar
Sensitivity menguntungkan) kendalanya adalah pilihan.
analysis 2. Pendapatan kendalanya adalah resiko dan
ketidakpastian
3. Seberapa jauh sensitivitas hasilnya ?
Ubah nilai dan lihat dampaknya.
- Discount rate
- Life time proyek yang dievaluasi
Cash flow non Th 0 Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5
finansial

Penerimaan (Qt) 300 630 1050 1050 1050

Pengeluaran (Ct) - 1000 -200 -330 -400 -400 -400


Sensitivity analysis (Qt – Ct) - 1000 100 300 650 650 650
NPV proyek
(1+i)^-t (i=10%) 1 0.909 0.826 0.751 0.683 0.621
konservasi energi
(Qt-Ct) * (1+i)-t -1000 91 248 488 444 404

NPVt = t (Qt-Ct) * (1+r)-t = 675


NPV > 0 , teruskan proyek (profitable)
Catatan: pada 10% discount rate NPV5 = 675, NPV3 = -173 !!
pada 5% discount rate NPV5 = 973, NPV3 = -71 !!
Mengevaluasi
peluang
peningkatan
terhadap
kinerja energi
Komponen Losses Efisiensi tipikal (10-100 HP)
Utility meter Ditiadakan 100%
Sistem distribusi Hambatan listrik 96%
Motor Hambatan listrik, gesekan, magnetic loss 85%
Bearing Gesekan 98%
Pompa Gesekan fluida dan mekanikal 60%
Valve Throttling 70%
Pemipaan Gesekan fluida dan mekanikal 60%
Efisiensi total 20%

Unit biaya pada input Unit biaya pada


Komponen Efisiensi tipikal
(Rp/kWh) output (Rp/kWh)
Utility meter 100% 5 5,00
Sistem distribusi 96% 5 5,21
Motor 85% 5,21 6,13
Bearing 98% 6,13 6,26
Pompa 60% 6,26 10,43
Valve 70% 10,43 14,90
Pemipaan 60% 14,9 24,83

Pemilihan penerapan yang signifikan dalam biaya


Kemungkinan perbaikan kinerja dan tingkat
kemudahan implementasi.

PELUANG YANG
MUNGKIN
DILAKUKAN
Potensi penghematan energi dan prioritas ditentukan
berdasarkan kriteria:
1. Operasi dan pemeliharaan - 5% saving
2. Peningkatan efisiensi (umumnya dengan teknologi) - >
10% saving

1. No & low cost. (prioritas)


2. Medium cost.
3. High cost.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai