PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang ditemukan manusia menyebabkan terjadinya
kemajuan-kemajuan di segala bidang kehidupan manusia. Selain sisi positif yang
muncul dari perkembangan teknologi tersebut, tidak dipungkiri terdapat dampak
negative dari setiap kemajuan teknologi. Salah satunya adalah penurunan kualitas
udara atau pencemaran udara. Udara merupakan sumberdaya lingkungan yang
selalu tersedia dimuka bumi yang rentan dengan pencemaran. Kebutuhan akan
udara yang bersih yang bebas dari polusi adalah kebutuhan dasar manusia. Udara
yang bersih hanya mengandung gas oksigen, nitrogen, uap air, sedikit gas
karbondioksida, dan gas-gas mulia. Pada saat ini, di beberapa tempat terutama di
kota-kota besar, telah banyak terjadi pencemaran udara. Penyebab pencemaran
udara berasal dari hasil pembakaran batu bara, minyak bumi, dan pembakaran
sampah, serta asap kendaraan bermotor. Penyebab utama polusi udara adalah dari
sector transportasi, namun yang lebih memiliki pandangan negative adalah pabrik-
pabrik industri, hal ini karena pabrik-pabrik industri hasil buangannya lebih mudah
diamati. Emisi pencemaran udara oleh industri sangat tergantung dari jenis industri
dan prosesnya, peralatan industri dan utilitasnya. Berbagai industri dan pusat
pembangkit tenaga listrik menggunakan tenaga dan panas yang berasal dari
pembakaran arang dan bensin. Hasil sampingan dari pembakaran adalah SOx, asap
dan bahan pencemar lain (Ratnani, R.D, 2008). Berdasarkan tabel berikut maka
dapat diketahui jenis limbah yang dihasilkan oleh beberapa jenis pabrik yang
memberikan sumbangan pencemar udara terbesar (Arief, L.M, 2012).
KESIMPULAN
Pencemaran udara adalah peristiwa penambahan senyawa, bahan, atau
energi ke dalam lingkungan udara akibat kegiatan alam dan manusia sehingga
temperatur dan karakteristik udara tidak sesuai lagi untuk tujuan pemanfaatan yang
paling baik. Sumber-sumber yang menjadi penyebab pencemaran udara adalah
polutan karbon, karbonmonoksida, karbondioksida, oksida nitrogen, oksida belerang,
hydrogen sulfide, dioksin, CFC. Pencemaran udara yang disebabkan oleh hasil
buangan/ limbah pabrik-pabrik industry dapat diatasi dengan memasang mesin
Cottrell yang dipasang pada bagian cerobong asap. Cara ini dianggap sebagai cara
paling efektif untuk mengurangi pencemaran udara yang diakibatkan oleh asap
pabrik. Mesin Cottrell menerapkan sifat koloid yaitu elektroforesis dan kagulasi.
Selain udara yang dihasilkan memiliki kadar polutan yang kecil, ramah lingkungan
dan debu hasil endapan masih dapat digunakan
Daftar Pustaka
Arif, L.M. (2012). Pengolahan Limbah Gas. Artikel. Tersedia pada
http://ikk357.weblog.esaunggul.ac.id/wp-
content/uploads/sites/313/2012/12/LIMBAH-GAS.pdf
Basri, I.S. (2010). Pencemaran Udara Dalam Antisipasi Teknis Pengelolaan
Sumberdaya Lingkungan. Jurnal SMARTek. 8(2): 120 – 129
Prabowo, K dan Muslim, B. (2018). Penyehatan Udara. Bahan Ajar Kesehatan
Lingkungan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Ratnani, R.D. (2008). Teknik pengendalian pencemaran udara yang diakibatkan oleh
partikel. Momentum. 4(2): 27 - 32