Anda di halaman 1dari 91

PERENCANAAN

MANAJEMEN
ENERGI
TITOVIANTO
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PERENCANAAN ENERGI
BAB III ULASAN ENERGI (ENERGI REVIEW)
BAB IV INDIKATOR KINERJA ENERGI
BAB V BASELINE ENERGI
BAB VI TUJUAN DAN TARGET
BAB VII RENCANA AKSI ENERGI
PENDAHULUAN
KONSEP DASAR
RENCANAKAN
LAKUKAN
PERIKSA
TINDAKAN
Kebijakan
Komitmen manajemen
Bukan hanya tanda tangan
Menentukan ruang lingkup EnMS
Ukuran yang pantas
Komitmen untuk perbaikan kinerja
berkelanjutan
Menyediakan sumberdaya
Kerangka untuk menentukan
tujuan dan target serta kajian
manajemen
Perencanaan
Berapa energi yang diperlukan
Dimana energi digunakan
Siapa/dimana pengguna energi yang
signifikan
Apa yang mendorong penggunaan energi
Apakah perlu melakukan audit energi
Optimasi sistem
Legal dan persyaratan lain
Baseline dan Indikator kinerja
Tentukan tujuan dan target
Rencana aksi
Penerapan dan operasi
Kompetensi, pelatihan dan kesadaran
Dokumentasi
Kontrol operasi
◦ Area kunci
◦ Operasi dan pemeliharaan
◦ Jasa kontraktor
◦ Pelatihan

Komunikasi
Desain (desain efisiensi energi = EED)
Pembelian energi, jasa dan barang
Rencana tindak
Pemeriksaan
Pemeriksaan operasi
◦ Rekaman operator
◦ Rekaman pemeliharaan
◦ Peralatan
Pemeriksaan sistem
◦ Apakah sudah dilakukan sesuai
persyaratan
Pemeriksaan kinerja
◦ Indikator kinerja energi
◦ Kecenderungan dan biaya
Pemeriksaan rencana
◦ Kemajuan yang dicapai terhadap
rencana
Kajian manajemen
Presentasi rutin
Bagaimana mendapatkan
◦ Apakah kinerja sesuai target
◦ Apakah masalah dan hambatan
telah diselesaikan
◦ Pencapaian ??

Rencana tahun depan


◦ Apa yang diperlukan untuk
mencapai rencana tersebut
Selalu berlanjut – bukan proyek
Rencana Manajemen energi dalam
SKKNI Manajer Energi
Metode tinjauan energi ditetapkan berdasarkan sasaran kebijakan energi organisasi
Kriteria tinjauan energi ditetapkan berdasarkan sasaran kebijakan energi organisasi
Konsumsi energi dianalisis berdasarkan pemantauan pada peralatan pemanfaat energi
utama
Penggunaan energi dianalisis berdasarkan pemantauan pada peralatan pemanfaat energi
Melakukan tinjauan energi
utama
Sumber energi diidentifikasi berdasarkan keberlanjutannya
Biaya energi diidentifikasi berdasarkan satuan biaya terendah
Audit energi diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan
Tinjauan energi dilakukan berdasarkan hasil identifikasi
Ruang lingkup energi ditentukan berdasarkan kegiatan organisasi
Menetapkan indikator kinerja energi pada
gi Batasan kinerja energi ditentukan berdasarkan operasi organisasi
organisasi
Indikator kinerja energi ditetapkan berdasarkan kebutuhan organisasi
Faktor pendorong konsumsi energi ditentukan berdasarkan tingkat keterkaitan terhadap
Menetapkan baseline energi energi
Baseline energi ditetapkan berdasarkan faktor pendorong konsumsi energi
Peluang penghematan energi diidentifikasi berdasarkan kriteria tertentu
Menetapkan target penghematan energi
Target penghematan energi ditentukan berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan
Daftar rencana aksi dibuat berdasarkan prioritas penghematan energi
Rentang waktu rencana aksi ditentukan berdasarkan target penghematan energi
Menetapkan rencana aksi peningkatan
Petugas pelaksana rencana aksi ditentukan berdasarkan kompetensi
kinerja energi
Pendanaan ditentukan berdasarkan kriteria tertentu
Rencana aksi peningkatan kinerja energi ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu
PERENCANAAN
Perencanaan
Berapa energi yang diperlukan
Dimana energi digunakan
Siapa/dimana pengguna energi yang
signifikan
Apa yang mendorong penggunaan energi
Apakah perlu melakukan audit energi
Optimasi sistem
Legal dan persyaratan lain
Baseline dan Indikator kinerja
Tentukan tujuan dan target
Rencana aksi
Proses perencanaan
KEGIATAN PERENCANAAN
1. Garis tanggung jawab manajemen
2. Mendefinisikan ruang lingkup
3. Membangun sebuah tim
4. Menetapkan kebijakan energi
5. Mengidentifikasi penggunaan energi yang signifikan
6. Menentukan indikator kinerja energi
7. Menetapkan tujuan energi dan target
8. Menyiapkan rencana aksi
ULASAN ENERGI
(ENERGI REVIEW)
TINJAUAN ENERGI PADA ISO DAN SKKNI

Metode tinjauan energi ditetapkan berdasarkan sasaran kebijakan energi organisasi

Kriteria tinjauan energi ditetapkan berdasarkan sasaran kebijakan energi organisasi


Konsumsi energi dianalisis berdasarkan pemantauan pada peralatan pemanfaat energi
utama
Melakukan tinjauan
Penggunaan energi dianalisis berdasarkan pemantauan pada peralatan pemanfaat
energi
energi utama
Sumber energi diidentifikasi berdasarkan keberlanjutannya
Biaya energi diidentifikasi berdasarkan satuan biaya terendah
Audit energi diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan
Tinjauan energi dilakukan berdasarkan hasil identifikasi
Proses tinjauan energi
Identifikasi dan
Analisis
prioritasi peluang
penggunaan Identifikasi SEU
peningkatan
energi
kinerja energi
Fasilitas, peralatan,
personel yang berdampak
Sumber energi sekarang Pemanfaatan Energi
pada konsumsi dan
pengunaan energi baru, potensi sumber
daya, potensi efisiensi

Konsumsi dan Identifikasi penggunaan


penggunaan energi lalu energi lain yang relevan
dan sekarang
Hitung kinerja energi
fasilitas, sistem dan
peralatan Baseline dan perkiraan
Perkiraan konsumsi dan baru
penggunaan energi di
masa datang Baseline
Proses rinci tinjauan energi
PROSES PERENCANAAN
CONTOH INPUT
Infromasi operasi dan
Tagihan energi Diagram organisasi keuangan
Hasil kajian energi Hukum dan persyaratan
Data sub meter sebelumnya lainnya
Variabel lain seperti
produksi, cuaca dll Daftar peralatan O&M
Diagram alir proses Sumber energi Lainnya
Kebijakan energi
OUTPUT
PERENCANAAN OPERASIONAL

Baseline Pelatihan
Analisis penggunaan energi Pengguna energi yang Peluang untuk peningkatan Komunikasi/keterlibatan
dan variabel lainnya signifikan dan personel kinerja energi EnPI para pihak
Tujuan Kontrol operasi
Target Procurement
Aksi Desain
Grafik Kajian energi Review data DCS Rencana-rencana
Prevnetive/predictive
Chart maintenance Analisis kebutuhan energi
Tabel Analisis Pinch Analisis LCC
Spreadsheet Root cause analysis Mengkaji kompetensi
Peta proses Benchmark Model energi
Diagram Sankey Analisis Pareto Lainnya

CONTOH TOOL/TEKNIK
Berapa energi yang kita
gunakan?
1. Dari yang hadir sekarang, adakah yang dapat menyebutkan berapa
energi yang digunakan perusahaannya dalam 12 bulan kemarin?
2. Berapa biayanya?
3. Berapa yang digunakan tahun lalu?
4. Berapa yang akan Anda gunakan tahun depan?
5. Berapa realisasi biaya energi dibandingkan budget Anda? Dimana
deviasinya?
6. Apakah Anda menggunakan terlalu banyak energi?
 Jika Ya, berapa sebenarnya yang harus digunakan?
 Apakah jumlah uang yang dikeluarkan untuk energi memang sepadan?
Mendapatkan dan
menganalisis data energi
Kaji data yang sudah dimiliki:
◦ Rekening energi termasuk konsumsi, biaya dan paramater lainnya

Anda mungkin memiliki meter di tiap bagian


◦ Dibaca secara manual atau otomatis

Lihat perangkat rekening


ANALISIS PENGGUNAAN ENERGI
Informasi yang biasa dikumpulkan dan dapat diperoleh melalui:
1. Data operasional (dari data proses, pengukuran, faktur dll)
2. Pengkajian energi atau audit energi
3. Studi energi spesifik (penelitian mendalam untuk
meningkatkan proses)
4. Penelitian organisasi keseluruhan (lokasi) untuk
mengidentifikasi sinergi antar plant
Daftar SEU
Buat tabel yang menggambarkan peringkat SEU
dalam konsumsi energi
Kelompokkan motor ke dalam sistem:
 Semua kompresor udara
 Pompa dan sistem pendingin air
 Pompa, fan, kompresor untuk pendingin
Pengguna Energi Signifikan (terbesar atau
menjanjikan peluang yang paling besar)
Sistem yang mana ?
Siapa pengguna energi tunggal terbesar di perusahaan
Anda?
Berapa energi yang digunakan ?
Apa yang mendorong penggunaannya?
Apa yang menyebabkannya meningkat atau menurun?
Siapa yang mempengaruhi penggunaan energi pada sistem
tersebut?
Bagaimana mengukur setiap
pengguna energi?
Apakah Anda memiliki meter pengukur di setiap bagian?
 Idealnya demikian
 Sistem terhubung pada rekaman data
 Namun, pembacaan manual juga dapat memberikan informasi berharga
 Apakah semua meter bekerja akurat?
 Apakah sistem pengumpulan data bekerja dan akurat?

Apakah Anda memiliki meter pengukur?


 Kw, A, debit dan seterusnya
 Pengukur ini dapat dibaca manual dan diperkirakan
 Perhatikan saat pembacaan

Kuantifikasi atau estimasikan penggunaan


 Daftar motor
 Keseimbangan panas
Daftar motor
Pengguna energi kedua terbesar
Kita perlu mengetahui semua jawaban atas pertanyaan
sebelumnya untuk semua pengguna energi significant
(Significant Energy User = SEUs)
Idealnya, kita terus bekerja dengan daftar tsb sampai kita
paling tidak mengetahui 80% dari penggunaan energi kita?
Daftar SEUs ini menjadi basis dari keseluruhan sistem
manajemen energi kita
Ingat, SEUs bisa berarti pengguna energi terbesar ataupun
memiliki potensi penghematan energi terbesar.
Keseimbangan panas
Gunakan yang Anda ketahui tentang:
 Aliran uap
 Aliran air umpan (= mendekati aliran uap )
 Aliran bahan bakar (aliran panas = aliran bahan bakar x efisiensi)
 Rekening gas
 Aliran air panas dan perbedaan temperatur (dT) (Q=m*Cp*dT)

Bentuk keseimbangan
 Panas yang masuk = panas yang keluar
 Jika perbedaannya besar, kita harus mengukurnya!
 Pengukur aliran Ultrasonic, pengukur panas portable
 Lebih menantang daripada energi listrik, biasanya lebih sedikit titik
pengukuran
Pengguna panas
Daftar SEU
Buat tabel yang menggambarkan peringkat SEU
dalam konsumsi energi
Kelompokkan motor ke dalam sistem:
 Semua kompresor udara
 Pompa dan sistem pendingin air
 Pompa, fan, kompresor untuk pendingin
SEU (contoh)
Significant energi user
Significant energi user
Neraca pembangkitan
MWh Persentase Beban harian Kapasitas Pengaturan
GTG 1 11200 22.94% 11 18 Swing
GTG 2 10900 22.32% 12 18 Swing
GTG 3 11100 22.73% 11 18 Swing
GTG A 5100 10.44% 4 5 Base
GTG B 4500 9.22% 5 6 Base
GTG C 5600 11.47% 5 6 Base
DG 1 210 0.43% 1 2 Swing
DG 2 220 0.45% 2 3 Swing
total 48830 51 76

Reserve Margin = 33%


Rencana pengukuran
Saat pengguna energi signifikan diketahui
 Termasuk pendorong

Kebutuhan pelaporan dapat ditentukan


Pengukuran dan meter apa yang diperlukan untuk menyusun laporan ini?
Berapa yang dapat diukur oleh peralatan yang sekarang?
Manual vs. otomatis
Susun daftar peralatan pengukuran yang diperlukan
 Setiap peralatan perlu dipertimbangkan biayanya.
 Jangan lupa biaya instalasi
 Meter listrik dan meter cairan dapat sangat bernilai
 Pengukuran aliran gas dapat sangat mahal (uap, udara bertekanan, dst)
Menyusun rencana pengukuran
Contoh rencana pengukuran
Tentukan parameter kritis operasi
Parameter operasi kritis
Tiap SEU memiliki parameter operasi yang akan mempengaruhi
penggunaan energi
Hal ini perlu diidentifikasi, dikuantifikasi, dicatat, dikomunikasi,
dimonitor dan dikendalikan
Contoh pada Boiler:
 Tekanan, Total padatan terlarut (TDS), temperatur stack (variable), kadar O2
di stack, tingkat daur ulang kondensat, temperatur air umpan

Contoh pada sistem pendingin:


◦ Temperatur akhir, temperatur awal (temperature lift), temperatur
evaporator and kondenser,
◦ Udara bertekanan
◦ Tekanan, tingkat kekeringan, penurunan tekanan
Parameter kritis operasi
AUDIT ENERGI
STANDAR AUDIT ENERGI
NASIONAL
◦ SNI PROSEDUR AUDIT ENERGI UNTUK BANGUNAN
GEDUNG
◦ SKKNI AUDITOR ENERGI
INTERNASIONAL
◦ ISO 50002
Terminologi
Audit energi
analisis sistematis dari penggunaan energi dan konsumsi energi dari obyek yang
diaudit, untuk mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan peluang untuk
meningkatkan kinerja energi.
Auditor energi
individu, sekelompok orang atau badan yang melakukan audit energi
audit energi dapat dilakukan oleh organisasi yang menggunakan sumber
daya internal atau sumberdaya eksternal seperti konsultan energi
independen, dan perusahaan jasa energi
Tujuan (obyektif)
hasil audit energi yang disepakati antara organisasi dan auditor energi
Cakupan (scope)
kegiatan auditor energi dan organisasi yang disetujui untuk audit energi
Batas (boundary)
batas-batas fisik atau situs dan / atau batas organisasi seperti yang
didefinisikan oleh organisasi
Audit energi (proses-ISO 50002)
AUDIT ENERGI
1. Audit atau kajian energi terdiri dari tinjauan rinci
kinerja energi dari sebuah organisasi, proses,
atau keduanya.
2. Biasanya didasarkan pada pengukuran dan
pengamatan penggunaan dan konsumsi energi
3. Output Audit biasanya mencakup informasi
tentang konsumsi kinerja saat ini dan, dapat
disertai dengan serangkaian rekomendasi
peringkat untuk perbaikan kinerja energi.
4. Audit energi direncanakan dan dilakukan sebagai
bagian dari identifikasi dan prioritas peluang
untuk meningkatkan kinerja energi.
Elemen kunci audit energi

Identifikasi
Evaluasi
potensi
kinerja energi Pelaporan
penghematan
aktual
energi
AUDIT ENERGI
1. Audit energi dapat mendukung review
energi dalam ISO 50001 atau digunakan
secara terpisah.
2. Terdapat perbedaan dalam pendekatan dan
dalam hal cakupan, batas dan tujuan audit
(level audit)
3. Proses audit energi merupakan urutan
kronologis sederhana, dimungkinan iterasi AUDIT SINGKAT
AUDIT AWAL
berulang pada langkah-langkah tertentu. AUDIT RINCI
Menentukan kedalaman dan
fokus dalam audit energi
1. Tipe 1: audit energi dasar yang mengidentifikasi peluang tingkat
tinggi dan memiliki cukup kerincian untuk mengembangkan peluang
pengembalian singkat atau yang murah
2. Tipe 2: audit energi cukup rinci untuk menerapkan peluang biaya
menengah, dan mengidentifikasi peluang khusus yang bisa
diterapkan pada audit Tipe 3.
3. Tipe 3: energi audit yang rinci untuk mencari kelayakan untuk
penerapan dengan biaya tinggi atau peluang payback periode yang
lama.
Audit energi
Audit energi dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip berikut:
1. Audit harus konsisten dengan lingkup audit energi, batas dan tujuan audit
yang disepakati
2. Pengukuran dan pengamatan penggunaan dan konsumsi energi yang tepat
3. Data kinerja energi yang terkumpul adalah data yang digunakan untuk
mengukur kinerja energi adalah data yang mewakili kegiatan, proses,
peralatan dan sistem
4. Pemanfaatan data untuk menghitung kinerja energi dan mengidentifikasi
peluang perbaikan harus konsisten dan unik
5. Proses pengumpulan, validasi dan analisis data harus dapat dilacak
6. Laporan audit energi memberikan peluang peningkatan kinerja energi
berdasarkan analisis teknis dan ekonomi yang tepat. (Analisis yang tepat
sesuai dengan ruang lingkup audit energi dan cukup rinci untuk
memungkinkan pengambilan keputusan yang efisien).
Optimasi sistem
Periksa seluruh sistem, bukan komponen individual
Tetapkan persyaratan dan spesifikasi pengguna
Periksa peluang di pengguna
Periksa peluang di distribusi
Periksa peluang di pengguna akhir
REKOMENDASI
PENGHEMATAN ENERGI
1. Tanpa investasi (sebagian besar berkaitan dengan
peningkatan operasi dari unit pemanfaat energi)
2. Investasi rendah (sebagian besar terkait dengan
modifikasi minor dan pemeliharaan)
3. Investasi yang signifikan (sebagian besar terkait dengan
penerapan teknologi baru atau desain sistem yang lebih
efisien)
Daftar peluang konservasi energi (ECO)
Susun daftar semua ide
Pilih salah satu untuk dilaksanakan
Rencanakan dan tangani pelaksanaannya
Catatan: tidak peduli daftar ini termasuk daftar
penghematan atau daftar peluang yang tangible dan
in-tangible
ECO List
Peluang yang mungkin dilaksanakan
INDIKATOR
KINERJA ENERGI
Indikator Kinerja Energi atau Energy
performance indicator (EnPI)
INDIKATOR DATA OPERASIONAL
 Indikator tingkat operasional
Indikator tingkat operasional biasanya merupakan fungsi proses yang
relatif sederhana.
 Indikator tingkat situs (unit)
Solomon Associates — Energy Intensity Index™ (EII®)

Dalam kerjasama yang erat dengan industri penyulingan di seluruh dunia, Solomon Associates telah mengembangkan Indeks
Intensitas Energi mereka ™ atau EII ® sebagai rasio berdimensi energi aktual yang digunakan oleh kilang dibagi oleh penggunaan
energi standar.

Setiap proses generik jenis unit digunakan dalam kilang telah ditetapkan faktor energi standarnya yang ditetapkan oleh Solomon
Associates dari analisis dataset yang luas meliputi sebagian besar kilang di dunia selama periode hingga 30 tahun. Penggunaan energi
standar kilang untuk suatu periode tertentu adalah produk jumlah dari faktor individu dengan throughputs unit proses dioperasikan
oleh kilang tertentu selama periode itu.

The EII ® efektif memperhitungkan baik ukuran dan kompleksitas, sehingga EII ® s dari kilang yang berbeda, dan atau EII ® dari
kilang yang diberikan dari waktu ke waktu, dapat dibandingkan secara sah. Semakin rendah indeks semakin baik kinerjanya.

 Indikator tingkat korporasi


INDIKATOR PELAKSANAAN
SISTEM MANAJEMEN ENERGI
Jumlah cadangan energi yang telah disiapkan
Persentase pengkajian energi yang telah diselesaikan dibandingkan
dengan rencananya
Jumlah ketidaksesuaian yang berhubungan dengan energi (praktek
operasional atau peralatan memenuhi standar perusahaan atau best
practice)
Persentase tindakan perbaikan yang berhubungan dengan energi telah
diselesaikan dibandingkan dengan rencananya
Persentase penilaian/pengkajian pada pemasok berkaitan dengan
energi
Cakupan lapangan berkaitan dengan sistem manajemen energi
INDIKATOR PELAKSANAAN
SISTEM MANAJEMEN ENERGI
1. Konsumsi energi total pada fasilitas
2. Intensitas energi, konsumsi energi spesifik, atau fuel economy
◦ Sektor Transportasi: bahan bakar yang digunakan (satuan energi)
per km, atau per kilometer penumpang, atau per ton kargo km.
◦ Sektor Industri: Jumlah energi yang dikonsumsi (termasuk listrik,
gas alam dan bahan bakar lainnya) per ton produk atau per massa
energy-equivalent atau volume.
◦ Sektor Residential dan komersial: penggunaan listrik per unit area
permukaan atau volume, atau per okupansi (orang).
◦ Sektor Listrik: efisiensi pembangkit listrik (GJout/GJin). Untuk
gabungan panas dan pembangkit listrik, perhitungan efisiensi harus
memperhitungkan kedua output baik listrik dan termalnya.
Tetapkan indikator kinerja energi (IKE/EnPI)
Tingkat kompleksitasnya akan berbeda
Konsumsi energi absolut, sederhana namun mengabaikan tingkat aktifitas
Rasio Sederhana
 Mudah digunakan namun bisa menyesatkan
 Memperhitungkan tingkat aktifitas

Analisis regresi
 Lebih rumit
 Dapat menghitung pengaruh pendorong
 CUSUM untuk monitoring

Usahakan untuk mendapatkan IKE untuk setiap SEU


Perangkat IKE
BASELINE ENERGI
DASAR BASELINE ENERGI

Faktor pendorong konsumsi energi ditentukan berdasarkan tingkat keterkaitan terhadap


Menetapkan baseline energi energi
Baseline energi ditetapkan berdasarkan faktor pendorong konsumsi energi
Base line
Darimana kita memulai?
Bersiap menghitung kesuksesan (atau kegagalan!)
Jenis-jenis yang berbeda:
 Konsumsi absolut
 Konsumsi energi specifik contoh . kWh/unit output
 Rumus regresi
Contoh dalam
spreadsheet

Metode membuat base line


1. Baseline konsumsi energi tahun N = ∑ (konsumsi spesifik tahun N-1 x
Aktivitas tahun N) fasilitas
2. Baseline konsumsi energi tahun x/referens = ∑ (konsumsi spesifik referens x
Aktivitas tahun x) fasilitas
Bechmarking kinerja energi
Injeksi
Produksi air
Air dan gas

Fuel gas Flare & vent


PERALATAN SISTEM
Energi

Diesel Pompa Separasi


Kompresor Kompresi Emisi CO2
Listrik Motor Art Lift
Turbin Treatment
Engine Ekspor
Produk liquid Pemanas Utilitis Ekspor
(Oil, gas dan air) (oil & gas)

Intensitas Energi (EI)


= Energi/Ekspor (GJ/Ton)
Benchmarking
TUJUAN DAN
TARGET
Tujuan, target dan rencana tindak
Tujuan, sasaran dan rencana aksi energi
dalam ISO 50001
Keterkaitan
Contoh kebijakan, tujuan dan target

Kebijakan Kita akan meningkatkan efisiensi energi sebagai proses


peningkatan yang berkelanjutan

Tujuan Mengurangi konsumsi listrik total sebesar 10 %

Target Mengurangi konsumsi pada area produksi sebesar 15% dan


pergudangan sebesar 5 % pada Desember 2013
MENETAPKAN TUJUAN DAN TARGET
1. Langkah 1: Identifikasi Tujuan dan Target Energi, "SMART": Specific,
Measurable, Achieveable, Realistic, Timely
• Tujuan yang tidak SMART: Menggunakan tata cahaya yang efisien.
• Tujuan yang SMART:
o Mengganti 25 persen dari lampu pijar dengan lampu hemat energi setiap
kuartal sampai tuntas
o Mengurangi biaya listrik 20 % dalam 2 tahun
o Mengurangi penggunaan gas 15% di tahun 2014
 Mengurangi penggunaan energy sebesar 20 % di tahun 2020

2. Langkah 2: buat Bagan tingkat pencapaian tujuan dan target


Tujuan Kemudahan (1-5) Biaya (Rp) Kebutuhan

Mengganti 25 % …… 1 Rp. 5 Jt. Jumlah lampu,


pembiayaan,
diskon…
3. Langkah 3: memerinci Tujuan dan Target
4. Langkah 4: Tentukan Tugas dan tanggung Jawab
Langkah 5: Melaporkan Kembali
Langkah 6: Mengembangkan Rencana Induk Energi
Langkah 7: Menyelesaikan Rencana Energi
Contoh dalam
spreadsheet

Contoh target
Contoh dalam
spreadsheet

Pengukuran dan verifikasi (M&V)


Bagaimana kita dapat menunjukkan telah melakukan
penghematan?
Pertimbangkan faktor-faktor pendorong
Perbedaan tingkat dari M&V untuk berbagai ECO
tergantung dari skala dan kompleksitas
Monitoring action plan (M&V)
RENCANA AKSI
ENERGI
Menetapkan rencana aksi dalam SKKNI
Manajer Energi
Daftar rencana aksi dibuat berdasarkan prioritas penghematan energi
Rentang waktu rencana aksi ditentukan berdasarkan target penghematan energi
Menetapkan rencana aksi peningkatan
Petugas pelaksana rencana aksi ditentukan berdasarkan kompetensi
kinerja energi
Pendanaan ditentukan berdasarkan kriteria tertentu
Rencana aksi peningkatan kinerja energi ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu
Unsur rencana aksi
Staf dan pelatihan
Tipe orang yang berdampak
pada energi
Dampak langsung dan segera
 Operator SEU
 Staf pemeliharaan dan external service

Pemberi pengaruh
 Manajer, supervisor dan pemimpin

Staf produksi
Staf yang melihat secara berbeda
 Pembersih
 Sekuriti
 Staf Safety
Orang-orang penting
Siapa yang mengoperasikan SEUs?
Siapa yang memelihara SEUs?
Siapa yang menjadi engineers SEUs?
Siapa yang mengendalikan EUs?
Matriks pelatihan
Buat daftar staf yang memerlukan pelatihan
Buat daftar materi pelatihan/ kursus
Susun matriks pelatihan
 Siapa yang melakukan apa dan kapan?
 Gunakan itu sebagai rekaman pelaksanaan setiap pelatihan
 Jika organisasi Anda telah memiliki sistem penelusuran pelatihan,
gunakan itu.

Susun materi pelatihan


Jika bantuan dari luar diperlukan, identifikasi penyedia
pelatihan
RENC ANA AKSI

Tujuan : Mengurangi penggunaan gas alam 15% pada tahun 2017

Target : Mengurangi penggunaan gas pada boiler 25% pada tahun 2017

Proyek : Memasang penukar panas untuk memanaskan udara pembakaran sebesar 425 C di
atas udara ambien

Aksi dan penanggung jawab :

 Desain – departmen mekanikal


 Instalasi – kontraktor xxx
 Pengujian – departemen mekanikal dan maintenance
 Verifikasi hasil – departemen mekanikal
 Time tabel

Project Planner Period Highlight:1 Plan Actual % Complete Actual (beyond plan ) % Complete (beyond plan)

PLAN PLAN ACTUAL ACTUAL PERCENT


ACTIVITY START DURATION START DURATION COMPLETE PERIODS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Desain 1 5 1 4 25%
Instalasi 1 6 1 6 100%
Pengujian 2 4 2 5 35%
Verifikasi hasil 16 28 16 30 50%
Ingat, fokus pada pengguna
energi yang signifikan (SEUs)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai