Anda di halaman 1dari 58

DASAR INSTALASI TEGANGAN MENENGAH

TOPIK BAHASAN
Pengertian istilah yang terkait dengan PME S & D Pengertian PME S & D
Tujuan & Target PME S & D Prinsip PME S & D

Supply Side Management (SSM)


Tuuan & Target SSM Kiat pelaksanaan SSM Wawasan energi global Analisis kebutuhan daya

Demand Side Management (DSM)


Tujuan & Target DSM Kiat pelaksanaan DSM Analisis kebutuhan beban

PENGERTIAN ISTILAH (1)


Beberapa istilah yang terkait dengan Perencanaan Manajemen Energi :

1. 2.

ENERGY MANAGEMENT / Manajemen Energi (ME) : Mengelola energy (lingkup makro) agar efisien, efektif dan rasional ENERGY CONCERVATION / Konservasi Energi (KE) : Mengupayakan agar tiap unit output mengkonsumsi energy secara hemat

3.

ENERGY AUDIT / Audit Energi (AE) :


Membuat perhitungan penggunaan energy dan menemukan peluang penghematan serta menyajikan dalam bentuk angka atau grafis

PENGERTIAN ISTILAH (2)


4.
POWER MANAGEMENT / Manajemen daya (PMS) : Menata kapasitas daya agar terjadi kesesuaian sumber dan beban, sehingga tiap unit output mengkonsumsi energy secara hemat

5. LOAD MANAGEMENT / Manajemen beban :

Menata kapasitas beban agar memanfaatkan energi secara optimal

6. DEMAND SIDE MANAGEMENT / Manajemen Sisi Beban :

Menata penggunaan energi supaya optimal, lebih ke arah menata perilaku konsumen 7. SUPPLY SIDE MANAGEMENT / Manajemen Sisi Beban :
Menata pengadaan energi dari sisi sumber agar sesuai dengan kebutuhan beban

PENGERTIAN PME SUPPLY & DEMAND


Kegiatan terstruktur untuk menyinkronkan kebutuhan energi pada sisi beban dengan penyediaan energi pada sisi sumber, sehingga dicapai prinsip, tujuan dan target manajemen energi.
NETWORK SUPPLY DEMAND

LOSSES (sekecil mungkin)

Kontinyu, andal, ekonomis dengan power quality OK

GAMBARAN PROGRAM SSM & DSM


Tambahan kapasitas dari pembangkit di luar PLN
KEBUTUHAN / KEMAMPUAN

Daya mampu maksimum

T+t1

T+t1+t2

Tahun

KENAPA PERLU PME S & D ?


Cadangan energi menipis Pengupayaan energi terbatas Kebutuhan energi meningkat exponensial Kondisi sosio ekonomis Kondisi politis

TUJUAN, SASARAN & TARGET


Tujuan :
Menurut GBHN :

Memelihara sumber daya alam (energi) Memanfaatkan secara efisien & rasional Mencapai keseimbangan & pemerataan pembangunan Pelestarian lingkungan

Sasaran :
Pemanfaatan energi secara bijaksana Peningkatan efisiensi energi nasional melalui penurunan intensitas penggunaan energi Peningkatan nilai tambah atas penggunaan per unit energi

Target : (minimal)
Mampu menghitung besaran kebutuhan (demand) Mampu menghitung besaran supply

LANGKAH MENCAPAI SASARAN


Meningkatkan kesadaran masyarakat Meningkatkan pengetahuan masyarakat Penciptaan iklim usaha berwawasan hemat energi Gerakan hemat energi / Konservasi Energi

PRINSIP PME S & D


UPAYA MENCEGAH / MENUNDA KEKURANGAN DAYA LISTRIK 1. SUPPLY SIDE MANAGEMENT (SSM)
Upaya mengatasi kekurangan daya dengan pengaturan pada sisi sumber energi

2. DEMAND SIDE MANAGEMENT (DSM)


Upaya mengatasi kekurangan daya dengan pengaturan pada sisi beban / konsumen

ORGANISASI PME S & D


Komitmen Top Manajemen
Pembentukan Organisasi (bila belum ada): Penunjukkan Komite Energi, Manajer Energi dsb. Penetapan Target Penghematan Energi (Btu, kWh dll) Pengalokasian Dana, Waktu dan Personil untuk Mendukung Pelaksanaan Program.

Komite Energi
Merupakan wadah personil dari setiap unit/divisi terkait, yang disesuaikan dengan kebutuhan program. Memudahkan dicapainya persetujuan untuk program yang melibatkan banyak unit/divisi. Memperlancar komunikasi, baik itu antar unit/divisi, maupun dengan top manajemen.

Manajer Energi
Penanggung jawab program dengan tugas dan kewenangan: Membuat Perencanaan, Mengarahkan, Mengkoordinir, Mengawasi, dan Mengevaluasi Keberhasilan Program.

Planning Leading Controlling

Pelaksana Manajemen Energi


Melaksanakan kegiatan manajemen energi pada fase kegiatan audit, analisis, implementasi lingkup kecil dipimpin oleh manager energy. Sebagai pelaksana pencapaian target, bekerjasama dengan konsultan, surveyor, dll

BAGAN ORGANISASI PME S & D

Top Management
Komitmen

External Assistant

Committee Manager energy Pelaksana Surveyor

Energy Saving/ Penghematan Energi

Goal

TAHAPAN / FASE MANAJEMEN ENERGI


Fase Inisiasi:
-Sepakat melaksanakan ME -Membentuk TIM ME -Sosialisasi dan koordinasi

Fase Audit Dan Analisis :


-Mencermati data yang telah ada (Hasil ukur, data instalasi) -Melihat standard yang sesuai -Menemukan peluang penghematan -Memilih perbaikan prosedur / peralatan yang efisien -Mencoba dalam lingkup kecil/modifikasi -Evaluasi dan Penyempurnaan

Fase Implementasi :
-Implementasi dalam lingkup luas -Kebutuhan investasi -Aplikasi prinsip penghematan energi -Selalu Evaluasi dan Monitoring
13

PENDAPAT AHLI MANAJEMEN ENERGI


Herb Echerlin - University of Texas, USA:

ENERGY CONSERVATION IS FIRST A PEOPLE PROBLEM AND THEN A TECHNICAL PROBLEM


Promoting Monitoring Reporting
Monitoring Reporting

P C
Manager Energy
Promoting

L
People 70-80% Technical 70-80%

SUPPLY SIDE MANAGEMENT


Yang dimaksud supply bisa berupa :
1. 2. Pembangkit / generator : bagi sistem yang besar Trafo : bagi sistem yang sedang, misal industri

3. Batas KVA terpasang : bagi konsumen kecil

Ketiganya kapasitas dinyatakan dalam KVA atau MVA

TUJUAN DAN TARGET


Tujuan :
Memilih pembangkit yang efisien Bahan bakar murah Persediaan masih cukup lama Ramah lingkungan

Target minimal
Menghitung kapasitas KVA terpasang

KIAT DARI SISI SUPPLY



No.
1 2 3 4 5 6 7 8

Memanfaatkan Captive Power Menekan susut distribusi Uprating trafo yang sudah kelebihan beban Menambah kapasitas pembangkitan Membatasi kapasitas daya terpasang (contoh)
Pembangkit
PLTG Muara Tawar PLTU Tanjung Jati B PLTP Bedugul PLTP Dieng PLTP Patuha PLTP Wayung Windu PLTP Cibuni PLTP Kamojang

Kapasitas (MW)
2 x 143 2 x 660 10 3 x 60 3 x 60 2 x 110 10 60

Selesai
2004 2006 2006 2002, 2006, 2007 2006, 2007, 2008 2000, 2006 2006 2006

WAWASAN ENERGI GLOBAL


Pertumbuhan Konsumsi Energi Dunia

Konsumsi Berbagai Jenis Energi Dunia

PERKIRAAN KONSUMSI ENERGI PER JENIS PENGGUNAAN 2001-2010 (Ribuan BOE)

300,000

250,000

200,000

150,000

100,000

50,000

2001

2003

2005

2010

Household

Transportation

Industry

Transportation sector to be the biggest energy user sector

CADANGAN ENERGI NASIONAL 2003


JENIS ENERGI
Minyak Bumi CADANGAN TOTAL 86.9 Milyar bbl SISA CADANGAN 5 Milyar bbl

PRODUKSI
500 Juta bbl

RASIO (SISA CADANGAN/ PRODUKSI) 10 Tahun

Gas Alam
Batu Bara JENIS ENERGI Tenaga Air Panas Bumi
Mini/ Microhydro

385 TSCF
50 Milyar Ton

90 TSCF
5 Milyar Ton

2.9 TSCF
100 Juta Ton

30 Tahun
50 Tahun

POTENSIAL 75.67 GW 27 GW 500 MW 49.81 GW 4.8 kWh/ m2/ hari

KAPASITAS TERPASANG 4200 MW 807 MW 84 MW 445 MW 8 MW

Biomass Energi Surya

Energi Angin

3-6 m/ detik

0.6 MW

KONSUMSI ENERGI PRIMER 1970-2003 (JUTA BOE)


800 700 600

Panas Bumi
500

Gas Bumi Tenaga Air Batu Bara


2003 Minyak Bumi Gas Bumi Batu Bara Tenaga Air Panas Bumi : 52% : 21% : 20% : 4% : 2%

1970 Minyak Bumi Gas Bumi Batu Bara Tenaga Air Panas Bumi

: 88% : 6% : 1% : 5% : 0%

Juta BOE

400 300 200 100 0

Minyak Bumi

1970

1975

1980

1985

1990

1995

2000

2003

Tahun

Pertumbuhan konsumsi energi primer 1970-2003 = + 8,5 % per tahun Peranan minyak bumi masih dominan

KONSUMSI ENERGI PER KAPITA 2000-2001 (TOE)

9.00 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.02 2.00 0.95 1.02 1.00 0.00 Jepang OECD Eropa Thailand Indonesia Malaysia 0.48 0.50 2.07 4.13 4.10 3.40 3.44

8.16 7.99

Amerika Utara

Tahun 2000

Tahun 2001

Sumber : Handbook of Energy & Economic Statistics in Japan, 2004

KONSUMSI ENERGI AKHIR PER SEKTOR 1970-2003 (JUTA BOE)


200 180 160

Juta BOE

140 120 100 80 60 40 20 0

1970

1980

1990

2000

2001

2003

Rumah Tangga

Tahun Industri

Transportasi

Pertumbuhan konsumsi energi = + 7 % per tahun


Pada tahun 1970 konsumsi energi terbesar adalah sektor rumah tangga

Sejak tahun 1984 konsumsi energi terbesar adalah sektor industri Sejak tahun 1996 konsumsi energi terbesar adalah sektor transportasi Sejak tahun 2001 konsumsi energi terbesar adalah sektor industri

POTENSI PENGHEMATAN ENERGI


Konsumsi Energi Total (Juta BOE) 194.36 169.73
134.63 Potensi Penghematan Energi Persentasi (Juta BOE) (%)*

Sektor

Industri Transportasi
Rumah Tangga dan Komersial

29.15 58.30 42.43


13.46 29.93

15 30 25
10 - 20

*) Sumber RIKEN 2002

ANALISIS KAPASITAS DAYA TERPASANG

Penilaian kesesuaian kapasitas daya terpasang dengan kebutuhan beban yang ada di lingkungan kerja kita (agar tidak berlebihan !!!)

Dimana ?
PUTM Langganan PUTM
PUTR

Langganan PUTR

TR 20kV/380 V

Pengertian Dasar
Daya Aktif, P [ W, kW]

Daya Listrik

Daya Reaktif, Q [VAR, kVAR] Daya Semu, S [ VA, kVA]

Kapasistas Daya Terpasang

Daya Listrik
Daya Satu Fase Ip Vp Beban Daya Semu [VA, kVA, MVA] S = Vp x Ip Daya Aktif [W, kW, MW] P = Vp x Ip x Cos = S x Cos Daya Reaktif [ VA, kVA, MVA] Q = Vp x Ip x sin

Cos = Faktor Daya

= P/S

Daya Listrik
Daya Tiga Fase R S T N IL

VL

VP

B e b a n

Daya Semu [VA, kVA, MVA] S = 3 VL x IL Daya Aktif [W, kW, MW] P = 3 VL x IL x Cos (beban seimbang) Daya Reaktif [ VA, kVA, MVA] Q = 3 VL x IL x sin (beban seimbang)

Kurve Beban Harian


POWER CONNECTED LOAD (CL)

SYSTEM CAPACITY (CS) LOAD CURVE(LC)

AVERAGE LOAD (AL)


MAX. DEMAND (MD) 0 6 DEMAND FACTOR (DF) LOAD FACTOR (LF) CAPACITY FACTOR (CF) 12 18 24 TIME

= MD / CL 0<=DF<=-100% = AL / MD 0<=LF<=100% = MD / CS 0<=CF<=100%

Karakteristik beban
Beban terpasang : total KW (KVA) peralatan listrik yang terhubung dengan instalasi, termasuk yang akan terhubung dengan instalasi melalui stop kontak. Kebutuhan maksimum (max. demand): Kebutuhan terbesar yang terjadi pada periode waktu tertentu Faktor Kebutuhan (Demand Factor) FK= Kebutuhan maksimum (puncak)/beban terpasang Faktor Beban (Load Factor) FB= Beban rata-rata/beban maksimum Faktor kapasitas CF : beban maksimum/kapasitas sistem.

PERAN FAKTOR KEBUTUHAN & FAKTOR BEBAN


Faktor kebutuhan (FK)menggambarkan prosentase penyerapan daya kW terhadap seluruh beban yang mungkin terpasang.
FK <= 1

Faktor beban (FB) menggambarkan beratnya instalasi menyangga panas selama melayani beban.
FB < 80%, Batas daya terpasang 100% FB >= 80%, Batas daya terpasang 125%

Faktor kapasitas CF : menggambarkan prosentase pembebanan maksimum kapasitas sumber sistem.

Penentuan Kapasitas Daya Terpasang (case study)


Suatu hotel memerlukan sistem catu daya listrik untuk memenuhi kebutuhan beban seperti yang ditunjukkan berikut ini. Hitung kapasitas daya terpasang.
???

PT-PH 126,25 kVA

P-LT ATAP 162,5 kVA

P-PAB 37,5 kVA

P-EM ATAP 70,125 kVA

P-AHU BS 76,825 kVA

P-CH 736,75 kVA

Penentuan Kapasitas Daya Terpasang


Tentukan jumlah kebutuhan beban: 126,25+162,5+37,5+70,125+76,825+738,75 = 1211,95 kVA Tentukan Faktor Kebutuhan (lihat tabel): Untuk hotel, FK = 0,6 0,8 dan dipilih 0,7 Kebutuhan beban maksimum adalah 0,7 x 1211,95 kVA = 848,4 kVA Kapasitas daya terpasang = kebutuhan beban maksimum + cadangan. Jika cadangan ditetapkan 20 %(artinya faktor kapasitas 80%) maka kapasitas daya terpasang adalah: 848,4 kVA x 120 % = 1018 kV diambil 1000 kVA Pembatas arus = S/(3. VL)=1000kVA/(3. 380V)=1519,34 A

TABEL FAKTOR KEBUTUHAN FK


Jenis Bangunan Faktor Kebutuhan 0,4 0,6 0,8-1,0 0,6-0,8 0,5-0,8 0,7-0,9 0,6-0,7 0,5-0,75 0,5-0,7 Keterangan

Rumah Tinggal : Perumahan Flat tanpa pemanas Flat dg pemanas Bangunan Umum : Hotel dll Kantor Departemen store Sekolah Rumah sakit
Industri logam

Kebutuhan total = pemanas+AC+umum

Industri makanan
Industri semen

0,7-0,9
0.8-0,9 35000 ton/hr

Lift
Crane

0,5
0,7

Berubah dg waktu
intermitten

Pemeriksaan Kapasitas Daya Terpasang (melalui pengukuran)


Pengukuran daya aktual Pembuatan kurva beban Berdasarkan kurva beban diperoleh: - kebutuhan maks.(aktual) = 485 kW - kebutuhan rata-rata = 355 kW - Faktor daya rata-rata = 0,87 Jumlah beban terpasang = 1211,95 kVA

Pemeriksaan Kapasitas Daya Terpasang (melalui pengukuran)


Faktor Kebutuhan (FK) FK = kebutuhan maks./beban terpasang = 485 kW/1211,95 kVA (kebutuhan maks. dlm kVA= 485/cos = 557,47 kVA) Jadi, FK = 557,47 / 1211,95 = 0,46

Pemeriksaan Kapasitas Daya Terpasang (melalui pengukuran)


Kapasitas Daya Terpasang (KDT) KDT = (FK x Beban Terpasang) + cadangan Jika cadangan daya = 20 %, maka

KDT = (0,46 x 1211,95) x 120 % = 669 kVA ~ 700 kV Arus = 700kVA/(3x380 V= 1063,5 A

DEMAND SIDE MANAGEMENT


Upaya Perusahaan Penyedia Energi (Listrik) untuk mempengaruhi & mengubah perilaku pelanggan agar menggunakan energi secara efisien, baik besaran maupun waktu, sehingga dapat memberikan manfaat bagi pelanggan, perusahaan maupun masyarakat

MANFAAT DSM BAGI PELANGGAN


Biaya rekening listrik berkurang namun penggunaan tetap terpenuhi. Meningkatkan effisiensi energi listrik -- efisiensi produksi. Meningkatkan pendapatan pelanggan dengan penghematan.

MANFAAT DSM BAGI PERUSAHAAN


Mengupayakan pengurangan pertumbuhan beban puncak sistem. Dapat mengurangi bahan bakar, biaya operasi, dan biaya pemeliharaan Dapat menunda pembangunan pembangkit listrik & jaringan Dapat tetap menjaga ketersediaan pasokan energi listrik Menjalin hubungan kerjasama yang lebih baik dengan pelanggan. Memberlakukan standar peralatan hemat energi. Membentuk iklim kompetisi -- meningkatkan produksi.

MANFAAT DSM BAGI MASYARAKAT


Dapat menghindari pemadaman bergilir Dapat menghemat sumber daya alam Dapat memberi kesempatan penyediaan energi listrik bagi masyarakat yang belum menikmati listrik. Memasyarakatkan Konservasi Energi dan Hemat Energi. Meningkatkan effisiensi ekonomi nasional. Melestarikan sumber daya alam dan dampak lingkungan. Memberlakukan standar peralatan hemat energi.

GAMBARAN MANFAAT DSM


Th 2003 Pelanggan R1 untuk wilayah DIY & Jateng lebih dari 5 juta, jika 10%pelanggan menghemat 30 watt saja, akan terjadi penghematan 15 juta watt atau 15 MW. Pembangunan setiap 1 kW pembangkit perlu biaya 1.000 USD, sehingga pengeluaran yang dapat ditunda sebesar : 15.000 x 1.000 USD = 15 juta USD atau sekitar 150 milyar rupiah. Baru untuk DIY & Jateng.

KIAT TEKNIS DSM


6 Strategi DSM :
1. 2. 3. 4. 5. 6. Peak Clipping (Pemangkasan Beban Puncak). Valley Filling. Load Shifting. Konservasi Energi. Strategi Load Growth. Flexible Load Shape

UPAYA PEAK CLIPPING


MW

JAM

Peak Clipping (Pemangkasan Beban Puncak) : Program untuk mengurangi beban pada saat WBP Mengurangi pemakaian lampu 25 watt per pelanggan di saat beban puncak, berarti 25 watt x 620.000 pel = 15.500.000 watt > 15 MW. Matikan peralatan listrik sekiranya tidak diperlukan. Hindari penggunaan berlebihan, khususnya di waktu beban puncak.

UPAYA VALLEY FILLING


MW

JAM

Valley Filling (Penambahan Beban) : Program untuk menambahan / meningkatkan beban pada saat LWBP

UPAYA LOAD SHIFTING


MW

JAM

Load Shifting (Pengalihan Beban) : Program untuk menggeser beban dari WBP ke LWBP Menganjurkan penggunaan listrik untuk kegiatan produktif (industri)di siang hari Menyeterika pada siang hari Pompa air dilengkapi bak penampung, diisi pada siang hari. Penggunaan peralatan rumah tangga lainnya di siang hari.

UPAYA KONSERVASI ENERGI


MW

JAM

Konservasi Energi : Program untuk menurunkan/ menghemat pemakaian listrik

Mensosialisasikan lampu hemat energi Pemanas air menggunakan solar / gas / surya Pemanfaatan tata ruang : cukup ventilasi dan tanpa AC Pembangkitan sendiri (untuk kawasan kecil) misal PLTS, PLTM.

STRATEGI LOAD GROWTH & FLEXIBLE LOAD SHAPE

Strategic Load Growth (Pertumbuhan Beban) : Program untuk meningkatkan / pemasaran pemakaian listrik

MW

JAM

Flexible Load Shape (Pola Beban Fleksibel) : Program untuk memperbaiki dan menjaga sistem dengan mengurangi beban / pemadaman

MW

JAM

KONDISI SAAT INI SISTEM JAWA_BALI


Pertumbuhan kebutuhan listrik sangat tinggi dan keterbatasan kapasitas pembangkit di saat waktu beban puncak 2003 Daya mampu (MW) Beban puncak (MW) 2004 2005 2006 19.928 16.127 16.300

Daya terpasang (MW) 18.608 18.608 18.608 15.025 15.025 15.025 14.397 14.997 15.643

Cadangan

628

28

(618)

(173)

Keterbatasan kemampuan pengadaan investasi untuk pembangunan pembangkit baru. Biaya BBM yang melonjak dan sumber terbatas Rasio kelistrikan di Jateng & DIY baru mencapai 58,5%.

KONDISI SAAT INI


Tingkat pertumbuhan kebutuhan listrik yan cukup tinggi dan keterbatasan kapasitas pembangkit khususnya pada WBP Keterbatasan kemampuan investasi untuk pembangunan pembangkit baru dan penyambungan baru (potensi pasar). Bila kondisi normal bisa menyambung rata-rata 450.000 pelanggan, maka dalam kondisi saat ini hanya bisa menyambung 170.000 180.000 pelanggan per tahun. Rasio kelistrikan di DIY & Jateng saat ini adalah 58,5%, yang berarti kira-kira 14,65 juta penduduk atau 3,56 juta KK belum memperoleh sambungan listrik.

CONTOH KIAT DSM


Program DSM :
Program Terang, bertujuan mengurangi konsumsi listrik dengan
menggunakan lampu hemat energi (CFL) di rumah tangga (450 VA)

Program Penerangan Jalan Umum (PJU), bertujuan mengurangi konsumsi


listrik dengan menggunakan lampu hemat energi (CFL) pada penerangan

jalan umum
Program Peduli, difokuskan pada pemotongan beban puncak dengan memberikan potongan harga setiap pembelian lampu CFL di rumah tangga (< 900 VA)

Selama periode tahun 2003-2004, diperoleh pengurangan

beban puncak sekitar 200 MW (jam puncak)

Potensi DSM :
Sektor Residensial :
-Sistem Penerangan -Lemari Es 40-45% 21-28%

Kontribusi terhadap :
LWBP WBP 18-20% 35-40%.

Sektor Komersial :
-Sistem Room AC -Sistem Penerangan 45-55% 10-15% LWBP WBP 5-10% 5-15%.

Sektor Industri :
-Sistem Prosesing -Sistem Penerangan 20-27% 8-15% LWBP WBP 44-53% 44-53%.

Keberhasilan DSM (1):


Hasil studi di Thailand :
1. 2. Terbukti menghemat 450 MW dalam 5 tahun. Sistem Penerangan : - Ganti lampu incrancendent dengan compact fluorecent. - Ganti T-12 (flat tube) dengan T-8 (thin tube) fluorecent. - Ganti standar magnetic dengan low ballast (hemat 5 W). - Ganti magnetic dengan electronic ballast. - Ganti low efficiency mercury / fluorecent di pelataran pabrik dengan high pressure sodium. - Penggantian ini akan menghasilkan penghematan biaya antara 0.8 - 2.2 cents USD/kWh.

Keberhasilan DSM (2)


Hasil studi di Thailand :
Sistem Lemari Es :
- Pabrikan lemari es diwajibkan membuat lemari es hemat energi : peningkatan effisiensi kompressor, mempertebal dinding isolasi, perbaikan gasket dan karet pintu. - Penggantian ini akan menghasilkan penghematan biaya antara 0.8 - 1.6 cents USD/kWh.
- Pabrikan AC diwajibkan membuat AC yang hemat energi : peningkatan effisiensi kompressor, menambah permukaan heat transer, perbaikan desai tube, perbaikan desain fan dan peningkatan effisiensi motor. - Perbaikan ini akan menghasilkan penghematan biaya antara 0.3 - 3.6 cents USD/kWh.

Sistem Room AC :

TIGA PENDEKATAN DASAR


1. Regulasi dan tekanan ekonomi 2. Peningkatan efisiensi :

Pebaikan prosedur, penggunaan peralatan efisien


3. Substitusi bentuk enegi

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai