titovianto widyantoro
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMANTAUAN, PENGUKURAN DAN ANALISIS
II.1 PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN
II.2 PEMANTAUAN DAN ANALISIS DATA ENERGI
II.3 PEMERIKSAAN DAN PENGOREKSIAN
BAB III AUDIT INTERNAL
III.1 PENDAHULUAN
III.2 FITUR PENTING AUDIT SISTEM
III.3 MENGAPA PERLU AUDIT INTERNAL
III.4 PROSES AUDIT INTERNAL
III.5 KESIMPULAN
PENDAHULUAN
KONSEP DASAR
RENCANAKAN
LAKUKAN
PERIKSA
TINDAKAN
Kebijakan
• Komitmen manajemen
• Bukan hanya tanda tangan
• Menentukan ruang lingkup EnMS
• Ukuran yang pantas
• Komitmen untuk perbaikan kinerja
berkelanjutan
• Menyediakan sumberdaya
• Kerangka untuk menentukan
tujuan dan target serta kajian
manajemen
Perencanaan
• Berapa energi yang diperlukan
• Dimana energi digunakan
• Siapa/dimana pengguna energi yang
signifikan
• Apa yang mendorong penggunaan
energi
• Apakah perlu melakukan audit energi
• Optimasi sistem
• Legal dan persyaratan lain
• Baseline dan Indikator kinerja
• Tentukan tujuan dan target
• Rencana aksi
Penerapan dan operasi
• Kompetensi, pelatihan dan kesadaran
• Dokumentasi
• Kontrol operasi
• Area kunci
• Operasi dan pemeliharaan
• Jasa kontraktor
• Pelatihan
• Komunikasi
• Desain (desain efisiensi energi = EED)
• Pembelian energi, jasa dan barang
• Rencana tindak
Pemeriksaan
• Pemeriksaan operasi
• Rekaman operator
• Rekaman pemeliharaan
• Peralatan
• Pemeriksaan sistem
• Apakah sudah dilakukan sesuai
persyaratan
• Pemeriksaan kinerja
• Indikator kinerja energi
• Kecenderungan dan biaya
• Pemeriksaan rencana
• Kemajuan yang dicapai terhadap
rencana
Kajian manajemen
• Presentasi rutin
• Bagaimana mendapatkan
• Apakah kinerja sesuai target
• Apakah masalah dan hambatan
telah diselesaikan
• Pencapaian ??
• Rencana tahun depan
• Apa yang diperlukan untuk
mencapai rencana tersebut
Selalu berlanjut – bukan proyek
KEBIJAKAN
PERENCANAAN (PLAN)
ENERGI
- Dasar hukum
- Review energi
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN - Baseline energi
- Umum - Indikator kinerja energi
- Role, tanggung jawab dan otoritas - Opsi, target dan rencana aksi
energy
Use
energy
Others Consumpti
on
Energy
Performan
ce
energy energy
Efficiency Intensity
Pemeriksaan
• Pemeriksaan operasi
• Rekaman operator
• Rekaman pemeliharaan
• Peralatan
• Pemeriksaan sistem
• Apakah sudah dilakukan sesuai
persyaratan
• Pemeriksaan kinerja
• Indikator kinerja energi
• Kecenderungan dan biaya
• Pemeriksaan rencana
• Kemajuan yang dicapai terhadap
rencana
Tahapan pemeriksaan
Baseline &
Action Plan
EnPI
Monitoring, Laporan
measuring KINERJA kinerja pada
& analysis ENERGI manajemen
PENERAPAN DAN METODE M&V
• M&V Protocol
• EVO : IPMVP (2007)
• US DOE : SUPERIOR ENERGY
PERFORMANCE M&V PROTOCOL
• ASHRAE : GUIDELINE 14
• SATS 50010
• Petunjuk praktis bukan manual
desain
• Mungkin membutuhkan ahli
• Bukan buku memasak atau
prosedur
ISU M&V DAN PENGHEMATAN ENERGI
2,060,000
150,000
2,040,000
100,000 2,020,000
2,000,000
50,000
1,980,000
0
1,960,000
1,940,000
DRIVER YANG BERPENGARUH
MODEL LAIN
• Regresi linear Multivariate :
• Y = b + m1X1 + m2X2
• Regresi linear Polynomial
• Y = b + m1X1 + m2(X2)2
• Regresi non linear (sampel dari audit di industry semen)
Menghitung Perubahan (teknik CUSUM)
Buat model energi
Hasil uji statistik
Variables
Y Energi total
x1 Production total A
x2 Production total B
x3 Production total C
Equation: a*x1+b*x2+c*x3+d
Regression results
Number of observations: 13
Number of iterations: 3
Sum of residuals: 242.5757362
Average residual: 18.65967202
Residual sum of squares - Absolute: 37017942.58
Residual sum of squares - Relative: 133078857.1
Standard error of the estimate: 2023.574914
Coefficient of multiple determination(R²): 0.783336906
Proportion of variance explained: 78.33%
Coefficient of multiple determination - Adjusted(Ra²): 0.783336906
Durbin-Watson statistic: 3.19623242
Coefficient results
Name Value Standard error t-ratio Prob(t)
a 0.454236255 0.320345877 1.417955678 0.189885
b 0.066772606 0.027006071 2.472503536 0.035424
c 0.016023798 0.00540953 2.962142558 0.015904
d -15032.58969 10894.16579 -1.379875245 0.200936
CUSUM
Contoh Retscreen plus
M&V
Review indikator kinerja energi
• Perubahan/tambahan SEU
• Indikator sudah tidak
merefleksikan penggunaan
energy dan konsumsi
• Perubahan base line energy
• Ruang lingkup berubah
PEMERIKSAAN DAN PENGOREKSIAN
• Apakah proyek berjalan sesuai rencana?
• Memiliki masalah yang tak terduga muncul yang mengancam kesuksesan proyek
• Apakah personil yang tepat ditugaskan?
• Apakah ada sumber daya yang kurang?
• Apakah keahlian tambahan yang diperlukan?
• Apakah pengeluaran proyek sesuai dengan anggaran?
EVALUASI KEPATUHAN
Hubungan peraturan dan tujuan
Contoh hukum dan aturan
• Kebijakan Energi Nasional (KEN) • Mengidentifikasi persyaratan
• Rencana induk konservasi energi nasional (RIKEN) hukum dan lainnya yang berkaitan
dengan penggunaan energi dalam
• Standar Nasional Indonesia tentang konservasi organisasi
energi pada bangunan yang meliputi tata udara,
• Berkomunikasi dengan orang-orang
tata cahaya, selubung bangunan, dan audit energi
yang tepat dalam organisasi tetang
• Sertifikasi manajer energi dan auditor energi kepatuhan tersebut
(SKKNI tentang manajer energi dan auditor energi).
• Memastikan sebelumnya bahwa
• Pelaporan wajib kegiatan manajemen energi kita telah memenuhi persyaratan
• Persyaratan aturan dengan pihak penyedia energi • Memeriksan persyaratan baru dan
seperti dengan PT. PLN persero dan PGN atau yang berubah secara teratur
lainnya
• Meninjau persyaratan secara
• Persyaratan lain mungkin ada termasuk arahan teratur dan selalu mengevaluasi
perusahaan, perjanjian sektoral untuk diikuti kepatuhan.
organisasi, program sukarela, code of practice dl
AUDIT INTERNAL
Kinerja sistem manajemen energi
Mengevaluasi kinerja pelaksanaan Pelaksanaan sistem manajemen energi dievaluasi dengan audit internal.
manajemen energi Kinerja pelaksanaan manajemen energi dievaluasi berdasarkan hasil audit internal.
Definisi kunci
• Tujuan
• Ruang lingkup
• Auditee
• Auditor.
Elemen penting dari audit internal
• Audit direncanakan dan menggunakan metodologi tertentu
• Audit harus bebas dari bias atau prasangka (misalnya tidak mengaudit
pekerjaan sendiri)
• Audit mencakup pertimbangan kritis / review temuan yang dihasilkan
• Audit memperhatikan semua kegiatan yang berada dalam lingkup sistem
manajemen energi
• Audit mengevaluasi kinerja energi
• Sampel audit berdasarkan penggunaan energi dan konsumsi serta kinerja
energi
• Audit harus memastikan bahwa kegiatan dilaksanakan secara efektif dan
konsisten
• Audit menggunakan orang yang telah dilatih sebagai auditor.
MENGAPA PERLU AUDIT INTERNAL ?
• Sarana untuk mengkonfirmasikan bahwa kebijakan SME telah dipahami dan dilaksanakan
• Meyakinkan manajemen bahwa sistem sedang dilaksanakan dengan cara yang ditentukan
• Kepercayaan manajemen terhadap kinerja energi dari sistem
• Sarana terstruktur untuk mengidentifikasi kekurangan dalam sistem, menyetujui tindakan korektif
dan menindaklanjuti untuk mengkonfirmasi efektivitas
• Memungkinkan menyorot kelemahan sistem sebelum potensi masalah terkait tercermin dalam
kinerja energi
• Kerangka yang tepat untuk menyelidiki operasi di daerah tertentu, misalnya, dalam menanggapi
isu-isu energi yang signifikan
• Sarana untuk menunjukkan perbaikan berkelanjutan baik dalam kinerja energi dan dalam sistem
manajemen energi
• Kesempatan bagi karyawan untuk melihat daerah dari organisasi mereka bukan tempat bekerja
• Kesempatan untuk berbagi ide dan keberhasilan serta mengidentifikasi peluang yang potensial.
PROSES AUDIT INTERNAL
• “Continual improvement is an
unending journey” Lloyd Dobyns
TERIMA KASIH