Disampaikan oleh :
Naris Dyah Prasetyawati,SST,Msi
Tim Pengampu Mata Kuliah Penyehatan Udara
PENDAHULUAN
Tidak ada kota besar di dunia yang bisa
terhindar dari polusi udara tingkatnya
mengkhawatirkan
Kadar polutan di udara melebihi ambang
batas yang ditetapkan WHO
membahayakan kesehatan
Ambang batas pencemar di udara untuk
PM2,5 menurut WHO 25 µg/ m3 secara
nasional 65 µg/ m3
Tahun 2018 Jakarta termasuk kota besar
dengan kategori SANGAT TERCEMAR
diketahui kandungan PM2,5 sekitar 103,2
µg/ m3 hal ini berarti kandungan PM
4,1x lipat melebihi ambang batas WHO
dan 1,6 x lipat melebihi ambang batas
secara nasional
kandungan terbesar dalam pencemaran
udara adalah PM2,5
Menurut data world bank (2018)
pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di
Indonesia dalam 6 tahun mencapai 100%
Jumlah sepeda motor mengalami kenaikan
signifikan dan lebih mendominasi jumlah
kendaraan di jalan raya
Kelompok usia berpotensi terpapar polusi udara :
anak-anak, ibu hamil dan usia lanjut
Menurut European Heart Jurnal (2019)
diperkirakan setiap tahunnya di Eropa sekitar 800
ribu orang meninggal prematur karena polusi
udara. Angka ini setara 17% dari 5 juta kematian
di Eropa
Sebanyak 40-80% kematian merupakan efek dari
polusi udara. Akan tetapi polusi udara ini tidak
berhubungan dengan sistem pernafasan
melainkan ke penyakit jantung dan strooke
akibat zat polutan yang masuk ke aliran darah
PETA KONSEP PENCEMARAN UDARA
PENCEMARAN UDARA
Suatu kondisi dimana kehadiran satu atau
lebih substansi kimia, fisik atau biologi di
atmosfer dalam jumlah yang
membahayakan.
Membahayakan bagi manusia,
tumbuhan, hewan dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan
serta merusak properti
Perusakan terhadap kualitas udara yang
disebabkan oleh faktor biologis maupun
non biologis
PENCEMARAN UDARA
Menurut pendapat ahli : adanya bahan
polutan di atmosfir dalam jumlah tertentu
dan akan mengganggu keseimbangan
dinamik atmosfir yang mempunyai efek
pada manusia dan lingkungannya (Kumar
1987 : 22)
Emisi kendaraan bermotor menyumbang
sekitar 70% penyebab pencemaran udara,
hal ini dikarenakan :
Mengeluarkan zat berbahaya : timah
hitam, SPM (Suspended Particulate
Matter), Nox, HC, CO dan Ox
Menimbulkan dampak negatif bagi
kesehatan dan lingkungan
Sebanyak 100% timbal, 13-44% SPM, 71-89%
HC, 34-73% Nox serta hampir seluruh CO ke
udara dikeluarkan oleh kendaraan
bermotor
Sumberutama debu di lingkungan udara
sebanyak 41% berasal dari pembakaran
sampah rumah tangga
Menurut WHO sebanyak 98% kota
berpenduduk lebih dari 100.000 orang
yang ada di negara berpenghasilan
rendah dan menengah tidak memenuhi
standar kualitas udara WHO
Sedangkan negara berpenghasilan tinggi
kondisi tersebut menurun menjadi sekitar
52%
Pencemaran udara membuat warga
Eropa kehilangan srtidaknya dua tahun
hidupnya
Polusi udara dinilai lebih berbahaya
dibandingkan asap rokok
Pembangunan fisik kota
Berdirinya pusat-pusat industri
Melonjaknya produksi kendaraan
bermotor
Mengakibatkan meningkatnya
kepadatan lalu lintas dan hasil produksi
sampingan yang merupakan salah satu
sumber pencemar udara
FAKTOR PENGARUH
Faktor meteorologi : mempengaruhi
pengenceran dan difusi pencemar udara
yang diemisikan
Sinar matahari dan perputaran bumi
menyebabkan perubahan intensitas
penyinaran matahari sehingga
temperatur permukaan bumi berubah
sesuai waktu
Kecepatan angin, di perkotaan akan
turun karena gesekan dengan bangunan
DISPERSI DAN PERPINDAHAN
PENCEMARAN UDARA
Kejadian Dispersi dan perpindahan
pencemaran udara dipengaruhi oleh
faktor :
1. Sirkulasi angin : untuk memperkirakan
penyebaran zat pencemar dapat dilihat
dari arah dan besarnya kecepatan
angin
2. Turbulensi : ditentukan oleh stabilitas
atmosfir atau stabilitas udara
SUMBER PENCEMARAN UDARA,
SIFAT DAN JENIS
Negara-negara Kerjasama
maju internasional
Peningkatan Negara-negara dan
pembangunan berkembang implementasi
Energi
terbarukan
Daur ulang Pajak
karbon karbon
Peningkatan
industri
Pertanian
Mitigasi
Deforestasi
anaerob
CO2
CCS
Peningk REDD
atan
Pembakaran CDM
bahan bakar GRK Keperluan
domestik,dll
fosil domina
n CO2
Emisi
gas dalam bentuk Cox, NO, VOC, dll
Pencemaran udara dari industri berasal dari gas
buang yang dikeluarkan oleh menara absorber
(EFMA, 2000)
SENYAWA PENCEMAR BERBENTUK GAS
SENYAWA SIFAT FISIK – KIMIA SUMBER
PENCEMAR
Karbon Tidak berwarna, tidak Alami : Kegiatan manusia,
Monoksida (CO) berbau, tidak berasa kebakaran hutan, kegiatan
Dapat bergabung di lautan, hutan, badai listrik
membentuk senyawa CO Buatan : kendaraan
sebagai hasil pembakaran bermotor (60%),
tidak sempurna sedangkan pembakaran batubara,
CO2 merupakan hasil minyak, sampah domestik
pembakaran sempurna
Sulfur Oksida (Sox Tidak berwarna : SO2 1/3 dari kegiatan manusia
) (berbau tajam , mudah dalam bentuk SO2
terbakar) dan SO3 (tidak 2/3 dari alam : volkano,
reaktif) = Sox pembakaran bahan bakar
kayu, gas, proses industri
(pemurnian baja)
Hidrocarbon (HC) Dapat berbentuk padat, proses industri yang
cair, gas diemisikan ke udara,
pembakaran mesin
kendaraan bernotor,
dekomposisi bahan organik
SENYAWA PENCEMAR BERBENTUK GAS
SENYAWA SIFAT FISIK – KIMIA SUMBER
PENCEMAR
Nitrogen Oksida Nitrogen Monoksida (NO) Reaksi pembakaran pada
(NOx ) merupakan gas yang tidak kendaraan bermotor,
berwarna, tidak berbau produksi energi,
Nitrogen Dioksida (NOx ) pembuangan sampah
berwarna coklat kemerahan,
berbau tajam
Ozon O3 Bersifat sebagai pengoksidasi oksidan fotokimia
Senyawa timbal Logam lunak berwarna sekitar 80-90% dihasilkan dari
PbO dan PbCl2 kebiruan / abu-abu perak pembakaran bensin
timah hitam (Pb) Titik leleh 327,5oC dan titik
didih 1740oC
klorin Cl2 Gas berwarna hijau dengan efek samping proses
bau menyengat pemutihan dan produksi
senyawa organik yang
mengandung klor
SENYAWA PENCEMAR BERBENTUK ENERGI