1. Energy
4. Waste
5. Other
GHGs and Global Warming Potentials
N2O 6 / 25 170
CFC –1/1 60 – 100
GRK GRK
GRK
• PEMAKAIAN ENERGI
• PROSES
• PENANGANAN LIMBAH
• FUGITIVE (pada PEM: Pertambangan Energi dan Migas)
Dilaporkan sebagai emisi dari energi sub-
sector transportasi
Tidak dilaporkan untuk penyusunan inventory nasional. Tetapi ini penting untuk
pelaporan emisi perusahaan (profil karbon) dalam konteks penilaian lingkungan
IPCC 2006
1. Energy
4. Waste
5. Other
ENERGY
1A2a Iron and Steel (ISIC group 271 and Class 2731
2B8a Metanol
2B8b Etilen
2B8e Akrilonitril
2C7 Lain-lain
Sumber-sumber emisi GRK dari penggunaan produk
bahan bakar non-energi dan pelarut
2D4 Lain-lain
Sumber-sumber emisi GRK proses industri
elektronika
2E5 Lain-lain
Sumber-sumber emisi GRK dari penggunaan produk
pengganti zat-zat yang menipiskan ozon (ODS)
2F6 Lain-lain
Sumber-sumber emisi GRK proses pembuatan
produk-produk lain dan penggunaannya
2G4 Lain-lain
Sumber-sumber emisi GRK dari proses industri
lainnya
2H3 Lain-lain
Proses Industri dan Penggunaan Produk (IPPU) CO2 CH4 N2 O HFCs PFCs SF6 Gas-gas
lain
terhalogen
asi
2A. Industri Mineral
2A1 Produksi Semen X *
2A2: Produksi Kapur X *
2A3: Produksi Kaca X *
2A4: Proses lain yang menggunakan karbonat
2A4a: Keramik X *
2A4b: Penggunaan lain Soda Abu X *
2A4c: Produksi Non-Metallurgical Mg X *
2A4d: Lainnya X *
2A5: Lainnya X * *
2H Lainnya
2H1: Industri Pulp dan Kertas * *
2H2: Industri Makanan dan Minuman * *
2H3: Lainnya * * *
SEKTOR INDUSTRI:
‐ Penggunaan Energi (aktifitas pembakaran bahan bakar fosil)
‐ IPPU
‐ Limbah
PENGGUNAAN ENERGI
‐ Refer IPCC 2006 GL
‐ Perlu dipertimbangkan industri lainnya (bukan intensif energi tetapi dari segi
jumlah cukup besar)
IPPU: refer IPCC 2006 GL
LIMBAH: refer IPCC 2006 GL
‐ Limbah Padat Industri (B3 dan non B3 spt industri Agro), sludge WWT/proses
‐ Klasifikasi industri (sumber limbah cair) Refer IPCC 2006 GL
IPPU
Berdasarkan IPCC 2006 GL, ketelitian penghitungan tingkat emisi GRK dalam
kegiatan inventarisasi dikelompokkan dalam 3 tingkat ketelitian yang dikenal
sebagai ‘Tier’. Tingkat ketelitian perhitungan ini terkait dengan data dan
metoda perhitungan yang digunakan sebagaimana dijelaskan berikut ini.
Penentuan Tier dalam inventarisasi GRK sangat ditentukan oleh ketersediaan
data dan tingkat kemajuan suatu negara atau pabrik/industri dalam hal
pelaksanaan penelitian untuk menyusun metodologi atau menentukan faktor
emisi spesifik yang berlaku bagi negara/pabrik tersebut.
Di Indonesia dan negara-negara non-Annex 1 pada umumnya, inventarisasi
GRK menggunakan Tier-1 berdasarkan data aktifitas dan faktor emisi default
IPCC.
Garis Besar Metodologi Perhitungan
Tier 1: estimasi berdasarkan data aktifitas dan faktor emisi default IPCC. Pada
Tier 1, estimasi tingkat emisi GRK menggunakan sebagian besar data aktivitas
dan parameter faktor emisi default yang tersedia dalam IPCC 2006 GL.
Tier 2: estimasi berdasarkan data aktifitas yang lebih akurat dan faktor emisi
default IPCC atau faktor emisi spesifik suatu negara atau suatu pabrik (country
specific/plant specific). Pada Tier 2, estimasi tingkat emisi GRK menggunakan
beberapa parameter default, tetapi membutuhkan data aktifitas dan
parameter terkait faktor emisi yang berkualitas.
Tier 3: estimasi berdasarkan metoda spesifik suatu negara dengan data
aktifitas yang lebih akurat (pengukuran langsung) dan faktor emisi spesifik
suatu negara atau suatu pabrik (country specific/plant specific). Pada Tier 3,
estimasi tingkat emisi GRK didasarkan pada data aktivitas spesifik suatu
negara (lihat Tier 2) dan menggunakan salah satu metoda dengan parameter
kunci yang dikembangkan secara nasional atau pengukuran yang diturunkan
dari parameter-parameter spesifik-suatu negara.
Perhitungan Emisi GRK Pabrik Semen
Raw Meal
Raw material ESP
Blending
Rotary Kiln
Raw Mill
Addititives
Storage Klinker
Cement
Storage
Cement Mill
Cement powder
Sumber: AFD Study, 2010
Perhitungan Emisi GRK Pabrik Semen
dimana:
Emisi CO2 : Emisi CO2 dari produksi semen, ton
M ci : Berat sement jenis i yang diproduksi, ton
Ccl i : Fraksi klinker pada semen jenis i, fraksi
Im : Impor klinker, ton
Ex : Ekspor klinker, ton
EFclc : Faktor emisi, ton CO2/ton klinker
Persamaan 2
Faktor Emisi Klinker
Persamaan 4
Faktor Koreksi untuk CKD yang Tidak Recycle ke Kiln
Md EFc
CFckd = 1 + Cd Fd
M cl EFcl
dimana:
CFckd : Faktor koreksi CKD, dimensionless
Md : Berat CKD yang tidak recycle ke kiln, ton
M cl : Faktor emisi klinker, ton CO2/ton klinker
Cd : Fraksi karbonat awal dalam CKD (sebelum kalsinasi), fraksi
EFc : Faktor emisi karbonat, ton CO2/ton karbonat
EFcl : Faktor emisi klinker yang belum dikoreksi CKD (0.51 ton CO2/ton
klinker), ton CO2/ton klinker
Perhitungan Emisi GRK Pabrik Semen
Persamaan 5
Tier 3: Emisi Berdasarkan Input Karbonat ke Dalam Kiln
Emisi CO2 = EFi Mi Fi Md Cd 1 Fd EFd M k •X k •EFk
i k
EFi Mi Fi emisi dari karbonat
i
A B C
Jenis semen yang di produksi 1) Massa semen yang Fraksi Klinker dalam Massa klinker pada semen yang
diproduksi semen diproduksi
Sektor IPPU
Kategori Industri Mineral –Produksi Semen
Kode kategori 2A1
Sheet 2 of 2
D E F G H I
Impor Ekspor klinker Klinker yang Faktor emisi untuk klinker Emisi Emisi
klinker diproduksi di untuk setiap jenis semen CO2 CO2
negara
(ton) (ton) (ton) (ton CO2/ton clinker) (ton CO2) (Gg CO2)
F=C-D+E H=F*G I = H/103
0 3,552,000 28,775,747 0.525 15,107,267 15,107
Environmental Benefits
Cement plant Cement plant
Incinerator
Gas emission and solid waste
Coal Coal
Waste Waste
Virgin material V. material
Cement
Fossil energy
Wastes
Perhitungan Emisi GRK Industri Kapur
3
Kolom D: Konversi ke gigagrams CO2 = 3,688,147 ton CO2/ 1000= 3,688 Gg
CO2.
Perhitungan Emisi GRK Industri Kapur
Tabel 2A2
Sektor IPPU
Kategori Industri Mineral –Prouduksi Kapur
Kode kategori 2A2
Lembar 1 of 1
A B C D
Jenis kapur yang Massa kapur Faktor emisi untuk Emisi CO2 Emisi CO2
diproduksi), 2) yang diproduksi setiap jenis kapur
(ton) (ton CO2/ tonkapur) (ton CO2) (Gg CO2)
C=A*B D = C/103
4,917,529 0.75 3,688,147 3,688
Total 3,688
1) Tambahkan baris pada table bila terdapat lebih dari satu jenis kapur yang diproduksi
2) Jika informasi FE spesifik negara pada produksi kapur tidak ada, gunakan angka default FE
IPCC 2006 GL
Perhitungan Emisi GRK Produksi Kaca
Bahan baku sebagian besar kaca yang memancarkan CO2 selama proses
peleburan adalah batu kapur (CaCO3), dolomit Ca, Mg (CO3)2 dan soda ash
(Na2CO3). Bahan tersebut ditambang sebagai mineral karbonat untuk
digunakan dalam industri kaca, dimana umumnya dihasilkan CO2 primer dan
harus dimasukkan dalam perkiraan emisi.
Bahan karbonat diproduksi melalui karbonasi hidroksida, mereka tidak
menghasilkan emisi CO2 bersih dan tidak harus dimasukkan dalam perkiraan
emisi. Bahan kaca kecil CO2 pemancar baku barium karbonat (BaCO3), tulang
abu (3CaO2P2O5 + XCaCO3), kalium karbonat (K2CO3) dan karbonat strontium
(SrCO3). Selain itu, antrasit batubara bubuk atau bahan organik lainnya dapat
ditambahkan untuk mengurangi kondisi dalam gelas cair, dan akan bergabung
dengan oksigen yang tersedia di kaca meleleh untuk menghasilkan CO2.
Perhitungan Emisi GRK Produksi Kaca
Sektor IPPU
Kategori Industri Mineral –Produksi Gelas
Kode kategori 2A3
Lembar 1 of 1
A B C D E
Total Glass Emission Factor for Average CO2 Emissions CO2
Production Glass Production Annual Cullet Emissions
Ratio
(ton) (ton CO2/ ton gelas) (fraksi) (ton CO2) (Gg CO2)
D = A * B * (1 -
E = D/103
C)
1,700,000.00 0.20 0.50 170.000.00 170.00
Perhitungan Emisi GRK Proses-proses
Pengguna Karbonat Lainnya
Keramik
Kegunaan lain dari soda abu (produksi kaca, sabun,
dan deterjen, desulfurisasi gas buang, bahan kimia,
pulp dan paper serta produk konsumen umum lainnya.
Produksi dan konsumsi soda abu (termasuk kalsium
karbonat, Na2CO3) menghasilkan CO2)
Produksi Magnesia Non-Metalurgical
Potensi emisi GRK dari proses produksi
keramik
Emisi GRK bersumber dari proses pembakaran bahan bakar pada
spray dryer, horizontal dryer, dan kiln pengering.
Selain itu, pada kiln pengering, juga terjadi proses kalsinasi
kandungan karbonat yang terdapat dalam bahan baku dengan
reaksi sebagai berikut:
CaCO3 → CaO + CO2
Bahan baku
Penggilingan Penyimpanan Pengeringan Penyimpanan Pengepresan
spray
dryer
(spray dryer)
Paramet
TIER Data aktifitas Faktor emisi
er lain
CO2 = Massa Karbonat yang dikonsumsi * (0.85EF batu kapur + 0.15EF dolomit)
TIER 1 Berdasarkan pada massa CO2
Jumlah konsumsi karbonat untuk keperluan
yang dilepas per massa
memancarkan
karbonat yang dikonsumsi
CO2 = (Massa batu kapur * EF batu kapur) + (massa dolomit * EF dolomit)
didasarkan pada massa CO2
TIER 2 data nasional pada jumlah batu kapur dan
yang
dolomit yang dikonsumsi di dalam negera
dilepaskan per massa
tersebut
karbonat yang dikonsumsi
CO2 = Massa karbonat yang dikonsumsi * EF karbonat * Fraksi kalsinasi dicapai untuk
karbonat tertentu
TIER 3 merupakan rata-rata
tertimbang faktor emisi
karbonat individu
Perhitungan Emisi GRK Industri
Pengguna Karbonat
Reaksi Keseluruhan
0.88 CH4 + 1.26 Udara + 1.24 H2O 0.88 CO + 3 H2 + N2
Sintesis Ammonia
3H2 + N2 2 NH3
Udara
Steam CO2 ke pabrik urea
Raw synthesis gas
Seksi
Desulfurisasi Seksi reforming Seksi konversi
penghilangan CO2
Natural gas
Natural gas fuel Loop sintesa Metanasi
Carbamat
NH3 feed
Produk urea
Sintesa Purifikasi Pemekatan Finishing
CO2 feed Prill/granul
Carbamat recycle
WWT/PCT Condensate
A B C D E
Tingkat Produksi Kebutuhan Bahan Bakar Kandungan Karbon Faktor Oksidasi CO2 yang terbentuk
Ammonia untuk Produksi Ammonia pada Bahan Bakar Karbon pada Bahan
(TFR) (CCF) Bakar (COF)
(GJ/ton ammonia yang
(ton) (kg C/GJ) (fraksi) (kg CO2)
diproduksi)
E = (A * B * C * D) * 44/12
4785000 30.2 15.3 1 8106842700
Sektor IPPU
Kategori Industri Kimia – Produksi Ammonia
Kode Kategori 2B1
Lembar 2 dari 2
F G H I
Tingkat Produksi Urea CO2 yang terpakai dalam Emisi CO2 Emisi CO2
produksi urea
(kg) (kg CO2) (kg CO2) (Gg CO2)
G = F * 44/12 H=E-G I = H/106
3959656 14518739 8092323961 8092.32
Perhitungan Emisi GRK Industri Kimia
Asam Nitrat
NH3 + O2 → 0.5N2O + 1.5H2O
NH3 + 4NO → 2.5N2O + 1.5H2O
NH3 + NO + 0.75O2 → N2O + 1.5H2O
TIER Data aktivitas Faktor emisi Parameter lainnya
Jika data kegiatan
tingkat nasional tidak
Faktor Emisi Default
TIER tersedia, informasi
Produksi nasional asam nitrat (HNO3) *Lihat IPCC GL 2006 Tabel
1 mengenai kapasitas
3.3 halaman 3.23
produksi dapat
digunakan
Data produksi tingkat pabrik menurut
TIER Default IPCC, jika faktor
jenis teknologi dan jenis abatement
2 tingkat pabrik tidak tersedia
technology
Datap roduksi tingkat pabrik menurut faktor emisi tingkat pabrik
TIER
jenis teknologi dan jenis abatement diperoleh dari pengukuran
3
technology langsungemisi
Perhitungan Emisi GRK Industri Kimia
Asam Nitrat
Contoh Perhitungan Emisi GRK Asam Nitrat TIER 1 (lihat Tabel 2B2)
1 Jumlah produksi asam nitrat sebesar = 23.039,264 ton.
Sektor IPPU
Kategori Industri Kimia – Produksi Asam Nitrat
Kode kategori 2B2
Lembar 1 dari 1
A B C D
Jumlah produksi Faktor emisi Emisi N2O EmisiN2O
asam nitrat
(kg N2O/ton
(tonne) produksi asam (kg) (Gg)
nitrat)
C=A*B D = C/106
23039.264 9.2777 213751 0.21
Perhitungan Emisi GRK Produksi Besi
dan Baja
Produksi besi dan baja menyebabkan emisi karbon dioksida
(CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida (N2O). Sebagai contoh,
Pembakaran gas tungku ledakan dan oven gas kokas adalah
sumber utama emisi CO2 dan CH4 dalam produksi kokas.
Sebagian besar CO2 yang dihasilkan oleh industri besi dan baja
terkait dengan produksi besi, lebih khusus penggunaan karbon
untuk mengubah bijih besi menjadi besi
Perhitungan Emisi GRK Produksi Besi
dan Baja
TIER Data aktivitas Faktor emisi Parameter lainnya
Produksi kokas secara metalurgi
Baku (lihat IPCC GL
hanya
TIER 1 hanya membutuhkan jumlah total 2006 halaman 4.25
membutuhkan
(CO2) kokas untuk CO2 dan 4.26
jumlah total kokas
untuk CH4)
Membutuhkan jumlah total besi
dan baja, gas oven kokas, gas
tungku ledakan, dan bahan proses
seperti kapur yang digunakan Kandungan karbon,
TIER 2
untuk produksi besi dan baja, lihat IPCC GL 2006
(CO2)
produksi besi direct-reduced, dan halaman 4.27
produksi sinter di negara tersebut,
selain produksi kokas di lokasi dan
dari luar lokasi
TIER 3
- - -
(CO2)
Perhitungan Emisi GRK Produksi Besi
dan Baja
TIER Data aktivitas Faktor emisi Parameter lainnya
Produksi Besi dan Baja
hanya membutuhkanjumlahbajadiproduksi di
TIER 1 dalam negeriberdasarkan jenisproses,jumlah
Baku (lihat IPCC GL
totalbesi ancuran yang diproduksitidakdiolah
(CO2) 2006 halaman 4.25)
menjadibaja, danjumlah totalbesi langsung yang
dikurangi, pelet, dansinter yang diproduksi;
Membutuhkanjumlah totalbesi dan baja, gas oven
kokas, gas tungku ledakan, dan bahan proses
TIER 2 sepertikapuryang digunakan untuk produksibesi Kandungan karbon,
danbaja,produksi besilangsungdikurangi,dan lihat IPCC GL 2006
(CO2) produksisinterdi negera halaman 4.27
tersebut,selainproduksidi lokasi dandariluar
lokasi kokas
Membutuhkanpengumpulan,kompilasi,dan
TIER 3 agregasidata spesifikemisifasilitasdiukur
(CO2) ataudata bahan/konsumsimassa produksiproses
spesifik fasilitasdan data kandungan karbon
Perhitungan Emisi GRK Produksi Besi
dan Baja
Parameter
TIER Data aktivitas Faktor emisi
lainnya
Produksi besi dan baja
hanya membutuhkan jumlah baja diproduksi di
dalam negera berdasarkan jenis proses, jumlah Baku (lihat IPCC GL
TIER 1
total besi pig-iron diproduksi yang tidak diolah 2006 halaman 4.26
(CH4)
menjadi baja, dan jumlah total besi direct- untuk CH4)
reduced, pelet, dan sinter yang diproduksi;
TIER 2
- - -
(CH4)
TIER 3
- - -
(CH4)
Perhitungan Emisi GRK Industri Besi dan
Baja
Metode Tier 1 Emisi CO2
Total emisi CO2 pada bagian ini adalah penjumlahan proses-proses pada
pabrik yang berkaitan dengan produksi beji dan baja. Data yang
digunakan adalah data yang berasal dari nasional statistik yang dikalikan
dengan faktor emisi yang tersedia di IPCC GL 2006 Tabel 4.1 halaman
4.25. Faktor emisi yang tersedia berdasarkan proses-proses dalam
memproduksi besi dan baja. Adapun proses-proses yang diperhitungkan
adalah:
Proses produksi besi dan baja
Emisi CO2 dari besi pig-iron = Jumlah produksi besi ancuranx Faktor emisi
6 = 286,13 x 1,35
= 386 ton CO2
7 CO2 Emisi dikonversi ke gigagrams CO2 = 386 / 1000 = 0,386Gg CO2
8 Emisi CO2 dari besi sinter = Jumlah produksi sinter x Faktor emisi
= 1.355.685,62 x 0,2
= 271.137 ton CO2
9 CO2 Emisidikonversi ke gigagrams CO2 = 271.137 / 1000 = 271,137 Gg CO2
Perhitungan Emisi GRK Produksi Besi
dan Baja – Tabel 2C1 Emisi CO2
Sektor IPPU
Kategori Industri Logam – Produksi Besi dan Baja
Kode kategori 2C1
Lembar 1 dari 2 Emisi CO2
A B C D
Jenis Metode Steelmaking, Jumlah produksi besi Faktor Emission CO2emisi CO2emisi
etc dan baja
(tonne crude steel
(ton CO2/ton
produced, pig iron, (ton CO2) (Gg CO2)
produksi)
DRI, sinter or pellet)
C=A*B D = C/103
Basic Oxygen Furnace 241363.16 1.46 352390 352.390
Electric Arc Furnace
Open Hearth Furnace
Pig Iron Production (not
286.13 1.35 386 0.386
converted into steel)
Direct Reduced Iron (DRI)
Production
Sinter Production 1355685.62 0.2 271137 271.137
Pellet Production
TOTAL 623.914
Perhitungan Emisi GRK Industri Besi dan
Baja
Metode Tier 1 Emisi CH4
Metode ini menggunakan data nasional statistik dan proses yang
dilibatkan hanya dari produksi sinter, produksi besi ancuran (pig iron)
dan produksi besi terkurang (direct reduced iron). Proses perhitungan
sama dengan metode Tier 1 emisi CO2.
Perhitungan Emisi GRK Produksi Besi
dan Baja – Tabel 2C1 Emisi CH4
Sektor IPPU
Kategori Industri Logam – Produksi Besi dan Baja
Kode kategori 2C1
Lembar 2 dari 2 Emisi CH4
A B C D
Type of Production Amount of Emission Factor CH4 Emissions CH4 Emissions
Production
(tonne sinter, DRI (kg CH4/tonne
(kg) (Gg)
or pig iron) production)
C=A*B D = C/106
Sinter Production 1355685.62 0.07 94898 94.90
Direct Reduced Iron
(DRI) Production
Pig Iron Production 286.13 na*
TOTAL 94.9
Diagram alir proses unit BAF
Pabrik Besi dan Baja
Batch Annealing Furnace (BAF), fasilitas ini berfungsi untuk mengembalikan sifat
lunak dan sifat-sifat mekanis baja yang berubah karena proses penekanan dan
pergeseran pada lintasan mill sebelumnya.
Bahan baku utama yang digunakan adalah besi scrap sedangkan bahan baku
tambahan yang digunakan adalah besi, silika dan mangan. Produk yang
dihasilkan adalah billet.
Furnace Listrik
Besi/Scrab Billet
Induksi
Perhitungan Emisi GRK Produksi
Ferroalloys
Ferroalloy adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
paduan terkonsentrasi dari besi dan satu atau lebih logam
seperti silikon, mangan, kromium, molibdenum, vanadium dan
tungsten. Sementara CO2 merupakan emisi gas rumah kaca
utama dari produksi ferroalloy, penelitian terbaru menunjukkan
bahwa CH4 dan N2O diperhitungkan untuk emisi rumah kaca
setara hingga 5 persen dari emisi CO2 dari produksi ferosilikon
(FeSi) dan silikon-logam (Si-logam).
Perhitungan Emisi GRK Produksi
Ferroalloys
TIER Data aktifitas Faktor Emisi Parameter lain
hanya membutuhkan jumlah ferroalloy
Baku (lihat IPCC GL 2006
TIER 1 CO2 diproduksi di dalam negeri dengan -
halaman 4.37)
jenis produk
Membutuhkan jumlah total
pereduksidan bahan lain yang
digunakan untuk proses produksi Baku (lihat IPCC GL 2006
TIER 2 CO2 -
ferroalloydi negara tersebut, dan halaman 4.38)
pengetahuan tentang proses yang
digunakan
Kandungan karbon dalam
agen pereduksi = (fraksi
massa C dalam agen
Membutuhkan pengumpulan,
pereduksi) + [(fraksi
TIER 3 CO2 kompilasi, dan agregasi data emisi -
massa mudah menguap
spesifik fasilitas
dalam agen pereduksi) *
(karbon konten dalam
mudah menguap)]
Perhitungan Emisi GRK Produksi
Ferroalloys
TIER Data aktifitas Faktor Emisi Parameter lain
hanya membutuhkan jumlah Baku (lihat IPCC
TIER 1 CH4 ferroalloy yang diproduksi di dalam GL 2006 halaman
negeri berdasarkan jenis produk 4.39)
Membutuhkan jumlah total
pereduksi dan bahan lain yang
Baku (lihat IPCC
digunakan untuk proses produksi
TIER 2 CH4 GL 2006 halaman
ferroalloy di negara tersebut,dan
4.39)
pengetahuan tentang proses yang
digunakan
Membutuhkan pengumpulan,
TIER 3 CH4 kompilasi, dan agregasi data emisi
spesifik fasilitas
Perhitungan Emisi GRK Produksi
Ferroalloys – Tabel 2C2
A B C D
Jenis Ferroalloy 1), 2) Jumlah produksi Emisi Faktor CO2 Emisi CO2 Emisi
Ferroalloy
(ton CO2/ton
(ton ferroalloy
(please specify) ferroalloy (ton CO2) (Gg CO2)
produksi)
produksi)
C=A*B D = C/103
Ferrosilicon 45% Si 957,312 2,5 2393 2.4
Ferromanganese
1.3 0 0.0
(7% C) 0
Silicomanganese 0 1.4 0 0.0
Total 2.4
1) For details of ferroalloy types, see Table 4.5 in Chapter 4 of Volume 3.
2) Insert additional rows if necessary.
Perhitungan Emisi GRK Produksi
Ferroalloys – Tabel 2C2
A B C D
1), 2)
Type of Ferroalloy Amount of Emission Factor CH4 Emissions CH4 Emissions
Ferroalloy
Production
(tonne ferroalloy (kg CH4/tonne
(please specify) (kg) (Gg)
produced) ferroalloy produced)
C=A*B D = C/106
Ferrosilicon 45% Si 957.312 n.a. 3)
Ferromanganese (7% C) 0 n.a.
Silicomanganese 0 n.a. 3)
Total
1) For details of ferroalloy types, see Table 4.7 in Chapter 4 of Volume 3.
2) Insert additional rows if necessary.
3) Emisi CH4 diperhitungkan sebesar 5% dari emisi CO2 (?)
Perhitungan Emisi GRK Produksi
Aluminium
Emisi dari produksi aluminium dihasilkan dari beberapa proses
seperti:
Karbon dioksida (CO2) dari konsumsi anoda karbon dalam reaksi
untuk mengkonversi oksida aluminium menjadi logam aluminium
Emisi Perfluorokarbon (PFC) dari CF4 dan C2F6 selama efek anoda.
Selain itu juga diemisikan sejumlah kecil emisi CO, SO2 dan
NMVOC. Adapun SF6 tidak diemisikan selama proses elektrolitik
dan jarang digunakan dalam proses pembuatan aluminium.
Selama operasi normal, aluminium dihasilkan di katoda dan
karbon yang dikonsumsi pada anoda tiap reaksi pengurangan
elektrolitik, sebagai berikut:
2Al2O3 + 3C 4Al + 3CO2
Perhitungan Emisi GRK Produksi
Aluminium
TIER Data aktifitas Faktor emisi
Baku (lihat IPCC GL 2006 halaman
TIER 1 CO2 Statistik produksi
4.47)
Metode tingkat 2 menggunakan data
industri anoda komposisi rata-rata.
dikumpulkan dari fasilitas operasi
TIER 2 dan 3 CO2 Metode tingkat 3 menggunakan
tersendiri untuk digunakan
fasilitas khusus, komposisi data untuk
bahan anoda
Baku (lihat IPCC GL 2006 halaman
TIER 1 PFCs Statistik produksi
4.54)
Baku (lihat IPCCGL2006
Memanfaatkan catatan efek sel anoda halaman4,54) atau berdasarkan
TIER 2 & 3 PFCs per hari atau efek anoda tegangan kemiringan fasilitas tertentu atau
lebih, dan data produksi aluminium anoda koefisien efek tegangan lebih
PFC untuk Tingkat 3
Perhitungan Emisi GRK Produksi
Aluminium
Perhitungan Emisi GRK Produksi
Aluminium – Tabel 2C3
Sektor Industrial Processes and Product Use
Kategori Metal Industry - Aluminium Production
Kode
2C3
Kategori
Lembar 1 dari 3 CO2 Emissions
A B C D
Jenis Jumlah produksi Emission Factor CO2 Emisi CO2 Emisi
Teknologi aluminium
(ton
(ton aluminium
CO2/tonproduksi (ton) (Gg)
produksi)
aluminium)
C=A*B D = C/103
Prebake 240,000 1.56 374,400 374
Soderberg
Total 374
Perhitungan Emisi GRK Produksi
Aluminium – Tabel 2C3
Sektor Industrial Processes and Product Use
Kategori Metal Industry - Aluminium Production
Kode
2C3
Kategori
Lembar 2 dari 3 Emisi CF4
A B C D
Type of Amount of Emission Factor CF4 Emissions CF4 Emissions
Technology Aluminium
Production
(tonne (kg CF4/tonne
aluminium aluminium (kg) (Gg)
produced) produced)
C=A*B D = C/106
CWPB 240,000 0.092 22043 0.02
SWPB
VSS
HSS
Total 0.02
Perhitungan Emisi GRK Produksi
Aluminium – Tabel 2C3
Sektor Industrial Processes and Product Use
Kategori Metal Industry - Aluminium Production
Kode
2C3
Kategori
Lembar 3 dari 3 Emisi C2F6
A B C D
Type of Amount of Emission Factor C2F6 Emissions C2F6 Emissions
Technology Aluminium
Production
(tonne (kg C2F6/tonne
aluminium aluminium (kg) (Gg)
produced) produced)
C=A*B D = C/106
CWPB 240,000 0.0099 2,374 0.0024
SWPB
VSS
HSS
Total 0.0024
Perhitungan Emisi GRK Industri Pulp
(& Kertas)
Pabrik Pulp & Kertas yang merupakan sumber emisi GRK
terutama hanya pabrik pulp yang melibatkan proses pulping
(memproduksi pulp) dari bahan mentah (misal: serat kayu).
Diagram alir proses pabrik pulp - unit
recausticizing
Reaksi Causticizing
Na2CO3 + Na2S + Ca(OH)2 NaOH + Na2S + CaCO3
Reaksi Slaking
CaO + H2O
Ca(OH)2
Diagram alir proses produksi kertas
kraft, dan potensi emisi GRK
Bahan Masuk Proses Alat Bahan Keluar
Tapioca
Rosin Size, etc Stock Prep Limbah cair
Limbah padat
Pope Reel (broke)
Emisi
Limbah padat
Cutter
(broke)
Warehouse IPAL
2. PT Jawamanis Rafinasi,
3. PT Angel Products,
8. PT Sugar Labinta.
http://agroindonesia.co.id/2012/09/24/agri-jadi-stabilisator-gula-rafinasi/
Sistem Proses Klarifikasi Gula
IPAL
Raw
Affination Defekasi filtration Decolorization
material
Crystallization
Proses klarifikasi
Centrifugation
Evaporation
Drying and
packing
Diagram alir proses industri gula
rafinasi
SO2 IPAL
(g)
Crystallization
Proses klarifikasi
Centrifugation
Evaporation
Drying and
packing
Diagram alir proses industri gula
rafinasi
Gas Buang
CO2
Batubara/
Furnace/Boiler Stack
Bahan Bakar
IPAL
CO2
Crystallization
Proses klarifikasi
Centrifugation
Evaporation
Drying and
packing
Unit Pemurnian Nira