TOPIK BAHASAN
Pengertian istilah yang terkait dengan PME S & D Pengertian PME S & D
Tujuan & Target PME S & D Prinsip PME S & D
1. 2.
ENERGY MANAGEMENT / Manajemen Energi (ME) : Mengelola energy (lingkup makro) agar efisien, efektif dan rasional ENERGY CONCERVATION / Konservasi Energi (KE) : Mengupayakan agar tiap unit output mengkonsumsi energy secara hemat
3.
Menata penggunaan energi supaya optimal, lebih ke arah menata perilaku konsumen 7. SUPPLY SIDE MANAGEMENT / Manajemen Sisi Beban :
Menata pengadaan energi dari sisi sumber agar sesuai dengan kebutuhan beban
T+t1
T+t1+t2
Tahun
Cadangan energi menipis Pengupayaan energi terbatas Kebutuhan energi meningkat exponensial Kondisi sosio ekonomis Kondisi politis
Memelihara sumber daya alam (energi) Memanfaatkan secara efisien & rasional Mencapai keseimbangan & pemerataan pembangunan Pelestarian lingkungan
Sasaran :
Pemanfaatan energi secara bijaksana Peningkatan efisiensi energi nasional melalui penurunan intensitas penggunaan energi Peningkatan nilai tambah atas penggunaan per unit energi
Target : (minimal)
Mampu menghitung besaran kebutuhan (demand) Mampu menghitung besaran supply
Komite Energi
Merupakan wadah personil dari setiap unit/divisi terkait, yang disesuaikan dengan kebutuhan program. Memudahkan dicapainya persetujuan untuk program yang melibatkan banyak unit/divisi. Memperlancar komunikasi, baik itu antar unit/divisi, maupun dengan top manajemen.
Manajer Energi
Penanggung jawab program dengan tugas dan kewenangan: Membuat Perencanaan, Mengarahkan, Mengkoordinir, Mengawasi, dan Mengevaluasi Keberhasilan Program.
Top Management
Komitmen
External Assistant
Goal
Fase Implementasi :
-Implementasi dalam lingkup luas -Kebutuhan investasi -Aplikasi prinsip penghematan energi -Selalu Evaluasi dan Monitoring
13
P C
Manager Energy
Promoting
L
People 70-80% Technical 70-80%
Target minimal
Menghitung kapasitas KVA terpasang
Memanfaatkan Captive Power Menekan susut distribusi Uprating trafo yang sudah kelebihan beban Menambah kapasitas pembangkitan Membatasi kapasitas daya terpasang (contoh)
Pembangkit
PLTG Muara Tawar PLTU Tanjung Jati B PLTP Bedugul PLTP Dieng PLTP Patuha PLTP Wayung Windu PLTP Cibuni PLTP Kamojang
Kapasitas (MW)
2 x 143 2 x 660 10 3 x 60 3 x 60 2 x 110 10 60
Selesai
2004 2006 2006 2002, 2006, 2007 2006, 2007, 2008 2000, 2006 2006 2006
300,000
250,000
200,000
150,000
100,000
50,000
2001
2003
2005
2010
Household
Transportation
Industry
PRODUKSI
500 Juta bbl
Gas Alam
Batu Bara JENIS ENERGI Tenaga Air Panas Bumi
Mini/ Microhydro
385 TSCF
50 Milyar Ton
90 TSCF
5 Milyar Ton
2.9 TSCF
100 Juta Ton
30 Tahun
50 Tahun
Energi Angin
3-6 m/ detik
0.6 MW
Panas Bumi
500
1970 Minyak Bumi Gas Bumi Batu Bara Tenaga Air Panas Bumi
: 88% : 6% : 1% : 5% : 0%
Juta BOE
Minyak Bumi
1970
1975
1980
1985
1990
1995
2000
2003
Tahun
Pertumbuhan konsumsi energi primer 1970-2003 = + 8,5 % per tahun Peranan minyak bumi masih dominan
9.00 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.02 2.00 0.95 1.02 1.00 0.00 Jepang OECD Eropa Thailand Indonesia Malaysia 0.48 0.50 2.07 4.13 4.10 3.40 3.44
8.16 7.99
Amerika Utara
Tahun 2000
Tahun 2001
Juta BOE
1970
1980
1990
2000
2001
2003
Rumah Tangga
Tahun Industri
Transportasi
Sejak tahun 1984 konsumsi energi terbesar adalah sektor industri Sejak tahun 1996 konsumsi energi terbesar adalah sektor transportasi Sejak tahun 2001 konsumsi energi terbesar adalah sektor industri
Sektor
Industri Transportasi
Rumah Tangga dan Komersial
15 30 25
10 - 20
Penilaian kesesuaian kapasitas daya terpasang dengan kebutuhan beban yang ada di lingkungan kerja kita (agar tidak berlebihan !!!)
Dimana ?
PUTM Langganan PUTM
PUTR
Langganan PUTR
TR 20kV/380 V
Pengertian Dasar
Daya Aktif, P [ W, kW]
Daya Listrik
Daya Listrik
Daya Satu Fase Ip Vp Beban Daya Semu [VA, kVA, MVA] S = Vp x Ip Daya Aktif [W, kW, MW] P = Vp x Ip x Cos = S x Cos Daya Reaktif [ VA, kVA, MVA] Q = Vp x Ip x sin
= P/S
Daya Listrik
Daya Tiga Fase R S T N IL
VL
VP
B e b a n
Daya Semu [VA, kVA, MVA] S = 3 VL x IL Daya Aktif [W, kW, MW] P = 3 VL x IL x Cos (beban seimbang) Daya Reaktif [ VA, kVA, MVA] Q = 3 VL x IL x sin (beban seimbang)
Karakteristik beban
Beban terpasang : total KW (KVA) peralatan listrik yang terhubung dengan instalasi, termasuk yang akan terhubung dengan instalasi melalui stop kontak. Kebutuhan maksimum (max. demand): Kebutuhan terbesar yang terjadi pada periode waktu tertentu Faktor Kebutuhan (Demand Factor) FK= Kebutuhan maksimum (puncak)/beban terpasang Faktor Beban (Load Factor) FB= Beban rata-rata/beban maksimum Faktor kapasitas CF : beban maksimum/kapasitas sistem.
Faktor beban (FB) menggambarkan beratnya instalasi menyangga panas selama melayani beban.
FB < 80%, Batas daya terpasang 100% FB >= 80%, Batas daya terpasang 125%
Rumah Tinggal : Perumahan Flat tanpa pemanas Flat dg pemanas Bangunan Umum : Hotel dll Kantor Departemen store Sekolah Rumah sakit
Industri logam
Industri makanan
Industri semen
0,7-0,9
0.8-0,9 35000 ton/hr
Lift
Crane
0,5
0,7
Berubah dg waktu
intermitten
KDT = (0,46 x 1211,95) x 120 % = 669 kVA ~ 700 kV Arus = 700kVA/(3x380 V= 1063,5 A
JAM
Peak Clipping (Pemangkasan Beban Puncak) : Program untuk mengurangi beban pada saat WBP Mengurangi pemakaian lampu 25 watt per pelanggan di saat beban puncak, berarti 25 watt x 620.000 pel = 15.500.000 watt > 15 MW. Matikan peralatan listrik sekiranya tidak diperlukan. Hindari penggunaan berlebihan, khususnya di waktu beban puncak.
JAM
Valley Filling (Penambahan Beban) : Program untuk menambahan / meningkatkan beban pada saat LWBP
JAM
Load Shifting (Pengalihan Beban) : Program untuk menggeser beban dari WBP ke LWBP Menganjurkan penggunaan listrik untuk kegiatan produktif (industri)di siang hari Menyeterika pada siang hari Pompa air dilengkapi bak penampung, diisi pada siang hari. Penggunaan peralatan rumah tangga lainnya di siang hari.
JAM
Mensosialisasikan lampu hemat energi Pemanas air menggunakan solar / gas / surya Pemanfaatan tata ruang : cukup ventilasi dan tanpa AC Pembangkitan sendiri (untuk kawasan kecil) misal PLTS, PLTM.
Strategic Load Growth (Pertumbuhan Beban) : Program untuk meningkatkan / pemasaran pemakaian listrik
MW
JAM
Flexible Load Shape (Pola Beban Fleksibel) : Program untuk memperbaiki dan menjaga sistem dengan mengurangi beban / pemadaman
MW
JAM
Daya terpasang (MW) 18.608 18.608 18.608 15.025 15.025 15.025 14.397 14.997 15.643
Cadangan
628
28
(618)
(173)
Keterbatasan kemampuan pengadaan investasi untuk pembangunan pembangkit baru. Biaya BBM yang melonjak dan sumber terbatas Rasio kelistrikan di Jateng & DIY baru mencapai 58,5%.
jalan umum
Program Peduli, difokuskan pada pemotongan beban puncak dengan memberikan potongan harga setiap pembelian lampu CFL di rumah tangga (< 900 VA)
Potensi DSM :
Sektor Residensial :
-Sistem Penerangan -Lemari Es 40-45% 21-28%
Kontribusi terhadap :
LWBP WBP 18-20% 35-40%.
Sektor Komersial :
-Sistem Room AC -Sistem Penerangan 45-55% 10-15% LWBP WBP 5-10% 5-15%.
Sektor Industri :
-Sistem Prosesing -Sistem Penerangan 20-27% 8-15% LWBP WBP 44-53% 44-53%.
Sistem Room AC :
Terima Kasih